RF (Rheumatoid Faktor)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN IMUNOSEROLOGI (P)

PEMERIKSAAN RF (RHEUMATOID FACTOR)

OLEH:

NAMA : NURNABIHA

NIM : 17 3145 453 146

KELOMPOK : II (DUA)

KELAS : 17D

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS FARMASI, TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MEGA REZKY
MAKASSAR
T.A. 2019
A. JUDUL PERCOBAAN
Adapun judul dari praktikum ini yaitu, pemeriksaan RF (Rheumatoid Faktor)
B. WAKTU DAN TEMPAT

Adapun pemeriksaan ini berlangsung pada :

1) Waktu :14:00 – 15:50

2) Hari/tanggal :Selasa, 18 juni 2019

3) Tempat : Laboratorium Prodi Dlll Analis Kesehatan.

C. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:
1) Mengetahui cara pemeriksaan RF pada darah (serum) pasien.
2) Untuk mengetahui adanya RF (Rheumatoid Factor) secara kualitatif pada sampel
serum.

D. METODE PERCOBAAN
Pada praktikum ini metode yang di gunakan yaitu metode Slide Aglutinasi

E. PRINSIP PERCOBAAN
Berdasarkan reaksi imunologi antara rheumatoid factor didalam serum yang berhubungan
dengan IgG( imunglobulin G) yang telah dilekatkan pada partikellate yang pembahaan
hasilnya dalam bentuk aglutinasi yang dapat diamati secara langsung

F. DASAR TEORI

Pada umumnya penyakit RA awalnya yang terserang adalah senditangan dan


kaki disertai rasa nyeri. Menurut buku Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia,
Kusharyadi (2010) Rheumatoid Artritis merupakan penyakit inflamasi sistemik kronis
yang tidak diketahui penyebabnya. KadarRF yang sangat tinggi menandakan prognosis
buruk dengan kelainan sendiyang berat dan kemungkinan komplikasi sistemik. Agnes Sri
Harti, DyahYuliana, 2007)
Menurut Kriteria ACR&EULAR (American College of Rheumatology and
European League Against Rheumatism) 2010,diagnosis RA terdapat dua parameter
laboratorium yaitu rheumatoid factor (RF) dan anti citruliinated protein antibodies
(ACPA) diantaranya antiCCP (anti cycliccitrullinated protein antibody) atau anti MCV
(anti mutated citrullinated Vimentin) serta laju endap darah (LED)& CRP (Aletaha D,
dkk. 2010)
Untuk uji skrining terhadap pemeriksaan rheumatoid factor dapat dilakukan
dengan metode aglutinasi dimana darah dicampurkan dengan partikel lateks yang
dilapisi oleh antibody IgG manusia. Jika darah tersebut mengandung factor rheumatoid,
larutan lateks tersebut akan membentuk gumpalan atau aglutinasi sehingga sampel
serum yang diperiksa mengandung RF, maka akan terbentuk aglutinasi (Aletaha D,
dkk. 2010).

G. ALAT DAN BAHAN


1) Alat
Dalam praktikum yang telah di lakukan adapun alat yang di gunakan yaitu:
a. Black slide
b. Tabung EDTA
c. Reagen RF
d. Batang pengaduk
e. Mikropipet

2) Bahan
Dalam praktikum yang telah di lakukan adapun bahan yang di gunakan yaitu :
a. Sampel darah yang telah di sentrifus
H. CARA KERJA
1) .Masing-masing komponen/reagen dibiarkan mencapai suhu ruang.
2) Reagen dikocok perlahan untuk menghomogenkan partikellateks
3) Satu tetes sampel serum ditambahkan pada black slide test.
4) Satu tetes reagen latex ditambahkan disebelah sampelserum.
5) Sampel serum dan reagen diaduk memenuhi lingkaranslide.
6) Slide test digoyangkan selama 2 menit.
7) Hasil positif ditandai dengan adanya aglutinasi.

I. HASIL DAN PEMBAHASAN


1) Hasil pengamatan
No Nama Umur Jenis kelamin Keterangan
1 Wahyudi 20 thn (L) Negativ (-)

- Adanya aglutinasi menunjukkan tingkat RF dalam sampel serum ≥8 IU/mL


- Tidak adanya aglutinasi menunjukkan tingkat RF dalam sampelserum < 8 IU/mL

2) Pembahasan
Pada kesempatan kali ini kami telah melakukan peraktikum pemeriksaan RF
(rheumatoid factor) yang digunakan dalam mendiagnosa ataupun memantau
Rheumatoid Arthritis. Rheumatoid Arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun
(penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh system kekebalan tubuhnya
sendiri) sistemik kronik yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama
pada sendi sehingga akan merasakan rasanyeri.
Pada pratikum kali ini dilakukan pemeriksaan RA menggunakan metode
tes aglutinasi. Prinsip dari pemeriksaan ini, yaitu mendeteksiadanya rheumatoid
factor menggunakan suspensi dari granula plastik halusyang dilapisi dengan
dengan gamma globulin manusia yang akan menunjukkan aglutiasi. Reagen
RA lateks termasuk dalam metode yang sensitive dan telah terstandarisasi, dibuat
dengan fraksi IgG manusia yangtelah dimurnikan dan lateks polystyrene yang telah
diseleksi. Keberadaanatau ketiadaan aglutinasi yang tampak mengindikasikan
keberadaan atauketiadaan RF dalam sampel yang diuji.
Uji kualitatif merupakan uji skrining atau tahap awal yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya RF (Rheumatoid Factor) yang merupakan penanda dari RA
(Rheumatoid Arthritis). Apabila didaptkan hasil yang negatif maka pemeriksaan
dihentikan. Namun apabila hasil menunjukkan hasil positif maka pemeriksaan
dilanjutkan ke uji semi kuantitatif. Uji semi kuantitatif dilakukan untuk
mengetahu titer atau kadar RF yang terkandung dalam sampel serum dengan
teknik pengenceran mulai dari ½,¼, 1/8, 1/16
Pada uji kualitatif dilakukan dengan menggunakan RA Lateks yang diteteskan
pada slide card hitam. Serum yang sudah dikondisikan sebelumnya
diteteskan pada slide card hitam yang berisi RA lateks, namunjangan sampai kedua
cairan tersebut (RA lateks dan serum) tercampur karena dapat bereaksi lebih dahulu
dan dipastikan kedua cairan terpisah. Kemudian RA lateks dan serum yang sudah
diteteskan terpisah diaduk secara perlahan. Slide card hitam lalu digoyangkan selama
2 menit secaraperlahan agar RA lateks dan serum bereaksi secacara sempurna dan
merata diseluruh sisi. Jika sudah perhatikan reaksi yang terjadi, hasil positifditandai
dengan adanya aglutinasi, jika hasil negatif ditandai dengan tidak adanya aglutinasi.
Dalam praktikum yang telah di lakukan adapun hasil yang di dapatkan pada
sampel serum atas nama Wahyudi (laki-laki, 20 thn) diperoleh hasil negatif (tidak
terjadi aglutinasi), sehingga untuk proses ujisemi-kuantitatif tidak dilanjutkan.
Adapun seseorang menderita penyakit (Rheumatoid Arthritis) Rheumatoid
Arthritis tergolong penyakit autoimun. Meski penyebab kondisi autoimun tersebut
belum dapat diketahui secara pasti, namun diduga kondisi ini dapat terjadi karena
faktor genetik. Penderita rheumatoid arthritis biasanya memiliki riwayat keluarga
dengan penyakit yang sama. Di sisi lain, dokter juga menyangka faktor lingkungan
atau paparan bahan kimia dapat memicu terjadinya kondisi ini.
J. KESIMPULAN DAN SARAN
1) Kesimpulan
Dari praktikum pemeriksaan RF (rheumatoid factor) yang telah di lakukan
maka dapat di simpulan bahwa pasien atas nama Wahyudi umur 20 Thn Negatif (-)
tidak adanya aglutinasi pada darah/serum pasien.

2) Saran
Dari paktikum yang telah di lakukan di harapkan adanya saling kerja sama
dan tertip dalam melkukan suatu uji atau percobaan dalam laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Aletaha D, Neogi T, Silman A J, Funovits J, Felson DT, BinghamCO, et al. 2010 Rheumatoid
Arthritis Classification Criteria.American College of Rheumatology. Arthritis
Rheum.2010;62(9):2569-81.J Indon Med Assoc,

Jusak Nugraha, dkk. 2012.Diagnostic Value of Anti-Mutated Citrullinate Vimentin and


Rheumatoid Factor With Immunochromatographic Method in Early Rheumatoid
Arthritis Patients.Artikel Penelitian.Dep.Clinical Pathology, Medical Faculty Airlangga
University / Dr. Soetomo Hospital, Surabaya

Kushariyadi. 2010. Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. SalembaMedika :


Jakarta

Anda mungkin juga menyukai