Kti Cover Bab 1 2 3
Kti Cover Bab 1 2 3
Kti Cover Bab 1 2 3
Oleh :
HENI KUSDANA
NIM. 1714277008
Menyetujui
Pembimbing I
Ciamis, ...................................
NIK/NIP
Pembimbing II
Ciamis, ....................................
NIK/NIP
Mengetahui,
Ketua
Program Studi D III Farmasi
NIK/NIP
PENGESAHAN
Mengesahkan,
Mengetahui
............................................... ...............................................
NIK/NIP NIK/NIP
PERSETUJUAN
Menyetujui
Pembimbing I
Ciamis, ...................................
NIK/NIP
Pembimbing II
Ciamis, ....................................
NIK/NIP
Mengetahui,
Ketua
Program Studi D III Farmasi
NIK/NIP
PENGESAHAN
Mengesahkan,
Mengetahui
............................................... ...............................................
NIK/NIP NIK/NIP
PERNYATAAN
Heni kusdana
1714277008
INTISARI
KATA PENGANTAR
B. Rumusan Masalah
Bagaimana sistem penyimpanan obat di Gudang Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Patroman Medical Centre di gudang penyimpanan obat
Instalasi farmasi di Rumah Sakit Patroman Medical Centre.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Bagaimana sistem penyimpanan obat di Gudang
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Patroman Medical Centre mulai di gudang
penyimpanan obat Instalasi farmasi di Rumah Sakit Patroman Medical
Centre.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Peneliti
Dapat memperoleh pengetahuan, wawasan, pengalaman, dalam
mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang terjadi pada
penyimpanan obat di rumah sakit Patroman Medical Centre.
2. Manfaat Bagi Rumah Sakit Patroman Medical Centre.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pengambil
keputusan sebagai bahan masukan untuk pengembangan dan
penyempurnaan sistem penyimpanan obat di gudang farmasi Rumah
Patroman Medical Centre menjadi lebih efektif, sehingga meningkatkan
kualitas pelayanan rumah sakit
3. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai referensi dan untuk penelitian selanjutnya
terkait sistem penyimpanan obat di gudang Instalasi farmasi rumah
sakit Patroman Medical Centre.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sistem penyimpanan obat
di Gudang instalasi Farmasi Rumah Sakit Patroman Medical Centre pada
bulan desember tahun tahun 2019 dan bulan januari tahun 2020.
Penelitian ini dilaksanakan di Gudang instalasi Farmasi Rumah Sakit
Patroman Medical Centre dengan observasi langsung, wawancara
mendalam dan telaah dokumen. Informan dalam penelitian ini terdiri dari
Kepala Instalasi farmasi, Petugas Gudang Farmasi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah sakit
1. Pengertian rumah sakit
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72 tahun 2016 Rumah
Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelanggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang meliputi
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Upaya diselegarakan
dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan
pemeliharaan kesehatan (Rehabilitasi) yang diselenggarakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Sedangkan Menurut undang-undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Rumah Sakit harus tetap mampu meningkatkan pelayanan kesehatan yang
lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Menurut undang-undang Nomor 44 tahun 2009, Berikut merupakan
tugas dari Rumah sakit secara umum, yaitu :
1) Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis,
2) Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan
penunjang medis tambahan,
3) Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman,
4) Melaksanakan pelayanan medis khusus,
5) Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan,
6) Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi,
7) Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan,
8) Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan
rawat tinggal (observasi), Melaksanakan pelayanan rawat inap,
9) Melaksanakan pelayanan administratif,
10) Melaksanakan pendidikan para medis,
11) Membantu pendidikan tenaga medis umum,
12) Membantu pendidikan tenaga medis spesialis,
13) Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan,
14) Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi.
2) Rumah sakit privat, yaitu rumah sakit yang dikelola oleh badan
hukum dengan tujuan profit yang berbentuk perseroan terbatas
atau persero. Rumah sakit privat meliputi :
a. Rumah sakit milik yayasan.
b. Rumah sakit milik perusahaan.
c. Rumah sakit milik penanam modal (dalam negeri dan luar
negeri).
d. Rumah sakit milik badan hukum lain.
B. Instalasi Farmasi
Instalasi Farmasi adalah unit pelaksana fungsional yang
menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah
Sakit. Para petugas yang melayani di instalasi farmasi RS, seperti apoteker
dan tenaga teknis kefarmasian. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah
lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker
dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi,
Ahli Madya Farmasi, dan Analis Farmasi (Permenkes RI, 2016)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun
2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Pasal 3 ayat (2)
menyebutkan bahwa Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
bahan medis habis pakai sebagaimana dimaksud meliputi: perencanaan,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian,
pencatatan dan pelaporan.
Pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi
kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk
pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Farmasi rumah sakit bertanggung jawab terhadap semua barang farmasi
yang beredar di rumah sakit tersebut (Depkes RI, 2004).
Tugas utama IFRS adalah pengelolaan mulai dari perencanaan,
penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayanan langsung kepada
penderita sampai dengan pengendalian semua perbekalan kesehatan yang
beredar dan digunakan dalam rumah sakit baik untuk penderita rawat
tinggal, rawat jalan maupun untuk semua unit termasuk poliklinik rumah
sakit. Berkaitan dengan pengelolaan tersebut, IFRS harus menyediakan
terapi obat yang optimal bagi semua penderita dan menjamin pelayanan
yang bermutu tertinggi dan yang paling bermanfaat dengan biaya minimal.
Menurut Permenkes No. 72 Tahun 2016 Tugas Instalasi Farmasi,
meliputi:
1. menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi
seluruh kegiatan Pelayanan Kefarmasian yang optimal dan profesional
serta sesuai prosedur dan etik profesi;
2. melaksanakan pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai yang efektif, aman, bermutu dan efisien;
3. melaksanakan pengkajian dan pemantauan penggunaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai guna
memaksimalkan efek terapi dan keamanan serta meminimalkan risiko;
4. melaksanakan Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE) serta
memberikan rekomendasi kepada dokter, perawat dan pasien;
5. Berperan aktif dalam Komite/Tim Farmasi dan Terapi;
6. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan
Pelayanan Kefarmasian;
7. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan
formularium Rumah Sakit.
C. Obat
Obat adalah benda yang bisa difungsikan untuk merawat penyakit,
membebaskan gejala atau memodifikasi proses kimia dalam tubung
masing- masing. Obat merupakan zat yang digunakan untuk diagnosis,
mengurangi rasa sakit dan mengobati atau mencegah peyakit yang terjadi
atau dialami oleh manusia maupun hewan.
Berdasarkan Kebijakan Obat Nasional, Departemen Kesehatan RI,
2005. Obat adalah paduan bahan-bahan yang siap untuk digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam upaya penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.
D. Penyimpanan obat
1. Pengertian penyimpanan obat
Menurut Kemenkes RI tahun 2010 tentang Materi Pelatihan
Manajemen Kefarmasian Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota, penyimpanan
adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara
menempatkan obat dan perbekalan kesehatan yang diterima pada tempat
yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak
mutu obat dan perbekalan kesehatan.
Tujuan dari penyimpanan obat adalah untuk Menjaga ketersediaan
jumlah (kuantitas) obat dan menjaga mutu (kualitas) obat, Menghindari
penyalahgunaan dan penggunaan yang salah, Menjaga kelangsungan
persediaan dan Memudahkan pencarian dan pengawasan.
E. Gudang
F. Sistem
Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen (subsistem) di dalam
suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi.
Didalam suatu sistem terdapat elemen-elemen atau bagian-bagian dimana
didalam nya juga membentuk suatu proses dalam suatu kesatuan, maka
disebut sub sistem (bagian dari sistem). Selanjutnya subsistem tersebut
juga terjadi suatu proses berfungsi sebagai sebagai suatu kesatuan sendiri
sebagai suatu kesatuan sendiri sebagai bagian dari subsistem tersebut.
Sistem terbentuk dari elemen atau bagian yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi. Apabila salah satu bagian atau subsistem tidak
berjalan dengan baik, maka akan mempengaruhi bagian yang yang lain.
Secara garis besarnya elemen-elemen dalam sistem itu sebagai berikut
(Notoatmodjo, 2011) :
G.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Variabel Dan Definisi
C. Bahan Dan Alat
D. Pengumpulan Data
E. Prosedur Penelitian
F. Pengolahan Data Dan Analisis Data
G. Lokasi Dan Waktu Penelitian