Kulp Cibos
Kulp Cibos
Kulp Cibos
1.1 Tujuan
1. Mengenal Tumbuhan Sekitar Kebun Raya Cibodas
2. Mengetahui tata cara membuat herbarium
Kingdom : Plantae
(tidak termasuk) : Angiospermae
(tidak termasuk) : Magnoliidae
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Spesies : C. camphora
Kamfer (Cinnamomum camphora) termasuk dalam suku Lauraceae selain dari
kayu manis (Cinnamomu iners). Tumbuhan ini dapat tumbuh di dataran tinggi,
pegunungan. Ciri-cirinya sebagai berikut :
memiliki bau khas kulit manis
berkelamin ganda (diaceous)
pohon, tinggi lebih dri 40 meter
kulit batang coklat, dan memiliki retakan vertical
bunga majemuk berwarna kuning agak putih
buah hijau, setelah tua menjadi biru
Tanaman suku lauraceae di indonesia digunakan berbagai keperluan. Kayunya
dapat digunakan sebagai bahan bangunan terutama Eusideroxylen
zwageri karena tahan terhadap serangan rayap atau cacing dan serangga. Banyak jenis
dari suku lauraceae mengandung minyak atsiri yang penting, misalnya Cinnamomum
camphora (Campora) digunakan sebagai Pengharum kamfer
2. Cupressus sempervirens
Kingdom : Plantae
Divisi : Pinophyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Cupressaceae
Genus : Cupressus
Spesies : C. sempervirens
Tumbuhan cemara lilin (Cupressus sempervirens) di Indonesia tersebar di
hutan sub tropis atau bisa tumbuh pada ketinggian 1.400 m-2.300 m. Tumbuhan
cemara lilin ini umumnya berupa perdu sampai pohon. Dengan tinggi mulai 3 meter
dan bisa mencapai ketinggian 30 meter. Dari berbagai macam jenis Cemara, Cemara
Lilin ini tak jarang memiliki banyak peminat dan sebagian besar para pecinta cemara
Lilin memanfaatkan sebagai penghias pohon natal.
MORFOLOGI
Daun (Folium)
Cemara lilin (Cupressus sempervirens) mempunyai bangun daun
(Circumscriotion) jarum dan bersisik. Ujung daun (Apeks Folii) dari cemara lilin ini
adalah berbentuk rata. Pangkal daun (Basis Folii) nya juga berbentuk rata karena
mulai pangkal sampai ujung sama tidak ada yang lebih besar seperti jarum. Susunan
tulang daun dari cemara lilin ini adalah semua tulang daunnya sejajar (rectinervis).
Hal ini terjadi karena pada cemara umumnya selalu mempunyai struktur seperti itu.
Cemara lilin memiliki tepi daun bergerigi/berlekuk (lobatus). Warna daging daun dari
cemara lilin ini adalah hampir keseluhurannya berwarna hijau. Permukaan daun
cemara lilin ini kasar karena daunnya seperti bersisik (lepidus).
Akar (Radix)
Akar cemara lilin ini adalah berupa akar tunggang Karena tumbuhan cemara
ini termasuk tumbuhan dikotil sekaligus Gymnospermae, yaitu sistem akar yang
terdiri akar primer/utama dan terlihat jelas membentuk akar lateral yang relatif lebih
kecil. Akar cemara biasanya bersimbiosa dengan bakteri pengikat nitrogen.
Batang (Caullis)
Batang cemara lilin hampir sama dengan bentuk seperti lilin, yaitu mempunyai
batang tegak, bulat, keras, permukaannya yang kasar, berwarna cokelat dengan
cabang-cabang ranting yang sangat banyak.
Bunga (Flos)
Bunga cemara lilin berupa bunga tunggal (planta unifloris). Bunga ini tumbuh
di ketiak daun (flos axillaris). Bunga jantan dan betina terdapat pada satu rumah.
Bunga betina berbentuk seperti lonceng, biasanya terletak di dasar cabang. Bunga
jantan berbentuk cawan bercangap dua. Biasanya terletak di ujung cabang dan
berwarna hijau.
Buah (Fructus)
Buah cemara lilin berbentuk kotak atau bulat, bertekstur keras, dengan garis
tengah 5-8 mm dan berwarna cokelat.Biji cemara lilin Cupressus sempervirens)
berwarna cokelat dan berbentuk bulat.
Manfaat
Semua bagian pohon cemara lilin bisa dimanfaatkan mulai dari kayu, getah,
ranting, biji, hingga daunnya mempunyai kegunaan yang bernilai ekonomi aliasnya
pohon ini sangat komersil.
https://www.academia.edu/18764124/Cemara_Lilin_Gymnospermae_
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Class : Leptosporongiopsida
Ordo : Filicales
Famili : Cyatheaceae
Genus : Cyathea
Persebaran : Bunga bangkai tersebar mulai dari kawasan Afrika barat hingga ke
Kepulauan Pasifik, termasuk Indonesia.
Pemanfaatan : Bau busuk yang dikeluarkan oleh bunga bangkai, berfungsi menarik
kumbang dan lalat penyerbuk bunganya.
Informasi lainnya : Walaupun ukuran bunga bangkai lebih besar dari pada bunga
Raflesia, bunga bangkai bukan bunga terbesar, karena sebenarnya bunga
bangkai terdiri dari ribuan bunga kecil yang tumbuh pada batang yang
sama.
6. Calamus heteroideus
Pemanfaatan : Batangnya yang sudah tua dapat dijadikan sebagai perabotan rumah
tangga. Sedangkan batang yang masih muda berwarna hijau dapat
dimanfaatkan sebagai sayuran bagi masyarakat Suku Dayak.
Informasi lainnya : Rotan yang siap dipanen memiliki beberapa ciri khusus, yaitu:
batangnya berwarna kuning, daunnya sudah gugur, durinya berwarna hitam atau
kuning kehitaman dan batangnya sudah tidak dibalut pelepah.
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledones
Ordo : Asterales
Famili : Compositae
Genus : Coreopsis
Spesies : Coreopsis grandiflora
Gambar
Deskripsi
Coreopsis berasal dari dua kata Yunani Koris= bug" dan opsis=
buah."Memang, polong tanaman menyerupai bug.Coreopsis, Lenok atau Paris
kecantikan, asli bunga dari Amerika Utara, dalam budaya dikenal selama lebih dari
dua abad. Ada abadi dan tahunan coreopsis. Coreopsis grandiflora (Coreopsis
grandiflora), lanset (Coreopsis lanceolata), dan whorled (Coreopsis verticillata)
dianggap jangka panjang.Bunga memiliki warna kuning cerah. Di alam Coreopsis
grandiflora tumbuh di tanah kering berpasir.Ini fitur ukuran besar baik semak dan
bunga.Tanaman mencapai ketinggian 100 cm, semak kuat, silnovetvisty, daun yang
lebih rendah secara keseluruhan, atas - potong.Keranjang dengan diameter 6-8 cm.
Bunga dari lemon cahaya untuk coklat keemasan gelap.Bunga dari Juli hingga
September (Oktober).Tapi taman coreopsis ini berumur pendek.Dan beberapa tahun
kemudian spesimen baik bisa menghilang tanpa alasan yang jelas.
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledones
Ordo : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Genus : Melaleuca
Spesies : Melaleuca cajuputi Powell
Persebaran : Asal dan distribusi geografis batas yang tepat dari berbagai alami Melaleuca
cajuputi tidak diketahui, seperti yang telah dibudidayakan di Asia selama
beberapa abad. Batas-batas perkiraan mencakup kisaran garis lintang dari 18 °
S 12 ° N dari tropis, Australia utara (Queensland, Northern Territory, Australia
Barat) melalui selatan-barat Papua Nugini, Indonesia, Malaysia ke Thailand
dan Vietnam |. Populasi alami Melaleuca cajuputi di Indonesia timur terjadi di
Kepulauan Maluku Buru, Seram dan Ambon. Melaleuca cajuputi telah ditanam
sejak 1926 di Jawa Tengah untuk produksi minyak.Juga ditanam di Malaysia.
(proseanet.org).
Gambar
Deskripsi
Tanaman kayu putih yang tingginya bisa mencapai 10 meter yang memiliki
Batang berkayu, bulat, kulit mudah mengelupas, bercabang, warna kuning
kecoklatan. Daun tunggal, bentuk lanset. Bunga majamuk, bentuk bulir, dan memiliki
buah berbentuk kotak.
Daun Melaleuca cajuputi memiliki antibakteri, sifat anti-inflamasi dan
anodyne dan digunakan secara tradisional terhadap rasa sakit, luka bakar, pilek,
influenza dan dispepsia. Minyak Cajeput diproduksi dari daun dengan destilasi uap.
Minyak adalah obat yang umum rumah tangga, terutama di Asia Tenggara, yang
digunakan secara internal untuk pengobatan batuk dan pilek, melawan kram perut,
kolik dan asma.
Tanaman ini oleh orang Indonesia, dikenal sebagai tumbuhan kayu putih,
dimana ekstrak daunnya bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minyak kayu
putih yang berkashiat untuk obat masuk angin, dll. Kayu putih merupakan mangrove
asosiasi atau ikutan. Tanaman kayu putih yang tingginya bisa mencapai 10 meter ini
memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut: 1. Batang berkayu, bulat, kulit mudah
mengelupas, bercabang, warna kuning kecoklatan 2. Daun tunggal, bentuk lanset,
ujung dan pangkal runcing,pada bagian tepi rata, permukaan berbulu,pertulangan
sejajar, warna hijau. 3. Bunga majamuk, bentuk bulir, panjang 7-8 cm, mahkota 5
helai, warna putih 4. Buah berbentuk kotak, beruang 3, tiap ruang terdapat banyak biji
(Tjitrosoepomo,2010).
Deskripsi
Pohon, tahunan, tinggi 10-15 m. Batang berkayu, dan berwarna hijau
kecoklatan. Daun tunggal, tersebar berbentuk lanset, daun berwarna merah keunguan
(muda), hijau tua pada permukaan atas dan hijau muda pucat pada permukaan bawah
(tua). Bunga majemuk, berbentuk malai aktinomorf, terletak di ketiak daun, berambut
halus dan berwarna putih kekuningan. Buah buni, bulat telur, berwarna hijau
(mentah), dan hitam (masak). Biji kecil, bulat telur, dan berwarna hijau (muda) dan
hitam (tua). Akar tunggang, dan berwarna coklat kotor.
Tinggi tanaman kayu manis berkisar antara 5 – 15 m, kulit pohon berwarna
abu-abu tua berbau khas, kayunya berwarna merah coklat muda. Daun tunggal, kaku
seperti kulit, letak berseling, panjang tangkai daun 0,5 – 1,5 cm, dengan 3 buah tulang
daun yang tumbuh melengkung. Bentuk daun elips memanjang, panjang 4 – 14 cm,
lebar 1,5 – 6 cm, ujung runcing, tepi rata, permukaan atas licin warnanya hijau,
permukaan bawah bertepung warnyanya keabu-abuan. Daun muda berwarna merah
pucat. Bunganya berkelamin dua atau bunga sempurna dengan warna kuning.
Ukurannya kecil. Kelopak bunga berjumlah 6 helai dalam dua rangkaian. Bunga ini
tidak bertajuk bunga. Benang sarinya besrjumlah 12 helai yang terangkai dalam empat
kelompok, kotak sarinya beruang empat. Persariann berlangsung dengan bantuan
serangga. Buahnya buah buni berbiji satu dan berdaging. Bentuknya bulat
memanjang. Warna buah muda hijau tua dan buah tua ungu tua. Panjang buah sekitar
1,3 – 1,6 cm, dan diameter 0,35 – 0,75 cm. Panjang biji 0,84 – 1,32 cm dan diameter
0,59 – ,68 cm (Kimball, 1999).
Kandungan Kimia :Kayu manis mengandung minyak atsiri, eugenol, safrole,
cinnamaldehyde, tannin, kaqlsium oksalat, damar, zat penyamak.
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian : Kayu manis memiliki efek farmakologis
sebagai berikut peluruh kentut (karminatif), peluruh keringat (diaforetik), antirematik,
meningkatkan nafsu makan (stomakik), menghilangkan sakit (analgetik). Sifat
kimiawinya pedas, sedikit manis, hangat dan wangi (Dartius, 1991).
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledones
Ordo : Cariophylales
Famili : Cactaceae
Genus : Espostoa
Spesies : Espostoa lanata
Persebaran : Amerika
Gambar
Deskripsi
Kaktus Espostoa lanata memiliki sistem perakaran tunggang membentuk akar
cabang dan akar rambut. Batang kaktus ini mengandung banyak air atau
sukulen.bentuk batangnya bulat.
12. Echinocactus grusonii Hildm.
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledones
Ordo : Cariophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Echinocactus
Spesies : Echinocactus grusonii
Persebaran : Meksiko
Gambar
Deskripsi
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledones
Ordo : Asparagales
Famili : Asparagaceae
Genus : Agave
Spesies : Agave mitis
Gambar
Deskripsi
Agave mitis membentuk mawar hijau biru sampai kuning-hijau, berdaging
daun sampai 60 cm (2kaki) panjang. Daunnya memiliki duri cokelat lembut yang
hampir tidak mengesankan seperti ada pada agaves lainnya. Bunga-bunga menempel
erat pada batang yang membentuk kolom sempit yang jauh lebih kompak daripada
kebanyakan spesies genus lainnya. Bunga berwarna hijau masing-masing setinggi
sekitar 60 mm (2,4 inci).
Gambar
Deskripsi
Tumbuhan ini berbentuk pohon, batang berkayu, permukaan kasar,
percabangan simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada
yang condong ke atas ada yang mendatar. Tanaman ini memiliki daun tidak lengkap
dan mempunyai daun tunggal.
Manfaat
Di Jawa jenis tepung yang terbuat dari kernel benih dan digunakan dalam
penyusunan makanan lezat seperti dodol (berdasarkan beras ketan) . Dalam
pengobatan tradisional, kulit direkomendasikan untuk aplikasi eksternal di hystero-
epilepsi, dalam bentuk senyawa seperti campuran kosmetik. Sebagaimana mangga,
kuweni juga populer sebagai tanaman pekarangan. Pohon ini ditanam terutama untuk
diambil buahnya, yang disukai orang karena keharumannya. Buah ini, manakala
masak, dimakan sebagai buah meja atau dijadikan campuran minuman. Mutu buah
kuweni bervariasi bergantung pada kultivarnya, yang dianggap paling baik ialah yang
baunya tak begitu menyengat, manis, dengan daging yang tak begitu berserat dan
banyak sari buahnya. Inti bijinya ditumbuk untuk dijadikan tepung, sebagai bahan
pembuatan makanan sejenis dodol. Kulit batang kuweni digunakan sebagai bahan
obat tradisional (Campbell, 2003).
Nama Lokal :
Eucomis autumnalis adalah musim gugur yang berganti musim panas. Batang
berukuran besar (berdiameter 8-10cm), bentuknya ovoid, dan memunculkan roset
daun besar berombak besar, luas, bertekstur lembut, berdaging, sekitar 12-35 cm x 6-
7,5 cm. Bunga nya adalah raceme silindris yang padat di tangkai yang kokoh, penuh
sesak dengan bunga hijau kekuningan hingga 125 warna hijau kekuningan dengan
seuntai daun seperti bracts di ujungnya. Infloresensi mendorong tinggi keseluruhan
tanaman sampai ± 50-60 cm. ucomis autumnalis dibagi menjadi tiga subspesies, yang
paling jelas dapat dibedakan oleh struktur peduncle (tangkai perbungaan) yang
berbentuk klub atau silindris: Eucomis autumnalis subsp. autumnalis , (silindris) syn.
Fritillaria autumnalis, Eucomis undulata , Persebaran nya di lereng gunung, di
padang rumput terbuka dan pinggiran hutan di Eastern Cape, Provinsi Limpopo,
Zimbabwe dan Malawi; Eucomis autumnalis subsp. clavata , (klub berbentuk atau
clavate) syn. Eucomis robusta, E. clavata , yang tumbuh di padang rumput terbuka
dan rawa-rawa di KwaZulu-Natal, Lesotho, negara bagian bebas, Mpumalanga,
Gauteng, Provinsi Limpopo, Provinsi West West dan Botswana; dan Eucomis
autumnalis subsp. amaryllidifolia , (Daun linier, peduncle berbentuk klub) syn.
Eucomis amaryllidifolia , yang tumbuh di antara bebatuan di lereng gunung di Free
State dan Eastern Cape bagian barat. Eucomis autumnalis adalah tanaman kebun yang
megah, sangat cocok untuk kantong di rockery, juga dapat digunakan dalam
kelompok di daerah herba, di perbatasan dinding di daerah beriklim dingin, ditanam
secara massal, dan dalam wadah besar. Bunga-bunga terlihat bagus selama
berminggu-minggu di kebun, dan bertahan selama satu atau dua minggu di dalam vas
bunga. Pembesaran buah juga dekoratif dan bisa disimpan hingga sebulan di vas
bunga.
Referensi
Leistner, OA (ed.), 2000, Pabrik benih di Afrika bagian selatan: keluarga dan genera,
Strelitzia 10., National Botanical Institute, Pretoria
Jackson, WPU, 1990, Asal Usul dan Makna Nama Genera Tanaman Afrika Selatan,
UCT Printing Dept, Cape Town.
Family : Iridaceae
Tipe tanaman : ground cover
Bentuk tajuk :-
Ketinggian lokasi tumbuh : Dataran rendah, Dataran tinggi
Kelembaban : tinggi
Penyinaran : semi naungan, langsung
Kebutuhan air : intensif
Warna bunga : putih
Warna daun : hijau
Perbanyakan : pemisahan anakan
Kecepatan tumbuh : cepat
Referensi:
Eliovson, S. 1984. Bunga Liar di Afrika Selatan. Edisi ke 7, Pretoria:
Joffe, P. 2001. Berkebun Kreatif dengan Tanaman Asli: Panduan Afrika Selatan.
Pretoria: Briza.
17. Nama Ilmiah : Ilex Cornuta Lindle & Paxton
Nama Lokal :
Perawakan Perdu, tinggi 1,3-4 m. Daun bertangkai, memanjang bulat telut dengan
ujung yang meruncing pendek, berukuran 5-12 kali 2-4 cm, yang tua gundul dengan
tepi agak meringgit atau berombak. Bunga dalam tandan diketiak, yang terkumpul
lagi menjadi malai ujung yang berdaun panjang. Kelopak gundul, bentuk lonceng
dengan 5 gigi kecil, tidak sama. Bunganya berwarna hijau putih kekuningan dan
mekar pada malam hari mengeluarkan aroma wangi dan manis. Oleh karena itu di
negara-negara Barat arumdalu disebut sebagai night blooming jasmine, night
blooming cestrum, night blooming jessamine, disamping istilah populer lady of the
night atau queen of the night. Mahkota bentuk terompet sempit, tabung lingkaran 2
cm panjangnya, taju lebar bentuk lanset, sisi luar berambut pendek rapat. Tangkai sari
berambut pada pangkalnya, tertancap pada tiga perempat dari tinggi tabung. Bakal
buah bentuk bola, gundul. Tankai putik bentuk benang. Buah buni pendek bentuk
ellips. Berbunga berselang - selang. Persebaran nya di Jawa, Bali, Sumatera,
Kalimantan, Maluku, Papua dan Sulawesi (tersebar keseluruh Indonesia)Cestrum
Nocturnum adalah tanaman bunga aromatik yang aromanya sangat kuat bila mekar
malam hari. Bunga ini unik hanya mekar malam hari,siang hari akan menutup,
demikian begitu sampai bunga akhirnya gugur. Bila menemukan bunga ini mekar
siang hari tetap tidak beraroma, Bibit ukuran A. 70-80cm dari cangkok siap bunga
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Caladium
Spesies : Caladium sp.
Deskripsi :
Caladium sp. merupakan herba tahunan, daun berukuran besar, berbentuk
hati, ditopang oleh pelepah yang panjangnya 30 cm atau lebih, warnanya
beragam, ada yang putih kehijauan dengan tulang daun hijau, ada yang hijau
di tepi dan merah menyala di tengahnya, ada yang hijau di tepi dan tengahnya pink
dibayangi putih, dan lain-lain. Batang biasanya tumbuh horizontal seperti umbi
kentang atau umbi famili Zingiberaceae (Prihmantoro, 1997). Daun Caladium ada
yang berbentuk hati, bulat, panjang, seperti daun bambu, dan daun ganda.
Sedangkan daunnya memiliki warna dasar merah, kuning,
hijau, putih, emas, dan ungu. Masing-masing warna
memiliki variasi yang berbeda, misalnya merah tua, merah
terang, merah pudar, atau merah pucat. Di samping
warna dasar, umumnya dalam satu daun Caladium juga
terdapat satu atau beberapa warna lain. Warna daun
Caladium yang masih muda umumnya berbeda dengan
Caladium yang sudah dewasa. Corak daun Caladium bisa
berupa titik, bulat, bergaris, atau bentuk yang tidak beraturan dengan jumlah
dan ukuran yang bervariasi (Yuliarti, 2008). Habitat : Caladium secara
alami tumbuh di hutan-hutan tropis yang rindang, subur, dan lembab. Lokasi
tumbuhnya antara lain di pinggir sungai, di bawah pohon besar, dan tempat-tempat
berongga yang lembab pada ketinggian 0-1000 m dpl. Tanaman ini menyukai
suhu 21-31oC. pada suhu di bawah 15oC Caladium akan mati secara perlahan-
O
lahan dan pada suhu diatas 32 C umbinya akan tumbuh menciut.Persebaran :
Menurut Yuliarti (2008), Caladium berasal dari hutan Amazon serta kawasan
Amerika Selatan yang berikilim tropis seperti Argentina, Brazil, Peru, Kolombia, dan
Venezuela. Walaupun berasal dari Benua Amerika, budidaya Caladium untuk pertama
kalinya dilakukan di Benua Eropa pada tahun 1700-an. Amerika sendiri baru memulai
membudidayakan Caladiumpada awal abad ke-20. Selain di Eropa dan Amerika
Caladium juga dibudidayakan di Thailand, Cina, dan Indonesia.Pemanfaatan :
Tanaman hias.
Kingdom : Plantae
Clade : Angiosperms
Clade : Monocots
Order : Asparagales
Family : Asparagaceae
Subfamily : Scilloideae
Genus : Eucomis
Species : E. Autumnalis
Deskripsi :
Eucomis autumnalis adalah musim gugur yang berganti musim panas.
Bumbunya berukuran besar (berdiameter 8-10cm), bentuknya ovoid, dan
memunculkan roset daun besar berombak besar, luas, bertekstur lembut, berdaging,
sekitar 12-35 cm x 6-7,5 cm. Perbungaannya adalah raceme silindris yang padat di
tangkai yang kokoh, penuh sesak dengan bunga hijau kekuningan hingga 125 warna
hijau kekuningan dengan seuntai daun seperti bracts di ujungnya. Infloresensi
mendorong tinggi keseluruhan tanaman sampai ± 50-60 cm.Habitat :Padang rumput,
rawa rawa, pinggiran hutan dan lereng gunung. Persebaran : Eucomis autumnalis
subsp. autumnalis , (silindris) syn. Fritillaria autumnalis, Eucomis undulata , yang
terjadi di lereng gunung, di padang rumput terbuka dan pinggiran hutan di Eastern
Cape, Provinsi Limpopo, Zimbabwe dan Malawi; Eucomis autumnalis subsp. clavata
, (klub berbentuk atau clavate) syn. Eucomis robusta, E. clavata , yang tumbuh di
padang rumput terbuka dan rawa-rawa di KwaZulu-Natal, Lesotho, negara bagian
bebas, Mpumalanga, Gauteng, Provinsi Limpopo, Provinsi West West dan Botswana;
dan Eucomis autumnalis subsp. amaryllidifolia , (daun linier, peduncle berbentuk
klub) syn. Eucomis amaryllidifolia , yang tumbuh di antara bebatuan di lereng gunung
di Free State dan Eastern Cape bagian barat.
Pemanfaaatan : Dijadikan obat di Afrika Selatan. Decoctions dari bola lampu di air
atau susu biasanya diberikan sebagai enema untuk pengobatan sakit punggung rendah,
untuk membantu pemulihan pasca operasi, dan untuk membantu penyembuhan patah
tulang. Decoctions juga digunakan untuk berbagai penyakit, termasuk penyakit
kencing, sakit perut, demam, kolik, perut kembung, mabuk dan sifilis, dan untuk
memudahkan persalinan. Subspesies clavata juga digunakan untuk batuk dan penyakit
pernafasan, biliousness, lumbago, kelainan darah, penyakit kelamin dan untuk
mencegah kelahiran prematur. Beberapa homoisoflavon ditemukan di Eucomis
autumnalis , dan flavonoid dikenal karena tindakan anti-inflamasi dan
antispasmodiknya. Ini juga mengandung beberapa triterpenoid steroid dan mereka
diketahui bermanfaat dalam terapi luka.
23. Buxus papillosa (Buxaceae)
Kingdom : Plantae
Clade : Angiosperms
Clade : Eudicots
Order : Buxales
Family : Buxaceae
Genus : Buxus
Spesies : Buxus papillosa
Deskripsi :
Tumbuhan cemara yang tumbuh lambat dan
pepohonan kecil, tumbuh setinggi 2-12 m (jarang 15 m).
Daunnya berlawanan, dibulatkan ke lanset, dan kasar;
Mereka berukuran kecil pada kebanyakan spesies, biasanya
berukuran 1,5-5 cm dan lebar 0,3-2,5 cm, tapi panjangnya
sampai 11 cm dan lebar 5 cm pada B. macrocarpa .
Bunganya kecil dan berwarna kuning-hijau, monoecious
dengan kedua jenis kelamin hadir di tanaman. Buahnya
adalah kapsul kecil panjangnya 0,5-1,5 cm (sampai 3 cm pada B. macrocarpa ),
mengandung beberapa biji kecil.
Habitat :Hutan topis dan sub tropis.
Persebaran :Berasal dari Eropa barat dan selatan, barat daya, selatan dan timur Asia,
Afrika, Madagaskar, paling utara Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko dan
Karibia, dengan mayoritas spesies tropis atau subtropis; hanya Eropa dan beberapa
spesies Asia yang beku -toleran. Pusat keragaman terjadi di Kuba (sekitar 30 spesies),
China (17 spesies) dan Madagaskar (9 spesies).
Pemanfaaatan :Sebagai kayu ukir, Kayu salib dan alat music.
24. Ixora grandifolia (Rubiaceae)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Ixora
Spesies : Ixora grandifolia
Deskripsi :
Batang : tegak, berkayu bulat, percabangan simpodial, putih kotor. Daun :
tunggal, lonjong, pangkal meruncing, tepi rata, ujung runcing, pertulangan daun
menyirip. bunga : majemuk, berwarna merah, berkelamin dua, kelopak bentuk
corong, benang sari 4, kepala sari melekat pada mahkota. akar : tunggang, berwarna
cokelat.
Habitat :Hidup di tempat terbuka, walaupun bisa juga difungsikan sebagai tanaman
hias dalam ruangan (indoor).
Persebaran :Tanaman ini berasal dari daerah Asia Tropis. Bahkan disinyalir ada
yang menyebutkan berasal dari negara Indonesia. Namun sejauh ini belum teruji
kebenarannya, yang pasti dengan ditemukannya jenis bunga soka kuno yaitu Ixora
javanica di pulau Jawa telah cukup menjadikannya alasan mengapa tanaman tersebut
berasal dari negara kita. Dugaan kuat mengenai asal usul tanaman ini lebih cenderung
kepada negara India dan China, dimana di dua negera tersebut memiliki beragam jenis
tanaman Soka. Penyebaran tanaman Soka ke seluruh wilayah negara bisa jadi tidak
terlepas dari peran para pendeta beragama Hindu yang membawanya kemana dia
pergi termasuk salah satunya ke negara kita. Perlu diketahui pula bahwa ini ada
hubungannya dengan kepercayaan umat Hindu terhadap bunga Soka dimana bunga ini
merupakan simbol hidup bersuka hati, sehingga sering digunakan sebagai sesaji untuk
persembahan dewa Siwa dan Wisnu.Bunga soka awalnya hanya sebagai tanaman liar
type perdu.
Pemanfaaatan :Difungsikan sebagai tanaman hias dalam ruangan (indoor). Selain
itu, rumpun bunga soka sering digunakan oleh sebagian masyarakat untuk bunga
tabur. Sebagai bunga tabur, bunga soka sering dicampur dengan bunga mawar, bunga
melati, bunga kenanga, bunga kanthil, dsb. Bunga tabur merupakan bunga yang
dipakai oleh sebagian masyarakat untuk ditaburkan di tempat-tempat tertentu,
misalnya di makam atau untuk kegiatan ritual tertentu.
25. Piracantha fortuneana (Rosaceae)
Kingdom : Plantae
Clade : Angiosperms
Clade : Eudicots
Clade : Rosids
Order : Rosales
Family : Rosaceae
Genus : Pyracantha
Species : P. fortuneana
Deskripsi :
Dapat tumbuh setinggi 4,5 meter (15 kaki) dan telah memberikan banyak
variasi minat hortikultura. Tinggi yang serupa adalah firethorn narrowleaf ( P.
angustifolia ), firethorn Gibb ( P. atalantioides ), dan firethorn Cina ( P. fortuneana ),
semuanya berasal dari China dan beruang kelompok buah kirmizi. Firethorn Formosa
( P. koidzumii ), dari Taiwan, bercabang padat, dengan ranting merah ungu muda dan
buah jeruk nipis. The Himalaya, atau Nepal, firethorn ( P. crenulata ) tumbuh setinggi
6 meter (19 kaki) dan bisa dilatih sebagai pohon kecil.
Habitat :Daerah kering, tropis.
Persebaran :Berasal dari Eropa tenggara dan Asia
Pemanfaaatan :Ditanam sebagai tanaman hias untuk buahnya yang mencolok;
Mereka sering digunakan sebagai pagar tanaman dan dapat dijadikan tumpuan (untuk
tumbuh rata di dinding dan pagar)
26. Zamia angustifolia jaca (Zamiaceae)
Kingdom : Plantae
Division : Cycadophyta
Class : Cycadopsida
Order : Cycadales
Family : Zamiaceae
Genus : Zamia
Species : Z. angustifolia
Deskripsi :
Florida arrowroot adalah pohon cemara hijau yang menghasilkan mahkota dari
2 - 15 daun pakis seperti 20 - 100cm dari batang biasanya di bawah tanah dan umbi
berdiameter 3 - 10cm, kadang-kadang sampai 25 cm
Habitat :Buka daerah pesisir dan bukit pasir; pinelands; tutup tempat tidur gantung
ek oak; hutan tropis. Hal ini paling sering ditemukan di tanah di atas batu kapur dan di
pasir dekat permukaan laut atau pada pinelands kering yang terkena kebakaran hutan
periodik
27. Nama Ilmiah : Agathis bornensis
Klasifikasi
Kindom : Plantae
Divisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Araucariaceae
Genus : Agathis
Spesies : Agathis borneensis Warb
Morfologi : Kulit batang abu-abu muda hingga coklat kemerahan, mengelupas
dalam serpihan besar tipis, berbentuk tidak beraturan, biasanya bopeng karena
resin. Kayu gubal keputih-putihan hingga kecoklatan, kadang bersemu merah
jambu tanpa teras yang jelas. Daun dewasa berhadapan, bundar telur, panjang 6 – 8
cm, lebar 2 – 3 cm, pangkal daun membaji, ujung runcing, banyak tulang daun
sejajar. Bunga jantan dan betina berada pada tandan berbeda, pada pohon yang
sama (berumah satu). Kerucut betina berbentuk elips hingga bundar berukuran 6–
8,5 x 5,5–6,5 cm terdiri dari sayap berukuran 30–40 x 20–25 mm, berbentuk
segitiga kasar, batas bagian ujung membulat, sisinya rata, panjang 3–4 cm,
diameter melintang 10 mm. Tangkai dari kelompok atau sebagian kerucut jantan
memanjang hingga 4 mm, bersifat permanen atau menyatu dengan dasarnya
diameter melintang microsporophyl berukuran hingga 2 mm, bagian ujung
membulat.
Habitat: Tanaman ini tumbuh di hutan primer seperti, di kawasan Hutan
Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
Persebaran: Di Indonesia penyebarannya cukup luas yaitu Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku dan Papua. Tinggi hingga 65 m, diameter banir, cabang besar
sering mencuat ke atas, tidak beraturan.
Pemanfaatan: Kayunya bernilai tinggi terutama digunakan untuk pertukangan,
pulp dan kayu lapis termasuk kelas awet IV dan kelas awet III, berat jenis kayu ±
0,49. Selain itu pohon agathis menghasilkan damar (kopal), kecuali A.
phillipinensis. Kopal tersebut digunakan untuk cat, vernis spiritus, plastik, bahan
sizing, pelapis tekstil, bahan water proofing, tinta cetak, dan sebagainya. Tanaman
ini juga biasa dimanfaatkan sebagai pembungkus kabel dilaut atau tanah.
Informasi Lainnya: Tanaman Agathis ini umumnya disebut damar, atau dalam
bahasa Maori disebut kauri, adalah genus dari 21 spesies pohon yang berdaun
sepanjang tahun dari famili konifer purba Araucariaceae. Meskipun dahulunya
menyebar luas selama periode Jurasik, sekarang mereka hanya ditemukan di
daerah yang lebih kecil di belahan Bumi selatan. Pohon-pohon ini bercirikan
batang yang sangat besar dan percabangan sedikit atau tidak pada beberapa bagian
ke atas. Pohon muda biasanya berbentuk kerucut hanya saat dewasa tajuknya
menjadi lebih membulat atau tidak beraturan.
Sumber:
(Wahyuni, 2013)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo :Asparagales
Famili : Asparagaceae
Genus : Dracaena L
Spesies : Dracaena angustifolia
Morfologi: Tanaman suji adalah jenis tanaman perdu yang berumur tahunan.
Tanaman suji mempunyai akar yang berupa akar tunggang dan berwarna putih.
Tanaman suji adalah tanaman perdu yang tumbuh tegak atau pohon kecil dengan
tinggi yang mencapai 6 sampai 8 meter. Batang tanaman suji berkayu dan beralur
melintang sertawarnanya putih kotor. Tanaman suji memiliki daun yang berbentuk
seperti pita atau lanset dengan ujungnya sangat meruncing. Daun suji ini adalah daun
tunggal yang letaknya selang-seling dan bagian tepi daun merata. Pangjal daun
memeluk batang dan panjang daunnya sekitar 16 sampai 20 cm dengan lebar 3 sampai
4 cm. pertulangan daun suji sejajar dan warna daun hijau tua. Tanaman suji
mempunyai perbungaan yang berbentuk malai atau tandan dengan panjang lebih dari
75 cm.bunga suji berwarna kuning keputh-putihan atau putih keunguan. Bunga
tanaman suji adalah bunga majemuk yang terletakdi bagian ujung cabang tanaaman.
Buah suji berbentuk membulat dengan 3 cuping dan berdiameter 1,5 sampai 2,5 cm.
buah ini berwarna hijau hingga jingga terang dan memiliki biji yang berbentuk bulat
dan berwarna putih bening. Biji suji ini berjumlah sekitar 1 sampai 3 biji.
Habitat : Habitat daun suji yang berada dalam daerah yang memilki kelembaban
tinggi dengan intensitas cahaya matahari yang sedang dan sangat cocok hidup di
taman dan tanah belakang rumah. Suji tumbuh hingga ketinggian 1000 m dpl dan
menyukai daerah pegunungan atau dekat aliran air (sumur, sungai kecil). Tanaman ini
sudah banyak ditanam dipekarangan rumah penduduk dengan potongan rimpangnya
atau di tanam sebagai pagar hidup, namun belum ditanam dalam skala besar atau
perkebunan.
Persebaran: Tanaman suji tumbuh tersebar dari India, Birma (Myanmar), Indo-Cina,
Cina bagian selatan, Thailand, Jawa, Filipina, Sulawesi, Maluku, New Guinea dan
Australia bagian utara.
Pemanfaatan: Tanaman ini dikenal karena daunnya yangs erring dimanfaatkan
sebagai pewarna hijau bagi makanan. Daun suji berwarna hijau lebih pekat dari pada
daun pandan wangi. Selain sebagai pewarna makanan, tanaman ini juga digunakan
sebagai tanaman hias yangs erring ditanam dihalaman rumah. Akar tanaman suji
sering dimanfaatkan sebagai obat yang berkhasiat mengobati leukimia.
Informasi Lainnya: Di Maluku, dekoksi dari akar tanaman suji digunakan untuk
mengatasi gonorhoe, daunnya digunakan sebagai obat luar untuk mengatasi beri- beri
dan getah daun digunakan untuk menebalkan rambut. Daunnya juga digunakan untuk
mewarnai minyak sayur dan menghijaukan makanan serta getah daunnya digunakan
sebagai zat warna untuk mengecat. pucuk yang direbus dari tanaman Pleomele
angustifolia dimakan sebagai sayuran. Tanaman ini terkenal sebagai tanaman hias dan
sebagai tanaman pagar.
Sumber:
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta.
Gajah Mada University Press.
Informasi lainnya: Penanaman tanaman ini dapat dilakukan dengan cara menyemai
langsung biji yang telah diskarifikasi pada kedalaman 1-3 cm atau dengan
memindahtanamkan bibit yang telah mencapai tinggi 20-50 cm dari tempat
pembibitan. Bibit dapat ditanam berbaris dengan jarak tanam 3-4 m. Bila akan
dimanfaatkan sebagai sumber pakan bisa ditanam dengan jarak 0,5-1 meter secara
menyebar. Penggunaan inokulasi mungkin bermanfaat pada daerah baru ditanami.
Pertumbuhan awalnya lambat namun pertumbuhan selanjutnya sangat cepat. Ia akan
mencapai tinggi 3,5 m dalam 6 bulan.
Sumber:
Bailey 109; Munz, Flora So. Calif. 38; Sunset Editors, New Western
Garden Book 1984, 412.
Facy, B.; Semerci, H. & Vendramin, G.G. (2003). "Aleppo and Brutia pines - Pinus
halepensis/Pinus brutia" (PDF). EUFORGENTechnical guidelines for genetic
conservation and use.
Farjon, A. (2005). Pines. Drawings and Descriptions of the genus Pinus. Brill,
Leiden. ISBN 90-04-13916-8.
"Plant Name Details for Prunus cerasoides D.Don". IPNI . Retrieved September
16, 2009.
"The Plant List: A Working List of All Plant Species". Retrieved January 27, 2014.
"Rubus moluccanus". Australian Plant Name Index (APNI), IBIS database. Centre for
Plant Biodiversity Research, Australian Government, Canberra. Retrieved 2009-07-
12.
Morfologi: Tumbuhan ini merupakan herba, yang ditemukan pada kebun raya
cibodas memiliki tinggi sekitar 1,5 meter, batangnya bulat kecil dan tumbuh tegak
keatas, batangnya berwarna hijau pada yang ditumbuhi bunga, dan berwarna coklat
pada yang sudah ditumbuhi buah. Daunnya tidak lengkap karena tidak memiliki
tangkai daun, warnanya hijau muda dengan
pertulangan daun yang menyirip, tepi daunnya
bergelombang kecil , duduk daunnya berseling
dan teksturnya licin. Bunganya berwarna putih
dan benang sarinya banyak terlihat jelas,
buahnya berwarna oranye dan masih dilindungi
Hood JR, Burton DM, Wilkinson JM, Cavanagh HM., 2010, "The effect of
Leptospermum petersonii essential oil on Candida albicans and Aspergillus
fumigatus." Medical Mycology Nov;48(7):922-31
IV. 1. Kesimpulan
Dari hasil kunjungan sekitar LIPI dan kebun raya Cibodas , dapat diperoleh
kesimpulan bahwa tumbuhan di Indonesia sangat beraneka ragam dan mempunyai banyak
manfaat bagi keseimbangan alam. Upaya menjaga kelestarianya adalah dengan inventarisasi
jenis-jenis tanaman yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah mengoleksi, mendata dan
melestarikan seluruh tanaman yang ditemui (yang sudah ada maupun spesies baru) serta
dilakukan pelatihan pelatihan dalam rangka melestarikan keanekaragaman tumbuhan di
Indonesia.
Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan
diawetkan melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan tersebut.
Pengawetan tumbuhan dapat dilakukan secara basah atau kering. Herbarium memiliki
beberapa fungsi, yaitu sebagai pusat referensi, sebagai lembaga dokumentasi, dan sebagai pusat
penyimpanan data. Kelebihan dari herbarium kering adalah dapat bertahan lama sedangkan
kelemahan herbarium kering mudah rusak jika tidak dirawat, membutuhkan biaya besar dan tidak
dapat diakses dari jarak jauh. Waktu yang diperlukan untuk melakukan pembuatan herbarium
minimal selama 2 minggu, agar mendapatkan hasil yang baik. Faktor-faktor yang
mempengaruhi koleksi herbarium adalah lama pembuatan herbarium, tempat penyimpanan
dan faktor lingkungan seperti suhu.
IV. 2. Saran
Dari analisis sementara, pengamatannya sudah efektif tapi kurang effisien. Apabila
mengingat banyaknya jenis spesies. Meskipun kita tidak bisa mengamati secara keseluruhan
akan tetapi dengan mengenal saja sudah cukup. Jadi untuk pengamatan selanjutnya
diharapkan agar lebih efisien lagi dalam penggunaan waktu yang telah tersedia.