Makalah AKML KEL 1 MATERI 12

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“Decision Making : Relevant Costs And Banefits, Target Costing And Cost
Analysis For Pricing Decisions”

Dosen Pengampu :

Dr. Mukhzarudfa, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :

1. Niken Hustilah (C1C018044)


2. Elva Clarissa Salsabila (C1C018076)
3. Raras Aroyo (C1C018102)

KELAS R-10

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................4

2.1 DECISION MAKING : RELEVANT COSTS AND BANEFITS..............................4

2.2 TARGET COSTING AND COST ANALYSIS FOR PRICING DECISIONS.........9

BAB III PENUTUP......................................................................................................................17

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................17

3.2 Saran..................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................18

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Decision Making : Relevant Costs and Benefits, Target Costing and Cost Analysis for
Pricing Decisions ni dengan baik.

Tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mingguan mata
kuliah Akuntansi Manajemen Lanjutan. Penulis menyadari, bahwa setiap hasil karya manusia
pasti jauh dari sempurna serta banyak mengandung kesalahan. Itu semua karena kodrat
manusia yang mempunyai keterbatasan pengetahuan serta pengalaman.

Oleh karena itu, penulis menghargai kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
untuk perbaikan makalah ini. Atas segala kesalahan dan keterbatasan dalam makalah ini,
penulis mohon maaf. Semoga dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat penulis
sempurnakan.

Jambi, 19 November 2020

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah perusahaan umumnya harus selalu bersaing dengan pesaingnya


dengan banyaknya produk baru yang selalu muncul di pasaran.Perusahaan
dituntut untuk beradaptasi terhadap perkembangan pasar, yang menjadikan
manajer selalu dihadapkan oleh pengambilan keputusan agar perusahaan tidak
tertinggal dari pesaingnya dan sesuai dengan perkembangan produk di
pasaran.Pengambilan keputusan merupakan salah satu fungsi manajemen yang
paling penting didalam semua organisasi, baik organisasi kecil maupun
organisasi yang besar.

Dalam proses pengambilan keputusan, biaya dan manfaat dari suatu


alternatif harus dibandingkan dengan biaya dan manfaat dari alternatif lain.
Pengambilan keputusan dapat dikatakan benar dan tepat apabila dapat
dipertanggungjawabkan. Supaya berhasil dalam pengambilan keputusan,
manajer mestilah mempunyai alat-alat untuk membantu mereka dalam
membedakan biaya yang relevan dengan yang tidak relevan, sehingga yang
tidak relevan ini dapat disisihkan dari kerangka pengambilan keputusan.

Target costing pada awalnya muncul karena ada persaingan pasar yang
ketat dalamberbagai industry yang bertujuan untuk memenuhi harapan
konsumen atas produk yangdihasilkan. Perusahaan menyadari bahwa mutu
atas suatu produk perlu dirancang sebelumdiproduksi dan dipasarkan ke
konsumen. Blocher Chen dan Lin (1999) mengemukakanbahwa target costing
menentukan biaya yang diharapkan untuk suatu produk berdasarkanharga
yang kompetitif, sehingga produk tersebut dapat mencapai laba yang
diinginkan. Jadi, biaya ditentukan oleh harga. Perusahaan yang menggunakan
target costing harus menentukanukuran-ukuran penentu biaya yang ketat atau
merancang ulang produk atau proses produksiagar dapat memenuhi harga
yang ditentukan pasar dan tetap dapat memperoleh laba.

1
Penerapan target costing pada perusahaan mempunyai tujuan yang
bervariasitergantung kepada perusahaannya, karena didalam penerapan target
costing itu sendiri lebih menekankan kepada pentingnya penetapan harga dan
penetuan laba sebelum perhitungan target cost, serta menekankan pentingnya
perencanaan biaya untuk mengurangi biaya-biaya yang dapat menyebabkan
kelebihan harga pada produk, walaupun penetapan target costing berbeda
antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Kebanyakan perusahaan
menetapkan target costing pada saat perancangan produk, kemudian
melakukan upaya yang sinergi dan berkelanjutan untuk mencapai target yang
telah ditetapkan. Tahap akhir dari target costing melibatkan penetapan standar
biaya.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah, sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Relevant Cost?

2. Mengapa Pentingnya Relevan Cost dalam Pengambilan Keputusan?

3. Bagaimana Konsep Dasar Relevant Cost?

4. Bagaimana Analisis Relevant Cost?

5. Bagaimana Penerapan Relevant Cost?

6. Bagaimana Mengindentifikasi Biaya dan Manfaat yang Relevan?

7. Apa yang dimaksud dengan Target Costing?

8. Apa Saja Tujuan Target Costing?

9. Bagaimana Proses Target Costing?

10. Apa Saja Prinsip-Prinsip Target Costing?

11. Apa Saja Alat yang digunakan Target Costing?

12. Apa yang dimaksud dengan Cost Analysis?

13. Apa Saja Tujuan dari Analisis Biaya?

14. Apa Itu Pricing Decision?

15. Apa Saja Faktor Lain dalam Menentukan Harga?

2
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan, sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui relevant cost.

2. Untuk mengetahui pentingnya relevant cost dalam pengambilan keputusan.

3. Untuk mengetahui konsep dasar relevant cost.

4. Untuk mengatahui analisis relevant cost.

5. Untuk mengatahui penerapan relevant cost.

6. Untuk mengetahui mengindentifikasi biaya dan manfaat yang relevan.

7. Untuk mengetahui target costing.

8. Untuk mengetahui tujuan target costing.

9. Untuk mengatahui proses target costing.

10. Untuk mengetahui prinsip-prinsip target costing.

11. Untuk mengetahui alat target costing.

12. Untuk mengetahui cost analysis

13. Untuk mengetahui tujuan analisis biaya.

14. Untuk mengetahui pricing decision.

15. Untuk mengetahui faktor lain dalam menentukan harga.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DECISION MAKING : RELEVANT COSTS AND BANEFITS

A. Pengertian Relevant Cost


Hansen dan Mowen (2009:70) menyatakan bahwa, relevant cost adalah
biaya masa depan yang berbeda pada setiap alternatif. Semua keputusan
berhubungan dengan masa depan sehingga hanya biaya masa depan yang
dapat menjadi relevan dengan keputusan.

Biaya relevan adalah biaya yang dapat dihindari dan harus selalu
dipertimbangkan didalam setiap kali mengambil keputusan oleh manajemen.
Definisi lainnya mengatakan bahwa biaya relevan adalah biaya yang akan
terjadi dimasa datang dengan nilai yang berbeda untuk setiap alternatif yang
akan dipilih. Dari kedua definisi ini dapat diketahui ciri-ciri biaya relevan
sebagai berikut :

a. Biaya dapat dihindari dengan suatu keputusan manajemen.


b. Biaya tersebut belum terjadi (masa depan).
c. Biaya yang akan terjadi itu memiliki nilai berbeda untuk setiap alternatif.
d. Biaya tersebut benar-benar memberi pengaruh didalam keputusan.
B. Pentingnya Relevant Cost dalam Pengambilan Keputusan

4
Salah satu fungsi manajemen yang penting adalah proses pengambilan
keputusan. Jenis-jenis pengambilan keputusan didalam mengelola perusahaan
sehari-hari, seringkali manajemen dihadapkan pada berbagai masalah
pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil manajemen akan
berhubungan dengan pemilihan berbagai macam alternatif yang akan
dilaksanakan pada waktu yang akan datang. Keputusan yang diambil dapat
berhubungan dengan pemilihan dua macam alternatif atau pemilihan lebih dari
dua macam alternatif. Pengambilan keputusan jika dilihat dari segi jangka
waktu yang dipengaruhi dapat digolongkan menjadi dua yaitu :

1. Pengambilan keputusan yang berhubungan dengan perencanaan jangka pendek yaitu


pengambilan keputusan diantara berbagai alternatif yang harus segera dilakukan dan
bersifat jangka pendek. Berikut adalah contohnya :

 menerima atau menolak pesanan khusus

 meningkatkan, mengurangi, atau menghentikan produk-produk tertentu

 memilih daerah penjualan, dll.

2. Pengambilan keputusan yang berhubungan dengan perencanaan jangka panjang, seperti


pengambilan keputusan mengenai penanaman modal aktiva tetap. Dengan adanya relevan
cost manajemen dapat, mengambil keputusan yang paling tepat untuk perusahaannya dan
keputusan tersebut dapat berguna untuk kelangsungan perusahaan.

C. Konsep Dasar Relevant Cost

Semua bentuk pengambilan keputusan oleh manajemen harus


mempertimbangkan semua faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan 20
keputusan, salah satu faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
adalah faktor biaya yang disebut dengan biaya relevan. Menurut Mulyadi
(1992) biaya relevan adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan
akan berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan
diantara berbagai macam alternatif. Oleh karena itu, biaya tersebut adalah
relevan dengan analisis yang dilakukan dalam pengambilan keputusan
tersebut.

Biaya relevan menurut Hansen & Mowen (2009) merupakan biaya masa
depan yang berbeda pada setiap alternatif. Semua keputusan berhubungan

5
dengan masa depan sehingga hanya biaya masa depan yang dapat menjadi
relevan dengan keputusan. Namun, untuk menjadi relevan, suatu biaya tidak
hanya harus merupakan biaya masa depan, tetapi juga harus berbeda dari satu
alternatif dengan alternatif lainnya. Apabila biaya masa depan terdapat pada
lebih dari satu alternatif maka biaya tersebut tidak memiliki pengaruh
terhadap keputusan. Biaya demikian disebut biaya tidak relevan. Kemampuan
untuk mengidentifikasi biaya relevan dan tak relevan merupakan suatu
keterampilan pengambilan keputusan yang penting.

Biaya relevan untuk pengambilan keputusan didasarkan kepada konsep


“different analysis for different purposes”, yang berarti bahwa untuk tujuan
yang berbeda diperlukan analisa yang berbeda pula. Oleh karena itu, terdapat
beberapa konsep biaya relevan untuk berbagai pengambilan keputusan, yaitu :

1. Biaya Diferensial (Differential Cost) adalah biaya yang berbeda pada berbagai alternatif
pengambilan keputusan yang mungkin untuk dipilih. Dalam pengambilan keputusan,
biaya diferensial dibandingkan dengan penghasilan diferensial untuk menentukan
besarnya laba diferensial. Analisis biaya diferensial ditujukan untuk mengamati perilaku
yang terjadi antara biaya tetap (fixed cost) dengan biaya variabel (variable cost) apabila
dikaitkan dengan estimasi kenaikan pendapatan (earning). Jadi konsep dasar dari analisis
ini adalah untuk mengetahui apakah terjadinya kenaikan pendapatan diiringi kenaikan
(increasing) biaya yang proporsional. Dalam lingkup tugas manajemen, analisis ini biasa
digunakan untuk pengambilan keputusan (decision making) manajerial, seperti keputusan
untuk menolak atau menerima tambahan pesanan produk dari konsumen, keputusan untuk
memperluas, menutup atau melepaskan suatu fasilitas, keputusan untuk menentukan
apakah perusahaan perlu memproduksi sendiri atau membeli, atau keputusan untuk
menurunkan harga jual produk. Keputusan yang terakhir ini biasanya diambil pada saat
produk mengalami siklus penurunan, dimana profit margin semakin berkurang, dan posisi
produk mulai digerogoti produk pesaing (kompetitor).

2. Biaya Traceabel (Traceable Cost) adalah yang dapat diakui jejaknya pada produk,
pesanan, pusat biaya, departemen, atau divisi tertentu di dalam suatu perusahaan.

3. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) adalah manfaat, keuntungan, atau nilai dari
sesuatu yang harus direlakan untuk memperoleh atau mencapai sesuatu yang lain.

6
4. Biaya Incremental (Incremental Cost) merupakan informasi akuntansi manajemen yang
diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
penambahan dan pengurangan volume kegiatan.

D. Analisis Relevant Cost

Langkah-langkah analisis biaya relevan adalah sebagai berikut :

1. Menghimpun seluruh biaya yang berkaitan dengan masing-masing alternatif yang


dipertimbangkan

2. Memisahkan biaya masa lalu atau mengeliminasi sunk cost

3. Mengeliminasi kesimpulan berdasarkan data biaya lain yang tersisa, yang merupakan
biaya yang berbeda. Biaya tersebut merupakan biaya yang relevan dengan pengambilan
keputusan. Informasi ini biasanya mengenai dampak pengambilan keputusan.

Manfaat biaya relevan merupakan faktor penentu dalam pengambilan


keputusan apakah suatu pilihan akan dijalankan atau tidak. Manajer perlu
membandingkan biaya dan manfaat alternative lain. Biaya relevan lebih
diperhatikan dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan terbaik atas
berbagai alternative. Faktor biaya lebih di utamakan karena manajemen dapat
mengatur biaya yang akan dikeluarkan dibandingkan dengan pendapatan yang
akan diperoleh.

E. Penerapan Relevant Cost

Penerapan analisa biaya relevan dapat bermanfaat bagi manajemen dalam pengambilan
keputusan. Berikut adalah jenis-jenis keputusan dalam analisis biaya relevan menurut
Mulyadi (1997) :
1. Make or Buy decisions

Keputusan atau membuat sendiri dihadapi oleh manajemen terutama


dalam perusahaan yang produknya terdiri dari bebrbagai komponen dan yang
memproduksi berbagai jenis produk. Tidak selamanya komponen yang
membentuk suatu produk harus diproduksi sendiri oleh perusahaan, jika
memang pemasok luar dapat memasok komponen tersebut dengan harga yang
lebih murah daripada biaya untuk memproduksi sendiri komponen tersebut.

2. Keep or drop decisions

7
Dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam keluarga
produk atau product line atau yang memiliki berbagai department penghasil
laba, ada kalanya manajemen puncak menghadapi salah satu keluarga
produknya salah satu departemennya mengalami kerugian usaha yang
diperkirakan ajkan berlangsung terus. Dalam menghadapi kondisi ini
manajemen perlu mempertimbangkan keputusan menghentikan atau tetap
melanjutkan produksi produk atau kegiatan usaha departemen yang
mengalami kerugian tersebut.

3. Special order decisions

Pada umumnya perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas yang


mampu memenuhi permintaan pasar tertinggi beberapa tahuin yang akan
datang. Jika perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas yang hanya
mampu memenuhi permintaan pasar sekarang, hal ini akan berakibat
dilakukannya ekspansi pabrik secara terus-menerus. Dengan demikian,
umumnya perusahaan memiliki kapasitas yang menganggur, yang sering
sekali mendorong manajemen puncak untuk mempertimbangakan penetapan
harga jual dibawah harga jual normal. Tentu saja penetapan harga jual yang
demikian hanya diterapkan pada pesanan khusus yang tidak berdampak
terhadap penjualan yang reguler.

4. Decisions to sell process further

Adakalanya manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk


tertentu pada kondisinya sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi
produk lain yang lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan
semacam ini, informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen
adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif
memproses lebih lanjut dipilih.

F. Mengindentifikasi Biaya dan Manfaat yang Relevan

Hanya biaya yang berbeda secara total di antara berbagai alternatif yang
termasuk informasi yang relevan dalam membuat keputusan. Jika biaya di
antara berbagai alternatif sama maka tidak akan memiliki dampak terhadap
biaya dan dapat dia abaikan.

Contoh :
8
Jika anda memutuskan pergi ke bioskop atau menyewa video tape.
Biasanya biaya yang dilakukan  pada keputusan ini di sebut biaya terhindar
(avaoidable cost). Avoidble cost adalah biaya yang dapat dihilangkan baik
seluruhnya ataupun sebagian dengan memilih salah datu alternatif yang ada.
Dan biaya avoidable adalah biaya relevan.

Ada dua kategori biaya yang tidak pernah relevan dalam pembuattan
keputusan yaitu :

1. Sunk cost, yaitu biaya yang telah terjadi dan tidak dapat di hindari dari apapun keputusan
yang dibuat manajer. Sunk cost akan selalu sama, tidak memiliki pengaruh terhadap
berbagai alternatif yang di pertimbangkan, biaya tersebut selalu tidak.

2. Future cost, yaitu biaya yang berbeda diantara alternatif yang tersedia adalahl biaya
relevan.

1. Penambahan dan pengurangan lini produk dan segmen lain


Keputusan apakah akan menambah atau mengurangi lini produk atau
segmen perusahaan menjadi bagian sulit yang harus dihadapi oleh manajer.
Dalam keputusan seperti itu, beberapa faktor kuantitatif dan kualitatif harus
dipertimbangkan. Pada akhirnya, keputusan final untuk menambah atau
mengurangi segmen perusahaan terutama akan bergantung pada dampak
keputusan tersebut pada laba bersih operasi. Untuk menaksir dampak ini,
sangat perlu untuk membuat analisis secara hati-hati terhadap biaya apa saja
yang digunakan.

Opportunity cost adalah kesempatan  memperoleh hasil yang dikorbankan


karena memilih alternatif lain untuk memperoleh hasil yang lebih baik dengan
menggunakan sumber daya terbatas.

2. Pesanan khusus

Manajer selalu mengevaluasi apakah pesanan khusus dapat diterima dan


apabila diterima berpakah harga yang akan ditetapkan untuk pesanan khusus
tersebut. Pesanan khusus adalah pesanan pada waktu tertentu yang bukan
merupakan hasil dari kegiatan normal perusahaan.
3. Penggunaan sumber daya yang terbatas
a. Kontribusi dan keterbatasan sumber daya

9
Untuk memaksimumkan total margin kontribusi, perusahaan tidak hanya
sekedar mempromosikan produknya yang memberikan margin kontribusi per
unit yang paling tinggi. Total margin kontribusi akan mencapai tingkat
maksimum dengan mempromosikan produk-produk perusahaan atau
menerima pesanan yang memberikan margin kontribusi per unit tertinggi
dalam kaitannya dengan sumber daya yang terbatas.

b. Mengelola kendala

Dalam keterbatasan sumber daya alam banyak timbul kendala-kendal yang


dapat memusingkan para manajer, sehingga mreka  dituntut untuk berpikir
lebih keras lagi untuk mengelola kendala dengan cara yang tepat sehingga
memberikan margin kontribusi yang baik bagi perusahaan.

c. Masalah adanya banyak kendala

Apa yang harus dilakukan oleh perusahaan apabila ada lebih dari satu
kendala? Sebagai contoh, perusahaan mungkin memiliki keterbatasan bahan
baku, tenaga kerja langsung, ruang, dan dana untuk promosi. Bagaimanakah
menentukan yang baik? Kambinasi yang baik dapat diperoleh dengan
menggunakan program linear yang meliputi metode kuantitatif dan
manajemen operasi.     

2.2 TARGET COSTING AND COST ANALYSIS FOR PRICING DECISIONS

1. Target Costing

A. Pengertian Target Costing

Menurut Robert S. Kaplan dan A.A. Atkinson adalah sebagai berikut :


“Targetcosting is a cost management tool that planner use during product and
process design todrive improvement efforts aimed at reducing the product’s
manufacturing cost. “ (1998:224)

Sedangkan pengertian target costing menurut Gorrison R.H dan E. W


Noreen adalah : “Target costing is the process of determining the
maximumallowable cost for a new productand than developing a prototype
that can be profitably made for that maximum target costfigure”. (2000:880)

Jadi target costing adalah metode perencanaan laba dan manajemen biaya
yang difokuskan pada produk dengan mempertimbangkan proses

10
manufacturing, sehingga target costing ini digunakan oleh perancang sebelum
produk dan proses desain dilakukan untuk mencapai tujuan perbaikan usaha
pada pengurangan biaya manufaktur produk dimasa depan.

B. Tujuan Target Costing

Tujuan target costing adalah untuk merancang biaya produk pada tahap
perencanaandaripada mencoba mengurangi biaya selama tahap manufacturing.
Target costing merupakan contoh yang relevan yang dapat digunakan untuk
tujuan strategi dan betapa pentingnya bagi perusahaan untuk mempunyai
sistem yang mempertimbangkan pengukuran seluruh kinerja.

Menurut Garrison, Noreen (2001), metode target costing dikembangkan


berdasarkan observasi dari dua karakteristik penting pasar dan biaya. 

1. Perusahaan tidak dapat mengendalikan harga, kecuali pasarlah (permintaan dan


penawaran) yang menentukan harga, dan perusahaan yang berusaha untuk mengabaikan
hal ini, mereka menanggung resikonya sendiri.
2. Sebagian besar biaya produk ditentukan pada tahap desain.
Target costing merupakan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk
membuat suatu produk. Adapun rumus dari target costing adalah :

Target Costing = Harga Kompetitif – Laba yang diinginkan

Target Costing lebih berfokus pada pengurangan cost pada tahap


perencanaan, bukan pada saat proses manufaktur sedang berjalan.

C. Proses Target Costing

Proses target costing dibagi menjadi empat langkah utama, yaitu :

1. Market Driven Costing

Proses ini dimulai dengan mengidentifikasi target harga penjualan yang


merupakanharga antisipasi produk saat diluncurkan. Setelah menentukan
harga target, proses pembiayaan yang dikendalikan oleh pasar dilanjutkan
dengan menetapkan batas target laba untuk produk yang digantikan pada awal
generasi, batas ini akan menjadi tanda batas laba secara historis yang didapat
oleh produk yang sudah ada. Pada langkah terakhir, manajer menghitung
allowable cost (biaya dimana produk harus dibuat jika itu untuk

11
mendapatkanbatas target profit pada harga target penjualan) dengan
mengurangkan batas target laba dari harga yang ditargetkan.

2. Product-level Target Costing

Proses ini dimujlai dengan biaya umum dari produk yang dituju. Ini
merupakan biaya dimana perusahaan akan meluncurkan produk barunya tanpa
perjanjian dengan mengubah desain atau memperkenalkan proses yang
memperbaiki proses manufacturing yang sudah ada.

3. Component-level Target Costing

Dalam proses ini, tim desain membangun target cost untuk setiap
komponen yang ada didalam produk yang akan datang. Target cost pada
komponen ini membangun harga jual supplier. Karena itu, pada tahap ini
menyebabkan tekanan kompetitif yang dihadapi oleh perusahaan terutama
supplier.

4. Chained Target Costing

Salah satu cara untuk mendapatkan supply chain yang efisien adalah
melalui penggunaan chained target costing system. Dengan cara ini, rangkaian
sistem target cost memindahkan tekanan bersaing untuk pengurangan biaya
dari pembeli kepada supply chain sehingga membuat jumlah rantai menjadi
lebih efisien.

D. Prinsip-prinsip Target Costing

Prinsip target costing yang memberikan dasar konseptual (Ansari, hal 11-
16) sebagai berikut :

1. Price Led Costing

Dalam prinsip ini sistem target costing menetapkan target biaya dengan
mengurangi margin laba yang diharapkan dari harga pasar yang kompetif.

2. Focus on Customer

Sistem target costing digerakkan oleh pasar. Persyaratan pelanggan atas


kualitas, biaya dan waktu secara stimultan diintegrasikan kedalam produk dan
keputusan proses yang mengarahkan ke analisis biaya.

3. Focus on Design

12
Sistem target costing mempertimbangkan desain produk dan proses
sebagai kunci terhadap manajemen biaya. Perusahaan menghabiskan lebih
banyak waktu pada tahap desain dan mengurangi waktu sampai kepasar
dengan menghilangkan perubahan-perubahan yang mahal dan menghabiskan
banyak waktu yang diperlukan dikemudian hari.

Ada 5 tahap pengimplementasian pendekatan target costing :

1. Menentukan harga pasar kompetitif

2. Menentukan laba yang diharapkan

3. Menghitung target biaya pada harga pasar dikurangi laba yang diharapkan

4. Gunakan rekayasa nilai (value) untuk mengidentifikasi cara-cara yang dapat

5. digunakan agar terjadi penurunan biaya produksi

6. Estimasi biaya setelah rekayasa nilai

7. Aktivitas-aktivitas untuk mencapai biaya target

Cara ke-4 hingga ke-6 dapat dikatakan sebagai cara untuk mencapai target biaya.

E. Alat Target Costing

1. Tear Down Analysis

Bisa juga disebut reverse engineering, merupakan analisa dengan cara


mengevaluasi produk pesaing bagian per bagian untuk memperoleh informasi
mengenai prose pembuatan produk dan perkiraan biayanya.

2. Value Engineering

Perusahaan mengevaluasi kebutuhan konsumen dengan cara


mengidentifikasi produk seperti apa yang konsumen inginkan. Setelah
teridentifikasi kemudian dibandingkan dengan bagaimana kemampuan tim
desain untuk mewujudkan kebutuhan konsumen tersebut.

3. Reengineering

Reengineering merupakan aktivitas pendisainan kembali suatu rancangan


aau proses dengan tujuan untuk memperbaiki biaya dan kualitas produk
tersebut

2. Cost Analysis For Pricing Decisions

13
A. Cost Analysis

Analisis biaya merupakan evaluasi ekstensif atas informasi biaya yang


dihasilkan dari sistem akuntansi biaya atau perkiraan biaya.

Hubungan-hubungan biaya memainkan peran kunci dalam hampir semua


keputusan manajerial. Dalam hal ini diperkenalkan konsep-konsep biaya, yang
menunjukkan hubungan antara fungsi biaya dengan fungsi produksi, dan
menelaah beberapa hubungan jangka pendekdan jangka panjang.

Walaupun konsep biaya relevan berbeda-beda untuk suatu keadaan dengan


keadaan lainnya, tetapi ada beberapa hubungan yang umum ditemui analisis
biaya tersebut :

1. biaya relevan biasanya didasarkan pada konsep penggunaan alternatif, biaya relevansuatu
sumberdaya ditentukan oleh nilainya dalam penggunaan alternatif yang terbaik.

2. biaya relevan dari sebuah keputusan hanya mencakup biaya-biaya yang dipengaruhi oleh
tindakan yang sedang dilakukan.

Perusahaan dapat menggunakan analisis biaya, permintaan pasar, biaya


pesaing, harga pesaing, dan kemungkinan reaksi pesaing sebagai dasar
penetapan harga. Perusahaan juga perlu membandingkan biayanya dengan
pesaing, apakah biaya produksinya lebih rendah ataulebih tinggi dan juga
harga dan kualitas penawaran pesaing. Dengan mengetahui harga, biaya dan
kualitas pesaing, perusahaan dapat menggunakan titik orientasi untuk
menetapkan harga.

B. Tujuan Analisis Biaya

 Untuk mengendalikan biaya

 Untuk menentukan keputusan strategi harga

 Untuk merencanakan laba

 Untuk menghitung laba/rugi

C. Pricing Decision

Ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai rancangan dan


variasi, dalam

14
penetapan harga menurut Marras (1999. hal. 181-185), harga dapat
ditentukan atau dihitung :

a) Harga didasarkan pada biaya total ditambah laba yang diinginkan (cost plus
pricingmethod). Sehingga formula menjadi :

Cost plus pricing method = Biaya total + laba = Harga jual

Metode ini mempertimbangkan bahwa ada bermacam-macam jenis biaya


dan biayaini dipengaruhi secara berbeda oleh kenaikan atau penurunan
keluaran (output) = hasilnyata. Mark Up Pricing Method variasi lain dari
metode cost plus adalah mark uppricing method yang banyak dipakai oleh
pedagang. Para pedagang yang membeli barang-barang dagangan akan
menentukan harga jualnya setelah menambah harga belinya sejumlah mark up
(kelebihan harga jual diatas harga belinya). Jadi formulanya menjadi :

Harga Beli + Mark Up = Harga Jual

b) Harga yang berdasarkan pada keseimbangan antara permintaan dan suplay.

Metode penetapan harga yang lain adalah metode menentukan harga


terbaik demi tercapainya laba yang optimal melalui keseimbangan antara
biaya dengan permintaan pasar. Metode ini memang paling cocok bagi
perusahaan yang tujuan penetapan harga-harganya memaksimalkan laba.
Dalam menentukan harga dan menggunakannya tentunya perlu pemahaman
tentang konsep-konsep istilah berikut seperti :

 Biaya tetap total (Total fixed cost).

 Biaya variabel (Variable cost).

 Biaya total (Total cost).

 Biaya marginal (Marginal cost).

c) Penetapan harga yang ditetapkan atas dasar kekuatan pasar.

Penetapan harga yang ditetapkan atas dasar kekuatan pasar adalah suatu
metode penetapan harga yang berorientasi pada kekuatan pasar dimana harga
akan menentukan harga jualnya setelah menambah harga belinya sejumlah
mark up (kelebihan harga diatas harga belinya). Jadi formulanya menjadi :

15
Harga beli + Mark Up = Harga Jual

d) Harga yang berdasarkan keseimbangan antara suplai dan permintaan.

Metode ini memang paling cocok bagi perusahaan yang tujuan penetapan
harga-harganya memaksimalkan laba.

e) Penetapan harga atas dasar kekuatan pasar.

Penetapan harga ini merupakan suatu metode penetapan harga yang


berorientasi pada kekuatan pasar dimana harga jual dapat ditetapkan sama
dengan harga jual pesaing, diatas harga pesaing atau di bawah harga pesaing.

Menurut Murti-John (1998, hal. 284-288), metode penetapan harga


sebagai berikut :

a) Menghitung seluruh biaya tiap unit ditambah marjin tertentu (laba yang dikehendaki).

b) Menghitung terlebih dahulu titik pulang pokok penjualan atau Break Even Point.

c) Menetapkan harga yang setinggi-tingginya. Hal ini biasanya mempunyai tujuan :

 Untuk berjaga-jaga terhadap kekeliruan di dalam penetapan harga

 Untuk mempertinggi citra produk

 Untuk mencapai keuntungan per kesatuan produk yang tinggi.

Kelemahan metode ini ialah :

 Sulit untuk menemukan pembeli yang bersedia membeli produk baik produk itu masih
baru maupun yang telah berada pada tahap kejenuhan.

 Memberi kesempatan kepada pesaing untuk merebut konsumen.

d) Menetapkan harga yang serendah-rendahnya.

D. Faktor lain dalam menentukan harga

Hal penting yang mempengaruhi penentuan harga antara lain adalah :

1) Pengaruh permintaan customer.

2) Strategi Pesaing

3) Kesadaran Perusahaan akan pengaruh masalah politik, hukum, dan image dalam
menentukan harga.

16
Selain itu, ada 5 faktor penting dalam penentuan harga, yaitu :

1) Product Cost

Product Cost merupakan langkah awal dalam menentukan harga.


Meskipun harga jual bisa saja nol (dalam artian sampel sebagai promosi),
namun semua cost harus dicover sebagaimana mestinya agar tercapai BEP.

2) General Cost-Plus formula

Ada beberapa cara untuk menentukan cost formula. Antara lain adalah
Price = Cost + (markup percentage x Cost).

3) Cost Jangka Panjang

Untuk penentuan harga yang berlaku jangka panjang, cost harus


ditentukan mana yang termasuk direct material, labour, variable, dan fixed
manufacturing overhead. Hal ini sangat penting untuk mengevaluasi dampak
perubahan cost terhadap perubahan harga.

4) Faktor Total Cost

Harus diperhatikan cost selain manufacturing cost seperti biaya penjualan


dan administrasi. 

5) Pertimbangan Fixed Cost

Fixed cost juga memiliki batasan kapasitas dalam product cost. Maka dari
itu harus dipertimbangkan pula quantity pada target produksi.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam suatu pengambilan keputusan, banyak hal yang harus


dipertimbangkan oleh manajemen. Namun tidak semua hal harus
dipertimbangkan dalam sebuah pengambilan keputusan. Tujuan utama
pemisahan biaya antara biaya relevan dan tidak relevan adalah untuk
menunjukkan kepada manajemen bahwa tidak semua biaya patut
dipertimbangkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Biaya relevan adalah
biaya yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Biaya yang
relevan untuk satu keputusan, belum tentu relevan untuk keputusan yang lain,
walaupun obyeknya sama, misalnya penggantian mesin.

Setelah itu, akan ada dua hal yang harus kita perhatikan dalam
pengambilan keputusan biaya relevan, yaitu Pengambilan keputusan tersebut
hanya untuk jangka pendek dan pendekatannya adalah pendekatan total,
bukan per satuan. Maka dapat kami tangkap bahwa bentuk pengambilan
keputusan yang akan kita bahas adalah Menerima atau menolak pesanan
khusus dan membeli atau membuat sendiri suatu produk dan untuk mengambil
keputusan tersebut, langkah-langkah yang kita harus lakukan adalah

18
memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dan menentukan biaya mana yang
termasuk biaya relevan dan tidak relevan.

Target costing merupakan suatu metode perencanaan dan manajemen


biaya yang bertujuan untuk mengurangi biaya yang berkaitan dengan produk.
Penggunaan metode target costing ini membantu perusahaan untuk dapat lebih
bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain sejenis. Hal tersebut dibuktikan
dengan beberapa penelitian yang dilakukan pada perusahaan internasional.

3.2 Saran

Kami membuat makalah ini untuk pembelajaran bersama dan kami juga
membuat makalah ni dari berbagai sumber dan referensi. Jadi, apabila
pembaca menemukan kesalahan terhadap makalah ini, maka kami sarankan
untuk mencari referensi makalah yang lebih baik dan meninggalkan saran
untuk kedepannya kami bisa membuat makalah lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Garisson, Ray H, Eric W Noreen dan Peter C Brewer. 2006. Managerial Accounting. Jakarta:
Salemba Empat.

https://www.academia.edu/35065888/Relevant_Cost (diakses tanggal 18 November 2020).

https://id.scribd.com/doc/230544767/Biaya-Relevan-Untuk-Pengambilan-Keputusan (diakses
tanggal 18 November 2020).

https://id.scribd.com/document/410055058/AM-Biaya-Relevan-Dan-Pengambilan-Keputusan
(diakses tanggal 18 November 2020).

https://id.scribd.com/document/478895140/MAKALAH-MANAJEMEN-AKUNTANSI-
KELOMPOK-5-docx-docx (diakses tanggal 18 November 2020).

19

Anda mungkin juga menyukai