Home
Home
Home
tanah dasar dan roda kendaraan yang berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana
berarti. Maka dari itu sudahkewajiban kita untuk mengetahui mulai dari penyebab
kerusakan dan cara pemeliharaan jalan tersebut. Agar tercipta jalan yang aman,nyaman
dan memberikan manfaat yang signifikan bagi kesinambungan dan keberlangsungan
hidup masyarakat luas dan menjadi salah satu factor menjadikannya peningkatan
Jika kita kaji secara teori dan realita yang sudah berjalan selama ini, dalam
pembangunan jalan ada banyak hal yang harus diperhatikan lebih mendetail dan teliti
baik itu dari perencanaan jalan itu sendiri maupun pelaksanaan tentunya. Kita sebagai
pengguna jalan pastinya menginginkan jalan yang kita pakai itu aman, nyaman, bersih
dll. Maka dari itu kerusakan yang terjadi dijalan tersebut harus ditanggulangi dan
Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang
digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah batuan pecah
atau batu belah ataupun bahan lainnya. Bahan ikat ang dipakai adalah aspal, semen
ataupun tanah liat. Apapun jenis perkerasan lalu lintas, harus dapat memfasilitasi
sejumlah pergerakan lalu lintas, apakah berupa jasa angkutan lalu lintas, berupa jasa
angkutan manusia, atau berupa jasa angkutan barang berupa seluruh komoditas yang
diijinkan untuk berlalu lalang disitu. Dengan beragam jenis kendaraan dengan angkutan
barangnya, akan memberikan variasi beban ringan, sedang sampai berat. Jenis
kendaraan penumpang akan memberikan pula sejumlah variasi.Dan hal itu harus
didukung oleh perkerasan jalan, daya dukung perkerasan jalan raya ini akan menentukan
kelas jalan yang bersangkutan, misalnya jalan kelas 1 akan menerima beban besar
dibanding jalan kelas 2. Maka dilihat dari mutu perkerasan jalan sudah jelas berbeda.
Persyaratan umum dari suatu jalan adalah dapatnya menyediakan lapisan permukaan
yang selalu rata dan kuat, serta menjamin keamanan yang tinggi untuk masa hidup yang
cukup lama, dan yang memerlukan pemeliharaan yang sekecil-kecilnya dalam berbagai
cuaca. Tingkatan sampai dimana kita akan memenuhi persyaratan tersebut tergantung
dari imbangan antara tingkat kebutuhan lalu lintas, keadaan tanah serta iklim yang
adalah lapisan atas dari badan jalan yang dibuat dari bahan-bahan khusus yang bersifat
menyusunnya, konstruksi perkerasan jalan dibedakan atas beberapa jenis antara lain:
sebagai bahan pengikat dimana pelat beton dengan atau tanpa tulangandiletakkan di
atas tanah dasar dengan atau tanpa lapis pondasi bawah sehingga beban lalulintas
perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur di atas perkerasan kaku, atau
Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan
terdiri :a. Flexible pavement (perkerasan lentur).b. Rigid pavement (perkerasan kaku).c.
Loading...
Lapisan tanah dasar adalah lapisan tanah yang berfungsi sebagai tempat
Menurut Spesifikasi, tanahdasar adalah lapisan paling atas dari timbunan badan jalan
setebal 30 cm, yang mempunyai persyaratan tertentu sesuai fungsinya, yaitu yang
Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya baik,
atau tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau tanah yang distabilisasi dan
lain lain. Ditinjau dari muka tanah asli, maka lapisan tanah dasar dibedakan atas :
Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat-
sifat dan dayadukung tanah dasar.Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar
• Daya dukung tanah yang tidak merata akibat adanya perbedaan sifat-sifat tanah pada lokasiyang
berdekatan atau akibat kesalahan pelaksanaan misalnya kepadatan yang kurang baik.
Lapis pondasi bawah adalah lapisan perkerasan yang terletak di atas lapisan
tanah dasar dan dibawah lapis pondasi atas.Lapis pondasi bawah ini berfungsi sebagai :
• Bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda ke tanah dasar.
• Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis pondasi
atas.
• Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akibat lemahnya
• Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan
Lapisan pondasi atas adalah lapisan perkerasan yang terletak di antara lapis
• Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan menyebarkan
Bahan-bahan untuk lapis pondasi atas ini harus cukup kuat dan awet sehingga dapat
Lapisan permukaan adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan beban roda
• Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap ke lapisan
dibawahnya.Apabila dperlukan, dapat juga dipasang suatu lapis penutup / lapis aus
(wearing course) di ataslapis permukaan tersebut. Fungsi lapis aus ini adalah sebagai
lapisan pelindung bagi lapis permukaan untuk mencegah masuknya air dan untuk
Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri
atas plat(slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga
tidak ada) di atastanah dasar. Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton sering
disebut sebagai lapis pondasikarena dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton di
atasnya yang berfungsi sebagai lapispermukaan. Perkerasan beton yang kaku dan
dasra yang cukup luas sehingga bagian terbesar darikapasitas struktur perkerasan
Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh
dari teballapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan. Karena yang paling
kekuatan beton itu sendiri. Adanyaberagam kekuatan dari tanah dasar dan atau pondasi hanya
berpengaruh kecil terhadapkapasitas struktural perkerasannya.Lapis pondasi bawah jika
digunakan di bawah plat beton karena beberapa pertimbangan, yaituantara lain untuk
kembang-susut yang terjadi pada tanah dasar dan untuk menyediakan lantai
kerja(working platform) untuk pekerjaan konstruksi. Secara lebih spesifik, fungsi dari lapis
pondasibawah adalah :
· Menaikan harga modulus reaksi tanah dasar menjadi modulus reaksi gabungan
· Menyediakan lantai kerja bagi alat –alat berat selama masa kostruksi
bersama air padadaerah sambungan, retakan atau pada bagian pinggir perkerasan,
akibat lendutan atau gerakanvertikal plat beton karena beban lalu lintas, setelah adanya
dibandingkan dengan perkerasan lenturyang sudah lama dikenal dan lebih sering
Pada awal mula rekayasa jalan raya, plat perkerasan kaku dibangun langsung di
atas tanahdasar tanpa memperhatikan sama sekali jenis tanah dasar dan kondisi
drainasenya. Pada umumnya dibangun plat beton setebal 6–7 inch. Dengan
bertambahnya beban lalu-lintas, khususnya setelah Perang Dunia ke II, mulai disadari
bahwa jenis tanah dasar berperan pentingterhadap unjuk kerja perkerasan, terutama
tidak biasa membuat pelat beton dengan penebalan di bagian ujung/ pinggir untuk
mengatasi kondisi tegangan struktural yang sangat tinggi akibat beban truk yangsering
lewat di bagian pinggir perkerasan. Kemudian setelah efek pumping sering terjadi pada
kebanyakan jalan raya dan jalan bebas hambatan, banyak dibangun konstruksi
pekerasan kaku yang lebih tebal yaitu antara 9 –10 inch. Guna mempelajari hubungan
antara beban lalu-lintas dan perkerasan kaku, pada tahun 1949 di Maryland USA telah
dibangun Test Roads atau JalanUji dengan arahan dari Highway Research Board, yaitu
terhadap unjuk kerja perkerasan kaku. Perkerasan beton pada jalan uji dibangun setebal
potongan melintang 9 – 7 –9 inch, jarak antara siar susut 40 kaki, sedangkan jarak antara
siar muai 120 kaki. Untuk sambungan memanjang digunakan dowel berdiameter 3/4 inch
dan berjarak 15 inch di bagian tengah. Perkerasan beton uji ini diperkuat dengan wire
mesh. Tujuan dari program jalan uji ini adalahuntuk mengetahui efek pembebanan relatif
dan konfigurasi tegangan pada perkerasan kaku.Beban yang digunakan adalah 18.000
lbs dan 22.400 pounds untuk sumbu tunggal dan 32.000serta 44.000 pounds pada
sumbu ganda.
Hasil yang paling penting dari program uji ini adalah bahwa perkembangan retak
pada pelatbeton adalah karena terjadinya gejala pumping. Tegangan dan lendutan yang
diukur pada jalan uji adalah akibat adanya pumping. Selain itu dikenal juga AASHO Road
Test yang dibangun di Ottawa, Illinois pada tahun 1950. Salah satu hasil yang paling
penting dari penelitian pada jalanuji AASHO ini adalah mengenai indeks pelayanan.
Penemuan yang paling signifikan adalah adanya hubungan antara perubahan repetisi
beban terhadap perubahan tingkat pelayanan jalan. Pada jalan uji AASHO, tingkat
pelayanan akhir diasumsikan dengan angka 1,5 (tergantung juga kinerja perkerasan
adanya sambungan dan tulangan plat beton perkerasan kaku, perkerasanbeton semen
· Perkerasan beton semen biasa dengan sambungan tanpa tulangan untuk kendali retak.
· Perkerasan beton semen biasa dengan sambungan dengan tulangan plat untuk
kendaliretak. Untuk kendali retak digunakan wire mesh diantara siar dan
daribaja tulangan dengan prosentasi besi yang relatif cukup banyak (0,02 % dari
luaspenampang beton).Pada saat ini, jenis perkerasan beton semen yang populer dan
menerus.