L E D PS Otomotif Final
L E D PS Otomotif Final
L E D PS Otomotif Final
TANGERANG SELATAN
FEBRUARI 2021
KATAPENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Esa atas selesainya penyusunan
Laporan Evaluasi Diri (LED) Program Studi Teknik Mesin Otomotif (D3). Penyusunan LED
Prodi disiapkan sebagai salah satu dokumen Laporan Kinerja Prodi tahunan (2020) dan
digunakan sebagai dasar pengembangan Prodi dimasa yang akan datang. Laporan evaluasi diri
ini dibuat berdasarkan Pedoman Evaluasi Diri Program Studi yang diterbitkan oleh BAN-PT
Tahun 2019, dengan menjunjung nilai-nilai kejujuran dan keterbukaan.
Kegiatan evaluasi diri diawali dengan pembentukan TIM yang terdiri dari unsur
pimpinan , para dosen dan tenaga kependidikan. Dokumen LED ini terintegrasi dan memberi
gambaran hasil analisis dan evaluasi yang berikan 9 kriteria yaitu 1) Visi, Misi, Tujuan dan
Strategi; 2) Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerja Sama; 3) Mahasiswa; 4) Sumber Daya
Manusia; 5) Keuangan, Sarana dan Prasarana; 6) Pendidikan; 7) Penelitian; 8) Pengabdian
Kepada Masyarakat; 9) Luaran dan Capaian Tri Dharma.
Demikian LED ini kami susun dengan harapan data ini terekam sebagai dokumen untuk
peyusunan Borang Akreditasi Prodi di masa yang akan datang.
1
RINGKASAN EKSEKUTIF
Evaluasi diri digunakan untuk memperoleh suatu gambaran mengenai kondisi PS Teknik
Mesin Otomotif pada saat ini serta arah pengembangan yang akan dilakukanan di masa yang
akan datang. Evaluasi diri disiapkan sebagai kelengkapan dokumen yang diperlukan untuk
menilai kinerja Program Studi tahun 2020. Penyusunan evaluasi diri berdasarkan pedoman
Evaluasi Diri BAN PT dengan menggunakan instrumen 9 kriteria yaitu menilai, menelaah, dan
menganalisa keseluruhan sistem PS pada masing-masing kriteria. Hasil yang telah dicapai oleh
PS pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu (SPM), peningkatan kualitas mahasiswa dalam
akademik mendapat IPK rata 3,09, lama studi mahasiswa rata-rata 3,5 tahun, perolehan Hak
Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), aktivitas dosen dalam penelitian sebanyak 6 judul dan
pengabdian kepada masyarakat sebanyak 3 judul, sistem teknologi informasi (portal akademik
dan SCE) sangat mendukung proses kegiatan tri dharma perguruan tinggi pada masa pandemi
covid 19, publikasi sebanyak 9 judul, tahun akademik 2020 1 (satu) orang dosen tetap telah
menyelesaikan studi S3 (Dr. Ismojo, S.T, MT), Dosen telah melaksanakan seminar,
workshop, pelatihan sebanyak 65 kegiatan, tenaga kependidikan telah melaksanakan kegiatan
sosialisasi dan pelatihan sebanyak 7 kegiatan, dan menambahkan 3 alat peraga laboratorium
dari luaran Tugas Akhir mahasiswa.
Berdasarkan hasil analisis menyimpulkan bahwa pada tahun 2020 sebagian besar
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di PS terpenuhi. Untuk menyempurnakan kinerja
dan produktifitas PS maka perlu meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah dan
industri untuk pengembangan PS; meningkatkan penyebarluasan reputasi kerja PS di
masyarakat; meningkatkan prestasi mahasiswa, prestasi dosen, dan dalam berbagai kompetisi;
meningkatkan partisipasi dosen untuk melakukan penelitian; mempublikasikan hasil penelitian
dosen; berusaha mendapatkan calon mahasiswa yang bermutu; meningkatkan relevansi PS
sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia Industri atau stakeholder; meningkatkan komunikasi
dengan alumni dan para pengguna lulusan dan semua pihak yang terkait dengan PS.
Strategi yang telah dirumuskan, diharapkan akan meningkatkan kinerja PS sehingga visi,
misi, tujuan dan sasaran PS yang telah ditetapkan dapat terwujud.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
RINGKASAN EKSEKUTIF 2
DAFTAR ISI 3
BAB I. PENDAHULUAN 4
A. DASAR PENYUSUNAN 4
B. TIM PENYUSUN DAN TANGGUNGJAWABNYA 4
C. MEKANIS MEKERJA PENYUSUNAN EVALUASI DIRI 5
BAB II. LAPORAN EVALUASI DIRI 6
A. KONDISI EKSTERNAL 6
B. PROFIL PROGRAM STUDI 7
1. Sejarah Unit Pengelola Program Studi 7
2. Visi, Misi, Tujuan, Strategi, dan Tata Nilai 7
3. Organisasi dan Tata Kerja 8
4. Mahasiswa dan Lulusan 9
5. Dosen dan Tenaga Kependidikan 9
6. Keuangan, Sarana, dan Prasarana 9
7. Sistem Penjaminan Mutu 10
8. Kinerja Unit Pengelola Program Studi 10
C. KRITERIA 10
C1. VISI,MISI,TUJUAN DAN STRATEGI. 10
C2. TATAPAMONG,TATAKELOLA,DANKERJASAMA 18
C3. MAHASISWA 24
C4. SUMBER DAYA MANUSIA 31
C5. KEUANGAN, SARANADAN PRASARANA 36
C6. PENDIDIKAN 48
C7. PENELITIAN 57
C8. PENGABDIAN KEPADAMASYARAKAT 61
C9. LUARAN DAN CAPAIANTRIDHARMA 65
BAB III. PENUTUP 70
3
BAB I. PENDAHULUAN
A. DASAR PENYUSUNAN
Penyusunan Evaluasi Diri merupakan salah satu kebijakan Institut Teknologi Indonesia
yang akan digunakan untuk menilai sejauh mana program-program kegiatan di Unit/ Prodi
dapat terlaksana dengan baik sesuai perencanaan yang telah dilakukan oleh Prodi Teknik
Mesin Otomotif dan dengan merujuk pada program Institut Teknologi Indonesia. Melalui
Laporan Evaluasi Diri juga akan terukur pelaksanaan program kerja tahunan di Prodi
dengan merujuk pada standar indikator kinerja dan pengembangan di tingkat Institut
Teknologi Indonesia yang telah ditetapkan. Dalam menyusun Evaluasi Diri ini
menggunakan acuan 9 kriteria capaian yaitu (1) Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi, (2) Tata
Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama, (3) Mahasiswa, (4)Sumber Daya Manusia, (5)
Keuangan, Sarana, dan Prasarana, (6) Pendidikan, (7) Penelitian, (8) Pengabdian kepada
Masyarakat, dan (9) Luaran dan Capaian Tridharma.
Secara umum evaluasi dilakukan dengan tujuan atau terkait dengan hal-hal sebagai berikut:
1) Evaluasi dilakukan untuk memperlihatkan pencapaian mutu program studi.
2) Evaluasi merupakan alat manajerial, untuk menjaga agar kinerja program studi yang
telah dicapai tetap terjaga keberlangsungannya.
3) Evaluasi merupakan alat manajerial yang ditujukan untuk penyusunan rencana
pengembangan program studi di masa mendatang.
Hasil analisis capaian kinerja diukur berdasarkan indikator kinerja utama (IKU), standar
mutu, standar mutu layanan, dan indikator kinerja tambahan (IKT).
Tim Penyusun dan Tanggung Jawabnya Penyusunan Evaluasi Diri melibatkan 5 dosen tetap
dan tendik prodi maka dilakukan pembentukan tim evaluasi diri dan pembagian tugas ke
anggota berdasarkan kesepakatan dalam rapat Prodi. Tim evaluasi diri terdiri dari Ketua,
dan anggota dibantu oleh tim pengumpulan data. Pembagian tugas dilakukan berdasarkan
kesepakatan dalam rapat yang meliputi 9 kriteria. .
Adapun susunan tim beserta tugasnya adalah sebagai berikut :
4
Pengarah : Wakil Rektor Bidang Akademik, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
dan Kemahasiswaan. Tugasnya : memberikan pengarahan kepada Tim LED
agar dapat melaksanakan tugas
Anggota :
1. Ir. Moh. Haifan M.Agr. Tugasnya : Menyusun Evaluasi Diri komponen Penelitian
dan Pengabdian pada Masyarakat.
2. Ir. Parlindungan M MT. Tugasnya : Menyusun Evaluasi Diri komponen Pendidikan.
3. Dr.Ismojo ST MT. Tugasnya : Menyusun Evaluasi Diri komponen Sumber Daya
Manusia dan Luaran dan Capaian Tri Dharma.
4. Matsuani S.Pd; M.Pd. Tugasnya : Menyusun Evaluasi Diri komponen Mahasiswa.
5. Gharizi Matiini S.Pd; M.Hum. Tugasnya Menyusun Evaluasi Diri komponen
Keuangan, Sarana Dan Prasarana
5
BAB II. LAPORAN EVALUASI DIRI
A. KONDISI EKSTERNAL
Perkembangan industri otomotif yang terus meningkat baik dari jumlah maupun teknologinya
dapat memberi peluang bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan bidang otomotif untuk
terus menghasilkan sumber daya manusia yang dapat mendukung keberlangsungan industri
tersebut. Adanya kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dikeluarkan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberi peluang bagi instansi penyelenggara
pendidikan tinggi untuk dapat lebih meningkatkan kerjasama dengan dunia industri.
Penyelenggara pendidikan tinggi yang khusus di bidang otomotif juga masih terbatas sehingga
hal ini akan menguntungkan baik bagi penyelenggara maupun peserta didiknya karena
kompetitornya lebih sedikit dengan demikian peluang untuk berkembang menjadi lebih besar.
Dalam rangka untuk melakukan perbaikan dan peningkatan Program Studi Teknik Mesin
Otomotif sebagai penyelenggara pendidikan dibidang otomotif maka perlu melakukan evaluasi
diri sehingga program dan proses penyelenggaraannya dapat berjalan lebih baik dan terarah.
Menghadapi hal ini, maka dilakukan langkah-langkah:
1) Peningkatan kemampuan Tenaga Dosen
• Rekrutmen dosen baru minimal S2 dengan bidang pendidikan Teknik Otomotif/ Mesin
• Bantuan Prodi Otomotif bagi dosen yang akan melakukan pendidikan S3.
• Diadakan pelatihan/ magang bagi dosen di industri Otomotif
• Dosen ditugaskan melakukan penelitian
2) Fasilitas Laboratorium
• Pengadaan peralatan baru sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.
• Menyediakan pendanaan mendapatkan peralatan baru untuk menggantikan peralatan yang
sudah lama digunakan, yang dilakukan setiap tahun
3) Kemahasiswaan
• Rekrutmen mahasiswa baru dengan meningkatkan perbandingan peminat dan daya
tampung
• Beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu dan beasiswa PPA bagi mahasiswa yang
Berprestasi
6
B. PROFIL PROGRAM STUDI
Profil Program Studi mendeskripsikan sejarah Program Studi (PS), visi, misi, tujuan, strategi dan
tata nilai, struktur organisasi, mahasiswa dan lulusan, sumber daya manusia (dosen dan tenaga
kependidikan), keuangan, sarana dan prasarana, sistem penjaminan mutu internal, serta kinerja
PS yang disajikan sebagai berikut :
7
Tujuan
a. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas di bidang otomotif dan memiliki tingkat pengetahuan,
keterampilan atas kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
b. Memperkokoh “Link and Match” pendidikan kejuruan dan dunia kerja.
c. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja berkualitas.
d. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pelatihan kerja sebagai bagian dari proses
pendidikan.
e. Menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai kemampuan dalam bidang pekerjaan yang bersifat rutin
maupun tidak rutin, secara mandiri mampu melakukan pengawasan dan bimbingan serta keterampilan
manajerial.
Strategi pencapaian
a. Dengan tahapan waktu yang jelas dan realistik.
b. Didukung dokumen yang lengkap.
Strategi pencapaian : konsistensi pelaksanaan kurikulum dan penyesuaian permintaan
berdasarkan kompetensi dalam bidang industri otomotif, penyelenggaraan workshop dan
pelatihan entrepreneur.
3. Organisasi dan Tata Kerja
PS dipimpin oleh Ketua Program Studi dan dibantu oleh seorang dosen yang bertindak sebagai
koordinator bidang administrasi umum Program Studi. Struktur organisasi PS ditunjukkan dalam
gambar 1.
Ketua Program Studi Majelis PS
Kepala Laboratorium
8
Dalam menjalankan aktivitasnya Ketua Program Studi didukung oleh 5 orang dosen tetap
dan 1 orang dosen NIDK (sesuai Tabel 3.a.1) dan 2 Tenaga Kependidikan, 1 orang di
Sekretariat Prodi dan 1 orang di Laboratorium/ Bengkel.
Struktur organisasi PS ditunjukkan pada Gambar 1. Ketua PS bertanggung jawab langsung
kepada Rektor. Ketua PS melakukan yudisium mahasiswa dan bersama Rektor ITI
menandatangangi ijazah dan transkip nilai.
Penyelenggaraan pendidikan di PS, khususnya bagi dosen, PS mempunyai Pedoman Beban
Kerja dosen Tetap yang dikeluarkan oleh Direktorat BSDMO. Dosen bekerja berdasarkan beban
tersebut dan pelaksanaan pengajaran dimonitor setiap bulan oleh Pusat Penunjang Akademik ITI
(PPA) merekap kehadiran dosen namun pada masa pandemi Covid 19 kehadiran dosen di rekap
oleh Tendik Prodi dan selanjutnya disampaikan ke BSDMO. Pada akhir semester, Ketua PS
melakukan evaluasi beban kerja masing-masing dosen. Selanjutnya, Ketua PS menyampaikan
laporan tahunan kepada Rektor tentang kegiatan PS selama satu tahun dan rencana kegiatan
tahun berikutnya.
9
7. Sistem Penjaminan Mutu
Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu di Prodi berjalan sesuai dengan kebijakan, organisasi,
instrumen yang dikembangkan di Institut Teknologi Indonesia melalui kegiatan monitoring dan
evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjutnya. Proses pelaksanaan penjaminan mutu di Prodi juga
melibat searang Gugus Kendali Mutu (GKM) personelnya berasal dari prodi yang bertugas
membantu proses penjaminan mutu ditingkat prodi. Proses evaluasi penjaminan mutu di prodi
dilakukan secara periodik pada setiap akhir tahun anggaran, pelaksanaan evaluasi dilakukan oleh
unit Satuan Penjaminan Mutu Internal ITI (SPMI-ITI).
C.KRITERIA
C.1.VISI,MISI,TUJUAN DAN STRATEGI
C1.2. Kebijakan
Kebijakan mengenai VMTS Institut Teknologi Indonesia mengacu pada Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Nomor 13 Tahun 2015 tentang rencana strategis Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2019, Perubahan arah kebijakan dan prioritas
sasaran strategis pendidikan tinggi tahun 2015-2019, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Kebijakan tentang
VMTS Program Studi Teknik Mesin Otomotif mengacu kepada kebijakan di tingkat institusi
10
(UPPS), dan selaras dengan kebijakan tersebut. Kebijakan tentang VMTS program studi
dituangkan dalam kurikulum. Yang paling krusial dari kebijakan tersebut adalah menyusun,
merealisasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan strategi untuk mewujudkan pencapaian visi, misi,
dan tujuan program studi
1. Bidang Pendidikan
1) Evaluasi dan Pengembangan kurikulum dan RPS. Evaluasi dan pengembangan kurikulum
dilakukan bertujuan untuk menyesuaikan kompetensi lulusan dengan perkembangan Ipteks
dan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Indikator kinerja dan target indikator :
● Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum : 2 s/d 5 tahun.
Strategi yang dilakukan :
a. Tracer studi.
b. Kunjungan industri.
c. Mengundang pihak luar untuk evaluasi dan pengembangan kurikulum.
d. Melakukan revisi kurikulum dan RPS.
2) Peningkatan kecukupan dan kualitas SDM. Peningkatan kecukupan dan kualitas SDM
bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan dan pembelajaran. Indikator kinerja
dan target indikator :
● Rasio kecukupan dosen / mahasiswa.
● Jabatan fungsional dosen Lektor Kepala.
Strategi yang dilakukan :
a. Mengevaluasi rasio kecukupan jumlah dosen terhadap jumlah mahasiswa.
b. Mengevaluasi jabatan fungsional dosen.
c. Mendorong dosen untuk melakukan studi lanjut ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
d. Mendorong dosen untuk mengusulkan kenaikan jabatan fungsional yang lebih tinggi.
e. Mengevaluasi kinerja tenaga kependidikan.
f. Mendorong tenaga kependidikan untuk meningkatkan kompetensi melalui pelatihan
pelatihan.
11
3) Peningkatan kecukupan dan kualitas sarana prasarana pendidikan. Peningkatan kecukupan
dan kualitas sarana prasarana bertujuan untuk peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran.
Indikator kinerja dan target indikator :
a. Persentase kecukupan Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
b. Rasio kecukupan alat / mahasiswa.
c. Realisasi jam mengajar dosen.
Strategi yang dilakukan:
a. Mendorong setiap dosen untuk membuat bahan (modul) ajar.
b. Mendorong setiap dosen untuk menyiapkan RPS, dan memberikan materi pelajaran
kepada mahasiswa berpedoman kepada RPS.
c. Merekap aktivitas mengajar dosen.
d. Memantau dan menjaga ketersediaan sarana prasarana pendidikan dan pembelajaran di
kelas dan di laboratorium (bengkel)
4) Pembekalan kompetensi lulusan sesuai standar kompetensi. Pembekalan kompetensi lulusan
sesuai standar kompetensi bertujuan untuk memastikan bahwa kompetensi lulusan sesuai
dengan yang diinginkan, dan lulusan mampu bersaing untuk mendapatkan pekerjaan baik
dalam dunia usaha, dunia industri, maupun pemerintahan. Indikator kinerja dan target
indikator :
a. Persentase lulusan dengan IPK
b. Persentase lulusan dengan waktu tunggu lulusan mendapat pekerjaan pertama kali
12
f. Melakukan pemantauan lulusan untuk mengetahui persentase lulusan yang sudah
bekerja pada 6 bulan pertama setelah lulus
2. Bidang Penelitian
1) Penelitian dosen merupakan salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas kinerja dosen. Indikator kinerja dan target indikator:
• Penelitian Dosen / tahun .
• Publikasi Hasil Penelitian Di Jurnal Nasional Terakreditasi.
• Artikel di Jurnal Internasional / tahun.
13
3. Bidang Pengabdian Masyarakat
1) Pengabdian Masyarakat Dosen. Pengabdian masyarakat dosen merupakan salah satu
kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja
dosen. Indikator kinerja dan target indicator:
• Pengabdian Masyarakat Dosen / tahun
Strategi yang dilakukan :
a. Mendorong dosen untuk melakukan pengabdian masyarakat baik secara mandiri, yang
didanai institusi, yang didanai Dikti, maupun pengabdian masyarakat dengan dana dari
pihak lain diluar institusi.
b. Mendorong dosen untuk mempublikasikan hasil pengabdian masyarakatnya pada jurnal
jurnal nasional terakreditasi.
2) Pengabdian Masyarakat Kerjasama Dosen Mahasiswa. Pengabdian masyarakat kerjasama
dosen mahasiswa bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dengan jalan
mengikutsertakan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian masyarakat, dan meningkatkan
mutu suasana akademik dengan jalan kemitraan dosen dan mahasiswa. Indikator kinerja :
• Pengabdian Masyarakat Kerjasama Dosen Mahasiswa
Strategi yang dilakukan:
a. Mendorong mahasiswa dan dosen untuk melakukan pengabdian masyarakat secara
bersama baik dengan dana mandiri, yang didanai institusi, yang didanai Dikti, maupun
pengabdian masyarakat dengan dana dari pihak lain diluar institusi.
b. Mendorong mahasiswa dan dosen untuk mempublikasikan hasil pengabdian
masyarakatnya pada jurnal nasional terakreditasi.
4. Bidang Kerjasama
1) Kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri. Kerjasama dengan dunia usaha
dan dunia industri bertujuan untuk mengembangkan program studi, meningkatkan
mutu kompetensi lulusan, memudahkan akses bagi mahasiswa untuk praktek
lapangan (magang) dan lulusan untuk pasar kerja. Indikator Kinerja dan target
indikator :
• Kunjungan industri/tahun
• MOU dengan dunia industri / Lembaga/ Instansi Pemerintah
• Persentase lulusan yang bekerja sesuai kompetensi .
14
Strategi yang digunakan :
a. Melakukan kunjungan industri setiap tahun.
b. Mengadakan MOU dengan industri / masyarakat terinstitusi.
c. Menghubungi perusahaan-perusahaan yang akan menjadi tempat mahasiswa praktek
lapangan (magang).
d. Mendata perusahaan-perusahaan yang sudah menerima mahasiswa magang.
e. Mendata lulusan yang sudah bekerja.
f. Mengadakan penelitian kerjasama dan pengabdian masyarakat kerjasama dengan
masyarakat atau masyarakat terinstitusi.
Mekanisme Kontrol
Mekanisme kontrol pelaksanaan strategi dilakukan dilakukan oleh tim evaluasi program
studi yang berkoordinasi dengan pemangku jabatan sistem penjaminan mutu internal,
dalam hal ini adalah GKM program studi dan SPM institusi. Tim evaluasi akan mengkaji
pelaksanaan strategi berdasarkan target kinerja yang ditetapkan dan target indicator,
kemudian mengkonsultasikannya dengan GKM program studi dan SPM institusi.
15
C1.4. Indikator Kinerja Utama
Indikator kinerja utama merupakan indikator pokok untuk melaksanakan strategi dalam
pencapaian visi, misi, dan tujuan program studi. Indikator kinerja utama dan target
indikatornya Laporan Evaluasi Diri Program Studi Teknik Mesin Otomotif – ITI tertuang
dalam rencana strategis program studi. Realisasi indikatornya dilihat dari rekapan tabel
tabel pada LKPS sesuai dengan bidang kegiatan yang dilakukan. Indikator kinerja utama
dibuat seperti Tabel 1
16
C1.6. Evaluasi Capaian Kinerja
Evaluasi capaian visi, misi, tujuan, dan strategi (VMTS) program studi dilakukan
evaluasi capaian target indikator dan realisasinya, baik indikator kinerja utama maupun
indikator kinerja tambahan. Realisasi dari target indikator diambilkan dari table table
data LKPS sesuai dengan bidang kegiatan. Evaluasi dilakukan dengan membuat tabel
perbandingan realisasi indikator dengan target indikator pada kedua indikator kinerja
tersebut. Hasil perbandingan dianalisa persentase keberhasilan capaian indikator kinerja
program studi yang menggambarkan tingkat keberhasilan strategi yang digunakan untuk
mewujudkan visi, misi dan tujuan program studi.
17
C1.7 Simpulan Hasil Evaluasi serta Tindak Lanjut
Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja utama program studi dapat dilihat bahwa:
a) Dari 13 indikator kinerja utama yang ditampilkan, 7 indikator kinerja tercapai
yaitu indikator kinerja utama no 2, 3, 6, 8, 9, 10, 11, 12 dan 13 dan 4 kinerja
belum tercapai yaitu indikator no 1, 4, 5, dan 7.
b) Capaian indikator utama yang terealisasi pada tahun 2020 akan ditingkatkan pada
tahun 2021 sedangkan indikator yang belum tercapai akan diupayakan terealisasi
pada tahun 2021.
c) Untuk pengembangan Program Studi akan membentuk tim renstra dengan
harapan tersusun rentra Prodi yang lebih komprehensif.
d) Dalam upaya peningkatan mutu kegiatan di Prodi maka peran Gugus Kendali
Mutu Prodi akan ditingkatkan melalui koordinasi dengan SPMI – ITI secara
berkala.
e) Program studi lebih intensif mendorong SDM program studi untuk
meningkatkan karirnya, terutama peningkatan karir dosen pada jabatan fungsional
dengan jalan lebih intensif melaksanakan kegiatan-kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
18
c) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Standar Pendidikan Tinggi;
d) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
e) Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Teknologi No. 44 tahun 2015 tentang Standar
Pendidikan Nasional;
f) Renstra Institut Teknologi Indonesia yang disahkan melalui Keputusan Rektor Institut
Teknologi Indonesia No. 49/Kept-ITI/VI/2020 tentang Struktur Organisasi Institut Teknologi
Indonesia Tahun 2020
19
a) Pelaksanaan kegiatan PkM di Prodi merujuk pedoman kriteria minimal tentang perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan PkM setiap
skema PkM setiap tahun.
b) Prodi membuat rencana strategis PkM sebagai peta jalan PkM di Prodi.
c) Prodi melaksanakan standar hasil PkM untuk meningkatkan mutu PkM.
Pengelolaan
a) Ketersediaan bukti formal keberfungsian sistem pengelolaan fungsional dan operasional
perguruan tinggi yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penempatan personil (staffing), pengarahan (leading), dan pengawasan (controlling).
Ketersediaan dokumen formal dan pedoman pengelolaan mencakup aspek: a. Pendidikan,
20
b) Pengembangan suasana akademik dan otonomi keilmuan, c. Kemahasiswaan, d. Penelitian,
e. Pengabdian Kepada Masyarakat, f. SDM, g. Keuangan, h. Sarana dan Prasarana, i. Sistem
Penjaminan Mutu, dan j. Kerjasama.
c) Ketersediaan bukti yang sahih tentang implementasi kebijakan dan pedoman pengelolaan
aspek: a. pendidikan, b. pengembangan suasana akademik dan otonomi keilmuan, c.
kemahasiswaan, d. penelitian, e. PkM, f. SDM, g. Keuangan, h. Sarana dan Prasarana, i.
Sistem Penjaminan Mutu, dan j. Kerjasama.
d) Ketersediaan dokumen formal dan bukti mekanisme persetujuan dan penetapan terhadap
rencana strategis (yang mencakup perencanaan finansial dan sumber daya, pengelolaan dan
pengendalian risiko, kepatuhan terhadap peraturan, konflik kepentingan, pelaporan dan
audit).
Kerja Sama
1) Ketersediaan dokumen formal kebijakan dan prosedur pengembangan jejaring dan
kemitraan (dalam dan luar negeri), dan monitoring dan evaluasi kepuasan mitra kerjasama.
2) Ketersediaan dokumen perencanaan pengembangan jejaring dan kemitraan yang ditetapkan
untuk mencapai visi, misi dan tujuan strategis institusi.
3) Ketersediaan data jumlah, lingkup, relevansi, dan kemanfaatan kerjasama.
4) Ketersediaan bukti monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kemitraan, tingkat
kepuasan mitra kerjasama yang diukur dengan instrumen yang sahih, serta upaya perbaikan
mutu jejaring dan kemitraan untuk menjamin ketercapaian visi, misi dan tujuan strategis.
5) Bukti sahih kerjasama tridharma yang dilengkapi dengan hasil analisis data terkait manfaat
kerjasama bagi perguruan tinggi.
C2. 7. Penjaminan Mutu Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerja Sama
Sistem Penjaminan Mutu Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama di Prodi merujuk pada
pedoman dan standar yang dikeluarkan oleh SPMI-ITI. Perencanaan terkait aspek pendidikan
diantaranya adalah penetapan kurikulum, surat keputusan mengampu dan menguji mata kuliah,
jadwal kuliah, RPS dan bahan ajar. Perencanaan terkait aspek penelitian dan pengabdian kepada
22
masyarakat dimulai dengan menetapkan rencana induk penelitian dan pengabdian baik tingkat
institut maupun tingkat prodi. Pelaksanaan terkait aspek pendidikan adalah proses pembelajaran
sesuai dengan jadwal kuliah dan surat keputusan pengampu mata kuliah serta berita acara dan
daftar hadir. Pelaksanaan terkait aspek penelitian dan PkM adalah penyusunan proposal
penelitian dan pengabdian yang dilakukan oleh dosen peneliti. Evaluasi terkait aspek pendidikan
adalah pelaksanaan ujian akhir semester. Evaluasi terkait aspek penelitian dan PkM adalah
evaluasi proposal serta evaluasi hasil penelitian dan pengabdian. Pengendalian terkait aspek
pendidikan, penelitian dan pengabdian adalah melakukan tindakan korektif jika pada persiapan
dan pelaksanaan tidak memenuhi kriteria yang tercantum pada standar. Peningkatan terkait
aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian adalah melaksanakan perbaikan terhadap
penyimpangan yang belum memenuhi kriteria standar baik jangka pendek maupun jangka
panjang.
23
C. 3. MAHASISWA
C3.1. Latar Belakang
Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Otomotif adalah orang yang belajar di perguruan tinggi
di Institut Teknologi Indonesia. Seorang mahasiswa tidak hanya mempelajari bidang yang ada
dalam kurikulum Program studi tapi juga mengaplikasikan serta mampu menginovasi dan
berkreativitas tinggi dalam bidang tersebut. Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu
kebanggaan sekaligus tantangan karena mahasiswa adalah Seorang agen control dan pembawa
perubahan ke yang lebih baik. Menjadi seorang mahasiswa yang dapat memberikan solusi bagi
permasalahan yang dihadapi oleh suatu bangsa dan Negara.
Mahasiswa juga bertindak sebagai penggerak yang mengajak seluruh masyarakat untuk dapat
bergerak dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, dengan pertimbangan berbagai
ilmu, gagasan, serta pengetahuan yang mereka miliki.
Mahasiswa Teknik Mesin Otomotif tahun 2020 sebanyak 76 orang mahasiswa/i aktif untuk
mempelajari suatu kelimuan dalam bidang mesin otomotif dan ilmu lainnya yang mendukung
untuk kesuksesan dalam masyarakat, dunia usaha maupun dunia industri.
Tujuan Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Otomotif Institut Teknologi Indonesia yaitu
Mampu memanfaatkan Ipteks dalam bidang keahliannya dan mampu beradaptasi terhadap
situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah, Menguasai konsep teoritis bidang
pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan
tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah procedural,
Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data serta
memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi. Bertanggungjawab pada
pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
Mahasiswa Teknik Mesin Otomotif juga Mampu mengaplikasikan (memproduksi,
mengoperasikan, dan memelihara) bidang keahlian teknik otomotif dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidang teknik otomotif dalam penyelesaian masalah
serta mampu beradaptasi terhadap praktik dan teori di dunia usaha dan industri. Mampu
mengaplikasikan (memproduksi, mengoperasikan, dan menmelihara) bidang teknik otomotif
secara umum, konsep teoritis, dan profesional untuk bidang garapan: perancangan dan gambar,
perencanaan dan pengendalian produksi, eksekusi material (manufacturing), kontrol kualitas,
24
perakitan komponen dan instalasi, dan kewirausahaan bidang otomotif serta mampu
memformulasikan penyelesaian masalah sesuai dengan bidang-bidang keahlian tersebut.
Serta mahasiswa Teknik Mesin otomotif dituntut untuk Menguasai keilmuan dasar teknik
otomotif, Menunjukkan kemampuan komunikasi efektif dalam praksis teknik otomotif, Mampu
melakukan pengembangan berkelanjutan untuk memecahkan permasalahan teknik otomotif
dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip dasar berpikir kritis, humanitarian, pemberdayaan
secara inter dan multi-disiplin dan mengembangkan karya inovatif, serta mengomunikasikan
hasil penelitian dan karyanya secara nasional, Mampu bekerjasama dalam tim untuk
memecahkan permasalahan teknik otomotif., Memiliki kemampuan mendiseminasikan gagasan-
gagasan inovatif bidang teknik otomotif, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun global dan
Memiliki kepribadian luhur dan karakter yang kuat sebagai ahli madya teknik otomotif.
Daya tarik menjadi mahasiswa Teknik mesin otomotif sangat menurun dan kondisi ini terlihat
dari pendaftar menurun drastis di tahun 2020 oleh karena itu perlu perhatian khusus oleh pihak-
pihak terkait.
Layanan kemahasiswaan adalah kegiatan mahasiswa yang dilaksanakan untuk menunjang proses
pembelajaran dalam bidang pengembangan minat, penalaran, kreativitas, keilmuan, bakat,
kegemaran, kerohanian, kesejahteraan mahasiswa, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Kegiatan kemahasiswaan bisa dalam bentuk program kerja terstruktur maupun insedental seperti
kegiatan kemanusiaan. Unit kegiatan yang ada di Institut Teknologi Indonesia yang bisa
dimasuki oleh mahasiswa Teknik mesin otomotif ITI yaitu HMO/UKM/UKKM/BEM.
25
Ujian (UTS dan UAS); Praktikum; Kerja Praktek; Tugas Akhir dilakukan baik melalui daring
(online), maupun praktik langsung (ofline).
Kebijakan Program Studi dalam metode rekruitmen dan system seleksi mahasiswa belum ada
karena semua mengacu pada kebijakan PMBH ITI, oleh karena itu perlu adanya kebijakan sesuai
kondisi input, proses dan kebutuhan stakeholder.
Kebijakan Program Studi dalam layanan kemahasiswaan yang dapat diberikan dalam bentuk
kegiatan pengembangan kemampuan penalaran, minat, bakat dilakukan melalui pembinaan oleh
Pembina HMO, maupun dilakukan langsung oleh tim manajemen PKA (Pusat Kemahasiswaan
dan Alumni).
Kebijakan Program Studi dalam kegiatan bimbingan karier dan kewirausahaan belum tersedia
kegiatan bimbingan karier karena sudah disediakan oleh pusat kemahasiswaan dan alumni baik
pelayanan secara langsung maupun secara online melalui website iti.ac.id. sedangkan kegiatan
pelayanan kewirausahaan sudah dilakukan melalui pengadaan mata kuliah kewirausahaan, unit
Pusat Inovasi dan Inkubasi bisnis (PI2B) dan EC (Entrepreneur Center) di ITI.
Kebijakan Program Studi dalam kegiatan peningkatan kesejahteraan yaitu bimbingan konseling,
beasiswa, dan Kesehatan (Bimbingan konseling dilakukan oleh PA dan PKA), Sedangkan
pelayanan mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa dilayani oleh Tendik di Sekretariat Prodi dan
PKA (Pusat Kemahasiswaan dan Alumni).
26
bagian untuk mempersiapkan tenaga kerja yang mempunyai skill dan keterampilan dalam bidang
otomotif. Oleh karena itu diberikan kesempatan bagi lulusan SMA/SMK melanjutkan
pendidikan pada PS untuk dipersiapkan menjadi tenaga kerja yang siap pakai dalam industri
otomotif.
a) Kualitas Input Mahasiswa
1) Sistem seleksi calon mahasiswa yang dilaksanakan oleh ITI adalah melalui beberapa jalur,
yaitu :
a. Jalur Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK) bagi lulusan SMU Jurusan IPA atau SMK
Jurusan Mesin Otomotif, dimana dengan menyeleksi nilai rapor kelas I, II dan III, serta prestasi
tertentu tingkat provinsi, Nasional maupun Internasional.
b. Bagi calon mahasiswa jalur prestasi harus menyerahkan sertifikat/piagam kejuaraan.
c. Jalur Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) dan Nilai Ebtanas Murni (NEM).
d. Jalur Seleksi, dengan mengikuti Ujian Seleksi Masuk. Ujian seleksi masuk dilakukan
terjadwal sesuai gelombang pendaftaran (Desember 2019 s.d. Agustus 2020) dan dilaksanakan di
Kampus ITI, melalui email [email protected] dan melalui online website : pmb.iti.ac.id
e. Jalur pindahan/lintas jalur dari Program D-1, D-2 atau D-3 dari perguruan tinggi lain.
27
b) Daya Tarik Program Studi
Daya tarik calon mahasiswa baru Angkatan 2020 menurun dari 3 tahun sebelumnya oleh karena
itu perlu keseriusan dari semua pihak terkait agar membuat planning dan strategi untuk mencapai
target mahasiswa baru sesuai dengan yang diharapkan minimal 30 orang.
Keberlanjutan penerimaan mahasiswa dapat dilihat dari persentase minat calon mahasiswa yang
merupakan rasio dari jumlah formulir kembali dengan jumlah formulir terjual dan dapat dilihat
juga dari persentase daftar ulang yang merupakan rasio jumlah mahasiswa yang daftar ulang
dengan jumlah mahasiswa yang lulus seleksi . Prosentase minat calon mahasiswa berfluktuasi.
Perekrutan mahasiswa baru teknik mesin otomotif tahun 2020 yang paling rendah dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu terobosan baru oleh
Prodi Teknik Mesin Otomotif dan PMBH ITI agar mahasiswa otomotif meningkat dan mencapai
target yang diharapkan.
c) Layanan Kemahasiswaan
Layanan kemahasiswaan baik dalam bidang penalaran, minat dan bakat, Bimbingan karir, dan
kewirausahaan, Bimbingan, Konseling, Beasiswa dan kesehatan dilayani melalui Dosen, Admin
Prodi, PKA, atau HMO/UKM/UKKM/BEM, PI2B, EC dan Unit lain yang terkait.
Kegiatan ekstrakurikuler untuk para mahasiswa PS berada dalam wadah Unit Kegiatan
Mahasiswa yang dikelompokkan menjadi HMO/UKM/UKKM/BEM :
a. Kegiatan Himpunan : Himpunan Mahasiswa Otomotif
b. Kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa ITI
c. Kegiatan olah raga : bola basket, bola volley, sepak bola, futsal, Manunggal Bhawana (pecinta
alam), taekwondo.
d. Kegiatan kesenian : Paduan Suara Mahasiswa, Bengkel Seni, Fotografi.
e. Kegiatan kerohanian : Agama Islam, Kristen/Katolik, Budha.
f. Lain-lain : Aero Modeling, Radio Kowl, Lembaga Pers Mahasiswa, Gokart.
28
• Pembelajaran daring teori dan pembelajaran praktikum secara langsung di laboratoirium
otomotif.
• Untuk mahasiswa semester I dan II diberikan bimbingan tugas menggambar teknik dan
menggambar mesin dalam bentuk responsi yang diberikan dosen menggambar teknik dan
menggambar mesin
• Layanan bimbingan dari dosen Penasehat Akademik (PA).
• Penasehat Akademik ditugaskan oleh PS untuk memberikan bimbingan akademik
maupun pribadi/sosial yang berkaitan dengan kelancaran studi mahasiswa. PS telah
menyusun pedoman bagi dosen PA. Interaksi antara dosen PA dengan setiap mahasiswa
berbeda intensitasnya tergantung pada kebutuhan mahasiswa, akan tetapi jika terjadi
sesuatu yang ganjil pada seorang mahasiswa yang menyebabkan studinya terhambat, PA
akan memanggil mahasiswa tersebut.
29
off line maupun on line melalui website ITI. Sebelum divisi ini terbentuk tidak pernah ada
bimbingan karir yang dikelola serius sedangkan informasi mengenai peluang kerja/usaha
dikoordinir oleh Program Studi secara off line saja sehingga kurang efektif.
Mahasiswa PS dilibatkan dalam beberapa kegiatan baik yang diselenggarakan oleh Program
Studi maupun Institut antara lain :
a. Kegiatan Open House yang diselenggarakan oleh PS untuk menjaring mahasiswa baru.
b. Kegiatan Program Orientasi Mahasiswa Baru (POMB) yang diselenggarakan oleh Institut
c. Berpartisipasi dalam kegiatan promosi PS dengan ikut melakukan ekspos di Sekolah-sekolah.
d. Ikut kegiatan pelatihan program Penelitian dan pengabdian masyarakat PS.
30
b. Kreativitas mahasiswa PS dapat dilihat dari hasil penelitian mahasiswa tugas akhir dan
mengikuti serangkaian program penelitian dan abdimas Dosen Prodi Teknik Mesin Otomotif ITI
perlu ditingkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan Dosen atau Prodi.
c. Lemahnya peminat pendaftar PKM maupun yang mengikuti kompetisi lomba otomotif dan
perlu dilakukan kerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Otomotif untuk tercapainya target
Prodi Teknik Mesin Otomotif 2021.
31
yang langsung bersinggungan dengan peserta didik, untuk memberikan bimbingan yang
muaranya akan menghasilkan lulusan sesuai seperti yang diharapkan. Untuk itu kinerja
dosen harus selalu dikembangkan dan ditingkatkan.Upaya-upaya untuk meningkatkan
kinerja tersebutInstittusi dapat mealakukan dengan beberapa cara, antara lain (1)
memberikan peluang kepada dosen untuk berkembang dalam karir secara profesional, (2)
memastikan adanya kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan melanjutkan
pendidikan ke strata yang lebih tinggi, (3) memberikan perhatian, penghargaan dan
insentif terutama kepada dosen yang memiliki prestasi, (4) menjamin adanya peluang
untuk mengembangkan gaya kepemimpinan pembelajaran yang baik, dan (5) adanya
jaminan sosial yang baik.
C4.2. Kebijakan
Rencana strategis (Renstra) Institut Teknologi Indonesia (ITI) 2020 – 2025
menjadi acuan pelaksanaan kegiatan dan tugas Program Studi Teknik Mesin Otomotif
Dip. III dalam periode 2020 – 2025. Tahun 2011, ITI telah membentuk Sistem
Penjaminan Mutu yang menjadi panduan dalam pengelolaan institusi menuju standar
mutu yang diharapkan. Pada tahun 2020, Sistem Penjaminan Mutu ITI telah
disempurnakan dan ditingkatkan untuk memenuhi tuntutan dan dinamika internal dan
eksternal guna mencapai mutu yang lebih baik, salah satunya adalah dalam
mempersiapkan SDM yang unggul.
a. Profil Dosen
Personil manajemen PS dan Institut terdiri dari tenaga kependidikan yaitu tenaga
edukatif (dosen) tetap dan tidak tetap yang ditetapkan oleh SK Rektor ITI dan SK
Yayasan Pengembangan Teknologi Indonesia (YPTI). Saat ini, PS Teknik Mesin
Otomotif Dip. III ITI memiliki 6 dosen tetap NIDN dan 1 dosen NIDK (Tabel 3.a.1,
Laporan Kinerja Program Studi, 2020) dan 9 dosen tidak tetap (Tabel 3.a.4, Laporan
32
Kinerja Program Studi, 2020). dari 6 dosen tetap PS hanya satu dosen tetap yang
memiliki keilmuan bidang otomotif. Selebihnya memiliki latar belakang keilmuan
Kimia, Teknik Pertanian, Teknik Elektro, Teknik Metalurgi dan Material dan Bahasa
Inggris.
b. Kinerja dosen
Kinerja dosen merupakan perilaku nyata yangditampilkan setiap dosen sebagai
prestasi kerja yang dihasilkan oleh dosen tersebutsesuai dengan peranannya pada
sebuah Insitusi atau perguruan tinggi. Untuk dapat menentukan kualitas kinerja
dosen perlu adanyakriteria yang jelas seperti : aspek kualitas pekerjaan, ketepatan
waktu, prakarsa, kemampuan dan komunikasi. Saat ini, Program studi belum
memiliki panduan evaluasi kinerja dosen, evaluasi kinerja dosen dapat dilihat pada
hasil edom pada portlal akademik ITI. Sementara untuk dosen yang memiliki
Sertifikasi Dosen, laporan kinerja dosen dilaporkan di tiap akhir semester.
c. Pengembangan Dosen
Untuk meningkatkan kualifikasinya, Dosen Tetap diberi kesempatan untuk studi
lanjut, mengikuti kursus singkat, workshop, pelatihan dan seminar (Lampiran D.10).
Pada saat ini satu orang Dosen Tetap sedang studi lanjut S3. Dosen Tetap yang
mengambil studi lanjut dibiayai oleh Dikti dan setelah menyelesaikan studi wajib
memenuhi ikatan dinas (2xN) + 1 tahun sesuai dengan ketentuan yang berlaku
(Lampiran D.11). Selama menjalani tugas belajar dosen dibebaskan dari semua
tugas dan mendapat tunjangan yang ekivalen dengan take-home sebagai dosen agar
yang bersangkutan dapat berkonsentrasi penuh pada studinya. Selain gaji kepada
dosen yang sedang menjalani Tugas Belajar diberikan Bantuan Biaya Pendidikan
berupa biaya kuliah, biaya buku dan biaya penelitian
d. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan yang dimiliki PS T. Msin Otomotif saat ini berpendidikan
Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 orang sebagai admisnitrasi Prodi dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) 1 orang sebagai laboran. Untuk meningkatkan
kemampuan tenaga kependidikan dibidang pelayanan, PS memberi kesempatan
33
untuk mengikuti, workshop, lokakarya atau pelatihan seperti kursus komputer,
lokakarya “Customer Statisfaction”.
35
C. 5 Keuangan, Sarana, dan Prasarana
C5.1 Latar Belakang
Dalam Bab ini akan dibahas mengenai sistem dan proses pengelolaan pembiayaan dan alokasi
dana sertasarana dan prasanadari Program Studi (PS) Teknik Mesin Otomotif. Seluruh
perencanaan, penggunaan, dan evaluasi dalam proses Keuangan, sarana, dan prasarana akan
dibahas sesuai dengan yang terjadi dilapangan. Tujuan dari Evaluasi diri pada Bab ini adalah
sebagai salah satu cara terciptanya tranparansi penggunaan dan alokasi dana yang dipakai oleh
PS Teknik Mesin Otomotif. PS Teknik Mesin Otomotif semaksimal mungkin berusaha dalam
mengolah dan mengalokasikan Pembiayaan Operasional kepada mahasiswa agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
a. Keuangan
Sebagai Informasi awal, sumber utama pemasukan dana PS Teknik Mesin Otomotif berasal dari
Pembayaran mahasiswa melalui BPDK ITI. Sumber pemasukan lainnya diataranya adalah dari
proyek kerjasama dengan pihak lain serta proyek internal ITI. Dalam hal penggunaan Dana, PS
Teknik Mesin Otomotif mengawalinya dengan proses perencanaan yang dikemas dalam bentuk
RKA. Dalam pembentukan RKA seluruh dosen dan karyawan PS Teknik Mesin Otomotif
berembug Bersama dan mendiskusikan seluruh penggunaan dana baik untuk Operasional PS,
dana penelitian, Pengabdian Masyarakat. Sedangkan untuk biaya Investasi mencakup dana
Investasi Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana dan Prasarana. Biaya Operasional mencakup
Operasional Pendidikan dan Kemahasiswaan. Setelah RKA disusun dalam bentuk proposal.
Kemudian, Proposal di serahkan ke BPDK ITI untuk nantinya direview dan pada akhirnya
disetujuan sesuai dengan pagu yang telah ditentukan pihak Yayasan Pengembangan Teknologi
Indonesia. Dalam penentuan alokasi dana tentunya PS Teknik Mesin Otomotif mengutamakan
biaya-biaya penggunaan untuk operasional yang berhubungan dengan akademik dan mahasiswa
seperti Operasional Laboratorium Otomotif, Operasional Himpunan Mahasiswa serta
Operasional Ruang Dosen, Prodi, dan ruang kelas. Penggunaan Alokasi dana biasanya
digunakan untuk memudahkan kegiatan akademik dan kemahasiswaan PS Teknik Mesin
Otomotif, seperti Biaya Perawatan Mesin di Laboratorium Otomotif, Pembelian Bahan Bakar
untuk Praktikum, Kesekretariatan, Konsumsirapat, pemeliharaan Gedung, komunikasi, dsb.
Evaluasi dalam hal penggunaan alokasi dana dilakukan dalam bentuk pencatatan dan pelaporan
dari setiap pembiayaan dan pembelian yang dilakukan. Seluruh proses akuntansi dilakukan
dengan transparan dan Ketika terdapat dana tidak terpakai dikarenakan terdapat perencanaan
36
yang tidak dilakukan atau terbatas dilakukan, maka dana akan dikembalikan ke akun ITI dengan
sepengetahuan BPDK ITI.
C5.2. Kebijakan
a. Pengelolaan Keuangan
Pembiayaan untuk PS di institute Teknologi Indonesia untuk tahun 2020 dibagiatas 3 Biaya,
antara lain Biaya Operasional, Biaya Penelitian dan Abdimas, serta Biaya Investasi. Biaya
Operasional merupakan biaya yang dikeluarkan ITI untuk PS untuk menunjang kegiatan
akademik sehari-hari prodi, Sedangkan biaya penelitian dan Abdimas dialokasikan bagi para
dosen untuk menunjang kegiatan penelitian atau pun pengabdian Masyarakat. Biaya ini pun
dapat pula digunakan untuk kegiatan penelitian dan Abdimas yang mengatasnamakan PS. Biaya
Investasi merupakan biaya yang diperlukan untuk jangka waktu lebih lama untuk pengadaan
maupun perawatan dan pemeliharaan PS. Biaya Operasional Pendidikan meliputi Gaji dan
37
Honor Dosen dan Karyawan PS Teknik Mesin Otomotif. Biaya Operasional lainnya adalah
Operasional Tidak Langsung seperti perawatan Laboratorium Otomotif, pemeliharaan ruang
dosen dan prodi, Komunikasi, konsumsi rapat dan sidang, transportasi, kebutuhan praktikum,
dsb. Biaya Operasional Kemahasiswaan meliputi bantuan belajar, pengiriman delegasi praktek
luar kelas dan magang serta kegiatan Himpunan Kemahasiswaan PS Teknik Mesin Otomotif.
Biaya Investasi meliputi Investasi SDM, Sarana, dan Prasarana. Investasi SDM antara lain biaya
pelatihan dan pengembangan kemampuan dosen dan karyawan. Sementara Sarana dan Prasarana
meliputi pengadaan buku perkuliahan, alat-alat Laboratorium Otomotif, dsb.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
c.
BiayaOperasionalPembelajaran
(Bahan dan Peralatan Habis 269.260.555 10.427.050
Pakai)
2 Biaya Operasional
Kemahasiswaan (Penalaran,
Minat, Bakat dan 335.731.166 29.607.470
Kesejahteraan)
Jumlah
29.777.144.026 1.403.918.681
40
Biaya Penelitian
3 201.290.000 7.735.455
Biaya PKM
4 113.607.150 10.296.105
Jumlah
314.897.150 18.031.559
Jumlah
1.202.333.616 21.401.113
TOTAL
31.294.374.792 1.443.351.353
Seperti yang terlihat pada table diatas, alokasi biaya Operasional Pendidikan PS Teknik Mesin
Otomotif sebesar 3% dari dana yang disediakan ITI secara keseluruhan. Sedangkan Biaya
Penelitian dan Abdimas PS Teknik Mesin Otomotif sebesar 6 % dari seluruh dana yang
disediakan ITI untuk Penelitian dan Abdimas. Secara terpisah, penelitian mendapatkan porsi
sebanyak 4% dan pendanaan abdimas sebanyak 9% dari seluruh dana Abdimas yang telah
ditetapkan ITI. Terakhir merupakan Biaya investasi sebesar 2% dari seluruh dana yang
dialokasikan untuk seluruh PS dari ITI. Jumlah Dosen tetap PS Teknik Mesin yang berjumlah 6
orang, 1 orang admin PS, dan 1 Laboran seta jumlah mahasiswa sekitan 60 orang. Biaya
operasional pendikan digunakan untuk gaji, honor Dosen dan Tenaga Kependidikan yang
terdiridari Admin Prodi dan Laboran Laboratorium Otomotif. Selain Biaya Kependidikan, ITI
juga menyediakan Biaya Operasional Kemahasiswaan yang digunakan untuk menunjang minat,
bakan, dan juga penelitian yang dilakukan mahasiswa PS Teknik MesinOtomotif. Dana
41
penelitian digunakan untuk penelitian yang relevan dengan PS Teknik Mesin Otomotif dan dapat
menghasilkan alat atau barang yang dapat digunakan untuk Abdimas ataupun digunakan
mahasiswa untuk praktikum sehingga antara dana penelitian dan dana Abdimas dapat digunakan
secara berkorepondensi satu sama lain. Dana investasi digunakan PS Teknik mesin untuk
pengadaan alat dan Bahan yang dirasa perlu untuk keefektifan jalannya praktikum di
Laboratorium Otomotif. Sedangkan Biaya Inverstasi SDM difokuskan untuk menambah jumlah
dosen yang relevan dengan PS Teknik Mesin Otomotif baik dosen tetap,dosen praktisi, maupun
dosen tidak tetap.
d. Sarana
i. Kecukupan dan Aksebilitas Sarana Pendidikan
Sarana yang dimiliki oleh PS Teknik Mesin Otomotif terdiri dari Ruang Kelas, Ruang Prodi dan
Dosen, serta Laboratorium Otomotif. Ruang kelas yang dilengkapi dengan LCD Projector, Air
Conditioner, dan segala kelengkapan proses belajar-mengajar dirasa cukup untuk menunjang
mahasiswa Teknik Mesin Otomotif dalam kuliahnya. Ruang Prodi untuk menunjang Kaprodi
dan admin dalam hal kesekretariatan juga dapat dimanfaatkan dengan baik untuk PS. Hanya saja
prasarana penunjang pembelajaran berbasis daring masih perlu ditambah seperti alat Reuters
atau pemancar internet untuk ruang Prodi dan Dosen agar sinyal Internet dapat lebih stabil
memancar di ruang-ruang tersebut. Selama ini Ruang PS dan Dosen hanya menggunakan sinyal
WIFI dari ruang Prodi Teknik mesin atau ruang LPPM. Ruang Laboratorium Otomotif yang
dilengkapi dengan mesin, alat dan bahan untuk menunjang kegiatan praktikum selama ini telah
terus dilengkapi dan diperbaharui sesuai perkembangan industry Otomotif. Untuk saat ini
meskipun terbatas, Alat dan mesin yang digunakan untuk praktikum masih dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh mahasiswa. Namun kedepannya diharapkan dapat diperbaharui sesuai dengan
kebutuhan industry Otomotif dunia. Saat ini, PS Teknik Mesin Otomotif berkeinginan untuk
menambah alat dan mesin untuk Mobil, yang saat ini tersedia hanyauntuk motor, juga alat dan
mesinuntuk kendaraan berbasis Listrik, agar nantinya dapat digunakan baik oleh mahasiswa
ataupun dosen untuk mengembangkan kendaraan Listrik.
ii. Kecukupan dan Aksebilitas Sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi
Saat ini, PS Teknik Mesin Otomotif juga melakukan perkuliahan berbasis daring menggunakan
platform SCE. Dalam platform tersebut, seluruh dosen dan mapuhasiswa telah mampu
menggunakan dan mengaplikasikan seluruh kegiatan belajar, mengajar, dan juga ujian. Dalam
SCE, mahasiswa dan dosen juga dapat melakukan kegiatan forum diskusi disetiap pertemuannya
42
agar segala pertanyaan atau permasalahan dalam mempelajari materi yang ada dapat
didiskusikan dan ditemukan jawabannya melalui forum di SCE. Selain SCE, dosen juga
diperbolehkan untuk menggunakan akses mengajar tatap muka menggunakan aplikasi zoom
yang telah disediakan PS Teknik Mesin Otomotif untuk dosennya. Aplikasi zoom premium
tersebut dapat digunakan untuk sebanyak apapun jumlah mahasiswanya dan selama apapun
jumlah jam belajarnya (unlimited).Tiap bulannya, dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan
juga di berikan dana komunikasi internet untuk menjangkau pembelajaran berbasis daring tanpa
harus khawatir internetnya terputus. Di dalam ruang Prodi dan Dosen juga terdapat beberapa
sinyal WIFI yang dapat diambil meskipun karena PS tidak mempunyai pemancar sinyal WIFI
sendiri, maka terkadang pemakaian internet sering crowded dengan ruang lainya. Selain
Platform SCE, PS Teknik Mesin Otomotif pun dapat menggunakan Portal ITI untuk mengisi
nilai dan melihat profil mahasiswa dan Jadwal mengajar tiap dosen. PS juga memiliki akses
untuk mengunjugi Perpustakaan ITI berbasi daring melalui ITI Library. Di dalamnya, tak hanya
mahasiswa yang dapat melihat katalog buku, namun juga dosen dapat menguplod hasil
penelitian dan laporan abdimasnya melalui laman tersebut. Mahasiswa PS Teknik Mesin
Otomotif juga dapat mengajukan permohonan pendaftaran anggota perpustakaan, serta
pengajuan surat bebas Pustaka melalui laman tersebut.
Dalam berkomunikasi antar dosen dan Tenaga Kependidikan, ataupun antar unit, PS Teknik
Mesin Otomotif dapat menggunakan laman Web mail ITI untuk bersurel ataupun menyerahkan
dokumen-dokumen yang diperlukan PS. Saat ini PS pun dapat mengakses slip gaji dan honor
melalui laman gaji ITI secara daring tanpa menggunakan kertas, selalu up to date, serta terjaga
kerahasiaannya. Sebagai tambahan saat ini diharapkan PS Teknik Mesin Otomotif juga dapat
membuat platform sendiri untuk membuat perjanjian atau jadwal melakukan penelitian ataupun
praktikum selama menggunakan Laboratorium Otomotif agar tidakterjadiantrian yang
tidakdiperlukan.
e. Kecukupan dan Aksebilitas Prasarana
Prasarana yang paling sering dipakai oleh PS Teknik Mesin Otomotif biasanya berhubungan
dengan kesekretarian, pengajaran, serta praktikum. Untuk kesekretariatan pada dasarnya
memerlukan alat kelengkapan cetak dan tulis seperti kertas, pulpen, dsb, dan kesemuanya dapat
disediakan oleh tim BPK sehingga PS hanya perlu melakukan permohonan permintaan
pengadaan alat tulis-cetak kantor. Pengajaran yang saat ini berbasis daring telah ditunjang
dengan kemampuan sinyal WIFI ITI yang dapat diakses di berbagai tempat di ITI. Selain itu
akun zoom premium telah disediakan PS untuk menunjang kegiatan pengajaran dosen jika ingin
43
melakukan tatap muka dengan mahasiswa berbasis daring. Selain itu dosen juga disediakan dana
untuk komunikasi dan internet jika ingin melaksanakan pengajaran jarak jauh dari rumah
masing-masing. Prasarana yang dibutuhkan praktikum di Laboratorium Otomotif berupa bahan
bakar serta suku cadang dalam rangka menunjang kegiatan praktikum serta untuk merawat dan
memelihara umur dari alat dan mesin di Laboratorium terebut. Selama ini untuk pengadaan
bahan bakar dapat dilakukan melalui penyusunan RKA dalam perencanaan biaya operasional.
Namun untuk suku cadang mesin, terkadang terjadi di waktu yang tidak diprediksi. Hal ini
karena terkadang mesin dan alat dapat rusak kapan pun saat praktikum atau sebelum praktikum.
Hal inilah yang tidak dapat PS tutup melalui RKA. Sehingga terkadang PS harus melakukan
subsidi silang dari biaya lain untuk menutupi kebutuhan suku cadang dan juga perbaikan
kerusakan alat dan mesin di Lab.
1: Kurang Baik
2: Kurang
3: Cukup
4: Baik
5:SangatBaik
Untuk menelusuri Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pengelolaan keuangan dan sarana serta
prasarana, PS Teknik Mesin Otomotif telah melakukan survey random menggunakan Kuesioner
dalam bentuk google form dan menyebarkannya kepada Mahasiswa PS untuk selanjutnya diisi
secara objektif. Kuesioner dalam bentuk Google Form ini dibuat salah satunya adalah karena
saat ini mahasiswa belajar di rumah menggunakan internet sehingga dirasa penggunaan Google
Form lebih efektif dalam membuat kuesioner. Kuesioner itu berisikan beberapa pertanyaan
mengenai seberapa memuaskan tingkat pelayanan PS Teknik Mesin Otomotif dalam menunjang
Proses pembelajaran mereka. Likert Scale dipakai untuk menunjukkan tingkat kepuasan dari
sangat puas hingga tidak puas. Hasilnya adalah dari kurang lebih 50 mahasiswa PS sekitar
46
setengah dari mereka mengisi kuesioner tersebut. Dalam hal pengelolaan dan sarana serta
prasarana, tingkat kepuasan mahasiswa berada di ambang tengah yang artinya terdapat
mahasiswa yang merasa belum puas pada sarana, prasarana, serta pengelolaan keuangan di PS,
terdapat pula yang sudah merasa puas akan pelayanan PS. Hal ini dapat diambil pelajaran bahwa
beberapa dari mereka tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal selama belajar di PS Teknik
Mesin Otomotif. PS Teknik Mesin menyadari bahwa di situasi saat ini, pembelajaran jarak jauh
harus dilakukan, sementara sarana dan prasarana yang ada belum bisa maksimal dalam
memberikan pelayanan pembelajaran jarak jauh, membuat mahasiswa merasa kurang puas pada
pelayan PS Teknik Mesin pada khususnya di ITI pada umumnya. Kedepannya PS akan
memperbaiki pelayanan pada pengelolaan keuangan dan Sarana serta prasarana penunjang
pembelajaran daring untuk lebih ditingkatkan Kembali. Terdapat pula hasil pada pelayanan
praktikum dimana beberapa dari para mahasiswa merasa bahwa alat, bahan, dan mesin
pendukung praktikum berjumlah sedikit dan sudah usang. Terdapat beberapa alat yang masih
baru namun pada dasarnya tidak bisa dipakai untuk praktikum dan hanya dapat dipakai untuk
penelitian tingkat lanjut. Meskipun sudah ada alat baru namun itu belum cukup untuk jumlah
yang ikut praktikum saat ini sehingga mereka harus menunggu dan bergiliran dalam melakukan
praktikum. Hal ini lah yang membuat kepuasan mahasiswa di PS menurun. Hasil dari kuesioner
ini sangat berarti untuk PS agar dapat terus meningkatkan pelayanan untuk mahasiswa.
47
perkembangan industry Otomotif agar pada akhirnya PS Teknik Mesin Otomotif dapat mencetak
lulusan handal dan sesuai dengan yang diperlukan industry Otomotif saat ini.
C.6. Pendidikan
C 6. 1 Latar Belakang
Institut Teknologi Indonesia melalui Satuan Penjaminan Mutu Internal telah menetapkan Standar
Mutu Pendidikan yang diberlakukan pada semua Prodi di ITI. Seiring dengan perkembangan
kebijakan pendididkan yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) maka perlu ada
penyesuaian pendidikan di ITI. Demikian juga dengan adanya pandemi covid 19 memaksa
pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara daring. Penggunaan kurikulum berbasis KKNI
menjadi kewajiban bagi semua Prodi di ITI sehingga masih perlu ditingkatkan pelaksanaannya.
Atas dasar hal tersebut diatas maka perlu diadakan penyesuaian kurikulum dan sistem
pendidikan di ITI. Untuk mengukur dan menjaga mutu pendidikan terkait dengan hal di atas
maka perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem pendidikan di ITI/ Prodi dengan harapan dapat
mencapai tujuan pendidikan.
Institut Teknologi Indonesia telah menetapkan standar pendidikan yang berlaku dengan tujuan :
c. Sebagai rujukan dalam penyusunan rencana pengembangan sistem pendidikan di ITI dimasa
B. Rasionale
Untuk mengukur dan menilai tujuan pendidikan maka diperlukan tolok ukur/ standar
yang telah ditetapkan oleh institusi yaitu SPMI – ITI. Standar yang ditetapkan merujuk
pada standar nasional pendidikan tinggi diantaranya:
a. Standar kompetensi lulusan
b. Standar isi pembelajaran
c. Standar proses pembelajaran
d. Standar penilaian pembelajaran
e. Standar dosen dan tendik
48
f. Standar sarana dan prasarana
g. Standar pengelolaan pembelajaran
h. Standar pembiayaan pembelajaran
Standar pendidikan yang berlaku di ITI akan digunakan sebai acuan dalam rangka menyusun,
menyelenggarakan dan mengevaluasi kurikulum.
C.6.2 Kebijakan
Peraturan yang mengatur tentang penyelenggaraan standar pendidikan di ITI yang mencakup
sasaran, strategi dan metode tertuang dalam bentuk dokumen SPMI-ITI No.Dok :
ITI/SPMI/STD.A01.
50
3) Standar Penilaian Pembelajaran
a. Penilaian harus bersifat objektif yang didasarkan pada standar yang disepakati dosen dan
mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai
b. Teknik penilaian terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan dan
angket.
c. Penilaian sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi
d. Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan instrument
penilaian yang digunakan.
e. Pelaksanaan penilaian sesuai dengan rencana pembelajaran semester
f. Bobot penilaian mata kuliah terdiri dari komponen ujian tengan semester (UTS), hasil
ujian akhir semester (UAS), Tugas dan Kehadiran.
g. Pelaporan penilaian berupa kualitas keberhasilan mahasiswa yang dinyatakan dalam
kisaran: A, A-, B+, B, B-, C+, C, D dan E
h. Hasil penilaian capaian pembelajaran di tiap semester dinyatakan dengan Kartu Hasil
Sudi (KHS)
i. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan pada akhir program studi dinyatakan
dengan indeks prestasi kumulatif (IPK)
j. Mahasiswa dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang
ditetapkan dan telah memenuhi capaian pembelajaran yang ditargetkan oleh program
studi dengan indek prestasi kumulatif (IPK) dan aturan kelulusan diatur didalam
pedoman akademik mahasiswa.
k. Selain Ijazah dan Transkrip penilaian para alumni dibekali dengan sertifikat
kompetensi/profesi, dan dilengkapi dengan surat keterangan pendamping ijazah (SKPI).
51
b. Di dalam peninjauan kurikulum Polsri mengundang akademisi, stakeholders, asosiasi profesi
dan para alumni untuk meminta masukkan terkait dengan peninjauan kurikulum.
c. Sebelum perkuliahan dimulai setiap dosen harus memiliki RPS yang dilengkapi dengan
capaian pembelajaran yaitu sikap, ilmu pengetahuan, keterampilan umum dan keterampilan
khusus
d. Program Studi melakukan penyesuaian dan peninjauan ulang Modul kuliah setiap tahun agar
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.
e. Program Studi menugaskan dosen pembimbing tugas akhir dan mewajibkan dosen dalam
membimbing mengikuti buku pedoman pembimbingan tugas akhir
a. Kurikulum
Indikator yang berhubungan dengan kurikulum adalah:
1. Ketersediaan kebijakan pengembangan kurikulum.
2. Dokumen kurikulum:
a. Kesesuaian Capaian pembelajaran dengan profil lulusan dan jenjang KKNI/SKKNI
b. Ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan Capaian pembelajaran.
c. Ketersediaan dokumen pemetaan capaian pembelajaran.
Evaluasi kurikulum ditargetkan dengan rentang waktu antara 2 sampai dengan 4 tahun.
Kurikulum dirancang berupa kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Penetapan
kurikulum melalui mekanisme:
• Tracer Study
• Penentuan profil lulusan.
• Evaluasi kurikulum.
• Pengembangan kurikulum dan silabus.
• Penyusunan RPS.
• Penetapan kurikulum.
b. Pendidikan/ Pembelajaran
Indikator yang berhubungan dengan pendidikan/ pembelajaran adalah:
1. Rasio Kecukupan dosen.
2. Ketersediaan dokumen RPS.
3. Pelaksanaan proses pembelajaran serta keterkaitan kegiatan penelitian dan PkM.
4. Monitoring dan evaluasi proses pembelajaran:
a. Monitoring kehadiran dosen.
b. Monitoring kehadiran mahasiswa
c. Monitoring materi perkuliahan.
5. Mutu pelaksanaan penilaian pembelajaran.
6. Luaran penelitian dan atau luaran PkM yang diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran/
pengembangan mata kuliah.
53
c. Suasana Akademik
Indikator yang berhubungan dengan suasanan akademik adalah:
1. Tersedianya buku pedoman tentang:
a. Mahasiswa.
b. Program Wirausaha Mahasiswa.
c. Kode Etik Dosen.
d. Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan.
2. Kerja Sama Dosen dan Mahasiswa di bidang penelitian.
3. Kerja Sama Dosen dan Mahasiswa di bidang pengabdian kepada masyarakat.
4. Program Kuliah Kerja Lapangan.
Tabel C6-1 Indikator Kinerja Utama
No Indikator Kinerja Utama Capaian
1 Tracer studi berkala Prodi menggunakan data
PKA
2 Evaluasi dan pengembangan kurikulum Dilakukan namun masih
perlu penyempurnaan
3 Ketersediaan dokumen kurikulum Dokumen tersedia
4 Ketersediaan dokumen Silabus Tersedia
5 Kecukupan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Tersedia namun belum
lengkap
6 Rasio jumlah dosen terhadap jumlah mahasiswa Terpenuhi
7 Realisasi mengajar dosen Tercapai sesuai target
8 Proses pembelajaran menggunakan multimedia Terpenuhi dan perlu
peningkatan
9 Ketersediaan bahan ajar Tersedia namun perlu
peningkatan
10 Lulusan yang lulus tepat waktu 1 mahasiswa an Harzami
11 IPK lulusan 3,02
12 Waktu tunggu lulusan mendapat pekerjaan 3,5 bulan
13 Lulusan yang bekerja sesuai kompetensi Terpenuhi
14 Penelitian kerjasama dosen dan mahasiswa 1 Kegiatan Penelitian
15 Pengabdian masyarakat kerjasama dosen dan mahasiswa 1 Kegiatan PkM
54
C.6.5 Indikator Kinerja Tambahan
Indikator kinerja tambahan belum tersedia
56
bahwa strategi yang digunakan untuk proses pendidikan dan pembelajaran perlu dilaksanakan
dengan perencanaan yang terstruktur. Hasil analisis dan capaian tahun 2020 akan dijadikan
sebagai baseline untuk program tahun selanjutnya.
C.7 Penelitian
C7. 1. Latar Belakang
Sesuai amanah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 20, Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian, disamping
kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan melaksanakan pendidikan. Kegiatan penelitian
PS mengacu pada Renstra dan peta jalan (roadmap) penelian ITI yang disusun oleh Pusat Riset
dan Pengabdian Masyarakat (PRPM) yang diarahkan kepada penelitian yang relevandengan
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, sehingga hasil penelitian diharapkan mampu
berkontribusi baik dalam pengembangan ilmupengetahuan dan teknologi, peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang sejalan dengan UU No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi pasal 45.
Untuk mewujudkan strategi pencapaian standar penelitian, PS telah merencanakan
dengan mempersiapkan sumber daya peneliti (dosen), sarana dan prasarana serta anggaran yang
bersumber dari dana internal ITI dan sumber eksternal (hibah bersaing dari Kemendikbud,
Kemenristek-BRIN). Selanjutnya, PS terus mamantau pelaksanaan penelitian sampai tahap
pelaporan hasil penelitian. Tema penelitian PS diharapkan terintegrasi dan dapat mendukung
kegiatan pembelajaran dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, sehingga dampak hasil
penelitian dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
C7.2. Kebijakan
Sejak tahun 2011 telah dibentuk Sistem Penjaminan Mutu ITI yang menjadi panduan
dalam pengelolaan institusi menuju standar mutu yang diharapkan. Pada tahun 2020, Sistem
Penjaminan Mutu ITI telah disempurnakan dan ditingkatkan untuk memenuhi tuntutan dan
dinamika internal dan eksternal guna mencapai mutu yang lebih baik. Termasuk dalam hal ini,
standar penelitian yang terdiri atas 8 standar (standar hasil, isi, proses, penilaian hasil, peneliti,
sarana dan prasarana, pengelolaan dan pendanaan dan pembiayaan) yang menjadi acuan dalam
pengelolaan kegiatan penelitian. Pada standar pelaksanaan penelitian didorong keterlibatan
mahasiswa dan tendik PS dalam penelitian dosen.
57
Selain itu, sebagai arah dan tema penelitian dalam jangka waktu tertentu, sebaiknya
dibuat peta jalan (roadmap) penelitian dosen dan mahasiswa di PS yang mengacu pada peta jalan
(roadmap) penelitian ITI. Dengan demikian, tema penelitian PS diharapkan selalu relevan
dengan isu-isu stretagis, baik tingkat lokal, regional dan nasional.
C8.2. Kebijakan
Sejak tahun 2011 telah dibentuk Sistem Penjaminan Mutu ITI (SPMI-ITI) yang menjadi
panduan dalam pengelolaan institusi menuju standar mutu yang diharapkan. Pada tahun 2020,
SPMI-ITI telah disempurnakan dan ditingkatkan untuk memenuhi tuntutan dan dinamika
internal dan eksternal guna mencapai mutu yang lebih baik. Standar PkM yang terdiri atas 8
standar (standar hasil, isi, proses, penilaian hasil, peneliti, sarana dan prasarana, pengelolaan dan
pendanaan dan pembiayaan) yang menjadi acuan dalam pengelolaan kegiatan PkM. Pada
61
standar pelaksanaan PkM didorong keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PkM DTPS.
Disamping itu, sebagai arah dan tema penelitian dalam jangka waktu tertentu, sebaiknya dibuat
peta jalan (roadmap) PkM DTPS yang mengacu pada peta jalan (roadmap) PkM ITI. Dengan
demikian, tema PkM DTPS diharapkan selalu relevan dengan isu-isu stretagis, baik tingkat lokal,
regional dan nasional.
65
b) Luaran Dharma Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Luaran dharma penelitian dan PkM disajikan pada tabel C9-2 dibawah ini.
Tabel. C9-2Luaran dharma penelitian dan PkM
No Indikator Metode Hasil
pengumpulan data
1 Publikasi ilmiah yang Berdadarkan data 2
dihasilkan mahasiswa secara PS dan PRPM
mandiri atau bersama DTPS
2 Pagelaran/pameran/presenta Berdadarkan data -
si/publikasi ilmiah yang PS dan PRPM dan
dihasilkan mahasiswa secara PI2B
mandiri atau bersama DTPS
3 Karya ilmiah mahasiswa, Berdadarkan data -
yang dihasilkan secara PS dan PRPM
mandiri atau bersama DTPS,
yang disitasi
4 Produk/jasa mahasiswa, Berdadarkan data -
yang dihasilkan secara PS dan PRPM
mandiri atau bersama DTPS,
yang diadopsi
masyarakat/industri.
5 Luaran penelitian/PkM Berdadarkan data Alat peraga
lainnya yang dihasilkan PS dan PRPM pendidikan (4)
mahasiswa, baik secara
mandiri atau bersama DTPS,
misalnya: HKI, Teknologi
Tepat Guna, Produk, Karya
Seni, Rekayasa Sosial, Buku
ber-ISBN, Book Chapter
66
semester ganjil akan langsung mengikuti program ke level selanjutnya, sementara yang
tidak lulus mengulang sesuai dengan level sebelumnya. Program ini diwajibkan, agar
Mahasiswa ITI memiliki sertifikat keahlian yang dijadikan sebagai Surat Keputusan
Pendamping Ijasah(SKPI) dan keahlian berkomunikasi dalam bahasa Inggris.Selain itu,
keterlibatan Indikator kinerja tambahan PS, Mahasiswa juga terlibat dalam penelitian dan
pengadian kepada Masyarakat.
67
C9.5. Kepuasan Pengguna
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna (dalam hal ini lulusan Mahasiswa, tenaga
pendidik dan peneliti serta mitra pelaksana penelitian dan pengabdian masyarakat)
terhadap layanan dan pelaksanaan proses pendidikan, peneltitan dan pengabdian
masayarakat PS perlu dilakukan assessment/ pengukuran dengan instrumen yang relevan
dan valid. Saat ini, pelaksanaan penelitian DTPS tahun 2020 PS telah melakukan
assesment/pengukuran tingkat kepuasan terhadap pengguna lulusan, namun belum
maksimal (belum tersedianya dokumen panduan). Namun disisi lain, pelaksanaan
penelitian DTPS tahun 2020 belum dilaksanakan assesment/pengukuran tingkat kepuasan
layanan kepada peneliti dan mitra pelaksanan penelitian.
69
BAB III
PENUTUP
Laporan Evaluasi Diri (LED) ini disusun sebagai upaya Prodi Teknik Mesin Otomotif untuk
mengetahui mengenai kinerja yang telah dicapai dan keadaan prodi baik dari sisi kelebihan dan
kekurangannya serta tindak lanjut yang akan dilakukan untuk perbaiakan yang akan datang.
Beberapa hal yang diperoleh dari LED ini dan khususnya untuk tahun 2020 adalah:
1. Memperoleh identifikasi masalah, penilaian program, dan pencapaian sasaran yang telah di
laksanakan.
2. Memperkuat budaya evaluasi kelembagaan dan analisis-diri.
3. Mendorong prodi Teknik Mesin Otomotif untuk meninjau kembali kebijakan yang belum
terlaksana.
4. Memberikan laporan tentang capaian yang diraih pada tahun 2020, dengan mendapatkan
feedback dari lulusan dan pengguna.
5. Mengidentifikasi peningkatan yang dicapai dalam segala bidang dan kelemahan yang untuk
diambil langkah-langkah dalam mengatasinya.
70