Proses Keperawatan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Nbnn

TUGAS ILMU KEPERAWATAN DASAR II A

PROSES KEPERAWATAN

oleh
Vita Nur hafidzoh

( 152310101115)

Inthoriqotul Khoiriah (152310101217)


Vicky Prasetyo

(152310101262)

Kurnia Rahmawati

(152310101312)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2016

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah untuk tugas Ilmu Keperawatan Dasar IIA ini, tentang
proses keperawatan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang proses keperawatan ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jember, 19 Februari 2016


Penyusun

DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................................................................. i
Daftar isi........................................................................................................... ii
Bab 1: Pendahuluan.......................................................................................... 1
1.1 Latar belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan dan manfaat......................................................................... 2
Bab 2: Pembahasan........................................................................................... 3
2.1 Pengertian proses keperawatan....................................................... 3
2.2 Manfaat proses keperawatan........................................................... 3
2.3 Tujuan proses keperawatan............................................................

2.4 Tahap-tahap proses keperawatan...................................................

2.5 Kekurangan proses keperawatan.................................................... 12


Bab 3: Penutup................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 13
3.2 Saran............................................................................................... 13
Daftar pustaka................................................................................................... 14

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses keperawatan memberikan metode untuk membantu peserta didik
atau perawat mengembangkan pola berfikir yang mengarah pada penilaian
klinis yang tepat. Proses keperawatan mengarahkan peserta didik dan praktisi
dalam menerapkan pengetahuan yang mendasar ke dalam praktik. Selama
melaksanakan proses keperawatan itu sendiri, perawat perlu menggunakan
dasar pengetahuan yang komprehensif untuk mengkaji kesehatan klien,
membuat penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa, mengidentifikasi hasil
akhir kesehatan klien, serta merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi
tindakan keperawatan yang tepat.
Kebutuhan klien yang holistik dan unik menuntut kemampuan perawat
yang tepat dalam menganalisis kebutuhan klien. Kemampuan analisis yang
rendah dapat menimbulkan salah interpresentasi dalam pemenuhan kebutuhan
klien. Karenanya, untuk mewujudkan semua itu, perawat harus memiliki 5
aspek yaitu : aspek biologis, psikologis, sosial, spriritual, dan kultural secara
keseluruhan. lima aspek tersebut harus dipelajari oleh setiap perawat. Dalam
menguasai kelima aspek tersebut perawat akan mampu mengatasi berbagai
hambatan dan kesulitan di dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
klien.
Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai oleh usaha bersama dari semua
anggota tim kesehatan dan pasien atau keluarga. Asuhan keperawatan
merupakan bentuk layanan keperawatan profesional kepada klien dengan
menggunakan metodologi proses keperawatan. asuhan kepeerawatan diberikan
untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar klien pada tingkatan semua usia dan
tingkatan fokus. Oleh karena itu, dalam menetapkan tujuan dan rencana
asuhan keperawatan, perawat harus melibatkan klien dan keluarga. Upaya
melibatkan klien dan keluarga dalam tujuan asuhan keperawatan mempunyai
beberapa manfaat.

Dalam melakukan tujuan asuhan keperawatan perawat menggunakan


proses

keperawatan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan klien. Proses

keperawatan merupakan metode ilmiah sistematik yang digunakan dalam


memberikan asuhan keperawatan kepada klien guna mencapai dan
mempertahankan keadaan bio-psiko-sosio-spiritual yang optimal. Melalui
proses keperawatan, perawat akan terhindar dari berbagai tindakan malefesien
di dalam memeberikan asuuhan keperawatan.selai itu, proses keperawatan
juga merupakan wujud tanggung jawabdan tanggung gugat perawat, karena
semua hal yang dilakukan ileh perawat terhadap klienterdokumentasi dengan
baik dan benar. Maka dari itu di pembahasan kali ini kami akan membahas
tentang proses keperawatan dari definisi sampai kerugian dari proses
keperawatan itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan Definisi dari dari Proses Keperawatan?
2. Apakah manfaat dari proses keperawatan?
3. Jelaskan tujuan dari proses keperawatan?
4. Apa sajakah tahap-tahap dari proses keperawatan?
5. Apakah kekurangan dari proses keperawatan?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1. Mahasiswa mampu menjelaskan proses dari keperawatan.
2. Mahasiswa mengetahui apa saja manfaat dari proses keperawatan
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari proses keperawatan.
4. Mahasiswa mengetahui apa saja tahap-tahap dari prose keperawatan.
5. Mahasiswa mengetahui kekurangan apa yang di dapat dari proses
keperawatan.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proses Keperawatan


Proses keperawatan adalah inti dan esensi dari keperawatan, yang
merupakan pusat dari tindakan keperawatan, dapat digunakn pada satiap setting
pelayanan. Proses keperawatan fleksibel, adaptable dan dapat disesuaikan dengan
sejumlah variable secara terstruktur yang memberikan suatu landasan yang dapat
diikuti dengan tindakan-tindakan keperawatan sistemik (Yura dan Walsh,1983).
Proses keperawatan adalah satu pendekatan untuk pemecahan masalah
yang mendukung kemampuan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan
keperawatan. Proses keperawatan mengandung elemen berpikir kritis yang
memungkinkan perawat dapat melakukan penilaian dan melakukan tindakan
berdasarkan penalaran. Proses keperawatan adalah serangaian tahapan atau
komponen yang mengarah pada pencapaian tujuan (Potter dan Perry,2015).
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam
praktek keperawatan. Hal ini disebut sebagai suatu pendekatan problem- solving
yang merupakan suatu mobilitas pemecahan masalah yang didasari oleh metode
ilmiah yang memperlukan ilmu, teknik, dan ketrampilan interpersonal untuk
memenuhi kebutuhan pasien. Proses keperawatan terdiri atas lima tahap yang
konsisten sesuai dengan perkembangan profesi keperawatan dan saling
berhubungan.

2.2 Manfaat Proses Keperawatan


Proses keperawatan adalah metode yang sistematis, dimana perawat bersama klien
bekerja sama dalam :

Melakukan pengkajian kebutuhan asuhan keperawatan


Merencanakan dan melaksanakan asuhan keperawatan
Menilai hasil asuhan keperawatan yang berorientasi paada klien dan tujuan
Hak tersebut merupakan kerangka kerja dalam proses keperawatan. Melalui
pedekatan proses keperawatan, perawat dapat:

Melakukan pendidikan keparawatan yang konsisten dan sistematis


Meningkatkan kepuasn kerja dan kepercayaan diri
Menimbulkan sikap professional
Mencegah terjadinya malpraktik dan tindakan illegal
Bertanggung awab dan tanggung gugat

Sementara itu manfaat yang didapat klien dari pemberian asuhan keperawatan
dengan pendekatan proses keperawatan adalah:
Mendapatkan asuhan keperawatan yang sesuai dengan situasi dan
kondisinya.
Mendapatkan asuhan keperawatan yang berkualitas dan sesuai dengan
standart.
Mendapatkan asuhan keperawatan yang berkesinambungan.
Mendapatkan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien dengan
partisipasi aktif dari klien.

2.3 Tujuan Proses Keperawatan


a. Teridentifikasinya masalah-masalah terkait kebutuhan dasar manusia-nya
klien.
b. Dapat menentukan @ea rah@ keperawatan.
c. Tersusunnya perencanaan keperawatan yang tepat untuk mengatasi @ea
rah@ keperawatan.
d. Terlaksananya tindakan-tindakan keperawatan secara tepat dan terencana.
e. Diketahuinya perkembangan klien.
f. Dapat ditentukannya tingkat keberhasilan asuhan keperawatan.

2.4 Tahap-Tahap Proses Keperawatan

PENGKAJIAN

EVALUASI

DIAGNOSA

PERENCANAA
N

1. Pengkajian
IMPLEMENTA
Pengkajian adalah proses
mengumpulkan
data relevan yang continue
SI
tentang respon manusia, status kesehatan, kekuatan dan masalah
klien.Wawancara, observasi langsung dan pengukuran juga perlu
dilakukan untuk memperoleh data subyektif dan obyektif.Data merupakan
dasar komponen proses keperawatan. Pengumpulan data bersifat
berkesinambungan selama melakukan proses keperawatan, agar data baru
tidak mengubah komponen lain, data juga harus didokumentasikan.
Proses pengkajian mencakup 4 kegiatan:
1. Pengumpulan data
2. Penyusunan data
3. Validasi data
4. Pencatatan data
Tujuan pengkajian :
1.
2.
3.
4.

Untuk memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien


Untuk menentukan masalah keperawatan dalam kesehatan klien
Untuk menilai keadaan kesehatan klien
Untuk membuat keputusan yang benar dalam menentukan langkahlangkah berikutnya

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnose keperawatan menggambarkan tentang penilaian klinis tentang


respon individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat terhadap
permasalahan kesehatan baik actual maupun potensial. Diagnose terdiri
dari dua fase analisis/ sintesis.
Fase analisis ini dimulai dengan memilih data dalam kategori yang
termasuk dalam model yang dipilih dan mengidentifikasi pola perilaku.
Pernyataan diagnose keperawatan ditulis dengan bahasa yang jelas dan
singkat. Setiap @ea rah@ berpusat pada klien, spesifik, akurat dan
mencakup suatu etiologi atau pernyataan deskriptif. Diagnosa keperawatan
mencermikan masalah kesehatan yang dapat diatasi oleh perawatan yag
memberikan arahan untuk intervensi keperawatan. Focus diagnose
keperawatan pada manusia dan merawat. Keperawatan menekankan
keutuhan dan keunikan individu yang berinteraksi dengan lingkungan dan
keadaan kesehatannya --- bukan sekedar sakit atau penyakit --- namun
juga membutuhkan intervensi keperawatan.
Macam-macam diagnose keperawatan:
1. Diagnosa aktual adalah pertimbangan tentang respon klien terhadap
masalah kesehatan yang ada pada waktu sekarang pada pengkajian
perawat. Diagnosa keperawatan yang actual berdasarkan adanya gejala
dan tanda yang berhubungan.
Contoh: pola nafas tidak efektif atau kecemasan
2. Diagnosa potensial atau resiko keperawatan, seperti didefenisikan oleh
NANDA, diagnose potensial adalah pertimbangan klinik bahwa klien
lebih rentan untuk timbulnya masalah dari pada orang lain pada situasi
yang sama.
Contoh: seorang perawat membuat @ea rah@ resiko terjadi infeksi
pada pasien onkologi yang menerima terapi radiasi yang masuk ke
rumah sakit karena pendarahan gastrointestinal.
3. Diagnosa keperawatan kemungkinan adalah satu dari kenyataan
tentang masalah kesehatan yang tidak jelas atau factor penyebab yang
tidak diketahui. Kemungkinan diagnose memerlukan lebih banyak data
untuk mendukung atau menghilangkannya.

Contoh: perawat memilih @ea rah@ kemungkinan isolasi @ea ra untuk


klien yang masuk ke rumah sakit dengan diagnose aids berhubungan
dengan yang tidak ada pengunjung atau telefon.
4. Diagnose sehat adalah suatu yang menunjukkan respon sehat dari klien
yang menginginkan tingkat kesehatan yang lebih tinggi .
Contoh: potensial peningkatan parental
3. Perencanaan
Fase fase dalam keperawatan adalah memprioritaskan diagnose
keparawatan, menentukan hasil akhir perawatan klien, mengidentifikasi
tindakan keperawatan dank klien yang sesuai dan rasional ilmiahnya, dan
menetapkan rencana asuhan keperawatan. Diagnose keperawtan ini juga
diprioritaskan sesuai dengan keseriusan yang mengancam jiwa seseorang.
Tujuan jangka panjang yang dibuat oleh perawat merupakan hasil akhir
yang diharapkan oleh klien. Hasil akhir yang diharapkan didasarkan pada
diagnose keperawatan spesifik dan mencerminkan resolusi realistis dari
diagnose keperawatan. Hasil ini mencakup kriteria yang luas dan khusus
untuk mengukur perilaku klien selama atau setelah implementasi rencana.
Hasil akhir jangka pendek merupakan langkah untuk mencapai masingmasing hasil yang diharapkan jangka panjang yang mencerminkan
perencanaan bersma klien dan berfokus pada klien, mencakup kriteria
khusus untuk mengukur perilaku pasien dan ditulis berdasaran urutan yang
akan dilakukan. Hasil dari jangka pendek ini harus realistis karena
berfungsi sebagai kriteria terhadap tindakan yang akan dievaluasi.
Selanjutnya perawat berfokus kepada pencapaian hasil yang diharapkan
dengan memilih strategi dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan klien.
Strategi disusun untuk mencegah, mengurangi atau memperbaiki masalah
klien. Strategi ini dipilih didasarkan pada keefektifan dalam mencapai
hasil klien, keuntungan dan resiko untuk klien dan ketersediaan sumber
seperti orang, peralatan, waktu, keuangan dan fasilitas. Dalam menyusun
strategi perawat membendingkan:
a. Keuntungan dari masing-masing tindakan dengaan potensia bahaya
(resiko, efek samping, kecemasan dan ketidaknyamanan),

b. Hasil yang diharapkan dengan kemungkinan kerugian waktu, uang dan


keterlibatan orang lain,
c. Ketersediaan dari sumber yang terbatas (peralatan, anggota tim
kesehatan dan keluarga, waktu dan ruang) dengan keuntungan yang
ingin dicapai.
Rasional Ilmiah menguraikan dasar ilmiah untuk perencanaan. Alasan
setiap order keperawatan dengan jelas diidentifikasi. Rasional mencakup
prinsip, teori, temuan penelitian dan informasi dari literature terbaru.

4. Implementasi
Implementasi adalah melaksanakan order keperawatan yang disusun
dalam rencana oleh klien, perawat atau orang lain. Dalam menjalankan
tanggung jawab implementasi merupakan kerjasama yang terjalin antara
perawat dengan tenaga kesehatan lainnya.Keselamatan fisik dan psikologis
klien dipertimbngkan dan dilindungi.Setiap tindakan dilakukan dengan
terampil

dan

efisien

serta

mencakup

pengkajian

berkesinambungan.Tindakan keperawatan dan perilaku perawat dicatat


untuk membuktikan bahwa rencana telah ditetapkan dan untuk
mengevaluasi keefektifan rencana tindakan. Proses implementasi terdiri
dari:
Mengkaji klien kembali
Sebelum melakukan implementasi, perawat harus mengkaji ulang

apakah intervensi tersebut masih diperlukan.


Menentukan kebutuhan bantuan perawat lain
Pada waktu melakukan tindakan perawat terkadang memperlukan
bantuan seperti : membantu perawat untuk memiringkan pasien karena

terlalu gemuk,
Mengimplementasian strategi keperawatan.
Setelah mengkaji ulang klien serta menentukan kebutuhan bantuan,
perawat mengimplementasikan strategi yang direncanakan. Aktivias
yang dilakukan mencakup komunikasi, melakukan pertolongan sesuai
kebutuhan, melakukan edukasi/konseling, bertindak sebagai advokad,
change agent, memimpin dan mengelola. Selain itu juga melakukan

aktivitas yang terkait dengan pemberian tugas, pendelegasian tindakan


keperawatan, supervise dan evaluasi pada perawat yunior yang berada

dibawah tanggung jawabnya.


Mengkomunikasikan tindakan-tindakan keperawatan
Setelah melakukan tindakan pada pasien, perawat harus mencatat
tindakan yang telah dilakukan kepda pasien. Beberapa kegiatan yang
harus segera ditulis biasanya terkait dengan pemberian obat

dan

treatmen, data tentang pasien juga harus lengkap, akurat dan terbaru
untuk perawat serta tim kesehatan lain.
Tindakan keperawatan yang telah dilakukan harus dikomunikasikan
secara verbal dan tertulis.Jika keadaan klien berubah cepat, maka
kepala ruang dan dokter harus segera diberi tahu secara verbal. Laporan
verbal juga diberikan kepada perawat lain pada waktu terjadi pertukaran
dinas atau pasien dipindahkan ke ruangan lain.
5. Evaluasi
Evaluasi adalah membandingkan status kesehatan klien saat ini
dengan hasil klien yang diharapkan dan menentukan kemajuan klien atau
kurangnya kemajuan @ea rah pencapaian hasil.Perawat melakukan
penilaian evaluative berkesinambungan yang menggambarkan respon atau
reaksi klien terhadap setiap tindaakan keperawatan dan hasilnya. Evaluasi
memberikan

data

yang

dapat

digunakan

untuk

mengubah

atau

memodifikasi diagnose keperawatan, rencana dan implementasi.


Proses evaluasi mempunyai enam komponen, yakni:
1. Mengidentifikasi hasil yang diharapkan yang akan digunakan perawat
2.
3.
4.
5.
6.

untuk mengukur pencapaian tujuan


Mengumpulkan data yang berhubungan dengan hasil yang diharapkan
Membandingkan data dengan hasil yang diharapkan
Mempertimbangkan apakah tujuan telah tercapai
Menghubungkan tindakan keperawatan dengan hasil klien
Membuat kesimpulan tentang kasus masalah, melakukan review dan
memodivikasi rencana asuhan keperawatan.
Evaluasi dapat dilakukan pada waktu kegiatan sedang dilakukan,

intermitten dan terminal. Evaluasi yang dilakukan pada saat kegiatan


berjalan atau segera setelah implementasi meningkatkan kemampuan

perawat dalam memodifikasi intervensi. Evaluasi intermitten, dilakukan


pada interval khusus misalnya seminggu sekali, dilakukan untuk
mengetahui kemajuan terhadap pencapaian tujuan dan meningktkan
kemampuan

perawat

untuk

memperbaiki

setiap

kekurangan

dan

memodifikasi remcana keperawatan agar sesuai dengan kebutuhan.


Evaluasi terminal, menunjukkan keadaan pasien pada saat pulang. Hal
tersebut mencangkup status pencapaian tujuan dan evaluasi terhadap
kemampuan klien untuk perawatan diri sendiri sehubungan dengan
perawatan lanjutan.
Evaluasi kualitas asuhan keperawatan :
1.
2.
3.
4.
5.

Perpektif historis.
Pendekatan terhadap evaluasi kualitas.
Struktur dimana pasien dirawat.
Proses keperawatan.
Outcome.

2.5 Kekurangan Proses Keperawatan


Dalam melakukan asuhan keperawatan seorang perawat menggunakan
proses keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien. Melalui proses
keperawatan perawat akan terhindar dari tindakan malefesien di dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Tetapi walaupun proses
keperawatan memiliki sifat dinamis, siklik, dan fleksibel, tapi ada satu sifat
dari proses keperawatan yang menurut kami adalah kekurangan dari proses
keperawatan yaitu independent atau ketergantungan.
Independent atau ketergantungan, setiap tahap dari proses keperawatan
mempunyai relevansi yang sangat erat, sehingga kekurangan di salah satu
tahap akan mempengaruhi tahap-tahap berikutnya. Tahapan di dalam proses
keperawatan sendiri ada lima dari pengkajian sampai evaluasi jika salah satu
dari tahapan proses keperawatan memiliki kekurangan maka akan
mempengaruhi proses keperawatan yang lainnya.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam
praktek keperawatan. Hal ini disebut sebagai suatu pendekatan problemsolving yang merupakan suatu mobilitas pemecahan masalah yang didasari
oleh metode ilmiah yang memperlukan ilmu, teknik, dan ketrampilan
interpersonal untuk memenuhi kebutuhan pasien.
. Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai oleh usaha bersama dari semua
anggota tim kesehatan dan pasien atau keluarga. Tahap-tahap proses
keperawatan sendiri dibagi menjadi lima yaitu: pengkajian, diagnosa
keperawatan,

perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Kelima tahapan

saling berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya.


3.2 Saran
Setiap perawat diwajibkan untuk melakukan asuhan keperawatan. Asuhan
keperawatan merupakan bentuk layanan keperawatan profesional kepada
klien dengan menggunakan metodologi proses keperawatan. Tahapan yang
ada di proses keperawatan, perawat wajib melakukannya karena itu adalah
salah satu bukti bahwa perawat itu bekerja.

DAFTAR PUSTAKA
Sumijatun. 2010. Konsep dasar menuju keperawatn profesional. Jakarta: Trans
Info Media.

Hutamean Serri. 2010. Konsep dan dokumentasi proses keperawatan. Jakarta:


Trans Info Media.
Asmadi. 2008. Konsep dasar keperawatan. Jakarta: EGC.
Dermawan, Deden. 2012. Proses Keperawatan. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Sumijatun,S.Kp. Mars. 2010. Konsep dasar menuju keperawatan profesional.
Jakarta: CV Trans Info Media.
Hutahaena, Serri. 2010. Konsep dan Dokumentasi proses Keperawatan. Jakarta:
CV Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai