IFRS Makalah Kelompok 2
IFRS Makalah Kelompok 2
IFRS Makalah Kelompok 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah lembaga pemberi jasa pelayanan kesehatan dan seiring
1
2
pelayanan rawat inap ataupun pelayanan gizi. Dengan demikian obat tidak
hanya sebagai barang medis tetapi juga merupakan barang ekonomi strategis
BAB II
PEMBAHASAN
rumah sakit pada umumnya adalah Industri Farmasi atau Pedagang Besar
Farmasi. Untuk memperoleh obat atau sediaan obat yang bermutu baik,
perlu dilakukan pemilihan pemasok obat yang baik dan produk obat yang
rumah sakit. Kriteria pemilihan pemasok sediaan farmasi untuk rumah sakit
yang buruk
obat yang selalu tersedia dan dengan mutu yang tertinggi, dengan harga
C. Kewajiban Pemasok
bawah ini:
Ketentuan Teknis
4. Nama dan alamat manufaktur dari bentuk sediaan akhir dan pengemas
penggunaan yang tepat dari sediaan obat harus tersedia secara rutin.
produknya.
IFRS dan pemasok industri farmasi harus saling bekerja sama dalam
2004:292).
Dalam pengadaan sediaan obat untuk rumah sakit, IFRS harus menerapkan
sediaan akhir yang lebih ketat untuk peningkatan mutu. Dengan pendekatan
ini, mutu yang lebih baik dapat dicapai dengan pengeluaran dan pemborosan
7
yang meningkat dan harga yang lebih tinggi. Hal ini berlawanan dengan
Salah satu strategi untuk meningkatkan komunikasi antara IFRS dan industri
mendiskusikan standar di rumah sakit bagi PPF, selain itu dapat digunakan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemasok obat untuk rumah sakit adalah upaya kebutuhan obat dan
perbekalan kesehatan sesuai dengan jenis, jumlah dan mutu yang telah di
B. Saran
Pemasok obat di rumah sakit harus diadakan secara intensif dan perlu
DAFTAR PUSTAKA
University Press.
Siregar, Farmasi Rumah Sakit; Teori dan Penerapan, EGC, Jakarta. 2004.