Metode Dan Teknologi Pelaksanaan Kerja Fix

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 27

CV.

RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

METODE PELAKSANAAN

NAMA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CAMAT


PAYANGAN (3 LANTAI)
LOKASI : KEC. PAYANGAN – KAB. GIANYAR
SUMBER DANA : APBD PROVINSI BALI
TAHUN ANGGARAN : 2021

URAIAN UMUM
Pekerjaan ini meliputi Pembangunan Gedung Kantor Camat Payangan (3 Lantai)
dilokasi Kec. Payangan Kabupaten Gianyar dengan jangka waktu pekerjaan
adalah 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender.

Pekerjaan ini meliputi beberapa kegiatan yaitu :


1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Tanah dan Pondasi
3. Pekerjaan Beton Bertulang
4. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
5. Pekerjaan Lantai dan Keramik
6. Pekerjaan Atap dan Plafond
7. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
8. Pekerjaan Pengecatan
9. Pekerjaan Instalasi Listrik
10. Pekerjaan Tambahan

1
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan ini meliputi beberapa kegiatan yaitu :

MEMBERSIHKAN LAPANGAN DAN PERATAAN


Pekerjaan ini meliputi pembersihan lokasi pekerjaan dengan menggunakan
tenaga manusia dan alat bantu kerja lainnya. Dimungkinkan digunakan alat berat
jika diperlukan. Pekerja melakukan pembersihan lokasi kerja dari semak-semak,
pohon maupun sampah-sampah. Seluruh material hasil pembersihan lapangan
diangkut kedalam dump truck dan dibuang kelokasi pembuangan yang terlebih
dahulu telah disetujui oleh direksi lapangan.

PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK


a) Memasang Papan Bouwplank
 Pemasangan patok dan papan bouwplank boleh menggunakan
kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
 Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki lain
harus dibicarakan dan mendapat persetujuan dengan Direksi.
 Setelah pemasangan bouwplank harus dilaporkan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan selanjutnya dilaksanakan.
b) Kontraktor Bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan
menurut bentuk ukuran-ukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana
kerja dan Syarat-syarat (RKS) pekerjaan ini.
c) Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan
segera melaporkan kepada Direksi bilamana terdapat ketidak cocokan
ukuran-ukuran didalam gambar-gambar RKS ini, dan tidak
diperkenangkan membetulkan kesalahan-kesalahan ukuran / gambar-
gambar sebelum berkonsultasian dari Direksi.
d) Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran
bersama dijadikan patokan.
e) Letak titik duga (titik nol) sebagaimana dinyatakan dalam gambar atau
sesuai kesepakatan dalam peninjauan lokasi.
f) Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang
selama dalam pelaksanaan tidak boleh bergesar/berubah.
g) Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi
setiap ukuran dan kedalaman.
h) Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh
pemborong dilapangan dengan alat ukur optic yang sudah diTera
kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga patok (peil
nol).

2
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

PAPAN NAMA PROYEK


Pembuatan Papan Nama Proyek dimaksudkan untuk memberi informasi kepada
publik tentang proyek yang sedang berjalan seperti Nama Proyek, Nama
Pemberi Tugas, Nama Pelaksana Proyek, Jenis Pekerjaan, lama pelaksanaan dan
lain-lain yang berkenaan dengan informasi yang dibutuhkan sehingga
masyarakat pengguna jasa dapat mengerti dengan informasi yang diberikan

DIREKSI KEET / BARAK PEKERJA


Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, kontraktor terlebih dahulu
mempersiapkan sarana dan prasarana kerja untuk menunjang kelancaran kegiatan
sampai dengan selesai. Persiapan sarana & prasarana tersebut meliputi :
Pembuatan Direksi Keet di lapangan pada lokasi yang sudah disetujui oleh
Pengawas.
Pembuatan Gudang dan Work Shop Pembuatan Barak Kerja untuk tempat tinggal
Pekerja. Penyediaan fasilitas dan perlengkapan kerja Direksi keet dan gudang
penyimpanan material dibuat untuk mendukung memfasilitasi tempat penempatan
bahan, perkakas dan peralatan.
Tempat penginapan perlu direncanakan dengan hati-hati untuk meneyediakan
tempat pekerja yang nyaman, dan gudang yang cukup luas dan juga keamanan
bagi peralatan dan bahan – bahan.

Lokasi
Pemilihan Lokasi Direksi Keet yang sesuai atau pantas dapat dilakukan oleh
teknisi dan insinyur dan harus mengikuti bagian – bagian pertimbangan berikut
ini :
 Dekat dengan lokasi proyek, lebih disukai bila dapat ditempuh dalam satuan
jarak jalan yang pendek.
 Mempunyai akses ke sumber air bersih
 Ditempatkan lebih tinggi, dengan kondisi tanah yang baik tidak
ada air yang mengalir dibawah permukaan tanah.
 Mempunyai jarak yang cukup untuk meletakkan peralatan sesudah jam kerja
 Dicapai dengan mudah peralatan dan bahan – bahan yang hendak diletakkan
pada kendaraan proyek

3
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

Direksi
Keet

Direksi Keet

Gudang Penyimpanan Material

ADM / DOKUMENTASI
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan Laporan Harian Pekerjaan dan Foto Kemajuan
Pekerjaan yang meliputi :
1. Laporan Harian
Membuat laporan harian atas setiap kegiatan yang dilaksanakan, persiapan
pekerjaan dan peralatan serta data-data lain yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan.
2. Foto Kemajuan Pekerjaan
Penyedia jasa harus menyerahkan foto kemajuan pekerjaan kepada direksi
pekerjaan mengenai kemajuan pekerjaan pada lokasi pekerjaan selama masa
kontrak.
Foto diambil pada waktu:
a. Sebelum pekerjaan dimulai atau pada waktu pemasangan bouwplank;
b. Kemajuan pekerjaan mencapai 50 % (sedang dilaksanakan);
c. Kemajuan pelaksanaan 100 %;
d. Selesai masa pemeliharaan.

4
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

PENGENDALIAN K3LH :
1. Pekerja harus menggunakan Alat Pelindung Diri seperti sepatu safety,
sarung tangan, dan helm safety.
2. Jarak antara pekerja pada saat bekerja adalah jarak aman kerja, untuk
menghindari terjadinya kecelakaan kerja akibat terkena alat bantu kerja.
3. Kontraktor menyediakan lampu penerangan jika pekerjaan dilakukan pada
malam hari.
4. Untuk pekerjaan bersiko terjadinya kecelakaan kerja seperti pekerjaan yang
berorientasi dengan ketinggian tidak diperbolehkan dilakukan pada malam
hari.
5. Pemasangan Pagar Proyek agar tidak membahayakan masyarakat sekitar.
6. Penggunaan masker selama pekerjaan untuk mengurangi dampak penyakit
akibat kerja (PAK).
7. Kontraktor menggunakan jasa HSPD untuk memancangkan tiang pancang
agar tidak mengganggu masyarakat disekitar area proyek.

PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI


Pekerjaan tanah dan pondasi ini meliputi beberapa kegiatan yaitu :

GALIAN TANAH PONDASI


Galian tanah baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan penandaan
sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi. Bentuk galian
dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar. Untuk kondisi
tanah yang mudah longsor akan dipasang turap kayu pengaman yang cukup
kuat. Turap didalam galianakan dibongkar setelah pondasi selesai.
Bila galian pondasi pada kedalaman rencana diragukan terhadap daya
dukungnya, maka Site Manager akan segera melaporkan secara tertulis kepada
redaksi untuk dipertimbangkan.
Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam
gambar, maka akan mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir pasang.
Pelaksanaan :
1. Mengajukan request kepada Direksi Lapangan minimal 1 (satu) hari dari
rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan\.
2. Menyiapkan bahan/material untuk item pekerjaan selanjutnya yang
berhubungan dengan pekerjaan galian tanah sesuai dengan kebutuhan yang
telah di setujui.
3. Lakukan penggalian pada titik-titik lokasi kerja yang telah dipasang patok
profil menggunakan tenaga manusia (Man Power) diangkut dan diposisikan
pada tempat yang telah direncanakan;
4. Hasil bahan/material yang didapat dari galian dikumpulkan pada sisi dari
galian dengan memposisikannya agar tidak masuk kembali ke dalam galian
yang sudah digali;

5
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

5. Semua hasil bahan galian yang cocok dengan spesifikasi akan dipakai untuk
penimbunan kembali sesuai dengan petunjuk direksi harus ditempatkan
disekitar tempat - tempat dimana penimbunan kembali akan dilaksanakan.
Bahan galian yang akan digunakan untuk penimbunan tanggul harus
dipadatkan dengan kadar air yang optimum yang dapat diperoleh dengan
penyiraman atau dengan cara lain yang cocok sebelum dan selama
penggalian.;
6. Setelah pekerjaan selesai, pengukuran bersama hasil pekerjaan dilakukan
dengan Direksi Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara
pemeriksaan pekerjaan sebagai dasar untuk menjadikan hasil pekerjaan pada
prestasi pekerjaan

Sketsa
Pekerjaan Galian Tanah

PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG


Setelah dilakukannya penggalian pondasi, selanjutnya kita melakukan
pemancangan pondasi tiang pancang. Disini kita menggunakan alat bantu HSPD
untuk memancang untuk mengurangi dampak getaran terhadap lingkungan
sekitar. Tiang pancang boleh dipancang jika sudah mencapai kekuatan tertentu
atau dan mencapai umur tertentu sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
dokumen proyek. Pada proyek Pembangunan Gedung Kantor Camat Payangan
penggunaan tiang pancang yang akan dipancang sudah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Pelaksanaan :

1. Alat pemancanagan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver ( HSPD ).

2. Tiang-tiang harus dipancang sampai mencapai daya dukung yang


diisyaratkan.

6
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

3. Tiang-tiang harus dipancang secara akurat, pada lokasi yang tepat, garis
yang benar.
4. Toleransi posisi tiang akhir harus tidak lebih dari 7,5 cm terhadap letak titik
rencana dan jarak antara dua buah tiang tidak boleh berubah lebih dari 15
cm.
5. Toleransi kemiringan untuk tiang adalah maximum 1/80
6. Bila pemancangan tiang pancang menyimpang dari toleransi yang diizinkan,
tiang pancang tersebut harus diganti dengan tiang pancang baru atau struktur
bagian atas dari kepala tiang pancang dan balok harus dimodifikasi, yang
sepenuhnya menjadi kebijakan Konsultan Manajemen Konstruksi dan tanpa
ada biaya tambahan untuk kontraktor. Jika kepala tiang dan balok harus
dimodifikasi, maka terjadi peralihan tanggungjawab dari Konsultan
Perencana ke Konsultan Pengawas dengan diketahui oleh PPK, Tim Teknis
serta Konsultas Perencana
7. Penyambungan tiang pancang menggunakan metode pengelasan dengan las
penuh.

PEKERJAAN PONDASI PILE CAP


Setelah Pemancangan Tiang Pancang selesai dilakukan, barulah kita melakukan
pekerjaan pondasi pile cap. Pile cap merupakan suatu cara yang digunakan untuk
mengikat pondasi sebelum didirikan kolom di bagian atasnya. Pile cap ini
berfungsi agar lokasi kolom benar-benar berada dititik pusat pondasi sehingga
tidak menyebabkan eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada
pondasi.
Pelaksanaan :
1. Pada tahapan persiapan tanah di sekeliling pile digali sesuai dengan bentuk
pile cap yang telah direncanakan
2. Setelah dilakukan penggalian tanah, dasar pile cap harus diurug pasir
terlebih dahulu, ketebalan pasir setebal 10 cm atau mengikut gambar kerja.
3. Pada pondasi tiang pancang yang tersisa di permukaan dilakukan
pembobokan pada bagian betonnya hingga tersisa tulangan besinya yang
kemudian dijadikan sebagai stek pondasi sebagai pengikat dengan pile cap.
Pembobokan hanya sampai elevasi dasar pile cap saja.
4. Selanjutnya melakukan pemasangan bekisting dari batako 24 disekeliling
daerah tiang pancang sesuai dengan gambar rencana. Penggunaan batako ini
dipilih karena batako cukup kuat untuk menahan beban sebagai bekisting
serta cukup murah untuk pada akhirnya ditimbun bersama saat pengecoran.
5. Setelah proses bekisting, sebagai landasan pile cap, dibuat lantai kerja
terlebih dahulu dengan ketebalan 10 cm.
6. Kemudian langkah selanjutnya melakukan pemasangan tulangan-tulangan
pile cap yang meliputi tulangan utama atas dan bawah, persiapan stek
pondasi, pemasangan kaki ayam, beton decking dan pemasangan stek pile
cap sebagai penghubung menuju kolom. Sebelum dilakukan pengecoran,
tanah disekitar bekisting ditimbun kembali untuk menahan beban
pengecoran dan meratakan kondisi tanah seperti semula.
7. Setelah semua persiapan sudah matang, maka dapat dilakukan pengecoran
pada pile cap

7
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

URUGAN TANAH KEMBALI


Setelah seluruh proses pekerjaan pondasi selesai di kerjakan dan semua
bekisting dibongkar kemudian dilakukan pekerjaan Urugan Kembali Bekas
Galian Tanah. Urugan kembali ini menggunakan bahan tanah hasil galian yang
diurug kembali pada bekas galian pondasi yang telah selesai dengan
menggunakan tenaga manusia, material yang digunakan adalah tanah bekas
galian yang selajutnya dipadatkan dengan menggunakan Stemper.
Pelaksanaan :
1. Mengajukan request kepada Direksi Lapangan minimal 1 (satu) hari dari
rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan;
2. Semua jenis referensi dan patok tetap berada di tempatnya dalam kondisi
baik sampai waktu yang ditentukan oleh Direksi untuk memungkinkan
Direksi dapat melakukan pengukuran ulang.
3. Lakukan urugan tanah bekas galian pada site yang berada pada ruang sisa
galian pondasi menggunakan tenaga manusia sesuai dengan data ukur yang
telah disetujui Direksi;
4. Pada saat penimbunan berlangsung surveyor terus memantau dan
memeriksa tinggi permukaan timbunan sesuai dengan spesifikasi dan
gambar kerja
5. Bahan timbunan yang dipakai merupakan bahan timbunan hasil galian yang
cocok dengan spesifikasi sesuai dengan petunjuk direksi.
6. Timbunan dihampar menggunakan tenaga manusia dan dipadatkan dengan
kadar air yang optimum dengan menggunakan stamper dengan pemadatan
secara berlapis setiap ketebalan 20-25 cm;
7. Kontraktor akan memberitahukan Direksi sebelumnya sehingga pengukuran
bersama bisa dilakukan tanpa mempengaruhi kemajuan pekerjaan urugan
kembali.
8. Setelah pekerjaan selesai, pengukuran bersama hasil pekerjaan dilakukan
dengan Direksi Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara
pemeriksaan pekerjaan sebagai dasar untuk menjadikan hasil pekerjaan pada
prestasiJpekerjaan.

8
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

TIMBUNAN TANAH
Pekerjaan timbunan tanah didatangkan dipadatkan untuk memenuhi
pencapaian top elevasi lantai pada bangunan yang meliputi pengadaan tanah
timbun, penghamparan dan pemadatan
Pelaksanaan:
1. Mengajukan request kepada Direksi Lapangan minimal 1 (satu) hari dari
rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan;
2. Garis referensi dan patok dipasang di lapangan minimal 24 jam sebelum
pengukuran dimulai dan memberitahukan hal itu kepada Direksi.
3. Semua jenis referensi dan patok tetap berada di tempatnya dalam kondisi
baik sampai waktu yang ditentukan oleh Direksi untuk memungkinkan
Direksi dapat melakukan pengukuran ulang.
4. Lakukan penimbunan didalam bangunan menggunakan tanah timbun yang
diangkut menggunakan Dump Truk, yang kemudian diratakan oleh pekerja
sesuai dengan data ukur yang telah disetujui Direksi;
5. Pada saat penimbunan berlangsung surveyor terus memantau dan
memeriksa tinggi permukaan timbunan sesuai dengan spesifikasi dan
gambar kerja
6. Bahan timbunan yang dipakai merupakan bahan timbunan yang
didatangkan dengan Kadar air material zona urugan sebelum, selama dan
sesaat setelah pemadatan dalam kisaran minus satu persen (-1%) sampai
plus tiga persen (+3%) dari kadar air optimum (OMC) sebagaimana
didapat dari uji pemadatan yang dilakukan berdasarkan Standard ASTM D
698; dengan catatan bahwa rata-rata kadar air material dalam kisaran
OMCsampai plus dua persen (+2%) OMC.
7. Pengkondisian kadar air material urugan dilakukan sebelum pengangkutan
ke lokasi konstruksi yaitu pada lokasi sumber material atau tempat
penimbunan sementara (stockpile)
8. Penimbunan dihampar menggunakan Dump Truk dan dipadatkan dengan
kadar air yang optimum dengan menggunakan baby roller dengan
pemadatan secara berlapis setiap ketebalan 20-25 cm;
9. Semua pengukuran untuk menghitung volume yang akan dipakai dasar
untuk mengajukan pembayaran tambahan akan dilakukan dengan
kehadiran Direksi.
10. Kontraktor akan memberitahukan Direksi sebelumnya sehingga
pengukuran bersama bisa dilakukan tanpa mempengaruhi kemajuan
pekerjaan penggalian.
11. Setelah pekerjaan selesai, pengukuran bersama hasil pekerjaan dilakukan
dengan Direksi Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara
pemeriksaan pekerjaan sebagai dasar untuk menjadikan hasil pekerjaan
pada prestasi pekerjaan.

9
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

URUGAN PASIR BAWAH PONDASI DAN BAWAH LANTAI


Urugan Pasir merupakan perata elevasi struktur tanah yang akan digunakan
sebagai alas Struktur/Beton baik beton pondasi tapak, pondasi batu gunung,
yang di hampar secara manual keareal pekerjaan dengan ketebalan urugan sesuai
dengan gambar dan spesifikasi teknis dan mendapat persetujuan dari tim teknis
atau direksi.
Pelaksanaan:
1. Mengajukan request kepada Direksi Lapangan minimal 1 (satu) hari dari
rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan;
2. Garis referensi dan patok dipasang di lapangan minimal 24 jam sebelum
pengukuran dimulai dan memberitahukan hal itu kepada Direksi.
3. Semua jenis referensi dan patok tetap berada di tempatnya dalam kondisi
baik sampai waktu yang ditentukan oleh Direksi untuk memungkinkan
Direksi dapat melakukan pengukuran ulang.
4. Lakukan Pengurugan pada galian yang telah dipasang patok elevasi sesuai
dengan data ukur yang telah disetujui Direksi;
5. Pengurugan dilaksanakan menggunakan tenaga manusia (Man Power)
6. Pada saat Pengurugan berlangsung berlangsung surveyor terus memantau
dan memeriksa tinggi permukaan timbunan sesuai dengan spesifikasi dan
gambar kerja
7. Pasir Urug yang dipakai merupakan pasir dengan tekstur tajam dan keras
yang didatangkan kelokasi dari Quarry dimuat kedalam Dumptruck
menggunakan Excavator kemudian dibawa kelokasi proyek.
8. Tumpukan material pasir urug kemudian diangkut ke dalam galian oleh
pekerja menggunakan kereta sorong;
9. Pasir urug dihampar dan diratakan oleh pekerja dengan ketebalan sesuai
dengan Gambar kerja yang telah disetujui direksi tknis;
10. Semua pengukuran untuk menghitung volume yang akan dipakai dasar
untuk mengajukan pembayaran tambahan akan dilakukan dengan kehadiran
Direksi.
11. Kontraktor akan memberitahukan Direksi sebelumnya sehingga pengukuran
bersama bisa dilakukan tanpa mempengaruhi kemajuan pekerjaan pasir
urug.
12. Setelah pekerjaan selesai, pengukuran bersama hasil pekerjaan dilakukan
dengan Direksi Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara
pemeriksaan pekerjaan sebagai dasar untuk menjadikan hasil pekerjaan pada
prestasi pekerjaan.

AANSTAMPING/BATU KOSONG
Pas. Batu Kosong (Aanstamping)merupakan perata elevasi struktur tanah
sekaligus sebagai penguat daya dukung tanah yang akan digunakan sebagai alas
pondasi tapak, alas pondasi batu gunung, yang di hampar secara manual kedalam
hasil galian yang telah terisi pasir urug dengan ketebalan hamparan sesuai dengan
gambar dan spesifikasi teknis dan mendapat persetujuan dari tim teknis atau
direksi.
Pelaksanaan :
1. Mengajukan request kepada Direksi Lapangan minimal 1 (satu) hari dari
rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan;

10
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

2. Garis referensi dan patok dipasang di lapangan minimal 24 jam sebelum


pengukuran dimulai dan memberitahukan hal itu kepada Direksi.
3. Semua jenis referensi dan patok tetap berada di tempatnya dalam kondisi
baik sampai waktu yang ditentukan oleh Direksi untuk memungkinkan
Direksi dapat melakukan pengukuran ulang.
4. Lakukan penghamparan pada galian yang telah dipasang patok elevasi
sesuai dengan data ukur yang telah disetujui Direksi;
5. Pasangan batu kosong dilaksanakan menggunakan tenaga manusia (Man
Power)
6. Pada saat pemasangan berlangsung surveyor terus memantau dan
memeriksa tinggi permukaan timbunan sesuai dengan spesifikasi dan
gambar kerja
7. Bahan yang dipakai adalah batu gunung atau pun batu kali dengan ukuran
7,5 – 10 cm dengan tekstur tajam dan keras yang didatangkan kelokasi dari
Quarry dimuat kedalam Dumptruck menggunakan Excavator kemudian
dibawa kelokasi proyek.
8. Tumpukan material batu kali kemudian diangkut ke dalam galian oleh
pekerja menggunakan kereta sorong;
9. Batu dihampar, diratakan dan dipadatkan oleh pekerja dengan ketebalan
sesuai dengan Gambar kerja yang telah disetujui direksi tknis ;
10. Semua pengukuran untuk menghitung volume yang akan dipakai dasar
untuk mengajukan pembayaran tambahan akan dilakukan dengan kehadiran
Direksi.
11. Kontraktor akan memberitahukan Direksi sebelumnya sehingga pengukuran
bersama bisa dilakukan tanpa mempengaruhi kemajuan pekerjaan Batu
Kosong.

12. Setelah pekerjaan selesai, pengukuran bersama hasil pekerjaan dilakukan


dengan Direksi Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara
pemeriksaan pekerjaan sebagai dasar untuk menjadikan hasil pekerjaan pada
prestasi pekerjaan.

PASANGAN BATU GUNUNG / KALI 1PC : 4PS


Pada pekerjaan Pas. Pondasi Batu Gunung ada 2 tahap yaitu pembuatan profil dan
pemasangan batu kali.
Pembuatan profil :
1. Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil
dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
2. Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
3. Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan
titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan
bidang atas profil sesuai peil pondasi.
4. Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga
dipaku agar lebih kuat.
5. Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan
profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.
6. Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang
tidak tepat,demikian juga peilnya.

11
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

Pemasangan batu kali :


1. Mengajukan request kepada Direksi Lapangan minimal 1 (satu) hari dari
rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan;
2. Garis referensi dan patok dipasang di lapangan minimal 24 jam sebelum
pengukuran dimulai dan memberitahukan hal itu kepada Direksi.
3. Semua jenis referensi dan patok tetap berada di tempatnya dalam kondisi
baik sampai waktu yang ditentukan oleh Direksi untuk memungkinkan
Direksi dapat melakukan pengukuran ulang
4. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
5. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari
permukaan urugan pasir.
6. Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
7. Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping)
dengan tinggi 25cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut
sehingga tak ada rongga antar batu kemudian siramlah pasangan batu
kosong tersebut dengan air.
8. Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan
adukan, sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut
rata.

PENGENDALIAN K3 PADA PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI


1. Pekerja harus menggunakan Alat Pelindung Diri seperti sepatu safety,
sarung tangan, helm safety, dan masker.
2. Jarak kerja antara pekerja harus pada jarak aman agar tidak terjadi
kecelakaan kerja akibat terkena alat bantu kerja.
3. Bila pekerjaan dilakukan pada malam hari, harus dipasangkan penerangan
lampu agar lokasi kerja terang.
4. Pada lokasi kerja harus diberikan rambu-rambu peringatan “DILARANG
MELINTAS” agar lokasi kerja benar-benar steril saat pekerja melakukan
pekerjaan.

PEKERJAAN BETON BERTULANG


Pekerjaan beton bertulang ini meliputi beberapa kegiatan yaitu :
1. Cor Sloof S1 ukuran 25 x 45 cm
2. Cor Sloof S2 ukuran 15 x 45 cm
3. Kolom K1 ukuran 50 x 50 cm
4. Kolom K2 ukuran 45 x 45 cm
5. Kolom Praktis 11 x 11 cm
6. Ring Balok B2 ukuran 30x 50 cm
7. Ring Balok B6 ukuran 25 x 45 cm

Pekerjaan ini dilakukan menggunakan material :


1. Kayu kelas III
2. Paku kayu
3. Minyak bekisting
4. Besi beton (Polos/Ulir)
5. Kawat Beton
6. Portland Cement
7. Pasir Bersih
8. Kerikil Beton

12
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

9. Balok Kayu Kelas II


10. Multipleks tebal 9 mm
11. Dolken kayu diameter (8-10) cm, pjg 4 m

Pelaksanaan :
1. Pekerja terlebih dahulu melakukan perakitan pembesian denga
menggunakan besi beton polos dan diikat menggunakan kawat beton.
Perakitan pembesian dilakukan dilokasi pekerjaan.
2. Bekisting dilakukan berbarengan dengan pekerjaan pembesian. Bekisting
dicetak menggunakan kayu kelas III dan dipaku dengan rapat agar tidak
terjadi kebocoran. Untuk bekisting balok menggunakan penyangga kayu
dolken yang kuat dan kokoh agar tidak roboh disaat dilakukan pengecoran.
Untuk bekisting dicetak sesuai dengan pekerjaan yaitu :
a) Cor Sloof S1 ukuran 25 x 45 cm
b) Cor Sloof S2 ukuran 15 x 45 cm
c) Kolom K1 ukuran 50 x 50 cm
d) Kolom K2 ukuran 45 x 45 cm
e) Kolom Praktis 11 x 11 cm
f) Ring Balok B2 ukuran 30x 50 cm
g) Ring Balok B6 ukuran 25 x 45 cm
3. Pada permukaan dalam bekisting diolesi minyak bekisting.
4. Kayu dolken yang dipasang sebagai penyangga bekisting agar tidak roboh,
dipasangkan dengan kokoh.
5. Pembesian yang telah siap dirakit sempurna dimasukkan kedalam bekisting
dan dipasang dengan benar.
6. Pengadukan material coran dilakukan menggunakan concrete mixer truck
(truk molen) dengan spesi campuran mengacu kepada Mutu Beton yang
dipersyaratkan dalam gambar bestek dan spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan.
7. Pekerja melakukan pengecekan pada bekisting untuk memastikan bekisting
tidak terjadi kebocoran.
8. Penuangan material coran dilakukan secara perlahan seraya dilakukan
pemadatan menggunakan alat pendukung pemadatan agar beton terisi
dengan padat dan tidak ada pori-pori pada beton.
9. Prosedur pemadatan dilakukan mengacu kepada prosedur pemadatan yang
baik dan benar.
10. Untuk melakukan pengecoran pada lantai dua dan tiga kita memakai alat
bantu concrete pump truck agar mempercepat dan mempermudah pekerjaan
11. Setelah pengecoran dilakukan dengan benar. Pekerja melakukan perawatan
beton sampai mencapai umur beton untuk bisa dilakukan pembongkaran
bekisting.
12. Prosedur perawatan beton dilakukan menggunakan air atau goni basah
sebagai media pelembab.
13. Setelah umur beton telah bisa dilakukan pembongkaran bekisting, pekerja
melakukan pembongkaran dengan hati-hati agar tiadk merusak permukaan
beton.
14. Pekerjaan ini mengacu kepada spesifikasi teknis dan gambar bestek.

13
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

PENGENDALIAN K3 PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG


1. Pekerja harus menggunakan Alat Pelindung Diri seperti sepatu safety,
sarung tangan, helm safety serta masker.
2. Jarak kerja antar pekerja harus pada jarak kerja aman, agar tidak terjadi
kecelakaan kerja.
3. Bila pekerjaan dilakukan pada malam hari, harus dipasangkan penerangan
lampu agar lokasi kerja terang.

PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


Pekerjaan pasangan dan plesteran meliputi beberapa kegiatan yaitu :
1. Pasangan Dinding Bata 1 : 4
2. Plesteran Dinding 1 : 5

Pekerjaan pasangan dinding bata menggunakan material sebagai berikut :


1. Batu Bata Merah
2. Portland Cement
3. Pasir Bersih

Untuk pekerjaan plesteran dinding digunakan material sebagai berikut :


1. Portland Cement
2. Pasir Bersih

Pekerjaan ini dikerjakan menggunakan tenaga manusia dan menggunakan alat


bantu kerja.

Pelaksanaan pasangan bata :


a. Sediakan bak yang diisi air untuk merendam batu bata yang akan dipasang
(± 10 menit)
b. Buat tarikan benang tiap ± 7 lapis bata
c. Pemasangan kaso 5/7 di dua ujung lokasi secara tegak lurus
d. Tinggi pasangan bata maksimum yang diperbolehkan terhadap kolom
praktis adalah 1 meter tinggi pemasangan dinding batu bata dalam satu hari
supaya tidak lebih dari 1 meter, untuk menjaga keruntuhan.
e. Memasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding
yang akan dipasang.
f. Mengukur dan menandai jarak setiap ketinggian pasangan bata dan di
kontrol kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
g. Membasahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
h. Mengadukan mortar (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara batu
bata dan pada setiap sambungan atas dan bawah dari batu bata tidak boleh
membentuk garis lurus/vertikal.

14
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

i. Pemasangan dinding Batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksium 24


lapis/harinya, serta diikuti dengan koor kolom praktis. Bidang dinding batu
bata yang luasnya maksiamal 12 m2 harus ditambahkan kolom dan balok
penguat praktis dengan ukuran 13 x 13 cm, dari tulangan pokok 4 (empat)
buah, diameter minimum 10 mm, ring diameter 8 mm jarak antar kolom
satu dengan yang lain dibuat maksimal 3 meter. Serta diatas kusen pintu dan
jendela dipasang balok praktis dengan ukuran yang sama.

Pelaksanaan Plesteran:
1. Mempersiapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau
strategis dari dinding yang akan di plester
2. Basahi permukaan pasangan bata sampai basah dan merata
3. Pasang tarikan benang vertical dan horizontal untuk ceplakan kepalaan cek
tarikan benang
4. Buat kepalaan vertical jarak 1 m’, biarkan sampai kepalaan mengeras min ± 1 hari– cek
kepalaan dan sparing ME
5. Buat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan tertentu (misalkan = 1
pc : 2 ps)
6. Plester diantara kepalaan, lalu ratakan dan padatkan dengan jidar aluminium mak. 3
m’– cek plesteran
7. Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok
permukaan dinding sampai halus & rata.
8. Perawatan Plester kasar dengan penyiraman selama min. 3 hari, sebelum
diaci
9. Acian dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian
10. Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar-benar
rata dan halus.
11. Lanjutkan dengan curing selama 7 hari : pagi, siang dan sore sampai
permukaan plesteran benar – benar basah seluruhnya
12. Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1 hari.
13. Haluskan permukaan dinding dengan amplas halus.
14. Plamir bidang – bidang plesteran yang telah kering dengan menggunakan
plamir yang baik.
15. Lakukan sebanyak 3 lapis ( tiga kali pelaksanaan ) sampai dinding

15
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

benar – benar rata dan halus.


16. Pekerjaan relief pada kolom dikerjakan setelah pekerjaan plesteran selesai
dikerjakan. Pekerja melakukan pembuatan relief pada kolom selasar dengan
bentuk sesuai dengan gambar bestek.
17. Pekerjaan pengacian kolom dan balok lantai dikerjakan setelah plesteran
selesai dikerjakan. Pekerja melakukan pengacian dengan bahan semen cair.
Pekerja melakukan pengacian dan penghalusan sampai pengacian benar-
benar sempurna dan rapi.

Metode
Plestera
n

PENGENDALIAN K3 PADA PEKERJAAN PASANGAN DAN


PLESTERAN
1. Pekerja harus menggunakan Alat Pelindung Diri seperti sepatu safety,
sarung tangan, helm safety, serta masker.
2. Bila pekerjaan dilakukan pada malam hari, harus dipasangkan penerangan
lampu agar lokasi kerja terang.
3. Pekerja harus menggunakan sarung tangan.
4. Pekerjaan pada ketinggian 1 meter harus dipasangkan scafolding agar
pekerja tidak terjatuh pada saat pemasangan bata atau melakukan plesteran
dinding
5. Pada lokasi kerja harus diberikan rambu-rambu peringatan “DILARANG
MELINTAS” agar lokasi kerja benar-benar steril saat pekerja melakukan
pekerjaan.

PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK


Pekerjaan ini meliputi beberapa kegiatan pekerjaan yaitu :

LANTAI RABAT BETON (TEBAL = 15 CM)


Pekerjaan ini meliputi pengecoran lantai rabat beton dengan ketebalan 15 cm
dengan material yang digunakan :
1. Portland Cement
2. Pasir Pasang
3. Air
Pekerjaan ini dikerjakan menggunakan alat bantu kerja, untuk pengadukan
/mixing bahan coran beton menggunakan concrete mixer truck.

16
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

Pelaksanaan :
1. Pengadukan/mixing bahan coran dilakukan menggunakan concrete mixer.
2. Spesi campuran bahan coran ini dilakukan dengan menggunakan Mutu
Beton yang dipersyaratkan pada gambar bestek dan spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan.
3. Setelah bahan coran dilakukan mixing dengan sempurna dengan
menggunakan concrete mixer truck, lakukan penuangan bahan coran
kelokasi pengecoran lantai lapis demi lapis sambil dilakukan pemadatan
dengan menggunakan alat pemadat beton agar mendapatkan mutu beton
terbaik, tidak berongga.
4. Pengecoran dilakukan dengan ketebalan 15 cm.
5. Untuk pengecoran pada lantai dua dan tiga digunakan alat bantu concrete
pump truck untuk mempercepat dan mempermudah pekerjaan.
6. Pekerjaan ini mengacu kepada gambar bestek dan spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan.

PEKERJAAN PEMASANGAN KERAMIK


Pekerjaan pemasangan keramik ini meliputi beberapa kegiatan yaitu :
1. Lantai Keramik 60 x 60 cm
Pekerjaan ini meliputi pemasangan lantai keramik dengan ukuran 60x60 cm
dengan merk, motif dan warna mengacu kepada gambar bestek dan
spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.
2. Lantai Keramik 60 x 60 cm Permukaan Kasar (Selasar)
Pekerjaan ini meliputi pemasangan lantai keramik dengan ukuran 60x60 cm
permukaan kasar yang dipasangkan pada selasar dengan merk, motif dan
warna mengacu kepada gambar bestek dan spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan.

Metode Pelaksanaan Pemasangan Lantai keramik :


1. Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang akan digunakan
2. Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain – lain
3. Check Terhadap Elevasi Lantai Pada Saat Membuat Kepalaan Awal
4. Pasir yang digunakan harus diayak agar mendapatkan gradasi material
yang seragam
5. Air yang di gunakan memenuhi syarat sebagai air minum
6. Sebelum di pasang keramik harus direndam dalam air dahulu sampai jenuh
7. Pada saat pemasangan keramik harus dipastikan bahwa spesi yang terletak
dibawah keramik benar- benar tidak berongga dengan cara dipukul-pukul
dengan palu karet
8. Check kerataan pasangan keramik dengan jidar atau dengan waterpass.
9. Check kondisi real dilapangan dan buat shop drawing.
10. Setelah pasangan batu bata, instalasi air & listrik selesai, dimulai marking
untuk batas pemasangan granit.
11. Tentukan posisi start point dalam shop drawing dan mintalah persetujuan
dari pengawas.
12. Terapkan posisi startpoint yang sudah disetujui dilapangan.
13. Pasang keramik menurut salah satu arah sumbu kepalaan.
14. Pemasangan berikutnya dilaksanakan dengan cara menggeser benang
nylon sejajar dengan salah satu sumbu kepalaan
15. Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman :

17
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

 Ukuran / dimensi
 Presisi
 Warna
16. Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember) selama 1
jam
17. Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/ tatakan
keramik, setelah proses perendaman
18. Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan
palu karet untuk mendatarkan / meratakan permukaan keramik supaya
tidak rusak / cacat. Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan
waterpass
19. Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan Kain
/ lap basah sampai bersih

PENGENDALIAN K3 PADA PEKERJAAN LANTAI KERAMIK


1. Pekerja harus menggunakan Alat Pelindung Diri seperti sepatu safety, helm
safety dan sarung tangan pada saat melakukan pekerjaan dan masker.
2. Pekerja harus hati-hati dalam melakukan pemotongan keramik dengan alat
potong keramik dan menggunakan sarung tangan dan masker agar tidak
terhirup material debu akibat potongan keramik.
3. Memasangkan penerangan pada lokasi pekerjaan jika pekerjaan dilakukan
pada malam hari.
4. Jarak antara pekerja harus pada jarak kerja yang aman pada saat bekerja.

PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND


Pekerjaan atap dan plafond meliputi beberapa kegiatan yaitu :
1. Memasang Kap Kuda-Kuda Baja IWF Menggunakan Material :
a. Baja WF 200.100.6.9.
b. Gording C 150.50.20.3,2
c. Plat Penyambung T = 8 mm
d. Pengaku 8 mm
e. Baut M12
2. Pekerjaan Angkur Besi D19 mm
3. Pekerjaan Pemasangan Ikatan Angin dan Trackstang
4. Pekerjaan Pemasangan Lapis Aluminium Foil
5. Pekerjaan Usuk Baja Ringan C75075
6. Pasang Atap Genteng Keramik Kanmuri
7. Pasang Lisplank 3x20 Kamfer
8. Pasang Bubungan Genteng Keramik Kanmuri
9. Pasang Ikut Celudu Paras 80 cm
10. Pasang Murda Paras 30 cm
11. Pasang Plafond Gipsum Jayaboard 9 mm
12. Pasang Rangka Plafond Holow 3,5x3,5
13. Pasang Rangka Plafond dengan Penutup ACP Seven
14. Pasang List Gipsum 7/10 cm
15. Pasang List Gipsum 1/5 cm

Pekerjaan tersebut diatas menggunakan tenaga manusia dan menggunakan alat


bantu kerja. Untuk pekerjaan diatas adalah pekerjaan yang berorientasi dengan
ketinggian, pekerja harus memasang scafolding untuk menghindari kecelakaan
kerja.

18
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

Pelaksanaan Pekerjaan Rangka Kuda-Kuda Baja Ringan :


Pekerjaan ini dilakukan dalam 3 tahap pekerjaan yaitu :
1. Persiapan
2. Leveling dan marking (penyamarataan dan penandaan)
3. Pemasangan

Persiapan :
Pada tahapan yang pertama perlu dipersiapkan adalah:
1. Gambaran perencanaan atap yang akan di gunakan dan perletakan kuda
kuda
2. Perlengkapan peralatan yang digunakan dalam pemasangan kuda-kuda.
3. Pentingnya Peralatan K3 (kesehatan & keselamatan kerja)
sebagai persyaratan utama melakukan pekerjaan di atas
ketinggian.

Leveling dan Marking (Penyamarataan dan Penadaan):


Setelah persiapan sudah terpenuhi, cara pemasangan rangka baja ringan
selanjutnya adalah kegiatan leveling dan marking, yaitu:
1. Pastikan meratanya permukaan ring balok dan siku.
2. Pastikan rangkaian ring balok telah terikat secara keseluruhan
pada bagian bangunan. Dan sudah tersambung dengan benar pada
kolom di bawahnya.
3. Pengukuran jarak antar truss, lalu tandai posisi untuk meletakkan
truss sesuai dengan gambar rencana kerja.

Pemasangan Kuda Kuda


Pada tahap ini meliputi pemasangan kuda-kuda :
1. Setelah kuda kuda terpasang sama dengan nomor urutan yang telah di
tandai. pada waktu memasang, memastikan posisi kanan dan kiri kuda-kuda
agar tidak terbalik.
2. Mengecek kuda-kuda yang sudah berdiri agar tegak lurus dengan ring balok.
3. Pemasangan Pertemuan Kap dengan menggunakan King Cross Beam K
350.175.7.11 yang dilakukan dengan cara pengelasan.
4. Untuk pengencangan kuda kuda menggunakan pengaku dan baut M12.
5. Untuk pengencangan kuda-kuda dengan ring balok menggunakan angkur
besi D19 mm, supaya kuda-kuda tidak berubah posisinya.
6. Pemasangan material Gording Dobel Canal C100.100.20.3.2.
7. Pemasangan Trackstang sebagai penguatan.
8. Pemasangan Ikatan Angin dan Jarum Keras pada jarak yang telah di
sesuaikan penutup atap yang digunakan. Di setiap pertemuan gording
dengan kuda-kuda diikat memakai sekrup (screw) ukuran 10-16×16
sebanyak 2 buah.
9. Pemasangan Usuk Baja Ringan C-75 di permukaan bagian atas kuda-kuda
dan di sekrup (screw) berjarak masing masing 40 cm.

19
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan Atap Genteng Keramik Kanmuri dan


Rabung Keramik Kanmuri :
Pemasangan genteng keramik yang harus diperhatikan adalah bagian atas dan
bawah. Genteng tidak bisa terbalik dalam pemasangannya sebab ada SOK nya.
Sehingga pemasangan lembaran pada sayap kanan dengan pemasangan lembaran
pada sayap kiri sama.

Cara Pemotongan Genteng Keramik :


Pemotongan hanya dapat dilakukan dengan memakai gerenda. Pemotongan
dilakukan untuk bagian atas genteng dimana gording terpasang nantinya.

Cara Memasang NOK Genteng Keramik:


Sudut kemiringan atap genteng metal yang ideal adalah 20 – 30 Derajat,
pengikatnya adalah dengan paku ulit tepat di atas sayap nok bagian samping.

Pelaksanaan :
a. Pekerjaan pemasangan seng genteng dan rabung dilakukan setelah rangka
baja ringan telah terpasang dengan sempurna.
b. Memasang sesuai dengan shop drawing, dan dilakukan fixing
c. Dilanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya yaitu pemasangan penutup atap
dari bahan genteng keramik Kanmuri.

d. Sebelum melaksanakan penutup atap maka terlebih dahulu dipastikan


seluruh sisi Trust telah terpasang Lisplank yang di kerjakan sesuai dengan
gambar kerja.
e. Pasangan Atap Genteng Keramik Kanmuri disusun berlapis sesuai dengan
bentuk lempengan yang ada, pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-
syarat sehingga tidak mengakibatkan kebocoran.

20
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

f. Bahan yang digunakan Atap Genteng Keramik Kanmuri, bubungan


menggunakan Rabung Genteng Keramik Kanmuri. Sedangkan lisplank
menggunakan bahan kayu.
g. Pemasangan dilakukan dengan rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga
tidak mengakibatkan kebocoran.
h. Pekerjaan ini dilakukan mengacu kepada gambar bestek dan spesifikasi
teknis yang dipersyaratkan.

Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan Rangka Plafond dan Plafond :


Persiapan Pekerjaan :
1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja,
schedule, peralatan, personil kerja sebelum pekerjaan dimulai.
2. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam
sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
3. Menyediakan tangga pijakan untuk pemasangan gypsum
4. Membersihkan langit-langit yang akan dipasang gypsum
5. Menyediakan alat-alat keselamatan K3 dan rambu-rambu peringatan
pemasangan plafond

Pelaksanaan Pekerjaan :
1. Pengukuran spasi pemasangan rangka dan gantungan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang dianjurkan.
2. Pengukuran tinggi plafond untuk disesuaikan komponen MEP yang akan di
pasangkan diatas plafon.
3. Pekerjaan pasang plafond pada plat lantai / balok yang pertama dilakukan
pasang penggantung rangka (tie rod) dengan menggunan paku tembak.
4. Bila pemasangan pada bagian top / tanpa plat lantai maka gantungan dibuat
pada rangka atap.
5. Mengukur kedataran penggantung diperlukan agar menghasilkan plafond
yang tidak gelombang.
6. Dilanjutkan dengan memasang rangka plafond, lakukan juga pengecekan
kedataran posisi rangka dengan waterpass. Rangka hollow tulangan utama
menggunakan ukuran 4x4 sedangkan untuk tumpuan plafon rangka hollow
ukuran 4x2. Setiap rangka diikat dengan menggunakan screw # 1/8 dengan
menggunakan bor / obeng.
7. Jarak pemasangan tulangan utama (hollow 4x4) dan tulangan tumpuan
(hollow 2x4) harus sesuai spesifikasi.
8. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan gypsum dengan menggunakan
screew dan bor sekrup.
9. Selanjutnya adalah pekerjaan menutupi sambungan antar gypsum dengan
paper tape / kasa plafond untuk menghindari keretakan.
10. Setelah selesai dilakukan pekerjaan compound pada sambungan gypsum
dan titik-titik sekrup.

Pelaksanaan Pekerjaan List Gypsum


Untuk pekerjaan List Gypsum dilaksanakan setelah pekerjaan Plesteran
(Dinding) dalam ruangan selesai dikerjakan seluruhnya pada tiap
ruangan dimulai dari Pemasangan Rangka dan dilanjutkan bersamaan
dan berkesinambungan dengan pemasangan Plafond dimana seluruh
pekerjaan mengacu dan berpedoman pada gambar dan bestek

21
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

PENGENDALIAN K3 PADA PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND


1. Pekerja harus menggunakan Alat Pelindung Diri Lengkap seperti Helm
Safety, Sarung Tangan, Sepatu Safety dan body harness untuk pekerjaan
yang berorientasi pada ketinggian, masker dan kacamata pelindung.
2. Pada lokasi kerja yang berorientasi kerja dengan ketinggian harus
dipasangkan scafolding. Scafolding dipasangkan dengan baik dan benar
agar pekerjaan atap dan plafond dikerjakan oleh pekerja tidak terjadi
kecelakaan seperti jatuh dari ketinggian.
3. Pekerjaan yang berorientasi dengan ketinggian tidak diperbolehkan bekerja
pada malam hari dikarenakan akan mengganggu pandangan pekerja pada
saat bekerja walaupun telah diberikan penerangan lampu.
4. Pekerjaan atap dan plafond dikerjakan oleh pekerja dengan kondisi benar-
benar fit.
5. Petugas K3 harus memberikan rambu-rambu dilarang melintas pada lokasi
pekerjaan atap dan plafond agar tidak terjadi kecelakaan kerja akibat
terjatuh material dari atas yang akan mengakibatkan kecelakaan kerja.

PEKERJAAN KOSEN PINTU DAN JENDELA


Pekerjaan kosen pintu dan jendela ini mempunyai beberapa kegiatan yaitu :
1. Kusen Kayu Pintu, Jendela dan Ventilasi
Pekerjaan ini meliputi pemasangan kusen kayu pintu, jendela dan ventilasi.
Pekerjaan ini dikerjakan menggunakan material :
a. Kayu
b. Paku kayu
c. Lem kayu
Pembuatan kusen kayu dilakukan diworkshop dengan ukuran dan bentuk
disesuaikan dengan gambar bestek dan spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan.
Setelah pembuatan selesai dikerjakan, kusen didatangkan kelokasi dan
dipasangkan pada titik-titik yang telah ditentukan pada gambar bestek.

2. Kusen Aluminium Pintu, Jendela, dan Ventilasi


Pekerjaan ini meliputi pemasangan kusen aluminium pintu, jendela dan
ventilasi. Pekerjaan ini dikerjakan menggunakan material :
a. Aluminium
b. Baut/Mur
c. Perekat Aluminium
Pembuatan kusen Aluminium dilakukan diworkshop dengan ukuran dan
bentuk disesuaikan dengan gambar bestek dan spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan.
Setelah pembuatan selesai dikerjakan, kusen didatangkan kelokasi dan
dipasangkan pada titik-titik yang telah ditentukan pada gambar bestek

3. Pengadaan dan Pemasangan Pintu P1, P2, P3, P4,P2A, PKM, PS, P0, dan
PG
Pekerjaan ini meliputi pemasangan pintu P1, P2, P3, P4,P2A, PKM, PS, P0,
dan PG dengan ukuran dan bentuk/motif disesuaikan dengan gambar bestek.

22
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

Kontraktor mendatangkan pintu tipe P1, P2, P3, P4,P2A, PKM, PS, P0, dan
PG kelokasi pekerjaan dan dipasangkan pada titik-titik yang telah
ditentukan beserta dengan aksesoris lengkap seperti engsel, kunci tanam,
grendel dan tarikan pintu.

4. Pengadaan dan Pemasangan Jendela + Kaca tipe J1, J3, dan J4


Pekerjaan ini meliputi pemasangan jendela + Kaca tipe J1, J3, dan J4 beserta
aksesoris lengkap terpasang dengan ukuran dan bentu/motif disesuaikan
dengan gambar bestek .
Kontraktor mendatangkan jendela dengan bingkai kayu dan dipasangkan
kaca dengan ketebalan disesuaikan dengan spesifikasi yang dipersyaratkan
dan dipasangkan pada titik-titik yang telah ditentukan pada gambar bestek
beserta dengan engsel sebagai pengikat jendela, hak angin dan tarikan
jendela terpasang dengan sempurna.

5. Pengadaan dan Pemasangan Ventilasi (VP) + Kaca


Pekerjaan ini meliputi pemasangan ventilasi pintu + Kaca beserta aksesoris
lengkap terpasang dengan ukuran dan bentuk/motif disesuaikan dengan
gambar bestek .
Kontraktor mendatangkan ventilasi pintu dengan bingkai kayu dan
dipasangkan kaca dengan ketebalan disesuaikan dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan dan dipasangkan pada titik-titik yang telah ditentukan pada
gambar bestek beserta dengan engsel sebagai pengikat, hak angin dan
tarikan jendela terpasang dengan sempurna.

6. Pengadaan dan Pemasangan Ventilasi (VJ) + Kaca


Pekerjaan ini meliputi pemasangan ventilasi jendela + Kaca beserta
aksesoris lengkap terpasang dengan ukuran dan bentu/motif disesuaikan
dengan gambar bestek .
Kontraktor mendatangkan ventilasi jendela dengan bingkai kayu dan
dipasangkan kaca dengan ketebalan disesuaikan dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan dan dipasangkan pada titik-titik yang telah ditentukan pada
gambar bestek beserta dengan engsel sebagai pengikat, hak angin dan
tarikan jendela terpasang dengan sempurna.

7. Pengadaan dan Pemasangan Kusen Kaca Mati + Kaca Tempered Glass tipe
KM, KM1, KM2, dan KM3
Pekerjaan ini meliputi pemasangan Kusen Kaca Mati + Kaca Tempered
Glass tipe KM, KM1, KM2, dan KM3 beserta aksesoris lengkap terpasang
dengan ukuran dan bentu/motif disesuaikan dengan gambar bestek.
Kontraktor mendatangkan Kusen Kaca Mati + Kaca Tempered Glass tipe
KM, KM1, KM2, dan KM3 dengan bingkai aluminium dan dipasangkan
kaca dengan ketebalan disesuaikan dengan spesifikasi yang dipersyaratkan
dan dipasangkan pada titik-titik yang telah ditentukan pada gambar bestek

PENGENDALIAN K3 PADA PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


1. Pekerja harus menggunakan Alat Pelindung Diri seperti sepatu safety, helm
safety, sarung tangan, serta masker.
2. Pekerja harus menggunakan sarung tangan berbahan karet pada bagian

23
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

telapak tangan pada saat dilakukan pekerjaan pemasangan kaca agar tidak
licin yang akan mengakibatkan kecelakaan seperti terluka akibat terkena
kaca.
3. Pekerjaan pemasangan kaca dikerjakan oleh pekerja dengan kondisi benar-
benar fit agar tidak terjadinya kecelakaan akibat pekerjaan tersebut.
4. Petugas K3 harus memberikan rambu-rambu dilarang melintas pada lokasi
pekerjaan pemasangan kaca agar tidak terjadi kecelakaan kerja akibat
serpihan material kaca dari sisa pemotongan yang akan mengakibatkan
kecelakaan kerja.

PEKERJAAN PENGECATAN
Pekerjaan pengecatan meliputi beberapa kegiatan yaitu :

PENGECATAN DINDING
Untuk pekerjaan Cat Dinding Tembok kami laksanakan setelah pekerjaan
Plesteran (Dinding) selesai dimana seluruh pengerjaannya mengacu dan
berpedoman pada gambar dan bestek. Pengecatan dilakukan 3 lapis pengecatan.
Bahan cat dan warna yang digunakan mengacu kepada spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan dalam pekerjaan pengecatan dinding beton.

Pelaksanaan :
a. Penyiapan Bahan, Peralatan dan Tenaga kerja.
b. Pengajuan request kepada pengawas.
c. Pemasangan ropeacces untuk pengecatan dinding sisi luar gedung.
d. Sebelum pegecatan dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan
apakah permukaan dinding sudah rata.
e. Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat rol
pada bidang yang luas & kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
f. Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finishing
exterior dan waterproof (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
g. Pada pengecatan dinding luar harus disiapkan dengan teliti semua peralatan
pengecatan serta disediakan persedian cat yang akan digunakan.
h. Perkiraan cuaca harus diketahui sebelumnya, karena hujan akan merusak
semua pekerjaan yang baru dilakukan.
i. Pengecatan tidak akan dilakukan dibawah sinar matahari langsung.
j. Pengecatan dinding sebaiknya dibagi menjadi beberapa bagian dan dimulai
dari bagian atas dan dikerjakan terus sampai bagian bawah.
k. Melakukan pemeriksaan, apakah pengecatan finishing tersebut sudah rata .
l. Apabila sudah rata, bersihkan cat – cat yang mengotori bahan – bahan /
pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat.

PENGECATAN KAYU DAUN PINTU, JENDELA DAN LIST PLANK


SERTA KUSEN ALUMINIUM
Pekerjaan pengecatan bidang kayu daun pintu dan jendela dikerjakan
setelah pemasangan bidang aluminium kusen pintu + daun pintu dan
jendela telah terpasang dengan sempurna. Bahan cat dan warna yang
digunakan mengacu kepada spesifikasi teknis yang dipersyaratkan
dalam pekerjaan pengecatan pada bidang kayu dan aluminium.

24
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

Pelaksanaan :
a. Pekerja telebih dahulu melakukan pembersihan pada bidang kayu dan
aluminium yang akan dilakukan pengecatan.
b. Setelah bidang kayu benar-benar bersih, pekerja melakukan pendempulan
pada bagian bidang kayu dengan dempul kayu agar rongga kayu tidak
tampak lagi.
c. Pengecatan dilakukan dalam 2 x pengecatan dan jika dimungkinkan
dilakukan pengecatan 3 x pengecatan untuk mendapatkan hasil yang
sempurna.
d. Pekerjaan ini dilakukan menggunakan cat kayu dan cat aluminium dengan
warna dan merk yang ditentukan dan dipersyaratkan dalam pekerjaan
pengecatan kayu dan aluminium.
e. Pekerja melakukan pengecatan dengan teliti dan rapi pada sisi samping yang
berdekatan dengan tembok agar tidak terkena cat pada bagian tembok.
f. Setelah pengecetan dilakukan dengan sempurna, pekerja membersihkan cat-
cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain yang seharusnya tidak
terkena cat kayu dan aluminium.

PENGECATAN LAPISAN WATERPROOFING PADA ATAP BETON


LANTAI 3
Untuk pekerjaan Cat atap beton lantai 3 kami laksanakan setelah pekerjaan
Plesteran (atap beton) selesai dimana seluruh pengerjaannya mengacu dan
berpedoman pada gambar dan bestek. Pengecatan dilakukan 3 lapis pengecatan.
Bahan cat dan warna yang digunakan mengacu kepada spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan dalam pekerjaan pengecatan dinding beton.

Pelaksanaan :
a. Penyiapan Bahan, Peralatan dan Tenaga kerja.
b. Pengajuan request kepada pengawas.
c. Pemasangan ropeacces untuk pengecatan atap sisi atas gedung.
d. Sebelum pegecatan dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan
apakah permukaan atap beton sudah rata.
e. Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat rol
pada bidang yang luas & kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
f. Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finishing
exterior dan waterproof (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
g. Pada pengecatan dinding luar harus disiapkan dengan teliti semua peralatan
pengecatan serta disediakan persedian cat yang akan digunakan.
h. Perkiraan cuaca harus diketahui sebelumnya, karena hujan akan merusak
semua pekerjaan yang baru dilakukan.
i. Pengecatan tidak akan dilakukan dibawah sinar matahari langsung.
j. Melakukan pemeriksaan, apakah pengecatan finishing tersebut sudah rata .
k. Apabila sudah rata, bersihkan cat – cat yang mengotori bahan – bahan /
pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat.

PENGENDALIAN K3 PADA PEKERJAAN PENGECATAN


1. Pekerja harus menggunakan Alat Pelindung Diri seperti sepatu safety, helm
safety, kacamata safety, sarung tangan, dan helm safety.

25
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

2. Pekerja harus menggunakan kacamata safety agar tidak terjatuh bahan cat
kedalam mata pada saat pengecatan dinding pada bagian atas.
3. Pekerja harus menggunakan sarung tangan pada saat melakukan pengecatan.
4. Jika pekerjaan dilakukan dimalam hari, hendaknya dibuat lampu penerangan
agar sesuai dengan hasil yang diinginkan.
5. Petugas K3 harus memberikan rambu-rambu dilarang melintas pada lokasi
pekerjaan pengecatan agar tidak terjadi kecelakaan kerja akibat tumpahan
cat.

PEKERJAAN TAMBAHAN
Pekerjaan ini meliputi beberapa kegiatan yaitu :

1. Pekerjaan Relief Tiang dan Atap Beton


Pekerjaan ini meliputi pembuatan dan pembentukan relief tiang dengan
menggunakan bahan coran dan dibentuk dengan mengacu kepada gambar
bestek. Pekerja membentuk relief tiang dan melakukan pengacian sesuai
dengan bentuk yang dipersyaratkan. Pekerjaan ini mengacu kepada gambar
bestek dan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.

2. Pekerjaan Style Bali


Pekerjaan ini meliputi pemasangan murda paras dan celedug paras dengan
menggunakan bahan yang dipesan terlebih dahulu dengan mengacu kepada
gambar bestek. Pekerja pemasangan murda dan celedug paras dipasang
sesuai dengan bentuk yang dipersyaratkan. Pekerjaan ini mengacu kepada
gambar bestek dan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.

3. Pekerjaan Meubelair Melekat Bangunan & Interior


Pekerjaan ini meliputi pembuatan dan pembentukan Meubelair Melekat
Bangunan & Interior dengan menggunakan bahan HPL, Granit, dan lainnya
dibentuk dengan mengacu kepada gambar bestek. Pekerja membentuk
Meubelair Melekat Bangunan & Interior sesuai dengan bentuk yang
dipersyaratkan. Pekerjaan ini mengacu kepada gambar bestek dan
spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.

4. Pekerjaan Tangga Darurat


Pekerjaan ini meliputi pengecoran pada tangga bangunan luar. pengecoran
dilakukan dan dilakukan pengacian serta pemasangan keramik agar anak
tangga terlihat rapi dan rata. Pekerjaan ini dikerjakan mengacu kepada
gambar bestek dan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.

5. Pembersihan Akhir Pekerjaan 100 %


Pekerja melakukan pembersihan dilokasi pekerjaan. Material sisa pekerjaan
dibuang dilokasi pembuangan yang telah ditentukan oleh direksi lapangan
agar pada saat serah terima pekerjaan, lokasi telah bersih dan rapi.

26
CV. RENCONG
BANDA ACEH - ACEH

Aceh Besar, 1 April 2021

TEUKU UMAR
Direktris

27

Anda mungkin juga menyukai