Babi, II, Dan III Profil Usaha Dan Rencana Pemasaran

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wirausaha adalah orang / kelompok yang mendobrak sistem


ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru,
dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru
Rencana merupakan garisan tentang kegiatan yang akan dilakukan
di masa akan datang, rencana dirumuskan untuk menggambarkan apa yang
ingin kita capai dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Banyak orang
mengabaikan rencana dan selalu hanya dibuat dikepala atau mengawang-
awang, padahal dalam proses manajemen rencana merupakan awal kegiatan
yang mutlak ada agar kita dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
lainnya seperti dalam hal : fungsi pengorganisasian, fungsi staffing, fungsi
pengarahan, fungsi pengawasan.
Setiap aktifitas pemasaran sangat membutuhkan manajemen
dengan baik dan sebagai salah satu fungsi dalam manajemen, peranan
perencanaan sangat menentukan keberhasilan mekanisme kerja dalam setiap
aktifitas pemasaran hasil produksi perusahaan. Dalam proses/ fungsi
manajemen dikenal perencanaan, fungsi ini sangat penting sebagai langkah
awal setiap pelaksanaan kegiatan.
Kita akan mengetahui hal-hal yang perlu dikerjakan jika
sebelumnya telah direncanakan sebaik-baiknya, sebaliknya pekerjaan kita
akan terhambat atau bahkan terbengkalai jika tidak dipersiapkan sebelumnya.
Begitu pula halnya dengan pemasaran, perencanaan pemasaran adalah
sebagai penentu penentu awal proses pemasaran yang kemudian akan
berlanjut pada efektifitasnya pemasaran hasil produksi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud profil usaha ?
2. Bagaimana rencana pemasaran ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud profil usaha
2. Untuk mengetahui bagaimana rencana pemasaran
D. Manfaat
1. Mahasiswa mengetahui profil usaha
2. Mahasiswa mengetahui rencana pemasaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil Usaha

1. Macam-Macam Profil Wirausaha:

a. Woman Entrepreneur/ Wirausahawan Perempuan

Banyak wanita yang terjun dalam bidang bisnis

dengan alasan mau menekuni bidang seperti ingin

memperlihatkan kemampuan kinerjanya, membantu ekonomi

rumah tangga, frustasi terhadap pekerjaannya.

b. Minority Entrepreneur/ Wirausahawan minoritas.

Kaum minoritas terutama di negara kita Indonesia kurang

memiliki kesempatan kerja di bidang pemerintahan. Mereka

berusaha menekuni kegiatan bisnis dalam kehidupan sehari-

hari. Para perantau dari daerah tertentu yang menjadi kelompok

minoritas pada suatu daerah, mereka juga giat mengembangkan

bisnis.

c. Immigrant Entrepreneurs/ Wirausahawan imigran

Kaum pendatang yang memasuki suatu daerah biasanya

sulit memperoleh pekerjaan formal. Mereka lebih leluasa

mencari pekerjaan yang bersifat non formal yang dimulai dari

berdagang kecil-kecilan sampai berkembang menjadi

perdagangan tingkat menengah.

d. Part Time Entrepreneurs/ Wirausahawan paruh waktu

Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong atau part

3
time merupakan pintu gerbang untuk berkembang menjadi

usaha besar. Bekerja part time tidak mengorbankan pekerjaan

di bidang lain misalnya seseorang pegawai mencoba

mengembangkan hobinya untuk berdagang atau

mengembangkan suatu hobi yang menarik. Apabila bisnis ini

lebih maju, pegawai itu berhenti dari pegawai dan beralih

profesi kebisnis yang disenangi yang merupakan hobinya.

e. Home Based Entrepreneur/ Wirausahawan di Rumah

Banyak ibu-ibu yang memulai kegiatan bisnis rumah

tangga, misalnya ibu-ibu pandai membuat kue atau aneka

masakan, mengirim kue-kue ke toko di sekitar tempat

tinggalnya. Usaha tersebut makin lama makin maju. Juga usaha

catering yang dimulai dari rumah tangga yang hobi memasak,

kemudian usaha tersebut berkembang melayani pesanan untuk

pesta.

f. Family Owned Business/ Bisnis Keluarga,

Suatu bisnis yang melbatkan dua atau lebih angggota

keluarga yang mengendalikan keuangan perusahaan. Sebuah

keluarga membuka berbagai jenis dan cabang usaha. Mungkin

usaha keluarga yang telah dirintis oleh bapaknya, setelah maju

dibuka cabang baru yang dikelola oleh ibu. Kedua perusahaan

ini maju dan membuka beberapa cabang lain yang mungkin

4
jenis usaha berbeda atau lokasinya berbeda. Usaha ini

dikembangkan dan dikelola oleh anak-anaknya.

g. Copreneurs

adalah pasangan kewirausahaan yang bekerja sama sebagai

co-pemilik bisnis mereka, pembagian pekerjaan didasarkan

atas keahlian masing-masing orang sekaligus

pertanggungjawaban produk/ divisi.

2. Profil Wirausahawan

- Mengejar Prestasi

Wirausahawan bercirikan senantiasa menginginkan prestasi prima.

Untuk itu mereka lebih memili bekerja dengan pakar ketika

menghadapi problema dan cendrung untuk berfikir cermat serta

berfokus pada visi jangka panjang tentang bisnis.

- Berani Mengambil Resiko

Wirausahawan tidak takut menjalani pekerjaan yang disertai resiko

dengan memperhitungkan besar kecilnya resiko. Mereka menyadari

bahwa prestasi yang lebih besar hanya mungkin dicapai jika mereka

bersedia menerima resiko sebagai konsekuensi terwujudnya tujuan.

- Mampu Memecahkan Masalah

Wirausahawan adalah orang yang memiliki kepemimpinan yang tumbuh

secara alami dan pada umumnya lebih cepat mengidentifikasikan

permasalahan yang perlu diatasi.

- Rendah Hati

5
Wirausahawan mendapatkan kepuasan dalam lambing-lambang

keberhasilan yang di luar dirinya. Mereka senang usaha yang mereka

bangun dipuji orang,namun mereka menolak apabila pujian yang

ditujukan kepada mereka.

- Bersemangat

Wirausahawan secara fisik senantiasa tampak lincah dan berbadan

sehat. Mereka mampu bekerja melebihi jam kerja rata-rata yang

dilakukan orang lain ketika merintis usaha.

- Memiliki Rasa Percaya Diri

Wirausahawan adalah orang yang memilki percaya diri yang sangat

tinggi dan tidak meragukan kecakapan dan kemampuannya. Mereka

berfikir bahwa tindakan mereka akan mampu mengubah kejadian dan

percaya bahwa mereka adalah pemimpin bagi mnereka sendiri.

- Menghidari Sifat Cengeng

Wirausahawan senantiasa menghindari sifat cengeng dalam membentuk

pribadi mandiri sehingga sering kali mengalami kesulitan dalam

membentuk ikatan emosional yang kental dengan konsekuensi kurang

terjalinya hubungan akrab dengan kawan atau anggota keluarga.

- Mencari Kepuasaan Diri

Karena Wirausahawan termotivasi oleh kebutuhan untuk mewujudkan

prestasi diri, mereka sering kali kurang berminat tehadap struktur

organisasi. Mereka mengabaikan aktivitas manjemen organisasi

6
tradisional sehingga pada umunya mereka mengalami kesulitan dengan

waktu kerja apabila bekerja untuk suatu perusahaan.

3. Jenis-jenis Profil Wirausaha

Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah

yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling

banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99

tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: Kegiatan ekonomi rakyat

yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas

merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari

persaingan usaha yang tidak sehat.

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai

berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,-

(Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,-

(Satu Miliar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri,

bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak

dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung

dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang

perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha

yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

7
B. Rencana Pemasaran

1. Pengertian Perencanaan Pemasaran

Perencanaan adalah pemikiran-pemikiran/ ramalan-ramalan yang

rasional dan berdasarkan fakta-fakta atau perkiraan yang mendekat sebagai

persiapan melakukan suatu kegiatan/ tindakan, jadi bisa dikatakan bahwa

perencanaan adalah sebagian proses dari rangkaian proses persiapan untuk

mencapai tujuan.

Perencanan di anggap sebagai suatu proses karena perencanaan

adalah suatu tindakan pemilihan terbaik dari berbagai alternative dalam

usaha pencapaian tujuan yang sifatnya berkesinambungan dan tidak ada

rencana yang bersifat final, tetapi selalu merupakan bahan untuk diadakan

perbaikan. Oleh karena itu rencana bukan merupakan hasil akhir dari

sejumlah keputussan yang saling berkaitan antara perencanaan awal dan

perencanaan berikutnya.

Adapun perencanaan sebagai keputusan adalah untuk kejelasan apa

yang akan dilakukan dan siapa yang akan melakukan. Sedangkan

perencanaan sebagai pedoman atau landasan dalam melakukan tindakan

yang merupakan hal penting dengan mempunyai nilai dan manfaat yang

dirasakan dalam pelaksanaan segala usaha. Suatu akibat tak terelakkan

dari rumitnya lingkungan perusahaan dewasa ini, dimana perusahaan

perlunya membuat perencanaan jangka pendek maupu jangka panjang.

Untuk hidup dan brkembang, suatu perusahaan haruslah mengetahui

kemana ia akan pergi dan bagaimana ia bias sampai ke tujuannya. Ini

membutuhkan ditentukannya dengan jelas sasaran yang akan dicapai dan

8
rangkaian tindakan yang dipikirkan dengan matang untuk mencapai

sasaran tersebut, tanpa itu semua pemakaian dana tidak akan mungkin

efisien.

Bagi manajer pemasaran disamping harus tahu rencana perusahaan dan

ikut terlibat dalam menyusun pemasaran hasil produksi perusahan bahkan

mungkin sebagai ketua tim, harus dapat memanfaatkan rencana

perusahaan untuk menerjemahkan kegiatan bawahannya untuk membantu

merealisir rencana global perusahaan tersebut

Rencana tahunan perusahaan harus disusun setiap tahun, rencana

bisa yang bersifat jangka panjang, jangka menengah, atau jangka pendek.

2. Manfaat Rencana Usaha

a. Agar setiap orang mengetahui arah yang akan dicapainya.

b. sebagai pedoman (stewardship guidance) dalam melaksanakan

tugas-tugas yang akan dicapai.

c. sebagai alat penting dalam pelaksanaan pengawasan.

d. sebagai alat menerjemahkan filosofi dan tujuan utama perusahaan

atau lembaga

e. sebagai media untuk menilai prestasi (standard of performance)

perusahaan dan orang-orangnya baik dalam merumuskan tujuan

maupun dalam mencapainya.

f. dapat meningkatkan partisipasi karyawan

suatu perusahaan tentu mempunyai banyak sasaran, baik yang tersirat

maupun yang tersurat dengan jelas, sasaran-sasaran haruslah diketahui terlebih

9
dahulu sebelum perencanaan pemasaran dapat dijalankan, perencanaan kegiatan

haruslah sesuai dengan sasaran yang menyeluruh dari perusahaan.

Oleh karena pemasaran merupakan rantai terpenting yang menghubungkan

perusahaan dengan lingkungannya, pemasaran haruslah mempelajari dan

menafsirkan kebutuhan konsumen yang kemudian akan menuntun perusahaannya

untuk melayani kebutuhan tersebut. Dikarenakan rencana pemasaran harus sesuai

dengan kebutuhan perusahaan dan melayani kebutuhan konsumen, maka proses

perencanaan pemasaran akan berbeda-beda antara satu perusahaan dengan

perusahaan lainnya.

3. Anatomi Rencana Pemasaran

Ada satu perbedaan penting antara perencanaan pemasaran dengan

rencana pemassaran. Perencanaan pemasaran adalah fungsi yang kontinu dan

tidak pernah selesai, sedangkan rencana pemasaran adlah ekspresi dari

keluaran (output) proses perencanaan yang berlaku pada waktu tertentu dan

untuk jangka waktu tertentu.

Walau tidak ada satupun struktur rencana yang pasti paling baik yang

bisa dijadikansebagai acuan mutlak, namun ada hal-hal tertentu yang harus

dicakup dalam setiap rencana pemasaran, yakni dibuat disekitar faktor-faktor

pemasaran 9marketing variables) yang dapat dikendalikan dan tidak dapat

dikendalikan, faktor-faktor tersebut di integrasikan dengan faktor-faktor lain

untuk membentuk suatu struktur rencana yang banyak dipakai, di antaranya

adlah seperti struktur yang ada di bawah ini.

10
a. analisa situasi

- permintaan

- persaingan

- struktur distribusi

- hukum pemasaran

- biaya bukan pemasaran

b. persoalan dan kesempatan

c. Strategi pemasaran

- Tujuan

- Metode

d. strategi produk

e. strategi distribusi

f. strategi harga

g. strategi promosi

- iklan

- penjualan perorangan

- promosi penjualan

h. Taktik pemasaran

1) siapa ?

2) apa ?

3) kapan ?

4) dimana ?

5) bagaimana ?

11
4. Macam-Macam, Tipe, Dan Jenis Perencanaan Pemasaran

a. Macam-Macam Perencanaan Pemasaran

1). perencanaan pasar yang strategis

perencanaan pasar yang srategis berkaitan dengan perencanaan arah usaha

perusahaan itu akan dikembangkan. Di dalam mambuat perencanaan pasar yang

strategis perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:

a. Langganan yang akan dicapai dan di layani

b. Para pesaing yang harus dihadapi

c. Ciri-ciri pasar yang ada

d. Ciri-ciri perusahaan

e. Trends lingkungan (sosial, ekonomi, polotik, tekhnologi, dll)

2). perencanaan strategis perusahaan

perencanaan strategis perusahaan adalah perencanaan jangka panjang yang

bersifat menyeluruh, dalam melakukan perencanaan strategis pemasaran, perlu

mempertimbangkan hal-hal berikut:

a. analisis sumber daya, lingkungan dan strategi acuan produk

b. analisis situasi

c. penetapan strategi perusahaan

d. perencanaan pemassaran yang strategis

e. perencanaan pemasaran produk baru

f. perencanaan pemasaran operasional

2) Jenis-Jenis Perencanaan Pemasaran

a. perencanaan perusahaan

b. perencanaan devisi

12
c. perrencanaan jajaran produk

d. perencanaan merk produk

3) Tipe-Tipe Perencanaan Pemasaran

1. perencanaan pemasaran keseluruhan perencanaan pemasaran

keseluruhan mencakup tentang ketentuan-ketentuan umum perusahaan

yaitu perencanaan jangka panjang dan pengembangan strategi

pemasaran untuk mencapai suatu tujuan, yang mememuart tentang

kegiatan-kegiatan keseluruhan faktor intern dan faktor ekstern.

2. perencanaan pemasaran jangka panjang

perencanaan pemasaran jangka panjang adalah perencanaan

pemasaran dalam periode 3,5,10 sampai 25 tahun lamanya. Masalah

yang dihadapi perusahaan dalam perencanaan jangka panjang ini

sangat luaas sekali, seperti perluasan pabrik, masalah pasar, promosi,

pemasaran, harga, produksi, masalah distribusi dan sebagainya.

3. Perencanaan Pemasaran Tahunan

Perencanaan pemasaran tahunan adalah pedoman utama perusahaan

dengan cakupan kegiatan pemasaran untuk produk tertentu dalam satu

tahun. Perencanaan pemasaran tahunan waktunya relatif sangat

pendek yaitu satu tahun. Masalah perencanaan tahunan di antaranya

tentang kampanye periklanan, daerah operasi, pemasaran, pembelian

barang-barang dan sebagainya.

13
i. 4) Proses Perencanaan Pemasaran

Dalam rangka maksimalisasi pemasaran produk, ada beberapa langkah

yang perlu diikuti dalam proses perencanaan pemasaran. Di antaranya adalah:

a. Analisa Hasil Prestasi Kegiatan Pemasaran.

Perusahaan harus dapat memberikan suatu kesimpulan mengenai sebab-

naik atau turunnya hasil penjualan barang produksi.

b. Ananlisis keunggulan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman perusahaan

Perusahaan harus melakukan pengkajian atas keadaan lingkungan

pemasaran, terutama perkembangan sosial, ekonomi, budaya, tekhnologi,

dan kebijakan pemerintah.

c. Penyusunan Program Pemasaran

Salah satu hal penting dalam proses perencanaan pemasaran adalah

penyusunan program pemasaran, dalam hal ini yang perlu disusun adalah

tentang rincian yang berkaitan dengan waktu, tempat, oleh siapa program

tersebut akan dilaksanakan. Dari program pemasaran ini, akan diketahui

tahapan-tahapan kegiatan pemasaran yang akan dilakukan untuk masing-

massing produk pada wilayah pemasarannya.

d. Penentuan Tujuan Pemasaran

Pada dasarnya setiap perusahan selalu menetapkan tujuan yang ingin

dicapai, tujuan yang telah ditetapkan tersebut akan mempengaruhi

penetapan strategi pemasaran yang akan dijalankannya.

14
e. Penerapan Strategi Pemasaran

Strategi ini ditetapkan berdasarkan sasaran pasar (target narket) dan tujuan

perusahaan. Strategi pemasaran yang sudah ditetapkan oleh perusahaan

mencakup strategi produk, strategi harga, strategi promosi, dan strategi

distribusi.

f. Penetapan Target Pemasaran

Untuk memudahkan perusahaan mendistribusikan hasil produksinya,

perusahaan perlu menetapkan strategi target pemasaran. Target strategi

pemasaran yang telah ditetapkan perusahaan dapat dinyatakan dalam volume

penjualan, maupun share pasar dan laba.

g. Penyusunan Rencana Pemasaran

Rencana pemasaran yang disusun oleh perusahaan akan menggambarkan

adanya kegiatan di bidang pemasaran.

h. Penyusunan Anggaran Pemasaran

Pada umumnya, proses paling akhir dalam perencanaan pemasaran adalah

menyusun anggaran. Anggaran pemasaran yang disusun oleh perusahaan

hendaknya di dasarkan pada program pemasaran. Dalam penyusunan anggaran

pemasaran, selain harus memperhatikan produknya, juga harus

memperhatikan waktu dan tempat pelaksanaanya karena anggaran akan

kebutuhan selalu berbeda pada setiap waktu dan tempat pelaksanaan yang

berbeda pula.

15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perencanaan pemasaran sebagaimana halnya semua bentuk perencanaan


lainnya, secara garis besarnya memiliki tiga tahapan, yaitu pertama menetapkan
sasaran; kedua merumuskan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tersebut;
ketiga memonitor hasil yang diperoleh dalam implementasinya sehingga dapat
dibuat beberapa penyesuaian yang diperoleh dalam rencana.
Oleh karena itu sasaran pokok perencanaan adalah menetapkan kebijakan dan
target dasar bagi tindakan yang diusulkan pada perusahaan atau pada bagian dari
perusahaan. Sasaran yang kedua adalah menentukan struktur perusahaan yang
diperlukan untuk melaksanakan kebijakan yang telah diperinci dan sebagai sarana
perusahaan mencapai target pemasaran.
Rencana perusahaan jangka panjang menetapkan sasaran dan strategi yang
mengantarkan perusahaan ke arah masa depan yang telah ditentukan sendsiri,
masa depan yang telah dirumuskannya sendiri dan bukan yang didiktekan oleh
rangkaian peristiwa. Perusahaan tidaklah bergoyang teriup angin kessana-
kemari menurut adanya peluang dan perubahan.

B. SARAN

Adapun saran dari penulis disini adalah:


a. Penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan
mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan
dalam pasar!
b. Dalam strategi pemasaran harus mampu menghasilkan tingkat
keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan
besar!
c. Dalam menentukan strategi pemasaran sebaiknya diperhatikan faktor-
faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran tersebut!

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Abdul Rozak Fahrudin, M.Pd. Dkk, Perencanaan Pemasaran ikip

pgri kaltim, Samarinda 2008.

2. Harahap sofyan syafri Budgeting Penganggaran Perencanaan

Lengkap Raja Grafindo Persada, Jakarta 2001.

3. Foster D.W. Manajemen Perusahaan Erlangga, Jakarta 1984

4. Anderson, Dennis (1982), "Small Industry in Developing Countries",

World Development.

5. Harianto, Farid (1996), "Study on Subcontracting in Indonesian Domestic

Firms", dalam Mari Pangestu (ed.), Small-Scale Business Development

and Competition Policy, CSIS, Jakarta.

6. Prof. Dr. MASUD MACHFOEDZ, M.B.A :Kewirausahaan, metode,

manajemen, dan implementasinya guru besar Yogyakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai