Makalah Jantung

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jantung sebagai sebuah pemompa darah yang terdiri dari dua pompa yang

terpisah yakni jantung kanan yang memompa darah ke paru- paru dan jantung

kiri yang memompa darah ke organ- organ perifer. Selanjutnya setiap bagian

jantung yang terpisah ini merupakan dua ruang pompa yang dapat berdenyut

yang terdiri atas satu atrium dan satu ventrikel. Atrium terutama berfungsi

sebagai pompa primer yang lemah, bagi ventrikel yang membantu mengalirkan

darah masuk ke ventrikel. Ventrikel selanjutnya menyediakan tenaga utama yang

dapat dipakai untuk mendorong darah ke sirkulasi pulmonal atau sirkulasi perifer.

Penyakit jantung merujuk pada penyakit menyerang jantung dan sistem

pembuluh darah. Jantung merupakan organ strategis dalam tubuh seseorang

karena perannya sebagai pemompa darah. Ada banyak penyebab penyakit

jantung, seperti pola hidup, kelainan bawaan sejak lahir, dan pola makan yang

tidak sehat. Serangan jantung merupakan akibat mematikan dari penyakit jantung

koroner yang menjadi pembunuh wanita dan pria. Contoh contoh penyakit

jantung antara lain gagal jantung, masalah pada katup jantung, aritmia,

perikarditis, dan penyakit jantung koroner.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah penyakit jantung ini adalah :

a. Apa saja penyakit jantung dan penyebab penyakit jantung?

b. Apa gejala- gejala penyakit jantung?

c. Apa saja pemeriksaan kimia klinik penunjang penyakit jantung ?

1
1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah penyakit jantung ini adalah :

a. Untuk mengetahui apa saja penyakit jantung dan penyebabnya.

b. Untuk mengetahhui gejala- gejala penyakit jantung.

c. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang untuk penyakit jantung.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Landasan Teori

a. Pengertian

Jantung (Latin, cor) adalah rongga organ berotot yang memompa

darah melalui pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang.

Sarana jantung istilah yang terkait dengan jantung, dari kata Yunani cardia

untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ tubuh manusia yang

berperan dalam sistem peredaran darah.

b. Anatomi Jantung

Jantung terletak di rongga dada. Ukuran jantung kira-kira sebesar

kepalan tangan dengan berat sekitar 300 gram. jantung dalam sistem

sirkulasi berfungsi sebagai pompa darah. Jantung terdiri dari otot jantung

(miokardium). Membran jantung luar bagian dilapisi dengan selaput

jantung (pericardium). Perikardium terdiri dari 2 lapisan. Lapisan luar

disebut lamina panistalis dan lapisan dalam yang menempel pada dinding

jantung disebut lamina visceral. Di antara lapisan ini ada ruang perikardii

rongga diisi dengan cairan perikardii. Cairan ini berfungsi untuk menahan

gesekan. Bagian dalam dilapisi endokardium.

Jantung memiliki empat ruang, yaitu :

o atrium (atrium kiri),

o dexter atrium (atrium kanan),

3
o ventrikel sinister(bilik kiri),

o ventrikel dexter (bilik kanan).

Antarsisi kiri dan jantung kanan yang dipisahkan oleh septum (sekat)

dalam bentuk otot padat. Atrium jantung ruangan tempat masuknya

pembuluh darah (vena). Antara atrium kiri dan ventrikel kiri adalah katup

valvula bikuspid (katup berdaun dua). Katup ini mencegah darah di

ventrikel kiri yang tidak mengalir kembali ke atrium kiri saat jantung

berkontraksi. Memiliki otot ventrikel lebih tebal dari atrium, situasi ini

menyebabkan ventrikel memompa darah keluar dari fungsi jantung. Antara

atrium kanan ke ventrikel kanan yang valvula katup trikuspid (katup

berdaun tiga). Katup ini mencegah darah dalam ventrikel kanan yang tidak

mengalir kembali ke atrium saat jantung berkontraksi. Terus menerus

memompa darah jantung ke seluruh tubuh. Jantung memompa darah

dengan cara kontrak sehingga jantung dapat memperluas dan kontrak. Hal

ini menimbulkan kontraksi jantung berdenyut yang dapat dirasakan dalam

arteri di beberapa tempat.

Ketika dikontrak, atrium dan ventrikel bergantian mengembang dan

tunas. Ketika atrium mengembang, mengisap darah dari jantung ke seluruh

tubuh melalui pembuluh darah (vena kava superior dan inferior vena cava).

Darah tersedot ke dalam darah dari atrium kanan dan vena paru kaya

oksigen ke dalam atrium kiri. Ketika atrium furl ventrikel mengembang dan

darah mengalir dari atrium ke ventrikel. Fungsi ventrikel merupakan bagian

dari jantung untuk memompa darah untuk meninggalkan jantung. Ketika

tunas ventrikel ventrikel kiri, darah yang kaya oksigen dipompa ke seluruh

4
tubuh, sedangkan ventrikel kanan dalam darah yang kaya CO2 ke paru-paru

memompa. Setelah memompa keluar darah, mengendur otot ventrikel dan

pengalaman relaksasi maksimal sehingga tekanan jantung sangat rendah.

Peristiwa ini disebut diastole. Ketika darah ke ventrikel, melalui bundel

rangsang Nya terputus dalam waktu kurang sepersepuluh detik. Situasi ini

digunakan oleh otot jantung untuk beristirahat. Setelah itu, tunas otot

ventrikel dan sejumlah besar darah yang dipompa dari ventrikel ke arteri

pulmonalis dan aorta, situasi ini membuat tekanan ruangan untuk jantung

maksimal. Peristiwa ini disebut systole. Belajar dengan hati-hati mengikuti

kerja jantung dan aliran darah di jantung.

c. Fungsi jantung

Kerja jantung melalui mekanisme berulang dan terus menerus yang

juga dikenal sebagai siklus jantung sehingga secara visual melihat atau

dikenal sebagai denyut jantung. Melalui mekanisme berselang, jantung

berkonstraksi untuk mengosongkan isi jantung dan bersantai untuk mengisi

dengan darah. Dalam siklus, melakukan periode jantung sistolik yaitu

periode ketika kontrak dan mengosongkan isinya (darah), dan periode

diastolik adalah periode relaksasi dan pengisian darah ke jantung. Kedua

melonggarkan teras dan kontrak secara bersamaan, dan kedua bilik juga

mengendur dan kontrak secara bersamaan juga melakukan mekanisme

tersebut. Sel-sel otot jantung untuk kontrak untuk tujuan memompa darah

yang dipicu oleh potensial aksi dan menyebar melalui membran sel otot.

Ketika melakukan kontraksi, jantung menjadi berdetak berirama, ini

adalah hasil dari tindakan potensi dibawa oleh jantung sendiri. Insiden itu

5
disebabkan karena jantung mempunyai mekanisme untuk menciptakan

aliran listrik sendiri untuk melakukan kontraksi atau memompa dan

relaksasi. Mekanisme kerja listrik yang menyebabkan dipengaruhi oleh

beberapa jenis elektrolit seperti K +, Na +, dan Ca ++. Karena itu, ketika

terjadi gangguan dalam tubuh dalam kadar elektrolit akan menyebabkan

gangguan juga pada mekanisme aliran listrik di dalam jantung manusia.

Otot jantung menghasilkan arus listrik dan menyebar ke jaringan di

sekitar jantung dan disampaikan melalui cairan yang dikandung oleh tubuh.

Sehingga sebagian kecil dari aktivitas listrik ini mencapai hingga ke

permukaan tubuh seperti pada permukaan dada, punggung, lengan atas atau

pergelangan tangan, Hal ini disebabkan oleh adanya aktivitas listrik yang

dapat memicu aktivitas mekanis, sehingga dalam kasus pola listrik

abnormal, biasanya juga disertai dengan adanya otot jantung mekanis atau

manusia normal. Setiap darah dan darah oksigen mengandung terlalu

banyak kotor (carbondiocsida), dari seluruh tubuh mengalir melalui dua

vena besar menuju ventrikel kanan. Ini terjadi setelah atrium kanan terisi

dengan darah, yang pada gilirannya mendorong darah ke ventrikel kanan.

Selanjutnya dipompa melalui katup pulmonalis ke arteri pulmonalis dan

menuju ke paru-paru. Paru-pury aliran darah melalui pembuluh yang sangat

kecil yang disebut kapiler, dan kantong udara di sekitarnya di paru-paru

untuk menyerap oksigen dan melepaskan karbon dioksida untuk

mengalirkan darah ke dalam pembuluh darah paru ke atrium kiri tongkat.

Sirkulasi darah di bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut

sirkulasi paru. Ketika darah di atrium kiri dan ventrikel kiri didorong ke

arah, da selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta

6
masuk ke aurta yang merupakan arteri terbesar dalam tubuh manusia.

Dalam darah yang kaya oksigen kecuali paru-paru, maka diberikan untuk

kepentingan seluruh tubuh manusia.

2.2. Penyakit Akibat Gangguan Fungsi Jantung

Ada berbagai macam penyakit jantung yaitu :

1. Gagal Jantung

a. Pengertian

Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak bisa

memasok aliran darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan berpotensi

mematikan. Penyakit jantung jenis ini memiliki gejala antara lain :

pembengkakan pada kaki dan tangan, penambahan atau pengurangan

berat badan sebelum terjadi pembengkakan karena kelebihan cairan,

napas pendek, kelelahan yang terus menerus, angina atau ketidak

nyamanan pada dada dan lengan karena penyumbatan arteri

koroner. Gagal jantung (heart failure) adalah suatu keadaan

patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung sehingga jantung tidak

mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme

jaringan dan/atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian

volume diastolic secara abnormal (Mansjoer, 2001).

Ada 2 penyakit gagal jantung :

a) Gagal jantung kiri / gagal jantung ventrikel kiri : terjadi karena

adanya gangguan pemompaan darah oleh ventrikel kiri sehingga

curah jantung kiri menurun dengan akibat tekanan terakhir diastolek

dalam ventrikel kiri dan volume akhir diastolik dalam ventrikel kiri

meningkat.

7
b) Gagal jantung kanan. Dapat terjadi karena gangguan / hambatan

pada daya pompa ventrikel kanan, sehingga isi sekuncup ventrikel

kanan menurun tanpa didahului oleh adanya gagal jantung kiri

sehingga tekanan dan volume akhir diastolek ventrikel kanan akan

meningkatkan dan keadaan menjadi beban bagi atrium kanan dalam

kerjanya mengisi ventrikel kanan pada waktu diastolik.

b. Etiologi

Faktor presdiposisi gagal jantung adalah penyakit yang menimbulkan

penurunan fungsi ventrikel seperti penyakit arteri koroner, hipertensi,

kardiomiopati, penyakit pembuluh darah atau penyakit kongenital dan

keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti stenosis mitral,

kardiomiopati atau penyakit pericardial

Faktor pencetus gagal jantung antara lain meningkatnya asupan

garam, ketidakpatuhan menjalani pengobatan anti gagal jantung, infark

miocard akut esensial, serangan hipertensi, aritmia akut, infeksi atau demam,

emboli paru, anemia, tirotoksikosis, kehamilan dan endokarditis infektif.

Sedangkan menurut Brunner dan Suddarth (2002) penyebab gagal jantung

kongestif, yaitu: kelainan otot jantung, aterosklerosis koroner, hipertensi

sistemik atau pulmonal (peningkatan afterload) , peradangan dan penyakit

miokardium degeneratif, penyakit jantung lain, faktor sistemik.

c. Gejala

Napas terengah-engah

Sering batuk, terutama ketika berbaring

Pembengkakan perut, kaki dan telapak kaki

Keletihan atau kurang energi

8
Kepala terasa pening atau pusing

Naik berat badan akibat penahanan cairan

d. Patofisiologi

Sindrom gagal jantung disebabkan oleh beberapa komponen:

1. Ketidak mampuan miokard untuk berkontraksi dengan sempurna

mengakibatkan stroke volum dan cardiac output menurun.

2. Beban sistolik yang berlebihan diluar kemampuan ventrikel (systolic

overload) menyebabkan hambatan pada pengosongan ventrikel

sehingga menurunkan curah ventrikel.

3. Preload yang berlebihan dan melampaui kapasitas ventrikel (diastolic

overload) akan menyebabkan volume dan tekanan pada akhir diastolic

dalam ventrikel meninggi.

4. Beban kebutuhan metabolic meningkat melebihi kemampuan daya

kerja jantung dimana jantung sudah bekerja maksimal, maka akan

terjadi keadaan gagal jantung walaupun curah jantung sudah cukup

tinggi tetapi tidak mamu untuk memenuhi kebuthuna sirkulasi tubuh.

5. Hambatan pada pengisian ventrikel karena gangguan aliran masuk

kedalam ventrikel atau pada aliran balik venous return akan

menyebabkan pengeluaran atau output ventrikel berkurang dan curah

jantung menurun.

Gagal jantung kanan maupun kiri dapat disebabkan oleh beban

kerja(tekanan atau volume) yang berlebihan dan atau gangguan otot jantung

itu sendiri. Beban volume atau preload disebabkan karena kelainan

ventrikel memompa darah lebih banyak semenit sedangkan beban tekanan

9
atau afterload disebabkan oleh kealinan yang meningkatkan tahanan

terhadap pengaliran darah ke luar jantung. Kelainan atau gangguan fungsi

miokard dapat disebabkan oleh menurunnya kontraktilitas dan oleh

hilangnya jaringan kontraktil ( infark miokard ).Dalam menghadapi beban

lebih, jantung menjawab ( berkompensasi ) seperti bila jantung menghadapi

latihan fisik. Akan tetapi bila beban lebih yang dihadapi berkelanjutan

maka mekanisme kompensasi akan melampaui batas dan ini menimbulkan

keadaan yang merugikan. Manifestasi klinis gagal jantung adalah

manifestasi mekanisme kompensasi.

e. Pemeriksaan Penunjang

1. Analisa gas darah (AGD)

Gagal ventrikel kiri ditandai dengan alkaliosis respiratori ringan (dini)

atau hipoksemia dengan peningkatan PCO2 (akhir).

2. Blood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin

Peningkatan BUN menunjukkan penurunan fungsi ginjal. Kenaikan

baik BUN dan kreatinin merupakan indikasi gagal ginjal.

3. Pemeriksaan tiroid

Peningkatan aktifitas tiroid menunjukkan hiperaktifitas tiroid sebagai

pre pencetus gagal jantung.

2. Aritmia
a. Pengertian
Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang

sering terjadi pada infark miokardium.Aritmia atau disritmia adalah

perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh

konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999).

10
Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel

miokardium. Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai

perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik

sel (Price, 1994).

Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas

denyut jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan

konduksi (Hanafi, 1996).

b. Etiologi

Penyebab yang paling umum dari aritmia ventrikel adalah

penyakit miokard (iskemi dan infark), yang disertai dengan perubahan

keseimbangan elektrolit, gangguan metabolisme, toksisitas obat dan

vasospasme coroner. Karena implus berasal dari ventrikel, maka tidak

melalui system konduksi yang normal melainkan jaringan otot

ventrikel. Hal ini menimbulkan gambaran kompleks QRS yang lebar (<

0,12 detik)

Penyebab dasar suatu aritmia sering sulit dikenali tetapi

beberapa faktor aritmogenik berikut ini dapat menjadi perhatian :

1. Hipoksia : miokardium yang kekurangan oksigen menjadi iritabel

2. Iskemia : infark miokard dan angina menjadi pencetus

3. Stimulasi simpatis : menguatnya otot tonus karena penyebab

apapun (hypertiroid, gagal jantung kongesti, latihan fisik dll)

dapat menimbulkan aritmia.

4. Obatobatan : efek dari pemberian obatobatan digitalis atau

bahkan obat-obatan anti arimia itu sendiri

11
5. Gangguan elektrolit : ketidak seimbangan kalium, kalsium

dan magnesium

6. Bradikardi : frekuensi jantung yang sangat lambat dapat menjadi

predisposisi aritmia

7. Regangan (stretch) : hipertrofi ventrikel

Dua jenis komplikasi infark miokardium yang harus ditanggulangi

adalah :

a. Ketidakstabilan elektris atau aritmia

b. Disfungsi mekanik atau kegagalan pompa jantung

c. . Patofisiologi

Seperti yang sudah disebutkan diatas, aritmia ventrikel

umumnya disebabkan oleh iskemia atau infark myokard.Lokasi

terjadinya infark turut mempengaruhi proses terjadinya aritmia.

Sebagai contoh, jika terjadi infark di anterior, maka stenosis biasanya

barada di right coronary artery yang juga berperan dalam

memperdarahi SA node sehingga impuls alami jantung mengalami

gangguan. Akibat dari kematian sel otot jantung ini, dapat

menimbulkan gangguan pada depolarisasi dan repolarisasi jantung,

sehingga mempengaruhi irama jantung. Dengan dilepaskannya

berbagai enzim intrasel dan ion kalium serta penimbunan asam laktat ,

maka jalur-jalur hantaran listrik jantung terganggu. Hal ini dapat

menyebabkan hambatan depolarisasi atrium atau ventrikel serta

timbulnya aritmia. Penurunan kontraktilitas myokard akibat kematian

sel juga dapat menstimulus pangaktifan katekolamin yang

meningkatkan rangsang system saraf simpatis, akibatnya akan terjadi

12
peningkatan frekuensi jantung, peningkatan kebutuhan oksigen dan

vasokonstriksi. Selain itu iritabilitas myokard ventrikel juga menjadi

penyebab munculnya aritmia ventrikel, baik VES< VT maupun VF

(Herdin, 2005).

d. Gejala Aritmia mencakup:


Keletihan atau kurang energi
Palpitasi
Kecemasan
Berkeringat
Napas terengah-engah
Nyeri dada
e. Pemeriksaan Penunjang
o Pemeriksaan tiroid : peningkatan atau penururnan kadar tiroid

serum dapat menyebabkan.meningkatkan disritmia.

3. Perikarditis

a. Pengertian

Perikarditis adalah peradangan pada kantong jantung atau

perikardium sehingga menimbulkan penimbuna cairan dan penebalan.

Peradangan ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti infeksi virus dan

terapi penyinaran untuk kanker payudara. Gejala yang timbul akibat

perikarditis adalah sesak napas, batuk, tekanan darah tinggi dan

kelelahan akibat kerja jantung menjatu tidak efisien. Penyakit jantung

ini bisa didiagnosa melalui MRI atau Kateterisasi jantung.

Mengkonsumsi obat untuk mengurangi cairan dapat membantu

mengurangi gejala perikarditis, tetapi kesembuhan total dilakukan

dengan mengangkat perikardium.

13
Pericarditis adalah proses peradangan yang mencakup lapisan

parietal dan viseral dari pericardium dan lapisan terluar dari

myocardium. Pericarditis terjadi sebagai proses isolasi atau komplikasi

dari penyakit sistemik. Pericarditis dikatakan akut atau kronik

ditentukan dari serangannya frekuensinya, terjadinya dan gejala-

gejalanya. Pericarditis acut dapat terjadi dalam 2 minggu dan hal

tersebut bisa mengganggu sampai 6 minggu, disertai dengan effusion

atau tamponade, Pericarditis kronis diikuti oleh pericarditis akut dan

gejalanya selambat-lambatnya 6 bulan.

Perikarditis Kronis adalah suatu peradangan perikardium yang

menyebabkan penimbunanan cairan atau penebalan dan biasanya

terjadi secara bertahap serta berlangsung lama. Pada Perikarditis Efusif

Kronis, secara perlahan cairan terkumpul di dalam perikardium.

Biasanya penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin disebabkan

oleh kanker, tuberkolosis atau penurunan fungsi tiroid. Jika

memungkinkan, penyebabnya diobati, jika fungsi jantung normal,

dilakukan pendekatan dengan cara menunggu dan melihat

perkembangannya. Perikarditis konstriktif kronis adalah penyakit yang

jarang terjadi jika jaringan fibrosa terbentuk disekitar jantung. Jaringan

fibrosa cenderung untuk menetap selama bertahun-tahun, menekan

jantung dan membuat jantung menjadi kecil. Penekanan jantung akan

menyebabkan meningkatnya tekanan didalam vena yang mengangkut

darah kejantung karena mengisi jantung diperlukan tekanan yang lebih

tinggi. Cairan akan mengalir balik dan kemudian meresap dan

14
terkumpl dibawah kulit, didalam perut dan kadang-kadang dirongga

sekitar paru-paru (Mansjoer,2001)

b. Etiologi

Etiologi perikarditis akut, kronis dan kronik konstruktif adalah sebagai

berikut.

1. Perikarditis Akut

Perikarditis akut dapat disebabkan oleh infeksi virus maupun

infeksi bakteri. Berdasarkan studi pada anak-anak dari tahun 1960-

an, virus patogen yang paling umum adalah Coxsackie, tetapi data

terakhir menunjukkan bahwa pada orang dewasa yang paling

sering terpengaruh adalah virus Sitomegalo, virus Herpes, dan

HIV. Adapun bakteri paling umum yang dapat menyebabkan

penyakit perikarditis yaitu bakteri Pneumococcus dan Tuberculosis.

Di Afrika dan India, tuberkulosis masih merupakan penyebab

tersering dari semua bentuk perikarditis. Selain itu penyebab

perikarditis akut lain yaitu sebagai berikut:

1) Idiopatik (biduran)

2) Trauma

3) Sindrom paska infark miokard

4) Uremia (kondisi yang terkait dengan penumpukan urea dalam

darah karena ginjal tidak bekerja secara efektif)

5) Sindrom paska perikardiotomi

6) Neoplasma (neoplasma adalah massa abnormal dari jaringan

yang terjadi ketika sel-sel membelah lebih dari yang seharusnya

atau tidak mati ketika mereka seharusnya)

15
2. Perikarditis kronis

Pada umumnya penyebab perikarditis kronis tidak diketahui,

tetapi mungkin disebabkan oleh kanker, tuberkulosis atau

penurunan fungsi tiroid. Sebelumnya tuberkulosis adalah penyebab

terbanyak dari perikarditis kronis di Amerika Serikat, tetapi saat ini

kasusu tersebut hanya tinggal 2%. Selain itu penyebab perikarditis

kronis yang lain yaitu sebagai berikut:

1) Operasi jantung sebelumnya

2) Radiasi dada

3) Pasca infark yang luas

4) Sarkoidosis (Sarkoidosis adalah suatu penyakit peradangan

yang ditandai dengan terbentuknya granuloma pada kelenjar

getah bening, paru-paru, hati, mata, kulit dan jaringan lainnya)

5) Trauma dada

6) Infeksi virus akut (Adenovirus dan Coxsackie virus) atau

kronis (Tuberculosis).

c. Patofisiologi

Perikarditis adalah peradangan lapisan paling luar jantung

(membran tipis yang mengelilingi jantung) (H. Winter Griffith M.D,

1994). Perikarditis adalah peradangan perikardium parietal,

perikardium viseral, atau kedua-duanya (Arif Mansjoer, 2000).

Perikarditis adalah peradangan perikardium parietalis, viseralis dan

keduanya. Respons perikardium terhadap peradangan bervariasi dari

akumulasi cairan atau darah (efusi perikard), deposisi fibrin, proliferasi

jaringan fibrosa, pembentukan granuloma (lesi makrofak yang terjadi

16
dari reaksi peradangan lokal dari suatu jaringan tubuh) atau kalsifikasi

(pengapuran). Itulah sebabnya manifestasi klinis perikarditis sangat

bervariasi dari yang tidak khas sampai yang khas (Sudoyo,2009). Jadi

kesimpulannya perikarditis adalah peradangan lapisan paling luar

jantung baik pada parietal maupun viseral.

Proses inflamasi dan akibat sekunder dari fenomena infeksi pada

perikaditis akan memberikan respon sebagai berikut :

1.Terjadinya vasodilatassi dengan peningkatan akumulasi cairan ke

kantong perikardium.

2.Peningkatan permeabilitas vaskular sehingga kandungan protein,

termasuk fibrinogen atau fibrin di dalam cairan akan meningkat,

3.Peningkatan perpindahan leukosit terutama pada perikarditis

purulenta

4.Perdarahan akibat trauma tembus juga merupakan penyebab yang

mungkin.

Perubahan patologis selanjutnya yang terjadi berupa

terbentuknya jaringan parut dan perlengketan disertai klasifikasi

lapisan perikardium viseral maupun parietal yang menimbulkan suatu

perikaditis konstriktif yang apabila cukup berantakan menghambat

pengembangan volume jantung pada fase diastolik.

Pada kondisi lain terakumulasinya cairan pada perikardium yang

sekresinya melebihi absorpsi menyebabkan suatu efusi perikardium.

Pengumpulan cairan intraperikardium dalam jumlah yang cukup untuk

menyebabkan obstruksi serius terhadap masuknya darah ke kedua bilik

17
jantung bisa menimbulkan tamponade jantung. Salah satu komplikasi

perikarditis paling fatal dan memerlukan tindakan darurat adalah

tamponade. Tamponade jantung merupakan akibat peninggian tekanan

intraperikardium dan restriksi progresif pengisian ventrikel.ADS

d. Gejala

Kelelahan, Kelemahan

Takikardia, Disritmia

Dispneu dengan aktifitas

Nyeri pada dada anterior diperberat oleh inspirasi, batuk, gerakan

menelan, berbaring.

Demam karena infeksi virus, bakteri, jamur.

Gejala-gejala yang dapat menjadi petunjuk penting bahwa seseorang

menderita perikarditis kronis adalah tekanan darah tinggi, penyakit

arteri koroner atau penyakit katub jantung.

e. Pemeriksaan Penunjang

Tes laboratorium dapat meliputi CBC; serum electrolyte, blood urea

nitrogen (BUN), dan creatinine; erythrocyte sedimentation rate (ESR)

dan C-reactive protein (CRP); dan pengukuran biomarker jantung,

lactate dehydrogenase (LDH), dan serum glutamic-oxaloacetic

transaminase (SGOT; AST).

4. Penyakit jantung koroner


a. pengertian
Penyakit Jantung Koroner adalah penyempitan pembuluh darah kecil
yang memasok darah dan oksigen ke jantung. Ini disebabkan oleh
pembentukan plak di dinding arteri, dikenal pula sebagai pengerasan
arteri. Pembentukan plak ini dapat menyertai perpaduan pradisposisi

18
genetik dan pilihan gaya hidup. Faktor risiko mencakup usia, jenis
kelamin, riwayat genetik dan ras. Faktor lain yang memengaruhi
kemungkinan CCHD mencakup kolesterol tinggi, merokok,
penyalahgunaan substansi dan masalah berat badan. Jika dibiarkan tidak
diperiksa, CHD dapat menyebabkan serangan jantung dan bahkan
kematian.

b. Etiologi

salah satu penyebab penyakit jantung koroner adalah kebiasaan makan

makan makanan berlemak tinggi terutama lemak jenuh. Agar lemak

mudah masuk dalam peredarah darah dan di serap tubuh maka lemak

harus diubah oleh enzim lipase menjadi gliserol (Yenrina, Krisnatuti,

1999).

Aterosklerosis adalah suatu keadaan arteri besar dan kecil yang

ditandai oleh endapan lemak, trombosit, makrofag dan leukosit di seluruh

lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika media (Elizabeth J. Corwin,

2009, 477).

Penyakit jantung koroner dapat disebabkan oleh beberapa hal :

a. Penyempitan (stenosis) dan penciutan (spasme) arteri koronaria,

tetapi penyempitan terhadap akan memungkinkan berkembangnya

koleteral yang cukup sebagai pengganti.

b. Aterosklerosis, menyebabkan sekitar 98% kasus PJK

c. Penyempitan arteri koronaria pada sifilis, aortitis takayasu, berbagai

jenis arteritis yang mengenai arteri coronaria, dll.

Salah satu penyakit jantung akibat insufiensi aliran darah koroner

yaitu,Angina pectoris dan infark miokardium.

19
1. Angina pectoris

Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung

dan terjadi sebagai respon, terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat

ke sel-sel miokardium. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke

punggung, ke rahang, atau ke daerah abdomen (Elizabeth J .corwin,

2009, 492).

Adapun jenis-jenis angina :

a. Angina stabil

Disebut juga angina klasik, terjadi jika arteri koroner yang

arterosklerotik tidak dapat berdilatasi untuk meningkatkan alirannya

sewaktu kebutuhan oksigen meningkat. Peningkatan jantung dapat

menyertai aktivitas misalnya berolahraga atau naik tangga.

b. Angina prinzmental

Terjadi tampa peningkatan jelas beban kerja jantung pada

kenyataannya sering timbul pada waktu beristirahat atau tidur. Pada

angina prinzmental terjadi spasme arteri koroner yang menimbulkan

iskemi jantung di bagian hilir. Kadang-kadang tempat spasme

berkaitan dengan arterosklerosis.

c. Angina tak stabil

Adalah kombinasi angina stabil dengan angina prinzmental ;

dijumpai pada individu dengan perburukan penyakit arteri koroer.

Angina ini biasanya menyertai peningkatan beban kerja jantung; hal

ini tampaknya terjadi akibat arterosklerosis koroner, yang ditandi

oleh trombus yang tumbuh dan mudah mengalami spasme.

20
2. Infark miokardium

Terlepasnya plak arteriosklerosis dari salah satu arteri koroner dan

kemudian tersangkut di bagian hilir sehingga menyumbat aliran

darah ke seluruh miokardium yang di perdarahi oleh pembuluh

tersebut. Infark miokardium juga dapat terjadi jika lesi trombosit

yang melekat di arteri menjadi cukup besar untuk menyumbat total

aliran ke bagian hilir, atau jika suatu ruang jantung mengalami

hipertrofi berat sehingga kebutuhan oksigen tidak dapat terpenuhi.

(Elizabet J. Corwin, 2009,

c. Patofisiologi

Penyakit jantung yang diakibatkan oleh penyempitan pembuluh nadi

koroner ini disebut penyakit jantung koroner. Penyempitan dan

penyumbatan ini dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung yang

sering ditandai dengan rasa nyeri. Dalam kondisi lebih parah

kemampuan jantung memompanya darah dapat hilang. Hal ini akan

merusak system golongan irama jantung dan berakibat dengan kematian

(Krisatuti dan Yenrina, 1999).

Salah satu penyakit jantung koroner adalah kebiasaan makanmakanan

berlemak tinggi terutama lemak jenuh. Agar lemak mudah masuk dalam

peredarah darah dan diserap tubuh maka lemak harus diubah oleh enzim

lipase menjadi gliserol. Sebagian sisa lemak akan disimpan di hati dan

metabolisme menjadi kolesterol pembentuk asam empedu yang

berfungsi sebagai pencerna lemak, berarti semakin meningkat pula

kadar kolesterol dalam darah. Penumpukan tersebut dapat menyebabkan

21
(artherosklerosis) atau penebalan pada pembuluh nadi koroner (arteri

koronoria). Kondisi ini menyebabkan kelenturan pembuluh nadi

menjadi berkurang, serangan jantung koroner akan lebih mudah terjadi

ketika pembuluh nadi mengalami penyumbatan ketika itu pula darah

yang membawa oksigen ke jaringan dinding jantung pun terhenti

(Sulistiani, W, 2005).

Penyakit jantung coroner (PJK) ternyata bukan ditimbulkan

oleh satu penyebab saja. Hasil penyelidikan

medis mengungkapkan bahwa ada serangkaian keadaan yang

memungkinkan Anda terkena PJK, dan inilah yang dinamakan

factor risiko.

1. Usia Dan Gender

2. Riwayat keluarga

3. Makanan dan kolestrol

4. Merokok

5. Stres

d. Gejala

Nyeri dada (angina)

Napas terengah-engah

Keletihan setelah kegiatan fisik

Merasa berat

Jantung terasa seperti diremas

Penyakit jantung koroner disebabkan oleh lapisan lemak atau

kolestrol didinding nadi yang menyumbat pembuluh darah, sehingga

suplai darai dari jantung dan kejantung terganggu. Ketika darah terus

22
tersumbat lapisan lemak maka inilah yang disebut serangan jantung.

Gejala-gejala penyakit jantung seperti nyeri didada bagian tengah yang

menjalar kelengan kiri dan leher bahkan sampai kepunggung, keringat

dingin dan rasa mual. Seperti halnya anggota tubuh yang lain, jantung

memerlukan oksigen dan zat makanan sebagai sumber energi agar dapat

memompa darah ke seluruh tubuh. Bagian yang berperan mengantarkan

zat makanan dan oksigen ini adalah pembuluh darah koroner. Pembuluh

koroner merupakan cabang dari pembuluh besar aorta jantung. Jantung

memiliki empat cabang besar pembuluh koroner, Pipa pembuluh darah

koroner melekat pada dinding jantung. Penyakit jantung koroner terjadi

jika pembuluh darah koroner tersumbat. Manifestasi penyakit jantung

koroner disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen sel

otot jantung dengan masukannya. Penyaluran oksigen yang kurang dari

arteri koroner akan menyebabkan kerusakan sel otot jantung (Nadesul,

2009).

e. Pemeriksaan Penunjang

1. Kolesterol Total

Mendeteksi gangguan metabolisme lemak, dan menentukan faktor

risiko penyakit jantung koroner

2. HDL

Memprediksi terjadinya aterosklerosis dan risiko penyakit jantung

koroner

3. LDL

Mendeteksi gangguan metabolisme lemak, menentukan faktor

risiko penyakit jantung koroner, dan memantau terapi penurun lipid

23
4. Trigliserid

Menentukan faktor risiko independent untuk penyakit jantung

koroner (PJK), dan mendeteksi sindrom metabolik

5. Penyakit jantung bawaan sejak lahir

a. Pengertian

Otot jantung yang lemah merupakan kelainan jantung bawaan

sejak lahir. Hal ini membuat penderita tidak bisa melakukan

aktivitas yang berlebihan karena pemaksaan kinerja jantung yang

berlebihan akan menimbulkan rasa sakit dibagian dada dan

kadangkala akan menyebabkan tubuh tampak kebiru-biruan,

penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan.

Penyakit jantung bawaan sebetulnya penyakit sejak lahir yang

di mana si buah hati masih dalam kandungan dengan keadaan yang

kurang sempurna di bagian jantung. Misalnya saja terdapat

kebocoran jantung saat pembentukan jantung sewaktu masih dalam

janin. Hal tersebut yang menjadikan penyakit jantung bawaan,

maksudnya bawaan tersebut adalah penyakit atau ketidak

sempurnaan jantung sewaktu masih dalam kandungan. Selain itu

masih banyak lagi jenis penyakit jantung bawaan sejak lahir pada

anak. seperti pembuluh darah terbalik (TOF), Patent Ductus

Arteriosus (PDA), bocor pada bagian bawah/Ventrical Septal Defect

(VSD), bocor pada bagian atas/Atrial Septal Defect (ASD), dan

mungkin masih ada lagi yang lainnya.

Penyakit jantung bawaan diderita sekitar satu persen dari

jumlah kelahiran hidup dan sebagian besarnya harus dioperasi.

24
Penyakit ini sudah dapat dideteksi melalui USG sejak bayi berusia

20 minggu di kandungan. Bila dideteksi saat kehamilan dokter akan

melakukan tindakan intervensi agar kelainan penyakitnya tidak

parah. Deteksi kelainan jantung bawaan juga bisa dilakukan saat

bayi lahir.

b. Etiologi

Penyebab penyakit jantung congenital berkaitan dengan

kelainan perkembangan embrionik, pada usia lima sampai delapan

minggu, jantung dan pembuluh darah besar dibentuk. Penyebab

utama terjadinya penyakit jantung congenital belum dapat

diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga

mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian penyakit

jantung bawaan.

Faktor Prenatal :

1. Ibu menderita penyakit infeksi : rubella, influenza atau chicken

fox.

2. Ibu alkoholisme.

3. Umur ibu lebih dari 60 tahun.

4. Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang

memerlukan insulin.

5. Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu dan

sebelumnya ikut program KB oral atau suntik, minum obat-

obatan tanpa resep dokter, ( thalidmide, dextroamphetamine,

aminopterin, amethopterin).

6. Terpajan radiasi (sinar X).

25
7. Gizi ibu yang buruk.

8. Kecanduan obat-obatan yang mempengaruhi perkembangan

embrio.

Faktor Genetik :

1. Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan.

2. Kelainan kromosom seperti Sindrom Down.

3. Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.

c. Patofisiologi

Walaupun penyakit jantung bawaan seperti penyakit yang tak

bisa terhindarkan, namun dalam penelitian mendapati ada

beberapa penyebab penyakit jantung bawaan yang menjadikan si

buah hati lahir dalam keadaan tidak sempurna. Seperti disebabkan

pengaruh obat-obatan/minum banyak anti biotik, makanan

(pengawet, instan, pewarna kimia, dll), polusi udara dan lain

sebagainya. Risiko bayi menderita penyakit jantung bawaan

meningkat jika ibu hamil punya kebiasaan merokok, mengonsumsi

minuman beralkohol, dan memiliki riwayat penyakit ini dalam

keluarga.

d. Gejala

Pada bayi penyakit jantung bawaan ini bisa dikenali dari

sejumlah gejala, misalnya lekas letih, ada gangguan tumbuh

kembang, sering panas dan batuk, ada gangguan atau sering berhenti

saat menyusu ibunya untuk bernapas. Gejala khas lainnya adalah biru

pada ujung kuku-kuku dan lidah. Meski begitu ada juga yang tidak

bergejala biru.

26
e. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Isoenzim CK-MB

Pemeriksaan SGOT

2.3. Penyebab dan Pencegahan Penyakit Jantung

Sejumlah perilaku dan gaya hidup kurang sehat yang sering

dijumpai antara lain mengonsumsi makanan siap saji dengan kadar lemak

tinggi, kebiasaan merokok, minuman berakohol, kerja berlebihan, kurang

berolahraga, dan stress. Pergeseran gaya hidup ini mempercepat

munculnya berbagai penyakit degeneratif, salah satunya adalah penyakit

jantung (Utami, 2009).

Upaya pencegahan untuk menghindari penyakit jantung dimulai

dengan memperbaiki gaya hidup dan mengendalikan faktor resiko

sehingga mengurangi peluang terkena penyakit jantung. Pencegahannya

antara lain dengan cara :

1. Hindari obesitas dan kolesterol tinggi. Mulailah dengan mengkonsumsi

sayuran, buah- buahan, padi- padian, makanan berserat dan ikan.

Kurangi mengkonsumsi daging, makanan kecil atau cemilan dan

makanan berkalori tinggi yang banyak mengandung lemak jenuh.

Makanan yang banyak mengandung kolesterol akan tertimbun dalam

dinding pembuluh darah yang menyebabkan aterosklerosis yang

memicu penyakit jantung.

2. Berhenti merokok, merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah

berkurang sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri

27
dan meningkatkan faktor pembekuan darah yang memicu penyakit

jantung.

3. Kurangi minum alkohol. Alkohol dapat menaikkan tekanan darah,

memperlemah jantung, mengentalkan darah, dan menyebabkan kejang

arteri. Melakukan olahraga agar dapat membantu mengurangi bobot

badan, mengendalikan kadar kolesterol dan menurunkan tekanan darah,

yang merupakan faktor resiko terkena jantung.

28
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Jantung merupakan organ vital yang berperan penting mengalirkan

darah keseluruh tubuh dan membawa zat gizi bagi sel-sel organ di seluruh

tubuh. Terdapat berbagai macam penyakit jantung, tetapi penyakit jantung

yang umumnya diderita adalah penyakit jantung koroner. Selain penyakit

jantung koroner, masih ada penyakit jantung lainnya diantaranya yaitu

gagal jantung, jantung koroner, aritmania, perikarditis, dan penyakit jantung

bawaan.

3.2. Saran

Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan

serangan jantung, di samping gaya hidup sehat (seperti sering bangun lebih

pagi, tidak sering tidur terlalu larut malam, dan menghindari rokok dan

minuman beralkohol), pola makanan yang sehat (memperbanyak makan

makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak makan makanan

berlemak dan berkolesterol tinggi), dan olah raga yang teratur dan tidak

berlebihan, hal tersebut diatas merupakan saran yang baik untuk dijalankan

bagi tiap orang untuk menjaga kesehatan terutama Jantung.

29
DAFTAR PUSTAKA

Guyton, A. C. 1994. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 7. Jakarta : EGC

Herdin, sibuea. 2005. Ilmu penyakit dalam, cetakan kedua. Jakarta : PT Rineka Cipta

Mansjoer, Arif. 2001. Kapita selekta kedokteran, Edisi 3, Jilid 1. Jakarta : Media

Aesculapius FKUI

Nadesul, H. 2009. Resep mudah tetap sehat. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara

Robbins dan kumar. 1995. Patologi II, Edisi 4. Jakarta : EGC

Sylvia. 1994. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, Edisi 4. Jakarta :

EGC

Sylvia. 1994. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, Edisi 6. Jakarta :

EGC

Utami, P. 2009. Solusi Sehat mengatasi jantung koroner. Jakarta : PT Agromedia

Pustaka

30

Anda mungkin juga menyukai