Pengukuran Index Plak Print
Pengukuran Index Plak Print
Pengukuran Index Plak Print
a.
Pengertian
Plak adalah suatu lapisan transparan yang melekat erat pada permukaan gigi. Terdiri atas bakteri dan
produk-produknya dalam bentuk bahan organik dan anorganik, cairan mulut, sel epitel yang lepas dan sel
darah. Beberapa bakteri yang hidup di dalam rongga mulut mempunyai kemampuan membentuk koloni pada
permukaan gigi dan membentuk plak secara berkesinambungan (Armasastra, 2011).
Plak gigi akan terlihat pada permukaan fasial dan lingual dari semua gigi setelah menggunakan
agen disclosing. Indeks plak per individu didapatkan dengan menjumlahkan total semua indeks plak dan
membaginya sesuai dengan jumlah permukaan yang diamati. Sistem penilaian plak ini relatif mudah untuk
digunakan karena setiap angka skoring memiliki definisi yang objektif. Kelebihan dari cara perhitungan
indeks plak ini adalah penggunaanya pada pembelajaran longitudinal dan percobaan klinis pada agen
pencegahan dan agen terapeutik yang digunakan.
Indeks plak Quigley-Hein dilaporkan pada 1962 adalah indeks pengukuran plak yang fokus kepada
sepertiga gingiva pada permukaan gigi. Indeks ini hanya memeriksa permukaaan fasial gigi anterior,
menggunakan pencuci mulut fuchsin asas sebagai agen disclosing. Sistem skor numerik dari 0 hingga 5
digunakan.
Pada tahun 1970, indeks plak ini telah dimodifikasi menjadi indeks plak Turesky- GilmoreGlickman modifikasi Quigley-Hein yang dibuat dengan mengukuhkan objektif kriteria indeks plak QuigleyHein dengan mendefinisikan lagi skor area sepertiga gingiva. Skor ini dianggap sebagai indeks yang boleh
diandalkan untuk mengukur plak,menggunakan estimasi area gigi yang ditutupi plak (Hiremath, 2011).
Teknik yang telah dimodifikasi ini menyediakan metode yang komprehensif untuk mengevaluasi
prosedur antiplak seperti menyikat gigi dan flossing. Indeks ini benar-benar menerangkan perbedaan dalam
akumulasi plak pada sepertiga gingival pada gigi (Hiremath, 2011).
Mudah untuk digunakan karena terdapat definisi objektif pada setiap skor
Kekurangan:
Interpretasi dari skor yang berbeda dapat bervariasi pada setiap operator yang dapat mengarah
c.
Setiap gigi diperiksa pada 6 area yang telah diberi disclosing agent sebelumnya, yaitu:
d.
Mesio-facial
Mid-facial
Disto-facial
Mesio-lingual
Mid-lingual
Disto-lingual
Skor Indeks
Skor maksimal yang dapat diperoleh tiap gigi adalah 30. Semua gigi diperiksa kecuali gigi molar
ketiga dan gigi dengan crown protesa maupun restorasi servikal (Panagakos et al, 2005)
Indeks plak Indeks plak Turesky-Gilmore-Glickman Modification of The Quigley-Hein mengukur
akumulasi plak permukaan gigi dengan menggunakan skor dari 0 5, dimana skor 0 berarti tidak ada plak,
skor 1 berarti bercak plak pada cervical margin gigi, skor 2 berarti selapis tipis plak pada cervikal margin
gigi (1 mm), skor 3 berarti lapisan plak lebih dari 1 mm namun tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi, skor 4
berarti lapisan plak lebih dari 1/3 permukaan gigi namun tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi, dan skor 5
berarti lapisan plak pada 2/3 atau lebih permukaan gigi (Newman et. al, 2012 ).
Kriteria Penilaian
0 tidak ada plak
1 plak berupa bercak terpisah pada batas servikal gigi
2 plak berupa lapisan tipis yang berkesinambungan (hingga 1 mm) pada batas servikal gigi
3 lapisan plak yang lebih lebar dari 1 mm tetapi menutup kurang dari 1/3 mahkota gigi
4 plak menutup sedikitnya 1/3 mahkota namun kurang dari 2/3 mahkota gigi
5 plak menutup 2/3 atau lebih dari mahkota gigi
Pengertian
Silness-Loe Plaque Index adalah pengukuran status kondisi gingiva yang ditemukan oleh Silness-
Loe pada tahun 1964 yang mencatat perubahan kualitatif pada gingiva. (Rebelo, 2011)
Indeks plak ini termasuk unik dalam penilaian plak gigi. Hal ini disebabkan karena pada indeks ini,
kita akan mengabaikan ketebalan plak yang terdapat pada permukaan koronal gigi, melainkan pada area
gingiva gigi yang akan diperiksa. (Reddy, 2006)
b
waktu yang lama, sedangkan kekurangan dari metode ini adalah interpretasi yang berbeda karena kriteria
yang subjektif yang dapat menyebabkan kesalahan dalam pengulangan pengukuran. (Eaton, K., Ower, P.,
2015)
c
Skor Indeks
Masing-masing permukaan gigi (bukal, lingual, mesial dan distal) diberi skor dari 0-3. Skor dari
keempat permukaan gigi ditambahkan dan dibagi empat untuk menghasilkan indeks plak gigi dengan skor
dan kriteria sebagai berikut:
Sistem Indeks Plak
Skor
Kriteria
Plak film melekat pada margin gingiva bebas dan daerah yang berdekatan dengan gigi. Plak
(0.1-0.9)
dapat dilihat in situ hanya setelah pengaplikasian disclosing solution atau dengan
menggunakan probe pada permukaan gigi.
Akumulasi moderat deposit lunak dalam saku gingiva (pocket), atau gigi dan margin gingiva
(1.0-1.9)
3
(2.0-3.0)
gingiva.
CONTOH Perhitungan:
Contoh berikut menunjukkan bagaimana cara menghitung skor indeks. Dengan asumsi gigi dengan
keempat permukaan dengan skor berikut:
Permukaan
Skor
Bukal
Lingual
Mesial
Distal
2
1
1
2
Indeks Plak = (2 + 1 + 1 + 2) / 4 = 1,5, sesuai dengan sistem indeks plak maka hasil indeks plak
gigi adalah akumulasi moderat deposit lunak dalam saku gingiva (pocket), atau pada gigi dan
gingiva margin yang dapat dilihat dengan mata telanjang.
Indeks untuk enam gigi berikut dapat dikelompokkan untuk menunjuk indeks untuk kelompok gigi:
16, 12, 24, 36, 32, 44.
Indeks untuk pasien diperoleh dengan menjumlahkan indeks untuk semua enam gigi dan
membaginya dengan enam.
Tooth
Maxillary right first molar (16)
Maxillary right lateral incisor (12)
Maxillary left first bicuspid (24)
Mandibular left first molar (36)
Mandibular left lateral incisor (32)
Mandibular right first bicuspid (44)
Index
1.5
1.3
1.2
1
1.6
1.3
Pengertian
Navy Plaque Index atau indeks plak Navy adalah skala plak yang secara umum digunakan untuk
menghitung penghitungan plak (Cugini, 2006). Indeks plak Navy dikembangkan oleh Grossman FD dan Fedi
PF tahun 1970 sebagai bagian dari pemeriksaan screening periodontal pada angkatan laut, bersama dengan
indeks kelainan periodontal Navy. Indeks ini menggambarkan status kontrol pasien dan menekankan plak
pada bagian servikal gigi yang berkontak dengan margin gingiva (Marya, 2011).
Indeks plak Navy sering digunakan untuk mengukur efisiensi sikat gigi dalam menghilangkan plak.
Indeks plaque Navy memberikan bobot yang lebih besar pada area gingiva. Nilai dari indeks dapat berupa
deskriptif. Nilai 0 bila tidak ada plaque. Karena plak tidak bewarna maka sebelum dinilai harus diwarnai
terlebih dahulu (Reddy, 2008).
b
Indeks plak Navy memberikan penilaian lebih besar pada penumpukan plak di setengah area gingiva
dan interproksimal gigi (Lang, 2015)
Indeks plak Navy digunakan dalam program edukasi kesehatan dan evaluasi kemampuan individu
untuk melakukan praktek kesehatan mulut (Reddy, 2008)
Indeks plak Navy memberikan perbedaan lebih besar pada skor plak pre dan post sikat gigi daripada
index lainnya, sehingga menjadi indeks yang terpercaya dalam mengukur efektivitas teknik
menyikat gigi untuk mencapai oral hygiene yang baik. (Lang, 2015; Reddy, 2008; Simonds &
Christensen, 1991)
Kekurangan:
Indeks plak Navy dapat memberikan skala pengukuran yang tidak akurat dan dapat menaikkan
tingkat keparahan (Lang, 2015)
Tidak mengevaluasi daerah gumline (atau daerah marginal) (Rustogi et al, 1992)
Facial gingival area (G), mesial proximal area (M), distal proximal area (D)
Lingual gingival area (G), mesial proximal area (M), distal proximal area (D) (Marya, 2011)
(Marya, 2011)
Intepretasi
Skor minimal tiap permukaan
:0
:9
:0
: 18
:0
: 18
(Marya, 2011)
Pengertian
Indeks plak ini merupakan metode dalam merekam plak pada permukaan mesial, distal, fasial dan
lingual gigi di margin gingiva. Plak yang ditemukan akan direkam dengan mencentang pada permukaan gigi.
(Putri, et al, 2010) Plaque Control Record adalah cara sederhana bagi para tenaga kesehatan gigi untuk
mendeteksi adanya plak pada permukaan gigi geligi perorangan. Permukaan tersebut meliputi bagian mesial,
distal, bukal, dan lingual. Penilaian plak tersebut membutuhkan tablet atau larutan disklosing, seperti
Bismarck Brown, Diaplac, dan sejenisnya, untuk memberi warna pada gigi. Setelah pewarnaan dengan
disklosing tersebut, dilanjutkan dengan pembilasan (berkumur-kumur) dan pemeriksaan akumulasi plak pada
daerah dentogingival junction. Pencatatan dilakukan dengan menandai warna merah pada record form.
Setelah semua skor dicatat, index diperhitungkan dengan pembagian antara jumlah plak pada permukaan
dengan total permukaan (OLeary, 1972).
Tujuan : Merekam adanya plak pada permukaan gigi individu agar dapat melihat kemajuan seseorang dalam
melakukan kontrol plak.
Cara Perlaksanaan :
-
Mengaplikasikan disclosing agent pada masing-masing permukaan gigi, kecuali permukaan oklusal
untuk memeriksa ada tidaknya plak pada dentogingival junction.
Pasien berkumur dan dilakukan pemeriksaan akumulasi plak pada daerah dentogingival junction
pada permukaan mesial, bukal, distal dan lingual. Area gigi yang tidak terwarnai diberi skor 0,
sedangkan area gigi yang terwarnai diberi skor 1.
Kelebihan :
a
Pewarnaan yang dilakukan pada gigi menggunakan disclosing agen sebelum dilakukan pengukuran,
memudahkan deteksi plak pada gigi
Melihat kemajuan seseorang dalam kontrol plak serta dapat juga digunakan untuk memberikan
motivasi dan edukasi kepada pasien (Darby & Walsh, 2015)
Kekurangan :
a
Adanya debris (seperti sisa makanan) yang terwarnai oleh disclosing agent menyebabkan hasil
pengukuran plak lebih dari yang sebenarnya
b
c
permukaan yang ada akumulasi plak (terwarnai) dibagi dengan jumlah seluruh permukaan gigi yang
diperiksa (mesial, bukal, distal dan lingual), kemudian dikalikan 100%. Skor plak tergolong baik, apabila
skornya 10% atau kurang.
Rumus :
Hasil perhitungan dalam bentuk persentase permukaan gigi yang terlapisi plak. ( Darby & Walsh, 2015)
Gambar : Formulir Plaque Control Record. A) 70% dari permukaan gigi ditemukan adanya plak pada
kunjungan pertama. B) 8% dari permukaan gigi ditemukan adanya plak pada kunjungan follow-up (Darby &
Walsh, 2015)
KESIMPULAN
1
Macam-macam indeks plak yaitu Turesky-Gilmore-Glickman Modification of The Quigley Hein Plaque
Index, Silness-Loe Plaque Index, Navi Plaque Index, dan Oleary Plaque Record.
Indeks plak yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan dalam melakukan proses
penghitungan skor plak indeks.