Regimen Teraupetik
Regimen Teraupetik
Regimen Teraupetik
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awalnya praktik keperawatan jiwa di rumah sakit jiwa dilakukan dengan
cara custodial care , kemudian berkembang terapi kejang listrik dan lain-lain.
Perawatan secara custodial care mulai berangsur-angsur diubah. Pasien mulai dilatih
bekerja sesuai kemampuan, walaupun ruangan masih dikunci dan pasien belum boleh
keluar ruangan.
Regimen Terapeutik
hubungan interaksi antara perawat-pasien, kemudian berkembang komunikasi
terapeutik serta terapi modalitas dalam keperawatan jiwa.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
Regimen Terapeutik
BAB II
TINJAUAN TEORI
Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi tantangan
hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif
terhadap diri sendiri dan orang lain.
1. WHO
Kesehatan Jiwa bukan hanya suatu keadaan tdk ganguan jiwa, melainkan
mengandung berbagai karakteristik yg adalah perawatan langsung, komunikasi dan
management, bersifat positif yg menggambarkan keselarasan dan keseimbangan
kejiwaan yg mencerminkan kedewasaan kepribadian yg bersangkutan.
Regimen Terapeutik
Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berusaha untuk meningkatkan
dan mempertahankan perilaku sehingga klien dapat berfungsi utuh sebagai
manusia.
4. Yohada
Regimen Terapeutik
C. Ciri-ciri Sehat Jiwa
1. Bersikap positif terhadap diri sendiri
2. Mampu tumbuh, kembang dan aktualisasi diri
3. Mampu mengatasi stress dan masalah pada dirinya
4. Bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang di ambil
5. Persepsi realistic
6. Menghargai perasaan dan sikap orang lain
7. Menyusuaikan diri dengan lingkungan
Regimen Terapeutik
F. Penyebab Terjadinya Gangguan Jiwa
Walaupun gejala utama terdapat pada unsur kejiwaan tapi penyebab utamanya
mugkin di badan (Somatogenik), di lingkungan sosial (Sosiogenik) atau psike
(Psikogenik) Penyebabnya tidak tunggal tapi beberapa penyebab yang terjadi
bersamaan dan saling mempengaruhi.
Secara umum diketahui bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh adanya gangguan
pada otak tapi tidak diketahui secara pasti apa yang mencetuskannya. Stress diduga
sebagai pencetus dari gangguan jiwa tapi stress dapat juga merupakan hasil dari
berkembangnya mental illness pd diri seseorang. Reaksi tiap orang terhadap stress
berbeda-beda.
1. Somatogenik
a) Neuroanatomi
b) Neurofiologi
c) Neurokimia
d) Tingkat perkembangan organik
e) Faktor pre and perinatal
f) Excessive secretion of the neurotransmitter nor epineprine
2. Faktor Psikologik
a) Interaksi ibu dan anak
b) Peranan ayah
c) Persaingan antar saudara kandung
d) Hubungan dalam keluarga, pekerjaan dan masyarakat
e) Kehilangan
f) Kosep diri
g) Pola adaptasi
h) Tingkat perkembangan emosi
Regimen Terapeutik
c) Tingkat ekonomi
d) Perumahan
e) Pengaruh rasial dan keagamaan, nilai-nilai
Regimen Terapeutik
9) Menggunakan sumber di masyarakat sehubungan dengan kesehatan mental. Hal ini
penting untuk diketahui perawat bahwa sumber-sumber di masyarakat perlu
iidentifikasi untuk digunakan sebagai factor penukung dalam mengatasi masalah
kesehatan jiwa yang ada di masyarakat.
Regimen Terapeutik
3) Hak untuk mempunyai kesempatan yg sama dan warga negara lainnya dlm
pelayanan kesehatan pendapatan, pendidikan pekerjaan perumahan, transportasi
dan hokum
4) Hak untuk mendapatkan informasi, pendidikan dan training ttg G.jiwa, pengobatan
perawatan dan pelayanan yg tersedia
5) Hak untuk bekerja atau berinteraksi dgn tenaga kesehatan, khususnya dlm
pengambilan keputusan sehubungan dgn tretment, perawatan dan rehabilitasi
6) Hak untuk complain
7) Hak untuk mendapatkan advocacy
8) Hak untuk menghubungi teman dan saudara
9) Hak mendapatkan pelayanan yg mempertimbangkan budaya, agama dan jenis
kelamin
10) Hak untuk hidup, bekerja dan berpartisipasi dlm masyarakat tanpa diskriminasi
Regimen Terapeutik
eksternal yang mempengaruhi adalah perawat. Pasien yang mengikuti petunjuk perawat
dalam mengintegrasikan manajemen regimen terapeutik dalam maka akan
menghasilkan manajemen regimen terapeutik yang efektif.
Manajemen regimen terapeutik adalah pola pengaturan dan pengintegrasian ke
dalam proses keluarga, suatu program untuk pengobatan penyakit dan skalanya yang
tidak memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan khusus (NANDA, 2012 - 2014).
Regimen Terapeutik
3) Komponen Manajemen Regimen Terapeutik
Komponen manajemen regimen terapeutik yaitu komponen yang terdapat
dalam progam terapi meliputi; aktivitas, makanan/diet, kedisiplinan, lingkungan, dan
pengobatan. (Erwin, 1946; Rom & Garay, 1999; CDC, 2010).
a. Aktivitas
Istirahat adalah hal yang diperlukan untuk pengobatan pada semua
penyakit. Pasien yang tidak mengatur aktivitas mereka, akan membuat pasien
kelelahan dan kondisi pasien semakin memburuk. Diperlukan kerja sama
antara pasien dan keluarga pasien dalam pengaturan aktivitas untuk menjaga
kondisi pasien (Erwin, 1946; Rom & Garay, 1999; CDC, 2010).
c. Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah hal yang penting dalam pengobatan. Pasien
gangguan jiwa yang menjalani rawat jalan, pendidikan kesehatan harus
diberikan yang meliputi cara minum obat, makanan, istirahat, cara mengatur
emosi, pengaturan alat makan, pengaturan mekanisme koping dan bagaimana
mengatur sanitasi rumah. Tugas perawat adalah memastikan pasien dan
keluarga melakukan hal tersebut dengan bertanya saat pasien datang ke klinik.
Kedisiplinan pasien dalam menjalani semua terapi pengobatan akan
mempengaruhi kesembuhan pasien.
Regimen Terapeutik
d. Lingkungan
Lingkungan rumah yang tidak kondusif merupakan salah satu faktor
penunjang timbulnya gangguan jiwa. Pasien yang menjalani rawat jalan, untuk
mendukung kesembuhannya harus membuat kondisi rumahnya yang tidak
memicu status kesehatan mentalnya kembali terganggu. Pasien juga diminta
untuk tidak terus berada dalam rumah, pasien tetap melakukan aktivitas seperti
biasanya untuk meningkatkan kondisi kesehatannya
Regimen Terapeutik
L. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
A. Data Keluarga
1. Identitas Keluarga
a. Nama KK
b. Jenis Kelamin
c. Umur
d. Pendidikan
e. Pekerjaan
f. Alamat
3. Genogram
4. Type Keluarga
5. Suku / Kebangsaan
6. Agama
7. Status Sosial Ekonomi
a. Kegiatan Organisasi
b. Keadaan Ekonomi
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Regimen Terapeutik
Thorax
Abdomen
Ektremitas
C. Pengkajian Lingkungan
1.) Kharakteristik Rumah
a. Pembuangan Air Kotor
b. Pembuangan Sampah
c. Sanitasi
d. Jamban Keluarga
e. Sumber Air Minum
2.) Kharakteristik Tetangga dan Komunitas RW
3.) Mobilitas Geografi Keluarga
4.) Sistem Pendukung Keluarga
a. Jarak Untuk Pelayanan Kesehatan Terdekat
puskesmas
puskesmas pembantu
rumah sakit
posyandu
b. Fasilitas Sosial
masjid/mushola
pasar
Regimen Terapeutik
D. Struktur Keluarga
Cara Berkomunikasi Anggota Keluarga
Struktur Kekuatan Keluarga
Struktur Peran
Nilai dan Norma Keluarga
E. Fungsi Keluarga
Fungsi Afektif
Fungsi Perawatan Keluarga
1. Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah
2. Kemampuan Keluarga Mengambil keputusan
3. Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit
4. Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah
5. Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Fungsi Reproduksi
Fungsi Sosialisasi
Fungsi Ekonomi
Regimen Terapeutik
2. Diagnosa dan intervensi regimn teraupetik
3. Implementasi
4. Evaluasi
Regimen Terapeutik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi tantangan
hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif
terhadap diri sendiri dan orang lain.
Secara umum diketahui bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh adanya gangguan pada
otak tapi tidak diketahui secara pasti apa yang mencetuskannya. Stress diduga sebagai
pencetus dari gangguan jiwa tapi stress dapat juga merupakan hasil dari berkembangnya
mental illness pada diri seseorang.
1. Manusia
2. Lingkungan
3. Kesehatan
4. Keperawatan
B. Saran
Regimen Terapeutik
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/291620509/Askep-Penatalaksanaan-Regimen-Terapeutik-Inefektif
(akses tanggal 20 September 2017 pukul 17.00)
https://id.scribd.com/doc/95042302/Askep-Regimen-Terapeutik
Regimen Terapeutik