Saturated Steam Dan Superheated Steam
Saturated Steam Dan Superheated Steam
Saturated Steam Dan Superheated Steam
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
Boiler yang tergolong dalam jenis fire tube boiler adalah jenis boiler kecil
yang sederhana dan pada umumnya memiliki kapasitas 10 ton/jam dengan
tekanan 16 kg/cm2, sehingga tergolong ke dalam boiler bertekanan rendah.
Karena kapasitas, tekanan, dan temperatur uap yang dihasilkan rendah maka fire
tube boiler jarang digunakan untuk pengolahan modern. Fire tube boiler memiliki
konstruksi yang relatif sederhana, kokoh, dan mudah dijangkau harganya.
Kekurangannya adalah lambat dalam mencapai tekanan operasi pada awal
operasi, dan keuntungan menggunakan boiler ini adalah fleksibel terhadap
perubahan beban secara cepat (Hanifah, 2019).
B. Burner
Pada prinsipnya burner adalah transduser yang berguna untuk mengubah satu
bentuk energi ke bentuk energi yang lain. Dalam hal ini burner berfungsi untuk
mengubah energi kimia yang terdapat dalam bahan bakar, menjadi energi
panas di dalam furnace melalui suatu reaksi kimia dalam nyala api.
C. Tubing Water Tube
Water tube berfungsi sebagai tempat aliran air umpan yang akan dipanaskan.
Pipa air mengalami kontak langsung dengan api pembakaran, sehingga
pemanasan air di dalam pipa terjadi dan menyebabkan fluida mengalami
pergerakan molekul air ke arah steam drum.
D. Steam Drum
Steam drum merupakan tempat penampungan air panas yang bercampur
dengan uap air jenuh. Steam Drum menampung sirkulasi air boiler dan
memisahkan saturated steam yang telah terbentuk sebelum masuk ke
superheater.
E. Water Drum
Water drum merupakan tempat menampung kotoran atau air berlebih yang
terbentuk selama proses pembentukan steam. Alat ini berhubungan erat dengan
steam drum dalam proses sirkulasi air di dalam boiler. Kotoran yang terbawa
ke dalam water drum akan diendapkan dan pada setiap saat endapan ini
dibuang keluar dengan membuka drain valve. Selain itu, fluida yang masih
berfase cair di dalam steam drum akan mengalir ke water drum secara alami
melalui blowdown tube.
F. Superheater
Superheater merupakan tempat untuk meningkatkan temperatur saturated
steam dan mengubah fasenya menjadi superheated steam. Temperatur akan
naik sampai menjadi kondisi superheated steam karena ada suplai panas dari
pembakaran.
G. Pressure Safety valve
Pressure safety valve berfungsi sebagai pengaman yang akan bekerja bila
terdapat tekanan lebih pada boiler atau tekanan pada boiler melebihi batas
9
tekanan yang diatur. Pressure safety valve akan mengeluarkan uap secara
otomatis apabila tekanan melebihi batas yang ditentukan.
H. Drain Valve
Drain Valve merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan yang
berada di dalam pipa steam ataupun di dalam drum. Air di dalam boiler akan
menjadi kondensat dan di dalamnya juga terdapat padatan-padatan yang dapat
menjadi kerak.
I. Pompa Sentrifugal
Pompa Sentrifugal adalah pompa yang mempunyai elemen utama yakni berupa
motor penggerak dengan sudut impeller yang berputar dengan kecepatan
tinggi. Prinsip kerjanya yakni dengan mengubah energi mekanis alat penggerak
menjadi energi kinetik fluida, kemudian fluida di arahkan ke saluran buang
dengan memakai tekanan dengan menggunakan impeller yang berputar di
dalam casing. Pompa sebagai komponen boiler berfungsi sebagai media
pengumpan air umpan boiler.
J. Kompresor
Kompresor adalah alat yang berfungsi meningkatkan tekanan udara untuk
kebutuhan proses dalam suatu sistem proses. Kompresor sebagai komponen
boiler berfungsi sebagai media penyalur udara pembakaran yang dibutuhkan
oleh burner. Selain itu, kompresor dapat mengatur laju alir udara yang
dibutuhkan sesuai dengan rasio udara bahan bakar yang akan dipakai.
K. Pressure Indicator
Pressure indicator berfungsi sebagai alat untuk menunjukkan besarnya tekanan
uap. Tekanan merupakan faktor penting dalam proses di boiler. Tekanan proses
yang diinginkan harus dijaga sesuai dengan kebutuhan steam. Satuan
pengukurannya dikenal dengan istilah psi, psf, mmHg, inHg, bar dan atm.
L. Temperature Indicator
Temperature Indicator adalah alat yang berfungsi menunjukkan suhu dari
suatu proses. Komponen ini menunjukkan suhu yang ada pada steam drum dan
steam yang terbentuk.
10
M. Valve
Valve berfungsi untuk mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran fluida di
dalam boiler. Valve yang terpasang pada boiler terdiri dari valve untuk air
umpan, check valve air umpan dan valve pengatur aliran saturated steam dan
superheated steam.
2. Hukum Termodinamika II
Hukum Termodinamika II timbul berdasarkan pernyataan oleh:
a) Clausius, bahwa: “adalah tidak mungkin bagi sistem apapun untuk
beroperasi sedemikian rupa sehingga hasil tunggalnya akan berupa suatu
perpindahan energi dalam bentuk kalor dari benda yang lebih dingin ke
benda yang lebih panas”
b) Kelvin Planck, bahwa: “tidak mungkin menggunakan proses siklus untuk
memindahkan panas dari benda panas dan mengubahnya menjadi kerja
tanpa memindahkan sebagian panasnya kepada benda dingin pada saat yang
sama”
c) Weber, bahwa: “adalah panas tidak dapat mengalir dari benda yang suhunya
rendah ke suhu yang tinggi, kecuali ditambah energi dari luar sistem untuk
mengubah benda tersebut”
Sehingga dapat dinyatakan bahwa bunyi Hukum Termodinamika II yaitu
kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin; kalor
tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas tanpa
dilakukan usaha.
Ketika suatu zat sebagai cair dan uap sebagian pada suhu jenuh, kualitasnya
didefinisikan sebagai rasio massa uap terhadap massa total. Uap air pada suhu
saturasi disebut sebagai uap jenuh. Ketika uap air berada pada suhu lebih besar
dari suhu saturasi maka ada sebagian atau seluruhnya merupakan uap panas lanjut
(superheated steam). Tekanan dan suhu uap panas lanjut (superheated steam)
adalah sifat yang independen karena suhu lebih rendah dibandingkan tekanan
yang konstan.
15
Diagram P-v diperlihatkan pada Gambar 2.4. Pada diagram tersebut tampak
garis-garis isotermal (suhu tetap). Diagaram tersebut menunjukkan bahwa pada
suhu di bawah titik kritis, maka tekanan akan konstan ketika melalui daerah dua
fasa cair-uap, tetapi pada daerah satu fasa (cair atau gas) maka tekanan akan turun
pada temperatur tetap dan volume spesifik naik. Sedangkan saat temperatur sama
atau lebih dari tempreatur kritis (Tc), maka tekanan akan menurun secara terus
menerus pada temperatur tetap dan volume spesifik meningkat. Hal ini terjadi
karena kurva tersebut tidak memotong pada daerah dua fasa cair-uap.
Identifikasi fase dari zat murni berdasarkan susunan molekulnya menurut
Tresna Mustikasari (2013) meliputi:
1. Solid : Jarak antar molekul sangat dekat sehingga gaya tarik antar molekul
sangat kuat, maka bentuknya tetap. Gaya tarik antara molekul-molekul
cenderung untuk mempertahankannya pada jarak yang relatif konstan. Pada
temperatur tinggi molekul melawan gaya antar molekul dan terpencar
2. Liquid : Susunan molekul mirip dengan zat padat, tetapi terhadap yang lain
sudah tidak tetap lagi. Sekumpulan molekul akan mengambang satu sama lain.
3. Gas : Jarak antar molekul berjauhan dan susunannya acak. Molekul bergerak
secara acak.
16
Menurut Tresna Mustikasari (2013), perubahan fase dari zat murni secara
termodinamika terdapat lima keadaan. Berikut ini merupakan proses perubahan
fase pada tekanan konstan sesuai dengan diagaram T-v yang terlihat pada Gambar
2.6.
Keadaan 1: pada keadaan ini disebut compressed liquid atau subcooled liquid.
Pada keadaan ini penambahan panas hanya akan menaikkan
temperatur tetapi belum menyebabkan penguapan
Keadaan 2: disebut saturated liquid (cairan jenuh). Pada keadaan ini fluida tepat
akan berubah fasenya. Penambahan panas sedikit saja menyebabkan
terjadi penguapan dan akan mengalami sedikit penambahan volume.
17
Gambar 2.7 merupakan bentuk umum dari diagram entropi. Pada daerah
superheated steam, garis-garis volume spesifik konstan, kemiringannya lebih
curam dari garis-garis tekanan konstan. Garis-garis kualitas (quality) tetap
ditunjukkan dalam dua fase cair-uap. Garis-garis entalpi konstan hampir
membentuk garis lurus pada saat tekanan berkurang.
18
panas ditambahkan) dan temperatur jenuh uap (temperatur pada saat uap akan
mengembun jika panas dibuang) akan memberikan tekanan yang sama dan cairan
tidak akan cair lagi pada temperatur di atas temperatur jenuh, sedangkan uap tidak
akan tetap uap pada temperatur di bawah temperatur jenuh (Borgnakke, 2006).
Saturated steam berkisar antara suhu 150˚C sampai 374˚C. Ciri khas dari
saturated steam adalah masih mengandung air sehingga mudah membentuk air
kembali akibat kondensasi karena penurunan suhu. Sedangkan tekanan saturated
steam berkisar 101.3 kPa hingga 22.1 Mpa. Saturated steam mulai terbentuk tepat
pada saat air mencapai titik didihnya, hingga semua energi dari panas laten
diserap air. Di saat semua energi dari panas laten diserap oleh air dan jumlah fase
uap sudah mencapai tekanan dan temperatur konstan maka itulah batas akhir dari
fasa saturated steam.
Uap pada temperatur di atas temperatur jenuh adalah uap panas lanjut. Jika
setelah penguapan, uap dipanaskan sehingga temperatur naik di atas penguapan
cairan, uap dikatakan panas lanjut (superheated). Uap panas lanjut diperlukan
untuk memisahkan uap dari penguapan caiaran. Sepanjang uap tetap berhubungan
dengan cairan, maka akan tetap jenuh. Hal tersebut disebabkan adanya
penambahan panas pada campuran uap-cairan yang hanya akan menguap lebih
lanjut adalah ciaran dan tidak ada superheating yang terjadi.
Pengaruh level air pada drum boiler terhadap variabel lainnya, yaitu:
a) Level ketinggian air dipengaruhi oleh temperatur gas sebagai bahan bakar
yang masuk ke pipa pada boiler. Jika temperatur tinggi akan menyebabkan
proses penguapan air pada drum boiler semakin tinggi
b) Level ketinggian air yang tinggi akan menyebabkan steam yang dihasilkan
mengandung uap air. Jika level terlalu rendah maka akan menghasilkan
steam yang terlalu kering dan akan menyebabkan kerusakan pada pipa-
pipa pada boiler
c) Level ketinggian air yang terlalu rendah dapat menyebabkan drum boiler
akan rusak karena terlalu panas
d) Level ketinggian air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pemisah uap
tidak berfungsi dengan baik, kontrol suhu akan sulit dan pipa steam dan
superheater bisa rusak oleh kelembaban atau akumulasi kimia pengolahan
air.
Level ketinggian air di dalam drum boiler dapat diketahui melalui instrumen
water level gauge. Jenis water level gauge yang dapat digunakan yaitu reflex
glass dengan mengetahui level air dari tabung kaca.