Spek Teknis Umum Di Jetisbolo
Spek Teknis Umum Di Jetisbolo
Spek Teknis Umum Di Jetisbolo
SPESIFIKASI TEKNIK
PROGRAM :
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan Lainnya
KEGIATAN :
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Saluran Pembuang DI Jetisbolo
(Nomor 151) (Bankeu Provinsi)
PEKERJAAN :
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Saluran Pembuang DI
Jetisbolo (Nomor 151) (Bankeu Provinsi)
Desa Sawit, Kecamatan Gantiwarno
1. KEGIATAN / PEKERJAAN
2. MACAM PEKERJAAN
Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh penyedia Jasa secara garis besar meliputi :
1. Pekerjaan Persiapan.
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Beton
4. Pekerjaan Pasangan Batu Belah
5. Pekerjaan Plesteran
6. Pekerjaan Siaran
7. Pekerjaan Suling-Suling
8. Pekerjaan Pintu Air
9. Dan lain – lain Pekerjaan yang tertuang dalam gambar kerja, Rencana Anggaran Biaya
(RAB), RKS serta perubahannya.
Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, termasuk juga mendatangkan,mengangkat dan
mengerjakan bahan – bahan serta semua yang tercantum dalam gambar kerja maupun
Bestek.
Spesifikasi Teknis 1
4. PERBEDAAN
1. Jika terdapat perbedaan antara gambar dan RKS, maka RKS lah yang mengikat.
2. Jika dalam gambar tercantum, sedangkan dalam RKS belum/tidak tercantum, maka
gambar yang mengikat.
3. Jika dalam gambar – gambar terdapat perbedaan maka gambar dengan skala yang
terbesarlah yang mengikat (gambar detail).
4. Penyedia barang / jasa diwajibkan meneliti dan mencocokkan antara instruksi kepada
peserta lelang dengan gambar-gambar rencana dan detail. Jika terdapat
perbedaan/kesalahan harus segera memberitahukan kepada direksi lapangan, dan
merundingkannya untuk mendapat penyelesaian
5. Kesalahan – kesalahan pelaksanaan yang disebabkan karena kesalahan membaca
gambar menjadi resiko Penyedia barang/Jasa.
Titik duga (nol) bangunan harus sesuai dengan gambar rencana atau ditentukan kemudian
oleh Direksi bersama perencana dilapangan pada saat pengukuran kembali dan penjelasan
lapangan.
7. PEKERJAAN PERSIAPAN.
8. PEKERJAAN TANAH.
A. Lingkup Pekerjaan
1. Semua pekerjaan yang membutuhkan penggalian, yaitu antara lain :
a. Pembuatan segala macam pondasi.
b. Pembuatan saluran-saluran terbuka dan tertutup dengan perlengkapannya.
c. Pengangkutan tanah galian ketempat penimbunan yang telah ditentukan
d. Semua pekerjaan tanah yang tercantum dalam gambar kerja
2. Pekerjaan urugan meliputi antara lain:
a. Semua pekerjaan yang membutuhkan penimbunan, pemadatan & penataan
kembali baik tanah maupun dengan pasir, sirtu sampai dengan mencapai peil yang
ditentukan.
b. Pengurugan kembali lubang-lubang galian lainnya
c. Urugan pasir untuk bawah lantai kerja, pondasi, dibawah lantai dan lainnya yang
membutuhkan urugan pasir.
d. Dan lain-lain yang tercantum dalam gambar kerja
A. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan beton ialah :
1. Semua Pekerjaan beton tidak bertulang seperti tersebut dalam Gambar Bestek:
a. Plat Pelayanan.
b. Dan lain – lain seperti tersebut dan tercantum dalam gambar kerja.
2. Semua pekerjaan beton bertulang yang menurut sifat konstruksi antara lain : Plat
pelayanan; Dan lain – lain seperti tercantum dalam gambar kerja .
B. Persyaratan Umum :
1. Konstruksi harus menggunakan peraturan – peraturan/ normalisasi yang berlaku di
Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dan lain – lain.
2. Peraturan Beton.
Semua pekerjan beton harus dipenuhi syarat – syarat yang ada pada PBI (Peraturan
Beton Indonesia) 1971 dan SK-SNI 1991.
3. Semua dimensi beton dan pembesian harus sesuai dengan yang tercantum dalam
gambar kerja dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
4. Semua ukuran, dimensi beton yang ada dan tertulis dalam gambar kerja, adalah
ukuran dan dimensi beton konstruksi sudah termasuk plesteran/finishingnya.
5. Komposisi
a. Komposisi beton bertulang untuk semua struktur bangunan digunakan beton Mutu
K-175 (f‟c=14,5 Mpa)
b. Masa Pelaksanaan.
Selama masa pelaksanaan, mutu beton harus diperiksa secara kontinyu dari hasi –
hasil pemeriksaan benda uji
A. Lingkup Pekerjaan.
1. Pondasi, talud;
2. Dan semua pekerjaan pondasi batu kali yang tercantum dalam Gambar Karja.
B. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan.
1. Dasar galian diurug dengan pasir urug dipadatkan sampai benar – benar padat sampai
mencapai peil yang telah ditentukan.
2. Jika pasangan pondasi di bawah permukaan air, harus dibuat kistdam / dilakukukan
pengeringan dan pemasangan pondasi harus selalu dalam keadaan kering.
3. Jika pasangan pondasi harus dibuat bergerigi agar penyambungan berikutnya terjadi
kaitan yang kokoh dan sempurna dan didalam pondasi sama sekali tidak boleh terjadi
rongga udara/celah – celah.
4. Adukan pondasi yang dipergunakan ialah 1 Pc : 4 Psr menggunakan beton molen
5. Penampang batu kali maksimum 30 cm dengan minimum 3 muka pecahan.
6. Adukan harus membungkus batu – batu pondasi hingga tidak ada bagian yang
keropos.
7. Pondasi batu belah apabila sudah selesai kemudian dibraben.
8. Sebelum pondasi diurug supaya dimintakan persetujuan terlebih dahulu kepada
Pengelola Teknis Kegiatan / Pengawas Lapangan.
A. Lingkup Pekerjaan.
1. Bidang Luar Pondasi, talud;
2. Dan semua pekerjaan yang tercantum dalam Gambar Karja.
B. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan.
1. Penampang Batu rai dibuat segi enam beraturan dengan ukuran seragam (± 15 - 20
cm)
2. Pemasangan batu rai dengan nat (jarak antar batu rai) yang seragam (2 – 3 cm), rapi
dan tidak bareh.
3. Adukan yang dipergunakan ialah 1 Pc : 4 Psr.
4. Tipe siaran tenggelam 5 – 10 mm
A. Lingkup Pekerjaan.
1. Plesteran dan acian ban (kop) pondasi/ talud.
2. Plesteran – acian untuk pekerjaan pasangan lainnya dan semua yang tercantum dalam
gambar kerja.
B. Persyaratan Umum.
1. Pekerjaan plesteran tidak boleh dikerjakan/ dilakukan dalam keadaan hujan gerimis.
2. Bahan – bahan untuk plesteran, kecuali semen porthland, sebelum pemakaian harus
disaring terlebih dahulu dengan saringan lubang persegi sebesar 5 mm.
Spesifikasi Teknis 7
3. Sebelum pekerjaan plesteran dikerjakan/ dilakukan bidang-bidang/ permukaan yang
akan diplester harus dibersihkan terlebih dahulu. Bidang yang berlumut harus
dibersihkan dengan sikat kawat baja. Setelah bersih, permukaan/ bidang – bidang
tersebut disiram dengan air kemudian baru pekerjaan plesteran dapat dimulai.
A. Lingkup Pekerjaan.
1. Siaran adalah siaran tenggelam pada bidang luar (batu rai) pondasi/ talud.
2. Siaran untuk pekerjaan pasangan lainnya dan semua yang tercantum dalam gambar
kerja.
B. Persyaratan Umum.
1. Pekerjaan siaran tidak boleh dikerjakan/ dilakukan dalam keadaan hujan gerimis.
2. Bahan – bahan untuk siaran, kecuali semen porthland, sebelum pemakaian harus
disaring terlebih dahulu dengan saringan lubang persegi sebesar 5 mm.
3. Sebelum pekerjaan siar dikerjakan/ dilakukan bidang-bidang/ permukaan yang akan
disiar harus dikerok terlebih dahulu dan dikerjakan sedemikian rupa sehingga tampak
halus dan rapi. Pekerjaan siar tidak boleh dengan siar timbul.
Yang dimaksud pembongkaran adalah pembongkaran semua bagian bangunan lama seperti
yang dimaksud dalam gambar kerja dan RAB.
Sedangkan yang dimaksud dengan pembersihan adalah pembersihan lokasi bekas bangunan
tersebut dibongkar. Untuk sisa bongkaran yang tidak bernilai dibuang ke luar lokasi kegiatan,
sedangkan untuk sisa bongkaran yang bernilai diserahkan kembali ke Pemerintah Daerah
sebagai asset Daerah.
Yang dimaksud dengan pekerjaan lain-lain yaitu lain-lain pekerjaan yang tidak ada dalam
RKS, tetapi tercantum dalam gambar kerja dan atau Rencana Anggaran Biaya (RAB).
1. Yang disebut dengan bangunan adalah semua bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan sebagai tertera dalam uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan ini
serta gambar.
2. Semua bahan – bahan bangunan harus berkualitas baik dan sesuai dengan syarat –
syarat yang telah tercantum dalam PUBBPBI ‟71, AV, PTO, AVE dan PKKI.
3. Pemborong harus mengirimkan kepada Pengelola Teknis Kegiatan contoh bahan
bangunan termasuk warna dan bentuknya yang akan dipakai sebelum pelaksanaan
pekerjaan – pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan mengenai mutu/kualitas bahan
yang akan dipakai tersebut.
4. Contoh – contoh harus sesuai dengan macam dan kualitas keadaan bahan – bahan yang
dipergunakan.
5. Pengelola Teknis Kegiatan berhak untuk meminta keterangan selengkapnya tentang
bahan tersebut diperoleh.
6. Air untuk bangunan.
a. Untuk pembangunan ini, air yang dipergunakan haruslah air tawar yang bersih dan
bebas dari mineral zat organik, bebas lumpur, larutan air kali dan lain – lainnya.
b. Jika dari sumber air yang ada tidak mencukupi, maka Pemborong harus mengadakan
sumber air sendiri yang memenuhi syarat.
7. Semen Portland.
Semen menggunakan semen sekualitas produk Nusantara atau gresik dan memenuhi
syarat yang tercantum dalam NI.8.
a. Semen yang sudah mulai mengeras ditempat pekerjaan tidak boleh digunakan.
b. Kantong pembungkus tidak boleh rusak jahitannya sebelum sampai ke tempat lokasi
pekerjaan.
8. Batu Belah.
a. Batu belah harus dari jenis yang keras, tidak boleh berpori dengan minimum 3 muka
pecah dan bergradasi.
Spesifikasi Teknis 9
b. Batu belah yang sudah ditumbuk dilokasi pekerjaan harus dalam keadaan siap pakai.
9. Pasir, Split, dan Bekisting.
a. Pasir yg digunakan harus bersih, bebas kotoran, bahan lumpur & bahan organik lain.
b. Split yang digunakan dengan gradasi 2-3 cm, bersih dari bahan organik atau kotoran
lain.
c. Kayu Bekisting dari kayu yang sesuai dengan PBI‟71, kuat dan cukup tebal sehingga
tidak terjadi kelengkungan.
10. Besi Beton.
Besi beton dan bendrat harus memenuhi syarat – syarat sebagaimana ditentukan dalam
PBI‟71.
11. Semua bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini yang bersifat fabrikasi harus sekualitas,
seperti besi/ baja/ PVC. Dimensi yang dipakai sesuai dengan SII (Standart Industri
Indonesia).
12. Pasir Beton (Agregat halus).
Pasir beton harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butiran harus bersifat
kekal, tidak mudah hancur oleh pengaruh alam (cuaca, terik matahari maupun hujan).
Kadar lumpur maksimum 5 % dan harus bebas dari unsure organis , sedangkan
butirannya harus beraneka ragam besarnya dan apabila diayak susunan ayakan seperti
pada Pasal 3.5.PBI 1971 dengan hasil sebagai berikut :
- Sisa diatas ayakan 4 mm minimum 2 % berat.
- Sisa di atas ayakan 1 mm minimum 10 % berat.
- Sisa di atas ayakan 0,25 mm ( 80 – 95 ) % berat.
13. Brak bahan dan Kantor Direksi.
Bangunan tempat kerja yang terdiri dari brak bahan dan kantor direksi , harus dibangun
atau disewa oleh penyedia barang/jasa dengan ketentuan :
o Bangunan dibuat dengan ukuran minimal:
Direksi keet : 3,00 x 4,00 m2
Brak kerja : 6,00 x 4,00 m2
o Dalam kantor direksi dilengkapi dengan :
2 (dua) stel meja dan 6 (enam) buah kursi kerja.
1 (satu) buah almari.
Papan untuk menempelkan gambar, Time Schedulle dan Grafik-Grafik dengan
penutup plastik.
Kotak PPPK.
Kotak contoh bahan dan contoh material.
o Apabila penyedia membuat Bangunan tersebut, maka setelah pekerjaan selesai
menjadi milik Pemerintah Kabupaten Klaten dan disetor melalui DPU Kabupaten
Klaten diwujudkan uang sebesar 32 % s/d 38 % dari nilai bangunan dalam
penawaran.
14. Lain – lain.
a. Semua bahan – bahan dan perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada
bangunan ini, sebelum dipergunakan harus telah diperiksa dan diluluskan oleh
Direksi.
b. Penggunaan bahan yang tidak sesuai dengan syarat – syarat bahan tersebut akan
ditolak atau dikeluarkan atas perintah Direksi dengan segala resiko Pemborong.
Spesifikasi Teknis 10
c. Apabila diperlukan pemeriksaan di Laboratorium atas bahan, maka biaya
pemeriksaan ditanggung oleh Pemborong.
Bahan-bahan yang penting misalnya semen PC dan lain sebagainya harus dapat
disimpan di dalam gudang yang dapat dikunci sehingga tidak hilang dan tidak rusak
karena pengaruh cuaca.
Penempatan dari bangunan sementara ini hendaknya ditentukan dengan pertimbangan
Pengawas Lapangan dan setelah selesai pekerjaan ( paling cepat tujuh hari setelah
penyerahan pertama pekerjaan diterima ) dapat dibongkar setelah menunjukkan tanda
bukti pelunasan dari DPU kabupaten Klaten.
2. PC yang baru datang , dalam penimbunan tidak boleh ditaruh di atas PC yang sudah ada.
3. PC yang sudah tersimpan lama , dalam hal ini pemakaian harus dibuktikan dahulu bahwa
PC tersebut memenuhi syarat.
4. Agregat harus disimpan sedemikian rupa sehingga bebas dari pengotoran dan
pencampuran satu sama lain agregat.
5. Batang tulangan harus disimpan jangan sampai menyentuh tanah. Dari msing-masing
jenis tulangan harus diberi tanda yang jelas dan ditimbun terpisah.
1. Semua bahan – bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat – syarat yang
ditentukan dalam Bestek ini.
2. Pengawas Lapangan berwenang menanyakan asal bahan dan Pemborong wajib
memberitahukan.
3. Semua bahan bangunan yang akan dipergunakan harus diperiksakan dulu pada Pengawas
Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
4. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh pemborong di Lapangan Pekerjaan, tetapi
ditolak pemakaiannya oleh Pengawas Lapangan, harus segera dikeluarkan dari Lokasi
Lapangan pekerjaan selambat – lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam terhitung dari jam
penolakan.
5. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan Pemborong tetapi ternyata ditolak
oleh Pengawas Lapangan, harus segera dibongkar atas biaya Pemborong.
6. Apabila Pengawas Lapangan merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, Pengawas
Lapangan berhak mengirimkan bahan tersebut kepada Balai Penelitian bahan – bahan
(Laboratorium) yang terdekat untuk diteliti. Biaya pengiriman dan penelitian menjadi
tanggungan Pemborong, apapun hasil penelitian bahan tersebut.
Spesifikasi Teknis 11
pemasukan suling-suling harus dilengkapi dengan saringan. Suling-suling dipasang
bersamaan dengan pasangan batu dan disisakan 0.20 m keluar sisi belakang pasangan
batu guna pasangan saringan sebelum diurug. Pada pasangan miring saringan kerikil juga
dibuat bersama dengan pasangan batu. Saringan terdiri atas lapisan ijuk yang dipasang
pada ujung pipa menonjol keluar pasangan, dibungkus dengan kerikil atau batu pecah
sekeliling pipa setebal 15 cm. Saringan krikil tersebut dibungkus lagi dengan ijuk untuk
membatasi saringan dari tanah asli atau tanah urug.
20. PERBAIKAN PINTU
A. Lingkup Pekerjaan
1. Perbaikan pintu air meliputi antara lain :
a. Ganti stang drat.
b. Ganti daun pintu
c. Ganti mur drat
d. Pengecatan
e. Semua pekerjaan perbaikan pintu yang tercantum dalam gambar kerja
A. Lingkup Pekerjaan
1. Semua Pekerjaan Pembuatan Pintu Air seperti tersebut dalam Gambar Bestek:
2. Pengecatan.
3. Pemasangan :
a. Bongkaran bekas pintu lama (bila ada)
Spesifikasi Teknis 12
b. Bongkaran pasangan secukupnya pada tempat rencana pintu (bila pintu terletak
pada bangunan lama).
c. Pemasangan pintu.
d. Pasangan Beton bertulang.
e. Plester.
Spesifikasi Teknis 13
22. PERKIRAAN UMUR BANGUNAN
Perkiraan umur bangunan 10 (sepuluh) tahun untuk pekerjaan konstruksi baru, 5 (lima)
tahun untuk pekerjaan konstruksi perbaikan/ rehab.
a. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam uraian dan syarat-syarat teknik ini, akan
diberikan pada saat Penjelasan Pekerjaan ( Aanwijzing ) dan juga oleh Direksi dalam
pelaksanaan pekerjaan nantinya.
b. Antara gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat, berita acara aanwijzing dan gambar
detail saling mengikat, untuk itu apabila terdapat perbedaan antara 4 (empat) unsur
tersebut, maka Penyedia barang/jasa dapat minta petunjuk kepada Direksi.
KLATEN, 2020
Mengetahui
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pejabat Pembuat Komitmen
Penataan Ruang Selaku
Selaku Pengguna Anggaran Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Spesifikasi Teknis 14