Pertemuan 1 Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang Bag 1
Pertemuan 1 Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang Bag 1
Pertemuan 1 Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang Bag 1
PERTEMUAN 1
AKUNTANSI KANTOR PUSAT DAN CABANG BAG 1
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.1 Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan agen dan cabang
1.2 Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan kantor pusat dengan agen
1.3 Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan kantor pusat dengan cabang
1.4 Mahasiswa dapat mempraktekan akuntansi agen
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1
Perbedaan kantor pusat dan cabang
PROSEDUR UMUM
Agen merupakan unit yang menerima pesanan barang dan beroperasi di bawah
pengawasan langsung dari kantor pusat.
Kantor cabang merupakan unit yang menjual barang yang dikuasainya kepada pembeli
dan memiliki wewenang untuk mengelola transaksi sebagai unit bisnis yg mandiri.
1
Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
1. Agen
a. Operasi Agen
Agen beropersi sebagai unit penjual lokal dengan arahan dari kantor pusat, dan
secara umum tidak memiliki persediaan kecuali sampel dari produk yang
dijualnya. Kegiatan promosi iklan langsung ditangani oleh kantor pusat, agen
tidak membuat perlengkapan sendiri untuk promosi. Biasanya agen diberi modal
kerja yang digunakan untuk membayar beban operasional dan akan lebih mudah
jika diselesaikan dan dibayar oleh agen. Sistem impres (tetap) sering diadopsi
untuk mengendalikan kas.
Pesanan pembelian yang diperoleh agen akan dikirimkan ke kantor pusat untuk
dimintakan persetujuan. Jika harga jual dan syarat-syarat kredit dapat diterima,
kantor pusat akan memenuhi pesanan dan mengirimkan barang ke pelanggan.
Kantor pusat yang bertanggungjawab untuk menyelenggarakan pembukuan dari
penjualan, membuat tagihan ke pelanggan dan menerima pelunasan pelanggan.
Semua biaya operasi agen dipenuhi oleh kantor pusat.
2. Kantor Cabang
a. Operasi Kantor Cabang
Meskipun kantor cabang beroperasi sebagai unit bisnis yang terpisah, kantor
cabang tetap menjadi subyek yang dikendalikan oleh kantor pusat. Otonomi
kantor cabang ditentukan oleh kantor pusat. Kebijakan dan prosedur umum
ditetapkan oleh kantor pusat, dan biasanya diterapkan untuk keseluruhan
cabang. Manajer cabang biasanya diberikan kewenangan terkait dengan
pengelolaan dan pengambilan keputusan menyangkut teknis operasional cabang.
Kas dan barang dagang kantor cabang serta aset lainnya disuplai dari kantor
pusat. Dan kantor cabang juga dapat membeli barang dagang dari pemasok lain,
jika kebutuhan akan barang tidak dapat disediakan oleh kantor pusat. Cabang
dapat mengirimkan barang dagang ke pelanggan, mengirimkan tagihan,
menerima pembayaran dan menyetorkan hasil penjualan ke rekening Cabang di
bank. Cabang dapat menggunakan rekening Cabang di Bank untuk menerima
pelunasan pelanggan dan juga membayar tagihan-tagihan untuk kantor Cabang.
2
Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
hasil penjualan ke rekening Kantor Pusat di Bank dan menetapkan modal kerja
untuk cabang dengan sistem tetap (imprest fund).
Agen yang bekerja sebagai suatu unit organisasi penjualan local ( di daerah
tertentu ) berada di bawah pengawasan kantor pusat ( bagian penjualan ) dan biasanya
tidak melakukan persediaan (stock) barang selain dari contoh atau monster (sample)
daripada barang barang yang akan ditawarkan untuk dijual.
Pembukuan untuk suatu Agen
Pembukuan agen cukup melakukan pembukuan kas saja untuk mecatat
penerimaan ( dan pengisian kembali ) modal kerja dari kantor pusat dan pengeluaran
untuk berbagai macam biaya. Untuk pengeluaran kas biasanya dicatat dalam bentuk
rangkap. Untuk pengisian kembali modal kerja maka agen mengirimkan copy atau
tembusan catatan pengeluaran kas berikut bukti-buktinya, untuk medapatkan
penggantian dari kantor pusat sedangkan bukti pengeluaran kas yang asli diarsipkan di
tempat agen yang bersangkutan.
Pembukuan pada Kantor Pusat
pembukuan terhadap transaksi agen yang akan dibukukan oleh kantor pusat,
tergantung pada tujuan yang dikehendaki, yaitu mengenai laba (rugi)
Ada dua pilihan untuk membukukan hal ini :
Laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan dari agen ( tiap agen) tidak ditentukan
secara terpisah, yaitu dalam transaksi ini yang didapat dari penjualan reguler, dan
transaksi penjualan dan biaya yang terjadi melalui agen yang bersangkutan, dicatat
dalam rekening pembukuan yang ada seperti halnya pada kantor Pusat.
Laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan melaui agen ditentukan secara
terpisah, yaitu cara ini memerlukan rekening khusus untuk agen, terutama untu
pendapatan dan biaya yang bersangkutan harus diselenggarakan. Rekening pembukuan
khusus untuk agen , dipergunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan melaui
agen dan biaya biaya yang terjadi pada agen yang bersangkutan.
3
Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sistem impres yang diterapkan dalam modal kerja agen sebagai berikut :
Kantor pusat mencairkan cek sejumlah dana yang ditentukan dan
dikirimkan ke agen.
4
Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Agen akan mengajukan pengisian kembali modal kerja jika saldo modal
kerja sudah menipis dan juga pada akhir periode. Ketika mengajukan
pengisian kembali, agen juga menyertakan bukti-bukti pengeluaran dan
pembayaran atas penggunaan modal kerja sebelumnya. Kantor pusat
akan mencatat penerimaan pertanggungjawaban atas penggunaan modal
kerja sebelumnya dengan mencatat :
Jika kantor pusat mengirimkan aset non kas ke agen, seperti barang
sampel, peralatan atau perlengkapan, maka Kantor Pusat akan mencatat :
Cash $1,200
Accounts Receivable $1,200
5
Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sales-Agency A $1,200
Income – Agency A $1,200
Jika pada akhir periode masih terdapat perlengkapan yang belum habis
terpakai, maka Kantor Pusat membuat jurnal penyesuaian sebagai
berikut :
Expense $50
Prepaid Expenses $50
C. SOAL /TUGAS
1. Jelaskan yang dimaksud dengan agen dan cabang?
2. Jelaskan perbedaan kantor pusat dengan cabang?
3. Bagaimana pembukuan terhadap transaksi agen yang akan dibukukan oleh kantor
pusat, jika laba rugi digabungkan antara agen dan kantor pusat?