Evaluasi 2013
Evaluasi 2013
Evaluasi 2013
SEMARANG
TAHUN 2012
SEMARANG
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah, karena perkenan-Nya, Universtas Negeri Semarang dapat
menyelesaikan pengisian Borang Evaluasi Diri Institusi Perguruan Tinggi tahun 2012.
Pengisian borang ini ditujukan untuk mengetahui gambaran riil mengenai keadaan dan
kinerja Unnes melalui pengkajian dan analsisis yang mendalam terhadap kekuatan,
kelemahan, kekuatan dan peluang. Proses penyusunan evaluasi diri meliputi
tujuhkomponen seperti yang telah ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan
Tinggi. Tujuh komponen tersebut adalah; (A) Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Serta Strategi
Pencapaian; (B) Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu;
(C) Mahasiswa dan Lulusan; (D) Sumber Daya Manusia; (E) Kurikulum, Pembelajaran dan
Suasana Akademik; (F) Pembiayaan, Prasarana, Sarana dan Sistem Informasi; dan, (G)
Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama.
Guna keperluan pengisian borang evaluasi diri ini, Unnes mengumpulkan data dan informasi
yang dibutuhkan, selaras dengan tujuh komponen di atas. Unnes merasa beruntung karena
sistem-sistem informasi online yang dimiliki, baik menyangkut aspek akademik, keuangan,
kemahasiswaan, kerjasama, kepegawaian dan lainnya, telah memudahkan proses
penggalian data yang dibutuhkan, secara akurat dan cepat.
Tentu saja di samping keberadaan sistem-sistem informasi manajemen di atas, laporan ini
dapat tersusun atas partisipasi dan dukungan seluruh elemen kelembagaan dan warga
Unnes baik dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan pejabat struktural. Secara khusus
Unnes memberikan apresiasi kepada Badan Penjaminan Mutu (BPM) dan gugus kerja yang
dibentuk atas kerja keras dan dedikasi yang diberikan guna mengisi borang evaluasi diri ini.
Unnes menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi dan penghargaan setinggtingginya atas dedikasi dan kerja keras semua pihak dalam mempersiapkan dan
menyelesaikan pengisian borang ini.
Terima kasih.
Semarang,
Rektor
November 2012
Sudijono Sastroatmodjo
NIP. 195208151982031007
i
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
DAFTAR ISI
JUDUL LAPORAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
RANGKUMAN EKSEKUTIF
SUSUNAN TIM PENYUSUN
I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN:
A. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, serta Strategi Pencapaiannya.
B. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu.
C. Mahasiswa dan Lulusan.
D. Sumber Daya Manusia.
E. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik.
F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi.
G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama.
II. ANALISIS SWOT program studi secara keseluruhan, merujuk kepada deskripsi SWOT
setiap komponen.
1. Analisis antarkomponen
2. Strategi dan pengembangan
REFERENSI: Sumber-sumber utama yang digunakan dalam proses
evaluasi-diri
LAMPIRAN:
dan pelaporan
ii
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
RINGKASAN EKSEKUTIF
Guna memastikan ketercapaian visi dan misi, Universitas Negeri Semarang (Unnes)
secara periodik dan kontinyu melakukan evaluasi diri. Keberadaan evaluasi diri ini
memegang peran yang penting guna menopang upaya pengembangan Unnes lebih lanjut.
Secara umum evaluasi diri ini dilaksanakan untuk menilai kinerja Unnes dan memanatu
perjalanannya dalam mewujudkan visinya menjadi Universitas Konservasi bertaraf
internasional internasional yang sehat, unggul, dan sejahtera pada tahun 2020. Secara
khusus evaluasi diri kali ini dilaksanakan secara komprehensif dan ditujukan untuk
memenuhi kepentingan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT).
Evaluasi diri yang tersaji dalam dokumen ini dibuat berdasarkan pemaparan
sejumlah kelompok data yang kemudian ditafsirkan dengan menggunakan pendekatan
analisis SWOT. Hal-hal yang dikemukakan dalam dokumen evaluasi diri ini mencakupi
sejumlah informasi, yaitu; (1) informasi dasar tentang Unnes, yang menyangkut visi, misi,
tujuan, sasaran, dan strategi; (2) tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan
penjaminan mutu; (3) mahasiswa dan lulusan; (4) sumberdaya manusia; (5) kurikulum,
pembelajaran, dan suasana akaemik; (6) pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem
informasi; dan, (7) penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama.
Pemaparan informasi ini dilanjutkan dengan analisis untuk tiap komponen dan analisis lintas
komponen. Dari analisis yang telah dilakukan, secara umum performa Unnes pada tujuh
aspek tersebut dapat disampaikan sebagai berikut.
Pertama, visi, misi, tujuan, dan sasaran dirumuskan berdasarkan komitmen pimpinan
dan semua warga Unnes telah dipahami secara baik oleh pemangku kepentingan ua civitas
akademika. Unnes juga memiliki visi yang khas dan tidak banyak dimiliki oleh perguruan
tinggi lain, yaitu Universitas Konservasi, yang sejalan dengan tren perubahan dan tantangan
global masa kini. Selain itu visi tersebut juga telah diterjemahkan dalam misi yang jelas serta
didukung oleh kemampuan dan kecukupan sumberdaya untuk mewujudkannya. Mengusung
visi konservasi memberikan peluang bagi Unnes untuk meningkatkan peran dan
kontribusinya, seiring dengan meningkatnya perhatian masyarakat baik pada tingkat
nasional maupun global terhadap isu-isu lingkungan dan krisis kemanusiaan-kebudayaan.
Dalam konteks pembangunan nasional dan posisi Unnes sebagai LPTK visi konservasi juga
memiliki kaitan erat dengan pengarusutamaan pendidikan karakter, sehingga membuka
peluang peran dan kontribusi Unnes yang lebih besar.
Terlepas dari kekuatan tersebut, pencapaian visi Unnes 2020 masih
terkendala oleh sejumlah persoalan, di antaranya; (1) belum meratanya kemampuan antar
elemen dan warga Unnes dalam merealisasikan upaya-upaya pencapaian visi dan misi; (2)
kenyataan bahwa masih banyak stakeholder eksternal yang belum memahami visi
konservasi meskipun mengetahui keberadaan Unnes sebagai Universitas Konservasi; (3)
kenyataan merebaknya budaya instan dan pragmatisme, yang bertentangan dengan visi
konservasi, di kalangan masyarakat termasuk mahasiswa; dan, (4) merebaknya budaya
asing yang tidak selalu selaras dengan nilai-nilai konservasi Unnes.
Kedua, dalam hal tata pamong, dapat dinyatakan bahwa Unnes memiliki kekuatan
berupa komitmen kepemimpinan yang tangguh, didukung dengan kelengkapan struktur
organisasi dan keberadaan sistem-sistem informasi manajemen yang membantu
implementasi praktik tatakelola universitas yang bersih dan baik (good, clean university
governance) dan menjadi pendukung pengembangan kebijakan (decision support system,
DSS). Pada aspek ini, Unnes juga memiliki kekuatan berupa ketersediaan dokumen
Rencana Induk Pengembangan dan Rencana Bisnis Strategis, didukung unit dan prosedur
penjaminan mutu yang mengawal upaya pelaksanaan rencana-rencana pengembangan
tersebut dan unit serta prosedur audit yang menjamin pelaksanaan anggaran pendukungnya
secara akuntabel. Selain itu mayoritas program studi Unnes juga terakreditasi B dan A.
Kekuatan ini memiliki peluang untuk dikembangkan lebih lanjut seiring dengan
keberterimaan Unnes di mata publik (public acceptance) yang semakin baik. Dalam
iii
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
kapasitasnya sebagai LPTK, Unnes juga memiliki peluang besar untuk mengembangkan diri
sebagai pusat unggulan (center of excellence) profesi guru dan kependidikan pada
umumnya. Selain itu, membaiknya daya belanja pendidikan masyarakat, di satu sisi serta
komitmen pemerintah di bidang peningkatan akses pendidikan tinggi, juga memberikan
peluang bagi Unnes untuk mengembangkan dan melakukan diversifikasi
program
pendidikan akademik, vokasi, dan profesi.
Terlepas dari kekuatan tersebut di atas, tata pamong Unnes masih dihadapkan pada
sejumlah kendala. Di antaranya adalah kenyataan bahwa; (1) Statuta dan OTK Unnes saat
ini belum diselaraskan dengan UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; (2)
sistem-sistem informasi manajemen yang dimiliki belum sepenuhnya terintegrasi satu sama
lain; (3) jumlah pelatihan akademik-manajerial untuk pengembangan kompetensi dosen dan
tenaga kependidikan masih minim; dan, (4) belum terpetakannya unggulan fakultas dan
program studi.
Ketiga, pada aspek mahasiswa, Unnes menunjukkan performa yang semakin baik.
Minat masyarakat untuk melanjutkan studi di Unnes tampak semakin meningkat. Tahun
2012 ini Unnes menerima sebanyak 7.500 orang mahasiswa baru. Untuk mendukung studi
mahasiswa, Unnes juga memberikan dan menyalurkan beasiswa. Tercatat 2.706 orang
(sekitar 11,5%) mahasiswa merupakan penerima berbagai beasiswa di Unnes, lebih dari
20% mahasiswa baru juga dibebaskan dari biaya kuliah. Administrasi akademik mahasiswa
juga kian mapan dengan introduksi system akademik terpadu (akademik.unnes.ac.id). Pada
saat ini Sikadu telah mampu mengoptimalkan sistem pelayanan dan administrasi
penerimaan mahasiswa baru, registrasi, yudisium, proses pembelajaran dan pendaftaran
wisuda secara on-line. Sistem-sistem ini masih berpeluang untuk dikembangkan lebih lanjut
misalnya untuk mengelola alumni, mengingat pengelolaan almni yang belum optimal.
Kekuatan pada aspek mahasiswa ini Unnes masih dibayang-bayangi sejumlah
potensi penghambat. Sampai saat ini, pengembangan soft-skills mahasiswa dirasa belum
memadai daris segi variasi dan kemampuannya menjangkau total mahasiswa.
Keempat, pada aspek sumberdaya manusia Unnes memiliki sejumlah titik kekuatan,
antara lain; (1) tersedianya prosedur baku pengelolaan pegawai (dosen dan tenaga
kependidikan0; (2) jumlah dosen yang telah tersertifikasi profesi mencapai 60% dan memiliki
jabatan Lektor ke atas mencapai 77%; (3) jumlah dosen yang berkualifikasi S-2 dan S-3
mencapai 92%; dan, (4) keberadaan supportive leadership bagi pengembangan karir dosen,
misalnya melalui fasilotasi peer-review bagi calon guru besar, dan tenaga pendidikan,
misalnya melalui serangkaian pendidikan dan latihan. Kekuatan ini masih dapat
dikembangkan lebih maksimal lagi mengingat adanya sejumlah peluang antara lain; (1)
keberadaan program hibah penelitian, pengabdian masyarakat, dan penulisan buku teks
tingkat nasional; (2) insentif dari Kementerian untuk karya ilmiah yang dipresentasikan dan
published di jurnal internasional; (3) terbukanya peluang joint-research dengan peneliti dan
lembaga internasional; (4) tersedianya beasiswa bagi dosen untuk melanjutkan studi baik di
dalam maupun luar negeri. Kendatipun demikian, pada aspek sumberdaya manusia Unnes
masih dihadapkan pada sejumlah persoalan, antara lain; (1) masih terdapat sejumlah kecil
dosen yang belum memenuhi kualifikasi; (2) para laboran selain jumahnya kecil juga
tersertifikasi; dan, (3) rendahnya daya publikasi internasional para dosen.
Kelima, pada aspek kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik, Unnes
memiliki sejumlah kekuatan yaitu; (1) tersedianya prosedur dan mekanisme pengembangan
kurikulum yang baku; (2) tersedianya prosedur dan mekanisme penjaminan mutu
pembelajaran yang baku; (3) dukungan sistem informasi manajemen kurikulum yang mapan;
dan, (4) dukungan kepemimpinan yang baik terhadap suasana akademik yang dinamis.
Kekuatan ini dapat dikembangkan lebih jauh, misalnya dengan memperhatikan bahwa
status professional guru semakin baik sehingga dalam kapasitasnya sebagai LPTK, Unnes
dapat dikembangkan menjadi pusat unggulan pendidikan dan pengembangan profesi guru.
Sekalipun demikian, Unnes masih dihadapkan pada persoalan internal yaitu belum
berimbangnya kemampuan antar program studi dalam pengembangan kurikulum dan
persoalan eksternal yaitu lemahnya kontrol terhadap perguruan tinggi swasta yang
membuka program studi kependidikan yang sama dengan yang Unnes miliki.
iv
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
Keenam, pada aspek pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi,
Unnes didukung oleh kekuatan berupa prinsip penganggaran partisipatif, jumlah penerimaan
yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, dan kenyataan bahwa besaran unit-cost
mahasiswa Unnes relatif lebih rendah di banding perguruan tinggi lain. Selain sarana dan
prasarana yang dimiliki Unnes mengalami peningkatan baik dari segi kuantitas maupun
kualitas. Unnes juga berpeluang untuk menggali dana dari beragam program hibah di dalam
dan luar negeri guna mendukung aktivitas tri darma perguruan tingginya. Namun demikian
Unnes juga dihadapkan pada sejumlah titik lemah, di antaranya yaitu; (1) kenyataan bahwa
pemerintah masih merupakan sumber penerimaan utama (APBN); (2) keterbatasan dana
operasional pemeliharaan sarana dan prasarana.
Ketujuh, pada aspek penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan
kerjasama, Unnes memiliki sejumlah titik kekuatan, di antaranya adalah bahwa Unnes saat
ini memiliki Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan status Utama,
yang memiliki keleluasaan yang lebih besar dalam pengembangan dan pengelolaan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Secara internal Unnes juga memiliki
komitmen untuk menyediakan dana penelitian sebesar 10% dari total anggaran Unnes.
Selain itu, Unnes juga telah memiliki dan mengimplementasikan sistem penjaminan mutu
penelitian dan pengabdian. Dengan kekuatan ini, khususnya status Utama yang kini
disandang Unnes, aktivitas penelitian dan pengadbian dapat diarahkan untuk mengakses
program-program penelitian dengan sumber-sumber dana yang lebih besar dan bervariasi.
Sayangnya, meskipun telah menyandang status Utama, di bidang penelitian Unnes masih
dihadapkan pada sejumlah kendala, di antaranya adalah kenyataan bahwa hingga kini
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dijalankan selama ini belum jelas
mengarah pada unggulan tertentu dan bahwa jumlah hasil penelitian dan pengabdian yang
dipatenkan dan dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi masih sedikit.
Merefleksikan seluruh kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ada,
Unnes berpandangan bahwa saat ini Unnes memiliki kekuatan yang lebih dari cukup untuk
berkembang dan untuk memanfaatkan semua peluang yang ada guna mencapai visi 2020nya. Untuk itu maka sejumlah langkah strategis perlu ditempuh, antara lain; (1)
menyelaraskan aturan-aturan kelembagaan dan sistem tata pamong internal Unnes dengan
tata aturan dan perudang-undangan yang berlaku, utamanya Undang-Undang No. 12 Tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi; (2) memperkuat system-sistem informasi manajemen yang
saat ini dimiliki agar menjadi Decision Support System yang terintegrasi; (3) mengarahkan
aktivitas pengembangan utamanya pada pilar konservasi dan internasionalisasi tentang
tetap menjaga ketercapaian pilar Sutera; (4) memetakan potensi unggulan fakultas, dan
menjadikannya sebagai agenda strategis penelitian dan pengembangan lembaga; (5)
mendayagunakan jejaring dan kerjasama yang dimiliki untuk pengembangan kelembagaan;
(6) melakukan diversifikasi pengembangan non-akademik pada bidang kemahasiswaan;
dan, (7) memperkuat sumberdaya manusia akademik dan non akademik melalui diversifikasi
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang relevan.
Tentu saja guna menjamin ketercapaian visi, pemahaman kolektif, komitmen
kepemimpinan, dan dukungan stakeholder merupakan faktor kunci. Untuk itu Unnes harus
menjaga tradisinya selama ini yang senantiasa berupaya taat azas dan menyelaraskan diri
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dan memperkuat relasi serta
hubungan dengan para stakeholder yang relevan. Di samping itu, tentu saja Unnes perlu
menjamin tumbuhnya pemahaman kolektif dan komitmen kepemimpinannya yang selama ini
telah terbukti membawa kemajuan bagi perkembangan Unnes.
v
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
vi
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
vii
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
DAFTAR LAMPIRAN
DOKUMEN EVALUASI DIRI
1
2
3
4
5
6
7
8
Nomor
Butir
A.1
B.1 (a)
B.1 (b)
B.4
B.6
B.7 (a)
B.7. (b)
C6
9
10
11
D1
D2
D5
12
F1
No.
Keterangan
Dokumen Deklarasi Unnes Sebagai Universitas Konservasi
Statuta Unnes
Dokumen sistem tata pamong (OTK)
Restra Bisnis Unnes ( Peraturan Rektor No. 35 Tahun 2011)
Laporan Hasil tracer study
Laporan monev hasil penjaminan mutu
Dokumen tentang jaminan mutu.
Dokumen kebijakan dan program layanan bimbingan karir dan
informasi kerja untuk mahasiswa dan lulusan
Dokumen sistem pengelolaan sumberdaya manusia
Fotokopi ijazah dan sertifikat kompetensi tenaga kependidikan
Dokumen tentang aturan etika dosen, etika mahasiswa, etika
tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi, serta
pedoman dan prosedur pelayanan.
Dokumen pengelolaan dana
BAB I
DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN
Visi di atas dipandang sangat strategis karena dengan berpedoman pada visi
tersebut akan dapat ditentukan tingkat keberhasilan penyelenggaraan pendidikan atau
Tri Daharma Perguruan Tinggi di Unnes untuk kurun waktu tertentu.
Visi Unnes mengandung makna konservasi, internasionalisasi dan sutera
2020, dengan penjelasan sebagai berikut:
Sehat
Anak tangga pertama dari visi sutera adalah sehat. Untuk dapat melaksanakan fungsi
Tri Dharma secara optimal, maka Unnes perlu memiliki keadaan sehat baik secara
fisik, mental, maupun sosial, sebagaimana dijabarkan dalam bagian-bagian berikut:
Sehat Fisik : meliputi sehat sumber daya manusia (SDM), sehat sarana prasarana,
sehat manajemen, dan sehat pelayanan.
Sehat Mental: dimaknai sebagai kemampuan Unnes dalam mengaktualisasikan
nilai-nilai akademis, nilai-nilai kultural, dan nilai-nilai spiritual.
Sehat Sosial: mengandung makna bahwa Unnes mampu mengembangkan daya
sosialnya (sociability) sekaligus meningkatkan derajat akseptibilitasnya di tengah
masyarakat (socio-acceptability).
Unggul
Anak tangga kedua setelah sehat adalah unggul (excellent). Pengertian unggul
memiliki makna substantif yang bernilai competitiveness tinggi. Keunggulan sebuah
perguruan tinggi mesti dibangun dari karya-karya akademik yang bersifat substansial
dan dapat dikompetisikan baik pada ranah nasional dan internasional. Dimensi
keunggulan yang dikembangkan Unnes mengarah kepada lima pilar keunggulan yakni:
(a) akademik; (b) penelitian; (c) pengabdian pada masyarakat; (d) kemahasiswaan;
dan (e) kelembagaan. Setiap pilar didorong untuk memiliki keunggulan spesifik
sehingga memiliki nilai competitiveness yang tinggi.
Sejahtera
Anak tangga ke tiga dalam visi sutera setelah sehat dan unggul adalah
sejahtera. Sejahtera adalah buah manis yang dapat dipetik, tatkala upaya sehat telah
dilakukan, dan predikat unggul telah diraih. Sejahtera adalah sebuah konsekuensi dari
upaya, usaha, yang telah dilakukan. Sopo nandur mesthi ngundhuh, Sopo nggawe
mesthi nganggo, sopo wutah bakal wutuh. Namun demikian, sekalipun sejatera
adalah sebuah konsekuensi, bukan berarti untuk meraihnya tanpa upaya. Sejahtera
harus diambil, dipetik, diupayakan, melalui langkah yang terencana, sistematis, taat
asas, dan memperhatikan aspek norma dan kepatutan.
Visi sejahtera bagi Unnes, memuat makna berupa cita-cita yang terencana dan
terarah untuk mewujudkan kesejahteraan mahasiswa, dosen, tenaga administrasi,
alumni, dan masyarakat, dalam dimensi jasmani, rohani, dan sosial. Secara umum
indikator kesejahteraan adalah : (1) terpenuhinya kondisi sosial dan pemenuhan
kebutuhan dasar, (2) terpenuhinya kesempatan untuk belajar, bekerja atau berusaha,
(3) terwujudnya keadilan dalam distribusi pendapatan, (4)
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
perwujudan tingkat
2
solidaritas keluarga dan sosial yang dicerminkan pada tingkat tanggungjawab bersama
dalam kehidupan sehari-hari, (5)
untuk
A.2. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, Unnes menjabarkan ke dalam beberapa misi
sebagai berikut:
1)
2)
3)
2)
yang
3)
biro, badan, UPT serta seluruh unit kerja di dalam lingkup universitas.
A.4. Sasaran dan Strategi Pencapaian
Unnes telah menyusun Rencana Induk Pengembangan (RIP) tahun 2010
2034 sebagai rencana jangka panjang yang dijabarkan lebih lanjut dalam rencana
program lima tahunan (Renstra) sebagai berikut:
Renstra 2010-2014 untuk penguatan Unnes sebagai Institusi yang Sehat, Unggul,
dan Sejahtera (Sutera) menuju Perguruan yang mandiri (otonom), berwawasan
konservasi dan berorientasi pada pengembangan karakter bangsa (Nation
Character Building).
Renstra 2015-2019 untuk mewujudkan Unnes sebagai pusat pendidikan, inovasi
dan inkubator keilmuan berwawasan konservasi.
Renstra 2020 2024 untuk mewujudkan Unnes sebagai Perguruan Tinggi Bertaraf
Internasional (World Class University) berwawasan konservasi dalam pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Renstra 2025-2029 untuk mewujudkan Unnes sebagai Pusat Keunggulan (center of
excellent) Internasional dalam bidang pendidikan, riset dan pengembangan
keilmuan, teknologi dan seni berwawasan konservasi yang kaya dengan nilai-nilai
sosial dan budaya Indonesia
Renstra 2030-2034 untuk mewujudkan Unnes sebagai Institusi unggul berwawasan
lingkungan (green institution of excellent) yang memandu kemajuan dan
kesejahteraan.
Dalam Renstra tahun 2010-2014 telah dijabarkan sasaran/indikator sasaran,
target dan strategi pencapaiannya yang dikelompokan dalam tujuh bidang, yaitu: (1)
bidang kelembagaan, (2) bidang akademik, (3) bidang kemahasiswaan, (4) bidang
sumber daya manusia, (5) bidang sarana prasarana, (6) bidang keuangan, dan (7)
bidang kerjasama. Secara rinci di jelaskan pada tabel berikut.
Tabel 1.1 Sasaran dan Strategi Kompoenen A
No
Sasaran
A. Bidang Kelembagaan
SU.1
Strategi Pencapaian
1)
2)
3)
4)
SU.2
1)
2)
3)
4)
5)
SU.3
SU.4
1)
1)
2)
3)
B. Bidang Akademik
SU.5
1)
2)
3)
4)
5)
6)
SU.6
Peningkatan kualitas
pendidikan dan pengajaran,
penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
Mengembangkan
layanan
informasi
akademik
untuk
menunjang
sistem
distance learning;
Pemerolehan sertifikasi ISO bidang
akademik;
Digitalisasi konten pembelajaran;
Sosialisasi dan motivasi standarisasi
laboratorium;
Pencapaian rasio dosen dan mahasiswa
ideal;
Peningkatan jumlah jurnal internasional
yang dilanggan;
Mengembangkan
layanan
informasi
akademik
untuk
menunjang
sistem
distance learning;
Pemerolehan sertifikasi ISO bidang
akademik;
Digitalisasi konten pembelajaran;
Sosialisasi dan motivasi standarisasi
laboratorium;
Pencapaian rasio dosen dan mahasiswa
ideal;
Peningkatan jumlah jurnal internasional
yang dilanggan;
Introduksi muatan konservasi pada
penyempurnaan kurikulum sesuai tuntutan
perkembangan ilmu dan teknologi serta
kebutuhan tenaga kerja;
Pengembangan
kurikulum
berstandar
nasional pada setiap program studi;
Program peningkatan mutu riset bertaraf
internasional dan penerapannya dalam
kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
Peningkatan karya buku ilmiah dosen;
Pengembangan
tema-tema
penelitian
unggulan universitas dan kualitas usulan
penelitian;
Penelitian payung untuk peningkatan
kualitas penelitian mahasiswa;
Mengembangkan relevansi kurikulum dan
kualitas pembelajaran program studi dalam
rangka internasionalisasi program studi;
Meningkatkan peran unit HKI dalam
memfasilitasi
dan
mempromosikan
kekayaan intelektual dan meningkatkan
motivasi
sivitas
akademika
untuk
mematenkan karyanya;
Pemberian hibah untuk peningkatan
akreditasi prodi dan reward untuk prodi
terakreditasi A;
Peningkatan
kerjasama
internasional
dibidang akademik.
C. Bidang Kemahasiswaan
SU.7
1)
2)
3)
SU.8
Peningkatan capaian
prestasi kemahasiswaan
tingkat regional, nasional,
dan internasional
1)
2)
3)
4)
SU.9
Peningkatan kesejahteraan
mahasiswa
1)
2)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
1)
2)
3)
4)
SU.12 Peningkatan kompetensi
tenaga kependidikan dalam
memberikan layanan
1)
2)
3)
1)
2)
3)
1)
F.
Bidang Keuangan
1)
2)
SU.17 Penyempurnaan PRGS
(Policy, Regulation
Guidence, dan SOP) bidang
perencanaan, keuangan, dan
akuntansi:
1)
1)
2)
2)
3)
Program
pendampingan
pencapaian
laporan
keuangan
Wajar
Tanpa
Pengecualian tiap tahun;
Program penyelesaian semua temuan
audit internal dan eksternal;
Program peningkatan kualitas sistem
informasi perencanaan, keuangan, aset,
dan akuntansi secara terpadu;
Program penyempurnaan dokumen SOP
bidang perencanaan, keuangan, dan
akuntansi;
Program transformasi unit usaha menjadi
profesional
dan
berkemampuan
memberikan kontribusi yang meningkat
secara berkelanjutan bagi pelaksanaan
kegiatan pokok universitas (Tri Dharma
Perguruan Tinggi);
Pengembangan
kapasitas
Strategic
Business Unit (SBU) dalam peningkatan
pendapatan dari kegiatan komersial dan
non komersial;
Program Perumusan tarif layanan.
G. Bidang Kerjasama
SU.19 Peningkatan kerja sama
dengan institusi pemerintah
dan swasta dalam dan luar
negeri:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
A.5. Analisis Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Lembaga
Visi Unnes pada intinya merupakan konsep atau rumusan yang bersifat ideal.
Visi Unnes menjadi universitas konservasi, bertaraf internasional, yang sehat, unggul,
dan sejahtera pada tahun 2020, telah dijabarkan dalam bentuk misi sebagai
konsekuensi institusi untuk mewujudkannya. Misi Unnes: (1) menyelenggarakan dan
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
10
b. Sikap kompetitif ilmiah dan etos kerja sebagian sivitas akademika untuk
melaksanakan misi belum optimal.
c. Visi konservasi belum dipahami secara luas oleh stakeholder eksternal
d. Letak geografis dan aksesibilitas fisik Unnes masih terbatas
3. Peluang
a. Pengembangan Ipteks terbuka luas bagi perguruan tinggi
b. Visi konservasi sejalan dengan pengarusutamaan pendidikan karakter
c. Terbukanya kesempatan luas bagi Unnes untuk berperan dalam masyarakat
internasional seiring dengan perhatian dunia terhadap lingkungan
4. Ancaman
a. Sikap masyarakat yang masih menyukai jalan pintas untuk memperoleh hasil
belajar
b. Hadirnya perguruan tinggi asing di Indonesia
c. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia
Tabel 1.2 Analisis SWOT Komponen A
Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
11
Peluang (O)
Ancaman (T)
12
2
3
13
14
dinamika dan perubahan.Konteks kelahiran visi tersebut di satu sisi adalah dinamika
internal Unnes berupa deklarasi Unnes sebagai Universitas Konservasi pada tahun
2010. Selain itu, kelahiran visi Unnes 2020 juga dilatari oleh dorongan pemerintah
untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi agar mampu bersaing dengan
perguruan-perguruan tinggi di negara-negara maju.
Efektivitas kepemimpinan operasional Unnes kemudian ditunjukkan dengan
langkah-langkah lanjutan pasca perumusan Visi Unnes 2020. Hal ini dilakukan dengan
langkah-langkah visi baru tersebut bersamaan dengan sosialisasi Statuta Unnes 2012
melalui berbagai forum baik pada tingkat universitas, fakultas, maupun jurusan.
Kepemimpinan organisasional Unnes, yakni aspek kepemimpinan yang terkait
dengan pemahahan tata kerja antar unit internal dan relasi engan institusi luar juga
menunjukkan tingkat efektivitas yang tinggi. Keberadaan Permendiknas No. 59 tahun
2009 merupakan fondasi legal formal yang sangat penting dalam hal ini, di dalamnya
diatur secara rinci tanggung jawab unsur-unsur pendukung dan pelaksana tata kelola
Unnes, khususnya untuk unit-unit pada tingkat universitas dan fakultas. Untuk
menjamin efektivitas kepemimpinan organisasional koordinasi dan komunikasi antar
unit terus dibangun. Hal ini ditempuh dengan penyelenggaraan rapat pimpinan rutin,
baik pada tingkat universitas maupun fakultas, rapat pleno pimpinan dan staf, serta
rapat kerja yang diperuntukkan bagi perencanaan program di awal tahun dan rapat
kerja yang diperuntukkan bagi evaluasi kinerja di akhir tahun.
Di samping praktik yang bersifat konvensional tersebut di atas, Unnes juga
telah mengembangkan sejumlah sistem online yang mendukung efektivitas dan
akuntabilitas kepemimpinan organiasionalnya, baik di bidang akademik maupun nonakademik. Sistem-sistem ini memungkinkan setiap unit melakukan tugas dan fungsinya
dengan baik. Sistem-sistem ini dibangun dengan berdasarkan pendekatan sentralisasi
sistem dan desentralisasi kewenengan. Artinya sistem dibuat tunggal, namun
kewenangan didistribusikan secara berjenjang sesuai dengan level kepemimpinan.
Semakin tinggi level kepemimpinan semakin luas otoritas yang dimilikinya dalam
sistem tersebut. Sistem ini dengan sendirinya merupakan alat kontrol dan pendukung
akuntabilitas kepemimpinan, karena membutuhkan peran setiap elemen sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Guna mendukung efektivitas praktik kepemimpinan organisasional, sejumlah
dokumen pendukung praktik manajemen juga diterbitkan. Sepanjang tahun 2011 lalu,
bidang akademik menerbitkan misalnya dokumen Pedoman Manajemen Akademik,
yang secara rinci dan komprehensif mendeskripsikan tugas setiap level otoritas yang di
bidang akademik. Bidang akademik juga menerbitkan Pedoman Double Degree
internal yang secara khusus dikembangkan untuk mengantisipasi rendahnya
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
15
keterserapan alumni sejumlah program studi murni tertentu. Dokumen lain yang
diterbitkan adalah Pedoman Kelas Bilingual. Memang pedoman ini telah memberikan
dasar-dasar yang jelas bagi pelaksanaan program-program akademik. Namun
demikian, implementasinya di lapangan masih harus terus ditingkatkan.
Pada aspek kepemimpinan publik, sejumlah informasi dan evaluasi dapat
disampaikan sebagai berikut. Unnes saat ini mendapatkan keberterimaan publik
(public acceptance and recognition) yang baik. Ini ditandai dengan kian meningkatnya
animo masyarakat yang terus meningkat dari tahun ke tahun, diiringi dengan
meragamnya mahasiswa dari segi asal daerah.
Efektivitas kepemimpinan publik Unnes juga ditunjukkan oleh peningkatan kerja
sama Unnes baik dengan mitra dari dalam maupun luar negeri. Sejumlah kerjasama
dalam negeri bahkan telah membawa hasil kongkret. Di antaranya kerjasama dengan
PT. Pertamina telah membantu Unnes dalam melaksanakan program pengabdian
masyarakat berupa pendirian rumah pintar dan pusat pendidikan anak usia dini di
Tambak Lorok, Semarang Timur. Kerjasama dengan bank BNI 46 juga memberikan
hasil nyata berupa pendirian pusat pendidikan anak usia dini Sekar Nagari di kompleks
kampus Sekaran.
Efektivitas kepemimpinan publik juga tampak dari pelaksanaan kerjasama
dengan universitas di Amerika Serikat yang tergabung dalam US-Indonesia Teacher
Education Consortium (Usintec).Melalui skema ini Unnes melaksanakan program dual
master degree dengan Ohio University dan Indiana University. Menjelang akhir 2012,
kembali Unnes menjalin kerjasama dengan National Institute of Education (NIE)
Singapura. Melalui skema ini, 50 orang mahasiswa jenjang magister Program
Pascasarjana Unnes bidang kepengawasan, nantinya akan melaksanakan praktik
supervisi.
Efektivitas kepemimpinan didukung oleh kejelasan garis perintah dan
koordinasi antar elemen kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Statuta dan
Organisasi dan Tata Kerja Unnes. Dokumen ini memastikan bahwa praktik
kepemimpinan memiliki alur yang jelas dari hulu ke hilir. Dengan alur yang jelas ini,
maka beban kepemimpinan dan tata kelola didistribusikan secara merata menurut
tingkat otoritas elemen kepemimpinan sesuai dengan aturan yang ada. Karena itu
pula, jika karena satu dan lain hal elemen pada satu level kepemimpinan tertentu tidak
dapat melaksanakan tugas tertentu, beban kerja dapat dialihkan kepada level yang
setara atau di bawahnya.
Alur kepemimpinan dari hulu ke hilir ini sekaligus juga merupakan alur
pertanggung jawaban. Hanya saja alur pertanggung jawaban ini bergerak dari hilir ke
hulu, dari level kepemimpinan paling bawah ke level puncak. Secara umum proses
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
16
17
mereka. Forum ini dinilai efektif dalam menumbuhkan partisipasi warga dalam
pengembangan implementasi kebijakan pada tingkat fakultas.
Di luar upaya konvensional tersebut, tumbuhnya partisipasi warga juga
didukung oleh media penyalur aspirasi online. Unnes saat ini memiliki setidaknya dua
wadah online resmi yang menampung aspirasi, keluhan, dan usul warga, yaitu Urung
Rembug dan Suara Warga Unnes. Kedua menu ini terintegrasi dalam sistem informasi
manajemen akademik terpadu (Sikadu, akademik.unnes.ac.id). Melalui sistem ini
dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dapat secara bebas dan cepat
meyampaikan aspirasi mereka, dan dengan demikian menunjukkan partisipasi mereka
dalam pengembangan kebijakan, pengelolaan, dan koordinasi pelaksanaan program.
Sistem online ini juga memicu respons yang cepat dari para pengambil kebijakan,
karena sistem tersebut memungkinkan para pengguna memberikan sanksi sosial
terhadap pengambil kebijakan yang tidak responsif.
Munculnya forum-forum yang didesain untuk memberikan ruang partisipasi
memang telah memberikan dampak positif bagi Unnes. Rasa memiliki dan keinginan
untuk terlibat tampak meningkat di kalangan warga Unnes. Namun, ketersediaan forum
ini belum sepenuhnya didukung oleh daya respons yang andal dan reliabel pada
seluruh elemen kepemimpinan dan tata kelola Unnes. Hal ini tidak terlepas dari
perbedaan daya dukung dalam hal kapasitas sumber daya pada setiap elemen tata
kelola Unnes.
B.4.
Menyusul terbitnya Statuta Unnes 2012, yang antara lain mengatur Visi Unnes
2020,pada tahun 2012 dilakukan peninjauan terhadap dokumen rencana strategis
tersebutdan sesuai dengan status Unnes sebagai Badan Layanan Umum (BLU),
rencana strategis tersebut kini bernama Rencana Bisnis Unnes 2009-20144. Sebelum
kelahiran dokumen rencana strategis tersebut, pada tahun 2010, telah dilaksanakan
pula penyusunan Rencana Induk Pengembangan Unnes 2010-2034, dokumen ini
berisi program-program pengembangan Unnes untuk jangka panjang. Di samping itu,
rencana pengembangan Unnes jangka panjang juga tertuang dalam dokumen Master
Plan Unnes.
Penyusunan rencana pengembangan Unnes dilaksanakan secara partisipatoris
dengan mempertimbangkan dinamika internal kelembagaan, kapasitas dan kapabilitas
18
pengembangan
Unnes
selama
ini
dihadapkan pada
universitas
bahwa
kegiatan
pengembangan
selaras,
yang
direncanakan
dan
19
tidak diiringi dengan keberlanjutan praktik manajemen yang baik. Ini tentu berakibat
pada kualitas perencanaan dan pelaksanaan kegitaian pada unit-unit tertentu. Para
pimpinan baru membutuhkan waktu orientasi yang memadai untuk dapat menguasai
praktik manajemen yang baik. Sayangnya seringkali waktu yang tersedia tidak cukup,
karena transisi kepemimpinan dilaksanakan dengan waktu yang berhimpitan dengan
waktu perencanaan kegiatan dan anggaran. Akibatnya tidak terdapat jaminan kualitas
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.
Merespons kenyataan tersebut, mulai tahun 2012 ini, dengan tetap melanjutkan
tradisi forum progress report, Unnes menyelenggaraan Rapat Pimpinan Khusus yang
dihadiri pimpinan pada tingkat universitas dan pimpinan fakultas. Rapat ini secara
khusus membahas praktik dan dokumen perencanaan anggaran dan kegiatan unit
untuk tahun mendatang. Dengan cara ini, perencanaan dapat dipastikan kepatuhannya
dengan tata aturan perencanaan penganggaran dan kegiatan di satu sisi dan
keselarasannya dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan Unnes. Dalam forum ini
pimpinan unit mendapatkan masukan dari sesama unsur pimpinan. Melalui forum ini,
rencana anggaran dan kegiatan tang dinilai tidak selaras dengan tata aturan yang ada
dan visi serta misi Unnes mendapatkan perbaikan dan masukan. Dengan cara ini pula
program seluruh unit di Unnes dipastikan selaras dengan prioritas pengembangan
pada tahun yang akan datang.
B.5. Efisiensi dan Efektivitas Kepemimpinan
Efisiensi dan efektifitas kepemimpinan Unnes ditunjukkan dengan sejumlah
indikator. Secara umum, selama kurun waktu 2008 2012 ini, kepemimpinan Unnes
berjalan secara efisien dan efektif. Upaya efisiensi kepemimpinan ditunjukkan antara
lain dengan perampingan struktur tata kelola Unnes, yang kemudian tertuang dalan
Organisasi dan Tata Kerja Unnes (Permendiknas No. 59 Tahun 2009). Sejumlah
langkah efisiensi yang diambil seiring terbitnya dokumen kebijakan tersebut dapat
dinyatakan antara lain sebagai berikut.
Pertama,
penggabungan
Lembaga
Penelitian
(Lemlit)
dan
Lembaga
20
21
22
Guna menjaga dan meningkatkan mutu akademik dan relevansi programprogram akademik, Unnes melaksanakan upaya pelacakan alumni.Pelacakan
ditujukan utamanya untuk; (1) mengetahui keterserapan alumni di pasar kerja; (2) ratarata masa tunggu alumni; (3) relevansi kualifikasi akademik alumni dengan pekerjaan;
(4) relevansi pengalaman belajar di Unnes terhadap pekerjaan yang dijalani; dan, (5)
sebaran alumni berdasar bidang pekerjaan.Data-data ini digunakan Unnes dalam
meninjau, mengevaluasi, dan mengembangkan kurikulum dan kemitraan dengan dunia
kerja.
Untuk mendukung upaya pelacakan alumni, Unnes kini telah mengembangkan
sistem tracer-study online melalui laman http://karir.unnes.ac.id.Sistem ini yang
diluncurkan pada pertengahan tahun 2012.Melalui sistem ini, para alumni dapat
memberikan respons tanpa terbatas jarak dan waktu.Dari pantauan sejak diluncurkan,
tampak bahwa sistem online baru ini mendapatkan sambutan yang baik dari para
alumni.Selain itu, sistem ini juga memungkinkan pelacakan dapat dilaksanakan secara
terpadu pada tingkat universitas.Meskipun demikian kehadiran sistem ini tidak
mematikan praktik pelacakan alumni yang dilaksanakan oleh program studi/fakultas.
23
mutu yang masih belum memenuhi target dijadikan sebagai prioritas program untuk
mencapai target ditahun depan.
1. Dampak hasil evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu pembelajaran
mahasiswa.
Evaluasi program dilakukan sebagai bagian dari siklus penjaminan mutu
internal untuk melihat output yang dihasilkan dari pelaksanaan program akademik
baik dibidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat. Evaluasi dilakukan setiap akhir semester gasal dan genap untuk setiap
tahun akademiknya. Melalui evaluasi diukur kualitas output dari proses akademik,
dibidang pendidikan dan pengajaran akan menghasilkan capaian kinerja dosen
dalam pembelajaran, prestasi akademik mahasiswa, kinerja bimbingan akademik
dari dosen wali, kinerja bimbingan skripsi dari dosen pembimbing. Dibidang
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat akan dievaluasi kuantitas dan
kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan setiap
dosen.
2. Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi (misalnya kajian
kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiswa, dosen dan penguji
eksternal).
Pengelolaan Mutu di Unnes didasarkan pada Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) Unnes berbasis SMM ISO 9001:2008. Pelaksanaaan Penjaminan
Mutu di Universitas Negeri Semarang dibingkai dalam kerangka Sistem Penjaminan
Mutu Perguruan Tinggi (SPMPT) yang berbasis pada Sistem Manajemen Mutu
(SMM) ISO 9001:2008 dan IWA 2:2007. Mekanisme kerja penjaminan mutu diatur
dalam mapping proses bisnis yang terintegrasi mulai dari bidang Pendidikan dan
Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat serta Kemahasiswaan.
Secara internal mekanisme kerja penjaminan mutu mulai dari institusi sampai
dengan Jurusan/Program Studi dalam kerangka Sistem Penjaminan Mutu Internal,
dimana dalam pelaksanaannya semua unit harus memenuhi persyaratan SMM yang
ditandai dengan keberadaan dokumen kebijakan mutu, standar mutu, sasaran dan
rencana mutu, manual mutu, prosedur mutu, formulir mutu dan instruksi kerja 7 .
Adapun untuk kerangka Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME), Unnes
menjalankan penjaminan mutu berdasarkan standar akreditasi dari Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) baik pada tingkat Institusi maupun
Program Studi. Disamping itu dalam rangka memastikan penjaminan mutu berjalan
sesuai dengan visi dan misi Unnes, maka dalam siklus penjaminan mutu
menggunakan pola Plan DO Check Action (PDCA), siklus ini menjamin bahwa
7
24
target kinerja mutu yang telah ditetapkan secara benar dan konsisten dilaksanakan
oleh semua unit, dan dalam rangka semangat perbaikan berkelanjutan maka
dilaksanakan monitoring dan audit mutu internal (AMI). Monitoring dilaksanakan
secara kontinui pada awal dan pertengahan semester, sedang AMI bidang
akademik dilaksanakan dua kali pada setiap akhir semester gasal dan semester
genap, tapi khusus AMI kinerja sasaran mutu dilaksanakan satu kali diakhir tahun
akademik. Adapun yang terakhir dalam rangka perbaikan hasil AMI, maka secara
rutin Unnes melaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen Untuk melaksanakan
evaluasi hasil AMI dan merencanakan perbaikan berkelanjutan untuk tahun
akademik berikutnya bersama pimpinan tingkat Institusi sampai dengan pimpinan
Jurusan/Program Studi.
Komitmen SMM ISO 9001:2008 baru dideklarasikan pada tanggal 30 Juli
2010 dan secara resmi implementasinya dilaksanakan sejak 1 Maret 2011 tepatnya
diawal semester genap 2010/2011. Diawal implementasi penjaminan mutu banyak
sekali kendala yang dihadapi, yaitu antara lain: (1) komitmen pimpinan mutu yang
masih rendah khususnya pimpinan ditingkat Unit, (2) kesadaran akan mutu yang
belum ada, (3) sistem akademik yang antar unit (Fakultas/Prodi) mempunyai
standar dan mekanisme kerja yang berbeda, (4) belum mempunyai dokumen mutu
yang lengkap. Cara yang dilakukan Unnes, adalah pada akhir tahun 2009 dibentuk
Badan Penjaminan Mutu (BPM) sebagai penguatan lembaga penjaminan mutu yang
sebelumnya bernama Pusat Penjaminan Mutu (PPM), dengan kelembagaan yang
lebih baik diharapkan mampu mengawal pelaksanaan penjaminan mutu di Unnes,
Kemudian pada aspek komitmen perlu dikuatkan dengandeklarasi bersama semua
pimpinan mulai dari Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Ketua Lembaga, Ketua
Badan, Ketua Biro, Sampai denga Ketua Jurusan sebagai bentuk komitmen
bersama dalam penjaminan mutu. Pada aspek dokumen mutu, semua dokumen
dibuat dan dikendalikan oleh BPM jadi semua unit menerapkan dokumen mutu
dengan standar yang sama mulai dari proses penerimaan mahasiswa baru sampai
dengan wisuda. Dan pada akhirnya sejak implementasi SMM, maka secara resmi
Unnes menerima sertifikasi ISO 9001:2008 dan IWA 2:2007 pada tanggal 4
November 2011 dan berlaku sampai dengan 4 november 2014
SPMI dilaksanakan melalui siklus penjaminan mutu yang berkelanjutan
dengan pola Plan (Penetapan Standar Mutu), Do ( Pelaksanaan Standar Mutu),
Check (Pengendalian Standar Mutu) , dan Action ( Perbaikan Berkelanjutan)
25
Negeri
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
26
Kepatuhan terhadap kebijakan mutu akademik, standar, dan sasaran mutu; (2)
Kepastian bahwa lulusan memiliki kompetensi sesuai dengan yang ditetapkan
disetiap progam studi; (3) Kepastian bahwa setiap mahasiswa memiliki
pengalaman belajar sesuai dengan spesifikasi program studi; (4) Relevansi
progam pendidikan dan penelitian dengan tuntutan masyarakat dan stakeholders
lainnya.
b. Penjaminan Mutu Internal merupakan bagian dari tanggung jawab pimpinan
universitas, pimpinan fakultas, pimpinan jurusan/bagian, pengelola program studi
serta dosen. Sistem penjaminan mutu di Universitas Negeri Semarang dirancang
dan dilaksanakan untuk dapat menjamin mutu gelar akademik yang diberikan.
Hal ini berarti bahwa sistem penjaminan mutu harus dapat menjamin bahwa
lulusan akan memiliki kompetensi yang ditetapkan dalam spesifikasi progam
studi.
3. Pengendalian Standar Mutu (Check)
a. Monitoring dan Evaluasi Internal (Monevin)
1) Monev dilaksanakan secara kontinu oleh Gugus Penjaminan Mutu (GPM)
Fakultas dan Tim Penjaminan Mutu (TPM) Jurusan
2) Ruang lingkup monev terdiri monev pelaksanaan perkuliahan, monev ujian
skripsi, monev pelaksanaan ujian dan yudisium pelaksanaan bimbingan
Akademik, monev bimbingan skripsi, monev pelaksanaan prosedur mutu.
b. Audit Mutu Internal
1) AMI dilaksanakan secara berkala meliputi (1) Audit Kinerja Akademik dan (2)
Audit Kinerja Unit
2) Audit Kinerja Akademik meliputi Audit Kinerja Dosen dalam Pembelajaran,
Pengukuran Kepuasan Mahasiswa terhadap Layanan Akademik, Audit Kinerja
Pencapaian Sasaran Mutu Akademik
3) Audit Kinerja Unit meliputi Audit kinerja Sasaran mutu layanan unit pelaksana
akademik unit pendukung
c. Audit Kinerja Akademik
1) Audit Kinerja dosen dalam pembelajaran: audit ini dilaksanakan setiap
semester berdasar penilaian persepsional mahasiswa terhadap kinerja dosen
secara on line (sifat wajib)
27
continuos
improvement
menjadi
dasar
dalam
peningkatan
28
Unit Kerja
No SK Pembentukan
Aktif
(Ya/Tidak)
001002
Institusi
SK Rektor No 29 Tahun
2009
Ya
001002
Lembaga/Fa
kultas
SK Ketua No.
218/H37.3.1/TU/2011
Ya
001002
Lembaga/Fa
kultas
SK Dekan No.
67A/UN37.1.1/PP/2012
Ya
001002
001002
001002
001002
001002
001002
001002
001002
001002
Lembaga/Fa
kultas
Lembaga/Fa
kultas
Lembaga/Fa
kultas
Lembaga/Fa
kultas
Lembaga/Fa
kultas
Lembaga/Fa
kultas
Lembaga/Fa
kultas
Lembaga/Fa
kultas
Jurusan
SK Dekan No.
270/FBS/2012
SK Dekan No.
24/FIS/2012
ST Dekan No.
561/UN37.1.4/PP/2011
SK Dekan No.
09/P/2012
SK Dekan No.
22/FIK/2012
SK Dekan No.
01/0/2012
SK Dekan No.
22/P/2011
SK Direktur No.
22/FIK/2012
SK Jurusan masingmasing
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
29
B.9. Dampak Proses Penjaminan Mutu terhadap Pengalaman dan Mutu Hasil
Belajar Mahasiswa
Siklus penjaminan mutu seperti yang dijelaskan diatas meliputi Plan, Do,
Check, Action. Dalam proses pembelajaran, sistem penjaminan mutu internal
diarahkan untuk menjamin kualitas bahwa input, proses dan output pembelajaran
berjalan sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Mulai dari proses
penerimaaan mahasiswa baru sampai dengan wisuda benar-benar berjalan sesuai
dengan mapping proses bisnis yang telah ditetapkan (lampiran mapping proses bisnis
SPMI Unnes).
Dampak nyata yang akan dihasilkan dari siklus penjaminan mutu bagi
pengalaman dan mutu belajar siswa dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Dosen didorong mempersiapkan perangkat perkuliahan yang baik sesuai dengan
kandungan kurikulum yang telah ditetapkan
2. Dosen melakukan penyusunan kontrak perkuliahan yang sesuai dengan SAP dan
disepakati bersama dengan peserta didik/mahasiswa
3. Jumlah pertemuan dilaksanakan sesuai dengan kontrak perkuliahan
4. Peningkatan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan dosen berdasarkan
monitoring perkuliahan yang berjalan secara online
5. Dosen menyusun kisi-kisi dan soal UTS dan UAS sesuai dengan SAP dan kontrak
perkuliahan yang telah disepakati
6. Kinerja dosen dalam pembelajaran semakin baik dengan adanya kesempatan
kepada mahasiswa untuk memberikan feedback berupa kewajiban mahasiswa
memberikan penilaian kinerja dosen dalam pembelajaran secara online melalui
SIKADU sebelum yudisium dilakukan
30
pencapaian mutu internal yang didasarkan pada standar mutu nasional pendidikan
tinggi.
B.11. Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan
Pengembangan
dan penilaian
pranata kelembagaan
dilakukan secara
konsisten dilakukan Unnes dalam rangka membangun organisasi dan lembaga yang
memenuhi prinsip Good University Governance (GUG) dan juga dalam rangka
mengarahkan lembaga pendidikan ini memenuhi visi, misi dann tujuan yang telah
ditetapkan.
Penilaian pranata kelembagaan dilakukan melalui berbagai upaya evaluasi dan
refleksi yang dilakukan secara masif baik melalui rapat pimpinan, rapat kerja
universitas, koordinasi rutin lembaga dan audit internal terhadap kinerja lembaga atau
kinerja unit. Audit dilakukan melihat bagaimana kinerja lembaga tercapai berdasarkan
pranata atau aturan yang telah ditetapkan, misalnya dibidang kepegawaian apakah
rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga kependidikan telah dilakukan berdasarkan
peraturan yang berlaku dan pedoman yang telah ditetapkan, dibidang keuangan untuk
melihat apakan pengelolaan keuangan dan sistem akuntansi yang berjalan telah
memenuhi standar akuntansi keuangan yang berlaku.
B.12. Evaluasi Internal yang Berkelanjutan
Dalam proses pembelajaran, Unnes melakukan kontrol terhadap kualitas dan
kuantitas perkuliahan dengan memanfaatkan Sistem Monitoring Perkulihan secara
online (SIMOHAN). Sistem ini mulai diimplementasikan di Fakultas MIPA, selanjutnya
dikembangkan ditingkat Universitas. Dengan sistem ini, pemangku kebijakan dapat
melakukan monitoring secara cepat tentang penggunaan ruang kuliah setiap saat,
presensi kehadiran mahasiswa dan dosen, serta materi perkulihan yang disajikan
dalam kuliah.
Disamping monitoring kehadiran mahasiswa dan kehadiran dosen dalam
pembelajaran, kinerja dosen dalam pemebelajaran juga dilakukan evaluasi melalui
penilaian persepsi mahasiswa terhadap performance dosen pemebelajaran dikelas.
Evaluasi dilakukan setelah selesai proses pembelajaran, tepatnya sebelum yudisium,
mahasiswa sebelum melihat hasil studi pada kartu hasil studinya wajib memberikan
penilaian melalui online terhadap masing-masing dosen mata kuliah yang diikuti.
Hasil monitoring dan evaluasi pembelajaran digunakan sebagai salah satu alat
pengukuran untuk melihat kinerja proses pembelajaran. Dari data monev perkuliahan,
kehadiran dosen dan penilaian mahasiswa terhadap kinerja dosen diformulasikan
dalam bentuk Indeks Kinerja Dosen dalam pembelajaran (IKDP). Hasil IKDP
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
31
dilaporkan kepada pimpinan universitas dan Fakultas sebagai rapor kinerja dosen
setiap semester. Dosen yang mendapatkan hasil IKDP yang baik akan mendapatkan
apresiasi dari pimpinan Universitas berupa penghargaan berupa surat keputusan
rektor dan dana pembinaan.
B.13. Pemanfaatan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal/Akreditasi dalam
Perbaikan dan Pengembangan Pprogram
Evaluasi internal dilakukan melalui monitoring dan evaluasi internal serta audit
internal baik bidang akademik maupun non akademik. Hasil monevin dan audit internal
digunakan sebagai evaluasi diri internal bagi Program Studi, Fakultas, dan unit
pendukung akademiknya dalam melihat kinerja pelaksanaan program yang ditunjukan
dari kinerja capaian sasaran mutu berbasis renstra. Hasil capain kinerja renstra
dimanfaatkan untuk semua unit untuk menganalisis akar penunjang dan akar
penyebab dari capaian yang diatas target maupun yang dibawah target. Dari Akar
penunjang yang ada digunakan sebagai modal kekuatan serta percontohan pada unit
lain. Sedangkan akar penyebab masalah akan segera dicari solusi pemecahannya.
32
b.
Pengetahuan dan pemahaman yang baik seluruh unsure organisasi terhadap visi
Unnes 2020
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Tersedianya unit dan prosedur auidit internal yang mapan baik dibidang akademik
maupun nonakademik
i.
Komitmen Unnes yang kuat untuk memberikan akses pendidikan tinggi kepada
masyarakat kurang beruntung
j.
k.
l.
2.
Kelemahan
a.
Muatan Statuta dan OTK yang belum diselaraskan dengan UU No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi
b.
c.
Masih adanya program studi yang terakreditasi C dan program studi yang belum
terakreditasi
d.
e.
Kurangnya
jumlah
pelatihan
akademik-manajerial
untuk
pengembangan
g.
h.
3.
Peluang
a.
33
c.
d.
e.
Kemitraan dengan institusi baik di dalam maupun luarnegeri yang ditujukan untuk
pengembangan tatakekola Unnes
f.
g.
4. Ancaman
a.
b.
c.
d.
e.
f.
b.
c.
d.
Kelemahan (W)
a. Muatan Statuta dan OTK yang belum
diselaraskan dengan UU No. 12
Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi
b. Belum terintegrasinya sistem-sistem
informasi manajemen yang dimiliki
untuk mendukung pengembangan
keputusan dan kebijakan (decision
support system, DSS).
c. Masih adanya program studi yang
terakreditasi C dan program studi
yang belum terakreditasi
d. Belum
adanya
rencana
pengembangan sumberdaya yang
mapan
e. Kurangnya
jumlah
pelatihan
akademik-manajerial
untuk
pengembangan kompetensi dosen
dan tenaga kependidikan.
34
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
university governance)
f.
Tersedianya dokumen rencana
pengembangan lembaga (Rencana
Induk Pengembangan, Rencana
Strategis Bisnis Unnes)
g.
Tersedianya unit dan prosedur
penjaminan mutu yang mapan
h.
Mayoritas program studi mendapat
akreditasi B dan A
Tersedianya unit dan prosedur
auidit internal yang mapan baik
dibidang
akademik
maupun
nonakademik
Komitmen Unnes yang kuat untuk
memberikan akses pendidikan
tinggi kepada masyarakat kurang
beruntung
Keberterimaan Unnes yang tinggi
di mata publik dan pemerintah
Jaringan kemitraan dengan institusi
di dalam maupun luar negeri
Dukungan hardware TIK yang
sangat baik
Peluang (O)
Belum
optimalnya
sistem
pengembangan
kompetensi
manajerial dosen dengan tambahan
tugas
Belum mapannya peta keunggulan
fakultas dan
Minimnya dukungan bagi fungsi
laboratorium sebagai pusat riset
Ancaman (T)
35
serta
penerimaan mahasiswa baru dari warga negara asing dilakukan melalui seleksi yang
diselenggarakan secara mandiri oleh Unnes.
36
Adapun
persyaratan,
mekanisme,
dan
waktu
37
BOBOT
(%)
20
30
10
25
Asal daerah
(Lainya>Sumatra (non aceh dan babel, kepri) >Jawa = 5 : 4 : 3.5)
15
10
BONUS
38
keterampila untuk sejumlah program studi jenjang sarjana. Dalam SNMPTN jalur ini,
Unnes mengambil kebijakan penetapan daya tampung calon mahasiswa yang
diterima sebesar 20% dari daya tampung calon mahasiswa yang diterima melalui
SNMPTN. Pendaftaran SNMPTN jalur Ujian Tulis dan/atau Tes Keterampilan
dilaksanakan
secara
full
online
yang
dapat
diakses
melalui
portal
39
berupa 8 karakter.
Mengunggah (upload) file pas foto pada formulir yang telah tersedia.
Mencetak PIN untuk syarat pembayaran biaya pendaftaran SPMU.
Melakukan pembayaran biaya pendaftaran sesuai dengan pilihan program
studinya: (1) Rp 200.000,- bagi peserta yang memilih selain kelompok
Jurusan/Prodi Seni atau Olahraga; dan (2) Rp 250.000,- bagi peserta yang
memilih kelompok Jurusan/Prodi Seni atau Olahraga.
Pembayaran biaya pendaftaran dilakukan melalui bank yang telah ditunjuk
Peserta mencetak Kartu Tes melalui portal SPMU. Kartu tes dicetak rangkap
dua: (1) untuk peserta; dan (2) diserahkan ke pegawas pada saat tes.
40
Waktu
Kegiatan
Tes Tertulis
30 menit
Penjelasan Umum
30 menit
Tes Potensi Akademik
90 menit
Bhs. Indonesia dan Bhs. Inggris
120 menit
Penjelasan Umum
Tes Keterampilan
Tes Keterampilan untuk Jurusan/Prodi Seni dan
Olahraga
Penskoran
Peserta mengerjakan ujian tertulis dalam LJK. LJK kemudian dipindai dengan
menggunakan pemindai gambar dan didapatkan data jawaban peserta.
Berdasarkan jawaban peserta dan kunci yang telah disusun oleh tim penyusun
soal seleksi, dilakukan skoring sesuai dengan bidang mata uji.
Skor mentah dari setiap peserta untuk tiap-tiap mata uji dikonversi menjadi z-skor
dan kemudiaan dikonversikan menjadi skor college entrance examination board
(CEEB)
Berdasarkan skor CEEB, Nilai Tes Tulis (NTT) setiap peserta dihitung dengan
kriteria/bobot tiap mata uji sebagai berikut:
MATA UJI/
KEL. PRODI
TPA
IPA
IPS
BAHASA
30%
30%
30%
BHS INDO
7%
7%
25%
BHS INGGRIS
7%
7%
25%
MATEMATIKA
14%
14%
5%
FISIKA
14%
KIMIA
14%
BIOLOGI
14%
SEJARAH
14%
5%
GEOGRAFI
14%
5%
EKONOMI
14%
5%
41
Untuk peserta yang memilih program studi yang mewajibkan tes keterampilan
(olahraga atau seni), maka nilai akhir peserta diperoleh dengan rumus NA = 40%
x NTT + 60% x NTK (nilai tes keterampilan), sedangkan selainnya NA = NTT.
Dalam SPMU ini, peserta dinilai berdasarkan skor hasil tes tulis tidak melihat asal
daerah, agama, jenis kelamin, kedudukan sosial, suku, dan ras.
Setelah didapatkan NA, masing-masing peserta diranking sesuai dengan pilihan
prodinya.
Peserta yang dinyatakan lolos seleksi adalah mereka yang masuk daya tampung
prodi ditambah cadangan sebanyak 5% dari kuota yang telah ditetapkan.
Kebijakan minimal satu peserta yang diterima untuk setiap provinsi diberikan
pada slot peserta cadangan.
Semua proses perhitungan dan penentuan peserta yang lolos seleksi
sepenuhnya dikendalikan oleh sistem otomasi berbasis komputer yang
terintegrasi dalam portal SPMU (https://spmu.unnes.ac.id).
Hasil running perankingan oleh sistem kemudian dibawa ke dalam rapat
pimpinan terbatas dengan agenda penetapan peserta yang diterima via jalur
SPMU.
Pengumuman hasil seleksi yang telah ditetapkan oleh Rektor dapat dilihat oleh
peserta secara online melalui portal SPMU tepat sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.
3. SPMU Jenjang Magister dan Doktor
Sebagaimana halnya proses seleksi calon mahasiswa jenjang sarjana dan
diploma, seleksi calon mahasiswa baru program magister dan doktor juga
diselenggarakan lewat SPMU. SPMU untuk seleksi ini disebut SPMU Program
Pasca Sarjana (SPMU PPs). SPMU PPs diselenggarakan dalam dua gelombang,
yaitu gelombang 1 yang diselenggarakan untuk seleksi calon mahasiswa jenjang
magister dan doktor baik yang akan mengajukan beasiswa BPPs maupun swadana,
dan gelombang 2 untuk seleksi calon mahasiswa baru Pps program reguler dan
kelas
khusus.
Proses
pendaftaran
dilakukan
secara
online
di
42
bidang studi, serta hasil verifikasi data administratif peserta oleh prodi, maka ketua
program studi menentukan peserta yang direkomendasikan untuk dapat diterima
sebagai mahasiswa PPs.
Berdasarkan hasil rekomendasi dari program studi, Rektor dengan fasilitasi
Direksi PPs menyelenggarakan rapat pimpinan untuk menetapkan peserta SPMU
PPs yang dinyatakan diterima. Peserta yang dinyatakan lulus seleksi diumumkan
secara terbuka melalui portal SPMU sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
menjaring calon Mahasiswa yang memiliki potensi akademik tinggi, tetapi kurang
mampu secara ekonomi dan calon Mahasiswa dari daerah terdepan, terluar, dan
tertinggal untuk diterima paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari seluruh Mahasiswa
baru yang diterima dan tersebar pada semua Program Studi, mulai tahun 2009 Unnes
telah mencanangkan beasiswa studi penuh bagi calon mahasiswa yang memiliki
potensi akademik tinggi dan memiliki keterbatasan ekonomi. Skema program yang
dilaksanakan oleh Unnes antara lain melalui beasiswa bagi mahasiswa yang tidak
mampu (program hibah kompetisi institusi-PHKI dan program IMHERE-II), dan
beasiswa bagi mahasiswa dari daerah tertinggal di Jawa Tengah. Unnes melalukan
terobosan dengan melakukan jemput bola terhadap calon yang potensial dengan
membuka usulan secara online melalui portal SPMU serta dari promosi melalui koran
yang ada di Jawa Tengah. Selain pemberian beasiswa full studi, beasiswa juga
diberikan kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi oleh pihak yang
peduli dan menjalin kerjasama dengan Unnes, baik dari swasta, perusahaan BUMN,
maupun perorangan. Mulai tahun 2010 Unnes memberikan beasiswa studi penuh
sebanyak 400 orang dan pada tahun 2011 Unnes membebaskan seluruh biaya kuliah
untuk 1.450 orang mahasiswa melalui beasiswa bidikmisi dan 26 orang melalui
beasiswa Setiakawan Unnes. Keberanian Unnes untuk menerima mahasiswa dari
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
43
golongan kurang mampu namun memiliki keunggulan bidang akademik inilah yang
menjadikan Unnes dianugerahi Rekor MURI sebagai perguruan tinggi pertama di
Indonesia yang mampu membebaskan biaya kuliah kepada minimal 20% dari total
mahasiswa baru pada tahun 2011. Kebijakan ini terus berlanjut pada penerimaan
mahasiswa baru di tahun 2012, dimana 1.750 mahasiswa baru (23,24% dari total
mahasiswa S1-D3 tahun 2012) juga dibebaskan dari seluruh biaya kuliahnya.
Dalam hal penerimaan mahasiswa baru yang memiliki kekurangan pada
fisiknya (cacat), Unnes tidak melakukan diskriminasi. Calon mahasiswa yang memiliki
keterbatasan fisik namun memenuhi passing grade pada prodi yang dituju, maka yang
bersangkutan tetap diterima sebagai mahasiswa Unnes. Salah satu implementasinya,
calon mahasiswa angkatan 2011 yang memiliki keterbatasan fisik tangan (cacat
tangan), SLAMET WIDODO (NIM 6211411156 ) diterima di Fakultas Ilmu
Keolahragaan prodi Ilmu Keolahragaan. Mahasiswa tersebut
cabang atletik yang mewakili Indonesia pada ASEAN Paragames tahun 2011 serta
mendapat juara II dan juara III cabang Atletik PON Paragames tahun 2012.
Untuk menjamin calon penerima beasiswa Bidikmisi adalah benar-benar
mahasiswa yang mampu secara akademik tetapi kurang mampu secara ekonomi maka
dalam tahapan penerimaannya, Unnes melakukan survey/verifikasi lapangan kepada
seluruh calon mahasiswa BIDIK MISI sesuai dengan daftar calon mahasiswa BIDIK
MISI, dan bagi calon yang berasal dari luar provinsi Jawa Tengah verifikasi dilakukan
dengan wawancara tatap muka langsung atau per-telepon.
Partisipasi mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan tercermin dari adanya
aktivitas dalam berbagai lembaga dan unit kegiatan mahasiswa. Bagi mahasiswa yang
memiliki ketertarikan dalam bidang kepemimpinan telah disediakan wadah mulai dari
tingkat jurusan sampai universitas, yakni adanya Himpunan Mahasiswa, Badan
Eksekutif Mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa, dan Majelis Permusyawarahan
Mahasiswa. Keikutsertaan mahasiswa yang tinggi dalam hal pengembangan bakat
dapat dilihat dari banyaknya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang meliputi berbagai
bidang sebanyak 54 UKM.
Dalam bidang penalaran, partisipasi mahasiswa tinggi, terutama dalam bidang
pengiriman proposal PKM. Lebih kurang 3029 proposal PKM terkirim ke DP2M Dikti
Jakarta. Hal ini mendudukan Unnes sebagai PT terbanyak pengirim proposal PKM
tingkat Nasional.
Pada tahun 2011, keikutsertaan dalam acara PIMNAS ke-24 di UNHAS,
mahasiswa UNNES berhasil mendapatkan jura umum ke-3 tingkat nasional. Prestasi
ini megulang pada saat PIMNAS di UNAND Padang tahun 2005.
44
45
dari tingkat dasar, menengah, dan lanjut. Sampai akhir kepengurusan, program kerja
telah tercapai antara 90-100%. Dengan demikian dapat dikategorikan sangat baik.
Ditinjau dari aspek pendamping dan peran lembaga, pada berdasarkan angket 100%
menyatakan sangat baik. Peran universitas, berdasarkan hasil angket dinyatakan
dalam gambar berikut:
46
Unnes
dalam
merealisasi
aspirasi
dan
kebutuhan
mahasiswa
untuk
kemahasiswaan,
Unit
Mahasiswa
(UKM),
serta
etika
kemahasiswaan akan lebih mengintensifkan pola sosialisasi dan melengkapi butirbutir yang telah ada sesuai dengan dinamika kehidupan kampus.
Secara periodik, bidang kemahasiswaan menyusun laporan evaluasi kinerja
sebagai berikut.
1. Lembaga Kemahasiswaan Universitas
Di Unnes terdapat 3 lembaga kemahasiswaan yang bergerak dalam bidang
eksekutif dan legislatif, yakni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga
Mahasiswa Unnes, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dan Majelis
Perusyawarahan Mahasiwa (MPM).
47
Berdasarkan
angket
yang
diberikan,
lembaga
kemahasiswaan
telah
terhitung
75-89%
pengurus
masih
aktif
menjalankan
kepengurusan.
Upaya pembinaan dan pengembangan telah dilakuan secaraterprogram dan
insidental berupa pelatihan kesekretariatan, pelatihan keuangan, serta
pelatihan kepemimpinan dari tingkat dasar, menengah, dan lanjut.
Sampai
Gambar 3.3
2. Penalaran
Saat ini, terdapat 3 UKM yang bergerak dalam bidang penalaran, yakni UKM
Penelitian dan EDS (English Debate Society). Ditinjau dari aspek reorganisasi
dapat dilihat dari data di bawah.
48
Gambar 3.6
49
Ditinjau dari aspek intensitas pembinaan bagi mahasiswa, pada UKM bidang
penalaran 100% tercapai secara rutin dan berkala melalui berbagai kegiatan,
seperti pelatihan kepemimpinan, workshop soft skill bagi mahasiswa.
Gambar 3.7.Persentase
Penalaran
Ketercapaian
Program
pada
UKM
bidang
Ditinjau dari aspek pendamping dan peran lembaga, pada UKM penalaran
berdasarkan angket 100% berperan dalam organisasi.
Selain itu, dalam hal penalaran terdapat beberapa program yang telah
terlaksana dengan baik, yakni dalam pembinaan karya tulis mahasiswa. Di
Unnes terdapat tim pembina karya tulis mahasiswa yang merupakan
perwakilan dari setiap fakultas, sejumlah 8 orang.
Sebagai tindak lanjut dari hasil PKM, diterbitkan Jurnal Kreativitas Mahasiswa
Cendekia yang telah terbit sebanyak 2 kali dalam satu tahun.
Ditinjau dari aspek reorganisasi 60% UKM termasuk dalam kategori sangat baik
dan 40% dalam kategori baik.
50
Gambar 3.10 Persentase keaktifan pengurus pada UKM bidang Minat dan
Kegemaran
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
51
Ditinjau dari aspek intensitas pembinaan bagi mahasiswa, pada UKM bidang
minat dan kegemaran 100% tercapai secara rutin dan berkala melalui berbagai
kegiatan, seperti pelatihan kepemimpinan, workshop soft skill bagi mahasiswa.
Ditinjau dari aspek ketercapaian pelaksanaan program, pada UKM bidang
minat dan kegemaran dapat dilihat dari data di bawah
Gambar 3.12 Persentase Peran Pendamping pada UKM bidang Minat dan
Kegemaran
52
Gambar 3.13 Persentase Peran Universitas pada UKM bidang Minat dan
Kegemaran
4. Seni
Dalam bidang seni, terdapat 13 UKM, yakni UKM Seni Rupa/Desain, UKM Tari
Klasik, UKM Tari Kreasi Baru/Modern, UKM Marching Band, UKM Pecinta
Sastra Cakra UKM Teater SS, UKM Ketoprak, UKM Paduan Suara, UKM Band,
UKM Panembromo, UKM Karawitan, UKM Rebana Modern, dan UKM
Campursari. Ditinjau dari aspek reorganisasi 100% UKM termasuk dalam
kategori baik.
53
Ditinjau dari aspek antusias mahasiswa, antusias para saat recruitment dapat
dilihat dari gambar di bawah
Ditinjau dari aspek intensitas pembinaan bagi mahasiswa, pada UKM bidang
Seni 100% tercapai secara rutin dan berkala melalui berbagai kegiatan, seperti
pelatihan kepemimpinan, workshop soft skill bagi mahasiswa.
54
Ditinjau dari aspek ketercapaian pelaksanaan program, pada UKM bidang Seni
dapat dilihat dari data di bawah
Ditinjau dari aspek pendamping dan peran lembaga, pada UKM Seni
berdasarkan angket dapat dilihat dari data di bawah
55
Peran universitas, berdasarkan hasil angket dapat dilihat dari data berikut
56
Ditinjau dari aspek antusias mahasiswa, antusias para saat recruitment dapat
dilihat dari gambar di bawah
Ditinjau dari aspek keaktifan pengurus, pada UKM bidang Kerohanian dan
Kesejahteraan dapat dilihat dari data di bawah
pada
UKM
bidang
57
Ditinjau dari aspek intensitas pembinaan bagi mahasiswa, pada UKM bidang
Kerohanian dan Kesejahteraan dapat dilihat dari gambar di bawah
pada
UKM
bidang
pada
UKM
bidang
58
Ditinjau dari aspek pendamping dan peran lembaga, pada UKM Kerohanian
dan Kesejahteraan berdasarkan angket dapat dilihat pada gambar di bawah
pada
UKM
bidang
59
60
Ditinjau dari aspek keaktifan pengurus, pada UKM bidang Minat dan Teknologi
dapat dilihat dari data di bawah
Gambar 3.29 Persentase Keaktifan Pengurus pada UKM bidang Minat dan
Teknologi
Ditinjau dari aspek intensitas pembinaan bagi mahasiswa, pada UKM bidang
Minat dan Teknologi 100% tercapai secara rutin dan berkala melalui berbagai
kegiatan, seperti pelatihan kepemimpinan, workshop soft skill bagi mahasiswa.
Ditinjau dari aspek ketercapaian pelaksanaan program, pada UKM bidang
Minat dan Teknologi dapat dilihat dari data di bawah
61
7. Olahraga
Dalam bidang olah raga, terdapat 19 UKM yang mengakomodasi kegiatan
mahasiwa. UKM tersebut adalah UKM Pencak Silat, UKM Taekwondo, UKM
Atletik, UKM Anggar, UKM Renang, UKM Senam, UKM Bulutangkis, UKM Bola
Voli, UKM Sepak Takraw, UKM Sepak Bola, UKM Bola Basket, UKM Tenis
Lapangan, UKM Karatedo, UKM Dayung, UKM Gulat, UKM Softball, UKM
Hockey, UKM Kempo, dan UKM Tenis Meja.
Ditinjau dari aspek reorganisasi, berdasarkan hasil angket dinyatakakan bahwa
75% dalam kategori baik dan 25% berkategori cukup.
62
Ditinjau dari aspek intensitas pembinaan bagi mahasiswa, pada UKM bidang
Olah Raga dapat dilihat dari gambar di bawah
Gambar 3.25 Persentase Ketercapaian Program pada UKM bidang Olah Raga
Ditinjau dari aspek pendamping dan peran lembaga, pada UKM Olah Raga
berdasarkan angket dapat dilihat pada gambar di bawah
Gambar 3.26 Persentase Peran Pendamping pada UKM bidang Olah Raga
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
63
Gambar 3.27 Persentase Peran Universitas pada UKM bidang Olah Raga
64
Ditinjau dari aspek antusias mahasiswa, antusias para saat recruitment dapat
dilihat dari gambar di bawah
pada
UKM
bidang
Ditinjau dari aspek intensitas pembinaan bagi mahasiswa, pada UKM bidang
Minat dan Teknologi 100% tercapai secara rutin dan berkala melalui berbagai
kegiatan, seperti pelatihan kepemimpinan, workshop soft skill bagi mahasiswa.
Ditinjau dari aspek ketercapaian pelaksanaan program, pada UKM bidang
pengabdian kepada masyarakat dapat dilihat dari data di bawah
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
65
pada
UKM
bidang
Ditinjau dari aspek pendamping dan peran lembaga, pada UKM Minat dan
Teknologi berdasarkan angket 100% menyatakan baik. Peran universitas,
berdasarkan hasil angket dinyakan bahwa 100% universitas berperan dalam
organisasi.
C.5. Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon mahasiswa dan
kebutuhan akan lulusan program studi). (mohon dibantu bidang akademik)
Untuk memperoleh masukan mahasiswa baru (input) yang berkualitas tinggi,
Unnes melakukan proses seleksi yang ketat. Hal itu dilakukan dengan pertimbangan
jumlah calon mahasiswa sangat banyak dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang
diterima. Untuk menjaga keberlanjutan penerimaan mahasiswa, proses rekruitmen
mahasiswa baru, Unnes tetap mempertahankan dua jalur yaitu SPMU dan SNMPTN.
Melalui SPMU kuota mahasiswa akan dapat terpenuhi, karena seleksi tersebut
menetapkan quota 20% jumlah mahasiswa yang diterima melalui SPMU dan 80% lagi
akan diperoleh melalui SNMPTN. Pengembangan sistem ini akan dikembangkan dan
dapat diakses melalui internet supaya calon-calon mahasiswa dari berbagai daerah
dapat terfasilitasi dengan baik.
Jumlah calon mahasiswa baru yang mendaftar di Unnes dari tahun ke tahun
menunjukkan peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa Program studi yang ada di Unnes
mampu menarik minat calon mahasiswa. Untuk itu, pada masa yang akan datang tetap
perlu diupayakan berbagai kegiatan untuk menarik calon mahasiswa agar mendapatkan
input yang berkualitas.
66
Program Studi yang ada di Unnes melalui media masa melalui media masa (surat
kabar).
67
kuliah
teori
68
mampu bersaing di pasar kerja, jika dikaitkan dengan pengguna lulusan dewasa ini
yang mensyaratkan IPK tinggi.
d. Kepuasan lulusan.
Mahasiswa lulusan S1 sebagian besar merasa mendapatkan bekal yang cukup
untuk menjadi profesional di lapangan. Mereka merasa puas dan siap untuk
bekerja,
karena
mereka
yang diikuti
praktik di lapangan.
Pengukuran kepuasan lulusan dilakukan melalui program tracer study yang tujuan
untuk melihat feedback atau respon dari mahasiswa terhadap kesesuaian
kompetensi
yang
telah
diberikan
dibangku
kuliah
dengan
kompetensi
yang
lebih
berkualitas,
Unnes
melalui
bidang
kemahasiswaan
mengembangkan secara lebih luas dan intensif agenda kegiatan yang berorientasi
pada peningkatan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan
spiritual secara simultan. Dengan adanya peningkatan aspek-aspek ini diharapkan
tumbuhnya kader-kader pemimpin yang kritis, kreatif, mandiri, matang secara
emosional, religius, serta bertangung jawab. Untuk mewujudkan hal ini programprogram kegiatan yang berorientasi pada pengembangan softskill, kewirausahaan,
kepemimpinan, keagamaan, penalaran, kesenian/kebudayaan.
C.10. Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak paten, hasil
pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian.
(mohon dibantu bidang akademik dan LP2M)
Program
Studi
di
Unnnes
telah
menghasilkan
produk
model-model
69
aplikasi instrumentasi Daftar Cek Masalah, IKMS dan Sosiometri yang dapat
dimanfaatkan guru pembimbing di sekolah untuk mempermudah pengolahan data
identifikasi kebutuhan siswa.
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia memiliki software aplikasi untuk
mengukur Kecepatan Efektivitas Membaca yang dapat dimanfaatkan untuk mahasiswa
dan guru dan atau umum. Selain itu juga ada software aplikasi Uji Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia (UKDBI) untuk mengetahui kompetensi mahasiswa dalam
berbahasa Indonesia.
Minat dan antusias masyarakat pada Unnes sangat tinggi ditunjukan data peminat
calon mahasiswa yang akan mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru
sebanyak 88.965 dari total daya tampung sebanyak 8.228 atau berada pada rasio
10:1
2.
Jumlah mahasiswa (total student body) Unnes tahun 2012 sebanyak 26.800.
3.
4.
5.
6.
Sejak tahun 2006 telah dikembangkan sistem informasi manajemen (SIM) sebagai
pedukung tata kelola manajemen perguruan tinggi secara modern. Salah satu
produk yang telah mendekati optimal adalah sistem informasi akademik terpadu
(Sikadu) (http://akademik.unnes.ac.id). Pada saat ini Sikadu telah mampu
mengoptimalkan sistem pelayanan dan administrasi penerimaan mahasiswa baru,
registrasi, yudisium, proses pembelajaran dan pendaftaran wisuda secara on-line.
70
2.
3.
memberikan
mengembangkan
sistem
peluang
yang
informasinya
luas
kepada
berbasis
ICT
Unnes
yang
telah
(Information
and
71
publikasi serta membangun jaringan yang lebih luas dengan alumni, institusi
pemerintah dan swasta serta masyarakat yang lebih luas.
d.
Ancaman
1.
2.
3.
4.
5.
2.
3.
Kelemahan (W)
72
4.
5.
6.
73
2.
3.
Ancaman (T)
1.
2.
3.
4.
5.
74
75
pada
analisis
kebutuhan
masing-masing
unit
kerja.
Persyaratan
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012
76
seluruh tahapan tes serta pengumuman yang diterima dipublikasikan melalui web
Unnes sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi.
D.2. Pengelolaan dosen dan tenaga kependidikan
Unnes memiliki komitmen yang tinggi dalam hal mengelola sumber daya
manusia sebagai komponen utama untuk mensukseskan program perguruan tinggi
dalam rangka mencapai visi dan misi lembaga. Sebagai perguruan tinggi yang terus
berkembang, Unnes berupaya mengimplementasikan sistem pengelolaan sumberdaya
manusia
yang
diarahkan
pada
pencapaian
prinsipprinsip
Good
University
Governance (GUG). Diperolehnya program hibah I-MHERE B.2a oleh unnes telah
membawa dampak signifikan dalam rangka transformasi manajemen kepegawaian
menuju GUG dengan mempersiapkan segala prosedur mutu, peraturan serta segala
kelengkapannya. Sehingga seluruh pengelolaan SDM mulai dari perencanaan,
seleksi/perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan pemberhentian dosen
dan tenaga kependidikan memiliki prosesur mutu yang baku. Berbagai peraturan rektor
juga telah dibuat sebagai legalisasi serta jaminan kualitas pengelolaan sumber daya
manusia seperti peraturan rektor tentang tata cara pengangkatan, mutasi dan
pemberhentian pejabat di Unnes. Sebagai landasan terbaru pengelolaan SDM adalah
Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2012 tentang Sistem Pengelolaan Tenaga
Kependidikan BLU Universitas Negeri Semarang yang berisi perencanaan, rekrutmen,
pengangkatan, hak dan kewajiban, karier dan penilaian kinerja, pengajian, dan
pemberhentian. Disamping itu, Unnes juga taat terhadap seluruh peraturan perundangundangan yang berlaku terkait dengan pengelolaan SDM.
Transparansi pengelolaan SDM salah satunya dengan implementasi berbagai
sistem informasi kepegawaian seperti SIMPEG, SILKADOS, SIMPAKDOS. SIMPEG
merupakan sistem informasi yang khusus menangani sumber daya manusia baik
dosen maupun tenaga kependidikan. Sistem ini berisi data base seluruh pegawai baik
PNS maupun non PNS di Unnes. Sistem ini terintegrasi dengan sitem informasi lain
yang dikembangkan Unnes seperti Sikadu, SiKeu dan Sistem Presensi On-line.
Keberadaan sistem
terkait SDM seperti monitoring kehadiran dosen dan tenaga kependidikan, pemetaan
studi lanjut dosen, pemetaan dan klasifikasi pegawai berdasarkan demografi,
pengurusan surat tugas maupun surat keterangan. Keunggulan sistem ini juga
mempermudah administrasi pengelolaan SDM. Untuk memudahkan dan administrasi
kenaikan pangkat bagi dosen juga telah dikembangkan Sistem Penilaian Angka Kredit
Dosen (SIMPAKDOS). Sistem ini memungkinkan penilaian angka kredit secara online
serta meminimalisir kenaikan pangkat yang tertunda. Seluruh borang kelengkapan
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012
77
mengetahui
kehadiran
dosen
dalam
pembelajaran
sehingga
kualitas
pembelajaran dapat terpantau dengan baik. Kinerja dosen dalam pelaksanaan tridarma
setiap tahun terangkum dalam SILKADOS. Disamping penilaian pelaksanaan tridarma
yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian, kinerja dosen dalam bidang akademik
juga dilakukan penilaian.
Pengembangan SDM berbasis kinerja terus diupayakan untuk memenuhi
dinamika pekerjaan. Pengembangan Dosen diwujudkan dalam bentuk pemberian
tugas/ijin belajar. Dari tahun ketahun jumlah dosen yang study lanjut terutama S3 terus
mengalami kenaikan seperti yang nampak dalam gambar 3.1. Jumlah dosen yang
menempuh S3 pada tahun 2010 adalah 23, tahun 2011 sebanyak 38 dan tahun 2010
34 dosen. Secara berturut-turut jumlah dosen yang sedang study S2 tahun 2010
2012 adalah 5 dosen, 9 dosen dan 6 dosen. Sedangkan total study tanpa gelar selama
3 tahun berjumlah 138 dosen. Kegiatan ini diantaranya adalah pelatihan bahasa
mandarin di china selama 2 tahun sejak 2012 yang diikuti oleh 4 dosen bahasa asing.
Program ini merupakan kerja sama Unnes dengan pemerintah china.pelatihan lainnya
antara lain adalah pelatihan bahasa ingris di beberapa kota seperti bandung, jakarta,
malang, bali dan makasar. Program ini diselenggarakan oleh Dikti selama 3 6 bulan
sesuai dengan kelas masing-masing. Pelatihan lainnya adalah training mengajar kelas
bilingual di bali selama 1 bulan.
Kesempatan untuk mengikuti pelatihan, seminar, workshop, call for papers baik
nasional maupun internasional terbuka seluas-luasnya bagi seluruh dosen untuk
peningkatan kompetensinya. Selain dosen, pengembangan tenaga kependidikan
dilakukan melalui program Diklat, Bimtek, Training, Pelatihan maupun studi banding.
Program pelatihan tersebut didasarkan pada kebutuhan dalam rangka peningkatan
kompetensi/ketrampilan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Misalnya Diklat
Fungsional Bendahara, Pelatihan Pengelolaan Arsip, Diklat Peningkatan Kemampuan
Teknis
Pengelolaan
Kepegawaian
dan
lainnya10.
Komitmen
pimpinan
untuk
memfasilitasi pengembangan diri dan peningkatan kualitas baik bagi dosen maupun
tenaga kependidikan salah satunya melalui support dana tiap tahunnya. Program hibah
I-MHERE B.2a juga memberikan kontribusi positif dalam rangka peningkatan
10
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012
78
kompetensi tenaga kependidikan dalam bentuk Non Degree Training dengan total
dana Rp 407.500.000,00 dalam tahun 2011.
hingga
mempunyai
pertengahan
sebanyak
1003
dosen
tahun
orang
2012
dengan
Disadari
Unnes
bahwa
menempuh S3 hingga tahun 2012 ini mencapai 193 orang. Unnes juga masih memiliki
dosen dengan pendidikan S1 sebanyak 72 orang. Sebagian dari jumlah tersebut
sedang dalam proses penyelesaian studi dan sebagian lainnya adalah dosen senior
yang
hampir
mencapai
usia
pensiun.
Berdasarkan
hasil
pemetaan
bagian
kepegawaian, pada tahun 2014 mendatang dosen S1 sudah tidak ada lagi karena
sebagian sudah lulus studi dan selebihnya pensiun. Peningkatan kuantitas tersebut
tentu saja juga diikuti peningkatan kualitas. Terbitnya Edaran Rektor tentang Himbauan
Studi Lanjut merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Unnes menuju world
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012
79
class university. Dalam surat edaran tersebut, bagi dosen dengan usia kurang dari 35
tahun dihimbau untuk melanjutkan study ke luar negri. Tentu saja peraturan tersebut
diimbangi dengan fasilitasi peningkatan kemampuan bahasa asing seperti bahasa
inggris melalui program pelatihan, kursus, in house training, english meeting dan
lainnya baik pada tingkat universitas, fakultas, maupun prodi. Bantuan beasiswa untuk
melanjutkan study S3 dari program hibah Islamic Development Bank (IDB) juga
merupakan peluang emas peningkatan jumlah doktor luar negeri. Dari proyek tersebut,
Unnes memperoleh kuota beasiswa sebanyak 16 orang, dimana tahun 2012 ini sudah
berangkat 9 orang untuk studi S3 di luar negeri.
Berbagai upaya dilakukan untuk memacu motivasi para dosen dalam hal
peningkatan kualifikasi pendidikannya melalui sistem pembinaan yang terstruktur dan
terarah. Unnes memfasilitasi dalam bentuk dukungan finansial bagi dosen yang
melanjutkan studi ke jenjang tertinggi. Di samping itu, fakultas juga memberikan
kontribusi yang signifikan bagi pola pembinaan yang memacu pada peningkatan
kualifikasi pendidikan dosen ini.
b.
pertengahan
2012
baru
menaikkan
jumlah
guru
untuk mengurus jabatan guru besarnya. Persyaratan yang kompleks dan proses
penilaian berjenjang membutuhkan waktu tidak singkat untuk pengurusan jabatan guru
besar. Sehingga pendampingan dengan melibatkan peer review oleh senat akademik
untuk menilai kelayakan karya akademik, kompetensi, dan latar belakang keilmuan
calon guru besar.
Sementara itu porsi terbesar adalah dengan jabatan akademik Lektor Kepala,
yaitu 436 orang (43%). Angka ini akan terus meningkat dan merupakan peluang untuk
meningkatkan kuantitas guru besar dalam jumlah yang signifikan. Jumlah lektor 294
orang (29%), asisten 185 orang (18%) dan tenaga pengajar 46 orang (5%). Angka
tersebut diyakini akan terus naik dengan terobosan SIMPAKDOS untuk memudahkan
dan mempercepat proses kenaikan pangkat bagi dosen.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012
80
Jumlah dosen tidak tetap relatif kecil jika dibandingkan dengan total jumlah
dosen tetap yang dimilki Unnes, yaitu hanya 74 orang. Artinya Unnes tidak
menggantungkan diri dalam proses pembelajaran dan kegiatan akademik lainnya pada
dosen dari luar Unnes. Jumlah tersebut digunakan untuk menutup kekurangan dosen
Unnes agar komposisi beban pekerjaannya seimbang dalam tri dharma perguruan
tinggi. Angka tersebut merupakan dosen pramubhakti yang diambil dari lulusan terbaik
Unnes. Kebijakan ini merupakan terobosan untuk mempertahankan lulusan terbaik
Unnes agar berkarya di Unnes. Dosen pramubhakti ini selanjutnya bersama dengan
dosen muda diberi fasilitasi pelatihan bahasa asing untuk dapat melanjutkan studi S2
di luar negeri. Selanjutnya dosen pramubhakti ini terus dibina
sebagai bentuk
kaderisasi internal sesuai karakter dan budaya keilmuan khas yang dikembangkan
Unnes.
c.
tiga tahuan terakhir menunjukkan rasio yang ideal, yaitu kurang dari 1: 30 sebagai
standar yang ditetapkan. Tahun 2012 rasio dosen dan mahasiswa menunjukkan
kenaikan, yaitu 1 : 28. Hal ini terjadi akibat semakin bertambahnya jumlah mahasiswa
di satu sisi, sementara tidak diikuti dengan bertambahnya jumlah dosen.
Tabel 4.1 Rasio Dosen dan Mahasiswa
Tahun
Dosen
Mahasiswa
Rasio
2012
1003
28.455
1 : 28
2011
990
26.331
1 : 26
2010
997
27.531
1 : 27
81
melayani mahasiswa dan dosen yang, baik D3, S1, S2 maupun S3 yang mempunyai
kemampuan keilmuan tinggi.
e. Laboran, Teknisi, Analis, Operator, Programmer dan Tenaga Administrasi
Tenaga laboran/teknisi/analis/operator/programer yang dimiliki Unnes sebanyak
90 orang dimana 51% diantaranya berpendidikan S1. Hal tersebut merupakan prestasi
yang bagus, mengingat Laboran, Teknisi, Analis, Operator, dan Programmer memiliki
peranan besar terutama dalam bidang akademik. Namun sangat disadari bahwa
jumlah tersebut belum seimbang dibandingkan dengan jumlah prodi yang ada di Unnes
yaitu 69 prodi. Unnes telah berupaya keras untuk menambah jumlah Laboran, Teknisi,
Analis, Operator, dan Programmer dengan mengusulkan untuk membuka formasi
tenaga tersebut setiap tahunnya. Namun jumlah yang diusulkan tersebut tidak selalu
disetujui. Sehingga guna memenuhi kekurangan tenaga, diambilkan dari tenaga
pramubhakti yang memiliki kompetensi tidak berbeda dengan pegawai tetap.
Berdasarkan
tersebut
diketahui
grafik
bahwa
masih
peningkatan
pendidikan
kualifikasi
tenaga
untuk
82
kearsipan yang terhubung secara online dengan semua komputer karyawan bagian
administrasi. Cross check dokumen, pemanggilan dokumen yang dibutuhkan,
penyimpanan dokumen, sortir surat berdasarkan kata kunci tertentu, pelacakan surat
sampai di mana prosesnya, bentuk rekomendasi yang diberikan pejabat dalam surat,
dan sebagainya akan dengan mudah dilakukan.
f. Persentase Laboran/Teknisi/Analis/Operator/Programmer
Sertifikat Kompetensi
yang
Memiliki
Perlu diketahui bahwa dari 90 orang tersebut, jumlah Laboran, Teknisi, Analis,
Operator, dan Programmer yang memiliki sertifikat sebanyak 71 orang (79%). Kinerja
mereka sangat handal dalam menjalankan tugas. Sebagai contoh untuk menunjukkan
kinerja yang bagus tersebut, bahwa semua sistem informasi yang dikembangkan di
Unnes yang jumlahnya tidak kurang dari 10 sistem informasi, semuanya dibangun dan
dikembangkan sendiri oleh para programmer yang ada. Semua permasalahan
menyangkut IT, jaringan, listrik juga cukup bisa ditangani oleh para teknisi yang ada.
Demikian pula aktifitas laboratorium yang sedemikian padat untuk mendukung proses
pembelajaran dan penelitian dapat di-handle oleh para laboran yang setiap saat siap
mensupport aktifitas yang menggunakan laboratorium.
Namun demikian masih perlu adanya peningkatan jumlah dan kualitas agar
bisa memberikan layanan yang lebih optimal kepada para pengguna ke depan,
mengingat jumlah pengguna layanan (mahasiswa, dosen, karyawan, pihak eksternal)
terus mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.
D.4. Karya akademik dosen (hasil penelitian, karya lainnya)
Kebijakan persyaratan tentang angka kredit untuk kenaikan pangkat dan
sekaligus tumbuhnya budaya akademik yang sehat di kalangan dosen mendorong
semakin meningkatnya karya-karya ilmiah sebagai produk kegiatan penelitian dan
pengabdian. Langkah pemberian insentif berupa penghargaan pada dosen yang
menghasilkan karya ilmiah / publikasi pada jurnal international dan dukungan
universitas dalam hal pendanaan dan komitmen lain ikut mendorong tumbuhnya
prioduktivitas ilmiah dalam bentuk karya ilmiah. Keberadaan karya-karya publikasi
dosen pada tingkat nasional maupun internasional yang meningkat dari waktu ke
waktu semakin memperkuat citra kualitas Unnes dalam penyelenggaraan kegiatan
akademik. Keunggulan ini perlu terus ditingkatkan dan disinkronkan dengan
manajemen sumber daya manusia sehingga akan dapat terbangun iklim meritokrasi
akademik yang sehat. Penghargaan atas karya ilmiah dosen dalam berbagai bentuk
perlu ditingkatkan sehingga semakin mendorong produktivitas karya ilmiah dalam
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012
83
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012
84
terjadi pelanggaran disiplin dan aturan dan atau kasus yang dapat mempengaruhi
kinerja pegawai, baik oleh dosen atau tenaga kependidikan.
D.6. Pengembangan staf
Dalam rangka meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan
antara lain dilakukan melalui program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
kemampuan yang bersangkutan dan kebutuhan unit kerja masing-masing. Program
pendidikan dan pelatihan mengacu pada standar kompetensi sesuai dengan peraturan
yang berlaku. Pendidikan dan pelatihan dilakukan secara berjenjang sesuai dengan
bidang tugas yang dilakukan. Peningkatan kompetensi Tenaga Kependidikan
dilaksanakan juga melalui studi banding dalam upaya menambah pengalaman dan
memperbandingan dengan unit kerja di luar Unnes diharapkan akan menghasilkan
formulasi baru dalam penyempurnaan budaya kerja.
Pengembangan staf ini juga merupakan sasaran utama yang akan dicapai
sebagaimana telah tertuang dalam renstra Unnes 2010 -2014 yaitu Peningkatan
kompetensi tenaga kependidikan dalam memberikan layanan melalui beberapa
program berikut:
1)
2)
3)
2.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012
85
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
b. Kelemahan
1.
2.
3.
Kuantitas dan kualitas hasil penelitian yang published di jurnal terakreditasi dan
internasional minim.
4.
Kuantitas dan kualitas buku dosen yang diterbitkan dan didistribusikan secara
nasional masih rendah.
5.
Stimulus finansial dan non finansial bagi penerbitan buku karya dosen rendah.
6.
7.
8.
9.
c. Peluang
1.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012
86
2.
3.
4.
Insentif dari Kementerian untuk karya ilmiah yang dipresentasikan dan published
di jurnal internasional.
5.
6.
7.
8.
9.
d. Ancaman
1. Semua kebijakan Dikti didasarkan pada PDPT.
2. Kesulitan mendapatkan sertifikasi standar mutu pengelolaan dan layanan prima
3. Peraturan penghentian tunjangan guru besar yang tidak memenuhi ketentuan
pemerintah.
4. Persyaratan dan proses menjadi guru besar semakin berat dan ketat.
5. Ketentuan pendidikan minimal dosen S1 harus S2 pada tahun 2014.
6. Terbatasnya jumlah dan frekuensi terbit jurnal terakreditasi
7. Sulit dan lamanya proses publikasi artikel dosen dalam jurnal terakreditasi dan
internasional.
8. Dana beasiswa BPPS penerimaannya sering terlambat.
9. Aturan pelarangan menggunakan tenaga outsourcing.
Tabel 4.2 Analisis SWOT Komponen D
Kekuatan (S)
1.
Kelemahan (W)
1.
2.
3.
Kualifikasi
pendidikan
dosen
masih
belum
terpenuhi
di
sejumlah program studi.
Kualifikasi laboran belum semua
bersertifikasi.
Kuantitas dan kualitas
hasil
penelitian yang published di jurnal
terakreditasi dan internasional
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012
87
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
SOP.
Dosen dengan jabatan Lektor ke atas
lebih dari 77%.
Dosen tetap dengan kualifikasi S2
dan S3 sebesar 92%.
Dosen tetap tersertifikasi sebanyak
60%.
Penilaian internal kinerja dosen dan
karyawan dilakukan tiap semester.
Tersedia sistem informasi
kepegawaian (SIMPEG)
Tersedia sistem informasi kinerja
dosen (SIMPAKDOS)
Tersedia sistem penilaian kinerja
karyawan.
Output kompetensi dosen berupa
hasil penelitian dan pengabdian
masyarakat dosen.
Motivasi dosen untuk studi lanjut dan
mengembangkan kompetensi.
Dana dan fasilitasi administratif bagi
dosen untuk studi lanjut, penulisan
tesis, disertasi, dan buku.
Dana dan fasilitasi pelatihan dan
pengembangan bagi tenaga
kependidikan.
Fasilitasi dosen untuk penelitian,
pengabdian masyarakat dan publikasi
karya ilmiah.
Fasilitasi perolehan sertifikasi
pendidik profesional.
Keberlanjutan pengembangan
regulasi dan evaluasi pengelolaan
SDM.
Fasilitasi peer-review bagi calon guru
besar
Peluang (O)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
minim.
4. Kuantitas dan kualitas buku
dosen yang diterbitkan dan
didistribusikan secara nasional
masih rendah.
5. Stimulus finansial dan non
finansial bagi penerbitan buku
karya dosen rendah.
6. Jumlah dosen yang studi lanjut ke
luar negeri masih terbatas.
7. Kerjasama peningkatan kualitas
dosen dengan institusi lain
terbatas.
8. Kualifikasi
pendidikan
dan
kemampuan pengelolaan layanan
tenaga kependidikan rendah.
9. Pendidikan, pelatihan, training
peningkatan
profesionalitas
tenaga kependidikan terbatas.
10. Profesionalitas
dosen
belum
maksimal.
11. Dosen dengan pendidikan S3
masih belum banyak.
Ancaman (T)
1. Semua
kebijakan
Dikti
didasarkan pada PDPT.
2. Kesulitan mendapatkan sertifikasi
standar mutu pengelolaan dan
layanan prima
3. Peraturan penghentian tunjangan
guru besar yang tidak memenuhi
ketentuan pemerintah.
4. Persyaratan dan proses menjadi
guru besar semakin berat dan
ketat.
5. Ketentuan pendidikan minimal
dosen S1 harus S2 pada tahun
2014.
6. Terbatasnya
jumlah
dan
frekuensi
terbit
jurnal
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012
88
8.
9.
10.
11.
12.
13.
terakreditasi
7. Sulit
dan
lamanya
proses
publikasi artikel dosen dalam
jurnal
terakreditasi
dan
internasional.
8. Dana
beasiswa
BPPS
penerimaannya sering terlambat.
9. Aturan pelarangan menggunakan
tenaga outsourcing.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012
89
penjaminan
mutu
pembelajaran
dilakukan
melalui
pengaturan
90
Jumlah SKS
Kesesuaian Visi
Konservasi Lingkungan
Pendidikan Agama
Pendidikan Pancasila
Bahasa Indonesia
Konservasi Moral
Konservasi Budaya
91
92
kurikulum
Unnes
tersusun
atas
kelompok
Matakuliah
93
b. Mata kuliah wajib universitas untuk mahasiswa program studi jenjangSarjana terdiri
atas:
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Pancasila
3. Pendidikan Kewarganegaraan
4. Bahasa Indonesia, kecuali pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia serta program studi Sastra Indonesia
5. Bahasa Inggris, kecuali pada program studi Pendidikan Bahasa Inggris dan
program studi Sastra Inggris
6. Statistika
7. Teknologi Informasi dan Komunikasi, kecuali pada semua program studi di
FMIPA, program studi PTIK, program studi Pendidikan Teknik Elektro, serta
program studi Teknologi Pendidikan.
8. Pendidikan Lingkungan Hidup
9. Kuliah Kerja Nyata
10. Skripsi
c.
d.
Mata kuliah wajib universitas tambahan untuk mahasiswa program studi nonkependidikan jenjang Sarjana adalah Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Berdasarkan berbedaan status mata kuliah tersebut di atas, maka isi
kurikulum yang diimplementasikan oleh sebuah prodi dapat digambarkan sebagai
berikut:
Kurikulum Prodi
Mata KuliahWajib
Universitas
(Mata Kuliah Khas
Universitas)
Mata KuliahWajib
Fakultas
(Mata Kuliah Khas
Fakultas)
Mata KuliahWajib
Prodi
Mata KuliahPilihan
Prodi
94
E.4. Derajat Integrasi Materi Pembelajaran (Intra dan Antar Disiplin Ilmu)
Derajat integrasi materi antar mata kuliah diatur melalui penentuan mata kuliah
prasyarat atas pengambilan mata kuliah tertentu. Cakupan materi yang terlalu luas
pada satu obyek mata kuliah, memungkinkan prodi untuk menjadikannya lebih dari
satu mata kuliah. Dengan demikian, mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah
berurutan yang mana mahasiswa yang akan menempuh mata kuliah kedua, harus
lulus terlebih dahulu mata kuliah pertama. Penentuan mata kuliah prasyarat juga dapat
dilakukan antar jenis mata kuliah yang berbeda. Hal ini terjadi karena cakupan materi
atas mata kuliah tertentu merupakan materi dasar/pengantar (basic knowledge) bagi
mata kuliah yang lainnya.
Untuk menunjang pelaksanaan ujian prasyarat ini, penentuan mata kuliah tiap
semester harus memperhatikan apakah mata kuliah tertentu merupakan mata kuliah
prasyarat atau tidak. Jika mata kuliah tertentu merupakan mata kuliah prasyarat atas
mata kuliah lainnya, maka mata kuliah yang menjadi syarat harus diletakkan pada
minimal satu semester sebelum mata kuliah prasyarat. Namun jika mata kuliah tertentu
bukan merupakan mata kuliah prasyarat, maka mata kuliah tersebut dapat diletakkan
disembarang semester.
Operasionalisasi sistem mata kuliah prasyarat dapat terlihat pada gambar
berikut ini.
Semester I
Mata Kuliah Prasyarat
atas MK Akuntansi
Menengah I dan
Akuntansi Biaya
MK Pengantar
Akuntansi
Semester II
MK Akuntansi
Menengah I
MK Akuntansi
Biaya
Semester III
MK Akuntansi
Menengah II
a
95
E.5. Kurikulum Lokal yang Sesuai Dengan Kebutuhan Masyarakat Terdekat dan
Kepentingan Internal Lembaga
Pengembangan kurikulum di Unnes memadukan antara kurikulum inti dan
institusional.Kurikulum inti merupakan kurikulum perguruan tinggi yang berlaku secara
nasional (kurikulum nasional).Sedangkan kurikulum institusionalmerupakan bahan
kajian dan pelajaran dari pendidikan tinggi yang disusun sebagai tambahan dari
kelompok ilmu dalam kurikulum inti disesuaikan dengan keadaan, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan yang menjadi ciri khas fakultas dan
program studi di lingkungan Unnes.Dengan kata lain, kurikulum institusional terdiri dari
komponen kurikulum lembaga dan lokal.
Kurikulum nasional dan lokal dibentuk melaluimasukan pengguna lulusan, dan
stakeholders.Sedangkan mata kuliah untuk kepentingan internal lembaga diberikan
kepada
mahasiswa
sebagai
keahlian
khas
Unnes
dengan
memperhatikan
kemampuan
dan
keahlian
mereka
dalam
menghadapi
dunia
kerja.Penentuan mata kuliah dan bobot SKS dilakukan pada saat penyusunan
kurikulum.
Selain melalui penawaran mata kuliah pilihan, mahasiswa juga dapat
memberikan
masukan
terhadap
silabus
atas
suatu
mata
kuliah
yang
diikuti.Kesempatan ini dapat dilakukan oleh mahasiswa pada setiap pertemuan awal
perkuliahan. Pada pertemuan awal perkuliahan, dosen pengampu mata kuliah akan
membicarakan kontrak kuliah yang isinya salah satunya silabus. Jika terdapat
masukan dari mahasiswa, maka doen akan memasukkannya ke dalam kontrak.
Akhirnya kontrak yang telah disepati harus ditandatangani oleh dosen dan perwakilan
mahasiswa dan dijadikan sebagai pedoman dosen dalam melakukan proses belajar
mengajar.
Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa pengembangan kurikulum juga
memperhatikan
masukan,
harapan/kebutuhan
mahasiswa.Kebijakan
ini
akan
96
dalam
instansi
tingkat
nasional.Sedangkan
muatan
kurikulum
lokal
memberikan keahlian kepada mahasiswa agar memiliki daya saing pada tingkat
lokal.Sehingga dapat disimpulkan bahwa lulusan Unnes memiliki daya saing ditingkat
nasional dan lokal.
E.8. Misi Pembelajaran
a.
pembelajaran
dilakukan
melalui
perencanaan,
pelaksanaan,
Monitoring
dan
evaluasi
dapat
dilakukan
pada
saat
proses
pembelajaran berlangsung, dan saat perkuliahan selesai. Adapun pihak yang dapat
melakukan monitoring adalah pejabat jurusan, fakultas, Badan Penjaminan Mutu
(BPM) dan pejabat universitas. Berikut adalah gambar proses pembelajaran.
97
Penyusunan
Silabus dan SAP
Penilaian
Pelaksanaan
Perkuliahan
Kontrak
Kuliah
Pelaporan Kegiatan
Perkuliahan
Penyusunan
Kurikulum
Monitoring dan
Evaluasi
E.9. Mengajar
a. Kesesuaian Strategi dan Metode Dengan Tujuan
Unnes sangat menekankan kesesuaian antara strategi dan metode
pengajaran dengan tujuan.Kesesuaian ini dirumuskan pada saat dosen melakukan
penyusunan
silabus
dan
SAP
yang
dilakukan
bersama
dengan
dosen
98
b.
kuliah, namun juga kesesuaian antar materi pembelajaran dengan tujuan. Unnes
melalui standar penyusunan Silabus dan SAP (PM-AKD-05 dan 06) menekankan
bahwa setiap materi yang akan disampaikan dalam perkuliahan harus mengacu
pada tujuan mata kuliah.
99
Untuk mata kuliah teori atau seminar, 1 sks terdiri atas 50 menit kegiatan tatap
muka, 60 menit kegiatan terstruktur, dan 60 menit kegiatan mandiri.
2.
Untuk mata kuliah praktik, 1 sks terdiri atas 2 sampai 4 X 50 menit kegiatan
tatap muka.
3.
Untuk mata kuliah praktik lapangan, 1 sks terdiri atas kegiatan selama 4 sampai
8 jam per minggu selama 1 semester. 1 sks kerja lapangan membutuhkan
waktu belajar di lapangan 1 x 16 x 4 jam atau 1 x 16 x 8 jam.
satu
sarana
danprasana
adalah
teknologi
informasi.
100
101
c)
Sistem Monitoring Perkuliahan. Sistem ini dibentuk sebagai sarana dosen dalam
melaporkan setiap pertemuan perkuliahan yang telah dilakukan. Kehadiran
maupun ketidak hadiran salah satu mahasiswa yang telah diinput dalam sistem
iniakan secara otomatis menjadi informasi prosentase kehadiran setiap mata
kuliah yang sedang ditempuh pada semester berjalan pada menu Sikadu masingmasing mahasiswa yang bersangkutan. Pada akhir semester, prosentase
kehadiran mahasiswa ini juga mengakumulasi menjadi syarat mahasiswa
memngikuti ujian akhir semester. Sesuai dengan panduan akademik, syarat
kehadiran mahasiswa minimal 75% dari perkuliahan. Mahasiswa yang jumlah
kehadirannya dibawah 75%, secara sistemtidak bisa memperoleh nilai akhir.
d)
102
e)
f) Evaluasi kinerja dosen dalam pembelajaran. Evaluasi ini diedarkan secara online
pada saat mahasiswa mengikuti yudisium. Pengisian angket ini merupakan
kewajiban bagi mahasiswa sebelum mereka membuka menu yudisium. Hasil dari
evaluasi akan dilaporkan oleh Badan Penjaminan Mutu kepada pihak terkait
sebagai bahan evaluasi. Bahkan hasil evaluasi ini sebagai salah satu bahan untuk
menentukan dosen berprestasi dalam pembelajaran. Berikut adalah nilai rata-rata
hasil pengukuran evaluasi kinerja dosen Unnes
103
Tabel 5.2
Hasil Evaluasi Kinerja Dosen Semester Gasal Tahun 2011/2012
dan Genap 2011/2012
Fakultas
FIP
FBS
FIS
FMIPA
FT
FIK
FE
FH
Unnes
g)
Gasal 2011/2012
3.66
3.64
3.59
3.77
3.50
3.65
3.61
3.60
3.63
Genap 2011/2012
3.63
3.56
3.58
3.75
3.53
3.58
3.57
3.54
3.59
teknologi
informasi
yang
didesain
untuk
mempermudah
104
mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah skripsi dengan membuka web
browser dengan URL http://skripsi.unnes.ac.id. Berikut adalah tampilan siskripsi
langsung
pada
database
siskripsi.
Untuk
login ke siskripsi
menggunakan user dan passwordsama dengan user dan password sama di sikadu.
E.10. Belajar
a.
Keterlibatan Mahasiswa
Dalam perkuliahan, Unnes sangat menekankan keterlibatan mahasiswa.Hal
ini tercermin dalam aturan panduan akademik yang mensyaratkan mahasiswa untuk
hadir dalam perkuliahan minimal 75%.Kehadiran mahasiswa minimal 75% dari
perkuliahan ini merupakan persyaratan mahasiswa untuk mengikuti ujian akhir
semester.
Keterlibatan
mahasiswa
juga
ditekankan
dalam
perkuliahan
di
105
memberikan nilai lebih terhadap mahasiswa yang aktif dalam perkuliahan.Metode ini
biasanya lebih banyak diaplikasikan pada mata kuliah praktik.
Panduan akademik Unnes juga menenkankan keterlibatan mahasiswa
dalam perkuliahan.Hal ini terlihat dari pengaturan waktu pembelajaran untuk setiap
sks mata kuliah teori atau seminar sebanyak 50 menit kegiatan terstruktur dan 60
menit kegiatan mandiri.
b.
Bimbingan Skripsi/Tesis/Disertasi
Salah satu mata kuliah akhir yang harus ditempuh mahasiswa adalah skripsi
(jenjang S1), tesis (jenjang S2) dan disertasi (jenjang S3).Penyelesaian mata kuliah
ini membutuhkan intensifitas pembimbingan yang diberikan dosen pembimbing
terhadap mahasiswa yang dibimbingnya.
Proses pembimbingan ini dapat dilaksanakan dengan tatap muka langsung
ataupun tidak langsung. Setiap mahasiswa akan melaksanakan bimbingan,
mahasiswa yang bersangkutan harus melakukan permintaan bimbingan pada
Siskripsi. Permintaan mahasiswa ini akan terkoneksi langsung dengan Siskripsi
dosen. Dosen akan menjawab permintaan mahasiswa tersebut. Setelah dosen dan
mahasiswa melakukan bimbingan, maka keduanya harus melaporkannya di
Sisikripsi sebgaai tanda bahwa telah terlaksana bimbingan skripsi.
Pejabat jurusan, fakultas, BPM dan Universitas memiliki akses untuk melihat
laporan yang dihasilkan oleh Siskripsi.Berdasarkan informasi yang di sediakan oleh
Siskripsi ini, para pejabat dapat mengontrol efektifitas pelaksanaan bimbingan dan
sebagai dasar untuk mengambil kebijakan terkait Skripsi.
Untuk meningkatkan kualitas skripsi, Siskripsi mensyaratkan bahwa
pelaksanaan pembimbingan minimal delapan kali (sesuai dengan standard
akreditasi BAN-PT).Jika pembimbingan dilaksanakan kurang dari delapan kali
pertemuan, maka skripsi tidak bisa divalidasi untuk mendaftar ujian skripsi. Hal ini
dikarenakan proses pendaftaran ujian skripsi, pencetakan surat tugas dan penilaian
dilakukan melalui Siskripsi.
c.
1)
106
universitas
tentang
pelaksanaan skripsi
yang
ini
diserahkan
kepada
fakultas
atau
prodi
masing-
tujuan
tersebut
dapat
dilakukan
melalui
perkuliahan
yang
menggunakan komunikasi dua arah. Artinya, penyampaian materi tidak hanya dari
dosen,
tetapi mahasiswa
dimulai untuk
melalui
pemberian
kesempatan
kepada
mahasiswa
untuk
107
Pengidentifikasian
metode
perkuliahan
ini
dapat
dilakukan
melalui
yang
terjadwal
pada
suatu
semester;
(b)
mahasiswa
yang
telah
melaksanakan seluruh tugas yang diberikan oleh dosen, serta mengikuti ujian
berkala, tengah semester, dan akhir semester berhak mendapatkan nilai dalam
bentuk huruf dan bobotnya. Sedangkan penilaian kelulusan studi mahasiswa diatur
dengan ketentuan : (a) telah menyelesaikan seluruh program yang dipersyaratkan
oleh setiap propgram studi; (b) bagi mahasiswa Program Sarjana harus
menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah, bagi mahasiswa program
Magister harus telah menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah nasional
diutamakan yang terakreditasi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi , dan untuk
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
108
mahasiswa program Doktor harus telah menghasilkan makalah yang diterima untuk
terbit pada jurnal internasional; (c) mahasiswa program Strata Satu (S1) dan
Diploma, Strata Dua (S2), Strata 3 (S3) dinyatakan lulus apabila yang bersangkutan
sekurang-kurangnya mencapai IP Kumulatif berturut-turut 2,00; 3,00 dan 3,25.
b. Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa
Metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa diatur dengan
dengan ketentuan sebagai berikut : (a) penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan
dengan menggunakan Pedoman Acuan Patokan (PAP); (b) komponen penilaian
hasil belajar mahasiswa diperoleh dari pengukuran hasil belajar yang meliputi tugas
terstruktur, kuis, ujian harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester; (c)
masing-masing komponen penilaian hasil belajar mahasiswa diberi bobot a, b, dan c
yang besarnya bergantung pada karakteristik setiap mata kuliah di setiap program
studi; (d) Nilai Akhir (NA) hasil belajar mahasiswa dihitung dengan rumus:
Penilaian
kemajuan
dan
keberhasilan
mahasiswa
dilakukan
melalui
memiliki kategori Pujian dengan IPK : (S1) 3,50-4,00, (S2) 3,60-4,00, (S3) 3,70-4,00 ; kategori
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
109
Sangat Memuaskan dengan IPK : (S1) 2,75-3,50, (S2) 3,30-3,60, (S3) 3,50-3,70; kategori
Memuaskan dengan IPK : (S1) 2,00-2,75, (S2) 3,00-3,30, (S3) 3,25-3,50
d. Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa
Kepuasan terhadap proses pembelajaran pada tiap matakuliah yang telah
dilaksanakan melalui pengisian angket online mahasiswa yang dilakukan tiap akhir
semester, sebelum mahasiswa melihat hasil yudisium. Hasil yang diperoleh
dikoleksi bersama data kehadiran perkuliahan, diolah dan dianalisis oleh Badan
Penjaminan Mutu (BPM) sebagai bahan balikan bagi pelaksanaan pembelajaran di
tingkat universitas (MKU/MKDK), fakultas (MK wajib fakultas) dan prodi (MK prodi).
Pada ujung program yang dijalani mahasiswa (pada saat wisuda), calon
wisudawan/wisudawati mengisi angket kepuasan online tentang pelaksanaan
program layanan atau pembelajaran secara keseluruhan. Hasil data ini dikoleksi,
diolah dan dianalisis oleh BPM sebagai masukan terhadap universitas/fakultas/prodi
bagi perbaikan program pembelajaran dan kurikulum.
E.12. Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosenmahasiswa, baik
di dalam maupun di luar kampus, dan untuk menciptakan iklim yang
mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/profesional
Interaksi antara dosen dan mahasiswa terjadi melalui mekanisme formal
selama
perwalian,
perkuliahan
dan
pembimbingan.
Selain
itu
110
yang
pembelajaran,
penelitian,
dan
pelayanan/pengabdian
kepada
kepada
masyarakat,
serta
terlibat
dalam
kegiatan-kegiatan
pengembangan dan unggulan maupun kegiatan rutin di tingkat program studi, fakultas,
maupun universitas sebagaimana yang diamanatkan oleh tri dharma perguruan tinggi,
Sementara mahasiswa, di samping mengikuti kegiatan perkuliahan dan praktikum
serta
kegiatan
terstruktur
yang
sudah
direncanakan,
mereka
mendapatkan
kesempatan untuk mengikuti kegiatan Himpunan Mahasiswa (HIMA), BEM dan Senat
111
Para
mempublikasikan
dosen
juga
penelitiannya,
didorong
melalui
untuk
jurnal
melakukan
ilmiah
baik
penelitian
nasional
dan
maupun
112
113
terhadap lulusan Unnes yang diharapkan ada di lapangan kerja sebagai tenaga
pengajar setiap jenjang pendidikan baik di sekolah negeri maupun swasta
Lulusan Unnes telah terserap sekitar 85 %. Menjadi tenaga guru di berbagai
daerah yang tersebar di Jawa Tengah dan sekitarnya. Melihat peta kebutuhan guru di
Indonesia yang tinggi, ditambah banyaknya jumlah guru yang akan pensiun, maka
daya serap terhadap lulusan Unnes, khususnya kependidikan sangat menjanjikan dan
akan terus berkelanjutan setiap tahun. Bahkan beberapa program studi tertentu seni
dan olahraga kehabisan stok, sehingga beberapa daerah yang membuka formasi ini
belum bisa memenuhi seluruh kebutuhannya karena jumlah kebutuhan lebih banyak di
banding jumlah pelamar yang mendaftar.
E.19. Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak paten, hasil
pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian
Dalam beberapa tahun terakhir dosen Unnes telah melaksanakan beberapa
penelitian dibidang kependidikan yang telah menghasilkan model-model pembelajaran
inovatif berbasis konservasi dan penelitian dibidang non kependidikan seperti dynotest,
permainan tonis, senam konservasi, biodiversitas, material maknetik, sel surya dan lain
sebagainya (lihat hasil-hasil penelitian Unnes)
Kurikulum dibuat dengan kesesuaian pada visi dan misi Unnes, berorientasi pada
masa depan berbasis tiga pilar utama konservasi, internasionalisasi dan sutera.
2.
3.
4.
5.
Tersedianya
Sistem
Informasi
yang
mendorong
efisiensi
dan
efektifitas
dan
Universitas
serta
Badan
Penjaminan
Mutu
(BPM)
untuk
pengambilan keputusan
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
114
6.
Sistem Penjaminan Mutu yang telah tersertifikasi ISO 9001:2008 dan IWA 2.
Melalui sertifikasi ini membuktikan bahwa semua kegiatan institusi terutama dalam
hal perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi telah
sesuai dengan standard yang telah ditetapkan
7.
b. Kelemahan
1.
2.
4.
5.
6.
c. Peluang
1.
2.
Sebagai salah satu LPTK yang memiliki banyak kerjasama pendidikan dengan
pemerintah daerah, lembaga swasta dan institusi pendidikan
3.
Era sistem informasi dan teknologi yang menuntut sistem dan materi pembelajaran
perlu penyesuaian
4.
5.
115
d. Ancaman
1.
2.
Perguruan tinggi swasta banyak yang membuka program studi kependidikan yang
sama dengan program stdui kependidikan di Unnes;
3.
Kelemahan (Weakness)
116
kecendekiawanan mahasiswa.
Ancaman (threat)
1. Tuntutan kebutuhan stakeholder
terhadap lulusan Unnes tidak
berjalan
seimbang
dengan
perubahan kurikulum di masingmasing Program Studi.
2. Perguruan tinggi swasta banyak
yang membuka program studi
kependidikan yang sama dengan
program studi kependidikan di
Unnes;
3. Tuntutan perusahaan-perusahaan
swasta
yang
semakin
ketat
terhadap aspek softskill lulusan
117
pada
Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor
12
118
Jenis
Anggaran
Rupiah Murni
PNBP
Pinjaman/Hibah
luar Negeri
Penerimaan
pembiayaan
BLU
Jumlah
2008
95.479.357.000
72.647.387.000
168.126.744.000
Tahun
2009
2010
132.652.531.000 231.421.060.000
106.400.752.000 128.611.930.000
2011
280.391.417.000
131.334.554.000
4.340.371.000
8.506.634.000
20.039.028.000
160.562.463.000
368.539.624.000
368.539.600.000
119
b.
pelayanan mutu pendidikan tinggi sesuai dengan standar pelayanan minimum yang
telah ditetapkan. Pengelolaan pendidikan dengan mengutamakan peningkatan
pengelolaan sumber daya secara ekonomis, efisien, dan efektif dengan pertimbangan
praktik bisnis yang sehat.
Tabel Tabel 6.2 Realisasi Pendapatan PNBP Non Operasional
Tahun 2009 2011
Sumber Dana
(1)
Pendapatan
Usaha Bisnis
Penguatan
Jenis Dana
(2)
Unnes Press
PAU
Labschool
Pusat Bahasa
Unit Bisnis Lainnya
Pendapatan Kerjasama
Penelitian dan Pengabdian
Pendapatan Kerjasama
Pendapatan Usaha Lainnya
Badan
Layanan
469
1.561
Umum
Jumlah (juta
rupiah)
(6)
935
392
469
874
304
6.564
6.564
13.128
4.980
3.030
4.980
3.230
10.429
7.821
pada
kemampuan
Universitas
Jenis Dana
(1)
(2)
Pendapatan Labschool
Sumber lain
Pinjaman/Hibah Luar Negeri
(dalam dan luar
(PLN)
negeri)
20.039
113.201
Jumlah (juta
rupiah)
(6)
469
141.746
120
fungsi yang diembannya. Tim Auditor Internal bidang keuangan dan aset memeriksa
kesesuaian antara penganggaran, pelaksanaan dan pelaporan dari setiap satuan
kerja. Secara periodik, tim ini melaporkan hasil pemeriksaannya kepada pimpinan
lembaga (rektor) sebagai dasar evaluasi, pembenahan di masa mendatang dan dasar
pengambilan keputusan. Laporan periodik hasil monitoring dan evaluasi disusun oleh
Tim Auditor Internal. Sub bagian yang menangani monitoring dan evaluasi di Unnes
secara periodik juga melaporkan perkembangan daya serap setiap unit kerja kepada
pimpinan universitas dan pimpinan di setiap unit kerja secara rutin.
Sistem monitoring dan evaluasi selama ini masih berbasis pada sistem
manual. Ke depan perlu dikembangkan sistem monitoring dan evaluasi berbasis web,
yang dapat diintegrasikan dengan SIKADU yang sudah ada, SIMAWA, SIANGGAR, SIKEU,
SIAKUN,
pengelolaan
yang
senantiasa
ditingkatkan
melalui
penyempurnaan
sistem
121
3. Menyesuaikan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) melalui pengajuan usulan revisi
OTK yang disusun dengan senantiasa memperhatikan aspek pengendalian internal
organisasi yang sehat dan baik. Sampai saat ini, proses pembahasan usulan
perubahan OTK masih berlangsung, dan diprediksi pada akhir tahun 2012, Unnes
dapat menerapkan dan menjalankan organisasi berdasarkan OTK yang baru. Revisi
OTK memiliki kontribusi yang signifikan dalam upaya pengelolaan keuangan yang
akuntabel dan penguatan unit untuk penggalian sumber sumber keuangan non
akademik. Beberapa hal yang dilakukan dalam revisi antara lain:
a. Menata struktur pengelola keuangan dengan memisahkan secara tegas antara
fungsi pembayar, fungsi operasi/belanja, dan fungsi pencatat.
b. Meningkatkan peran dan fungsi Audit Internal.
c. Meningkatkan peran dan fungsi Satuan Pengembang Bisnis.
d. Meningkatkan peran Badan Pengembang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
e. Meningkatkan peran Badan Pengembang Konservasi
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tata kelola keuangan
difokuskan pada ketercapaian visi, misi, dan tujuan Unnes. Hal ini dapat dilihat dari
alokasi PNBP yang sebagian besar untukaktifitas operasi perguruan tinggi, pengunaan
dana tersebut seharusnya didukung oleh kegiatan yang melibatkan unit-unit bisnis dan
laboratorium. Dana-dana tersebut dikelola secara transparan dan akuntabel digunakan
untuk menyelenggarakan proses pendidikan yang lebih berkualitas.
F.2. Pengelolaan pemanfaatan, dan pemeliharaan dan sarana dan prasarana
Sistem pengelolaan prasarana dan sarana berupa kebijakan, peraturan, dan
pedoman/panduan
untuk
aspek
pengembangan
dan
pencatatan,
penetapan
122
Pengelolaan,
pemanfaatan
dan
pemeliharaan
sarana
dan
prasarana
b)
Cara
Pelaksanaan
Penggunaan,
Pemanfaatan,
Penghapusan
dan
123
di
lingkungan
UNNES.Karakter
lingkungan
fisik
Kampus yang terarah sesuai dengan visi Unnes sebagai Universitas Konservasi.
Sejalan kampus Sekaran dibangun dari tahun ke tahun Unnes selalu
melakukan pembangunan fisik dan infrastruktur kampus. Berkenaan dengan
perkembangan teknologi informasi, Unnes juga telah merespon dengan cara
mengintegrasikan rektorat, lembaga, perpustakaan, fakultas dan unit-unit lain. Jaringan
ini telah dilengkapi dengan fasilitas teleconference yang terhubung fasilitas jaringan
Dikti melalui program Indonesian Higher Education Network (Inherent). Fasilitas ini
memungkinkan Unnes melakukan information andresource sharing dengan seluruh PT
yang tergabung program Inherent. Selain itu, tahun 2012 ini juga melakukan integrasi
sistem menggunakan dana Inhere B2a batch III.
Salah satu infrastruktur yang menunjang kegiatan pendidikan adalah
bangunan gedung, Sampai saat ini Unnes telah memiliki 8 fakultas dan 1 program
pasca sarjana, setiap fakultas memiliki gedung sendiri. dan umumnya mengelompok
berdasarkan fakultasnya. Pada titik-titik tertentu dibuat landmark yang menandakan
fakultas tertentu. Kondisi setiap bangunan fakultas cukup terawat. Bangunan gedung
rata-rata tiga lantai dengan atap limasan joglo. Selain gedung untuk aktivitas
perkuliahan fasilitas juga dilengkapi dengan peribadatan, gazebo, kantin dan fasilitas
lainnya.
Sebagian besar bangunan tersebut tersebar dan terletak jauh dari jalan raya
utama sehingga sangat nyaman sebagai tempat perkuliahan karena jauh dari
kebisingan. Disekitar gedung kuliah setiap fakultas dilengkapi dengan fasilitas parkir
kendaraan, kantin, gazebo, lapangan, fasilitas olahraga, dan sarana peribadatan
seperti mushola. Di Fakultas Bahasa dan Seni, terdapat gedung khusus teater dan
pementasan seni dan juga dilengkapi dengan panggung terbuka permanen. Setiap
gedung fakultas memiliki fungsi yang berbeda, yaitu terdiri atas ruang kuliah, ruang
praktikum, ruang pimpinan, ruang dosen, ruang tata usaha dan ruang penunjang
lainnya. Setiap ruang memiliki standar luasan sesuai dengan fungsi dan daya
tampung.
b. Kecukupan dan Mutu Prasarana Akademik
Ketersediaan sarana dan prasarana dalam konteks pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi sangat penting karena tugas dan fungsi perguruan tinggi diantaranya
adalah penyelenggaraan pendidikan tinggi, Oleh karenanya, ketersediaan sarana
prasarana ini dijadikan salah satu prioritas program. Sekalipun masih terdapat
keterbatasan, sarana dan prasarana yang ada dioptimalkan penggunaannya untuk
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
124
menyokong proses pembelajaran. Adapun kualitas sarana dan prasarana yang dikelola
Universitas Negeri Semarang dikelola langsung oleh unit antara lain:
1. Fakultas, Pascasarjana, Lembaga, dan Biro. Secara umum sarana dan prasarana
dalam rangka mendukung penyelenggaraan Tri Dharma terdiri atas:
1)
Lahan Kampus:
a) Kampus Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang seluas 1.262.804 m2
b) Kampus Jalan Kelud Raya, Kelurahan Petompon Kecamatan Gajah
Mungkur Kota Semarang seluas 53.957 m2
c) Kampus Jalan Lamongan, Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajah
Mungkur Kota Semarang seluas 25.551 m2
d) Kampus Jalan Meoreh Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gajah Mungkur
Kota Semarang seluas 28.345 m2
e) Kampus Jalan Ki Sarino Mangun Pranoto, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan
Ungaran Barat, Kabupaten Semarang seluas 1.690 m2
f) Kampus Jalan Raya Karanganyar, Kelurahan Naglian, Kecamatan Tugu,
Kota Semarang seluas 53.614 m2
g) Kampus Jalan Kompol Suprapto No. 4 Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal
seluas 25.000 m2.
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
125
No.
(1)
1
2
3
4
Jenis
Prasarana
Pendukun
g
(2)
Gedung
Asrama
Mahasiswa
Gedung
UKM
Gedung
PKM
Koperasi
Mahasiswa
Total
Luas
2
(m )
Jumlah
Unit
(3)
Kepemilikan*
Milik
Sendiri
Sewa/
Pinjam/Ker
jasama
(6)
Kondisi**
Terawat
11
(4)
7.138
(5)
V
(7)
V
1.215
867
96
Tidak
Terawa
t
(8)
...
Luas Seluruhnya
9.316
Realisasi
2010
774.334.695.178
2011
900.276.943.544
952.163.715.026
126
127
terhadap
peningkatan
perpustakaan
semakin
membaik,
Penerapan teknologi
Implementasi
teknologi
informasi
dan
komunikasi
ini
makin
128
Jurnal on line dapat diakses diseluruh jaringan serat optik Unnes untuk 24 jam
dan gratis. Keberadaan jumlah judul jurnal selalu meningkat setiap saat sesuai dengan
ketersediaan jurnal di server luar`negeri yang selalu menampilkan judul artikel terbaru.
On line Journal ini juga dilengkapi dengan back up data yang berupa CDROM. Namun
bedanya untuk on line datanya selalu terkini (current). Hal ini untuk mengantisipasi
bagi pengguna yang membutuhkan journal dengan edisi lama (back issue) cukup
akses via CDROM sehingga dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan bandwidth
internasional yang tersedia.
Ketersediaan koleksi yang memadai ini direspon cukup positif oleh sivitas
akademika. Jumlah transaksi baik manual maupun on line dari waktu ke waktu terus
meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan telah berkembang menjadi salah
satu kekuatan Unnes dalam penyelenggaraan kegiatan akademik, khususnya dalam
penyediaan informasi. Ini juga ditunjukkan dengan kinerja perpustakaan yang baik dan
dapat menjadi rujukan nasional untuk pengembangan perpustakaan.
Terhubungnya ruang baca dengan Perpustakaan pusat semakin memudahkan
para sivitas akademika untuk mendapatkan informasi pustaka yang dibutuhkan.
Dengan demikian resources sharing dan efisiensi dapat dilakukan
Pertukaran data antar PT (interoperability) sudah dimulai terutama dengan PTN
lain, yaitu antara UGM, Undip, Polines, dan lainnya dengan memanfaatkan jaringan
INHERENT. Dengan demikian, ILL (Inter Library Loan) dan Document Delivery
Services antar Perguruan Tinggi sudah dapat terwujud walaupun masih antar PT di
Jawa Tengah dan DIY. Hal ini disebabkan karena faktor kesiapan PT masing-masing
dan kesiapan SDM yang mumpuni. Perpustakaan tanpa ditunjang dengan kemampuan
skill SDM yang handal sangat sulit untuk mewujudkan layanan kepada user yang
memadai dalam kondisi keterbatasan dana sementara tuntutan user semakin
beragam.
Dalam IDLN dikembangkan koleksi tercetak menjadi dokumen elektronik yang
akan lebih cepat diakses, lebih mudah dan dapat diakses secara on line. Sehingga
konsep perpustakaan yang sekarang menjadi perpustakaan tanpa dinding. Untuk itu
semua koleksi Unnesseperti laporan penelitian, tesis, disertasi, skripsi, hasil kegiatan
ilmiah seperti workshop, lokakarya, seminar dimasukkan dalam dokumen elektronik
yang dikenal dengan Digital Library. Kerjasama ini dilakukan tidak hanya dalam negeri
bahkan sampai ke perpustakaan maupun sumber informasi yang diluar negeri pun
dapat dilayani asalkan pemakai mampu menanggung biaya koneksi, maupun
pengiriman dan biaya informasi itu sendiri.
129
g.
laboratorium)
dansarana
yang
terpusat
pembelajaran
dan
(antara
lengkap
serta
lain
perpustakaan
mudah
diakses
dan
sivitas
diintegrasikan
dalam
satu
sistem
komputerisasi
melalui
website
www.unnes.ac.id.
Hingga menjelang pertengahan 2000-an, di Unnes masih terdapat sejumlah
pulau-pulau informasi. Metafor ini merujuk pada jamaknya unit-unit yang menjadi
sumber informasi formal Unnes. Implikasi dari jamaknya sumber-sumber informasi ini
adalah produksi dan distribusi informasi yang tidak konsisten, kontradiktif satu sama
lain. Komitmen untuk mengintegrasikan informasi dan sumbernya ini muncul pada
pertengahan 2000-an, tepatnya tahun 2004 di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA). Komitmen tersebut kemudian diwujudkan oleh Jurusan
Fisika melalui dukungan dana dari Program Hibah Due-Like Batch III. Selanjutnya
sistem informasi ini diadopsi dan diimplementasikan oleh Fakultas MIPA dan ternyata
cukup mampu mengakomodasi kebutuhan administasi akademik untuk seluruh
fakultas (dengan pengguna di atas 500 orang). Puncaknya, setelah diberikan evaluasi,
pada semester genap 2006/2007, Sikadu mulai diadopsi untuk mengelola administrasi
akademik
Unnes,
dengan
total
pengguna
lebih
dari
22.000
orang
(http://akademik.unnes.ac.id).
Bandwidth internet global minimal 90 Mbps simetrik BW. Bandwidth IIX
(Iptransit/internet) minimal 45 Mbps simetrik BW. Koneksi ke Unnes PPS Bendan
Ngisor min 12 Mbps simetrik BW. Koneksi ke Unnes Kampus Kelud min 1 MBps
simetrik BW. Koneksi ke Kampus UPP PGSD Karanganyar min 6 Mbps simetrik BW.
130
seperti
bidang
(http://sikeu.unnes.ac.id),
kepegawaian
unnes.ac.id).Pencapaian
tertinggi
Unnes
dalam
konteks
pengembangan sistem aplikasi ini adalah kemampuan Unnes untuk menyatukan basis
data. Implikasinya kontradiksi informasi yang terjadi selama era sebelum pertengahan
2000-an tidak lagi terjadi. Pengembangan sistem ini didukung antara lain melalui
skema hibah K-2, K-1, PHKI tema A tahun 2009-2011, PHKI tema B tahun 2010-2012,
Imhere B1 2 tahun 009-2012, dan Imhere B2a tahun 2010-2012.
131
peberdayaan
dan
penggunaan
open
source
software
dalam
praktik
132
penyusunan buku panduan Sikadu versi mahasiswa, dosen dan Administrator serta
Operator.
F.6. Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi
Portal resmi Unnes adalah http://www.unnes.ac.id.Portal ini berisi semua
informasi resmi yang dikeluarkan oleh Unnes berkaitan dengan kebijakan pimpinan,
informasi terbaru, dan profil kelembagaan.Melalui situs ini pula, masyarakat dapat
memberikan komentar, kritik dan sarannya kepada Unnes.Semua informasi yang
ditampilkan dalam portal ini di bawah koordinasi bagian humas Unnes, sedangkan
untuk sistemnya di bawah kendali Badan Pengembang Teknologi Informasi dan
Komunikasi (BPTIK).
Implementasi TIK di Unnes telah memberikan sejumlah maslahat besar bagi
Unnes mulai dari meningkatnya citra publik Unnes, meningkatnya peran Unnes dalam
pembangunan pendidikan nasional dan meningkatnya kerjasama Unnes dengan
berbagai pihak. Dalam hal citra publik misalnya, Unnes telah masuk ke orbit
Webometrics, meskipun dengan posisi yang masih fluktuatif. Berkenaan dengan peran
publik, Unnes saat ini dipercaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
(c.q. Direktorat Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan) untuk
membangun Sistem Pengelolaan Sertifikasi Guru dalam portal Konsorsium Sertifikasi
Guru (KSG, http://ksg.or.id) yang berawal dari portal portofolio Unnes juga telah
berhasil membangun aplikasi pengelolaan administrasi sertifikasi guru (ASG) yang
dipakai oleh seluruh rayon penyelenggara guru sertifikasi guru di seluruh Indonesia.
Tabel 6.6 Tautan internal pada portal Unnes yang menggambarkan
bidang dan fungsionalisasi berbasis web
No
Bidang/Unit
Fungsionalisasi
URL
Akademik
Sikadu Sistem
Kemahasiswaan informasi akademik
Terpadu (RegistrasiPerkuliahanPortofolio dan
Sertifikasi Dosen)
http://akademik.unnes.ac.id
http://skripsi.unnes.ac.id/skripsi_v1/
http://kkn.unnes.ac.id/
http://kinerja.unnes.ac.id/v1/
http://elena.unnes.ac.id/
http://journal.unnes.ac.id/web/
http://bidikmisi.unnes.ac.id/
http://skripsi.unnes.ac.id/skripsi_v1/
http://ppl.unnes.ac.id/v1/
Penerimaan
Maba
UM-onLine
http://spmu.unnes.ac.id
Kepegawaian
Simpeg Sistem
http://simpeg.unnes.ac.id
Informasi Manajemen http://simpakdos.unnes.ac.id/
Kepegawaian
133
No
4
Bidang/Unit
Perpustakaan
Fungsionalisasi
URL
SIP Sistem
Informasi
Perpustakaan
http://lib.unnes.ac.id
http://otomasi.unnes.ac.id/
Digital Library
http://digilib.unnes.ac.id
Monitoring
Penganggaran
RDP
http://rdp.unnes.ac.id
Lembaga
Penelitian
SI Penelitian
http://lemlit.unnes.ac.id
Lembaga
Pengabdian
pada
Masyarakat
PPM
http://lpm.unnes.ac.id
Dokumentasi
Elektronik dan
Multimedia
e-Document Portal
http://edocument.unnes.ac.id
http://edutube.unnes.ac.id
Kerjasama
Portal Informasi
http://kerjasama.unnes.ac.id
tentang kerjasama
antara Unnes dengan
lembaga lain.
10
Email Server
http://staff.unnes.ac.idhttp://mail.unnes.ac.id
http://students.unnes.ac.id
11
Fakultas,
Jurusan dan
Program Studi
dan Unit
dilingkungan
Unnes
Portal media
informasi dan
komunikasi berbagai
kegiatan di l masingmasing unit
http://www.unnes.ac.id
http://fip.unnes.ac.id
http://fbs.unnes.ac.id
http://fis.unnes.ac.id
http://mipa.unnes.ac.id
http://ft.unnes.ac.id
http://fik.unnes.ac.id
http://fe.unnes.ac.id
http://fh.unnes.ac.id
12
Keuangan
Portal
Penganggaran,
keuangan,
pelaporan, dan
akuntansi
http://sianggar.unnes.ac.id/
http://sikeu.unnes.ac.id/v4/
http://siakun.unnes.ac.id/
http://laporan.unnes.ac.id/
http://lakip.unnes.ac.id/
13
Aset
Pengadaan dan
pengelolaan aset
http://lpse.unnes.ac.id/eproc/app
14
Lain-lain
BPTIK
http://bptik.unnes.ac.id/
BPM
http://bpm.unnes.ac.id/
Sertifikasi Guru
Rayon 12
http://portofolioguru.unnes.ac.id
Sertifikasi Dosen
PSD-Unnes
http://akademik.unnes.ac.id/serdos
Pemberdayaan
POSDAYA dengan
TIK
http://damandiri.unnes.ac.id
Pendayagunaan
Open Source
http://poss.unnes.ac.id
134
No
Bidang/Unit
Fungsionalisasi
URL
Software (POSS)
Meskipun sistem TIK yang telah dikembangkan Unnes belum genap berumur
lima tahun, namun berbekal success story yang telah dicapai, Unnes merasa
terpanggil secara moral dan percaya diri untuk mulai mengabdikan sebagian karyakarya terbaiknya di bidang TIK kepada publik. Salah satu karya Unnes dalam bidang
TIK yang mulai didedikasikan bagi pengembangan pendidikan di Jawa Tengah adalah
Sistem Informasi Sekolah (SIS).Sistem ini dihibahkan Unnes secara cuma-cuma
kepada sekolah yang bersedia bergabung. Unnes juga menyediakan layanan lain yang
disediakan untuk sekolah-sekolah yang bergabung. Layanan tersebut mempunyai sifat
berlangganan bagi sekolah yang bersedia, dengan biaya tertentu. Produk-produknya
antara lain perangkat pendukung dan media pembelajaran. Meskipun demikian, hal ini
tidak dimaksudkan sebagai bentuk komersialisasi pembelajaran, karena secara
spesifik langkah tersebut dimasa mendatang digunakan untuk mendukung pembiayaan
operasional mahasiswa Unnes yang berasal dari kelompok masyarakat kurang
beruntung.
135
10. Memiliki daya dukung akses internet yang cukup memadai (20Mbps)
11. Memiliki 12 server sebagai sistem disaster recovey
12. Unnes masuk orbit Webometrics wujud komitmen yang kuat untuk meningkatkan
performance layanan TIK kepada seluruh stakeholder
13. ASG wujud kepercayaan nasional terhadap Unnes dalam penguasaan TIK
14. Pemberdayaan OSS untuk meningkatkan daya saing Unnes
15. Jaringan serat optik yang menghubungkan rektorat ke seluruh gedung fakultas dan
perpustakaan pusat.
16. Penghibahan SIS ke sekolah-sekolah untuk menunjang administrasi akademik
b. Kelemahan
1.
2.
3.
4.
5.
Masih terbatasnya dana operasional pemeliharaan sarana dan prasarana. Hal ini
mengakibatkan adanya skala prioritas dalam pemeriharaan sarana dan prasarana.
6.
Belum optimalnya pemanfaatan sarana dan prasarana yang dimiliki Unnes untuk
mendukung penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi
7.
8.
9.
Pada sisi pengguna aplikasi dan sistem informasi perlu ditingkatkan dan
disebarluaskan
c. Peluang
1. Sumber dana yang berasal dari negara diharapkan dapat mengurangi satuan biaya
prodi
2. Tersedia dana kompetitif dari pemerintah yang rutin dikompetisikan setiap tahun
3. Adanya tawaran hibah/pinjaman luar negeri
4. Adanya peluang kerjasama dengan pihak lain untuk penyandang dana pengadaan
sarana dan prasarana
5. Sumber Anggaran untuk pemeliharaan berdasarkan sarana dan prasarana yang
dimiliki
136
d. Ancaman
1. Meningkatnya kebutuhan dana operasional sebagai penunjang kegiatan Unnes
2. Meningkatnya biaya operasional mahasiwa terkait peningkatan harga alat-alat
laboratorium dan literatur
3. Perkembangan pendidikan dan layanan dari lembaga lain yang lebih marketable
4. Inflasi yang tinggi, kemampuan ekonomi masyarakat yang lemah.
5. Ancaman terhadap pemeliharaan dan pemanfaatan fasilitas yang ada dapat berupa
bencana alam, pencurian, penyalahgunaan, bahkan human error.
Kelemahan (W)
1. Sumber
dana
utama
masih
diperoleh dari pemerintah
2. Penerimaan pendapatan unit bisnis
belum maksimal
3. Penggalian dana dari kerjasama
belum optimal
4. Promosi usaha potensial yang telah
dikembangkan belum optimal
5. Masih
terbatasnya
dana
operasional pemeliharaan sarana
dan
prasarana.
Hal
ini
mengakibatkan
adanya
skala
prioritas
dalam
pemeriharaan
sarana dan prasarana.
6. Belum optimalnya pemanfaatan
sarana dan prasarana yang dimiliki
Unnes
untuk
mendukung
penyelenggaraan
Tri
Dharma
Perguruan Tinggi
7. Belum memiliki sistem informasi
perencanaan dan penganggaran
untuk mendukung BHPP
8. Belum
mempunyai
redudant
network
untuk
meningkatkan
jaminan koneksi dan akses data
dan informasi
137
138
139
dana
sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi semua pihak, dan lebih luas
lagi dapat bekontribusi secara nyata untuk percepatan pembangunan di berbagai
bidang yang dibutuhkan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia, dan peningkatan
kualitas kehidupan bangsa secara utuh.
Selain itu, peningkatan publikasi laporan hasil penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat lewat web dan penataan laporan yang dalam bentuk cetak pada
tempat yang memadai dan menarik untuk dikunjungi bagi semua pihak yang
membutuhkan terutama masyarakat luas, dan memberikan nilai tambah kepada
mereka dalam rupa apapun. Sehingga kegiatan dan penyusunan laporan yang telah
dibiayai dengan APBN dengan nilai uang yang cukup besar dan cenderung naik setiap
tahunnya tidak lagi menjadi tumpukan dokumen tanpa makna yang menyesakan
ruangan dan pandangan.
Peningkatan kegiatan kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintah
maupun swasta pada tingkat lokal, regional, nasional, serta internasioanl yang saling
menguntungkan dan bermanfaat bagi lembaga, bangsa juga negara perlu selalu
dilakukan serta terus ditingkatkan. Kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah
dana kegiatan kerjasama yang bisa dikelola untuk mendukung perluasan dan
keanekaragaman kegiatan LP2M UNNES.
LP2M Unnes juga berupaya untuk meningkatkan jumlah publikasi nasional
terakreditasi, internasional terakreditasi. Melalui Sentra HKI yang didirikan pada tahun
2011, LP2M berupaya meningkatkan pelayanan pengurusan untuk mendapatkan hak
paten, hak cipta, serta hak merk dari hasil penelitian dan pengabdian kepada
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
139
secara
terus
menerus
tata
kelola
bidang
perolehannya.
Untuk
mempercepat
peningkatan kualitas
penelitian
2)
140
3)
4)
5)
6)
7)
dibawah ini:
Tabel 7.1 Indikator sasaran bidang penelitian dan capaian tahun 2010-2014
Indikator
1. Jumlah publikasi riset
dalam jurnal nasional
terakreditasi
2. Jumlah publikasi riset
dalam jurnal
internasional
3. Jumlah HAKI/patent
4. Jumlah Teknologi
Tepat Guna (TTG)
5. Jumlah Model/Prototipe/
Desain/Karya
Seni/Rekayasa Sosial
6. Jumlah publikasi riset
dalam prosiding seminar
nasional
7. Jumlah publikasi riset
dalam prosiding seminar
internasional
8. Jumlah indeks sitasi
(citation index)
9. Jumlah jurnal
Internasional
10. Jumlah jurnal nasional
terakreditasi
11. Jumlah riset unggulan
12. Rasio jumlah dosen
yang terlibat Riset(%)
13. Jumlah mahasiswa
terlibat dalam setiap
Penelitian
14. Jumlah mahasiswa
terlibat dalam setiap
pengabdian
15. Jumlah buku ajar hasil
penelitian
Kondisi
awal
(2009)
2010
2011
2012
2013
2014
10
20
35
55
80
12
18
26
10
15
20
25
30
10
15
20
25
30
20
40
80
100
120
10
15
25
35
12
20
10
20
40
50
60
20
25
30
35
40
50
10
20
35
Capaian tahun
60
12
141
b.
2)
3)
4)
5)
Pemberdayaan masyarakat.
Indikator untuk mengukur pencapaian sasaran bidang pengabdian kepada
Indikator
Kondisi
awal
(2009)
2010
2011
2012
2013
2014
10
20
30
40
50
1: 5
1:4
1:4
1:3
1:3
1:3
10
12
1. Jumlah kegiatan
pengabdian kepada
masyarakat berbasis
riset
2. Rasio kegiatan
pengabdian kepada
masyarakat terhadap
jumlah dosen
3. Jumlah mitra
c.
Capaian tahun
2)
3)
Mengaktifkan kelompok
penelitian
untuk
berkontribusi
dalam
pemecahan
142
Indikator
1. Jumlah penelitian
unggulan Pusat.
2. Jumlah penelitian
kolaborasi Pusat
3. Jumlah mitra
4. Rerata jumlah anggota
aktif kelompok studi di
setiap Pusat.
5. Jumlah kegiatan
pelatihan yang dikelola
Pusat tiap tahun.
Capaian tahun
2010
2011
2012
2013
2014
16
24
32
10
12
14
10
12
12
15
16
24
32
Perolehan sertifikat ISO 9001 : 2008 untuk layanan bidang penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
2)
3)
Kondisi
awal
(2009)
0
3
Capaian tahun
2010
2011
2012
2013
2014
10
14
18
143
d.
Dana Rutin
Dana rutin diperoleh dari DIPA Unnes yang jumlahnya 10% dari total anggaran
yang dikelola Unnes.
2)
Dana Dikti
Dana penelitian dan pengabdian masyarakat yang bersumber dari DP2M Dikti
terdiri atas dana untuk jenis penelitian yang dikelola Unnes dan dana yang
diperoleh melalui kompetisi untuk jenis penelitian strategis yang dikelola DP2M
Dikti. Sumber pendanaan lain dari Dikti adalah Research Grant yang
dikompetisikan di Program Studi penerima hibah PHKI maupun IMHERE.
Disamping itu terdapatskim-skim penelitian lain yang dikompetisikan oleh
Kemendikbud.
3)
dapat
dieroleh melalui kompetisi penelitian Dosen Muda dan Penelitian Terapan dan
kerjasama dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
4)
5)
beberapa
tahun
terakhir
Unnes
telah
mendapatkan
kesempatan
144
G.2.
oleh
Pusat-Pusat
yang
ada.
Kegiatan
penunjang
yang
145
mahasiswa, Seminar hasil pengabdian kepada masyarakat bagi dosen, Seminar hasil
penelitian dosen, FGD Membangun jejaring penelitian kependidikan, dan workshop
Better Teaching and Learning dan Implementasinya dalam PBM.
G.3. Kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat bersama
dosen dan mahasiswa.
Kegiatan penelitian diselenggarakan bersama dosen dan mahasiswamenurut
skim yang meliputi sumber dana internal dan eksternal dan melibatkan mahasiswa.
Data usul, diterima, didanai dan sumber dana penelitian dan pengabdian tiga tahun
terakhir dapat digambarkan dalam tabel di bawah ini,
Tabel 7.5 Data Usul, Diterima, Didanai, dan Sumber Dana Bidang Penelitian
LP2M Unnes Tahun 2009
No
Program Penelitian
Usul
(judul)
Diterima
(Judul)
Didanai
Sumber Dana
Dosen Muda
118
33
198.000.000
DIPA PNBP
Dosen Senior
29
28
280.000.000
DIPA PNBP
Dasar
61
20
200.000.000
DIPA PNBP
PTK/PPKP
58
29
222.000.000
DIPA PNBP
Terapan
95
30
300.000.000
DIPA PNBP
Puslit
20
15
150.000.000
DIPA PNBP
Kerjasama
40.000.000
DIPA PNBP
Kelembagaan
17
17
255.000.000
DIPA PNBP
Akademik
40.000.000
DIPA PNBP
10
Mahasiswa
150
52
130.000.000
DIPA PNBP
11
Hibah Pascasarjana
510.250.000
12
Hibah Pekerti
140.000.000
13
Riset Fundamental
26
11
413.500.000
14
Hibah Bersaing
86
24
1.102.250.000
15
RAPID
250.000.000
16
17
92
14
33
5
3.300.000.000
500.000.000
18
Strategi Nasional
Potensi Pendidikan
Kabupaten/Kota
Dosen Muda
26.000.000
19
Terapan
24
80.000.000
Dinas P dan K
Provinsi Jawa
Tengah (Kompetitif)
Dinas P dan K
Provinsi Jawa
Tengah (Kompetitif)
200.000.000
20
6
1
100.000.000
200.000.000
21
22
Hibah Kompetensi
Seseuai Prioritas Nasional
Batch 1
DIPA DP2M
DIPA DP2M
DIPA DP2M
146
No
23
24
25
Program Penelitian
Sesuai Prioritas Nasional
Batch 2
Sesuai Prioritas Nasional
Batch 4
Penulisan Buku Teks
Usul
(judul)
Diterima
(Judul)
20
Didanai
Sumber Dana
1.793.910.000
90
DIPA DP2M
3
284.500.000
40.000.000
DIPA DP2M
120.000.000
DIPA DP2M
300.000.000
Menristek
DIPA DP2M
26
Publikasi Internasional
27
930
11.175.410.00
0
351
Tabel 7.6 Data Usul, Diterima, Didanai, dan Sumber Dana Bidang Penelitian
LP2M Unnes Tahun 2010
Usul
(judul)
Diterima
(Judul)
90
89
42
33
29
31
231.000.000
560.000.000
450.000.000
DIPA PNBP
DIPA PNBP
DIPA PNBP
30
11
76
4
29
1
15
141
21
8
40
4
17
1
18
52
189.000.000
64.000.000
800.000.000
100.000.000
340.000.000
40.000.000
225.000.000
156.000.000
340.000.000
140.000.000
11
190.000.000
24
11
515.000.000
34
2
10
2
700.000.000
470.000.000
DIPA PNBP
DIPA PNBP
DIPA PNBP
DIPA PNBP
DIPA PNBP
DIPA PNBP
DIPA PNBP
DIPA PNBP
DIPA EK.
PROYEK
DIPA EK.
PROYEK
DIPA EK.
PROYEK
DIPA EK.
PROYEK
DIPA EK.
PROYEK
DP2M DIKTI
7
1
1
1
90.000.000
380.000.000
DP2M DIKTI
DP2M DIKTI
20
90
636.000.000
DP2M DIKTI
21
22
Hibah Bersaing
Uber HKI
81
1
3
1
90.990.000
12.500.000
DP2M DIKTI
DP2M DIKTI
No.
Program Penelitian
1
2
3
Dosen Muda
Dosen Senior
Dasar
Pengembangan
Pembelajaran
Penelitian Tindakan Kelas
Terapan
Kerjasama
Kelembagaan
Akademik
Penelitian Pusat
Mahasiswa
Hibah Pascasarjana
lanjutan
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Jumlah Dana
(Rp)
Sumber Dana
147
No.
23
24
Program Penelitian
Usul
(judul)
Diterima
(Judul)
Jumlah Dana
(Rp)
61
4
247
5
2
23
300.000.000
142.500.000
2.121.990.000
Sumber Dana
DP2M DIKTI
DP2M DIKTI
Tabel 7.7 Data Usul, Diterima, Didanai, dan Sumber Dana Bidang Penelitian
LP2M Unnes Tahun 2011
No
.
1
2
3
Program Penelitian
Usul
(judul)
Diterima
(Judul)
Jumlah Dana
(Rp)
106
58
62
33
29
31
198.000.000
478.000.000
393.000.000
DIPA PNBP
DIPA PNBP
DIPA PNBP
67
164
4
40
18
192
29
42
4
18
18
52
228.000.000
700.000.000
80.000.000
289.000.000
225.000.000
156.000.000
355.000.000
Sumber Dana
10
Dosen Muda
Dosen Senior
Dasar
Pengembangan
Pembelajaran/PTK
Terapan
Kerjasama
Kelembagaan
Penelitian Pusat
Mahasiswa
Hibah Pascasarjana
lanjutan
11
RAPID
280.000.000
12
241.700.000
11
100.000.000
115.000.000
DIPA PNBP
DIPA PNBP
DIPA PNBP
DIPA PNBP
DIPA PNBP
DIPA PNBP
DIPA EK.
PROYEK
DIPA EK.
PROYEK
DIPA EK.
PROYEK
DIPA EK.
PROYEK
DIPA Dinas
Pendidikan Prov.
Jawa Tengah
7
10
3
5
237.500.000
366.750.000
DP2M DIKTI
DP2M DIKTI
81
13
11
1
7
16
7
5
1
7
590.250.000
245.250
414.500.000
270.000.000
700.000.000
DP2M DIKTI
DP2M DIKTI
DP2M DIKTI
DP2M DIKTI
DP2M DIKTI
30.000.000
DP2M DIKTI
4
5
6
7
8
9
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Penelitian Terapan
Hibah Kompetensi
lanjutan
Hibah Penel. Strategis
Nasional lanjutan
Hibah Bersaing
Fundamental
Hibah Pascasarjana
RAPID
Penelitian Pemetaan
dan pengembangan
mutu Pendidikan
(PPMP)
Insentif Buku Ajar
148
No
.
23
Program Penelitian
Usul
(judul)
Diterima
(Judul)
Jumlah Dana
(Rp)
20.000.000
140
48
2.629.245.250
Sumber Dana
DP2M DIKTI
Tabel 7.8 Data Usul, Diterima, Didanai, dan Sumber Dana Bidang
Pengabdian kepada Masyarakat LP2M Unnes Tahun 2009
No
Program Pengabdian
kepada masyarakat
Usul
(judul)
Diterima
(Judul)
Jumlah Dana
(Rp)
Sumber Dana
Pengabdian kepada
Masyarakat (Dosen)
167
120
430.750.000
DIPA PNBP
Pengabdian kepada
Masyarakat (Mahasiswa)
52
25
65.500.000
DIPA PNBP
Pengabdian Pusat
13
13
254.000.000
DIPA PNBP
321
321
160.500.000
DIPA PNBP
4370
4370
7.866.000.000
20
20
95.000.000
7
8
Penerapan Iptek
Vucer
96
23
58
20
370.850.000
Dinas Pendidikan
Prov. Jawa
Tengah
Dirjen Pembinaan
SMP Ditjen Dikti
DP2M DIKTI
DP2M DIKTI
300.000.000
9
KKU
10
UJI
11
Iptek Bagi Masyarakat
(IbM)
Jumlah Pengabdian kepada
Masyarakat
5078
4956
26.000.000
DP2M DIKTI
DP2M DIKTI
130.000.000
295.400.000
DP2M DIKTI
9.994.000.000
149
Tabel 7.9 Data Usul, Diterima, Didanai, dan Sumber Dana Bidang Pengabdian
kepada Masyarakat LP2M Unnes Tahun 2010
No.
Program Pengabdian
kepada masyarakat
Usul
(judul)
Diterima
(Judul)
Jumlah Dana
(Rp)
Sumber
Dana
Pengabdian kepada
Masyarakat (Dosen)
219
140
565.000.000
DIPA
PNBP
Pengabdian kepada
Masyarakat (Mahasiswa)
95
30
75.000.000
DIPA
PNBP
Pengabdian Pusat
75.000.000
4500
4500
70
9
2
1
74.000.000
97.000.000
DIPA
PNBP
DIPA
PNBP
DP2M
DIKTI
DP2M
DIKTI
100.000.000
85.000.000
82
356.000.000
5
6
2.250.000.000
DP2M
DIKTI
DP2M
DIKTI
Tabel 7.10 Data Usul, Diterima, Didanai, dan Sumber Dana Bidang Pengabdian
kepada Masyarakat LP2M Unnes Tahun 2011
No.
Program Pengabdian
kepada Masyarakat
Usul
(judul)
Diterima
(Judul)
Jumlah Dana
(Rp)
Sumber Dana
Pengabdian kepada
Masyarakat (Dosen)
219
142
565.000.000
DIPA PNBP
Pengabdian kepada
Masyarakat
(Mahasiswa)
Pengabdian Pusat
Kuliah Kerja Nyata
(KKN)
KKN Alternatif
KKN Lokasi
95
30
75.000
DIPA PNBP
8
4150
8
500000
642
1670
642
1670
2000
KKN PBA
2000
3
4
5
6
7
KKN Vokasi
30
30
70
90.000.000
DIPA PNBP
2.075.000.000 DIPA PNBP
321.000.000
DIPA PNBP
835.000.000
DIPA PNBP
3.600.000.000 DIPA Dinas
Pendidikan
Prov. Jawa
Tengah
60.000.000
PNBP Dinas
P dan K
Provinsi Jawa
Tengah
DIPA EK.
135.000.000
PROYEK
150
Program Pengabdian
kepada Masyarakat
No.
10
Usul
(judul)
Diterima
(Judul)
Jumlah Dana
(Rp)
90.000.000
DP2M DIKTI
750.000.000
DIPA Ditjen
Pendidikan
Menengah,
Direktorat
SMK
88
975.000.000
Sumber Dana
Tabel 7.11 Program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dosen dan
mahasiswa fakultas tiga tahun terakhir
No
Fakultas
Program
Penelitian/Pengabdian kepada
Masyarakat
Tahun
Jumlah
Judul
2009
25
308.000.000
2009
39.500.000
2010
32
396.500.000
2010
58.500.000
2011
44
450.000.000
2011
21
105.000.000
2009
90
695.000.000
2009
43
180.000.000
2010
91
774.500.000
2010
61
292.000.000
2011
94
773.500.000
2011
69
325.000.000
2009
31
271.500.000
2009
23
61.000.000
2010
37
32.870.000
2010
21
83.000.000
2011
37
275.000.000
2011
27
Jumlah Dana
Penelitian
1
FIP
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
FBS
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
FIS
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
Pengabdian kepada
151
No
Fakultas
Program
Penelitian/Pengabdian kepada
Masyarakat
Tahun
Jumlah
Judul
Masyarakat
Jumlah Dana
102.500.000
Penelitian
4
FMIPA
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
135.000.000
2010
11
45.000.000
2009
70.000.000
2009
13
32.500.000
2010
21
150.000.000
2010
23
57.500.000
2011
2011
31
222.000.000
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
2011
29
92.500.000
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
2009
2010
15
144.300.000
2010
19.000.000
2011
18
149.088.000
2011
10
54.888.000
2009
27
190.000.000
2009
21
92.500.000
2010
27
190.000.000
2010
18
92.500.000
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
FE
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
FH
13
2011
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
2009
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
24.000.000
2010
FT
FIK
12
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
2009
2009
2011
34
240.000.000
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
2011
25
62.335.000
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
2009
12
141.000.000
2009
2010
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
152
No
Fakultas
Program
Penelitian/Pengabdian kepada
Masyarakat
Tahun
Jumlah
Judul
Pengabdian kepada
Masyarakat
Penelitian
2010
40.000.000
2011
16
192.500.000
2011
14
70.000.000
Pengabdian kepada
Masyarakat
Jumlah Dana
Tabel 7.12 Jumlah Judul Penelitian, judul diterima dan jumlah dana
penelitian mahasiswa tiga tahun Terakhir
No
Jumlah Proposal
150 Judul
Jumlah Proposal
Diterima
52 Judul
Jumlah Dana
Tahun
141 Judul
52 Judul
156.000.000,-
2010
192 Judul
52 Judul
156.000.000,-
2011
130.000.000,-
2009
Tabel 7.13 Jumlah usul, diterima dan besaran dana pengabdian mahasiswa
tiga tahun terakhir
No
Jumlah Proposal
1
2
3
52 Judul
95 Judul
105 Judul
Jumlah Proposal
Diterima
25 Judul
30 Judul
30 Judul
Jumlah Dana
Tahun
62.500.000,75.000.000,75.000.000,-
2009
2010
2011
153
Tabel 7.14 Jumlah usul, diterima dan besaran dana program kreativitas
mahasiswa tiga tahun terakhir
No
Jumlah Proposal
1
2
3
900 judul
1624 judul
1445 judul
Jumlah
Proposal
Diterima
170 judul
188 Judul
257 Judul
Jumlah Dana
1.177.219.946,1.449.130.500,-
Tahun
2009
2010
2011
Sumber
Pembiayaan
(2)
Pembiayaansendiri
olehpeneliti
PT/yayasan yang
bersangkutan
Kemdikbud/Kementerian
lain terkait
Institusidalamnegeri di luar
Kemdiknas/Kementerian
lain terkait
Institusiluarnegeri
Total
(6)
N1= 7
432
500
530
N2=1.462
121
62
62
N3= 245
N4= 2
0
556
0
565
0
595
N5= 0
1.716
Total
154
Jenis Karya
(1)
(2)
Jurnal ilmiah terakreditasi
DIKTI
Jurnal ilmiah internasional
Buku tingkat nasional
Buku tingkat internasional
Karya seni tingkat
nasional
Karya seni tingkat
internasional
Karya sastra tingkat
nasional
Karya sastra tingkat
internasional
Total
1
2
3
4
5
6
7
8
TS-2
(3)
34
1
8
0
58
Jumlah Judul
TS-1
TS
(4)
(5)
33
25
9
9
0
33
7
10
0
63
Total
(6)
A1= 92
A2= 17
B1= 27
B2= 0
C1= 154
C2=
D1=
D2=
101
84
105
290
Jumlah dosen tetap Unnes kondisi terakhir tahun 2011 berjumlah 1003 orang.
Memperhatikan data di atas nampak bahwa publikasi penelitian dosen masih rendah
jika dibandingkan dengan rasio jumlah dosen tetap yang ada. Memperhatikan keadaan
tersebut perlu diusahakan dan dicari strategi dan langkah-langkah konkrit untuk
membina dan melatih dosen dalam menulis publikasi dan penerbitannya terutama ke
dalam jurnal akreditasi nasional maupun jurnal bereputasi internasional.
Untuk menjamin luaran/publikasi hasil penelitian dan pengabdian dosen,
perolehan HaKI bagi hasil-hasil penelitian dosen dan mahasiswa Unnes, melalui LP2M
telah mendirikan Sentra HaKI dengan surat pendirian dengan SK Rektor No
177/P/2010 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Pengelola Sentra HKI
Universitas Negeri Semarang. Melalui sentra HKI diharapkan para peneliti potensial
155
lembaga dalam dan luar negeri. Kegiatan aktif baru dapat dilihat pada tahun
mendatang. Dalam MoU yang telah ditandatangani dengan mitra, kolaborasi riset
sudah dipayungi melalui klausul yang ada dalam perjanjian tersebut. Sebut saja
kerjasama dengan BPPT dan Bank Mandiri Jawa Tengah yang memang dikhususkan
untuk peningkatan penelitian dosen. Demikian juga dengan kolaborasi penelitian
dengan perguruan tinggi luar negeri, pemayungan riset sudah dilakukan dengan
kerjasama yang kami tandatangani dengan Ho Chi Minh City University, Vietnam,
Oxford University Press, Hankuk Univ of Foreign Studies Korea, Universitas Malaysia
Sabah, King Mongkuts Univ Thailand, Kanazawa University Jepang, Kedubes
Perancis.
G.8.
melakukan
penguatan
terhadap
berbagai
kegiatan
kerja
sama
dan
156
DBE
(Decentralized Basic Education) 2 dan program DBE 3 yang bergerak dalam bidang
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
157
pengembangan pendidikan dasar yang dibiayai oleh USAID. Bahkan di tahun 2011,
Unnes dengan sukses mengadakan The 9th University Consortium Meeting yang
merupakan pertemuan antar Rektor anggota Konsorsium Perguruan Tinggi Indonesia
Pittsburgh (KPTIP) yang berasal dari perguruan tinggi di Indonesia maupun Amerika
Serikat. Pada tahun 2012, Unnes bekerjasama dengan Worldbank untuk mengadakan
pengarusutamaan praktek terbaik pendidikan yang diupload dalam sebuah portal yang
disebut dengan WAPIK (Wahana Praktek Pendidikan yang Baik). Pada tahun ini juga,
program DBE dari USAID telah berakhir dan digantikan dengan PRIORITAS
(Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesias Teachers,
Administrators, and Students) dan HELM (Higher Education Leadership and
Management). Baik pada program PRIORITAS maupun HELM, Unnes menjadi salah
satu mitra kerjasama USAID yang tersebar di Indonesia. Berkat usaha Unnes yang
terus menerus dalam mengembangkan kerjasama tingkat international, Australian
Embassy membiayai satu pejabat Unnes untuk bertukar informasi manajerial di
Australia selama 2 minggu dalam program Australia Indonesia Knowledge Exchange
Program.
Kepercayaan terhadap bidang pengembangan dan kerja sama Unnes tidak
hanya datang dari masyarakat dan mitra Unnes namun juga dari Pemerintah. Tercatat
pada tahun 2011, Unnes mendapatkan hibah sebesar 100 juta rupiah untuk
pengembangan Prosedur Operasional Standar dan Regulasi untuk program kerja
sama Joint Degree dengan University of Southern Queensland, Australia. Tidak hanya
itu, Unnes juga kembali mendapatkan hibah penguatan Kantor Urusan Internasional
(International Office) guna memantapkan Prosedur Operasional Standar dan Regulasi
yang berkaitan dengan pelayanan mahasiswa asing, dosen asing dan perjalanan dinas
ke luar negeri. Untuk tahun 2012, Unnes kembali mendaptakan hibah sebesar 60 juta
rupiah guna mengadakan program short course yang bernama E-Conut (Enjoyable
Course of Conservation and Indonesian Culture) yang diikuti oleh mahasiswa dari King
Mongkuts University, Naresuan University, dan Universitas Malaysia Sabah. Selain EConut, Unnes juga mengadakan short course yang berjudul IEPIS (Intensive English
Program for International Students) yang diikuti oleh 10 orang dari Naresuan
University. Dari usaha penguatan tersebut, Unnes semakin diminati di manca negara,
terbukti pada tahun 2012 sebanyak 46 mahasiswa asing berminat untuk mengikuti
program Darmasiswa yang disponsori oleh BKLN Kemendikbud, walaupun pada
akhirnya jumlah tersebut harus diseleksi karena keterbatasan kuota.
158
Unit melakukan perjanjian kerjasama berupa MoA/kontrak kerja atau berita acara
kemitraan dengan unit mitra.
2)
MoA/kontrak kerja dilakukan antara pimpinan unit yang ada di Unnes dan
pimpinan unit yang ada di mitra. Berita acara kemitraan dapat ditandatangani oleh
penanggungjawab kegiatan di Unnes dan penangungjawab kegiatan mitra.
3)
Unit melaporkan MoA atau kontrak kerja tersebut kepada bidang kerjasama di
tingkat universitas.
4)
5)
kerjasama
Unnes
melakukan
rapat
internal
mingguan
untuk
159
tersebut antara lain berupa pelaksanaan program corporate social responsibility (CSR)
dari perusahaan atau perbankan yang dikelola bersama Unnes untuk meningkatkan
kualitas masyarakat yang disepati bersama. Seluruh data terbaru dan kegiatan terkini
dari kerjasama disajikan dalam website yang dimiliki oleh kerjasama. Di samping itu,
universitas juga melakukan monitoring terhadap MoU yang masih aktif dan yang akan
segera habis masa berlakunya. Kemudian memutuskan apakah kemitraan akan
segera habis masa berlakunya itu akan diperpanjang atau tidak berdasarkan atas
evaluasi pelaksanaan.
Monitoring juga dilaksanakan melalui sistem yang telah dikembangkan bidang
kerjasama yaitu Sistem informasi kerjasama http://kerjasama.unnes.ac.id
160
G.10
161
G.11
1)
Informasi kepuasan mitra dapat diperoleh antara lain pada saat Tim Unnes
melaksanakan monitoring pelaksanaan kerjasama dengan mitra, melalui alumni
yang menjadi staf atau bekerja di mitra kerjasama, melalui informasi-informasi
yang disampaikan pada web Universitas Negeri Semarang. Informasi tersebut
sangat
membantu
dalam
memperbaiki,
melanjutkan,
dan
melaksanakan
2.
LP2M dengan status Utama memiliki keleluasaan yang lebih besar dalam
pengembangan dan pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3.
162
4.
dalam
meningkatkan
kualitas
penelitian
dan
pengabdian
kepada
masyarakatnya.
5.
6.
7.
8.
Dua berkala ilmiah telah diterbitkan oleh LP2M Unnes. Sistem administrasi dan
pengelolaan berbasis teknologi informatika yang sedang dikembangkan.
9.
Unnes telah memiliki basis kerjasama yang cukup kuat di dalam negeri. Jumlah
terakhir dari MoU yang masih aktif saat ini adalah 73 pada tingkat Universitas dan
pada tingkat fakultas terdapat jumlan MoA yang lebih banyak lagi. Hal ini
menunjukkan bahwa inisiasi kerjasama Unnes berjalan dengan efektif karena
setiap tahun jumlah kerjasama Unnes meningkat.
10. Pada tingkat kerjasama luar negeri. Unnes juga memiliki banyak jaringan institusi
yang telah menandatangani MoU. Kebanyakan dari mitra Unnes tersebar di Asia
Tenggara, Ausralia dan Amerika Serikat. Dengan beberapa institusi lain di luar
region itu, Unnes telah membukukan kerjasama resmi sejumlah 34 dokumen.
11. Di luar dokumen yang telah dibukukan dalam bentuk perjanjian resmi, kerjasama
dengan mitra dalam dan luar negeri dapat berupa kegiatan bersama dengan mitra
yang dilaksanakan dengan sistem joint-management. Misalnya kegiatan berupa
short course yang diadakan Unnes dan diikuti mahasiswa luar negeri. Contoh lain
adalah kegiatan darmasiswa yang diikuti oleh puluhan peserta dari luar negeri.
Kegiatan seperti ini walaupun tidak terekam dalam dokumen MoU, namun
memberikan dampak yang sangat besar terhadap nilai promosi dan kontribusi
masyarakat.
12. Beberapa kegiatan yang diawali dari rintisan kerja sama berbuah pada dampingan
pendanaan dari pihak luar conthnya: kerjasama dengan Islamic Development
Bank, CSR Pertamina. Dana yang dikucurkan pun tidak sedikit dan jika dikelola
dengan benar maka akan memberikan dampak yang besar kepada Universitas
sebagai pendampingan pendanaan dari APBN dan PNBP
13. Di luar hibah yang berhubungan dengan penelitian dan pengabdian masyarakat,
Unnes juga terus menerus mendapatkan hibah pengembangan kerjasama dari
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
163
DIKTI contohnya: hibah untuk membuat SOP double degree, hibah penguatan
kantor urusan internasional dan hibah
14. Kerjasama yang bersifat international juga merambah pada keterlibatan Unnes
dengan konsorsium atau asosiasi internasional maupun kerjasama dengan agensi
yang dibiayai oleh asing. Hal ini sesuai dengan tujuan Unnes untuk memperluas
dan memperkuat jaringan baik di tingkat regional maupun internasional. Walaupun
kegiatan yang diadakan oleh konsorsium atau agensi tersebut diadakan di
Indonesia namun jaringannya tetap bersifat internasional.
15. Bertambahnya jumlah mahasiswa yang belajar di Unnes baik dalam program
short course maupun program bergelar merupakan nilai tambah.
b. Kelemahan
1. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dijalankan selama ini belum
jelas mengarah pada unggulan tertentu.
2. Fungsi dan peran pusat-pusat penelitian belum berfungsi secara optimum dan
sarana dan prasarana penelitiankurang memadai.
3. Skim penelitian dan pengabdian kepada masyarakat belum mengakomodasi visi
dan misi Unnes menjadi universitas bertaraf internasional.
4. Jumlah hasil penelitian dan pengabdian yang dipatenkan dan dipublikasikan di
jurnal internasional bereputasi sangat sedikit.
5. Kurangnya responsiveness baik dari pihak internal dapat menhambat pelaksanaan
MoU. Responsiveness mengacu sejauh pihak internal melaksanakan apa yang
menjadi isi dari perjanjian. Keadaan ini biasanya disebabkan adanya dana yang
belum dianggarkan sebelumnya untuk follow up kegiatan. Masalah responsiveness
dapat berimbas pada sleeping MoU atau MoU yang ditandatangani namun tidak
memiliki follow up.
6. Untuk memelihara dan mengembangkan kerjasama dengan institusi luar negeri
dibutuhkan sumber daya yang sangat besar. Diperlukan komitmen untuk
menyelesaikan beberapa proyek prioritas kunci. Yang dilakukan oleh Unnes selama
ini masih belum fokus pada proyek kunci
7. Jadwal kerja project yang dibiayai oleh pihak luar berpengaruh pada jadwal
kegiatan yang sedang berjalan di internal universitas. Dengan
adanya project
tambahan dari luar, biasanya satuan kerja (satker) yang ditugasi menjadi overload.
8. Unnes tidak dapat memprediksi dan merencanakan hibah yang akan didapatkan di
tahun berikutnya. Hal ini menyebabkan kurangnya perencanaan atas pelaksanaan
proyek yang didanai dana hibah.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
164
9. Konsorsium ataupun agensi menuntut kinerja aktif dari universitas. Tidak hanya
kinerja
yang
aktif,
keterlibatan
Unnes
di
konsorsium
tersebut
biasanya
membutuhkan sumber daya manusia maupun sumber daya finansial yang biasanya
sudah cukup terserap untuk kegiatan internal.
10. Masih kurangnya mahasiswa asing yang berminat untuk kuliah bergelar di Unnes
c. Peluang
1.
internasional;
(3) mencapai
kelestarian
lingkungan
hidup.
Selain
MDGs,
ukuran
keberhasilan
pembangunan juga dapat didasarkan pada HDI atau IPM. HDI atau IPM inilah
yang digunakan UNDP dalam menilai keberhasilan pembangunan manusia di
suatu negara.
3.
4.
daerah
melalui
hasil-hasil
penelitian
dan
pengabdian
kepada
masyarakatnya.
5.
165
6.
7.
Kegiatan yang dirintis oleh lembaga maupun individu di lingkungan Unnes namun
belum di MoU kan memiliki kesempatan untuk di MoU kan dimasa depan.
Semakin banyak kegiatan seperti ini semakin besar kesempatan Unnes untuk
memiliki kemitraan yang lebih permanen dengan pihak eksternal.
8.
Masih banyak lembaga donor atau sumber dana yang belum dieksplorasi oleh
Unnes. Jika dana dampingan dari pihak luar yang saat ini dikelola oleh Unnes
dengan baik maka semakin terbuka kesempatan untuk memenangkan dana
dampingan dari donor yang lain seperti ADB, JAICA, dsb
9.
Jumlah maupun jenis hibah dari pemerintah terus meningkat dari tahun ke tahun.
Jika Unnes terus meningkatkan kinerjanya maka jumlah dan jenis hibah yang
dimenangkan akan semakin banyak di masa yang akan datang.
10. Masih banyak konsorsium dan asosiasi yang dapat diikuti oleh Unnes. Sedangkan
untuk agensi-agensi asing yang sedang menjalankan misi di Indonesia juga masih
cukup banyak. Jika Unnes bergabung dengan Konsorsium dan asosiasi
internasional tersebut maka banyak keuntungan yang akan didapat.
11. Masih banyak mahasiswa asing di pasar yang sedang dikerjakan Unnes
d. Ancaman
1.
2.
Karir
staf
akademik
juga
dipengaruhi
oleh
keberhasilan
pelaksanaan
desentralisasi penelitian.
3.
4.
Plagiarisme juga menjadi salah satu tantangan dalam era keterbukaan informasi
saat ini.
5.
166
6.
7.
8.
Masalah responsiveness juga dapat terjadi disebabkan dari pihak luar. Pihak luar
yang dimaksud adalah mitra yang bekerjasama dengan Unnes. Masalah ini terjadi
ketika mitra lambat menanggapi kerjasama atau tidak melaksanakan perjanjian
yang telah disepakati
9.
Seperti yang terjadi pada kerjasama dalam negeri, hambatan pada kerjasama
dalam negeri, kerumitan pada kerjasama luar negeri bertambah karena faktor
jarak, nilai tukar rupiah, perbedaan budaya dan faktor perencanaan internasional.
10. Semakin banyak universitas atau institusi baik di dalam dan luar negeri yang tidak
ingin menandatangani MoU jika belum ada kegiatan riil yang telah dilakukan oleh
kedua belah pihak. Ada juga kecenderungan institusi-institusi tersebut tidak
memprioritaskan Unnes sebagai mitra mereka.
11. Dana dampingan dari pihak luar sangat diharapkan namun sifatnya sangat
kompetitif. Kita harus bersaing dengan universitas lain yang mungkin lebih
terbiasa dengan proses tender dan fund raising dari dalam negeri maupun luar
negeri
12. Hibah pengembangan kerjasama tema-nya ditentukan oleh DIKTI atau pemberi
hibah yang bersangkutan. Tema yang ditentukan belum tentu sesuai dengan yang
sedang dikembangkan oleh Universitas.
13. Permasalahan utama dari sebuah konsorsium atau asosiasi adalah ketika ada
panitia atau anggota konsorsium tidak aktif. Untuk agensi asing, masalah utama
adalah terlalu banyaknya permintaan dari agensi tersebut padahal dana yang
dikeluarkan oleh mereka sangat terbatas.
167
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kelemahan
11. Penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang dijalankan selama
ini belum jelas mengarah pada
unggulan tertentu.
12. Fungsi dan peran pusat-pusat
penelitian belum berfungsi secara
optimum dan sarana dan prasarana
penelitiankurang memadai.
13. Skim penelitian dan pengabdian
kepada
masyarakat
belum
mengakomodasi visi dan misi Unnes
menjadi
universitas
bertaraf
internasional.
14. Jumlah
hasil
penelitian
dan
pengabdian yang dipatenkan dan
dipublikasikan di jurnal internasional
bereputasi sangat sedikit.
15. Kurangnya responsiveness baik dari
pihak internal dapat menhambat
pelaksanaan MoU. Responsiveness
mengacu sejauh pihak internal
melaksanakan apa yang menjadi isi
dari perjanjian. Keadaan ini biasanya
disebabkan adanya dana yang belum
dianggarkan sebelumnya untuk follow
up kegiatan. Masalah responsiveness
dapat berimbas pada sleeping MoU
atau MoU yang ditandatangani
namun tidak memiliki follow up.
16. Untuk
memelihara
dan
mengembangkan kerjasama dengan
institusi luar negeri dibutuhkan
sumber daya yang sangat besar.
Diperlukan
komitmen
untuk
menyelesaikan beberapa proyek
prioritas kunci. Yang dilakukan oleh
Unnes selama ini masih belum fokus
pada proyek kunci
17. Jadwal kerja project yang dibiayai
oleh pihak luar berpengaruh pada
jadwal kegiatan yang sedang berjalan
di internal universitas. Dengan
adanya project tambahan dari luar,
biasanya satuan kerja (satker) yang
ditugasi menjadi overload.
18. Unnes tidak dapat memprediksi dan
merencanakan hibah yang akan
didapatkan di tahun berikutnya. Hal
ini
menyebabkan
kurangnya
perencanaan
atas
pelaksanaan
proyek yang didanai dana hibah.
168
10.
11.
12.
13.
14.
jumlah
kerjasama
Unnes 19. Konsorsium ataupun agensi menuntut
meningkat.
kinerja aktif dari universitas. Tidak
Pada tingkat kerjasama luar
hanya kinerja yang aktif, keterlibatan
negeri. Unnes juga memiliki
Unnes di konsorsium tersebut
banyak jaringan institusi yang telah
biasanya membutuhkan sumber daya
menandatangani
MoU.
manusia maupun sumber daya
Kebanyakan dari mitra Unnes
finansial yang biasanya sudah cukup
tersebar
di
Asia
Tenggara,
terserap untuk kegiatan internal.
Ausralia dan Amerika Serikat. 20. Masih kurangnya mahasiswa asing
Dengan beberapa institusi lain di
yang berminat untuk kuliah bergelar
luar region itu, Unnes telah
di Unnes
membukukan kerjasama resmi
sejumlah 34 dokumen.
Di luar dokumen yang telah
dibukukan dalam bentuk perjanjian
resmi, kerjasama dengan mitra
dalam dan luar negeri dapat
berupa kegiatan bersama dengan
mitra yang dilaksanakan dengan
sistem
joint-management.
Misalnya kegiatan berupa short
course yang diadakan Unnes dan
diikuti mahasiswa luar negeri.
Contoh lain adalah kegiatan
darmasiswa yang diikuti oleh
puluhan peserta dari luar negeri.
Kegiatan seperti ini walaupun tidak
terekam dalam dokumen MoU,
namun memberikan dampak yang
sangat besar terhadap nilai
promosi
dan
kontribusi
masyarakat.
Beberapa kegiatan yang diawali
dari rintisan kerja sama berbuah
pada dampingan pendanaan dari
pihak luar conthnya: kerjasama
dengan
Islamic
Development
Bank, CSR Pertamina. Dana yang
dikucurkan pun tidak sedikit dan
jika dikelola dengan benar maka
akan memberikan dampak yang
besar kepada Universitas sebagai
pendampingan pendanaan dari
APBN dan PNBP
Di luar hibah yang berhubungan
dengan penelitian dan pengabdian
masyarakat, Unnes juga terus
menerus
mendapatkan
hibah
pengembangan kerjasama dari
DIKTI contohnya: hibah untuk
membuat SOP double degree,
hibah penguatan kantor urusan
internasional dan hibah
Kerjasama
yang
bersifat
169
Ancaman
170
14.
15.
16.
17.
18.
19.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
171
sumber
dana
yang
belum
dieksplorasi oleh Unnes. Jika dana
dampingan dari pihak luar yang
saat ini dikelola oleh Unnes
dengan baik maka semakin
terbuka
kesempatan
untuk
memenangkan dana dampingan
dari donor yang lain seperti ADB,
JAICA, dsb
20. Jumlah maupun jenis hibah dari
pemerintah terus meningkat dari
tahun ke tahun. Jika Unnes terus
meningkatkan kinerjanya maka
jumlah dan jenis hibah yang
dimenangkan
akan
semakin
banyak di masa yang akan datang.
21. Masih banyak konsorsium dan
asosiasi yang dapat diikuti oleh
Unnes. Sedangkan untuk agensiagensi
asing
yang
sedang
menjalankan misi di Indonesia juga
masih cukup banyak. Jika Unnes
bergabung dengan Konsorsium
dan asosiasi internasional tersebut
maka banyak keuntungan yang
akan didapat.
22. Masih banyak mahasiswa asing di
pasar yang sedang dikerjakan
Unnes
172