Boiler in CPO Industry

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah mengenai Aplikasi Boiler dalam perindustrian khususnya kelapa
sawit ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Dalam pembuatan makalah ini
tentu ada hambatan serta halangan, namun dengan adanya dukungan dan kerja sama
dari sesama anggota kelompok, kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup
baik. Kami berterima kasih kepada Bapak Dedi Budi Purwanto, S.T., M.T. selaku
dosen mata kuliah Permesinan Kapal, Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas
Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.

Dengan disusunnya makalah ini oleh kelompok kami, kami berharap dapat
memberi manfaat dan menambah wawasan serta pengetahuan mengenai Aplikasi
Boiler dalam perindustrian khususnya kelapa sawit bagi para pembaca. Kami
menyadari bahwa makalah ini banyak memiliki kekurangan, sehingga kami
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para pembaca demi
perbaikan makalah yang kami buat ke depannya. Demikian makalah ini kami buat,
semoga memberi manfaat kepada semua pihak.

Surabaya, 1 November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2 Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

Aplikasi Boiler dalam Industri Kelapa Sawit.......................................................... 3

2.1 Pengertian Boiler ...................................................................................... 3

2.2 Prinsip Kerja Boiler pada Industri Kelapa Sawit ..................................... 6

2.3 Proses Pabrik Kelapa Sawit ...................................................................... 7

2.4 Pengoperasian Boiler pada Industri Kelapa Sawit ................................. 10

2.5 Penggunaan Boiler pada Industri Kelapa Sawit ..................................... 13

BAB III ................................................................................................................. 15

PENUTUP ............................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Furnace atau ruang bakar ................................................................. 4

Gambar 2.2 Cyclone .............................................................................................. 5

Gambar 2.3 Economizer ........................................................................................ 6

Gambar 2.4 Cara Kerja Boiler ............................................................................... 6

Gambar 2.5 Stasiun Perebusan .............................................................................. 8

Gambar 2.6 Stasiun Penebah ................................................................................. 8

Gambar 2.7 Stasiun Press ...................................................................................... 8

Gambar 2.8 Stasiun Pemurnian Minyak ................................................................ 9

Gambar 2.9 Stasiun Pembangkit Tenaga Uap ..................................................... 10

Gambar 2.10 Power Station ................................................................................ 10

Gambar 2.11 Boiler yang digunakan dalam Industri Kelapa Sawit..................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan sebuah unit produksi yang


memelukan sumber energi yang besar untuk menggerakkan mesin-mesin serta
peralatan lain yang memerlukan tenaga dalam jumlah besar. Kebutuhan energi
tersebut dipasok dari ketel uap (boiler) dan generator set (genset). Boiler merupakan
sebuah bejana bertekanan yang berfungsi untuk memanaskan air guna
menghasilkan uap (steam) yang nantinya akan dikonversi menjadi energi listrik
melalui turbin. Kemudian uap sisa keluaran dari turbin akan ditampung disebuah
bejana yaitu Back Pressure Vasle (BPV) yang nantinya steam sisa akan disalurkan
kebeberapa stasiun yang membutuhkan, diantaranya adalah stasiun rebusan, stasiun
minyakan, dan stasiun pengolahan biji (Pahan, 2008). Boiler yang digunakan pada
industri kelapa sawit pada umumnya adalah boiler pipa air (water tube boiler). Uap
yang diperoleh dari hasil pemanasan air didalam pipa-pipa boiler yang berjumlah
ratusan dengan memanfaatkan cangkang (shell) dan serabut (fibre) kelapa sawit
sebagai bahan bakar. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan
panas ke suatu proses.

Pabrik kelapa sawit menggunakan boiler sebagai sumber tenaga. Boiler


mengubah energi potensial dalam air menjadi energi kinetik dalam bentuk uap
bertekanan tinggi untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan energy listrik.
Kemudian sisa uap akan di gunakan ke pengolahan dalam pengolahan kelapa sawit.
Dalam hal ini boiler memiliki peran yang sangat vital. Maka, bila terjadi gangguan
pada boiler maka akan terjadi stagnasi pada pabrik kelapa sawit. Oleh karena itu
perlu pemahaman yang tepat terkait penggunaan boiler yang menjadi bagian
dengan fungsi utama di industri Pengolahan Kelapa Sawit.

1
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini di antaranya sebagai berikut:

1. Mengetahui bagian-bagian boiler


2. Mengetahui jenis jenis boiler
3. Mengetahui cara kerja boiler dalam industri kelapa sawit

2
BAB II

Aplikasi Boiler dalam Industri Kelapa Sawit

2.1 Pengertian Boiler

Boiler merupakan mesin kalor (thermal engineering) yang


mentransfer energy energi kimia menjadi kerja (usaha) (Muin, 1988). Boiler
atau ketel uap adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang digunakan
untuk menghasilkan steam. Steam diperoleh dengan memanaskan bejana
yang berisi air dengan bahan bakar. Boiler mengubah energi-energi kimia
menjadi bentuk energi yang lain untuk menghasilkan kerja. Boiler
dirancang untuk melakukan atau memindahkan kalor dari suatu sumber
pembakaran, yang biasanya berupa pembakaran bahan bakar. Boiler
berfungsi sebagai pesawat konversi energi yang mengonversikan energi
kimia (potensial) dari bahan bakar menjadi energi panas. Boiler terdiri dari
dua komponen utama, yaitu:
1. Dapur sebagai alat untuk mengubah energi kimia menjadi energi panas.
2. Alat penguap (evaporator) yang mengubah energi pembakaran (energi
panas) menjadi energi potensial uap (energi panas).
Kedua komponen tersebut diatas telah dapat untuk memungkinkan
sebuah boiler untuk berfungsi. Uap yang dihasilkan boiler dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain adalah:
1. Pembangkit daya listrik, seperti pada PLTU dimana uap tersebut untuk
menggerakkan turbin agar dapat menghasilkan listrik.
2. Industri, seperti pada pabrik kelapa sawit dimana uap dipakai untuk
menghasilkan listrik dan juga sebagai pemanas pada alat-alat
pengolahannya.
Boiler pada dasarnya terdiri dari bumbungan (drum) yang tertutup
pada ujung pangkalnya dan dalam perkembangannya dilengkapi dengan
pipa api maupun pipa air. Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa,
maka boiler diklasifikasikan menjadi:

3
1) Boiler pipa api (fire tube boiler)
Boiler jenis ini pada bagian tubenya dialiri dengan gas pembakaran
dan bagian lainnya yaitu sel dialiri air yang akan diuapkan. Tube-tubenya
langsung didinginkan oleh air yang melindunginya. Jumlah pass dari
boiler tergantung dari jumlah laluan horizontal dari gas pembakaran
diantara furnace dan pipa-pipa api. Laluan gas pembakaran pada furnace
dihitung sebagai pass pertama. Boiler jenis ini banyak dipakai untuk
industri pengolahan mulai skala kecil sampai skala menengah.
2) Boiler pipa air (water tube boiler)
Boiler jenis ini banyak dipakai untuk kebutuhan uap skala besar.
Prinsip kerja dari boiler pipa air berkebalikan dengan pipa api, gas
pembakaran dari furnace dilewatkan ke pipa-pipa yang berisi air yang
akan diuapkan.

2.1.1 Bagian-Bagian Boiler


1. Ruang bakar (dapur). Bahan bakar akan dibakar di bagian ini dan
menghasilkan gas panas. Terdapat beberapa lubang yang menjadi tempat
keluar masuknya udara pembakaran agar dapat terjadi pembakaran
sempurna. Pada ruangan ini dikelilingi oleh banyaknya tube air yang
mampu menyerap uap panas hasil produksi steam. Ruang bakar
ditunjukkan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Furnace atau ruang bakar

2. Upper drum. Terbuat dari low carbon steel dengan campuran chrome,
vanadium, dan molybdenum. Fungsinya adalah untuk menampung air
umpan yang akan didistribusikan ke pipa air pembangkit steam, dan
menampung uap dari pipa pembangkit.

4
3. Header air umpan. Berbentuk silinder bejana yang diletakkan di
sekeliling dapur dan di bawah fire grade yang ada di dinding depan
boiler. Fungsinya untuk menampung air umpan dan mendistribusikan ke
pipa air pembangkit uap.

4. Header uap untuk penampung uap.

5. Tube air pembangkit uap. Di sini, air akan diubah menjadi uap dengan
pemanasan gas dari dapur. Tube disusun sedemikian rupa agar bisa
menerima panas secara maksimal.

6. Downcomer pipe. Pipa ini tidak memperoleh pemanasan dari gas panas.
Tugasnya mengalirkan umpan boiler dari upper drum ke header, upper
drum ke drum bawah, dan upper drum ke header.

7. Tube superheater. Uap kering dinaikkan ke uap superheat dengan panas


2800 ke 3000 Celcius. Isinya adalah uap dari upper drum yang
selanjutnya dipanaskan oleh gas panas dan didistribusikan ke header uap.
Selanjutnya, akan digunakan oleh turbin.

8. Multicyclone Dust Collector. Fungsinya menangkap abu yang tidak


sengaja terbawa gas panas, sehingga tidak langsung terbuang ke udara.

Gambar 2.2 Cyclone


9. Cerobong asap. Gas sisa pembakaran akan dibuang di sini. Serta, fungsi
lainnya adalah menurunkan suhu gas panas dari dapur sebelum dibuang.

10. Ekonomiser. Temperatur air umpan akan dinaikkan di sini dengan


memanfaatkan sisa gas panas.

5
Gambar 2.3 Economizer
2.3 Insulasi. Bagian ini akan menjaga keamanan lingkungan dan efisiensi
boiler. Serta, panas yang hilang karena tingginya temperatur dapur boiler
akan dikurangi di sini.

2.4 Peralatan pemisah air dan uap. Ada tiga tipe yang digunakan, yaitu dry pipe,
chevron drier, dan cyclone separator. Ketiganya mempunyai fungsi yang
berbeda-beda, namun secara umum akan memisahkan bulir air yang
terbawa uap saat memasuki upper drum.

2.2 Prinsip Kerja Boiler pada Industri Kelapa Sawit

Gambar 2.4 Cara Kerja Boiler

6
Cara kerja boiler adalah air umpan berada dalam daerator kemudian
disirkulasikan ke dalam upper drum sebagai penampung air umpan,
selanjutnya air umpan akan didistribusikan ke pipa pembangkit uap.
Selanjutnya hasil dari pemanasan didalam pipa pembangkit menghasilkan
uap yang akan ditampung oleh header uap dan akan langsung
didistribusikan ke upper drum, dalam hal ini upper drum terdapat sekat
untuk memisahkan uap dengan air, Karena hasil pemanasan dipipa
pembangkit tidak seratus persen uap tetapi terdapat air yang akan
didistribusikan kembali melalui downcomer pipe menuju lower drum. Dari
lower drum akan didistribusikan ke header feed water atau header air umpan
kemudian disalurkan kembali ke pipa pembangkit untuk diubah menjadi uap
kembali. Lalu uap air yang masih bersifat saturated atau uap keadaan basah
dipanaskan kembali di superheater dengan suhu 2800 lebih. Setelah uap
menjadi uap kering atau superheat steam lalu akan dipakai oleh turbin.
Dimana cara kerja telah dilampirkan pada gambar 2.4.

2.3 Proses Pabrik Kelapa Sawit


Pabrik kelapa sawit adalah suatu pabrik industri yang berfungsi
sebagai tempat pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit menjadi
minyak kelapa sawit/crude palm oil (CPO), inti kelapa sawit (kernel), fiber
dan cangkang. Pabrik kelapa sawit memiliki 6 stasiun yang berhubungan
dalam pengolahan kelapa mulai dari tandan buah segar sampai menjadi
minyak dan inti. Ada pun 6 stasiun tersebut diantaranya :
1. Stasiun Penerimaan Buah
Sebelum masuk ke tahap penyortiran, buah terlebih dahulu
ditimbang di jembatan timbang untuk mengetahui berat TBS dan untuk
mengetahui rendemen minyak sawit dan inti sawit. TBS yang telah
ditimbang kemudian dibawa ke lantai sortasi sebelum ke tahap
selanjutnya.

7
2. Stasiun Perebusan
Selanjutnya pengolahan kelapa sawit adalah proses perebusan.
Perebusan ini bertujuan untuk menurunkan tingkat keasaman lemak
bebas dan mengurangi kadar air.

Gambar 2.5 Stasiun Perebusan


3. Stasiun Penebah
Pada proses ini buah/brondolan dipisahkan dari tandan sawit
dengan menggunakan mesin penebah (thresher) dengan cara mengangkat
dan membanting tandan buah rebus tersebut.

Gambar 2.6 Stasiun Penebah


4. Stasiun Press
Proses keempat ini merupakan proses inti dimana minyak
diambil dari buah dengan melumatkan terlebih dahulu brondolan
kemudian dilakukan penekanan dengan mesin press untuk mendapatkan
minyak.

Gambar 2.7 Stasiun Press


5. Stasiun Pemurnian Minyak
Setelah proses pressing minyak dari buah, barulah didapat minyak
kasar. Selanjutnya minyak tersebut akan kebih disempurnakan dengan

8
proses seperti fraksinasi dan penyaringan. Setelah melalui tahap
penyempurnaan minyak dipompakan ke storage tank untuk tempat
penyimpanan sementara sebelum dikirim.

Gambar 2.8 Stasiun Pemurnian Minyak


6. Stasiun Pengolahan Biji
Hasil press selanjutnya diolah di stasiun biji untuk memisahkan
kembali fiber dengan biji. Fiber ini selanjutnya akan dikirim ke boiler
sebagai bahan bakar, sedangkan biji akan kembali diolah untuk
dipisahkan antara cangkang dengan inti dengan cara dipecah terlebih
dahulu. Sama halnya dengan fiber, cangkang juga dikirim menuju boiler
untuk digunakan sebagai bahan bakar. Inti yang didapatkan akan dikirim
ke kernel dryer untuk dikeringkan. Akan tetapi keseluruhan proses yang
terjadi pada masing-masing stasiun di pabrik tidak terlepas dari peran
penting dari stasiun pembangkit tenaga sebagai pemasok steam yang
akan digunakan turbin untuk menghasilkan energi listrik dan uap
bekasnya digunakan untuk pengolahan.
7. Stasiun Boiler (Boiler Station and Demineralization Plant)
Uap diperlukan untuk membangkitkan listrik, proses memasak
dan proses pabrik. Boiler memerlukan Bahan Bakar berupa Fiber dan
Shel sehingga di perlukan Material Handling berupa Conveyor untuk
melengkapinya. Air yang di supplay dari Water Treatment Plant untuk di
masak pada boiler sebelumnya harus melalui proses Demineralization
untuk menetralkan mineral air yang ada.

9
Gambar 2.9 Stasiun Pembangkit Tenaga Uap
8. Stasiun Tenaga (Power Station)
Dalam proses normal, kebutuhan power listrik suatu pabrik di
supply oleh 1 buah Turbine Uap dengan kapasitas sesuai kebutuhan
pabrik. Untuk pembangkitan awal sebelum boiler siap dan turbine belum
beroperasi digunakan 2 buah Generator Set.

Gambar 2.10 Power Station

2.4 Pengoperasian Boiler pada Industri Kelapa Sawit

Pengoperasian boiler di pabrik kelapa sawit hampir sama dengan


mesin lain, di mana harus dimatikan ketika selesai, dan harus dipanaskan
terlebih dahulu sebelum digunakan.

1. Persiapan dan pemanasan


Sebelum pemanasaan perlu dilakukan kontrol yang seksama
terhadap semua peralatan pada boiler untuk memastikan bahwa
semuanya berada dalam kondisi siap pakai sebelum dilakukan
pemanasan:
• Prosedur selama memeriksa tangki air umpan dalam keadaan penuh
dengan mutu air sesuai dengan persyaratan air umpan.
• Periksa posisi air di drum dengan memonitor level air di gelas
penduga dengan cara mengurangi dan menambah air di dalam drum
hingga alarm berfungsi.

10
• Memastikan peralatan pengaman lainnya dan safety valve boiler
dalam kondisi baik.
• Periksa pressure gauge, berfungsi baik/tidak.
• Valve air vent pada drum dan superheater pada posisi terbuka penuh
100%. Buka drain valve pada superheater dan starting valve pada
posisi terbuka penuh 100%.
• Memastikan ruang bakar (furnace) dalam keadaan bersih.
• Memastikan bahan bakar untuk boiler cukup tersedia

2. Pemanasan.
• Pada tahap pemanasan awal, laksanakan pembakaran dalam ruang
dapur tanpa ada blower yang dioperasikan.
• Setelah tekanan ± 0,5 kg/cm2, tutup penuh air vent pada superheater
dan upper drum.
• Operasikan rotary feeder dan masukkan bahan bakar secara
perlahan-lahan dan merata.
• Pertahankan tekanan ruang dapur pada tekanan yang direncanakan

3. Pengoperasian
Waktu yang dibutuhkan untuk pemanasan boiler bervariasi tergantung
jenis/type boiler, saat pengoperasian boiler dilakukan hal berikut
• Pada tekanan >21 kg/cm2 buka kerangan induk perlahan-lahan
dengan memperhatikan variasi pada tekanan boiler dan level air.
• Periksa semua peralatan-peralatan atas suara-suara yang abnormal.
• Pertahankan level air pada drum dikondisi yang ditentukan.
• Naikkan tekanan boiler sesuai tekanan yang direncanakan dan
lakukan percobaan pembuangan uap pada kerangan pengaman
(safety valve) pada superheater dan upper drum. Hal ini untuk
memastikan bahwa kerangan pengaman bekerja normal.
• Pertahankan tekanan boiler pada operasi normal.
• Pertahankan pemakaian uap agar konstan.

11
• Perhatikan densitas dari asap. Asap dengan densitas tebal yang
keluar dari cerobong menunjukkan kekurangan udara atau
pembakaran yang tidak sempurna. Perhatikan temperatur gas buang
normalnya 350 ⁰C - 370 ⁰C). Temperatur gas buang terlalu tinggi
mengakibatkan berkurangnya efisiensi boiler.

4. Penghentian
Pada tahap penghentian ini ada dua jenis yaitu penghentian secara
darurat yang disebabkan oleh mati listrik dan akibat level air yang turun
terus menerus, dan secara normal sebagai berikut:
• Hentikan suplai bahan bakar.
• Tutup kerangan uap utama dan suplai uap lainnya, serta air vent.
• Perhatikan level air pada gelas penduga (harus high water level)
• Turunkan tekanan hingga < 10 kg/ cm2 (sirkulasi).
• Stop FD fan dan secondary FD fan.
• Keluarkan abu-abu sisa pembakaran dari atas rooster.
• Stop ID fan dan buka damper 100%.
• Operasikan dumping grate dan mengeluarkan abu dari pintu abu.
• Stop double damper dust collector.
• Buka pintu dapur dan pintu abu, pintu-pintu yang lainnya tetap
tertutup.
Periksa semua kerangan blow down dan continuous blow down
(harus tertutup dengan sempurna dan tidak terdapat kebocoran).
Pengoperasian boiler di pabrik kelapa sawit hampir sama dengan mesin
lain, di mana harus dimatikan ketika selesai, dan harus dipanaskan
terlebih dahulu sebelum digunakan.

12
2.5 Penggunaan Boiler pada Industri Kelapa Sawit

Gambar 2.11 Boiler yang digunakan dalam Industri Kelapa Sawit


Ketel uap yang digunakan di pabrik kelapa sawit biasanya adalah
ketel uap dengan kapasitas uap 20.000 Kg uap/jam dan dengan tekanan 20
kg/cm2. dimana dibutuhkan 2 unit boiler untuk pabrik kelapa sawit dengan
kapasitas olah 45 ton TBS/jam.

Sebagian besar ketel uap yang digunakan pada pabrik kelapa sawit
adalah ketel uap yang menghasilkan uap superheated, dimana uap ini
digunakan pertama kali untuk memutar turbin sebagai pembangkit tenaga
listrik kemudian sisa uap dari pembangkit tersebut digunakan sebagai
pemanasan TBS pada sterilizer.

Menurut jenisnya ketel uap terbagi menjadi 2 bagian, yaitu : ketel


pipa air dan ketel pipa api. ketel yang digunakan pada pabrik kelapa sawit
adalah ketel pipa air. maksudnya adalah air berada didalam pipa
dipanaskan oleh api yang berada diluar pipa air. Untuk menghitung
kapasitas uap pada ketel uap yang dibutuhkan adalah dengan:

- Kebutuhan uap pada pabrik kelapa sawit adalah 0.6 ton uap/ton TBS.
- Jadi, untuk pabrik 45 ton membutuhkan boiler = 45 ton x 0.6 = 27 ton
uap/jam.

13
Maka dari itu dibutuhkan 2 unit ketel uap dengan kapasitas uap 20
ton uap/jam pada masing-masing ketel uap.

Biasanya bolier yang digunakan di pabrik kelapa sawit memiliki


spesifikasi sebagai berikut:

- Kapasitas Uap : 20 Ton/jam


- Temperatur Uap : 2800 C
- Tekanan Uap : 20 kg/cm2
- Temperatur air umpan : 900 C
- Effisiensi Ketel Uap : 75 %
- Pemakaian bahan bakar : 75% serabut dan 25% cangkang.

14
BAB III

PENUTUP

Boiler adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang digunakan untuk
menghasilkan steam yang diperoleh dengan memanaskan bejana yang berisi air
dengan bahan bakar. Boiler mengubah energi-energi kimia menjadi bentuk energi
yang lain untuk menghasilkan kerja dan dirancang untuk melakukan atau
memindahkan kalor dari suatu sumber pembakaran, yang biasanya berupa
pembakaran bahan bakar.

Cara kerja boiler adalah air umpan dalam daerator, lalu disirkulasikan ke
dalam upper drum, selanjutnya air umpan akan didistribusikan ke pipa pembangkit
uap. Hasil dari pemanasan berupa uap yang akan ditampung oleh header uap dan
akan langsung didistribusikan ke upper drum, dalam hal ini upper drum terdapat
sekat untuk memisahkan uap dengan air, dimana hasil tidak seratus persen uap
tetapi terdapat air yang akan didistribusikan kembali melalui downcomer pipe
menuju lower drum. Dari lower drum akan didistribusikan ke header feed water
kemudian disalurkan kembali ke pipa pembangkit untuk diubah menjadi uap
kembali. Lalu uap air yang masih bersifat basah dipanaskan kembali di superheater
dengan suhu 2800 lebih. Setelah uap menjadi uap kering atau superheat steam lalu
akan dipakai oleh turbin.

Dalam pengoperasiannya, boiler pada industri kelapa sawit memiliki 4


tahapan. Yaitu tahap persiapan dan pemanasan, tahap pemanasan, tahap
pengoperasian, dan tahap penghentian.

Untuk menunjang proses pengoperasian yang optimal, boiler untuk industri


kelapa sawit memiliki spesifikasi boiler berupa kapasitas, temperatur/suhu, dan
tekanan dimana penentuannya tergantung pada jumlah kelapa sawit yang akan
diproduksi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hafidz, M. (2013). Stasiun Boiler Kelapa Sawit. Diambil dari:


https://www.academia.edu/12019987/Stasiun_Boiler_Kelapa_Sawit
(diakses 1 November 2018, pukul 12.00)

Wan, A. (2012). Ketel Uap (Boiler) di Pabrik Kelapa Sawit. Diambil dari:
http://belajarsawit.blogspot.com/2012/12/ketel-uap-boiler-di-pabrik-kelapa
-sawit.html (diakses 31 Oktober 2018, pukul 23.00)

16
17

Anda mungkin juga menyukai