Rock Forming Mineral
Rock Forming Mineral
Rock Forming Mineral
Magma mengalami pendinginan pada saat menuju permukaan bumi (baik didalam
permukaan maupun diluar permukaan bumi) sehingga penurunan temperature yang cepat
ataupun lambat itu akan membentuk suatu mineral. Pembentukan ini tergantung pada waktu
yang diperlukan untuk mendinginkan sebuah batuan, semakin lama mineral yang terbentuk
semakin sempurna, batasnya jelas, dan umumnya berukuran besar, sedangkan mineral yang
terbentuk pada waktu yang lebih singkat akan mempunyai bentuk mineral yang lebih kecil
ukurannya dan batas-batas yang kurang jelas. Pembentukan mineral karena penurunan
temperature telah disusun oleh Bowen dalam seri reaksi Bowen:
Meilani 12014083
Penjelasan Diagram Bowen:
Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk dalam
temperatur sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh SiO2
maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan Piroksen merupakan pasangan
“Incongruent melting” dimana setelah pembentukan Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa
membentuk Piroksen. Temperatur menurun terus dan pembentukan mineral berjalan sesuai
dengan temperaturnya. Mineral yang terakhir terbentuk adalah Biotit.
Mineral sebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas (mineral felsik).
Anorthit adalah mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak
terdapat pada batuan beku basa seperti Gabro atau Basalt. Andesin terbentuk pada suhu
menengah dan terdapat pada batuan beku Diorit atau Andesit. Sedangkan mineral yang
terbentuk pada suhu rendah adalah Albit, mineral ini tersebar pada batuan asam seperti Granit
dan Riolit. Reaksi berubahnya komposisi Plagioklas ini merupakan deret “Solid Solution”
yang merupakan reaksi kontinyu, artinya kristalisasi Plagioklas Ca (Anortit) sampai
Plagioklas Na (Albit) akan berjalan terus jika reaksi setimbang. Mineral sebelah kanan dan
sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium Feldspar (Orthoklas), ke Muscovit dan terakhir
Kuarsa, maka mineral kwarsa merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral
mafik atau mineral felsik.
2. Feldspar
Meilani 12014083
Merupakan golongan mineral yang paling umum dijumpai di dalam kulit bumi
sebagai Silikat dari Alumina dengan Kalium, Natrium, dan Kapur.
Sistem Monoklin/Triklin
Belahan 2 arah
Kekerasan 6
Warna dari putih sampai merah muda
Kilap gelas
Terbagi atas 2 golongan, yaitu:
1. Potassium Feldspar (K Al Si3O8)
Terdiri dari mineral ortoklas, mikrolin dan sanidin adularis. Warnanya putih, pucat
atau merah daging. Kilat seperti kaca, bidang belahan baik, tidak ada striasi (garis-garis
paralel yang lembut). Contohnya: Ortoklas (KALSiO2), sebagai sumber utama unsur K
(Kalium) dalam tanah, umumnya berwarna abu-abu, kemerahan, belahan dua arah, kekerasan
6, bersifat asam, sistem Kristal monoklin.
M
3. Mika
Sistem Monoklin
Kekerasan 2-2.5
Warna putih, hijau, coklat, kuning
Belahan sempurna 1 arah (berlembar)
Ada tiga macam, yaitu muscovit, biotit, dan phlogopit.
1). Muscovit, disebut juga mika putih. Rumus kimianya KAl(OH) 2(Al Si3 O10).
Mudah dikenal, karena sifatnya yang mudah dibelah-belah dalam helaian-helaian yang sangat
tipis, transparan dan fleksibel, tidak berwarna, abu-abu, kehijauan atau coklat muda, kilap
vitreum, kekerasan 2-3.
2). Biotit disebut juga Mika hitam, dengan rumus kimia K2(Mg, Fe)2 (OH) 2Al Si3O8.
Mudah terbelah dalam satu arah dan biasanya berbentuk segi enam, tidak transparan,
fleksibel. Warna: hitam hingga coklat tua, kilap vitrous, kekerasan 2,5 - 3.
3). Phlogopit disebut juga mika coklat. Tidak banyak dijumpai.
4. Amfibol
Amphibole adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik atau kristal
yang menyerupai jarum
Sebagian besar terdiri dari mineral Hornblende
Susunan kimianya Ca2(MgFeA1)3(OH) 2 (SiA14O11) 2
Sistem Kristal monoklin
Berbentuk prismatik, biasanya berisi kelipatan tiga, agak panjang dengan belahan dua arah
menyudut kira-kira 900
Warna : coklat tua hingga hitam.
Kekerasan 5-6
5. Piroksen
Terutama terdiri dari mineral Augit.
Berbentuk prismatik pendek berisi kelipatan 4 dengan belahan 2 arah menyudut.
Sistem Monoklin
Pyroxen adalah senyawa yang kompleks dari Calsium, Magnesium, Ferum, dan Silikat
Warna coklat tua hingga hitam.
Kekerasan 5 - 8.
Mineral golongan ini antara lain : Enstatit, Hypersten, Diopsid, dan yang paling banyak
terdapat ialah Augit dengan rumus kimia Ca (MgFe) (SiO3)2 (AlFe)2 O3.
M
6. Olivin
Olivine adalah kelompok mineral silikat yang tersusun dari unsur besi (Fe) dan
magnesium (Mg).
Susunan kimia (FeMg)2SiO4.
Sistem Orthorombik
Berwarna hijau atau kuning kecoklatan
Kilap kaca
Pada umumnya terdapat dalam batu Basalt dan Gabro.
Olivin membentuk kristal yang ideal, karena terbentuk pertama-tama dari magma.
Biasanya berbutir halus dan granular.
Pecahan concoidal (seperti kerang).
Kekerasan 6,5 - 7.
7. Kalsit
Mineral ini berwarna putih, sering ada pengotoran
Mempunyai belahan 3 arah
Susunan kimianya CaCO3
Sistem Rhombohedral
Pengertian Litosfer – Dalam kesempatan kali ini admin ingin membahas mengenai
pengertian Litosfer. Mungkin diantara sobat ada yang sudah mengerti atau memahami apa itu
pengertian Litosfer. Namun tidak bisa dipungkiri jika masih ada yang belum terlalu
memahami atau bahkan belum mengerti sama sekali mengenai apa itu pengertian Litosfer.
Bagi sobat yang masih bingung mengenai pengertian Litosfer, sobat bisa menyimak
penjelasan mengenai pengertian Litosfer di bawah ini untuk memahami lebih lanjut.
Secara bahasa litosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “lithos” yang artinya
berbatu dan “sphere” yang artinya lapisan. Jadi dapat dikatakan bahwa lithosfer merupakan
lapisan paling luar atau Kulit Bumi. Secara umum lapisan kulit bumi ini disusun mengkuti
bentuk muka bumi dan terdiri dari batuan serta mineral. Dalam istilah umum litosfer sering
kita sebut dengan permukaan bumi. Terdapat dua bagian utama litosfer, yaitu litosfer atas
atau yang sering kita sebut dengan permukaan daratan (penyusun 1/3 atau sekitar 35% bagian
litosfer) dan litosfer bawah atau yang lebih sering kita sebut dengan dasar lautan (penyusun
2/3 atau sekitar 65% bagian litosfer)
Fungsi / Manfaat Litosfer (Kerak Bumi)
1. Kerak Samudra
Kerak samudra merupakan bagian padat dari bumi yang terdiri dari endapan di permukaan
samudra dan berada di dasar lautan. Ketebalan dari lapisan kerak samudra adalah sekitar 50 –
100 km.
2. Kerak Benua
Kerak Benua atau kontinen adalah daratan yang sangat luas yang berada di permukaan bumi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Benua diartikan sebagai tanah atau daratan yang
sangat luas sehingga bagian tengah benua itu tidak mendapat pengaruh langsung dari angin
laut. Penentuan benua diidentifikasikan berdasarkan kesepakatan daripada kriteria-kriteria
baku. Saat ini ada 7 Benua yang diakui yaitu Benua Asia, Afrika, Benua Amerika Utara,
Amerika Selatan, Antartika, Eropa dan Australia. Ketebalan dari lapisan benua adalah sekitar
150 km.
Pada permukaan Litosfer terdapat lebih dari 2000 mineral, tetapi hanya sedikit mineral yang
terdapat dalam batuan. Mineral pembentuk batuan yang penting antara lain Kuarsa (Si02),
Feldspar Piroksen, Mika Putih, Biotit atau mika cokelat, Amphibol, Klorit, Kalsit, Dolomit,
Olivin, Biji Besi Hematit, Magnetik, dan Limonit.
1. Lapisan Sial
Lapisan sial adalah lapisan litosfer yang komposisinya tersusun atas logam silisium dan
alumunium dalambentuk SiO2 dan Al2O3. Lapisan ini sering juga disebut dengan kerak
padat yang ketebalannya sekitar 35 km.
2. Lapisan Sima
Lapisan Sima adalah lapisan yang disusun oleh logam-loga silisium dan magnesium dalam
bentuk SiO2 dan MgO. Lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan
sial dan bersifat elastis. Lapisan ini mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
Batuan merupakan kumpulan mineral yang telah membeku. Batuan juga merupakan elemen
kulit bumi yang menyediakan mineral-mineral anorganik melalui proses pelapukan dan
menghasilkan tanah. Batuan mempunyai komposisi mineral, sifat-sifat fisik, dan umur yang
bermacam-macam. Litosfer disusun oleh tiga jenis batuan utama yang bahan dasarnya adalah
lava yang membeku, berikut adalah macam-macam batuan penyusun litosfer :
1. Batuan Beku
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk karena adanya pembentukan magma dan lava
yang membeku. Magma merupakan batuan cair dan sangat panas yang berada di perut bumi
sedangkan lava merupakan magma yang mencapai permukaan bumi. Batuan beku terbagi
menjadi beberapa jenis, yaitu :
Batu Apung
Batu Obsidian
Batu Granit
Batu Basalt
Batu Diorit
Batu Andesit
Batu Gabro
2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk karena pengendapan hasil pelapukan dan
pengikisan batuan yang hanyut oleh air atau terbawa oleh tiupan angin. Endapan ini menjadi
keras akibat tekanan atau terdapat zat-zat yang merekat pada bagian-bagian endapan tersebut.
Batuan sedimen terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
Batu Konglomerat
Batu Pasir
Batu Serpih
Batu Gamping
Batu Breksi
Stalaktit dan Stalagmit
Bau Lempung
3. Batuan Metamorf
Batuan metamorf atau batuan malihan merupakan batuan yang berasal dari batuan sedimen
atau batuan beku yang mengalami perubahan karena panas dan tekanan. Ada banyak jenis
batuan metamorf. Berikut penjelasannya.
Batu Pualam (Batu Marmer)
Batu Sabak
Batu Gneiss (Ganes)
Batu Sekis
Batu Kuarsit
Batu Milonit