Laporan PKL Kel 4 (Bab 1-5)
Laporan PKL Kel 4 (Bab 1-5)
Laporan PKL Kel 4 (Bab 1-5)
INDUSTRI FARMASI
Disusun oleh :
INDUSTRI FARMASI
Disusun oleh :
dengan batas waktu yang telah ditentukan. Laporan PKL ini disusun
dari segi penyampaian yang menjadikan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
Amin.
Malang, 13 Maret 2020
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Industri PT. Balatif menerapkan standar baku kontol kualitas disetiap alur
proses produksi mulai dari pengadaan bahan baku hingga pengiriman akhir
produk jadi. PT. Balatif merupakan industri yang memproduksi salah satunya
yaitu bahan yang terbuat dari herbal, produk herbal ini yaitu terbuat dari bahan
Obat tradisional terbuat dari bahan yang berasal dari tanaman, hewan dan
mineral yang sering diperoleh dari berbagai sumber geografis atau sumber
komersial lainnya. Produksi dan proses awal memiliki pengaruh langsung pada
kualitas obat tradisional, oleh sebab itu penerapan CPOTB dalam pembuatan obat
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) bertujuan untuk menjamin obat
mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang menangani. Maka dari itu, standar
CPOTB sangat penting untuk diterapkan sehingga menjadi nilai tambah bagi
Produksi obat tradisional ini terdapat sediaan padat, liquid dan solid
sehingga pada alur produksi dibedakan sejak bahan datang hingga bahan jadi.
Sehingga perlu adanya komponen pendukung yang ada pada tiap industri farmasi
yaitu personalia, ruangan atau bagunan dan fasilitas pabrik, peralatan serta metode
pembentukan dan penerapan sistem pemastian mutu yang ditunjang dengan sarana
tugas dan fungsinya dan tersedia dalam jumlah yang cukup. Personalia harus
dalam keadaan sehat dan mampu menangani tugas yang dibebankan kepadanya
(CBOTB, 2015).
desain, konstruksi dan tata letak yang memadai untuk memudahkan alur produksi
dan dapat berlangsung dengan aman pada saat pembuatan produk sediaan.
bangun kontruksi yang tepat, ukuran yang memadai serta ditempatkan dengan
tepat, sehingga mutu yang dirancang bagi tiap produk terjamin secara seragam,
sehingga memudahkan untuk pembersihan dan perawatan pada alat (CPOTB,
2015).
Metode yang digunakan harus sesuai dengan macam alur produksi, yaitu
produk sediaan padat, liquid serta cair. Jika tidak sesuai dengan alur produksi,
maka akan terjadi kerusakan pada bahan maupun produk serta adanya kontaminan
1.2 Tujuan
Untuk apa alur produksi sediaan cair, solid dan semi solid harus disesuaikan
dengan CPOTB?
1.3 Manfaat
Dapat memahami alur produksi sediaan cair, solid dan semi solid yang
TINJAUAN PUSTAKA
obat tradisional yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan. Tujuan dari CPOTB
adalah untuk tercapainya aspek yang terkait dengan produksi dan pengendalian
Aspek dalam Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) yaitu meliputi:
1. Manajemen mutu
diterapkan secara benar serta menginkoporasi Cara Pembuatan Obat yang Baik
2. Personalia
manusia, oleh sebab itu, industri Obat Tradisonal (IOT) harus bertanggung jawab
untuk menyediakan personil yang berkualitas dalam jumlah yang memadai untuk
konstruksi serta letak yang memadai agar memudahkan pelaksanaan kerja dan
4. Peralatan
kontruksi yang tepat dan ukuran yang memadai serta ditempatkan dan
dikualifikasi dengan tepat agar mutu obat terjamin sesuai dengan desain dan untuk
penumpukan debu atau kotoran yang umumnya buruk pada mutu produk (BPOM,
2015).
5. Produksi
obat tradisional yang memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi kentetuan izin
produksi dan izin edar (registrasi), produksi ini dilakukan dan diawasi oleh
dalam penyimpanan ini hendaklah diberi percahayaan yang memadai agar semua
kegiatan dapat dilakukan secara akurat dan aman. Semua personil yang terlibat
personel yang tidak boleh dibebani tanggung jawab yang berlebihan untuk
7. Pengawasan Mutu
pengujian serta dalam pengaturan dan prosedur penulasan yang menjamin bahwa
semua pengujian relevan yang telah dilakukan bahwa bahan tidak diluluskan
untuk dipakai atau produk diluluskan untuk dijual atau disalurkan, sampai mutu
pada kegiatan laboratorium, tapi harus terlibat dalam semua keputusan yang
produksi yang ada dalam upaya menciptakan suatu produk, baik barang atau jasa
yang memiliki manfaat bagi konsumen. Produksi ini juga dapat disebut sebagai
peralatan sehingga menghasilkan suatu produk yang lebih bernilai dari bahan
awalnya.
sebuah barang dimana. Dimana hasil dari produksi ini ditujukan untuk membuat
nantinya.
2.4 Personal produksi
manusia. Oleh sebab itu, Industri Obat Tradisional (IOT) harus bertanggung
instruksi higiene yang berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini untuk mencegah
lain :
a. Alat pelindung diri harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap
bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tiap personil
b. Berat alat hendaknya seringan dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
penggunaannya
Tiap area alat pelindung diri yang dipakai akan berbeda tergantung dengan
kondisi dan bahaya yang dapat ditimbulkan pada area tersebut yaitu alat
Pelindung Diri pada Black Area, alat Pelindung Diri pada Grey Area, alat
yang memadai, serta disesuaikan kondisinya dan dirawat dengan baik untuk
antara lain:
a. Lokasi bangunan harus jauh dari lingkungan masyarakat, hal ini bertujuan
c. Bangunan dekat dengan sumber mata air, hal ini bermaksud agar saat
Aspek dalam bangunan berupa suatu ruangan yang di bangun dalam suatu
menutup pori pori lantai juga dapat menyamarkan lantai yang retak serta
memiliki daya serap yang tinggi apabila lantai basah atau becek sehingga
3. Memiliki pengatur suhu, tekanan, serta cahaya, hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya kerusakan bahan yang ada seperti bahan yang mudah
menguap pada suhu tinggi atau bahan yang tercemar oleh mikroba.
pencemaran silang, penumpukan debu atau kotoran, dan dampak lain yang
bekerja dalam ruangan atau kondisi mesin sedang beroperasi (in operation).
a. Black area
Ruangan atau pun area yang termasuk dalam kelas ini adalah gudang,
sekunder.
b. Grey area
Ruangan atau pun area yang masuk dalam kelas ini adalah ruang produksi
mengenakan gowning (pakaian dan sepatu grey). Antara black area dan
c. White area
Ruangan yang masuk dalam area ini adalah ruangan yang digunakan untuk
partikel). Antara grey area dan white area dipisahkan oleh ruang ganti
a. Ruang Kelas I
keadaan steril. Seperti sediaan injeksi, infus, tetes mata, dan salep mata.
b. Ruang Kelas II
ruang kelas I.
c. Ruang Kelas III
Ruang kelas III digunakan sebagai ruang produksi non steril seperti
mikrooganisme. Pada ruang ini terdapat AHU (Air Handling Unit) dan
udara pada ruang kelas ini, yakni Prefilter yang menyaring udara sebesar
60%, Medium filter yang menyaring udara sebesar 90%, dan Hepa filter
d. Ruang Kelas IV
kantor atau ruang lainnya. Udara di dalam ruangan ini tidak steril karena
1. Alat atau mesin pembuat masa / adonan sediaan yang homogen dan higienis
2. Alat pencetak atau pemotong sediaan menjadi bentuk sediaan padat yang
seragam
1. Alat pembuat adonan dodol atau sediaan setengah padat yang homogen dan
higienis
2. Alat pencetak atau pemotong yang dapat menghasilkan sediaan setengah
1. Alat ekstraksi atau alat pengolah bahan atau campuran bahan menjadi sediaan
cair
2. Alat atau mesin pengaduk campuran bahan menjadi sediaan cair yang
homogen.
3. Alat atau mesin penyaring untuk mendapatkan cairan tanpa partikel atau
endapan
4. Alat atau mesin pengisi cairan untuk menghasilkan volume sediaan cair yang
cairan tiap wadah terhadap volume rata-rata 10 isi wadah tidak lebih dari
5%
5. Alat pembuatan sediaan cairan obat dalam hendaklah terpisah dengan alat
Granulation
Comperession Bistering
Material
Coating
Machine
Man
Mixing Secondary
Liquid Filling Packaging
Management Filtering
Method
Topical
Mixing Filling
Alur produksi memiliki 4 metode yang terdiri dari manajemen, manusia,
bahan baku, dan mesin. Bahan baku akan di proses dengan mesin yang terdiri
setelah itu terjadi proses pengisian sediaan padat, cair, dan liquid, lalu dikemas
Milling
Compressi
Bistering Coating Blending
ng
Cartoning
Dalam proses pembuatan sediaan padat, bahan baku akan ditimbang, lalu
Raw
Dispensing Mixing Filtering
Material
Filling
Cartoning Labelling Capping
Dalam proses pembuatan sediaan cair, bahan baku akan ditimbang, lalu
Fase minyak
Holding
Filling tube
Cartoning
Pada proses produksi sediaan liquid ada 2 fase yaitu fase minyak dan fase
air, di fase minyak dan fase air dilakukan proses pencampuran pada suhu yang
sama, setelah itu didinginkan lalu dikemas dengan tabung pengisi, setelah itu di
BAB III
STUDY KASUS
studi kasus yang diajukan oleh penulis yaitu mengenai alur produksi obat sediaan
liquid, solid dan semi solid yang terkait dengan CPOTB. Alur produksi
merupakan Alur tindakan pengolahan bahan baku dasar sebagai sebuah barang
dimana hasil dari produksi ini ditujukan untuk membuat sebuah produk yang
sesuai kebutuhan sehingga menghasilkan suatu produk yang lebih bernilai dari
Didalam suatu alur produksi perlu adanya komponen pendukung yang ada
pada tiap industri farmasi yaitu aspek dari CPOB atau CPOTB yang meliputi
manajemen mutu, personalia, ruangan atau bagunan dan fasilitas pabrik, peralatan
serta metode yang ditetapkan setiap sediaan produk sampai dengan penyimpanan
dan pengiriman produk. Dalam hal ini sangat penting untuk diketahui oleh para
pemilik suatu industri farmasi maupun para pengusaha yang ada pada bidang
farmasi mengenai adanya penjelasan mengenai Alur produksi sediaan liquid, solid
dan semi solid apakah sudah sesuai dengan CPOTB atau belum, alur produksi ini
sangat penting untuk tercapainya aspek yang terkait dengan produksi dan
pengendalian mutu, serta pembuatan obat yang diperlukan pengendalian
menyeluruh untuk menjamin konsumen agar dapat menerima obat yang bermutu
tinggi.
Sehingga para masyarakat yang terjun maupun yang berada pada dunia
farmasi mengetahui alur produksi sediaan obat maupun obat tradisional tidak akan
Obat yang Baik (CPOB) dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik
pengggunaannya.
BAB IV
PEMBAHASAN
semua bentuk sediaan obat. IOT dapat dibedakan menjadi empat, diantaranya IOT
(Industri Obat Tradisional), IEBA (Industri Ekstrak Bahan Alam), UKOT ( Usaha
Kecil Obat Tradisioanal, dan UMOT ( Usaha mikro obat tradisional ). IOT dan
IEBA bisa membuat semua jenis sediaan obat sedangkan UKOT dan UMOT
hanya boleh membuat sediaan obat tradisional dalam bentuk parem, pilis, tapel,
rajangan dan cairan obat luar. Produksi obat tradisional ini terdapat sediaan padat,
liquid dan solid sehingga pada alur produksi dibedakan sejak bahan datang hingga
bahan jadi. Sehingga perlu adanya komponen pendukung yang ada pada tiap
industri farmasi yaitu personalia, ruangan atau bagunan dan fasilitas pabrik,
Semua penerimaan, pengeluaran dan jumlah bahan awal tersisa harus dicatat yang
atau penyerahan, tanggal pelulusan dan tanggal kadaluarsa bila ada. Bahan awal
yang diterima harus dikarantina terlebih dahulu sampai disetujui dan diluluskan
untuk pemakaian oleh kepala pengawasan mutu. Bahan awal di area
Stok bahan awal harus diperiksa secara berkala untuk memastikan bahwa wadah
tertutu rapat, diberi label dengan benar dan dalam kondisi yang baik. bahan awal
yang mudah rusak karena terpapar panas harus disimpan di dalam ruang yang
suhu udaranya dikondisikan dengan ketat, bahan yang peka terhadap kelembapan
atau cahaya harus disimpan di bawah kondisi yang dikendalikan dengan tepat.
Bahan awal harus di sampling dan dilakukan pengujian ulang secara berkala
dengan spesifikasi yang ditetapkan. Hanya bahan yang sudah diluluskan oleh
Bagian Pengawasan Mutu dan masih dalam masa simpan atau tanggal uji ulang
yang boleh digunakan. Penyerahan bahan awal dilakukan oleh personal yang
Bahan awal yang sudah lulus uji dan layak digunakan kemudian di produksi
sediaan berbeda. Alur produksi sediaan padat atau solid dimulai dari penimbangan
bahan baku, lalu dilakukan proses pencampuran dan pembuatan granul kemudian
sudah dicetak kemudian di salut lalu dikemas dengan pengemasan sekunder dan
kritis seperti waktu, kecepatan, dan suhu untuk tiap proses pencampuran,
dan dipantau selama proses berlangsung serta dicatat dalam catatan bets. Kantong
filter yang di pasang pada mesin pengering fluid bed tidak boleh dipakai untuk
produk yang berbeda tanpa dicuci terlebih dahulu. Untuk produk yang berisiko
tinggi atau yang dapat menimbulkan sensitisasi harus menggunakan kantong filter
khusus bagi masing-masing produk. Udara yang masuk kedalam alat pengering
silang oleh debu yang keluar dari alat pengering. Dalam ruag produksi tablet
harus selalu tersedia alat timbang yang akurat dan telah dikalibrasi untuk
pemantauan bobot tablet selama proses berlangsung. Tablet yang diambil dari
ruang produksi untuk keperluan pengujian atau keperluan lain tidak boeh
disingkirkan ditempatkan pada wadah yang ditandai dengan jelas mengenai status
dan jumlahnya dicatat pada catatan pengolahan bets. Setiap sebelum dan setelah
dipakai punch dan die harus diperiksa keausan dan kesesuaiannya terhadap
spesifikasi.
Produksi sediaan cair, krim dan salep mudah terkena kontaminasi terutama
terhadap mikroba atau kontaminan lain selama proses pembuatan. Oleh karena itu
sistem tertutup untuk produksi dan transfer sangat dianjurkan. Area produksi
dimana produk atau wadah berisi tanpa tutup terpapar ke lingkungan harus diberi
ventilasi yang efektif dengan udara yang disaring. Tangki, wadah, pipa dan pompa
peralatan dari kaca sedapat mungkin dihindari. Bahan baja tahan karat bermutu
tinggi merupakan bahan pilihan untuk bagian peralatan yang bersentuhan dengan
produk. Kualitas kimia dan mikrobiologi air yang digunakan harus ditetapkan dan
proliferasi mikroba. Sistem sanitasi secara kimiawi pada sistem air harus diikuti
pembilasan yang telah divalidasi agar sisa bahan sanitasi yang dapat dihilangkan
campuran, suspeni dan produk lain selama pengisian. Proses pencampuran dan
produk selalu dalam keadaan homogen. Apabila produk ruahan tidak langsung
dikemas harus dibuat ketetapan mengeni waktu paling lama produk ruahan boleh
ketat untuk menjaga identitas, keutuhan dan mutu produk akhir yang dikemas.
risiko kontaminasi silang, kecampuran atau substitusi. Produk yang berbeda tidak
boleh dikemas berdekatan kecuali ada segregasi fisik atau sistem lain yang dapat
memberikan jaminan yang sama. Sebelum dilakukan pengemasan harus
memastikan bahwa area kerja, jalur pengemasan, mesin pencetakan dan peralatan
lain telah bersih seta bebas dari produk lain, bahan, atau dokumen yang digunakan
Semua bahan pengemasan dan bahan cetak lain harus diperiksa dan diverifikasi
Induk.
BAB V
KESIMPULAN
standar baku kontol kualitas disetiap alur proses produksi mulai dari pengadaan
yang memproduksi salah satunya yaitu bahan yang terbuat dari herbal, pada
produk herbal ini yaitu terbuat dari bahan alami tradisional yang berkualitas
dengan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik bertujuan untuk menjamin
ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaanya, dalam mutu produk ini
itu, standar CPOTB sangat penting untuk diterapkan menjadi nilai tambah bagi
ini terdapat sediaan padat, liquid dan solid sehingga pada alur produksi dibedakan