Evaluasi Diri Kesling
Evaluasi Diri Kesling
Evaluasi Diri Kesling
Puji sykur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatn-Nya, Poltekkes
Kememnkes Mamuju Prodi Kesehatan Lingkungan dapat menyelesaikan pengisian
Borang Evaluasi Diri tahun 2013. Pengisian borang ini ditujukan untuk mengetahui
gambaran riil mengenai keadaan dan kinerja Prodi Kesehatan Lingkungan Poltekkes
Kemenkes Mamuju melalui pengkajian dan analisis yang mendalam terhadap
kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang. Proses penyusunan Evaluasi Diri
meliputi tujuh komponen seperti yang telah ditetapkan oleh Badan Akreditas
Nasional Pendidikan Tinggi. Tujuh komponen tersebut adalah : (A) Visi, Misi, Tujuan
dan Sasaran Serta strategi pencapaian;(B) Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem
Pengelolaan dan Penjamin Mutu; (C) Mahasiswa dan Lulusan;(D) Sumber Daya
Manusia; (E) Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik; (F) Pembiayaan,
Prasarana, Sarana dan Sistem Informasi; dan (G) Penelitian, Pelayanan/Pengabdian
Kepada Masyarakat dan Kerjasama.
Guna Keperluan pengisian Borang Evaluasi Diri ini, dikumpulkan data informasi
yang dibutuhkan, selaras dengan tujuh komponen di atas. Untuk kepada semua pihak
yang telah membatu dalam penyusunan borang ini diucapkan terima kasih atas
kerjasamanya.
Terima Kasih
Ketua Prodi
Zrimurti Mappau,S.Si,M.Kes
NIP 197807102006042040
Guna memastikan ketercapaian visi dan misi, Poltekkes Kemenkes Mamuju Prodi
Kesehatan Lingkungan yang masih terhitung baru berdiri senantiasa melakukan
evaluasi diri. Keberadaan evaluasi diri ini memegang peran penting guna menopang
upaya pengembangan Prodi Kesling dimasa yang akan datang. Secara umum evaluasi
diri dilaksanakan untuk menilai kinerja dan memantau perjalanannya dalam
mewujudkan Visi “Menjadi pusat pendidikan kesehatan lingkungan yang
Menghasilkan Sanitarian yang profesional, inovatif dan bermartabat di Sulawesi Barat
tahun 2017”.
Evaluasi diri yang tertuang dalam dokumen ini dibuat berdasarkan pemaparan
sejumlah data yang ditafsirkan dan dianalisis dengan analisis SWOT. Hal-hal yang
dikemukan dalam evaluasi diri ini mencakup beberpa informasi, seperti : (1)
Informasi mengenai Prodi Kesehatan Lingkungan terkait Visi, Misi, tujuan , sasaran
dan strategi (2) Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan
mutu; (3) Mahasiswa dan lulusan; (4) sumberdaya manusia; (5) Kurikulum (6)
pembiayaan (7) Penelitian, pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama.
Pemaparan ini dilanjutkan dengan analisis untuk setiap komponen dan analisis antar
komponen.
Pertama, visi, misi tujuan dan sasaran yang dirumuskan berdasarkan dari semua
komponen mulai dari tingkat mahasiswa sampai ke level pimpinan. Pada prinsipnya
visi, misi dan sasaran strategi ini dituangkan dalam evaluasi diri digunakan sebagai
tolak ukur dalam pencapaian sasaran dan pengembangan Prodi.
Terlepas dari kekuatan, dan peluang yang dimiliki untuk menunjang dalam
pencapaian Visi 2017 masih terdapat banyak kendala dan sejumlah persoalan
diantaranya : (1) masih kurangnya usaha-usaha yang dilakukan dalam pencapaian
visi dan misi (2) Masih Kurangnya Sumberdaya manusia serta sarana dan prasarana
(3) Sistem perkuliahan yang masih perlu untuk diperbaiki.
Kedua, terkait dengan Tata Pamong, dapat dikatakan bahwa dengan sistem tata
pamong yang kuat dalam arti komitmen pimpinan yang tinggi dan dengan sistem tata
pamong yang yang meliputi personil dosen, tenaga kependidikan dan bagian umum
yang tugas pokok dan fungsi masing-masing tiap unit diatur dalam sistem tata kelola
organisasi ini akan menjadikan suatu tim yang solid dengan komitmen bersama untuk
memajukan Prodi Kesehatan Lingkungan meskipun baru berdiri atau masih tergolong
muda dan belum terakreditasi. Meskipun demikian dengan Tata Pamong yang diatur
dalam sistem Tata Kelola masih terdapat banyak sekali kekurangan dan keterbatsan
diantaranya (1) Kualitas dan kuantitas SDM Manusia yang belum memadai (2)
Program untuk pengembangan SDM dalam bentuk pelatihan manjerial ataupun yang
lainnnya belum diprioritaskan dalam program pengembangan.
Keempat, aspek Sumber daya manusia memiliki kekuatan yaitu ; (1) adanya standar
baku dalam pengelolaan pengawai meliputi dosen, tenaga pendidikan, tenaga
administrasi yang diatur dan dituangkan dalam Tata Kelola Organisasi. Dengan
keterbatasan sumberdaya manusia masih terdapat bebrapa peluang dalam peningkatan
kuantitas dan kualitas Sumber daya manusia yang dapat ditempuh dengan pengajuan
dan pengusulan calon pegawai Sipil dengan Kriteria dan Kulaifikasi pendidikan
untuk setiap pengawai yang diterima. (1) Kelima, aspek kurikulum, pembelajaran dan
suasana akademik terdapat beberapa kekuatan Kurikulum disesuaikan dengan visi prodi
kesling yaitu Menjadi pusat pendidikan kesehatan lingkungan yang Menghasilkan
Sanitarian yang profesional, inovatif dan bermartabat di Sulawesi Barat tahun
2017.(2) Jaminan kualitas kurikulum prodi. Pengembangan kurikulum prodi diatur
dengan prosedur yang baku dan menggunakan panduan pengembangan kurikulum
yang jelas, operasional dan lengkap.(3) Kurikulum prodi kesling telah
mengakomodasi dengan bobot cukup besar softskill mahasiswa (keterampilan
berfikir, berkomunikasi, pendidikan karakter) yang terintegrasi dalam mata kuliah
penyusunannya, kekuatan ini nantinya akan menjadi modal dalam pengembangan
Prodi.
Keenam, aspek pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi Prodi masih
dibiayai dari SPP mahasiswa dan dana APBN yang dituangan dalam DIPA anggaran
untik setiap tahunya. Peningkatan sarana dan prasarana setiap tahun terus dilakukan
meskipun terhitung masih baru berdiri untuk ruang kelas dianggap cukup dengan
fasilitas AC, LCD dan sarana lainnya masih terus dilengkapi dan yang paling penting
adalah pengadaan Laboratorium
Susunan Tim Evaluasi Diri dan Deskripsi Tugasnya dalam rangka pembuatan
laporan evaluasi diri Program Studi Kesehatan Lingkungan Poltekkes Mamuju, adalah
sebagai berikut:
B. Deskripsi Tugas
Ketua:
1. Mengkoordinir Tim dalam menyusun laporan evaluasi diri sesuai dengan
format yang ada.
2. Mengarahkan dan memonitoring tugas-tugas Tim dalam pelaksanaan dan
pengisian data berkaitan dengan evaluasi diri.
3. Memberi saran penyempurnaan terhadap laporan evaluasi diri secara
menyeluruh.
4. Membagi habis tugas evaluasi diri kepada anggota berdasarkan kompetensi
masing-masing.
Sekretaris :
1. Melaksanakan pengisian data dan memberi narasi berkaitan bagian uraian dan
analisis.
2. Berkonsultasi pada ketua maupun para anggota dalam proses penyelesaian
laporan evaluasi diri.
3. Membantu Ketua dalam mengarahkan dan memonitoring tugas-tugas Tim
dalam pelaksanaan dan pengisian data yang berkaitan dengan evaluasi diri.
Anggota :
1. Memfasilitasi keperluan data, baik dalam lingkup internal (prodi) maupun
lingkup Poltekkes Mamuju.
2. Mengumpulkan data dan narasi seluruh komponen evaluasi diri.
3. Menghubungi bagian-bagian yang terkait dengan data yang diperlukan sesuai
komponen evaluasi diri.
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
” Menjadi Pusat Pendidikan Kesehatan Lingkungan yang Unggul dan Inovatif dengan
Pendekatan Keluarga Tahun 2022”
Visi di atas dipandang sangat perlu karena dengan berpedoman pada visi tersebut
nantinya dapat menentukan tingkat keberhasilan penyelenggaraan pendidikan atau Tri
Darma Perguruan Tinggi di Poltekkes Kemenkes Mamuju Prodi Kesehatan
Lingkungan untuk kurun waktu tertentu.
A.2 Misi
A.3 Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau spesifikasi dari visi dan Misi yang meliputi
:
1. Menghasilkan sanitarian yang profesional, inovatif dan bermartabat yang kompeten
di bidangnya
2. Menghasilkan penelitian dan pengabdian masyarakat untuk mendukung
pembangunan kesehatan
3. Mewujudkan proses penyelenggaraan pendidikan kesehatan yang profesional dan
inovatif.
Dalam merencanakan dan mengembangkan program, merujuk pada hasil evaluasi baik
internal maupun eksternal. Hasil-hasil evaluasi internal diperoleh dari forum-forum rapat
pimpinan dan rapat kerja poltekkes dan program studi. Selain itu, hasil evaluasi
diperoleh dari kegiatan rutin monitoring melalui lembar absensi dosen maupun
mahasiwa. Monitoring juga dilakukan dengan kajian terhadap kurikulum yang ada.
Diharapkan dengan monitoring internal ini dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
B.9 Dampak Hasil Evaluasi Program Terhadap Pengalaman dan Mutu Pembelajaran
Mahasiswa
B.10 Pengelolaan Mutu secara internal pada tingkat program studi ( misalnya kajian
kurikulum,monitoring, monitoring, dan mekanisme balikan bagi mahasiswa, dosen
dan penguji eksternal)
Poltekkes Kemenkes Mamujusejak tahun 2013 telah tahun 2013 telah memiliki sistem
Penjamin mutu dengan membentuk Unit Penjamin Mutu (UPM) dengan berkoordinasi
dengan sub unit Penjamin muutu di Masing-masing Program Studi
Penjaminan mutu di tingkat Prodi dikoordinir oleh Tim Penjamin Mutu (TPM) yang
bertanggungjawab langsung ke Ketua Prodi dimana secara hirarki hubungan ini hanya
bersifat jalur koordinasi.
B.12 Dampak Proses Penjaminan Mutu terhadap Pengalaman dan Mutu Hasil Belajar
Mahasiswa
Dalam proses pembelajaran, sistem penjamin mutu diarahkan untuk menjamin kualitas
input, proses, dan output pembelajaran berjalan sesuai dengan standard mutu yang telah
ditetapkan. Mulai dari proses penerimaan mahasiswa baru sampai dengan wisuda benar-
benar berjalan sesuai dengan perencanaan. Dampak nyata yang akan dihasilkan dari Tim
Penjamin Mutu bagi mutu belajar siswa dijelaskan sebagai berikut :
1. Dosen didorong memeprsiapkan perangkat perkuliahan yang baik sesuai dengan
kurikulum yang telah ditetapkan
2. Dosen melakukan penyusunan kontrak perkuliahan yang sesuai dengan SAP dan
disepakati bersama dengan peserta didik/ mahasiswa
3. Jumlah pertemuan dilaksanakan sesuai dengan kontrak perkuliahan
4. Peningkatan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan berdasarkan monitoring
perkuliahan yang berjalan.
Kekuatan
a. Tata pamong yang dikembangkan di Prodi Kesehatan lingkungan adalah penguatan
struktural. Tugas dan fungsi serta uraian tugas yang jelas dimasing-masing bidang
struktural maupun fungsional
b. Kebijakan sistem organisasi dan tata kerja yang jelas dalam meningkatkan efisiensi dan
efektifitas.
c. Kepemimpinan yang dikembangkan adalah kepemimpinan yang visioner, demokratis,
transparan dan inovatif sehingga dapat mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi
d. Kepemimpinan bersifat terbuka, bertanggung jawab dan efektif dalam mengelola situasi
dan kondisi yang normal dan kritis
e. Kepemimpinan ditujukan untuk mengkomunikasikan, mengkoordinasi, mengarahkan
membimbing, membuat kompromi yang obyektif dan membangun peran serta seluruh
anggota.
f. Dalam pengelolaan diberikan kewenangan penuh untuk mengembangkan program
akademik, namun tetap dalam pengawasan.
g. Unit Penjamin mutu memiliki tim kerja yang secara terus menerus melakukan koordinasi
dengan program studi dan bagian akademik
h. Unit penjamin mutu merupakan unit supporting perencanaan dan pengembangan program
studi
Kelemahan
1. Tata pamong program studi tetap mempertimbangan kebijakan dan aturan yang telah
diatur pada Tata Kelola Kemenkes RI
2. Seringkali terjadi persepsi yang berbeda dalam uraian tugas masing-masing bidang
3. Program studi memiliki keterbatasan dalam kebijakan dalam hal penyiapan sarana dan
prasarana
4. Keterbatasan sumberdaya manusia
5. Masih rendahnya sistem reward dan punishment dilingkungan internal
6. Unit penjamin mutu seringkali mengalami keterlambatan dalam penyediaan informasi
7. Instrumen yang digunakan dalam menghimpun data dan informasi antar unit penjamin
mutu Program studi dengan akademik kadangkala berbeda.
Peluang
1. Dukungan dan pengembangan pemerintah pusat dan daerah untuk peningkatan Program
studi
2. Kemitraan dengan instansi terkait pengguna lulusan
3. Pengembangan sarana dan prasarana
Ancaman
1. Ketidakseimbangan antara Sumberdaya dengan elemen-elemen unit kerja untuk
mewujudkan visi dan misi
2. Belum terakreditasinya Prodi
3. Pemerintah daerah yang tidak mempertimbangkan lulusan dalam pemenuhan SDM di
tingkat Daerah
SWOT DESKRIPSI
KEKUATAN Prodi kesling poltekkes mamuju
adalah satu-satunya prodi
kesling di SULBAR
Pembimbing akademik berada
dikampus selama jam kerja
sehingga dapat memberikan
bimbingan pada mahasiswa di
Dosen dam tenaga kependidikan adalah penggerak utama kehidupan perguruan tinggi.
Disamping dosen, keberadaan tenaga kependidikan seperti lnstruktur laboratorium, teknisi,
pustakawan, administrasi dan tenaga pendukung lainnya juga ikut membri kontribusi dan
bertanggungjawab atas pencapaian sasaran mutu suatu lembaga. Mengingat peran
Evaluasi-diri Program Studi DIII KESEHATAN LINGKUNGAN 25
POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU 2013.
sumberdaya Manusia (SDM) yang begitu vital maka rekruitmen menjadi salah satu bagian
terpenting dalam keseluruhan proses manajemen sumberdaya manusia. Sistem rekruitmen
dan seleksi dilaksnakan dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip transparansi, keadilan, dan
objektivitas yang memungkinkan diperolehnya sumber daya unggul. Rekrutmen yang
dilaksanakan mengacu pada perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang. Dimana
perencanaan jangka pendek dititik beratkan pada penerimaan sumberdaya baik dosen
maupun tenaga kependidikan, Instruktur laboratorium melalui penerimaan CPNS, sedangkan
pemenuhan dengan jangka menengah ditujukan dengan peningkatan Sumberdaya manusia
melalui Tugas Belajar ataupun izin belajar, perencanaan jangka panjang untuk SDM akan
disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Identifikasi kebutuhan dosen dilakukan dengan
mendasarkan diri pada data rasio dosen dan mahasiswa. Prodi dilibatkan dalam perencanaan
untuk mendapatkan informasi yang lebih detail tentang spesifikasi dosen yang diperlukan
dengan mempertimbangkan kebutuhan dosen untuk konsentrasi dan kualifikasi tertentu
sesuai kebutuhan, rencana pengembangan di Prodi. Terkait dengan persyaratan yang
disyaratkan sesuai dengan kebutuhan dimana untuk penerimaan dosen dengan syarat
pendidikan minimal S2, tenaga kependidikan non dosen S1 dan Instruktur laboratorium,
tenaga administrasi dan tekhnis lainnya dengan kualifikasi S1, D4 dan D3. Penyebarluasan
atau pengumuman rekruitmen dengan sistem online merupakan wujud transparansi sistem
rekruitmen. Dengan sistem ini diharapkan dapat diakses oleh masyarakat luas diberbagai
wilayah, sehingga bisa didapatkan jumlah dan kualifikasi pendaftar yang memadai untuk
mengikuti seleksi dengan tingkat persaingan yang tinggi dan fair. Mulai dari informasi
lowongan, nilai serta seluruh tahapan tes serta pengumuman dilakukan secara online melalui
web Kemenkes.
D.2 Pengelolaan dosen dan tenaga pendidikan
Sumberdaya manusia sebagai komponen utama untuk mensukseskan program perguruan
tinggi, dalam rangka mencapai visi dan misi prodi. Sebagai perguruan tinggi yang baru dan
ingin berkembang serta lebih maju akan selalu dilakukan berbagai upaya-upaya untuk
peningkatan dalam pengelolaan SDM. Sistem pengelolaan sumber daya dalam hal ini baik
dosen, tenaga kependidikan, instruktur laboratorium, dan tenaga teknis lainnya dilakukan
dengan prosedur mutu yang telah baku disesuaikan dengan Tata kelola Organisasi.
Transparansi pengelolaan SDM salah satunya dengan implementasi sistem informasi
kepegawaian seperti Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA), Sistem Informasi
Layanan Kepegawaian (SILK) serta Uraian Jabatan (URJAB) yang tertuang dalam Tata
Sampai saat ini Prodi Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Mamuju baru
memiliki 6 dosen tetap dengan kulaifikasi S2 sebanyak 4 orang dan S1 berjumlah 2 orang.
Kualifikasi dengan standard S3 belum ada. Diharapkan kedepan jumlah pemenuhan dosen
akan terus meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Maka pemenuhan dosen untuk
sementara dilakukan melalui MOU dengan Poltekkes Kemenkes Makassar hal ini ditempuh
guna memenuhi kekurangan tenaga dosen sehingga sistem pembelajaran dapat berjalan
dengan baik.
Rasio dosen dan mahasiswa yang dimiliki saat ini belum ideal yaitu 1 : 19 dimana jika
mengacu pada aturan normatifnya adalah 1:6. Kedepan pemenuhan ini akan terus dilakukan
seperti penambahan tenaga dosen melalui jalur CPNS ataupun jalur lainnya.
Tenaga teknis lainnya seperti pustakawan dan tenaga akademik baru berjumlah 3 orang
dengan instruktur laboratorium 2 orang.
D.4 Karya Akademik dosen (hasil penelitian, karya lainnya)
Kebijakan persyaratan tentang angka kredit untuk kenaikan pangkat dan sekaligus
tumbuhnya budaya akademik yang sehat dikalangan dosen mendorong semakin
meningkatnya karya-karya ilmiah sebagai kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat.
Sampai saat ini karena keterbatasan pembiayaan maka belum ada pembiayaan dibidang
penelitian sehingga penelitian yang dilakukan masih secara mandiri.
D.5 Peraturan Kerja dan Kode Etik
Kualitas sumber daya manusia secara komperhensif tidak hanya terdapat pada aspek
kualitas professional saja, tetapi juga kualitas moral dan emosional. Dosen dan karyawan
yang jujur, bermoral, dan beretika sangat dibutuhkan untuk pengembangan lembaga dan
pemeberian layanan yang optimal kepada para pemangku kepentingan. Aturan mengenai tata
tertib dan kehidupan kampus dituangkan ke dalam aturan kode etik akademika Civitas
Akademika Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju. Aturan ini merupakan pedoman
perilaku bagi civitas akademika Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju, baik dosen, tenaga
administrasi, maupun para mahasiswa. Apabila terjadi pelanggaran maka akan ditindak
sesuai dengan pelanggarannya.
Berdasarkan jenis status mata kuliah, prodi kesling belum memiliki mata
kuliah pilihan, hal ini disebabkan karna kurikulum yang digunakan adalah
sistem paket, artinya mata kuliah yang disediakan sudah disiapkan paket per
semester dalam artian menjadi wajib untuk direncanakan dalam satu semester.
Walaupun kurikulum yang digunakan adalah sistem paket tapi mahasiswa juga
dapat memberikan masukan terhadap silabus atas suatu mata kuliah yang
diikuti. Kesempatan ini dapat dilakukan oleh mahasiswa pada setiap
pertemuan awal perkuliahan. Pada pertemuan awal perkuliahan, dosen
pengampu mata kuliah akan membicarakan kontrak kuliah yang isinya salah
satunya silabus. Jika terdapat masukan dari mahasiswa, maka dosen akan
memasukkannya ke dalam kontrak. Akhirnya kontrak yang telah disepakati
harus ditandatangani oleh dosen dan perwakilan mahasiswa dan dijadikan
sebagai pedoman dosen dalam melakukan proses belajar mengajar.
Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa pengembangan kurikulum juga
memperhatikan masukan, harapan/kebutuhan mahasiswa. Kebijakan ini akan
berdampak pada kualitas pembelajaran melalui peningkatan minat mahasiswa
untuk belajar suatu materi yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
8. Misi pembelajaran
a. Pengembangan/ pelatihan kompetensi yang diharapkan
Setelah kurikulum terbentuk, hal yang perlu dilakukan adalah penentuan
standar kompetensi oleh masing-masing mata kuliah. Standar kompetensi
ini disusun dengan menyesuaikan standar kompetensi lulusan. Penyusunan
standar kompetensi mata kuliah ini digunakan sebagai standar kompetensi
Evaluasi-diri Program Studi DIII KESEHATAN LINGKUNGAN 33
POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU 2013.
yang harus ada pada setiap mahasiswa setelah mahasiswa yang
bersangkutan menempuh mata kuliah tersebut. Standar kompetensi ini
disusun melalui koordinasi diantara dosen yang memiliki Kelompok
Bidang Keahlian (KBK). Selain standar kompetensi, dosen KBK juga
harus merumuskan kompetensi dasar, indikator pencapaian standar
kompetensi, tujuan pembelajaran dan materi yang sampai saat ini masih
mengacu pada kurikulum 2009 yang diterbitkan oleh Badan Pengembagan
dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDM)
Kemenkes.
Sama halnya dengan kesesuaian strategi dan metode terhadap tujuan mata
kuliah, namun juga kesesuaian antar materi pembelajaran dengan tujuan.
Prodi kesling menekankan bahwa setiap materi yang akan disampaikan
dalam perkuliahan harus mengacu pada tujuan mata kuliah dan standard
kompotensi
10. Belajar
a. Keterlibatan mahasiswa
Dalam perkuliahan prodi kesling dangat menekankan keterlibatan
mahasiswa. Hal ini tercermin dalam aturan panduan akademik yang
mensyaratkan mahasiswa untuk hadir dalam perkuliahan minimal 75%.
Kehadiran mahasiswa minimal 75% dari perkuliahan ini merupakan
persyaratan mahasiswa untuk mengikuti ujian akhir semester.
Keterlibatan mahasiswa juga ditekankan dalam perkuliahan di kelas. Hal
ini dibuktikan dengan beberapa dosen yang memberikan nilai lebih
terhadap mahasiswa yang aktif dalam perkuliahan. Metode ini biasanya
lebih banyak diaplikasikan pada mata kuliah praktik.
Panduan akademik poltekkes kemenkes mamuju juga menekankan
keterlibatan mahasiswa dalam perkuliahan. Hal ini terlihat dari pengaturan
waktu pembelajaran untuk setiap sks mata kuliah teori atau seminar
sebanyak 60 menit kegiatan terstruktur dan 60 menit kegiatan mandiri.
b. Bimbingan KTI
Salah satu mata kuliah akhir yang harus ditempuh mahasiswa adalah
Karya Tulis Ilmiah (KTI). Penyelesaian mata kuliah ini membutuhkan
intensitas pembimbingan yang diberikan dosen pembimbing terhadap
mahasiswa yang dibimbingnya.
Proses pembimbingan ini dapat dilaksanakan dengan tatap muka langsung
ataupun tidak langsung. Setiap mahasiswa akan melaksanakan bimbingan,
mahasiswa yang bersangkutan harus melakukan permintaan bimbingan
pada KTI. Untuk meningkatkan kualitas KTI, disyaratkan bahwa
pelaksanaan pembimbingan minimal delapan kali.
b. Kelemahan
1) Implementasi kurikulum belum terjadi secara makasimal di tingkat
prodi sehingga dampaknya terhadap proses dan hasil pembelajaran
belum maksimal.
2) Sistem pembelajaran yang telah dilakukan berkaitan dengan: materi,
metode pembelajaran, penggunaan teknologi pembelajaran, evaluasi
belum cukup selaras terhadap kompetensi kurikulum.
3) Interaksi akademik dosen-mahasiswa pada aspek penelitian dan
pengabdian masih kurang untuk pembentukan pribadi
kecendikiawanan mahasiswa.
c. Peluang
1) Implementasi kurikulum dalam pembelajaran sangat terbuka untuk
mengakomodasi berbagai hal untuk kebutuhan peserta didik.
2) Era sistem informasi dan teknologi yang menuntut sistem dan materi
pembelajaran perlu penyesuaian.
3) Tenaga sanitarian yang masih kurang di Sulawesi Barat membuka
peluang yang besar bagi alumni untuk diserap di dunia kerja
d. Ancaman
1) Tuntutan kebutuhan stakeholder terhadap lulusan prodi kesling tidak
berjalan seimbang dengan perubahan kurikulim
2) Tuntutan perusahan-perusahan swasta yang semakin ketat terhadap
aspek softskill lulusan
KEKUATAN KELEMAHAN
PELUANG Strategi SO Strategi WO
Pengelolaan Sumber dana yang
pendanaan utama masih
menganut prinsip diperoleh dari
penganggaran mahasiswa
partisipatif sehingga diharapkan
diharapkan sumber kedepannya ada
dana yang berasal sumber dana lain
dari Negara dapat yang bersifat
mengurangi satuan mandiri sehingga
biaya Prodi akan lebih
Sarana dan prasaran mengurangi satuan
yang dimiliki biaya Prodi
poltekkes sudah Penyediaan sarana
cukup sehingga dan prasarana untuk
sumber anggaran mendukung Tri
untuk pemeliharaan Darma Perguruan
berdasarkan sarana Tinggi harus lebih
dan prasarana yang dioptimalkan untuk
dimiliki bisa memanfaatkan
digunakan sumber anggaran
sebagaimana yang diperuntukkan
mestinya untuk pemeliharaan
sarana dan
prasarana.
ANCAMAN Strategi ST Strategi WT
Pengelolaan Sumber dana yang
pendanaan utama masih
menganut prinsip diperoleh dari
penganggaran mahasiswa
partisipatif sehingga diharapkan
diharapkan kedepannya ada
kebutuhan dana sumber dana lain
operasional sebagai yang bersifat
penunjang kegiatan mandiri sehingga
yang meningkat kebutuhan dana
serta biaya operasional sebagai
operasional penunjang kegiatan
mahasiswa terkait bisa terpenuhi dan
peningkatan harga juga meningkatnya
alat-alat biaya operasional
laboratorium dan mahasiswa terkait
literature bisa peningkatan harga
ditangani alat-alat
laboratorium dan
literature bisa
Evaluasi-diri Program Studi DIII KESEHATAN LINGKUNGAN 48
POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU 2013.
diatasi.
1. Analisis antarkomponen
Berdasarkan hasil evaluasi diri per komponen yang telah dijelaskan sebelumnya,
maka dapat disusun analisis SWOT Prodi DIII Kesling secara keseluruhan sebagai
berikut:
a. Kekuatan
Visi, Misi, Tujuan dan sasaran dirumuskan berdasarkan komitmen
pimpinan dan semua civitas akademika.
Poltekkes Kemenkes Mamuju merupakan satu-satunya prodi negeri
yang akan menghasilkan tenaga sanitarian di provinsi Sulawesi Barat
Tata pamong yang dikembangkan di Prodi Kesehatan Lingkungan
adalah penguatan struktural. Tugas dan fungsi serta uraian tugas yang
jelas di masing-masing bidang struktural maupun fungsional.
Kepemimpinan yang dikembangkan adalah kepemimpinan yang
visioner, demokratis, transparan dan inovatif, sehingga dapat mencapai
tujuan sesuai dengan visi misi.
Unit penjaminan mutu memiliki tim kerja yang secara terus menerus
melakukan koordinasi dengan program studi dan bagian akademik.
Apresiasi terhadap kreatifitas mahasiswa telah diwadahi kegiatan
ekstrakulikuler melalui keberadaan organisasi kemahasiswaan di tingkat
Poltekkes yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan di tingkat Prodi
yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
Pengelolaan sumber daya manusia meliputi perencanaan, rekrutmen
seleksi dan penempatan pegawai, pengembangan karir, sanksi dan
pemberhentian pegawai diatur dalam peraturan.
Jaminan kualitas kurikulum prodi. Pengembangan kurikulum prodi
diatur dengan prosedur yang baku dan menggunakan panduan
pengembangan kurikulum yang jelas, operasional dan lengkap
Kurikulum prodi kesling telah mengakomodasi dengan bobot cukup
besar softskill mahasiswa (keterampilan berfikir, berkomunikasi,
Evaluasi-diri Program Studi DIII KESEHATAN LINGKUNGAN 53
POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU 2013.
pendidikan karakter) yang terintegrasi dalam mata kuliah
penyususnannya.
Pengelolaan pendanaan menganut prinsip pengannggaran partisipatif
Sarana dan prasarana yang dimiliki poltekkes cukup memadai
Minat dosen Prodi Kesling di dalam melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat sangat tinggi.
b. Kelemahan
Sikap kompetitif ilmiah dan etos kerja sebagian civitas akademika untuk
melaksanakan misi belum optimal
Prodi Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Mamuju sebagai
Perguruan Tinggi Negeri belum tersosialisasi dan dikenal oleh sebagian
masyarakat.
Masih rendahnya sistem reward dan punishment di lingkungan internal
Unit penjamin mutu seringkali mengalami keterlambatan dalam
penyediaan informasi.
Pengembangan softskill mahasiswa masih jauh dari memadai. Unit-unit
yang berfungsi mengembangkan softskill mahasiswa belum berfungsi
secara optimal
Belum optimalnya fungsi bidang alumni mahasiswa yang secara teoritis
menjadi aset yang mampu menyediakan informasi kerja, penelusuran
alumni dan dukungan penyediaan beasiswa.
Kuantitas dan kulaifikasi dosen dan tenaga kependidikan masih belum
terpenuhi.
Pendidikan, pelatihan, training peningkatan profesional tenaga
kependidikan terbatas.
Implementasi kurikulum belum terjadi secara makasimal di tingkat
prodi sehingga dampaknya terhadap proses dan hasil pembelajaran
belum maksimal.
Interaksi akademik dosen-mahasiswa pada aspek penelitian dan
pengabdian masih kurang untuk pembentukan pribadi kecendikiawanan
mahasiswa.
Sumber dana utama masih diperoleh dari pemerintah.
Demikianlah laporan evaluasi diri ini dibuat berdasarkan pengkajian dan analisis
berkenaan dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Adapun hal-hal yang
menjadi pengkajian adalah: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaiannya;
Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem pengelolaan, dan Penjaminan Mutu; Mahasiswa
dan Lulusan; Sumber Daya Manusia; Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik;
Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi; serta Penelitian,
Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama.
Diharapkan dengan adanya evaluasi diri ini akan ditemukan cara pandang ke depan untuk
menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi Program Studi Kesehatan
Lingkungan Poltekkes Kemenkes Mamuju, sekaligus menemukan jalan keluar dan
melakukan upaya pengembangan ke arah yang lebih maju dan memberikan masukan-
masukan dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat di masa mendatang.