Laporan Aktualisasi (AM SYAWAL)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 122

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI


SIPIL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
GOLONGAN II

DISUSUN OLEH:

NAMA : ANDI MUHAMMAD SYAWAL


NIP : 19930325 201712 1 004
ANGKATAN : XII (DUA BELAS)
JUDUL : PENGOPTIMALAN PENGELOLAAN
PERPUSTAKAAN DI RUTAN KELAS I
MAKASSAR
COACH : MAYLITHA ACHMAD, S.PSI., MBA
MENTOR : RAMLI, S.H., M.H

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


KANTOR WILAYAH SULAWESI SELATAN
KERJASAMA
PUSAT KAJIAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR II
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2018

i
LEMBAR PERSETUJUAN
SEMINAR HASIL AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA KERJASAMA
PUSAT KAJIAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR II
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2018

NAMA : ANDI MUHAMMAD SYAWAL


NIP : 199303252017121004
INSTANSI : RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS I MAKASSAR
JABATAN : PENJAGA TAHANAN
NDH : 27

JUDUL AKTUALISASI

“PENGOPTIMALAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI RUTAN


KELAS I MAKASSAR”

Disetujui untuk disampaikan pada Seminar Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar


CPNS KEMENKUMHAM Golongan II Angkatan XII tahun 2018.

Makassar, 5 Desember 2018


Menyetujui

Coach Mentor

MAYLITHA ACHMAD, S.PSI., MBA RAMLI, S.H., M.H


NIP. 19840522 2011012011 NIP. 19800109 200003 1 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN
SEMINAR HASIL AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA KERJASAMA
PUSAT KAJIAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR II
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2018

NAMA : ANDI MUHAMMAD SYAWAL


NIP : 199303252017121004
INSTANSI : RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS I MAKASSAR
JABATAN : PENJAGA TAHANAN
NDH : 27

JUDUL AKTUALISASI
“PENGOPTIMALAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI RUTAN
KELAS I MAKASSAR”

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Penguji, Coach


dan Mentor pada tanggal 25 September 2018.

Makassar, 5 Desember 2018


Coach Penguji

MAYLITHA ACHMAD, S.PSI., MBA NURATI RAJAB, SS,MM


NIP. 19840522 2011012011 NIP. 19731110 200501 2 001

Mengetahui
Kepala Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur II
Lembaga Administrasi Negara

Dr. ANDI TAUFIK, M.Si


NIP 19680705 199402 1 003

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis pada Tuhan Yang Maha Kuasa karena Anugrahnya
penulis dapat menyelesaikan Laporan hasil Aktualisasi yang berjudul
“PENGOPTIMALAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI RUTAN
KELAS I MAKASSAR”. Penulisan Rancangan ini terlaksana karena kontribusi
banyak pihak berupa bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :

1. Kepada kedua Orang Tua tercinta atas segala doa dan kasih sayangnya yang
tiada hentinya.
2. Bapak Ramli S.H. M.H selaku Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan
Kelas 1 Makassar dan juga selaku Mentor yang telah memberikan masukan
dan arahan.
3. Ibu Maylitha Achmad, S.PSI., MBA. yang telah memberikan bimbingan,
masukan, dan pengarahan.
4. Ibu Nurati Rajab, SS,MM selaku Penguji yang telah memberikan masukan
dan arahan.
5. Seluruh rekan-rekan kerja di Rumah Tahanan Negara Kelas I Makassar.
6. Seluruh rekan-rekan seperjuangan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan
II ANGKATAN XII.
7. Jajaran panitia pelaksana Pelatihan Dasar Golongan II serta seluruh pihak
yang telah menyelenggarakan latsar ini.
8. Semua pihak yang membantu penyelesaian Rancangan Aktualisasi ini yang
tak mampu penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berupaya agar laporan hasil Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan,
sehingga diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulisan ini. Semoga laporan hasil Aktualisasi ini dapat
bermanfaat.

Makassar, 5 Desember 2018

Andi Muhammad Syawal

iv
DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

I.1 Latar Belakang ................................................................................... 1


I.2 Tujuan dan Sasaran ........................................................................... 2
I.3 Manfaat ............................................................................................... 2

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ............................................ 3

II.1 Keadaan Umum Rutan Kelas I Makassar ...................................... 3


II.2 Visi, Misi, dan Nilai Organisasi Rutan Kelas I Makassar ............. 4
II.3 Tugas dan Fungsi Organisasi ........................................................... 5
II.4 Struktur Organisasi .......................................................................... 6

BAB III NILAI-NILAI DASAR PNS ........................................................... 7

III.1 Identifikasi Nilai-Nilai Dasar PNS ................................................. 7

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI .................................................... 11

IV.1 Unit Kerja ......................................................................................... 11


IV.2 Identifikasi Isu.................................................................................. 11
IV.3 Analisa dan Penetapan Isu .............................................................. 11
IV.4 Gagasan Pemecah Isu ...................................................................... 16

v
IV.5 Tujuan ............................................................................................... 16
IV.6 Susunan Rancangan Aktualisasi .................................................... 17
IV.7 Deskripsi Kegiatan dan Tahapan Kegiatan .................................. 27
IV.8 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Rancangan Aktualisasi ................ 35

BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI .................................................. 36

Kegiatan 1 : Mendata inventaris perpustakaan ................................... 36

Kegiatan 2 : Menata ulang ruangan di perpustakaan ......................... 40

Kegiatan 3 : Menambah Koleksi buku-buku bacaan .......................... 46

Kegiatan 4 : Menyediakan Sarana Pendukung Administrasi ............ 51

Kegiatan 5 : Membuat tata tertib perpustakaan ................................. 56

Kegiatan 6 : Sosialisasi Perpustakaan ke para WBP .......................... 62

Kegiatan 7 : Membuat Taman Baca di Area Blok Hunian ................. 67

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Rancangan Aktualisasi ....................... 74

BAB VI PENUTUP

A. Kendala dan Strategi Pada Pelaksanaan Aktualisasi ................... 76


B. Kesimpulan ...................................................................................... 76
C. Saran ................................................................................................. 77
D. Rencana Tindak Lanjut .................................................................. 77

LAMPIRAN .................................................................................................... 79

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan


negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 perlunya dibangun karakter Aparatur Sipil Negara
yang memiliki integritas, profesionalisme, netral dan bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan
peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa yang tertuang dalam
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Menurut UU No.5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri dari
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN berfungsi sebagai Pelaksana
Kebijakan Publik, Pelayan Publik serta Perekat dan Pemersatu Bangsa. Pegawai
ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas agar
terciptanya persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Aparatur Sipil Negara (ASN) berada di garda terdepan untuk memberikan


pelayan publik yang terbaik kepada masyarakat. Sebagai penyelenggara
pemerintahan ASN dituntut untuk mampu menjadi solusi dari permasalahan
masyarakat karena posisi mereka sebagai pelayan masyarakat. Realitanya tidak
semua ASN di Indonesia memiliki kompetensi, pemahaman, dan kemampuan untuk
melakukan apa yang menjadi tugasnya. Hal ini menyebabkan banyak sekali pelayan
publik di Indonesia yang jauh dari kata memuaskan, pelayanan terkesan berbelit-
belit, kualitas pelayanan kurang baik, prosedur tidak jelas, dan tak jarang sengaja
dipersulit. Hal itulah yang memunculkan citra yang kurang positif terhadap ASN.
Banyak ASN yang dalam menjalankan tugasnya kurang disiplin, kurang
bertanggung jawab, lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan
masyarakat.

Dengan adanya Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT)


Prajabatan pola baru ini yang disebut dengan Pelatihan Dasar (LATSAR)
diharapkan dapat membentuk kader ASN berkualitas yang berlandaskan pada nilai-
nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat ANEKA. Dengan demikian

2
peserta diklat prajabatan dapat menjadi ASN yang profesional dalam menjalankan
peran dan fungsinya.

1.2. Tujuan dan Sasaran


Adapun tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasr ini untuk menjadikan
Pegawai ASN yang memiliki sikap professional yaitu ASN yang karakter dan
kepribadiannya menganut nilai nilai-nilai dasar profesi ASN, Shingga mampu
melaksanakn tugas dan fungsinya secara Profesional, Akuntabel, Sinergi,
Transparan dan Inovasi sebagai Pelaksana Kebijakan Publik, Pelayanan Publik,
Perekat dan Pemersatu Bangsa. Sedangkan sasarannya adalah meningkatkan
kualitas pelayanan bagi masyarakat yang bersifat Akuntabel, berjiwa Nasionlaisme,
memiliki etika publik yang baik, berorientasi pada Komitmen Mutu serta pribadi
yang Anti Korupsi berlandaskan Spiritual Accountability

1.3. Manfaat

Dengan melaksanakan tugas dan pekerjaan yang sesuai dengan SOP dan
menerapkan nilai-nilai ANEKA didalamnya diharapkandapat membentuk karakter
sebagai Aparatur Sipil Negara yang baik dan dapat meningkatkan pelayanan
terhadap publik yang lebih baik dan optimal di lingkup Rumah Tahanan Negara
Kelas I Makassar. Sehingga terciptanya kepuasan penerima layanan.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

II.1 Keadaan Umum Rutan Kelas 1 Makassar

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor:


M.04PR.07.03 Tahun 1985 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Tahanan
Negara dan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, tertuang pada Pasal 1
kedudukan Rumah Tanahan Negara yaitu:

1) Rumah Tahanan Negara untuk selanjutnya dalam Keputusan ini disebut


RUTAN adalah untuk pelaksanaan teknis di bidang penahanan untuk
kepentingan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang
Pengadilan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman.
2) Rutan kelas 1 Makassar dipimpin oleh seorang Kepala yaitu Bpk.
Mujiarto A.Md.IP, SH

Rumah Tahanan Kelas 1 Makassar merupakan salah satu UPT yang


memiliki fungsi untuk melakukan perawatan kepada tahanan atau terdakwa proses
penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan. Untuk jumlah
bangunan dibagi menjadi 3 lokasi pembagian gedung. Gedung 1 berfungsi sebagai
tempat administrasi UPT, gedung 2 berfungsi sebagai tempat pelayanan WBP dan
gedung 3 berfungsi sebagai tempat perawatan dan pembinaan Warga Binaan
Pemasyarakatan.

Jumlah Pegawai : 165 Orang


Jumlah CPNS : 64 Orang
Kapasitas : 1000 Orang

Jumlah Penghuni perbulan September 2018 mencapai 2017-an Orang


Rutan Kelas I Makassar beralamat di Jl. Rutan No.8 Makassar

4
Adapun Motto Rutan Kelas I Makassar “BERSATU” Bersama Satu Tujuan

II.2 Visi, Misi dan Nilai Organisasi Rutan Kelas 1 Makassar

1) Visi :
Pelayanan prima dalam mendukung tegaknya supremasi Hukum dan
Perlindungan Hak Asasi Manusia Warga Binaan Pemasyarakatan menuju
manusia mandiri.
2) Misi
Melaksanakan pelayanan, perawatan dan pembimbingan terhadap
Tahanan dan Narapidana serta melaksanakan sistem pengamanan yang
didukung oleh sistem pengelolaan yang profesional menuju Rumah
Tahanan Negara Kelas I yang aman dan tertib
3) Nilai Organisasi
Direktorat Jendral Permasyarakatan dalam Kementerian Hukum dan HAM
menjunjung tinggi tata nilai kami
"P-A-S-T-I S-M-A-R-T"
a. Profesional
Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang
bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui
penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan
integirtas profesi;
b. Akuntabel
Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai
dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku;
c. Sinergi
Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan
kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis
dengan para pemangku kepentingan untuk menemukan dan
melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat, dan berkualitas

5
d. Transparan
Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau
kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi
tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi
tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta
hasil-hasil yang dicapai;
e. Inovatif
Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan
dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
f. Serius
Petugas harus serius di dalam bekerja sebagai pelayan
masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya.
g. Minded
Petugas harus punya pemikian yang luas di dalam
melaksanakan tugas – tugasnya.
h. Active
Petugas harus bekerja dengan sungguh-sungguh dan aktif dalam
menjalankan tugasnya.
i. Respontif
Petugas harus peka terhadap permasalahan yang terjadi.
j. Talk
Petugas harus menjalin komunikasi yng baik

II.3 Tugas dan fungsi Organisasi

Dengan berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik


Indonesia Nomor : M.04.PR.07.03 Tahun 1985 tanggal 20 September 1985 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Tahanan Negara dan Rumah Penyimpanan
Barang Sitaan Negara, maka Rumah Tahanan Negara Kelas I Makassar mempunyai

6
tugas pokok yaitu melaksanakan perawatan terhadap tersangka atau terdakwa
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diamanatkan di
atas, maka Rumah Tahanan Negara Kelas I Makassar mempunyai fungsi :
1. Melakukan pelayanan tahanan
2. Melakukan pemeliharaan kemanan dan tata tertib Rutan
3. Melakukan pengelolaan Rutan
4. Melakukan Urusan Tata Usaha.
II.4 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Makassar

KEPALA RUTAN

KAUR TATA USAHA

KEPALA KESATUAN KASI PELAYANAN KASI PENGELOLAAN


PENGAMANAN TAHANAN

KASUBSI ADM &


PETUGAS
PERAWATAN KASUBSI UMUM
PENGAMANAN

KASUBSI BANTUAN KASUBSI KEUANGAN &


HUKUM & PENYULUHAN PERLENGKAPAN

KASUBSI BIMBINGAN
KEGIATAN KERJA

Gambar II.1. Diagram Struktur Organisasi

7
BAB III
NILAI-NILAI DASAR PNS

III.1. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Berdasarkan peraturan kepala Lembaga Administasi Negara (LAN)


NO.15 Tahun 2015 (LAN,2015) tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan prajabatan calon pegawai negeri sipil golongan II,Peserta diklat
prajabatan diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS dengan
cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisai pada tempat tugas,sehingga
peserta diklat dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Nilai-nilai dasar PNS
yang merupakan seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan
profesi PNS adalah sebagai berikut:

 Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau


institusi untuk memenuhi tanggung jawab dan amanahnya. Amanah seorang
PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai public,indicator adalah
sebagai berikut:

 Tanggung jawab  Transparan


 Jujur  konsisten
 Kejelasan target  partisipasi
 Adil  mendahulukan kepentingan
public

 Nasionalisme

Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil Negara untuk


mengaktualisasikan nilai
Dasar nasionalisme.Adapun nilai nilai indicatornya adalah sebagai berikut:

 Religius  Tanggung jawab

8
 Hormat menghormati  Menghormati keputusan
 Kerja sama  Gotong-royong
 Tidak memaksakan kehendak  Persamaan derajat
 Jujur  Tidak diskriminatif
 Amanah (dapat dipercaya)  Mencintai sesama manusia
 Adil  Tenggang rasa
 Kepentingan bersama  Membela kebenaran
 Social  Persatuan
 Hidup sederhana  Rela berkorban
 Kerja keras  Cinta tanah air
 Displin  Kekeluargaan
 Memelihara ketertban  Tidak menggunakan hak bukan
 Menghargai karya orang lain miiknya
 Musyawarah

 Etika Publik

Etika Merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan


baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, prilaku untuk menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Adapun nilai-nilai indikatornya adalah
sebagai berikut :

 Jujur  Hormat
 Bertanggung jawab  Sopan
 Integritas tinggi  Taat Perintah
 Cermat  Menjaga rahasia
 Disiplin  Taat peraturan perundang-
undangan

9
 Komitmen Mutu
Komitmen Mutu merupakan pelaksanaan pelayan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai nilai indikator nya adalah
sebagai berikut :
 Efektifitas  Inovasi
 Efisien  Berorientasi Mutu

 Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun nilai
nilai indikantornya adalah sebagai berikut :

 Jujur  Mandiri
 Disiplin  Adil
 Tanggung Jawab  Berani
 Kerja Keras  Peduli
 Sederhana

 Manajemen ASN
Manajemen ASN berikut berkaitan dengan mengatur SDM yaitu
ASN untuk menunjang pembangunan NKRI, berikut indikator nilai
manajemen ASN
 Kepastian Hukum  Akuntabilitas
 Profesionalitas  Efektif dan Efisien
 Proporsionalitas  Keterbukaan

10
 Keterpaduan  Non Diskriminatif
 Delegasi
 Netralitas
 Kesejahteraan

 Pelayanan Publik
Merupakan peran dan kedudukan PNS dalam NKRI yang mana
berkomitmen agar pelayanan publik semakin lebih baik, indikator nilai
pelayanan publik adalah :
 Kesederhanaan  Kelengkapan Sarana dan
 Kejelasan Prasarana
 Kepastian Waktu  Kemudahan Akses
 Akurat  Disiplin / Sapa / Ramah
 Keamanan

 Whole Of Goverment
Upaya kolaborasi penyatuan kerjasama untuk menangani
permasalahan atau mempermudah layanan publik, berikut indikator nilai
WOG
 Koordinasi  Kolaborasi
 Singkronisasi  Komunikasi

11
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

IV.1. Unit Kerja

Saat Ini Saya Bekerja Sebagai Penjaga Tahanan Rumah Tahanan Kelas 1
Makassar

IV.2. Identifikasi isu

1) Kurangnya tingkat kesiapsiagaan petugas dalam menghadapi bencana


kebakaran di Rutan Kelas I Makassar.

2) Kurangnya tingkat kesiapsiagaan dalam mencegah dan


menanggulangi banjir di Rutan Kelas I Makassar

3) Kurang Optimalnya pengelolaan Perpustakaan di Rumah Tahanan


Negara Kelas I Makassar

IV.3. Analisa dan penetapan Isu

Didalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai penjaga tahanan


selama bekerja kurang lebih 6 (enam) bulan di Rumah Tahanan Negara klas 1
Makassar. Terdapat beberapa Isu yang ditemukan di lapangan antara lain :

Isu pertama : Kurangnya tingkat kesiapsiagaan petugas dalam menghadapi


bencana kebakaran di Rutan Kelas I Makassar.

Bahaya kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan oleh adanya ancaman


potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi kebakaran hingga
penjalaran api, asap dan gas yang ditimbulkan. Kebakaran adalah terjadinya api
yang tidak dikehendaki. Bagi tenaga kerja, kebakaran gedung dapat merupakan
penderitaan dan malapetaka khususnya terhadap mereka yang tertimpa kecelakaan

12
dan dapat berakibat cacat fisik, trauma, bahkan kehilangan pekerjaan. Sedangkan
bagi gedung sendiri akan dapat menimbulkan banyak kerugian, seperti dokumen
penting, rusaknya properti serta terhentinya proses operasional. Kebakaran
merupakan salah satu kecelakaan yang paling sering terjadi. Selain menimbulkan
korban jiwa dan kerugian material, kebakaran juga dapat merusak lingkungan serta
gangguan kesehatan yang diakibatkan dari asap kebakaran tersebut.

Gedung Rutan Kelas I Makassar merupakan tempat perawatan tahanan dan


pembinaan narapidana, dimana didalamnya terdapat asset-aset penting yang perlu
dijaga dan diamankan. Di gedung Rutan Kelas I Makassar terdapat ruangan hunian
warga binaan permasyarakatan, masjid, dapur, dan kantor yang menjadi ruangan
kepala Rutan dan pejabat-pejabat lainnya.

Gedung Kantor Rutan Kelas I Makssar mempunyai banyak risiko terjadinya


kebakaran, seperti : instalasi aliran listrik, adanya dapur yang berada dekat Gedung
kantor, dan bahan yang mudah terbakar seperti kertas dan lain lain. Semua resiko
merupakan potensi yang dapat menimbulkan kebakaran. Untuk itu kebakaran harus
dicegah dengan cara meminimalisir bahaya kebakaran itu sendiri, haruslah terdapat
sarana proteksi aktif kebakaran dan kesiapsiaagaan petugas dalam menanggulangi
kebakaran. Hal ini dapat membantu dalam menghadapi keadaan darurat kebakaran.

Isu kedua : Kurangnya tingkat kesiapsiagaan dalam mencegah dan


menanggulangi banjir di Rutan Kelas I Makassar

Banjir adalah ancaman musiman yang terjadi apabila meluapnya tubuh air
dari saluran yang ada dan menggenangi wilayah sekitarnya. Banjir merupakan
ancaman alam yang paling sering terjadi dan paling banyak merugikan. Bencana
banjir termasuk bencana alam yang pasti terjadi pada setiap datangnya musim
penghujan.

Banjir adakalanya terjadi dengan waktu yang cepat dengan waktu genangan
yang cepat pula, tetapi adakalanya banjir terjadi dengan waktu yang lama dengan

13
waktu genangan yang lama pula. Banjir bisa terjadi karena curah hujan yang tinggi,
luapan dari sungai, tanggul sungai yang jebol, luapan air laut pasang, tersumbatnya
saluran drainase atau bendungan yang runtuh. Banjir berkembang menjadi bencana
jika sudah mengganggu kehidupan manusia dan bahkan mengancam
keselamatannya. Penanganan bahaya banjir bisa dilakukan dengan cara struktural
dan nonstruktural.

Di Rumah Tahanan Kelas I Makassar sendiri, banjir sudah hampir terjadi


tiap tahunnya. Yaitu pada musim hujan, yang biasanya pada bulan Desember –
Januari. Penanganannya juga masih seadanya karena tidak dipersiapkan sejak lama.
Sehingga perlu perhatian agar mengurangi kerugian yang ditimbulkan, terutama
mengenai dampak bagi kesehatan warga binaan permasyarakatan.

Isu ketiga : Kurang Optimalnya pengelolaan Perpustakaan di Rumah


Tahanan Negara Kelas I Makassar
Perpustakaan di Lembaga pemasyarakatan atau Rumah Tahanan Negara
adalah salah satu perpustakaan khusus, yang dimaksud khusus disini adalah
pemustakanya yang hanya sebatas warga di Lapas tersebut. Didalam UUD No 43
Tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 1 Ayat 7 bahwa: “perpustakaan khusus
adalah perpustakaan yang diperuntukkan secara terbatas bagi pemustaka di
lingkungan lembaga pemerintah, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan
keagamaan, rumah ibadah, atau organisasi lain”.

Keberadaan perpustakaan di suatu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) atau


Rumah Tahanan Negara (Rutan) merupakan suatu hal yang perlu di perhatikan
karena perpustakaan merupakan suatu tempat belajar sepanjang masa, dan sebagai
wadah untuk warga binaan dengan menyiapkan kebutuhan informasi sebagai bahan
bacaan bagi warga binaan yang berada di rumah tahanan negara sehingga
diharapkan perpustakaan berperan aktif sebagai sarana pembinaan bagi para warga
binaan di suatu Lembaga Pemasyarakatan atau Rumah Tahanan Negara.

14
Keberadaan Perpustakaan di Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Makassar
sampai pada saat ini kondisinya bisa dikatakan masih kurang memadai. Masih
banyak yang perlu dibenahi baik dari segi fisiknya (gedung dan ruangan), sistem
pengelolaannya, sumber daya manusia, koleksi dan alat atau perlengkapan fisik
yang lain. Bahkan sudah bisa dikatakan perpustaakan di Rutan Kelas I Makassar
sudah tidak berfungsi lagi

Ruangan perpustakaan yang berada di sudut masjid berukuran 5x2 meter


persegi, hanya memuat dua lemari buku. Hal ini tentu saja tidak seimbang dengan
jumlah warga binaan permasyarakatan yang mencapai 2000 orang per September
2018. Selain itu, jumlah buku yang tersedia sangat kurang baik dari jumlah
keseluruhan maupun jenis-jenis buku bacaan. Buku bacaan yang tersedia lebih
banyak mengenai bacaan keagaman atau Kitab Al-Quran.

Pengelolaan perpustakaan juga sudah tidak berjalan dengan baik.


Pengelolaanya lebih banyak dilakukan oleh korve masjid, sehingga tidak efektif
dalam pelaksanaan fungsi perpustakaan.

Sehingga saat ini sudah diperlukan optimalisasi pengelelolaan perpustakaan


yang dimulai dengan manajemen, penambahan koleksi buku, perbaikan barang-
barang inventaris perpustakaan, pembentukan pengelola perpustakaan, dan
pembentukan tata tertib perpustakaan. Selain itu diperlukan juga kegiatan yang bisa
meningkatkan minat baca warga binaan permasyarakatan agar perpustakaan bisa
berjalan efektif, misalnya pelaksanaan kegiatan taman baca di blok-blok

Untuk mengangkat isu dari beberapa isu diatas, maka dibuatlah Analisa
Core Issue dengan Analisa APKL untuk menyaring tiga isu yang menjadi satu
core issue yang akan diangkat dalam aktualisasi ini. Berikut tabel dari core issue

15
TOTAL RANKING
NO ISU A P K L
NILAI

Kurangnya tingkat
kesiapsiagaan petugas dalam
1 menghadapi bencana 2 4 4 3 13 3
kebakaran di Rutan Kelas I
Makassar

Kurangnya tingkat
kesiapsiagaan dalam
2 mencegah dan 3 3 4 4 14 2
menanggulangi banjir di
Rutan Kelas I Makassar

Kurang Optimalnya
pengelolaan Perpustakaan di
3 5 4 3 5 17 1
Rumah Tahanan Negara
Kelas I Makassar

Keterangan :

A : Aktual (sedang terjadi/dalam proses kejadiandan hangat di bicarakan)

p : Problematika (masalah mendesak untuk di pecahkan)

K: Kekhayalakan (menyangkut hidup orang banyak)

L : Layak (logis,pantas,realistis,dan dapat di bahas)

Berdasarkan analisis tabel diatas maka isu yang di prioritaskan adalah


“Kurang Optimalnya pengelolaan Perpustakaan di Rumah Tahanan Negara
Kelas I Makassar “ isu ini berkaitan dengan pelayanan publik.

16
Dampak isu jika tidak dilakukan akan menghambat pembinaan warga
binaan permasyarakatan, karena perpustakaan adalah sarana yang sangat
dibutuhkan untuk pembinaan dalam segi wawasan. Maka dari itu saya akan
mengusulkan isu ini upaya bisa dijalankan

IV.4. Gagasan Pemecah Isu

Untuk mencegah dampak isu tersebut maka dari itu kita perlu
“PENGOPTIMALAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI RUTAN
KELAS I MAKASSAR”.

IV.5. Tujuan
Tujuan dari aktualisasi ini agar WBP yang akan melakukan sidang lebih
tertib. Untuk mencapai tujuan tersebut maka akan dilakukan kegiatan bagai berikut
:
1. Mendata inventaris perpustakaan
2. Menata ulang ruangan di perpustakaan
3. Menambah koleksi buku-buku bacaan
4. Membentuk pengelola perpustakaan
5. Menyediakan sarana pendukung administrasi perpustakaan
6. Membuat tata tertib perpustakaan
7. Sosialisasi mengenai perpustakaan ke WBP
8. Membuat taman baca di area blok hunian

17
MENYUSUN RACANGAN AKTUALISASI

Nama : Andi Muhammad Syawal


Jabatan : Penjaga Tahanan
Unit Kerja : Rumah Tahanan Kelas 1 Makassar
Kurang Optimalnya pengelolaan Perpustakaan di Rumah Tahanan
Isu yang diangkat :
Negara Kelas I Makassar
Gagasan Pemecahan Isu : Pengoptimalan pengelolaan Perpustakaan Di Rutan Kelas I Makassar

Kontribusi
Keterkaitan Substansi Terhadap Visi Misi Penguatan Nilai
NO. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
1 Mendata Keterkaitan dengan Kegiatan ini Serious = Petugas
inventaris Kegiatan : Manajemen harus serius di dalam
memeberikan
perpustakaan ASN bekerja sebagai pelayan
(akuntabilitas, kontribusi pada misi :
masyarakat sesuai
profesionalitas)
d. Mengembangkan dengan tugas dan
profesionalisme fungsinya

a. Melakukan konsultasi a. Mendapatkan dan budaya kerja Active = Petugas harus


Keterkaitan dengan
dengan pimpinan masukan atau izin Tahapan Kegiatan : petugas bekerja dengan
pimpinan Etika public , sungguh-sungguh dan
pemasyarakatan
akuntabilitas aktif dalam
menjalankan tugasnya

18
b. Mengecek barang- b. Barang – barang milik Keterkaitan dengan yang bersih dan
barang milik perpustakaan Tahapan Kegiatan :
bermartabat
perpustakaan terkumpul Komitmen mutu,

c. Mencatat barang- c. Mendapatkan catatan Keterkaitan dengan


barang milik inventaris perpustkaan Tahapan Kegiatan :
perpustakaan Komitmen mutu, anti
korupsi, akuntabilitas

d. Memisahkan barang- d. Mengetahui daftar Keterkaitan dengan


barang yang masih barang-barang yang Tahapan Kegiatan :
layak pakai dan yang masih bisa komitmen mutu,
tidak layak pakai digunakan untuk
perpustakaan

19
2 Menata ulang Keterkaitan dengan Kegiatan ini Minded : Petugas harus
ruangan di Kegiatan : Manajemen punya pemikian yang
memeberikan
perpustakaan ASN (efektif dan luas di dalam
kontribusi pada misi :
efisien), Pelayanan melaksanakan tugas –
Publik (kelengkapan e. Melakukan tugasnya
sarana dan prasarana pengkajian dan
Active : Petugas harus
pengembangan bekerja dengan
a. Melakukan konsultasi a. Mendapatkan penyelenggaraan sungguh-sungguh dan
Keterkaitan dengan aktif dalam
dengan pimpinan masukan atau izin Tahapan Kegiatan : pemasyarakatan
mengenai kegiatan ini dari pimpinan menjalankan tugasnya
Etika public,
akuntabilitas

b.Membersihkan ruang b. Ruang dan barang- Keterkaitan dengan


dan barang-barang barang perpustakaan Tahapan Kegiatan :
perpustakan bersih Komitmen Mutu

d. Mengatur ulang letak d. Lemari dan meja Keterkaitan dengan


lemari dan meja tertata dengan rapi Tahapan Kegiatan :
Komitmen Mutu

20
e. Menempatan buku- e. Buku tertata dengan Keterkaitan dengan
buku sesuai rapi Tahapan Kegiatan : etika
kategorinya public, komitmen mutu

f. Menghiasi ruangan f. Ruangan Keterkaitan dengan


perpustakaan perpustakaan menjadi Tahapan Kegiatan :
lebih menarik komitmen mutu,

3 Menambah Keterkaitan dengan Kegiatan ini Minded : Petugas harus


koleksi buku- Kegiatan : Pelayanan memeberikan punya pemikiran yang
buku bacaan Publik (kelengkapan
kontribusi pada misi : luas di dalam
sarana dan prasarana),
Whole Of Government melaksanakan tugas –
(kolaborasi ) c. Meningkatkan tugasnya.
partisipasi
a. Melakukan a. Mendapatkan masyarakat Talk : Petugas harus
Keterkaitan dengan
konsultasi dengan masukan atau izin
Tahapan Kegiatan : (pelibatan, menjalin komunikasi
dari pimpinan
pimpinan Etika Publik, yng baik
dukungan dan
akuntabilitas

21
pengawasan) dalam
penyelenggaraan
pemasyarakatan

b. Membuat proposal b. Proposal kerja sama Keterkaitan dengan


kerja sama untuk Tahapan Kegiatan :
meminta sumbangan Akuntabilitas,
buku komitmen mutu,

c. Mengajukan proposal c. Mendapatkan Keterkaitan dengan


ke pihak-pihak yang persetujuan bantuan Tahapan Kegiatan : Anti
bisa menyediakan buku korupsi, Etika Publik,
bantuan buku

4 Menyediakan Keterkaitan dengan Kegiatan ini Serious : Petugas harus


sarana Kegiatan : Pelayanan serius di dalam bekerja
memeberikan
pendukung Publik (Kelengkapan sebagai pelayan
administrasi sarana dan prasarana, kontribusi pada misi :
masyarakat sesuai
perpustakaan akurat) ,
d. Mengembangkan dengan tugas dan
profesionalisme fungsinya
Keterkaitan dengan
dan budaya kerja
Tahapan Kegiatan :

22
a. Melakukan konsultasi a. Mendapatkan Etika Publik, petugas Responsive : Petugas
dengan pimpinan masukan dan izin Akuntabilitas harus peka terhadap
pemasyarakatan
dari pimpinan permasalahan yang
yang bersih dan
terjadi
b. Mendata sarana apa b. Mendapatkan daftar Keterkaitan dengan bermartabat
saja yang saran yang Tahapan Kegiatan :
dibutuhkan dibutuhkan Akuntabilitas,
Komitmen mutu

c. Membeli ATK dan c. Buku registrasi dan Keterkaitan dengan


buku registrasi ATK Tahapan Kegiatan :
Anti korupsi,
Komitmen mutu

d. Menyerahkan sarana d. Pengelola Keterkaitan dengan


administrasi ke perpustakaan Tahapan Kegiatan :
pengelola memiliki sarana Komitmen mutu, Etika
public
perpustakaan administrasi

5 Membuat tata Keterkaitan dengan Kegiatan ini Serious : Petugas harus


tertib Kegiatan : Manajemen serius di dalam bekerja
memeberikan
perpustakaan ASN (Non diskriminatif, sebagai pelayan
kesejahteraan, kepastian kontribusi pada misi :
masyarakat sesuai
hukum), Pelayanan

23
Publik (Kejelasan, a. Menegakka hukum dengan tugas dan
Keamanan) fungsinya
dan hak asasi
manusia terhadap Responsive : Petugas
a. Melakukan konsultasi a. Mendapatkan
Keterkaitan dengan harus peka terhadap
dengan pimpinan masukan atau izin tahanan, narapidana,
Tahapan Kegiatan : permasalahan yang
dari pimpinan Etika Publik) anak, dan klien
terjadi
pemasyarakatan
b. Mencari referensi b. Contoh-contoh tata Keterkaitan dengan
tata tertib tertib perpustakaan Tahapan Kegiatan :
perpustakaan di Komitmen Mutu
internet dan media
lainnya

c. Mengesahkan tata c. Tata tertib tersahkan Keterkaitan dengan


tertib perpustakaan Tahapan Kegiatan :
Etika publik,

d. Menempelkan tata d. Tata tertib tertempel Keterkaitan dengan


tertib di dinding di dinding Tahapan Kegiatan :
perpustakaan Etika Publik,

24
6 Sosialisasi Keterkaitan dengan Kegiatan ini Active : Petugas harus
mengenai Kegiatan : Pelayanan bekerja dengan
memeberikan
perpustakaan Publik (kejelasan, sungguh-sungguh dan
ke para WBP kemudahan akses) kontribusi pada misi :
aktif dalam
Manajemen ASN
e. Melakukan menjalankan tugasnya
(keterbukaan)
pengkajian dan
a. Melakukan a. Mendapatkan Responsive : Petugas
pengembangan harus peka terhadap
konsultasi dengan masukan atau izin Keterkaitan dengan
pimpinan dari pimpinan Tahapan Kegiatan : penyelenggaraan permasalahan yang
Etika Publik, terjadi
pemasyarakatan
Akuntabilitas
Talk : Petugas harus
b. Merencanakan b. Mendapatkan desain Keterkaitan dengan menjalin komunikasi
media sosialisasi materi dan media Tahapan Kegiatan :
Komitmen mutu yng baik
dan materi sosialisasi
sosialisasi

c. Mengumumkan c. Pengumuman Keterkaitan dengan


tentang tentang Tahapan Kegiatan :
perpustakaan perpustakaan Etika Publik,
melalui pengeras
suara secara rutin

25
d. Mengajak WBP ke d. WBP mengunjungi Keterkaitan dengan
perpustakaan secara perpustakaan Tahapan Kegiatan :
langsung Etika Publik,
Nasionalisme, Anti
korupsi

7 Membuat Keterkaitan dengan Kegiatan ini Serious : Petugas harus


Taman Baca Kegiatan : Pelayanan serius di dalam bekerja
memeberikan
di area blok Publik (kemudahan sebagai pelayan
hunian akses) kontribusi pada misi :
masyarakat sesuai
e. Melakukan dengan tugas dan
a. Melakukan a. Mendapatkan Keterkaitan dengan pengkajian dan fungsinya
konsultasi dengan masukan atau izin Tahapan Kegiatan :
pengembangan Active : Petugas harus
pimpinan dari pimpinan Etika Publik,
Akuntabilitas penyelenggaraan bekerja dengan
sungguh-sungguh dan
pemasyarakatan
b. Membuat spanduk b. Spanduk taman baca Keterkaitan dengan aktif dalam
taman baca Tahapan Kegiatan : menjalankan tugasnya
Komitmen mutu

c. Menentukan lokasi c. Mendapatkan lokasi Keterkaitan dengan


kegiatan kegiatan Tahapan Kegiatan :
Komitmen mutu

26
d. Menentukan jadwal d. Mendapatkan jadwal Keterkaitan dengan
kegiatan kegiatan Tahapan Kegiatan :
Komitmen mutu

e. Membuka taman e. Taman baca Keterkaitan dengan


baca di lokasi yang terlaksana Tahapan Kegiatan :
telah ditentukan Etika public,
Komitmen mutu

27
DESKRIPSI KEGIATAN DAN TAHAPAN KEGIATAN

1. Mendata inventaris perpustakaan


 Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (kolom 5.1), yaitu :
 Manajemen ASN
- Akuntabilitas = Dalam kegiatan mendata inventaris akan
menghasilkan laporan inventaris perpustakaan yang bisa menjadi
bahan pertanggungjawaban ke pimpinan
- Profesionalitas = kegiatan mendata inventaris merupakan
pelaksanaan SOP dalam melaksanakan tugas, yaitu harus
melaporkan penggunaan inventaris kantor.
 Kontribusi Terhadap Visi Misi Dirjen PAS (kolom6.1), yaitu :
 Kegiatan ini berkontribusi dalam pengembangan profesionalisme
dan budaya petugas, karena mendata invetaris kantor sebelum atau
saat digunakan adalah kewajiban seorang petugas dalam
melaksanaan tugasnya.
 Penguatan Nilai Organisasi S-M-A-R-T (kolom 7.1), yaitu:
 Serious = mendata inventaris meningkatkan nilai Serious bagi
petugas yang berkawajiban melakukan pertanggung jawaban pada
setiap barang kantor yang digunakan
 Active = mendata inventaris akan memberikan penguatan penerapan
nilai Active, yaitu menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh
dalam setiap kegiatannya.
 Keterkaitan nilai A-N-E-K-A dengan tahapan kegiatan (kolom 5.1), yaitu
:
a. Melakukan konsultasi dengan pimpinan.
- Etika Publik = Saya akan melakukan konsultasi dengan ramah dan
sopan.
- Akuntabilitas = Saya akan meminta izin sebagai pelaporan saya
dalam memulai kegiatan di lingkungan kantor
b. Mengecekkan barang-barang milik perpustakaan
- Komitmen mutu = saya akan mengumpulkan barang dengan
memperhatikan kondisi barang agar bisa dipakai lebih lama
c. Mencatat barang-barang milik perpustakaan
- Komitmen mutu = Saya akan mencatat secara teliti
- Anti korupsi = Saya akan mencata dengan jujur, tidak mengurangi
atau menambahkan.

28
- Akuntabilitas = Saya mencatat agar bisa menjadi bentuk
pertanggungjawaban kepada pimpinan atau organisasi
d. Memisahkan barang-barang yang masih layak pakai dan yang tidak
layak pakai.
- Komitmen mutu = saya akan mencatat teliti, agar tidak tercampur

2. Menata ulang ruangan perpustakaan


 Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (kolom 5.2), yaitu :
 Manajemen ASN
- Efektif dan efisien = Dalam melaksanakan kegiatan menata ulang
ruangan akan memperhatikan efektifitas dan efisiensi agar bisa
memanfaatkan seluruh ruangan dan barang
 Pelayanan publik
- Kelengkapan sarana dan prasarana = Menata ulang ruangan
menjadi kegiatan yang mendukung pelayanan public dalam hal ini
membantu tamu perpustakaan menggunakan perpustakaan
 Kontribusi Terhadap Visi Misi Dirjen PAS (kolom 6.2), yaitu :
 Kegiatan menata ulang akan berkontribusi pada misi poin 5 (e) yaitu
dalam pengembangan penyelenggaraan permasyarakatan melalui
pembinaan yang melibatkan keberadaan perpustakaan.
 Penguatan Nilai Organisasi S-M-A-R-T (kolom 7.2), yaitu:
 Minded = kegiatan ini akan membuat petugas untuk berpikir kreatif
dan luas dalam menata ruangan agar terlihat lebih menarik.
 Active = kegiatan ini membuat petugas aktif langsung dalam
pelaksanaan penataan ruang perpustakaan, sehingga menguatkan
nilai Active.
 Keterkaitan nilai A-N-E-K-A dengan tahapan kegiatan (kolom 5.2), yaitu
:
a. Melakukan konsultasi dengan pimpinan.
- Etika Publik = Saya akan melakukan konsultasi dengan ramah dan
sopan.
- Akuntabilitas = Saya akan meminta izin sebagai pelaporan saya
dalam memulai kegiatan di lingkungan kantor
b. Membersihkan ruang perpustakaan
- Komitmen mutu = saya akan melakukan kebersihan demi
menajamin kualitas dan kenyamanan ruangan perpustakaan.
c. Membersihkan barang-barang perpustakaan
- Komitmen mutu = Saya akan membersihkan dengan baik demi
menjamin kulaitas barang-barang perpustakaan

29
d. Mengatur letak lemari dan meja
- Komitmen mutu = saya akan mengatur letak dengan
memperhatikan efisiensi luas ruangan
e. Menempatkan buku-buku sesuai kategori
- Komitmen mutu = Saya akan menempatkan buku sesuai kategori
agar lebih efisien penggunaan tempat.
- Etika Publik = Menempatkan buku sesuai kategori agar lebih jelas
saat pencarian nanti
f. Menghiasi ruangan perpustakaan
- Komitmen mutu = saya akan menghiasi agar meningkatkan mutu
ruangan perpustakaan

3. Menambah koleksi buku-buku bacaan


 Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (kolom 5.3), yaitu :
 Whole of Government
- Kolaborasi = Penambahan buku yang membutuhkan bantuan dari
berbagai pihak, baik instansi yang berada dibidang literasi maupun
individu akan menerapkan system WOG yaitu dalam hal
kolaborasi untuk kepentingan perpustakaan.
 Pelayanan publik
- Kelengkapan sarana dan prasarana = Dengan menambahkan buku
akan membantu proses pelayanan tamu perpustakaan, yaitu
memberi tamu perpustakaan banyak pilihan buku bacaan
 Kontribusi Terhadap Visi Misi Dirjen PAS (kolom 6.3), yaitu :
 Kegiatan ini berkontribusi dalam misi meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam penyelenggaran permasyarakatan. Yaitu
penyumbang buku terlibat dalam pengoptimalan perpustakaan untuk
kegiatan pembinaan.
 Penguatan Nilai Organisasi S-M-A-R-T (kolom 7.3), yaitu:
 Minded = kegiatan ini akan membuat petugas berpikir luas dalam
mencari sumbangan buku-buku bacaan dari berbagai pihak.
 Talk = Menambah buku-buku bacaan dengan cara meminta
sumbangan akan menguatkan petugas untuk berkomunikasi dengan
baik dalam pelaksaannya.
 Keterkaitan nilai A-N-E-K-A dengan tahapan kegiatan (kolom 5.3), yaitu
:
a. Melakukan konsultasi dengan pimpinan.
- Etika Publik = Saya akan melakukan konsultasi dengan ramah dan
sopan.

30
- Akuntabilitas = Saya akan meminta izin sebagai pelaporan saya
dalam memulai kegiatan di lingkungan kantor
b. Membuat proposal kerja sama untuk meminta sumbangan buku
- Komitmen mutu = saya akan membuat proposal dengan teliti
- Akuntabilitas = proposal akan menjadi laporan pertanggung
jawaban saya
c. Mengajukan proposal kerja sama untuk meminta sumbangan buku
- Komitmen mutu = Saya akan membersihkan secara serius
- Anti korupsi = membersihkan akan menjadi penerapan sikap kerja
keras saya

4. Menyediakan sarana pendukung administrasi perpustakaan


 Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (kolom 5.5), yaitu :
 Pelayanan publik
- Kelengkapan sarana dan prasarana = menyediakan sarana
administrasi adalah salah satu langkah melengkapkan sarana
perpustakaan demi membantu tamu dalam meminjam atau
mengembalikan buku bacaan.
- Akurat = sarana akan digunakan hanya untuk kepentingan
administrasi perpustakaan sehingga efisien pemakaiannya
 Kontribusi Terhadap Visi Misi Dirjen PAS (kolom 6.5), yaitu :
- kegiatan ini berkontribusi pada misi mengembangkan
profesionalisme dan budaya kerja petugas permasyarakatan yang
bersih dan bermartabat, yaitu dalam pengadaannya akan
melakukannya dengan jujur.
 Penguatan Nilai Organisasi S-M-A-R-T (kolom 7.4), yaitu:
 Serious = mengadakan barang dengan serius dengan memperhatikan
kualitas barang demi menjaga kelancaran pelayanan tamu
perpustakaan.
 Responsif = menguatkan nilai responsive, yaitu dalam pengadaan
akan membanding kualitas dan harga barang
 Keterkaitan nilai A-N-E-K-A dengan tahapan kegiatan (kolom 5.4), yaitu
:
a. Melakukan konsultasi dengan pimpinan.
- Etika Publik = Saya akan melakukan konsultasi dengan ramah dan
sopan.
- Akuntabilitas = Saya akan meminta izin sebagai pelaporan saya
dalam memulai kegiatan di lingkungan kantor
b. Mendata sarana apa saja yang dibutuhkan

31
- Komitmen mutu = saya akan mendata dengan teliti
- Akuntabilitas = data yang saya catat dapat menjadi bentuk
pertanggung jawab saya
c. Membeli ATK dan buku registrasi untuk peminjaman buku bacaan
- Anti korupsi = saya akan membeli atau membuat dengan jujur,
tanpa melakukan mark up
- Komitmen mutu = Saya akan membeli atau membuat sarana
pendukung administrasi dengan mempertimbangan kualitas
barang.

d. Menyerahkan sarana administrasi ke pengelola perpustakaan


- Komitmen mutu = saya menyerahkan ke pengelola yang bertugas
sebagai pengurus administrasi, agar sesuai dengan tugasnya
- Etika Publik = saya akan menyerahkannya dengan sopan

5. Membuat tata tertib perpustakaan


 Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (kolom 5.6), yaitu :
 Manajemen ASN
- Non diskriminatif = Membuat tata tertib tanpa membeda-bedakan
sasaran tatatertib yang akan dibuat
- Kesejahteraan = tata tertib yang dibuat diharapkan akan membuat
perpustakaan berjalan dengan lancar dan menjadi bagian penting
dalam pembinaan WBP.
- Kepastian hukum = Tata tertib akan menjadi dasar pelaksanaan
kegiatan yang berlangsung di perpustakaan baik proses
peminjaman pengembalian dalam perawatan buku-buku
 Pelayanan publik
- Kejelasan = Dengan adanya tata tertib maka saya berharap para
pembaca diperpustakaan akan mengerti syarat atau prosedur dalam
menggunakan sarana perpustakaan.
- Keamanan = tata tertib akan membuat perpustakaan menjadi lebih
aman karena mengatur proses pelaksanaan kegiatan di
perpustakaan
 Kontribusi Terhadap Visi Misi Dirjen PAS (kolom 6.6), yaitu :
- Pada misi ke 1, menegakkan hokum dan hak asasi manusia
terhadap WBP. Dengan adanya tata tertib maka seluruh warga
binaan akan mendapatkan perlakuan yang sama sebagai tamu
perpustakaan.
 Penguatan Nilai Organisasi S-M-A-R-T (kolom 7.6), yaitu:

32
 Serious = akan membantu petugas dalam melaksanakan pelayanan
public yang rata kepada seluruh tamu perpustakaan dalam hal ini
warga binaan permasyarakatan
 Responsif = Membuat tata tertib menjadi salah satu contoh kepekaan
petugas terhadap masalah keamanan yang di takutkan terjadi dalam
perpustakaan.
 Keterkaitan nilai A-N-E-K-A dengan tahapan kegiatan (kolom 5.6), yaitu
:
a. Melakukan konsultasi dengan pimpinan.
- Etika Publik = Saya akan melakukan konsultasi dengan ramah dan
sopan.
- Akuntabilitas = Saya akan meminta izin sebagai pelaporan saya
dalam memulai kegiatan di lingkungan kantor
b. Mencari referesni tata tertib perpustakaan di internet atau media
lainnya
- Komitmen mutu = saya akan mencari dengan teliti dan
memperhatikan kualitas
c. Mengesahkan tata tertib perpustakaan
- Komitmen mutu = saya membuat jadwal yang efektif agar semua
pengelola dapat menghadiri rapat
d. Menempelkan tata tertib perpustakaan di dinding perpustakaan
- Etika public = saya akan mengundang dengan sopan
- Nasionalisme = saya akan mengundang semua pengelola, bukan
yang hanya dekat dengan saya.

6. Sosialisasi mengenai perpustakaan ke para WBP


 Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (kolom 5.7), yaitu :
 Pelayanan publik
- Kejelasan = Dengan memberikan sosialisasi saya berharap warga
binaan permasyarakatan mendapatkan informasi yang jelas
mengenai perpustakaan.
- Kemudahan akses = kegiatan mensosialisasikan secara langsung
akan memberi kemudahan warga binaan permasyarakatan
menerima akses informasi.
 Manajemen ASN
- Keterbukaan = Sosialisasi ini akan memberikan dampak
tersebarnya informasi tentang perpustakaan sehingga menjalankan
dasar nilai keterbukaan
 Kontribusi Terhadap Visi Misi Dirjen PAS (kolom 6.7), yaitu :

33
- Pada misi ke 5, melakukan pengkajian dan pengembangan
penyelenggaraan permasyarakatan. Sosialisai yang dilakukan secara
langsung juga dapat menjadi sarana petugas untuk menerima
masukan dalam pengembangan perpustakaan.
 Penguatan Nilai Organisasi S-M-A-R-T (kolom 7.7), yaitu:
 Active = petugas bekerja secara langsung dalam menyampaikan
sosialisasi
 Responsif = petugas bekerja lebih peka dengan menerima masukan
atau tanggapan saat bersosialisasi tentang perpustakaan
 Talk = dalam melaksanakan sosialisasi dibutuhkan penggunaan
Bahasa yang baik dan sopan, sehingga menguatkan nilai Talk
 Keterkaitan nilai A-N-E-K-A dengan tahapan kegiatan (kolom 5.7), yaitu
:
a. Melakukan konsultasi dengan pimpinan.
- Etika Publik = Saya akan melakukan konsultasi dengan ramah dan
sopan.
- Akuntabilitas = Saya akan meminta izin sebagai pelaporan saya
dalam memulai kegiatan di lingkungan kantor
b. Merencanakan media sosialisasi dan materi sosialisasi
- Komitmen mutu = saya akan merancanakan media sosialisasi yang
menurut saya mampu tersampaikan ke seluruh WBP
c. Mengumumkan tentang perpustakaan melalui pengeras suara secara
rutin
- Etika public = saya akan mengumumkan dengan menggunakan
bahasa santun
d. Mengajak WBP ke perpustakaan secara langsung
- Nasionalisme = saya mengajak tanpa adanya rasa diskriminatif
- Etika public = saya akan mengajak dengan sopan
- Anti korupsi = Saya mengajak tanpa memaksa atau memberikan
tekanan ke WBP

7. Membuat taman baca di blok hunian


 Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (kolom 5.8), yaitu :
 Pelayanan publik
- Kemudahan akses = Dengan taman baca yang berada di blok
hunian diharapkan mampu menjangkau semua WBP yang
mengalami kesulitan ke perpustakaan
 Kontribusi Terhadap Visi Misi Dirjen PAS (kolom 6.8), yaitu :
- berkontribusi dalam pengembangan penyelenggaraan
permasyarakatan, yaitu pembinaan WBP di bidang wawasannya.

34
 Penguatan Nilai Organisasi S-M-A-R-T (kolom 7.8), yaitu:
 Serious = Kegiatan ini membutuhkan pelaksanaan yang serius oleh
petugas agar kegiatan berjalan dengan lancer.
 Active = Petugas berperan aktif dalam kegiatan untuk membantu
pembinaan dan kelangsungan kegiatan.
 Keterkaitan nilai A-N-E-K-A dengan tahapan kegiatan (kolom 5.8), yaitu
:
a. Melakukan konsultasi dengan pimpinan.
- Etika Publik = Saya akan melakukan konsultasi dengan ramah dan
sopan.
- Akuntabilitas = Saya akan meminta izin sebagai pelaporan saya
dalam memulai kegiatan di lingkungan kantor
b. Membuat Spanduk Taman Baca
- Komitmen mutu = saya akan merancanakan desain dengan
memperhatikan kualitas
c. Menentukan lokasi kegiatan
- Komitmen mutu = saya akan menentukan lokasi dengan
mengutamakan efektifitas tempat.
d. Menetukan jadwal kegiatan
- Komitmen mutu = saya akan menetukan jadwal kegiatan dengan
memperhatikan waktu yang tepat demi kelancaran kegiatan
e. Membuka taman baca di lokasi yang telah ditentukan
- Etika public = saya akan melaksanakan kegiatan dengan
memperhatikan sikap yang sopan dan santun
- Komitmen mutu = saya akan melaksanakan kegiatan dengan
memperhatikan efisiensi pelaksanaan

35
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Rancangan Aktualisasi
Kegiatan-kegiatan dalam rancangan aktualisasi akan dilaksanakan di tempat kerja selama 80 (delapan puluh) hari, dengan jadwal seperti tabel
dibawah

PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2018

NO. KEGIATAN OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

Mendata inventaris perpustakaan


1
2 Menata ulang ruangan perpustakaan

3 Menambah koleksi buku-buku bacaan

4 Membentuk pengelola perpustakaan


Menyediakan sarana pendukung
5
administrasi perpustakaan
6 Membuat tata tertib perpustakaan

Sosialisasi mengenai perpustakaan ke


7 para WBP

8 Membuat taman baca

36
BAB V
PELAKSAAN AKTUALISASI

KEGIATAN 1 : Mendata Inventaris Perpustakaan

 Keterkaitan Subtansi Mata Kuliah : Manajemen ASN dan Pelayanan Publik

Mendata inventaris yang sudah tersedia di perpustakaan merupakan


kegiatan awal yang saya lakukan untuk mendapatkan kejelasan tentang barang apa
saja yang sudah ada di perpustakaan, sehingga nantinya inventaris yang sudah ada
atau akan ditambah dapat menjadi lebih efektif dan efisien penggunaannya.
Ketepatan (proporsionalitas) penggunaan barang inventaris juga saya perhatikan,
yaitu dengan memisahkan barang yang sudah tidak terpakai sehingga tidak
tertumpuk di ruang perpustakaan.

Kegiatan ini saya laksanakan pada tanggal 9 Oktober 2018 sampai dengan
10 Oktober 2018, dimana tahapan kegiatan yang saya lewati antara lain sebagai
berikut :

1. Melakukan Konsultasi Dengan Pimpinan

Sebelum melaksanakan kegiatan saya senantiasa melakukan


konsultasi kepada pimpinan untuk mendapatkan izin dan masukan-
masukan yang dapat membantu melaksanaan kegiatan. Saya berkonsultasi
dengan Bapak Ramli, S.H., M.H selaku penanggung jawab perpustakaan
dan mentor saya. Bapak Ramli memberi masukan-masukan dan
menjelaskan mengenai situasi terkini di perpustakaan Rutan Kelas I
Makassar (nilai partisipasi, Akuntabilitas). Tahapan kegiatan ini saya
lakukan pada tanggal 3 Oktober 2018.

Saya datang ke kantor untuk konsultasi sekitar pukul 13.30 yang


biasanya aktivitas di kantor tidak sesibuk pada pagi hari. Saat tiba di depan
ruangan Bapak Ramli, saya lebih dahulu mengintip apakah Beliau ada

37
kerjaan lain atau sedang ada tamu sehingga tidak mengganggu pekerjaan
Beliau (nilai Sopan, Etika Publik).

Saya datang konsultasi Bersama rekan saya Anggi Desmanto, yang


juga ingin berkonsultasi terkait aktualisasinya. Kami datang bersamaan ke
kantor agar dapat saling membantu baik untuk kepentingan dokumentasi
ataupun saling memberi masukan dalam pelaksanaan aktualisasi masing-
masing (Kerja sama, Nasionalisme).

Saat berkonsultasi, saya memperlihatkan rencana kegiatan yang


akan saya lakukan dan menanyakan tentang hal-hal yang tidak saya ketahui
tentang keadaan di perpustakaan. Masukan dari pimpinan kemudian saya
catat di form konsultasi yang sudah saya siapkan untuk kepentingan
pelaporan saya nantinya (Tanggung Jawab, Akuntabilitas). Selanjutnya
saya meminta kepada pimpinan untuk memparaf dan menandatangani form

konsultasi
Konsultasi tersebut.
dengan Bapak Ramli, Bersama Mencatat masukan dan saran dari Bapak
rekan Anggi Desmanto Ramli di form konsultasi

2. Mengecek barang-barang milik perpustakaan

Sebelum memulai kegiatan mengecek barang perpustakaan, saya


terlebih dahulu memanggil kurve perpustakaan yang saat itu masih ada di
blok huniannya untuk membantu saya. Saya kemudian di tunjukkan tempat

38
barang-barang perpustakaan, baik itu buku-buku bacaan, lemari-lemari,
dan alat-alat kebersihan yang dimiliki perpustakaan. (gotong royong,
Nasionalisme).

Kordinator korve perpustakaan Saudara Firman juga menunjukkan


buku laporan yang juga merupakan buku peminjaman kepada saya. Yang
didalam buku laporan tersebut sudah terdapat daftar buku-buku yang ada di
perpustakaan. (efisien, Komitmen Mutu)

Saya melakukan kegiatan ini pada tanggal 9 Oktober 2018.

Saya memanggil kurve perpustakaan yang Saudara Firman menunjukkan koleksi buku
berada di Blok I untuk membantu saya bacaan

Saudara Firman menunjukkan daftar


inventaris buku bacaan pada buku laporan

39
3. Mencatat barang-barang milik perpustakaan

Saya mencatat barang-barang inventaris perpustakaan dengan


memisahkan daftar barang-barang sesuai dengan jenisnya (nilai cermat,
Komitmen Mutu). Dalam mencata barang milik perpustakaan, awalnya
saya mencatatnya dalam sebuah catatan-catatan kecil, kemudian
mengetiknya ulang untuk memperjelas dalam lampiran pada hasil
aktualisasi nantinya (kejelasan target, Akuntabilitas).

Saya melakukan tahapan kegiatan ini pada tanggal 9 Oktober 2018

Memperhatikan jenis-jenis buku bacaan, Mencatat barang-barang inventaris


yang akan dipisah dalam pencatatannya perpustakaan.

4. Memisahkan barang-barang yang masih layak pakai dan tidak


layak pakai

Sesuai dengan arahan dari Bapak Ramli saat konsultasi, agar


sebaiknya barang-barang perpustakaan yang sudah tidak dipakai agar
dipisahkan misalnya buku-buku bacaan untuk anak (nilai taat perintah,
Etika Publik). Saya meminta tolong kepada kurve-kurve perpustakaan
untuk bekerja sama (Nasionalisme) membantu saya mengumpulkan buku
dalam kardus. Selanjutnya buku-buku tersebut saya simpan di ruangan
Kasubsi BHP dengan rapi.

40
Saya melaksanakan tahapan kegiatan ini pada tanggal 10 Oktober

2018Saya memasukkan buku-buku tidak Kurve-kurve perpustakaan membantu


terpakai ke dalam kardus saya memasukkan buku kedalam kardus

 Kontribusi Terhadap Visi Misi Dirjen Permasyarakatan:

Kegiatan ini berkontribusi dalam pengembangan profesionalisme dan


budaya petugas, karena mendata invetaris kantor sebelum atau saat digunakan
adalah kewajiban seorang petugas dalam melaksanaan tugasnya.

 Penguatan Nilai Organisasi : Responsif dan Active

Kegiatan mendata inventaris merupakan bagian dari penerapan responsive


yang saya lakukan agar saya dapat mengetahui lebih dalam keadaan perpustakaan
di Rutan Kelas I Makassar. Saya juga melaksanakan kegiatan ini dengan sungguh-
sungguh dan melakukannya sendiri (active)

KEGIATAN 2 : Menata ulang ruangan di perpustakaan

 Keterkaitan Subtansi Mata Kuliah : Manajemen ASN dan Pelayanan Publik

Kegiatan menata ulang ruangan perpustakaan saya lakukan untuk


membuat ruang perpustakaan lebih segar dan lebih mempermudah para pembaca
mencari buku dan menggunakan sarana prasarana perpustakaan (Kemudahan
akses, Pelayanan Publik). Selain itu, dalam kegiatan ini saya melaksanakan

41
pembersihan ruangan dan barang-barang perpustakaan untuk memperlihatkan
bahwa perpustakaan ramah lingkungan (Pelayanan Publik).

Menempatkan buku-buku bacaan seusai dengan jenis-jenisnya saya


lakukan agar dalam mencari buku, para pembaca dapat mendapatkan buku yang
mereka cari dengan lebih mudah dan cepat (efektif dan efisien, Manajemen ASN).

Kegiatan ini saya laksanakan mulai tanggal 9 Oktober 2018 sampai dengan
11 Oktober 2018.

1. Melakukan Konsultasi Dengan Pimpinan

Sebelum melaksanakan kegiatan saya senantiasa melakukan


konsultasi kepada pimpinan untuk mendapatkan izin dan masukan-masukan
yang dapat membantu melaksanaan kegiatan. Saya berkonsultasi dengan
Bapak Ramli, S.H., M.H selaku penanggung jawab perpustakaan dan
mentor saya. Bapak Ramli memberi masukan-masukan dan menjelaskan
mengenai situasi terkini di perpustakaan Rutan Kelas I Makassar (nilai
partisipasi, Akuntabilitas). Tahapan kegiatan ini saya lakukan pada
tanggal 3 Oktober 2018.

Saya datang ke kantor untuk konsultasi sekitar pukul 13.30 yang


biasanya aktivitas di kantor tidak sesibuk pada pagi hari. Saat tiba di depan
ruangan Bapak Ramli, saya lebih dahulu mengintip apakah Beliau ada
kerjaan lain atau sedang ada tamu sehingga tidak mengganggu pekerjaan
Beliau (nilai Sopan, Etika Publik).

Saya datang konsultasi Bersama rekan saya Anggi Desmanto, yang


juga ingin berkonsultasi terkait aktualisasinya. Kami datang bersamaan ke
kantor agar dapat saling membantu baik untuk kepentingan dokumentasi
ataupun saling memberi masukan dalam pelaksanaan aktualisasi masing-
masing (Kerja sama, Nasionalisme).

42
Saat berkonsultasi, saya memperlihatkan rencana kegiatan yang
akan saya lakukan dan menanyakan tentang hal-hal yang tidak saya ketahui
tentang keadaan di perpustakaan. Masukan dari pimpinan kemudian saya
catat di form konsultasi yang sudah saya siapkan untuk kepentingan
pelaporan saya nantinya (Tanggung Jawab, Akuntabilitas). Selanjutnya
saya meminta kepada pimpinan untuk memparaf dan menandatangani
formonsultasi tersebut.

Konsultasi dengan Bapak Ramli, Bersama Mencatat masukan dan saran dari Bapak
rekan Anggi Desmanto Ramli di form konsultasi

2. Membersihkan Ruangan dan barang-barang perpustakaan

Tahapan membersihkan ruangan perpustakaan saya lakukan saat


pada tanggal 11 Oktober 2018. Tahapan kegiatan ini saya laksanakan di
bantu oleh kurve-kurve perpustakaan (Gotong royong, Nasionalisme).

Kurve perpustakaan (Firman) Kurve perpustakaan (Rio)


menyapu di dalam ruangan mengelap lemari-lemari buku
43
perpustakaan bacaan
Kami awalnya membersihkan ruangan perpustakaan dulu dengan menyapu
dan mengepel lantai-lantai. Selanjutnya kami membersihkan barang-barang
perpustakaan, yaitu mengelap lemari buku dan buku-buku bacaan.

3. Mengatur ulang letak lemari dan meja

Setelah kami membersihkan ruangan dan lemari di perpustakaan,


kami melanjutkan mengatur letak meja di perpustakaan yang kami
laksanakan pada tanggal 11 Oktober 2018. Kami tidak mengantur ulang
penempatan lemari, karena saya merasa bahwa letak lemari-lemari bacaan
sudah tepat yaitu berada di depan pintu masuk. Sehingga buku-buku bacaan
mudah diakses (Etika Publik) oleh para pembaca.

Selanjutkan kami mengatur letak meja baca, yang awalnya


menghadap ke barat kami pindahkan menghadap ke timur agar tetap bisa
digunakan walau hujan mengingat ruangan perpustakaan. Sehingga buku-
buku tidak menjadi rusak atau basah apabila hujan tiba-tiba turun

(Keamanan, Etikaoleh
Saya di bantu Publik).
Rio (kurve perpustakaan) mengangkat meja untuk dipindahkan

44
4. Menempatkan buku sesuai kategorinya

Selanjutnya saya di bantu oleh kurve-kurve perpustakaan


menempatkan buku-buku bacaan sesuai dengan kategorinya (kerja sama,
Nasionalisme). Ada 8 kategori buku-buku yang kami pisahkan yaitu, buku
tenang kesehatan, tentang Islam, tentang budi daya hewan dan tumbuhan,
tentang biografi, informatika, majalah, dan jenis buku umum untuk buku
yang tidak masuk diantara jenis buku yang sudah ditetapkan. Tahapan
kegiatan ini kami laksanakan untuk memudahkan para pembaca mencari
buku yang ingin di bacanya (Kemudahan akses, Etika Publik)
(mendahulukan kepentingan public, Akuntabilitas).

Tahapan kegiatan ini kami laksanakan pada tanggal 11 Oktober 2018

Saya menempatkan buku-buku sesuai kategorinya

5. Menghiasi ruangan perpustakaan

Pada tahapan terakhir yang saya lakukan adalah menghiasi


perpustakaan, yaitu dengan cara mengganti lebel nama-nama jenis buku
yang sebelumnya hanya di tulis tangan menjadi hasil ketikan komputer
agar lebih jelas dibaca (berorientasi mutu, Komitmen Mutu). Hasil
ketikan computer ini sudah saya siapkan sebelumnya dari rumah.

45
Untuk memudahkan penempelan saya dibantu oleh kurve – kurve
perpustakaan (kerja sama, Nasionalisme). Kami tidak lupa untuk
membuang di tempat sampah label nama rak lama agar kebersihaan tetap
terjaga. Tahapan kegiatan ini saya laksanakan pada tanggal 11 Oktober
2018.

Kurve perpustakaan Saudara Rio Menempelkan label nama kategori buku


membantu menggunting label jenis buku bacaan

 Kontribusi Terhadap Visi Misi Dirjen Permasyarakatan:

Kegiatan menata ulang akan berkontribusi pada misi poin 5 (e) yaitu
dalam pengembangan penyelenggaraan permasyarakatan melalui pembinaan yang
melibatkan keberadaan perpustakaan

 Penguatan Nilai Organisasi : Minded dan Active

Pada kegiatan ini saya ikut membantu dalam membersihkan dan mengatur
ulang meja dan peralatan-peralatan inventaris di perpustakaan Rutan Kelas I
Makassar (Active). Selain itu, pada saat mengatur letak meja dan barnag-barang
lainnya saya memerluka untuk berpikir kreatif agar penempatannya lebih efisien
dan efektif.

46
KEGIATAN 3 : Menambah koleksi buku-buku bacaan

 Keterkaitan Subtansi Mata Kuliah : Whole of Goverment dan Pelayanan


Publik

Dalam melaksanakan kegiatan menambah koleksi buku-buku bacaan kami


berkomunikasi dengan pihak dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi
Sulawesi Selatan (komunikasi, Whole Of Government). Yaitu dengan cara
membuat dan mengajukan proposal. Namun, kami belum bisa mendapatkan
bantuan buku yang kami harapkan karena proposal kamis masih di proses.

Pada pembuatan proposal dan pengantaran proposal saya selalu


menggunakan komunikasi yang baik dan sopan (etika public) ke pihak Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Sulawesi Selatan. Dan harapan kami apabila
kami mendapatkan bantuan buku, bisa menambah koleksi bacaan sehingga para
pembaca lebih termotivasi menggunakan perpustakaan (kelengkapan sarana dan
prasarana, Etika Publik).

Kegiatan ini mulai kami laksanakan mulai tanggal 22 November 2018.

1. Melakukan Konsultasi Dengan Pimpinan

Pada kegiatan ini saya melakukan konsultasi ke Bapak Dedy


Sutriady Rijal selaku Kasubsi Bantuan Hukum dan Penyuluhan, dimana
beliau juga merupakan Pembina dari perpustakaan khusu Rutan Kelas I
Makassar. Saya melakukan kegiatan ini pada tanggal 16 Oktober 2018.

Pada saat saya akan melakukan konsultasi, saya melihat bawah


Bapak Dedy sedang istirahat di ruangannya. Jadi Beliau mempersilahkan
saya untuk masuk setelah saya meminta waktu beliau dengan sopan (etika
public).

47
Saya mengawali konsultasi dengan memperlihatkan rencana
kegiatan saya dan form konsultasi saya (Lampiran). Hal-hal yang saya
tanyakan adalah mengenai proposal permintaan bantuan buku, baik itu
format proposalnya, pihak yang akan diajak kerja sama, hingga apa masalah
teknis dalam pembuatan proposal (Kejelasan Target, Akuntabilitas).
Beliau memberikan saya masukan-masukan dan perintah untuk membuat
proposal segera mungkin. Tidak lupa saya menulis masukan-masukan
beliau di form konsultasi yang sudah saya siapkan, agar mempermudah
pertanggung jawaban saya nantinya (Tanggung Jawab, Akuntabilitas).

Awal kedatangan saya, Bapak Dedy sedang Saya memaparkan rencana kegiatan saya
beristirahat dan menghilangkan dahaga

Bapak Dedy memberi saya masukan dan Saya memperlihatkan format proposal yang
arahan dalam pelaksanaan kegiatan sudah saya buat.

48
2. Membuat Proposal Kerja Sama Untuk Meminta Sumbangan Buku

Saya mulai melaksanakan tahapan kegiatan ini pada tanggal 28


November 2018, yaitu dengan membuat format proposal dahulu kemudian
mengkonsultasikannya kepada Bapak Dedy Sutriady Rijal. Selanjutnya saya
membuat proposal sesuai dengan arahan Bapak Dedy (taat perintah, Etika
Publik) dan dilanjutkan dengan mencetak proposal tersebut. Sebelum
mencetak proposal, saya lebih dahulu menghadap ke Kepala Tata Usaha
Rutan Kelas I Makassa Ibu Asti Riskiawati untuk mendapatkan nomor surat
pada proposal saya (taat peraturan perundang-undangan, Etika Publik).

Setelah proposal saya cetak, saya kemudian kembali menghadap ke


Bapak Dedy untuk mengkoreksi proposal tersebut dan menyetujuinya
apabila proposal tersebut sudah benar (berorientasi mutu, Komitmen
mutu). Setelah Bapak Dedy menyetujui proposal tersebut dengan cara
membubuhkan tanda tangannya, saya selanjutnya menghadap ke Bapak
Ramli untuk meminta tanda tangan atau menyetujui proposal yang telah
saya buat. Proposal kemudian saya sahkan dengan menggunakan stempel
kantor diatas tanda tangan Bapak Ramli. Terakhir saya kemudian menjilid
proposal tersebut dan memasukkannya ke dalam sebuah map (kerja keras,
Anti Korupsi).

Membuat proposal Bapak Dedy mengkoreksi proposal yang sudah


dicetak

49
Menghadap ke Ibu Asti Selaku Kepala TU Menjilid proposal yang telah jadi
untuk meminta nomor Surat

3. Mengajukan proposal ke pihak-pihak yang bisa menyediakan


bantuan buku.

Saya melaksanakan tahapan kegiatan ini pada tanggal 29 November


2018. Adapun pihak yang saya berikan proposal saya adalah Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Sulawesi Selatan. Saya mengajukan
proposal di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Sulawesi Selatan
karena Dinas ini mempunyai tujuan yang sama (Nasionalisme) dengan
kegiatan dan pembinaan di Rutan Kelas I Makassar yaitu memajukan
perpustakaan.

Saya membawa proposal tersebut ke kantor Dinas Perpustakaan dan


Kearsipan Propinsi Sulawesi Selatan yang berada di Jl. Sultan Alauddin
Km. 7 Ta’la Salapang Kota Makassar (mandiri, Anti Korupsi). Setelah
saya sampai disana, saya kemudian diarahkan ke kantor Perpustakaan
Multimedia, karena bagian ini yang membawahi mengenai proposal
permintaan bantuan buku bacaan.

50
Disana saya diterima oleh Bapak Umar Sikki. Saya kemudian
menjelaskan dengan sopan (Etika Publik) maksud kedatangan saya yaitu
mengajukan proposal untuk permintaan bantuan buku bacaan di
perpustakaan khusus Rutan Kelas I Makassar. Namun Beliau menjelaskan
bahwa Ibu Asriani pegawai yang seharusnya meneriman proposal bantuan
buku sedang tidak masuk kantor karena menghadiri acara pelantikan di
Kantor Gubernur Sulawesi Selatan. Bapak Umar Sikki menyarankan saya
untuk menitipkan proposal saya dan kembali pada hari Senin 3 Desember
untuk mengecek proposal saya tersebut. Sebelum pulang saya juga
meminta kontak dari Ibu asriani untuk nantinya dapat menghubungi beliau
tentang proposal yang saya ajukan.

Saya mendatangi ruang informasi di Saya menyerahkan proposal dan


Dinas Perpustakaan surat permohonan bantuan buku

 Kontribusi Terhadap Visi Misi Dirjen Permasyarakatan:

Kegiatan ini berkontribusi dalam misi meningkatkan partisipasi


masyarakat dalam penyelenggaran permasyarakatan. Yaitu penyumbang buku
terlibat dalam pengoptimalan perpustakaan untuk kegiatan pembinaan.

51
 Penguatan Nilai Organisasi : Minded dan Talk

Membuat proposal membutuhkan pemikiran yang kreatif (Minded) baik


dalam penyusunannya maupun ketika mengajukan proposal tersebut. Karena
proposal merupakan surat resmi sehingga tidak diperbolehkan ada kesalahan
walaupaun kesalah kecil sekalipun. Ketika mengantarkan proposal ke Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Sulawesi Selatan saya menggunakan bahasa
yang sopan (Talk) dan santun.

KEGIATAN 4 : Menyediakan Sarana Pendukung Administrasi

 Keterkaitan Subtansi Mata Kuliah : Pelayanan Publik

Kegiatan menyediakan sarana pendukung administrasi merupakan


kegiatan yang saya lakukan guna memberikan pelayanan dalam peminjaman dan
pembacaan buku di perpustakaan lebih optimal. Alat-alat administrasi nantinya
akan digunakan untuk keperluan perpustakaan, sehingga kegiatan-kegiatan di
perpustakaan bisa berjalan dengan lancar. Dalam hal ini, kelengkapan sarana dan
prasaranan (Pelayanan Publik) administrasi terpenuhi. Kegiatan ini kami
laksanakan mulai tanggal 16 Oktober 2018.

Setelah menyediakan alat-alat administrasi, saya terus mengingatkan dan


mengarahkan para kurve-kurve perpustakaan untuk lebih bijak dalam
menggunakannya. Contohnya tidak menggunakannya untuk kepentingan di luar
perpustakaan tanpa seizin petugas perpustakaan dan menggunakannya secara
hemat. Selain itu, barang-barang yang ada unsur besi seperti gunting dan stepler
kami simpan di ruangan BHP agar tidak digunakan untuk hal yang dapat
mengganggu keamanan (pelayanan public) di Rutan Kelas I Makassar.

1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan.

Pada kegiatan ini saya melakukan konsultasi ke Bapak Dedy


Sutriady Rijal selaku Kasubsi Bantuan Hukum dan Penyuluhan, dimana

52
beliau juga merupakan Pembina dari perpustakaan khusu Rutan Kelas I
Makassar. Saya melakukan kegiatan ini pada tanggal 16 Oktober 2018.

Pada saat saya akan melakukan konsultasi, saya melihat bawah


Bapak Dedy sedang istirahat di ruangannya. Jadi Beliau mempersilahkan
saya untuk masuk setelah saya meminta waktu beliau dengan sopan (etika
public).

Saya menanyakan mengenai sarana yang perlu saya tambahkan


dalam pelaksanaan kegiatan di perpustakaan. Beliau memberi saran saya
agar bertanya secara langsung ke kurve perpustakaan. Beliau juga
mengingatkan saya untuk menempatkan sarana yang berbau besi di ruang
BHP, agar tidak digunakan untuk kepentingan yang mengganggu
keamanan (etika public) di Rutan Kelas I Makassar

Awal kedatangan saya, Bapak Dedy sedang Saya menanyakan menganai sarana
beristirahat dan menghilangkan dahaga administrasi yang perlu di tambahkan

Bapak Dedy menjelaskan dan memberi saya


53 administrasi perpustakaana
masukan terkait sarana
2. Mendata sarana apa saja yang dibutuhkan.

Sesuai dengan arahan Bapak Dedy, saya ke perpustakaan untuk


bertemu dengan kurve perpustakaan (taat perintah, Etika Publik). Disana
saya menanyakan apa-apa saja yang mereka butuhkan untuk
mengoptimalkan kegiatan di perpustakaan. Tahapan kegiatan ini kami
laksanakan pada tanggal 17 Oktober 2018.

Saya menanyakan ini pada saudara Rio salah satu kurve


perpustakaan, dia yang bertanggung jawab dalam membuka pada pagi hari
dan menutup pada sore hari dan yang mengisi buku peminjaman ketika ada
pembaca yang datang. Rio menjelaskan kepada saya bahwa yang
dibutuhkan antara lain, pulpen, gunting, penggaris, lem, stepler, isolasi
bening, dan gunting. Sedangkan untuk buku album, dia baru saja meminta
buku dari staf BHP sehingga pengadaan buku album tidak diperlukan dalam
waktu dekat (kejelasan, Etika Publik). Lalu saya mencatat hal-hal tersebut
di catatan saya, untuk membantu saya mengingat ketika membeli dan
sebagai pertanggung jawaban (akuntabilitas) saya dalam laporan
nantinya.

Saudara Rio menjelaskan kepada saya sarana


administrasi yang mereka perlukan

3. Membeli ATK dan buku registrasi

Sebelum membeli ATK, saya terlebih dahulu berkonsultasi dengan


sopan (etika public) kepada Bapak Dedy apa yang sebaiknya saya beli

54
dan yang tidak perlu. Beliau menjelaskan bahwa untuk buku registrasi dan
bolpoin memang sudah disiapkan oleh kantor jadi tidak usah dibelikan,
tapi untuk bolpoin yang penggunaannya mudah hilang atau tercecer maka
saya dipersilahkan membeli. Sedangkan untuk gunting sendiri, yang boleh
dikatakan bahwa alat tajam dan bisa disalah gunakan. Bapak Dedy
memberi saya arahan untuk mengamankannya di ruangan BHP apabila
tidak digunakan. Sehingga dapat menghindari penyalahgunaan yang dapat
menganggu keamanan (etika public) Rutan Kelas I Makassar.

Saya selanjutnya pergi membeli ATK di toko perlengkapan alat tulis


Kharisma Stationery yang jaraknya tidak jauh dari kantor untuk
memudahkan mobiliasasi saya membawa peralatan kembali ke kantor
(efektif dan efisien, Komitmen Mutu).

Saya ditemani oleh rekan kerja saya Anggi Desmanto untuk


membantu saya, terutama untuk mendokumentasikan kegiatan berbelanja
saya (kerja sama, Nasionalisme). Dia juga menyarankan saya tipe-tipe
ATK yang saya beli. Saya tidak lupa untuk meminta struk belanjaan saya,
agar membuktikan kalua saya jujur (anti korupsi) dalam berbelanja
ATK. Untuk biaya membeli sarana administrasi ini saya menggunakan
uang pribadi (rela berkorban, Nasionalisme).

Setelah berbelanja ATK, saya dan rekan kerja saya Anggi Desmanto
membawa perlatan ATK tersebut kembali ke kantor. Tahapan kegiatan ini
saya laksanakan pada tanggal 28 November 2018.

Saya membeli gunting untuk Saya membeli bolpoin yang merupakan salah
keperluan perpustakaan satu keperluan administrasi di perpustakaan
55
4. Menyerahkan sarana administrasi ke pengelola perpustakaan

Keesokan harinya, yaitu pada tanggal 29 November 2018. Saya


menyerahkan ATK yang sudah saya beli ke kurve perpustakaan. Kurve
perpustakaan yang menerimanya adalah saudara Rio. Dia mewakili rekan-
rekan kurve yang lain, karena pada saat itu hanya Rio yang berada di
Perpustakaan.

Saat saya menyerahkan ATK kepada Rio, saya mengingatkan dia


untuk tidak menggunakan perlatan ini diluar kepentingan perpustakaan.
Yang paling utama, gunting tidak dikeluarkan apabila tidak digunakan
sehingga tidak disalahgunakan oleh orang lain. Dengan begitu maka
keamanan (etika public) di Rutan dapat terjaga.

Dengan adanya tambahan peralatan ATK yang sudah saya beli,


maka kegiatan diperpustakaan baik itu layanan peminjaman buku maupun
kegiatan lainnya dapat terlaksana dengan lancar karena kelengkapan
sarana dan prasarana (etika public) sudah terpenuhi.

Saya menyerahkan peralatan ATK ke kurve


perpustakaan yang diwakili oleh Rio

56
 Kontribusi Terhadap Visi Misi Dirjen Permasyarakatan:

Kegiatan ini berkontribusi pada misi mengembangkan profesionalisme


dan budaya kerja petugas permasyarakatan yang bersih dan bermartabat, yaitu
dalam pengadaannya akan melakukannya dengan jujur.

 Penguatan Nilai Organisasi : Serious dan Responsive

Dalam menyediakan dan membeli sarana administrasi untuk perpustakaan


saya memperhatikan kualitas barang yang saya beli (Serious). Selain itu saya juga
memperhatikan tempat penyimpanan barang-barang yang saya beli terutama yang
mengandung unsur besi, agar tidak digunakan untuk tindakan yang dapat
mengganggu keamanan Rutan (Responsive)

KEGIATAN 5 : Membuat tata tertib perpustakaan

 Keterkaitan Subtansi Mata Kuliah : Manajemen ASN dan Pelayanan Publik

Kegiatan membuat tata tertib perpustakaan selesai saya laksanakan pada


tanggal 29 November 2018.. Kegiatan ini saya lakukan karena saya melihat belum
adanya tata tertib yang resmi ada di perpustakaan Rutan Kelas I Makassar. Maka
dengan membuat tata tertib yang disahkan oleh Bapak Ramli selaku penanggung
jawab perpustakaan, tata tertib ini memiliki Kepastian hukum (Manajemen
ASN). Dengan begitu maka keamanan (Pelayanan Publik) di dalam perpustakaan
akan terjaga.

Tata tertib yang saya buat akan merangkul semua pembaca baik itu warga
binaan permasyarakatan maupun petugas di Rutan Kelas I Makassar (non
diskriminatif, Manajemen ASN). Setelah membuat tata tertib, saya selanjutnya
menempel tata tertib yang disahkan di dinding perpustakaan. Agar pembaca bisa
melihatnya sehingga dapat mengetahui tata tertib saat membaca di perpustakaan
khusus Rutan Kelas I Makassar (kejelasan, Pelayanan Publik).

57
Adapun tahapan-tahapan dari kegiatan yang saya laksanakan adalah
sebagai berikut.

1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan.

Pada kegiatan ini saya melakukan konsultasi ke Bapak Dedy


Sutriady Rijal selaku Kasubsi Bantuan Hukum dan Penyuluhan, dimana
beliau juga merupakan Pembina dari perpustakaan khusu Rutan Kelas I
Makassar. Saya melakukan kegiatan ini pada tanggal 16 Oktober 2018.

Pada saat saya akan melakukan konsultasi, saya melihat bawah


Bapak Dedy sedang istirahat di ruangannya. Jadi Beliau mempersilahkan
saya untuk masuk setelah saya meminta waktu beliau dengan sopan (etika
public).

Saya menanyakan mengenai tata tertib tata tertib apa saya yang
seharusnya saya buat dan apakah perlu saya libatkan para kurve
perpustakaan dalam pembuatan tata tertib (kejelasan target,
Akuntabilitas).

Beliau menjelaskan bahwa tata tertib yang sebaiknya saya buat


adalah menyangkut kegiatan membaca di dalam perpustakaan, karena
untuk peminjaman buku hingga ke kamar perpustakaa khusus Rutan Kelas
I Makassar tidak melakukannya demi menjaga kondisi buku. Selanjutnya
Pak Dedy memperbolehkan saya membuat sendiri dengan mencari
referensi di internet yang kemudian di ajukan kembali ke Beliau untuk di
etujui atau di koreksi. Setelah itu baru kemudian di sahkan oleh Bapak
Ramli selaku penanggung jawab perpustakaan.

58
Saya menanyakan menganai jenis tata Bapak Dedy menjelaskan dan memberi
tertib yang sebaiknya saya buat saya masukan terkai tata tertib

2. Mencari referensi tata tertib perpustakaan di internet

Tahapan selanjutnya adalah mencari referensi tata tertib


perpustakaan di internet, yang saya laksanakan pada tanggal 25 Oktober
2018. Saya memfokuskan pencarian mengenai tata tertib bagi pembaca
saat berada di dalam perpustakaan sesuai dengan arahan dari Bapak Dedy
(taat perintah, Etika Publik).

Saya mencari referensi perpustakaan menggunakan search engine :


Google.com dengan mengetik “tata tertib perpustakaan”. Saya membaca
dengan cermat (Etika Publik) tata tertib perpustakaan hasil pencarian

Saya mencari
referensi tata tertib
perpustakaan di
internet menggunakan
laptop sendiri

59
dari google.com. Lalu saya menggabungkan beberapa tata tertib
perpustakaan yang diterapkan di perpustakaan sekolah dan di
perpustakaan umum (inovasi, Komitmen Mutu).

Beberapa hasil pencarian referensi tata tertib perpustakaan di internet

3. Mengesahkan tata tertib perpustakaan

Setelah membuat tata tertib perpustakaan, selanjutnya saya kembali


melakukan konsultasi dengan Bapak Dedy. Saya menjelaskan tentang tata
tertib perpustakaan yang telah saya buat dengan menggunakan bahasa yang
sopan (Etika Publik). Selanjutnya saya meminta Beliau untuk memberika
masukan dan tanggapan untuk tata tertib yang sudah saya buat. Saya
melaksanakan tahapan kegiatan ini pada tanggal 29 November 2018.

60
Setelah menyetujui tata tertib yang sudah saya buat, Bapak Dedy
kemudian menandatangai tata tertib tersebut. Selanjutnya mengarahkan
saya untuk ke Bapak Ramli yang akan mengesahkan tata tertib perpustakaan
yang sudah saya buat. Saya selanjutnya menghadap ke Bapak Ramli untuk
menanda tangani dan mengesahkan tata tertib perpustakaan yang telah

disetujui (kerja keras,


Saya menjelaskan Antiyang
tata tertib Korupsi).
sudah Bapak Dedy menandatangi tata tertib
saya buat sebagai bentuk persetujuan

4. Menempelkan tata tertib perpustakaan di dinding perpustakaan

Setelah tata tertib di sahkan, saya berjalan menuju perpustakaan


untuk melaksanakan tahapan kegiatan selanjutanya yaitu menempel tata
tertib di dinding perpustakaan. Sesampainya di perpustakaan saya
menjumpai para kurve perpustakaan sedang asik mengobrol. Saya
kemudian menyapa mereka dengan ramah (Etika Publik), dan ikut
mengobrol dengan mereka sebentar.

Saya selanjutnya menempelkan tata tertib perpustakaan di dinding


perpustakaan di posisi yang mudah terlihat oleh para pembaca (kejelasan,
Etika Publik). Selanjutnya saya menjelaskan ke para kurve tentang tata
tertib yang saya temo pel.tersebut. Saya melaksanakan kegiatan ini pada
tanggal 29 November 2018.

61
Saya menempel tata tertib di Hasil tempelan tata tertib di dinding perpustakaan
dinding perpustakaan

 Kontribusi Terhadap Visi Misi Dirjen Permasyarakatan:

Pada misi ke 1, menegakkan hokum dan hak asasi manusia terhadap WBP.
Dengan adanya tata tertib maka seluruh warga binaan akan mendapatkan perlakuan
yang sama sebagai tamu perpustakaan.

 Penguatan Nilai Organisasi : Serious dan Responsive

Dalam melaksanakan kegiatan ini saya membuat tata tertib dengan


sungguh-sungguh dengan mencari referensi dari internet (serious). Tata tertib ini
akan membantu melaksanakan pelayanan public yang rata kepada seluruh tamu
perpustakaan dalam hal ini warga binaan permasyarakatan. Membuat tata tertib
menjadi salah satu contoh kepekaan petugas terhadap masalah keamanan yang di
takutkan terjadi dalam perpustakaan (Responsive)

62
KEGIATAN 6 : Sosialisasi Perpustakaan ke Para WBP

 Keterkaitan Subtansi Mata Kuliah : Manajemen ASN dan Pelayanan Publik

Kegiatan sosialisasi ini saya lakukan guna membuat semua WBP


mengetahui keberadaan dan kegunaan perpustakaan di Rutan Kelas I Makassar.
Terutama para tahana baru yang belum mengenal semua fasilitas di Rutan. Kegiatan
ini mulai saya lakukan pada tanggal 1 November 2018.

Saya melakukan sosialisasi dengan 2 cara, yaitu dengan menggunakan


pengeras suara yang berada di Pos Karupam agar seluruh warga binaan bisa
mendengarkannya (keterbukaan, Manajemen ASN). Cara kedua yaitu sosialisasi
secara langsung ke warga binaan permasyaraktan dengan mengajak berbincan
mengenai perpustakaan dan mengajaknya ke perpustakaan, cara ini saya lakukan
agar para warga binaan permasyarakatan mendapatkan informasi secara jelas
(kejelasan, Pelayanan Publik)

1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan.

Pada kegiatan ini saya melakukan konsultasi ke Bapak Dedy


Sutriady Rijal selaku Kasubsi Bantuan Hukum dan Penyuluhan, dimana
beliau juga merupakan Pembina dari perpustakaan khusu Rutan Kelas I
Makassar. Saya melakukan kegiatan ini pada tanggal 16 Oktober 2018.

Pada saat saya akan melakukan konsultasi, saya melihat bawah


Bapak Dedy sedang istirahat di ruangannya. Jadi Beliau mempersilahkan
saya untuk masuk setelah saya meminta waktu beliau dengan sopan (etika
public).

Saya menanyakan mengenai cara sosialisasi yang baik saya


lakukan, apakah perlu mengumpulkan warga binaan dan
mensosialisasikannya seperti penyuluhan atau secara langsung. Yang
kemudian di jawab oleh Bapak Dedy kalua sebaiknya menggunakan
pengeras suara saja tapi secara rutin.

63
Saya juga menanyakan mengenai sasaran dari sosialisasi dan warga
binaan yang berada di blok mana yang lebih di utamakan. Penjelasan Pak
Dedy akan hal ini yaitu tidak usaha secara menyeluruh saja, tapi karena
warga binaan yang berada di blok A dan blok B jarang memasuki area
steril 5 maka mereka bisa lebih di fokuskan untuk sasaran sosialisasinya.
(kejelasan target, Akuntabilitas)

Saya menanyakan menganai jenis tata Bapak Dedy menjelaskan dan memberi
tertib yang sebaiknya saya buat saya masukan terkai tata tertib

2. Merencanakan media sosialisasi dan materi sosialisasi.

Setelah menetukan media sosialisasi dengan pengeras suara di Pos


Karupam dan secara langsung, saya mulai merencanakan sosialisasi mulai
dari materi dan quotes tentang perpustakaan. Untuk quotes yang bisa
menambah semangat baca, saya mencari di internet. Quotes yang saya cari
merupakan kutipan dari para tokoh-tokoh, penulis, dan orang terkenal
lainnya sehingga kualitas quotesnya terjamin (berorientasi mutu,
Komitmen Mutu). Saya melaksanakan tahapan kegiatan ini pada tanggal
1 November 2018.

64
Untuk sosialisasi secara langsung saya hanya menceritakan tentang
keadaan perpustakaan di Rutan, sehingga tidak memerlukan pencarian
materi yang mendalam.

Saya mencari referensi quotes di internet

Beberapa hasil pencarian referensi di internet

3. Mengumumkan tentang perpustakaan melalui pengeras suara


secara rutin.

Sesuai dengan arahan dari Bapak Dedy, bahwa mengumumkan


secara rutin melalui pengeras suara di Pos Karupam (taat perintah, Etika
Publik). Saya melakukannya setiap pagi, biasanya setelah lepas jaga
malam dan sebelum dinas pagi. Karena para warga binaan biasanya sudah

65
bersiap untuk apel pagi, sehingga banyak yang bisa mendengarnya dan
bisa memulai pagi mereka dengan quotes yang baik tentang perpustakaan.
Saya mulai melaksanakan kegiatan ini pada tanggal 2 November 2018
sampai hari ini.

Saya mengawali sosialisasi dengan membacakan quotes tentang


pentingnya membaca, kemudian mengajak para warga binaan membaca
buku di perpustakaan dengan menggunakan kata yang sopan (etika
public).

Sosialisasi menggunakan pengereas suara di Pos Karupam pada pagi hari

4. Mengajak WBP ke perpustakaan secara langsung.

Tahapan selanjutnya yaitu mengajak warga binaan


permasyarakatan secara langsung atau bersosialisasi secara langsung yang
saya lakukan mulai tanggal 2 November 2018. Saya melakukannya dengan
memulai mengajak mereka mengobrol lalu menanyakan tentang diri
mereka, agar saya dapat mengetahui latar belakang Pendidikan mereka

66
(nilai intuitif, etika public). Sehingga saya mengetahui harus membawa
kemana arah pembicaraan dengan mereka.

Selanjutnya saya memberikan mereka saran untuk lebih sering


menghabiskan waktu dengan membaca. Kemudian saya menjelaskan
tentang perpustakaan di Rutan dan mengajak mereka untuk ke

perpustakaan.
Mengajak berbincang WBP sebelum Menjelaskan mengenai perpustakaan
menjelaskan mengenai perpustakaan di Rutan I Makassar

Mengajak WBP ke perpustakaan

67
 Kontribusi Terhadap Visi Misi Dirjen Permasyarakatan:

Pada misi ke 5, melakukan pengkajian dan pengembangan


penyelenggaraan permasyarakatan. Sosialisai yang dilakukan secara langsung juga
dapat menjadi sarana petugas untuk menerima masukan dalam pengembangan
perpustakaan

 Penguatan Nilai Organisasi : Active dan Talk

Dalam kegiatan ini, saya melaksanakan sendiri kegiatan sosialisasi sendiri


mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya. Sosialisasi saya lakukan secara
rutin terutama pada pagi hari (Active). Dalam melaksanakan aktualisasi, saya
menjaga penggunaan kata-kata yang sopan (Talk) walaupun lawan bicara saya
adalah warga binaan permasyarakatan.

KEGIATAN 7 : Membuat Taman Baca di Area Blok Hunian

 Keterkaitan Subtansi Mata Kuliah : Pelayanan Publik

Kegiatan ini merupakan terobosan yang saya lakukan yaitu membuat


taman baca. Karena ini akan menjadi taman baca pertama di Rutan Kelas I
Makassar. Saya melaksanakan kegiatan ini untuk membuat warga binaan lebih
bersemangat dalam membaca. Diman taman baca berada di dalam blok sehigga
mudah diakses (Pelayanan Publik), dan dengan suasana taman yang asri bisa
membantu membuat suasana membaca lebih sejuk dan segar.

Kegiatan ini saya lakukan pada tanggal 1 Desember 2018 di taman Blok E
(Andi Djemma) yang di terima dengan antusias oleh warga binaan di blok E. Ada
sekitar 30-an pembaca baru yang mengikuti taman baca yang kami buka. Adapun
tahapan kegiatan yang saya lakukan adalah sebagai berikut

68
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan.

Sebelum memulai kegiatan saya lebih dahulu melakukan


konsultasi dengan Bapak Ramli selaku mentor saya. Saya menjelaskan
dengan sopan (Etika Publik) maksud kedatangan saya yaitu untuk
menanyakan mengenai taman baca yang akan saya laksanakan.

Saya menanyakan mengenai lokasi dan waktu yang baik untuk


membuka taman baca. Beliau kemudian memberikan saya saran untuk
membuka taman baca di Blok E (Andi Djemma) karena taman yang berada
di area Blok E bersih terawat. Selanjutnya Bapak Ramli juga memberi
masukan untuk melaksanakannya pada hari Sabtu karena pada hari sabtu,
tidak ada tahanan yang keluar untuk melaksanakan siding sehingga bisa
lebih banyak mendapatka pembaca.

Bapak Ramli kemudian memberi saya masukan untuk membuat


Spanduk, sehingga ada penanda bahwa yang kami laksanakan ini adalah
taman baca. Saya melaksanakan konsultasi pada tanggal 29 November
2018.

Melakukan konsultasi dengan Bapak Ramli

2. Membuat Spanduk Taman Baca.

Sesuai dengan arahan dari Bapak Ramli untuk membuat spanduk,


maka saya membuat spanduk yang saya laksanakan pada tanggal 30
November 2018. (taat perintah, Etika Publik)

69
Saya memulai dengan membuat desain terlebih dahulu
menggunakan aplikasi CorelDrar X7 di laptop saya. Desain ini selanjutnya
saya bawah ke Bapak Dedy untuk di setujui sebelum di cetak. Desain yang
saya bawa dikritik Bapak Dedy karena tidak memuat slogan dan logo
kantor.

Saya kemudian memperbaiki desain saya terlebih dahulu dengan


menambahkan slogan “Bersatu” dan logo permasyarakatan. Desain ini
kemudian disetujui oleh Bapak Dedy dan mengizinkan saya untuk
mencetaknya. (kerja keras, Anti Korupsi)

Saya selanjutnya membawa hasil desain ke percetakan Fadel


Digital Printing yang berada di Jl. Ap Pettarani. Saya mencetak spanduk
dengan ukuran 3x1 meter dan menunggu spanduk tersebut selesai di cetak.

Desain Spanduk sebelum diubah

Membuat desain spanduk Desain Spanduk setelah diubah

Mencetak spanduk di Fadel Digital Printing

70
3. Menentukan Lokasi Kegiatan.

Saya mentukan lokasi sesuai dengan arahan Bapak Ramli (taat


perintah, Etika Publik), yaitu di taman Blok E (Andi Djemma). Setelah
saya tinjau lokasi tersebut memang baik dan bisa digunakan untuk
membuka taman baca. Tahapan ini saya lakukan pada tanggal 29
Desember 2018

Setelah lokasi ditentukan, saya kemudian meminta izin untuk ke


Pembina blok E Bapak Arif. Bapak Arif menyambut baik rencana saya
melaksanakan taman baca di blok E. Beliau bahkan memerintahkan
tamping di bloknya untuk membantu saya dalam pelaksanaan taman baca
terutama dalam membersihkan area taman.

Sesuai dengan arahan Bapak Ramli, lokasi


taan baca adalah di Blok E

4. Menentukan Jadwal Kegiatan.

Dalam menetukan jadwal kegiatan, saya berkonsultasi dengan


Bapak Ramli. Kami menetukan jadwal pelaksanaan taman baca jatuh pada
hari sabtu, karena pada hari sabtu tidak ada tahanan yang keluar untuk
kepentingan siding. Jadi warga binaan yang berada di blok E tidak
memiliki aktivitas atau kegiatanlainnya, mengingat hari sabtu juga bukan
waktu besukan mereka. (efektif dan efisien, Komitmen Mutu).

Saya melaksanakan kegiatan ini pada tanggal 29 November 2018

71
Sesuai dengan arahan Bapak Ramli, waktu
pelaksanaan pada hari Sabtu 1 Desember
2018
5. Membuka taman baca.

Pada hari Sabtu tanggal 1 Desember 2018, saya melaksanakan


pembukaan taman baca di blok E. Saya mulai mempersiapkannya sejak
pukul 08.00, mulai dari membersihkan taman di Blok E, mempersiapkan
buku yang akan di bawa, dan memasang spanduk yang sudah disiapkan.
Dalam mempersiapkan semua ini, saya dibantu oleh 3 orang kurve
perpustakaan dan tamping-tamping di blok E (gotong royong,
Nasionalisme).

Setelah persiapan selesai, saya kemudian membuka taman baca


sekitar pukul 09.00 Wita. Lalu saya mengajak para warga binaan di Blok
E untuk merapat ke taman baca. Antusias yang saya lihat dari para warga
binaan cukup baik, dimana banyak dari mereka yang mulai memilih dan
membaca buku di sekitaran taman.

Saya membuka taman baca ini sampai pukul 11.00 Wita, karena
cuaca mulai terik. Setelah menutup taman baca, saya meminta kurve untuk
mengumpulkan buku-buku yang dipinjam.

Taman baca yang saya laksanakan selain mendapatkan apresiasi


dari para pembaca warga binaan permasyarakatan, petugas Rutan, para
Pejabat di Rutan, juga mendapat apresiasi dari perpustakaan
Kemenkumham RI yang ditunjukkan melalui komentar di kolom
Instagram Rutan Makassar.

72
Para kurve dan tamping membantu dalam Taman Bacaan Bersatu
pemasangan spanduk

Taman Bacaan yang dipenuhi para Komentar perpustakaan Kemenkumham di


pembaca Instagram Rutan Makassar

 Kontribusi Terhadap Visi Misi Dirjen Permasyarakatan:

Kegiatan membuat taman baca yang saya lakukan berkontribusi dalam


pengembangan penyelenggaraan permasyarakatan, yaitu pembinaan WBP di
bidang wawasannya. Diman dengan terlaksananya taman baca, maka memberikan
penyegaran dalam proses pembinaan bagi warga binaan permasyarakatan.

 Penguatan Nilai Organisasi : Serious dan Talk

Kegiatan membuat taman baca mengharuskan saya untuk menggunakan


bahasa yang sopan dan baik (Talk) dalam mengajak para warga binaan

73
permasyarata untuk berpartisipasi baik kepada kurve maupun kepada pembaca.
Selain itu, Pelaksanaan taman baca merupakan proses pembinaan yang merupakan
tugas dari petugas permasyarakatan seperti saya. Jadi saya harus melakukannya
dengan sungguh-sungguh (Serious).

74
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Rancangan Aktualisasi

PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2018

NO. KEGIATAN OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

Mendata inventaris perpustakaan X


1
2 Menata ulang ruangan perpustakaan X

3 Menambah koleksi buku-buku bacaan X X X X X X X X

Menyediakan sarana pendukung


4 X
administrasi perpustakaan
5 Membuat tata tertib perpustakaan X
Sosialisasi mengenai perpustakaan ke
6 X X X
para WBP
7 Membuat taman baca X
Keterangan : = Pelaksanaan kegiatan
X = Rencana pelaksanaan kegiatan

75
Keterangan Jadwal Pelaksanaan:

 Kegiatan 1 : Kegiatan ini saya rencanakan terselesaikan pada minggu pertama


oktober. Namun saya baru bisa melaksanakannya pada minggu kedua oktober.
Hal ini karena pada minggu pertama saya mengfokuskan diri untuk membantu
keluarga korban gempa Palu yang mengungsi di Makassar.
 Kegiatan 3 : Kegiatan ini saya rencanakan terlaksana pada minggu ketiga
Oktober. Namun baru bisa terlaksana pada minggu keempat oktober. Karena
saya lebih dulu menjalankan kegiatan keempat yaitu menyediakan sarana
pendukung administrasi.
 Kegiatan 4 : Kegiatan ini saya rencanakan terlaksana pada minggu kedua
November. Namun saya melaksanakannya pada minggu ketiga Oktober,
karena saya merasa bahwa keperluan sarana administrasi lebih baik
dilaksanakan secepatnya.
 Kegiatan 5 : Kegiatan ini tertunda 1 minggu pelaksaanannya dari perencanaan
semula yaitu baru terlaksana pada minggu ke empat oktober. Karena beberapa
kegiatan sebelumnya tertunda, sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan
ini.
 Kegiatan 6 : Kegiatan ini saya laksanakan lebih cepat dari yang seharusnya
baru terlaksana pada minggu ke empat November. Hal ini dikarenakan sifat
Rutan yang selalu mendapatkan tahanan baru tiap harinya, sehingga saya
melihat kegiatan ini dapat membantu tahanan baru untuk dapat lebih mengenal
Rutan lebih cepat dalam proses pengenalan lingkungannya.

76
BAB VI
PENUTUP

A. Kendala dan strategi Pada Pelaksanaan Aktualisasi


NO. Kendala Yang Dihadapi Strategi menghadapi kendala
Petugas yang terlibat langsung Langsung menghadap ke Kasubsi
dalam pengembangan BHP apabila ada kendala, dan
perpustakaan sangat sedikit, meminta bantuan kepada rekan
1. yaitu hanya Kasubsi BHP dan CPNS yang bisa membantu dengan
Kasi Pelayanan Tahanan. ikhlas.
Sehingga sulit melibatkan
petugas lainnya dalam pelaksaan
aktualisasi
Ruang perpustakaan yang sempit Memanfaatkan tempat yang ada
2. membuat beberapa kegiatan dengan maksimal mungkin dengan
terlaksana dengan terbatas. memindahkan barang yang

Mobilisasi atau keluar masuk Memaksimalkan buku laporan dan


warga binaan di Rutan termasuk sehingga ketika ada pergantian
3. cepat, jadi kurve-kurve kurve, layanan di perpustakaan bisa
perpustakaan cepat berubah- berjalan dengan baik
berubah

B. Kesimpulan

Setelah melakukan seluruh rangkaian kegiatan dan tahapan Optimalisasi


Penerimaan Tahanan baru di Rutan Kelas 1 Makassar maka dapat disimpulkan
bahwa :

1. Kegiatan aktualisasi mampu membentuk pribadi ASN yang memegang


teguh nilai – nilai dasar ASN sebagai pedoman dalam bersikap baik di
lingkungan masyarakat.

78
2. Penerapan aktualisasi nilai – nilai dasar ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta nilai – nilai
Kedudukan dan Peran ASN (Manajemen ASN, Whole of Government, dan
Pelayanan Publik) dapat berjalan lancar sesuai dengan Rancangan
Aktualisasi yang telah dibuat sebelumnya.

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dapat menambah kepekaan dan memberikan


solusi yang inovatif dalam menghadapi permasalahan yang terjadi di lingkungan
Rutan Kelas 1 Makassar

C. Saran

Agar internalisasi nilai – nilai dasar ASN serta Kedudukan dan Peran ASN
di Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Makassar harus selalu dilakukan secara
berkesinambungan dan berkelanjutan sehingga dapat lebih mengoptimalkan SOP
penerimaan tahanan baru sehingga meningkatkan standar mutu

D. Rencana Tindak Lanjut


1. Tindak Lanjut Kegiatan Aktualisasi

Tindak lanjut Waktu


No. Nama kegiatan
kegiatan pelaksanaan
Mendata inventaris
1. - -
perpustkaan
Menata ulang ruangan
2. - -
di perpustakaan
Melakukan follow up Dimulai mulai bulan
ke Dinas Perpustakaan Desember hingga
Menambah koleksi dan Kearsipan mendapatkan
3.
buku-buku bacaan Propinsi Sulawesi jawaban atas
Selatan mengenai proposal yang
proposal yang dibuat dimasukkan

79
Menyediakan sarana
4. pendukung administrasi - -
perpustakaan
Membuat tata tertib
5. - -
perpustakaan
Sosialisasi mengenai Terus melakukan Dilaksanakan secara
6. sosialisasi kepada rutin setiap pagi
perpustakaan ke WBP
WBP
Membuat taman baca di Membuka taman Setiap bulan dengan
area blok huniam bacaan di blok-blok memilih blok
7. lain. penempatan taman
baca secara
bergantian

2. Tindak Lanjut Pengembangan

No. Tindak Lanjut Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Memulai langganan koran Akan dilaksanakan mulai Bulan Januari


1.
harian dengan koran lokal 2019

Meminta sumbangan buku Akan dilaksanakan mulai bulan


2. bacaan di pihak-pihak lain baik Desember
organisasi maupun pribadi

80
LAMPIRAN

81
KEGIATAN I

82
83
84
85
86
87
88
KEGIATAN II

89
90
91
UMUM / RAK IV
KESEHATAN / RAK VII
KULINER / RAK VIII
BUDI DAYA HEWAN / RAK VIII

ISLAM / RAK I
ISLAM / RAK II
INFORMATIKA
BIOGRAFI SINGKAT / RAK X

SEJARAH / RAK X
UKM
92
KEGIATAN III

93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
KEGIATAN IV

103
104
105
106
KEGIATAN V

107
108
109
110
KEGIATAN VI

111
112
113
KEGIATAN VII

114
115
116
117
118

Anda mungkin juga menyukai