SBD - Jalan Samaran - Tempaling 2018

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

KEGIATAN :
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA PPP KARIMUNJAWA
PEKERJAAN :
REHAB EKS TPI KARIMUNJAWA MENJADI WISMA WISATA BAHARI

I. RUANG LINGKUP PELAKSANAAN PEKERJAAN


Ruang lingkup pelaksanaan pekerjaan yaitu Pekerjaan Rehab Eks TPI Karimunjawa menjadi
Wisma Wisata Bahari yang berlokasi di PPP Karimunjawa Kab. Jepara, merupakan kegiatan pada
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Tahun Anggaran 2018. Pendanaan proyek ini
adalah dengan APBD Provinsi JawaTengah tahun anggaran 2018. Jangka waktu Pelaksanaan
Pekerjaan adalah 90 (Sembilan Puluh) hari kalender.
Uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
C. PEKERJAAN DINDING
D. PEKERJAAN BETON BERTULANG
E. PEKERJAAN PLAFON
F. PEKERJAAN LANTAI
G. PEKERJAAN LISTRIK
H. PEKERJAAN KOSEN DAN DAUN PINTU / JENDELA
I. PEKERJAAN PENGECATAN
J. PEKERJAAN SANITAIR

Demobilisasi peralatan yang digunakan antara lain :


1. Mobil pengangkut / pick up kap 2 m3 sebanyak 1 unit
2. Beton Molen Kap. 0,3 m3 sebanyak 1 unit
3. Pompa Air Non Listrik sebanyak 1 unit
4. Hammer Drill (Bor Beton) sebanyak 1 unit

II. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Metode Pelaksanaan menentukan dari keberhasilan sebuah proyek diharapkan dengan adanya
metoda baku pelaksanaan pekerjaan dapat menghasilkan proyek yang memuaskan sesuai dengan
tuntutan proyek dan menjaga jadwal pelaksanaan serta pengelolaan pembiayaan proyek. Seluruh
langkah pekerjaan harus terjadwal dan terkoordinasi dengan baik. Master schedule akan diperinci
kembali menjadi schedule yang terbagi menjadi beberapa bagian pekerjaan sesuai dengan term
kontrak dan dirinci menjadi schedule Harian, Mingguan dan Bulanan.
Perlu diperhatikan dalam pekerjaan ini adalah koordinasi yang sinergi antara user dan
konsultan pengawas dan kontraktor perihal jadwal pelaksanaan mengingat terbatasnya waktu
pekerjaan harus parallel, detail gambar yang belum lengkap perlunya pemahaman yang cepat dan
pengambil keputusan bila terjadi penafsiran yang berbeda dalam membaca term kontrak ataupun
gambar bestek.

III. TAHAPAN PEKERJAAN PERSIAPAN


Pekerjaan persiapan yang akan dilaksanakan yaitu antara lain :
1. Pembuatan papan nama kegiatan
2. Pengadaan air kerja
Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Surat Penyerahan Lapangan (SPL)
dari pihak pemilik proyek, kami akan menghubungi / berkoordinasi dengan Direksi Pekerjaan untuk
melakukan sosialisasi / penyuluhan kepada masyarakat disekitar lokasi proyek.
Melakukan mobilisasi baik itu mobilisasi personil, peralatan dan material yang dibutuhkan
selama pelaksanaan proyek berlangsung. Mobilisasi ini kami bagi menjadi 3 jenis, yaitu :

a. Mobilisasi personil/tenaga kerja


Personil ini merupakan komponen utama dalam sebuah proyek. Para personil yang kami
siapkan di proyek ini merupakan tenaga yang mampu dan cukup berpengalaman terhadap bidang
pekerjaan yang dikerjakan dan setiap saat harus berada dilokasi pekerjaan. Semua personil ini akan
kami tempatkan sesuai keahlian masing – masing dan kami rangkum dalam satu bagan struktur
organisasi agar kerja mereka terstruktur untuk menghindari kesalah pahaman dan tumpang tindih
tugas antar personil.

b. Mobilisasi Peralatan
Demobilisasi peralatan yang digunakan antara lain :
 Mobil pengangkut / pick up kap 2 m3 sebanyak 1 unit
 Beton Molen Kap. 0,3 m3 sebanyak 1 unit
 Pompa Air Non Listrik sebanyak 1 unit
 Hammer Drill (Bor Beton) sebanyak 1 unit
Serta Alat Bantu dan alat lain yang dilakukan perubahan saat pelaksanaan sesuai dengan arahan
pemilik proyek. Mobilisasi Peralatan ini akan kami lakukan selambat-lambatnya 7 hari sebelum
pelaksanaan pekerjaan di lapangan dilakukan.

c. Mobilisasi material/bahan
Mobilisasi material/bahan ini didatangkan langsung dari toko material terdekat yang ditunjuk
oleh kami sebagai supplier. Toko material ini kami pilih yang dekat dengan lokasi dengan
pertimbangan supaya jika dibutuhkan bisa segera didatangkan. Material yang digunakan dalam
proyek ini diantaranya semen, pasir pasang, pasir beton, besi tulangan, kerikil/split, Paku, kayu, dll.
Demobilisasi dilakukan setelah semua item pekerjaan dilapangan sudah selesai dilakukan yang
dibuktikan dengan Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO). Membangun kantor lapangan / direksi
keet berikut kelengkapannya. Direksi keet ini nantinya akan menjadi tempat yang digunakan untuk
kegiatan operasional semua pekerjaan di lapangan, di dalamnya merupakan tempat semua staf
pelaksana lapangan untuk melakukan koordinasi dan pekerjaan. Di dalamnya tersapat beberapa
fasilitas antara lain meja tulis, kursi, papan tempel gambar kerja, grafik – grafik pelaksanaan
pekerjaan dan data – data lainnya. Serta menyediakan buku direksi, buku tamu, buku monitoring
cuaca, material dan tenaga.
Pengadaan air kerja perlu diperhatikan karena mengingat lokasi pekerjaan berhubungan
dengan air laut. Untuk pelaksanaan pekerjaan menggunakan air tawar.
.
Papan Nama Proyek
Pembuatan Papan Nama Proyek Merupakan suatu keharusan dalam melaksanakan
kegiatanvpelaksanaan proyek. Karena fungsinya untuk memperjelas dalam kegiatan . Untuk itu
Papan nama proyek harus rapi, bersih dan kuat. Kontruksi papan nama proyek dibuat dengan
menggunakan tiang kayu sesuai dengan ukuran yang telah di tentukan, dan tulisan jelas mudah
untuk di baca.

Pekerjaan Administrasi & Dokumentasi


Menyiapkan seluruh kelengkapan administrasi yang dibutuhkan selama pelaksanaan
pekerjaan. Laporan Harian, Mingguan, Bulanan, Buku Direksi, Buku Tamu, Foto Dokumetasi
Pekerjaan (0%, 50% dan 100%).

IV. TAHAPAN PEKERJAAN UTAMA


A. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
Pekerjaan yang akan dilaksanakan yaitu antara lain :
a. Galian tanah pondasi
b. Sirtu bawah pondasi
c. Pasangan batu belah 1 pc : 4 ps
d. Urugan kembali tanah galian
e. Urugan tanah peninggian fiil
Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah meliputi pekerjaan galian tanah untuk pondasi bangunan pondasi
menerus. Pekerjaan galian tanah harus memenuhi spesifikasi teknis berupa bentuk maupun ukuran
harus sesuai dengan gambar teknis dan RAB yang tertuang dalam dokumen kontrak.

Urugan Tanah Kembali


Yang dimaksud dengan pekerjaan urugan kembali adalah pengurugan tanah kembali sisa galian
di samping – samping pondasi dengan tujuan untuk kesetabilan pondasi dimaksud. Pekerjaan urugan
tanah kembali harus dipadatkan dengan baik dan harus disiram dengan air beberapa kali sampai
terbentuk kepadatan yang diinginkan.

Pasangan batu belah 1 pc : 4 ps


 Pasangan pondasi menggunakan batu kali / belah dengan campuran 1 pc : 4 psr. Pelaksanaan
awal yaitu mengukur tanah yang akan di pasang pondasi, kemudian pasanglah bouwplank untuk
mengetahui ketinggian muka tanah setelah itu pasang benang agar pondasi bisa tegak dan lurus.
 Gali tanah yang akan di buat pondasi dengan kedalaman sesuai dengan gambar rencana.
 Pasir dan semen di campur dengan air secukupnya sebagai pengikat dengan menggunakan alat
pengaduk molen. Menyusun batu kali (sesuai gambar rencana).
 Setelah semuanya tercampur dengan baik tuangkan campuran tersebut ke dalam batu kali yang
tersusun tadi sambil di padatkan dengan menggunakan tongkat besi agar campuran tersebut
memadati lobang-lobang yang berada di podasi batu kali tersebut. Setelah itu tunggu pasangan
batu kali tersebut hingga mengeras dan siap untuk di beri beban di atasnya.
Urugan tanah peninggian Peil
- Pengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau bagian pekerjaan lainnya yang
tersembunyi akan ditutup/ diurug dengan tanah urugan, telah diperiksa oleh Pengawas
lapangan.
- Pada pekerjaan urugan/ peninggian permukaan tanah asal jika ada ketidaksesuaian antara
keadaan lapangan dan gambar rencana Kontraktor harus memberitahu secara tertulis kepada
Direksi lapangan/Direksi/Pengawas lapangan Pekerjaan, jika tidak maka tuntutan mengenai
ketidak samaan permukaan tanah tidak akan dipertimbangkan.
- Khusus untuk urugan peninggian tanah asal (site) pada ketinggian tertentu diurug dengan tanah
uruh yang didatangkan dari luar lokasi.
- Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis yang tebalnya tidak lebih dari 15-20 cm dipadatkan
dengan mesin stamper yang diijinkan.
- Seluruh bahan/ material yang akan digunakan untuk penimbunan harus mendapat persetujuan
dari Pengawas lapangan. Kontraktor tidak diperkenankan melakukan pengurugan tanpa
pengawasan Pengawas lapangan.
- Untuk bahan urugan peninggian tanah asal (site) pada ketinggian tertentu diurug dengan tanah
urug yang didatangkan dari luar lokasi. Urugan tanah kembali bekas galian didapat dari galian
tanah pondasi.
- Bahan-bahan urugan harus tidak mengandung lumpur dan bahan organic, kadar lumpur tidak
boleh terlampau tinggi dan bahan urugan mudah untuk dipadatkan.

B. PEKERJAAN BETON BERTULANG


Pekerjaan beton yang akan dilaksanakan yaitu antara lain :
a. Sloof Uk. 15x25 cm
b. Kolom 15x25 cm (Ks)
c. Balok 15x20 cm
d. Kolom Praktis
e. Ring Balok Praktis 11x12 cm
f. Balok Latiu
g. Plat beton untuk talang tebal 7 cm
Pelaksanaan Pekerjaan Beton
- Melaksanakan semua pekerjaan dengan ketepatan dan kesesuaian yang tinggi menurut gambar
kerja dan instruksi Direksi Pekerjaan.
- Sebelum pekerjaan beton dimulai, Penyedia Barang dan Jasa harus membuat shop drawing
pembesian, detail - detail yang berhubungan dengan gambar yang lain dan harus disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.
- Sebelum tiap tahap pekerjaan beton dimulai, Penyedia barang dan jasa berkewajiban untuk
mengajukan ijin bekerja yang harus disetu oleh direksi Pekerjaan.
- tata Cara Perancangan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung 1991 atau PBI - 1991. Hal - hal
tersebut antara lain : lantai kerja, pemotongan dan pembongkaran tulangan, pemasangan
tulangan, pelaksanaan pengecoran dan perawatan. penutup beton, kait dan bengkokan, panjang
penyaluran dan sambungan.
Agregat kasar dan agregat halus harus disimpan secara terpisah tanpa boleh terjadi segregasi
dan butir - butir penyusunannya. Timbunan agregat harus diletakkan diatas lantai dan beton kurus
dan dibatasi oleh dinding kayu keras serta harus dijaga terhadap pencampuran atau pencemaran
dari kotoran atau material lainnya. Selain itu Penyedia Barang dan Jasa juga harus menyediakan
sistem drainase yang baik disekitar timbunan agregat sehingga timbunan agregat tidak akan
terpendam air.
Untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan sesuai dengan hasil mixdesign, kadar air
dan agregat harus sesuai secara periodik diuji terutama kalau terdapat indikasi bahwa kadar air
agregat sudah berubah dari kondisi sebelumnya. Selain itu Penyedia Barang dan Jasa juga harus
secara rutin melaksanakan uji bahan dan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan.

Mutu beton dan campuran beton rencana


Beton yang digunakan adalah beton mutu sedang K.250 untuk semua beton bertulang.
Penyedia Barang dan Jasa harus menyediakan tenaga kerja, material. tempat dan semua peralatan
untuk melakukan sernua uji beton, yaitu uji silinder dengan ukuran Ø15 cm dan tinggi 30 cm.
Pembuatan Beton
- Penyedia Barang dan Jasa bertanggung jawab penuh atas seluruh pembuatan beton yang baik
dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
- Dalam pembuatan beton ini, Penyedia Barang dan Jasa harus memakai system weight batching
plant atau dengan campuran secara manual (site mix) dan volumetric sistem ( untuk mengukur
bahan) yang sudah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Semua alat ukur untuk pencampuran beton
ini harus dalarn kondisi baik dan dikalibrasi dan disediakan oleh Penyedia Barang dan Jasa.
- Pencampuran beton yang dibuat di lapangan menggunakan perbandingan volume yang
disesuaikan dengan mix design yang dibuat oleh kontraktor untuk dapat menghasilkan mutu
beton yang sesuai dengan spesifikasi yang dimaksud (dalam hal ini adalah mutu beton K. 250).
Persiapan Pengecoran
Sebelum melaksanakan pengecoran, Penyedia Barang dan Jasa harus membersihkan seluruh
area pengecoran, memeriksa dan memperbaiki lagi bekesting dan pembesian yang masih kurang
sempurna, memeniksa dan mengkoordinasikan lagi gambar struktur dengan desain disiplin lain
berikut segala pipa, konduit atau barang - barang lain yang akan tertanam dalam beton dan
mengajukan izin pengecoran tanpa izin tertulis dari Direksi Pekerjaan.
Sebelum pengecoran, semua alat - alat pembuatan beton dan pengangkutan beton harus dalam
keadaan baik dan bersih. Sebelum pengecoran beton, Penyedia Barang dan Jasa harus membasahi
cetakan dan pasangan - pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton sampai jenuh.
Selain itu semua bidang - bidang beton yang lama yang akan dicor harus dikasarkan terlebih dahulu
dan kemudian dibersihkan dan kotoran - kotoran beton yang lepas kemudian penyambungan bidang
- bidang beton yang lama harus memakai lem beton. Sebelum pengecoran beton, Penyedia Barang
dan Jasa harus membersihkan / membuang air yang tergenang pada bekesting atau area pengecoran.

Pekerjaan Pembesian
Pelaksanaan Pembesian
a. Pembengkokan besi beton harus dilakukan secara hati - hati dan teliti, tepat pada ukuran posisi
pembengkokan sesuai dengan gambar dan tidak menyimpang da TCPSBUBG - 1991 dan / atau
PBI 1971.
b. Pembengkokan besi beton barus dilakukan oleh tenaga ahli dengan mempergunakan alat - alat
sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cacat, patah, retak - retak, dan kerusakan -
kerusakan lainnya.
c. Pembengkokan tulangan harus dilakukan dalam keadaan dingin. Tulangan yang sebagian sudah
tertanam didalam beton tidak boleh dibengkokkan dilapangan, kecuali ada izin khusus dan
perencana dan atau Direksi Pekerjaan.
d. Sebelum penyetelan dan pemasangan tulangan, Penyedia Barang dan Jasa harus membuat
rencana kerja dan pembongka n baja tulangan (bending schudule) yang harus diserahkan ke
Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan.
e. Tulangan - tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga selama pengecoran tidak berubah
tempatnya. Untuk membantu penempatan tulangan ini, Penyedia Barang dan Jasa harus
memasang “beton tahu” , “kaki ayam” dan bahan pembantu lainnya secukupnya.
f. Sebelum baja tulangan dipasang, baja harus bebas dari kulit besi, karat, lemak kotoran serta
bahan - bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat. Jika te jadi keterlambatan pengecoran
maka pembesian harus diperiksa dan dibersihkan ulang. Sambungan batang tulangan dengan
menggunakan las tidak diizinkan. Semua sambungan batang tulangan harus sesuai dengan
ketentuan TCPSBUBG - 1991 pasal3.5dan3.16. Tebal selimut beton yang tersedia harus sesuai
dengan TCPSBUBG - 1991 pasal 3.16.

Pekerjaan Begisting
Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan dan Pemasangan Begesting
a. Pembuatan begisting harus sesuai dengan ukuran beton yang tertera dalam gambar rencana.
b. Sistem begesting harus diajukan dan disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan, khususnya
yang menyangkut jenis / dimensi - dimensi bekesting dan jarak - jarak acuan penyangga.
c. Begesting tidak boleh bocor dan cukup kaku untuk mencegah perpindahan tempat atau
kelongsoran dan penyangga. Permukaan bekesting harus halus dan rata, tidak boleh ada lekukan,
lubang - lubang dan tidak boleh melendut. Sambung - sambungan pada bekesting hams
diusahakan lurus dan rata dalam arah horizontal dan vertikal.
d. Khusus untuk struktur beton exposed maupun stuktur beton lainnya yang perlu menggunakan
minyak atau bahan sejenis pada bekestingnya, Penyedia Barang dan Jasa harus mengoleskan
minyak tersebut seperlunya dan harus menjaga agar minyak tersebut tidak sampai mencemani
batang tulangan dan sambungan konstruksi.
e. Khusus untuk bekesting - bekesting kolom maka pada tepi bawah kolom pada 2 sisi harus
dibuatkan bukaan untuk mengeluarkan kotoran - kotoran yang terdapat pada dasar kolom dan
bukaan ini boleh ditutup setelah dasar kolom diperiksa kebersihannya dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Hal yang sama juga harus dikerjakan pada balok - balok yang tinggi atau dinding
dinding beton. Bekesting untuk beton biasa (yang perlu diplester permukaannya) harus dibasahi
dengan seksama sebagai pengganti minyak beton dicor.
f. Tiang - tiang penyangga vertikal barus dibuat sebaik mungkin untuk memberikan penunjang
seperti yang dibutuhkan tanpa adanya kerusakan atau overstress atau perpindahan tempat pada
beberapa bagian konstruksi yang dibebani. Struktur tiang - tiang penyangga harus ditempatkan
pada posisi sedemikian rupa sehingga konstruksi ini benar - benar stabil, kuat dan kaku untuk
menunjang berat sendiri dan beban - beban yang berada diatasnya selama pelaksanaan beton.
g. Semua tiang - tiang penyangga tidak boleh ditempatkan langsung diatas tanah, tetapi harus
berpijak diatas balok kayu rata atau lantai kerja dengan kokoh. Selain itu semua tanah dasar
didaerah sekitar penyangga harus dipadatkan sampai cukup kuat untuk menahan beban
diatasnya.
h. Semua begesting yang akan dipergunakan harus dalam keadaan bersih dan tidak boleh tercemar
oleh bahan - bahan yang dapat menurunkan mutu beton.
Pelaksanaan Pekerjaan Pembongkaran Begesting
Begisting boleh dibongkar setelah umur beton mencukupi atau sesuai dengan petunjuk direksi.
Dalam hal ini begisting Plat lantai, Plat atap dan balok yang menggantung ( tanpa dukungan
dibawahnya ) boleh dibongkar setelah umur beton mencapai 21 hari, dan untuk begisting kolom
dapat dibongkar setelah umur beton mencapai 2 hari.

C. PEKERJAAN DINDING
Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Bata
a. Pasangan bata menggunakan campuran 1 pc : 4 psr.
Pemasangan batu bata yang dilaksanakan harus
dipasang tegak, dan lajur penaikannya diukur tepat
dengan tiang lot, dan kecuali bilamana tidak
diperlihatkan dalam gambar-gambar maka setiap lajur
naik, bata harus putus sambungan dengan lajur
dibawahnya
b. Pemasangan batu bata harus mengikuti peraturan
dengan tahapan yang lazim dilakukan atas petunjuk
pengawas (untuk pematokan/propil, penarikan benang
dll).
c. Batu bata yang digunakan harus direndam dulu sampai jenuh air pada permukaan yang akan
dipasang harus dibasahi pula.
d. Pengikatan pada pasangan bata setengah bata harus dilakukan secara baik dan sempurna, tidak
dibenarkan menggunakan batu bata pecahan separuh panjang kecuali sesuai peraturan.
e. Semua pasangan harus lurus, rata secara horisontal maupun vertikal dan dilakukan dengan
menggunakan tarikan benang yang dipasang tidak lebih dari cm diatas sebelah bawahnya.
f. Setiap pasangan seluas 9 m2 atau dinding dengan lebar 3 m harus diberi kolom praktis
berukuran 15 x 15 cm, demikian juga halnya dengan pertemuan antara pasangan atau pada
dinding yang berdiri bebas.
g. Semua pasangan bata yang sudah selesai dikerjakan harus dijaga agar jangan sampai terkena
benturan keras yang dapat mengakibatkan kerusakan pada pasangan tersebut.
Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran
a. Semua pemasangan bata harus diselesaikan dengan plesteran campuran sesuai gambar dan RKS.
Seluruh bidang yang akan diplester harus dibersihkan lubang - lubang yang tidak diperlukan
harus ditutup dengan rapi. Siar atau spasi antara rabat harus dikerok dan kemudian dibasahi
dengan air.
b. Permukaan plestaran harus lurus, rata dan rapi secara horizontal maupun vertikal. Setiap
lekukan harus dibuat rapi lurus sesuai dengan kebutuhan/gambar rencana.
c. Untuk bagian dinding yang akan diselesaikan dengan cat, pada plesteran yang telah benar - benar
kering dilakukan dengan pengacian dengan semen sampai didapat permukaan yang halus, rata,
lurus dan tidak bergelombang.
Pelaksanaan Pekerjaan Acian
a. Seluruh bidang yang akan diaci harus dibersihkan lubang – lubang yang tidak diperlukan harus
ditutup dengan rapi. Siar atau spasi antara rabat harus dikerok dan kemudian dibasahi dengan
air.
b. Permukaan acian harus lurus, rata dan rapi secara horizontal maupun vertikal. Setiap lekukan
harus dibuat rapi lurus sesuai dengan kebutuhan/gambar rencana.
c. Pada plesteran yang telah benar - benar kering dilakukan dengan pengacian dengan semen
sampai didapat permukaan yang halus, rata, lurus dan tidak bergelombang.

D. PEKERJAAN PLAFON
Lingkup pelaksanaan pekerjaan :
1. Pasang rangka plafon besi hollo galvalum 4x2 cm & 4x4 cm
2. Pasang penutup plafon kalsiboard
3. List tepi tembok profil gypsum
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plafond gypsum.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : kalsiboard, list gypsum, hollow 2/4 & 4/4, sekrup
gypsum, textile tape, compound, air, dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, schafolding, gerinda, gergaji besi,
bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang dan air.
Pengukuran
- Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan selang air.
- Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan ke dinding atau
kolom dengan ketinggian 1 m dari lantai.
Pemasangan Rangka Hollow
- Setelah posisi peil plafon didapatkan pekerjaan awal adalah pemasangan rangka hollow pada
bagian tepi untuk memperoleh titik tetap plafon.
- Dilanjutkan pemasangan rangka hollow pembagi yang digantung ke plat beton dengan
menggunakan paku beton/penggantung. Perkuatan antara rangka hollow dengan
menggunakan sekrup gypsum.
- Penempatan jarak rangka hollow maksimum berjarak 60 cm. Setalah semua rangka hollow
terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan menggunakan tarikan benang, setelah itu
penggantung bisa dimatikan.
Pemasangan gypsumboard/Kalsiboard
- Setelah rangka hollow terpasang dengan benar, rata dan kuat serta instalasi ME sudah
terpasang semua, maka lembaran gypsum dapat mulai dipasang.
- Untuk gypsum, pertemuan diatur secara menyilang. Sebelum pemasangan sekrup pastikan
bor sekrup disesuaikan benar, sehingga kepala sekrup hanya masuk sedikit kedalam
permukaan lembaran gypsum.
- Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran gypsum sebelum menjalankan
mesin bor untuk memasukkan sekrup.
- Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
- Setelah lembaran gypsumboard dan Kalsiboard terpasang semua, cek leveling permukaan
plafond.
- Untuk gypsumboard dan Kalsiboard, sambungan antara pertemuan diberi textile tape dan di
compound kemudian digosok dengan ampelas untuk mendapatkan permukaan yang
rata/flat.
- Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas halus.
- Setelah plafond selesai terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list plafond gypsum.
Untuk List plafond gypsum dipasang pada pertemuan antara dinding dan plafond dengan
perkuatan menggunakan compound jenis casting + lem.
Pemasangan list gypsumboard
- Ukur panjang area yang ingin dipasang list. Pastikan ukurannya tepat karena jika meleset
beberapa centimeter aja bisa berpengaruh pada saat pemasangan list yang lain (terutama
bagian sambungan pojok).
- Setelah itu, potong list yang akan dipasang sesuai dengan ukuran tadi dengan menggunakan
cutter atau gergaji besi.
- Selanjutnya buatlah "perekat" dari compound untuk menempelkan list pada dinding yang
akan dipasang. Sediakan air, bubuk compound, wadah, dan kape. Bubuk compound
diletakkan di suatu wadah (biasanya potongan papan gypsum atau potongan tripleks).
Dikarenakan compound setelah terkena air cepat mengeras (kurang lebih 10 menit), maka
saat pencampuran usahakan agar air yang dicampur sedikit demi sedikit sambil diaduk
pelan-pelan.
- "Perekat" yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang telah dipotong tadi. Oleskan
"perekat" tersebut secara merata agar semua bagian list dapat menempel pada dinding dan
plafond secara merata.
- Kemudian tempelkan list yang sudah diolesi "perekat" tersebut ke dinding dan plafond yang
akan dipasang. Ratakan list tersebut sesuai dengan ukuran tadi (usahakan diberi tanda
tempat yang akan ditempel list).
- Setelah list tertempel pada dinding dan plafond, selanjutnya rapikan bagian atas dan bawah
list dengan kape karena biasanya pada saat penempelan, ada bekas "perekat" yang keluar.
Perapihan dapat dilakukan dengan amplas atau kape.
- Pada sambungan list, usahakan agar tidak sampai keliatan. Caranya dengan menambah
"perekat" atau membuat motif motif yang seolah-olah list tersebut keliatan sambung-
menyambung.

E. PEKERJAAN LANTAI
Pelaksanaan Pekerjaan Pasang Keramik Lantai
- Sebelum pekerjaan finishing lantai dilakukan, Pemborong wajib mengadakan pengecekan
kembali peil lantai dan kemiringannya disesuaikan dengan gambar kerja dan persyaratan
teknis yang sudah ditentukan.
- Keramik lantai harus dikerjakan secara presisi, rata, rapih, kuat, dan mempunyai permukaan
yang tidak bergelombang, serta didapatkan nat-nat yang lurus dan tegak lurus. Didalam
pemasangan harus menggunakan rentangan benang yang diukur dengan water pass dan
dipindahkan pada setiap keramik.
- Peil lantai yang diinginkan harus diperiksa betul-betul bila terdapat hal-hal yang berbeda
dengan rencana yang disetujui, maka pelaksanaan pekerjaan ini harus segera dilaporkan
kepada Kuasa Pengguna Anggaran/Pengawas untuk dicarikan jalan keluarnya.
- Pelaksanaan pemasangan keramik dilaksanakan dengan adukan 1 pc: 5 psr. Pekerjaan
finishing lantai baru dapat dimulai setelah seluruh pekerjaan plafond dan dinding selesai
dikerjakan.
- Pola pemasangan keramik bila tidak jelas terdapat pada gambar kerja harus ditanyakan
kepada Kuasa Pengguna Anggaran/Pengawas untuk mendapat penjelasan. Nat antara keramik
dibuat sekecil mungkin dan diisi dengan semen berwarna sama dengan dasar keramik yang
dipakai. Keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air hingga tidak muncul
gelembung-gelembung udara kemudian ditiriskan sampai tidak ada lagi air yang menetes.
- Selesai pemasangan ruangan harus bebas dari beban berat serta kegiatan lain. Sedapat
mungkin pemotongan dihindarkan jangan terjadi potongan lebih kecil dari setengah ukuran,
kecuali tercantum dalam gambar Potongan dilakukan tanpa bergerigi.
- Pemasangan keramik wajib memperhatikan nilai estetikanya. Tidak diharuskan untuk
membasahi lantai dengan air secara terus menerus selama satu minggu dan lantai ditutup
dengan lembaran plastik untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
- Lantai keramik yang dipasang harus, sesuai dengan contoh yang sudah disetujui Pejabat
Pembuat Komitmen/Pengawas. Permukaan lantai harus rata dan tidak bergelombang.
Garis-garis siar harus lurus dan saling tegak lurus. Pejabat Pembuat Komitmen/Pengawas
berhak untuk menolak bidang keramik yang telah terpasang apabila tidak memenuhi
persyaratan di atas dan resiko penolakan adalah menjadi tanggung jawab Pemborong.

F. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


Lingkup Pelaksanaan Pekerjaan
a. Kosen pintu alumunium 4” dan kosen jendela alumunium 3”
b. Pasang daun pintu panel multiplek rangka alumunium
c. Pasang daun pintu alumunium strip
d. Pasang daun jendela kaca rangka alumunium.
e. Pasang engsel pintu, jendela, pasang handel pintu utama
f. Pasang kunci silinder pada pintu utama
g. Pasang kunci slot KM
h. Pasang grendel pintu dan jendela.
i. Pasang kait angin.
Pelaksanaan Pekerjaan Kusen Alumunium Pintu dan Jendela
a. Bahan Yang Digunakan yaitu Rangka Alumunium 4” & 3” serta Profil alumunium 3” untuk daun
pintu dan jendel dengan ketebalan 1,2 mm. berkualitas baik dengan ukuran sesuai gambar,
disesuaikan dengan standar yang berlaku dan mendapat persetujuan dari Direksi Teknis.
b. Pengerjaan
- Semua pengerjaan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang terbaik dengan standar
pengerjaan disetujui Konsultan Pengawas.
- Pemakaian alat-alat terbaik, Pemasangan sambungan harus tepat tanpa cela sedikitpun.
- Semua detail pertemuan harus runcing, halus dan rata, bersih dari goresan-goresan, serta
cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan alumunium.
c. Pemasangan
- Pemasangan harus sesuai dengan gambar-gambar dan persyaratan teknis ini. Setiap
sambungan dengan dinding atau benda yang berlainan sifatnya harus diberi sealant.
- Tanda-tanda dan cacat akibat proses anodizing, yaitu “rack” atau “gipper” yang timbul di
permukaan aluminium harus dihilangkan.

Pelaksanaan Pekerjaan Kaca


- Dalam lingkup ini meliputi pengadaan dan pemasangan kaca seperti yang tertera dalam gambar-
gambar. Kecuali dinyatakan lain oleh Konsultan Pengawas, kaca-kaca didatangkan ke lapangan
pekerjaan sudah dalam siap pasang. Sebelum pemasangan, Pemborong harus mengambil ukuran-
ukuran yang tepat dari lubang-lubang/bukaan-bukaan kusen yang bersangkutan, sehingga jika
ada perubahan ukuran kaca di lapangan yang disebabkan tidak melakukan pengukuran terlebih
dahulu, menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.

G. PEKERJAAN PENGECATAN
Ruang Lingkup Pelaksanaan Pekerjaan :
a. Pengecatan tembok
b. Pengecatan plafon
c. Pengecatan lisplank eksisting
Pelaksanaan Pekerjaan :
a. Pembersihan, Persiapan dan perawatan - awal permukaan. Semua peralatan instalasi lampu dan
benda - benda sejenisnya yang berhubungan langsung dengan permukaan yang dicat,
kesemuanya harus dilepas, ditutupi atau dilindungi sebelum dilaksanakan persiapan permukaan
dan pelaksanaan pengecatan.
b. Pekerjaan dilakukan oleh orang - orang yang memang ahli dalam bidang tersebut. Semua ujung
paku yang telanjang dan metal - metal besi lainnya pada permukaan yang akan dicat
menggunakan cat air (dasar air) harus terlebih dahulu diberi lapisan dasar setempat yang terdiri
dari debu seng (zinc dust), oxidal putih seng, meni - timbel (read lead). Basa timbel silicon
khromat atau cat dasar seng kromat. kayu
c. Permukaan yang akan cat dihaluskan terlebih dahulu dengan ampleas dan batu kambang, dan
dibersihkan dari debu dan kotoran yang mengurangi daya rekat cat. Demikian pula permukaan
dinding, kolom, balok yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan permukaan
ataupun pelaksanaan pengecatan.
d. Permukaan - perrnukaan yang akan dica arus bersih dari minyak dan lemak, dan dihilangkan
dengan memakai kain bersih dan zat larutan pembersih yang berkadar racun rendah dan
mempunyai titik nyala diatas 38°C.
e. Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diprogram sedemikian rupa sehingga debu dan
pencemar lain yang berasal dan proses pembersihan tersebut tidak jatuh diatas permukaan cat
yang baru dan basah.
Pengecatan Dinding / Permukaan Plesteran
Terutama dikerjakan pada plesteran, baik bagian luar maupun dalam.
1. Persiapan :
- Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin, jika terdapat pengkristalan/pengapuran
bersihkan dengan lap kering kemudian dengan lap basah dan biarkan selama 48 jam. Bila proses
pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi cara diatas sampai proses pengkristalan/
pengapuran tersebut berhenti.
- Permukaan plesteran umumya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya selang waktu 4 minggu
untuk mengering diudara terbuka. Semua pekerjaan plesteran atau semen yang cacat harus
dipotong dengan tepi - tepinya dan ditambal dengan plesteran baru hingga pinggir - pinggirnya
bersambung menjadi rata dengan plesteran sekelilingnya
- Permukaan plester yang akan dicat harus dipersiapkan dengan menghilangkan bunga garam
kering, bubuk besi, kapur debu, lumpur, lemak, minyak, aspal, tir, adukan yang berlebihan dan
tetesan - tetesan adukan. Perbaiki retak-retak serta kerusakan lainnya dan biarkan mengering.
- Permukaan plester yang akan dicat diberi lapisan cat dasar satu kali.
2. Pelaksanaan
- Semua pengecatan tembok harus sesuai dengan cara dan prosedur dari pabrik pembuat.

H. PEKERJAAN SANITAIR
Lingkup Pekerjaan :
1. Memasang closed duduk
2. Pemasangan kran air ؽ”
3. Pasang pipa PVC Ø ½” untuk instalasi air bersih
4. Pasang pipa PVC Ø 2½” untuk instalasi air kotor dari KM
5. Pasang pipa PVC Ø 4” dari WC ke Septictank
6. Pembuatan Resapan pasangan bata
7. Pasang katup lubang sedot Ø 4”
8. Pasang pipa hawa pada septiktank PVC Ø1”
9. Pasang pipa PVC Ø 4” dari talang dak

Pelaksanaan Pekerjaan :
- Pemasangan pipa PVC dilakukan pada instalasi sanitasi yang telah ditentukan sesuai gambar.
- Semua pemasangan harus sesuai dengan cara dan prosedur yang telah disetujui oleh Pengawas
Lapangan.
- Penyambungan pipa harus benar – benar bersih dari kotoran dan debu pada bidang yang diolesi
lem PVC.
- Semua pekerjaan pemasangan pipa yang tidak presisi, retah, pecah harus dibongkar dan diulang
serta diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa.

I. PEKERJAAN LISTRIK
Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Listrik
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai terlebih dahulu Kontraktor Pelaksana harus membuat
gambar pelaksanaan.
b. Semua yang terkait dengan bahan dan perijinan terhadap sambungan listrik baru harus
mendapatkan sertifikat dari badan/lembaga resmi yang direkomendasi oleh PLN..
c. Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan
PUIL/LMK/SNI yaitu : supreme, tranka, kabelindo, kabel metal dan semua kabel harus baru dan
harus jelas pintalannya. Jenis kabel yang digunakan adalah jenis NYY dan NYM.
d. Pipa-pipa pelindung kabel yang tertanam di dalam tembok harus terpasang dengan rapi (hingga
tidak terlihat / permukaan dinding rata). Dalam kaitan ini tidak diperkenankan adanya
sambungan kabel di dalam pipa.
e. Hasil akhir pemasangan instalasi listrik dan pemasangan lampu harus baik, sempurna dan bisa
nyala.
f. Semua Fitting, Saklar, dan stop kontak sesuai dengan spesifikasi teknis bahan dan matrial.
V. PEKERJAAN AKHIR
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengecekan kembali dan pembersihan tempat lokasi dari sisa
sisa material dan kotoran atau sampah sisa-sisa proyek.Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan
pengecekan hasil pekerjaan bersama dengan pihak penyelenggara pekerjaan, dan dilakukan
penyerahan kembali pekerjaan kepada pihak penyelenggara pekerjaan.
Kami akan mengendalikan mutu, waktu kerja serta bahan dan tenaga dan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini. Jadwal pelaksanaan kerja yang telah di setujui pihak proyek yang akan menjadi
acuannya, dengan cara membuat rencana kerja mingguan dan setiap minggu akan dilakukan koreksi
atas hasil pelaksanaan pekerjaanya.

VI. PROGRAM KESELAMATAN KERJA


Tidak ada satu orangpun menginginkan dirinya terluka. Sebagian besar terjadinya kecelakaan
adalah diakibatkan karena kesalahan manusia terutama dalam memahami mengenai bahaya yang
ada disekitarnya. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut :
 Tidak adanya pengarahan/petunjuk. Setiap pekerja yang melaksanakan pekerjaan tanpa
mengetahui jelas apa yang harus dilakukannya akan mendorong kreatifitas pekerja untuk
membuat arahan sendiri yang mungkin dapat menyesatkan.
 Pengabaian bahaya, kurangnya budaya membaca prosedur, mematuhi peraturan, tidak
mendengarkan pengarahan yang diberikan, dapat menciptakan keadaan -keadaan tidak aman
dalam bekerja.

VII. PENANGANAN` MASA PEMELIHARAAN


Masa Pemeliharaan merupakan kewajiban penyedia jasa dengan jangka waktu 180 hari
kalender setelah dilaksanakan penyerahan pertama (PHO). Selama masa pemeliharaan penyedia jasa
akan menempatkan personil yang akan memantau secara berkala adanya kerusakan. Jika terjadi
kerusakan maka sesegera penyedia akan melaporkan kepada direksi pekerjaan, segera mengambil
foto dokumentasi dan segera melaksanakan perbaikan sesuai dengan prosedur pekerjaan yang
ditangani. Apabila setelah jangka waktu pemeliharaan konstruksi masih kokoh dan tidak terjadi
kerusakan maka dapat dilaksanakan penyerahan kedua (FHO).

Jepara, 18 Agustus 2018


CV. BANGSAKU

ADITIYA JUNIARTAKA
Direktur

Anda mungkin juga menyukai