Analisa Jembatan Beton Prategang
Analisa Jembatan Beton Prategang
Analisa Jembatan Beton Prategang
Dengan memanjatkan puji syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah Konstruksi Bangunan Sipil dengan
judul Analisis Kelayakan dan Kelayanan Jembatan Beton Prategang Prategang Perumahan Grand
Depok City, Depok, Jawa Barat. Laporan ini merupakan pertanggung jawaban dari pembelajaran
yang telah kami laksanakan, sekaligus sebagai salah satu bukti tertulis dalam tugas yang telah
kami lakukan.
Pada makalah ini kami menganalisa masalah kerusakan pada jembatan beton prategang.
Kami senantiasa menghaturkan terima kasih berkat adanya dukungan dan bimbingan dari semua
pihak. Oleh karena itu kami sebagai penyusun laporan banyak mengucapkan terima kasih sebesar
- besarnya kepada :
Dengan tersusunnya laporan ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi semua pihak
pembaca, khususnya bagi kami selaku penyusun laporan dan umumnya bagi semua kalangan
masyarakat. Maka dari itu kami sangat mengharapkan sekali saran dan kritik dari pihak pembaca
yang sifatnya membangun jika laporan kami jauh dari kesempurnaan demi untuk kesempurnaan
lebih lanjut laporan kami.
Penyusun
1
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Jembatan Beton prategang adalah jembatan yang mengalami tegangan internal
dengan besar dan distribusi sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi sampai batas
tertentu tegangan yang terjadi akibat beban eksternal. Dalam merencanakan sebuah
jembatan beton pratekan bentang panjang harus memperhatikan karakteristik, sifat dan
fungsi. Salah satu fungsi dari jembatan beton pratekan adalah untuk jalur kereta api dan
jalan raya.
Pada dasarnya jembatan yang kami tinjau ini dibangun untuk menghubungkan
antara kedua wilayah yang dipisahkan oleh aliran sungai ciliwung. Jembatan ini dibangun
untuk menyatukan antara jalan perkotaan dengan sebuah komplek perumahan yang cukup
luas.
Jembatan yang kami tinjau ini jarang mendapatkan perawatan yang intensif jadi
kerusakan yang terjadi diakibatkan karena umur jembatan yang lumayan tua. Kerusakan
yang terjadi biasanya retak-retak pada sisi jembatan.
2
Bab II
Dasar Teori
3
Gambar 2.1 Ilustrasi beton prategang
Gambar ilustrasi terebut mengilustrasikan dengan cara mendasar, aksi pemberian
prategang pada kedua jenis sistem struktural dan respons tegangan yang dihasilkan. Pada
bagian atas, blok-blok beton bekerja bersama sebagai sebuah balok akibat pemberian gaya
prategang tekan P yang besar. Meskipun mungkin blok-blok tersebut tergelincir dan
dalam arah vertikal mensimulasikan kegagalan gelincir geser. Pada kenyataannya tidak
demikian karena adanya gaya longitudinal P. Dengan cara sama, papan-papan kayu
didalam bagian bawah kelihatannya dapat terpisah satu sama lain sebagai akibat dari
adanya tekanan radial internal yang bekerja padanya. Akan tetapi, sekali lagi karena
adanya prategang tekanan yang diberikan oleh pita logam sebagai bentuk dari pemberian
prategang melingkar. Papan-papan tersebut tetap menyatu.
Dari pembahasan sebelum ini, jelaslah bahwa tegangan permanen dikomponen
struktur prategang diberikan sebelum seluruh beban mati dan beban hidup bekerja, agar
tegangan tari netto yang ditimbulkan oleh beban-beban tersebut dapat dieliminasi atau
sangat dikurangi. Pada beton bertulang, diasumsikan bahwa kuat tarik beton dapat
diabaikan. Hal ini disebabkan gaya tarik yang berasan dari momon lentur yang ditahan
4
oleh lekatan yang terjadi antara tulangan dan beton. Dengan demikian, retak dan defleksi
pada dasarnya tidak dapat kemabil didalam beton bertulang apabila komponen struktur
tersebut telah mencapai kondisi batas pada saat mengalami beban kerja.
Tulangan didalam komponen struktur beton bertulang tidak memberikan gaya dari
dirinya pada komponen struktur tersebut, suatu hal yang berlawanan dengan aksi baja
prategang. Baja yang dibutuhkan untuk menghasilkan gaya prategang didalam komponen
struktur prategang secara aktif memberi beban awal pada komponen struktur prategang
secara aktif memberi beban awal pada komponen struktur, sehingga memungkinkan
terjadinya pemulihan retak dan defleksi. Apabila kuat tarik lentur beton dilampaui,
komponen struktur prategang mulai beraksi seperti elemen beton bertulang.
Dengan mengontrol bersarnya prategang, suatu sistem struktur dapat dibuat
fleksibel atau kaku tanpa mempengaruhi kekuatannya. Pada beton bertulang, perilaku
yang fleksibel seperti ini sangat sulit dicapai apabila pertimbangan ekonomi perlu
dimasukkan dalam desain. Struktur fleksibel seperti tiang fender didermaga harus mampu
menyerap banyak energi, dan beton prategang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Struktur yang didesain untuk menahan getaran besar, seperti pondasi mesin, dapat dengan
mudah dibuat kaku dengan memberikan konstribusi gaya prategang pada pengurangan
deformasi.
5
Gambar 2.2 Dongkrak Hidrolik
6
(a) (b)
Gambar 2.3 Angkur
7
2.3.3 Tegangan Ijin Tarik
Tegangan tarik yang diijinkan terjadi pada penampang beton, boleh
diambil untuk:
a) Beton tanpa tulangan : 0,15 fc
b) Beton prategang penuh : 0,5 fc
Tegangan tarik yang diijinkan terjadi pada penampang beton untuk
kondisi transfer gaya prategang, diambil dari nilai-nilai:
a) Serat terluar mengalami tegangan tarik, tidak boleh melebihi nilai 0,25 fci,
kecuali untuk kondisi di bawah ini.
b) Serat terluar pada ujung komponen struktur yang didukung sederhana dan
mengalami tegangan tarik,tidak boleh melebihi nilai 0,5 fci.
8
Gambar 2.4 Contoh jembatan girder beton prategang
(a)
9
(b)
10
BAB III
DATA HASIL SURVEY
3.2 Lampiran Bukti Survei Jembatan Beton Prategang di depan Perumahan Grand
Depok City
(a)
(b)
12
(c)
Gambar 3.2 Foto bukti survey
Pengambilan foto dilakukan pada tanggal 30 Desember 2016 pukul 13.20 WIB di Grand
Depok City.
Analisa yang akan dilakukan ini berdasarkan atas kriteria perencanaan jembatan.
13
Gambar 3.3 Foto bawah jembatan
Jarak Clearance sudah sesuai dengan kriteria yaitu sebesar 5 m, hal ini sudah dianggap
cukup dikarenakan tidak akan mengganggu struktur jembatan dari benda hanyutan yang
dibawa sungai sungai.
14
Energi kejut yang diberikan pada strukur akan meruntuhkan strukutur atas, berupa
girder dan juga lantai kendaraan. Untuk menguranginya maka diberikan spasi berupa
jalan yang datar mulai dari tumpuan sejauh 5 meter menuju jalan.
4. Kerusakan Beton pada girder jembatan
Setelah kami melakukan pengamatan, ternyata girder jembatan tersebut memiliki
beberapa kerusakan beton sperti, retak atau hancurnya permukaan girder hal ini jika
dibiarkan mungkin akan mengakibatkan kerusakan-kerusakan lain yang lebih serius.
Maka dari itu girder jembatan tersebut harus segera diperbaiki.
15
BAB IV
ANALISA JEMBATAN BETON PRATEGANG
16
BAB V
ANALISA PENGAMANAN
5.1 Pencegahan
Pencegahan yang dilakukan pada jembatan ini adalah pengecekan terhadap
sambugannya, diberi railing lalu dirawat setiap tahun serta perawatan terhadap lampu
jalan dan aspalnya agar bisa menjaga kelayakan jembatan. Selain itu dilakukan perawatan
terhadap girder serta kolom jembatan meminimalisir kerusakan berat yang terjadi akibat
umur jembatan dan agar jembatan bisa digunakan untuk kepentingan umum.
2. Bersihkan permukaan beton pada bagian yang retak dari semua kotoran dan debu
17
(a)
3. Bor pada bagian atas atau bawah pada lokasi retak untuk penempatan nepel dengan
jarak 10cm.
4. Pasang nepel dan lem pada tempat-tempat yang telah dibor dengan mengunakan
bahan expoxy.
(b)
18
(c)
(d)
19
(e)
6. Pekerjaan injeksi dilakukan dari lebar retak yang besar kebagian lebar retak yg kecil
Tabungsuntik
yang terdapat ditabung suntik. Setelah isi dalam tabung nepel 1 habis, segera
20
BAB IV
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil yang kami dapat pada jembatan beton prategang menurut kriteria fisik dan
desain. Jembatan beton prategang yang kami analisa ternyata memiliki beberapa kerusakan yang
dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan lain yang mungkin lebih fatal. Pada umumnya
perawatan pada jembatan sangatlah penting hal ini dikarenakan dengan adanya perawatan
kualitas atau umur rencana dari jembatan tersebut akan tercapai sesuai yang direncanakan.
Keikutsertaan pihak pemerintah terkait perihal perawatan jembatan juga sangat besar
pengaruhnya, dimana pemerintahlah yang berperan dalam merawat jembatan, namun terkadang
hal ini tidak menjadi suatu prioritas bagi pemerintah yang mengakibatkan banyak jembatan yang
memiliki kerusakan menjadi terbengkalai tanpa adanya perhatian dari pemerintah terkait.
Meskipun banyak terdapat kekurangan, tapi jembatan ini masih bisa digunakan sesuai
21
DAFTAR PUSTAKA
www.ilmusipil.blogspot.com
22