OHIS
OHIS
OHIS
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Debris adalah endapan berwarna putih di sekitar gigi, terdiri dari sisa-
kasar, plak yang tidak dibersihkan dan dari endapan bahan-bahan kasar, air
Terbentuknya karang gigi yaitu plak yang tinggal terlalu lama akan
endapan.
gigi goyang dan kemudian lepas. Untuk mengetahui kebersihan gigi dan
mulut seseorang dapat diadakan penilaian kebersihan gigi dan mulut secara
tepat dan teliti, dalam penilaian ini digunakan index kebersihan gigi dan
PEMBAHASAN
A. Pengertian OHIS
yaitu OHI (Oral Hygiene Index), OHI-S (Simplified Oral Hygiene Index),
Plaque Control Record, dan Oral Health Status Index (Marya, 2011). OHI-
periodontal dan kalkulus, untuk menilai hasil dari cara sikat gigi, menilai
kegiatan kesehatan gigi dari masyarakat, serta menilai efek segera dan
Halim, 2010). OHI-S digunakan karena dapat mengukur kebersihan gigi dan
mengenai karies gigi dan penyakit periodontal, diperlukan suatu metode dan
dari Greene and Vermillion. Penilaian OHI-S tergantung dari food debris
(Oral Higiene Index Simplified). OHI-S adalah skor atau nilai pemeriksaan
gigi dan mulut (Green and Vermillion) dengan menjumlahkan Debris Index
Debris Index (DI) adalah skor dari endapan lunak yang terjadi karena
adanya sisa makanan yang melekat pada gigi penentu, Calculus Index (CI)
adalah skor dari endapan keras (karang gigi) terjadi karena debris
indeks.
indeks. Indeks adalah angka yang menyatakan keadaan klinis yang didapat
gigi dan mulut seseorang ini adalah angka yang diperoleh berdasarkan
penilaian yang objektif, dengan menggunakan suatu indeks, maka kita dapat
Menurut Green dan Vermillion (1964, cit. Nio, 1987) untuk mengukur
yang disebut Oral Higiene Index Simplified (OHI-S). Nilai dari OHI-S ini
merupakan nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan antara debris indeks
kalkulus pada permukaan bukal dan lingual dari 3 segmen dalam tiap
rahang, yaitu:
1. Segmen pertama, mulai dari distal caninus sampai molar ketiga kanan
rahang atas.
3. Segmen ketiga, mulai dari mesial caninus sampai molar ketiga kiri.
Pemberian skor debris dan kalkulus pada setiap segmen didasarkan pada
permukaan bukal dan lingual yang paling banyak tertutup debris atau
kalkulus, sehingga skor bukal dan lingual tidak harus diambil dari gigi yang
sama. Pemberian skor juga diambil dari gigi permanen yang sudah erupsi
penuh. Oral Hygiene Index (OHI) mengukur debris dan kalkulus yang
menutupi permukaan gigi dan terdiri dari dua komponen yakni indeks debris
dan indeks kalkulus. Masing-masing indeks mempunyai rentangan skor 0 –
kalkulus. Skor total dari pemeriksaan debris atau kalkulus berkisar dari 0
sampai 36. Indeks debris perorangan didapat dari skor total debris dibagi
jumlah segmen yang diperiksa (berkisar dari 0 sampai 6), sehingga indeks
debris minimum 0 dan maksimum 6. Hal ini berlaku juga untuk indeks
a. Bila molar pertama atas atau bawah tidak ada, penilaian dilakukan
b. Bila molar pertama dan molar kedua atas atau bawah tidak ada,
c. Bila molar pertama, kedua dan ketiga atas atau bawah tidak ada, tidak
d. Bila insisivus pertama kanan atas tidak ada, penilaian dilakukan pada
e. Bila insisivus pertama kanan atau kiri atas tidak ada, tidak dapat
dilakukan penilaian.
f. Bila insisivus pertama kiri bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada
g. Bila insisivus pertama kiri atau kanan bawah tidak ada, tidak dapat
dilakukan penilaian.
Bila ada kasus diantara keenam gigi indeks yang seharusnya diperiksa
tidak ada, maka penilaian debris indeks dan kalkulus indeks masih dapat
dihitung apabila ada dua gigi indeks yang dapat dinilai (Nio, 1990).
kebersihan gigi
b. dan mulut (OHI-S) seseorang dapat dilihat dari adanya debris dan
Syarat gigi yang dapat diperiksa sebagai kriteria OHI-S yaitu (Marya,
2011):
skoring
4. Pada gigi posterior, gigi yang pertama kali erupsi diperiksa, biasanya
molar pertama
5. Pada gigi anterior, yang diperiksa adalah insisivus sentralis kanan atas
6. Jika gigi insisivus sentralis yang akan diperiksa tidak ada, dapat
berikut :
1. Pemeriksaan Debris
menjadi tiga bagian yang kira-kira luasnya sama yaitu dari batas
dihitung.
No KRITERIA NILAI
permukaan gigi.
ditentukan telah dicabut atau tidak ada, maka dapat menggunakan unsur
menilainya jadi8 diperlukan tiga unsur yang dinilai sebagai sample dari
seluruh gigi.
2. Pemeriksaan Calculus
gigi yang tak nampak seperti pada saku gusi serta leher gigi harus
diperiksa.
ketebalan calculus
berikut :
No KRITERIA NILAI
subgingival.
Calculus).
atau
OHI-S = DI + CI
1. Mudah digunakan
Kekurangan OHI-S:
2. Penilaian skor debris dan kalkulus yang kurang tepat dapat terjadi
3. Tidak cocok untuk penilaian status kebersihan gigi dan mulut individu
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
penyakit periodontal dan kalkulus, untuk menilai hasil dari cara sikat gigi,
menilai kegiatan kesehatan gigi dari masyarakat, serta menilai efek segera
suatu kelompok dengan metode yang sederhana dan cepat (Hiremath, 2011).
B. Saran
gigi dan mulut anaknya dan mengontrol gigi anaknya minimal 2 x setahun/6
http://idafarida73.blogspot.co.id/2012/09/cara-mengukur-kebersihan-mulut-ohi-
s.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/58652/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
http://gieriexs.blogspot.co.id/2009/05/oral-hygiene-index-simplified-ohi-s.html
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/14705/BAB%20II.pdf?se
quence=6&isAllowed=y