Rock Forming Mineral

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Rock Forming Mineral

Banyak sekali batuan yang ada di bumi ini. Batuanbatuan tersebut terbentuk dari asosiasi mineral-mineral,
baik mineral utama, mineral pengiring, sampai ke mineral
sekunder. Minerals adalah bahan atau senyawa anorganik
yang

terbentuk

komposisi,

dan

secara

alamiah,

mempunyai

padat,

sturuktur

mempunyai
dalam/kristal

tertentu. Sedangkan bedanya dengan mineraloid ialah


tidak

mempunyai

struktur

dalam/kristal

tertentu

(amorf).Mineral-mineral tersebut dapat digolongkan dalam


dua golongan besar, yaitu golongan mineral hitam atau
mafik mineral, dan golongan mineral putih atau felsik
mineral.
Berdasarkan warna mineral, dapat dikelompokkan
menjadi dua kelompok yaitu,
Mineral Felsik ( mineral-mineral berwarna terang )

Kelompok Plagioklas ( Anortit, bitownit, Labradorit,


Andesin, oligoklas, Albit)

kelompok

Alkali

Feldspar

(ortoklas,

Mikrolin,

Anortoklas, Sanidin)

Kelompok Feldspatoid (Leusit, Nefelin, Sodalit)

Kuarsa

Muskovit

Kelompok plagioklas dan kelompok alkali feldspar sering


disebut kelompok feldspar. catatan : Tidak semua mineral
felsik berwarna terang tetapi ada mineral felsik yang
berwarna gelap yaitu, obsidian. Mineral yang berwarna
terang disebabkan banyaknya kandungan SiO2 dan jarang
mengandung Fe dan Mg
Mineral Mafik (mineral yang berwarna gelap)

Olivin (Forsterite dan Fayalite)

Piroksen, dibagi menjadi dua kelompok yaitu Orto


Piroksen

(Piroksen

tegak)

dan

klino

piroksen

(piroksen miring). Orto piroksen antara lain; Enstatite


dan Hypersten. Klino piroksen antara lain; Diopsit,
Augit, Pigeonit, Aigirin, Spodemen, Jadeit.

Amfibol

(Hornblande,

Labprobolit,

Riebeokit,

Glukofan)

Biotit.
Dalam proses pendinginan magma dimana magma

itu tidak langsung semuanya membeku, tetapi mengalami


penurunan temperature secara perlahan bahkan mungkin
secara cepat. Penurunan temperatur ini disertai mulainya
pembentukan dan pengendapan mineral-mineral tertentu
yang sesuai dengan temperaturnya. Pembentukan mineral
dalam magma berdasarkan penurunan temperature telah

disusun

oleh

Bowen.

Penurunan

temperature

sering

disebut dengan Deret Reaksi Bowen.


Pada Deret Realsi Bowen, sebelah kiri (discontinuous
series) mewakili mineral-mineral hitam, yang pertama kali
terbentuk dalam temperature sangat tinggi adalah olivine.
Temperatur menurun terus dan pembentukan mineral
berjalan sesuai dengan temperaturnya. Mineral yang
terakhir

terbentuk adalah

biotit,

ia

dibentuk dalam

temperature yang sangat rendah.


Mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral
yang sangat tidak stabil dan mudah sekali terubah
menjadi mineral lain terutama mineral yang berada di
bawahnya.Sedangkan

mineral

yang

dibentuk

pada

temperatur yang lebih rendah adalah mineral yang paling


stabil.
Mineral-mineral
(continous

series)

yang
diwakili

berada
oleh

di

sebelah

mineral

kanan

kelompok

plagioklas, karena ini paling banyak dan tersebar luas di


kerak bumi. Anortit adalah mineral yang pertama kali
terbentuk pada suhu tinggi dan banyak terdapat pada
batuan beku basa seperti gabro atau basal. Andesine
terbentuk pada suhu menengah dan terdapat pada
batuan beku diorite atau andesit. Sedangkan mineral yang
terbentuk pada temperature rendah adalah albit, mineral

ini banyak tersebar pada batuan asam seperti granit dan


riolit.
Mineral-mineral sebelah kanan dan sebelah kiri
bertemu pada mineral potassium feldspar dan menerus ke
muskovit dan terakhir sekali ke kuarsa. Maka mineral
kuarsa adalah mineral yang paling stabil di antara seluruh
mineral baik felsik maupun mafik.
Deret Reaksi Bowen juga memperlihatkan penurunan
temperature

dari

atas

ke

bawah

resistansi

mineral

bertambah dari atas ke bawah. Sehingga mineral yang


pertama sekali terbentuk seperti olivine atau anortit
paling mudah mengalami pelapukan. Semakin kea rah
bawah

mineral

semakin

tahan

terhadap

pelapukan,

seperti mineral kuarsa adalah mineral paling tahan


terhadap pelapukan.

Sumber :
http://darkwing.uoregon.edu/~cashman/GEO311/311page
s/L10-mafic%20rocks.htm

Daftar Pustaka

Graha, Doddy Setia. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung :


Nova
Noor, Djauhari. 2011. Geologi Untuk Perencenaan. Bogor :
Graha Ilmu
Suharwanto. 2010. Petunjuk Praktikum Mineralogi
Petrologi. Yogyakarta : Laboratorium Mineralogi
Petrologi UPN Veteran Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai