Tes Aglutinasi
Tes Aglutinasi
Tes Aglutinasi
PAPER
TES AGLUTINASI
Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
TES AGLUTINASI
PENDAHULUAN
Imunoasai adalah suatu cara pemeriksaan untuk mengukur derajat
imunitas atau kadar antibodi dan antigen dalam cairan tubuh atau serum
seseorang. Imunoasai dapat dibagi menjadi 2 kelompok menurut jenisnya, yaitu
imunoasai tak berlabel dan imunoasai berlabel. Imunoasai tak berlabel terdiri dari
beberapa teknik, yaitu : uji presipitasi, uji aglutinasi, uji hemaglutinasi, lisis imun
dan fiksasi komplemen, serta uji netralisasi. Sedangkan imunoasai berlabel juga
terdiri dari beberapa teknik yaitu : asai berlabel fluoresens (Fluorescent
Immunoassay atau FIA), asai berlabel radioisotop (Radioimmunoassay atau RIA),
asai berlabel luminescent (Luminescent Immunoassay atau LIA), asai berlabel
enzim (Enzyme Immunoassay atau EIA), Immunochromatographic Assay atau
ICA dan uji imunoperoksidase.
Tes Aglutinasi
Uji aglutinasi ini tidak hanya dapat digunakan untuk diagnosis penyakit
menular tertentu yang reaksi aglutinasi antigen-antigennya yang telah diketahui
oleh serum penderita, tetapi juga dapat digunakan untuk mengetahui
mikroorganisme atau bakteri yang belum diketahui. Hal ini dapat diketahui karena
kemampuan spesifik serum yang telah diketahui untuk menggumpalkan suspensi
sel-sel yang yang belum diketahui tersebut, sehingga mikroorganisme atau bakteri
yang belum diketahui tersebut dapat diidentifikasi.
a. Aglutinasi Direk
Interpretasi:
Gumpalan (Positif)
· Partikel yang digunakan dalam teknik ini adalah lateks, eritrosit, karbon
dan lain-lain
Reaksi jenis ini melibatkan hapten yang membentuk kompleks dengan protein,
yang selanjutnya dilekatkan pada “carrier
· Cara kerja:
1. serum atau cairan yang akan diperiksa direaksikan terlebih dahulu dengan
antibodi spesifik.
1. Ag yang ada pada serum atau cairan yang diperiksa, mengikat Ab spesifik
sehingga Ab tidak mampu lagi bereaksi dengan Ag pada permukaan partikel Uji
positif(+)/tidak terjadi aglutinasi
2. Apabila dalam serum atau cairan yang diperiksa tidak tedapat Ag, maka
antibodi yang bebas dapat bereaksi dengan Ag melekat pada permukaan
partikel Uji negatif(-)/terjadi aglutinasi
d. Koaglutiasi
· Sama seperti aglutinasi pasif, bedanya pada partikel “inert” yang dipakai.
Reaksi Aglutinasi
fiksasi komplemen
Tahap :
Interpretasi
· Contoh pemeriksaan :
- Sifilis
- Virus Herpes
- Virus Rubella
- Tripanosoma
- Schistisoma
Salah satu contoh dari tes aglutinasi adalah tes widal. Berikut pelaksanaan dari tes
widal :
TES LBORATORIUM
Metode : Slide
Dasar teori : Secara antigenis salmonella typosa di bagi menjadi: antigen somatic
atau antigen O, antigen flageller atau antigen H, dan antigen Vi. Kegunaan
pemeriksaan widal adalah mencari ada tidaknya zat anti dan mengukur titer zat
anti trehadap kuman salmonella Sp dalam serum penderita tersangka. Typus
abdominalis, antigen yang digunakan adalah suspense kuman salmonella Sp dan
proteus Sp yang telah dimatikan dan diolah menjadi antigen O (antigen somatik)
dan antigen H (antigen flagella). Jika salmonella masuk kedalam tubuh maka anti
O lebih cepat muncul dan membeeri respon dari pada anti H, dan anti O lebi cepat
hilang dari pada anti H.
1. Serum
2. Reagen Widal
3. Rotator atau batang pengaduk
4. Pipet tetes
5. Slide
ANALITIK
Cara kerja
PASCA ANALITIK
Interpretasi Hasil :
PRA ANALITIK
Metode : Tabung
1. Sampel serum
2. Reagen widal
3. NaCl 0,9%
4. Tabung Reaksi
5. Klinipet 100 ul + tips
6. Pipet 1 ml
7. Rak tabung
ANALITIK
Cara Kerja :
Interpretasi Hasil
Referensi: