Modul Estetik
Modul Estetik
Modul Estetik
SEMESTER VI
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. Ahmad Mirza 2014.07.0.0004
2. Amanda Rahim 2014.07.0.0006
3. Bestian Ovilia Andini 2014.07.0.0016
4. Clara Leona A 2014.07.0.0020
5. Cynthia Wahyu N 2014.07.0.0021
6. Dea Malinda L 2014.07.0.0022
7. Dhiyaa Ulhaq Ramadhani 2014.07.0.0024
8. Endah Tri Wahyuni 2014.07.0.0027
9. Firda Audina 2014.07.0.0034
10. Harum Azania 2014.07.0.0042
11. Iqbal Arif Affandi 2014.07.0.0047
Etiologi:
Fluor mempengaruhi tumbuh kembang gigi
Etiopatogenesis
Tahapan Veneer
1.6 LEARNING ISSUE
4. Rencana perawatan
a. Definisi veneer
Veneer indirect adalah suatu lapisan tipis yang telah dibuat terlebih dahulu di laboratium
yang sewarna dengan gigi asli dan akan diaplikasikan terutama pada gigi anterior.
Kentungan:
Ekonomis
Sekali kunjungan
Kerugian
Membutuhkan tenaga yang lebih banyak
Kentungan
Bertahan lama
Kerugian
Mahal
Membutuhkan preparasi gigi yang khusus
3. Indirect Veneer
Keuntungan
Banyak gigi dapat dikerjakan dalam waktu singkat
1 Partial Veneer : untuk kerusakan, defek, dan perubahan warna gigi yang
terlokalisir
2 Full Veneer : bila perubahan warna terjadi pada seluruh permukaan mahkota gigi
7 Abrasi, erosi,
d. Bahan veneer
Teknik indirect veneer dibuat dari bahan komposit, feldspathic porcelain dan keramik
(pressed or cast ceramic). Dengan teknik indirect warna dan kontur veneer lebih mudah
dikontrol dan tidak menghabiskan waktu karena dibuat di laboraotrium. Feldspathic porcelain
yang ditempelkan ke preparasi intraenamel banyak dipilih dokter gigi karena memiliki
kekuatan dan ketahanan untuk mempertahankan struktur gigi pada teknik indirect veneer.
Pressed ceramic veneer memberikan estetik yang baik, tetapi memerlukan preparasi yang
lebih dalam
5. Tahapan veneer
Terdapat 3 preparasi veneer:
1 Intra enamel : preparasi veneer yang terlokalisir pada daeah yang mengalami kerusakaan
di permukaan labial.
2 Feathered incisal : preparasi yang mengurangi permukaan labial setebal 0.5 mm sampai
1 mm dengan akhiran chamfer di bagian proximal dan gingival margin . preparasi ini
harus sampaidengan incisal.
3 Overlapping incisal : preparasi yang hampir sama dengan feathered incisal, akan tetapi
meliputi pngurangan sampai dengan daerah palatal atau lingual.
Tahapan preparasi veneer:
1 Pembuatan guide dengan depth cutting bur
2 Pengurangan daerah servikal setebal 0.3 mm, pembuatan chamfer 0.5 mm di bawah
gingival crest, bagian tengah 0.5 0.7 mm, dan daerah incisal 1 mm mengikuti
kemiringan incisal plane arah labio palatal.
3 Preparasi daerah proksimal melebar sampai daerah kontak proksimal, kira kira 0.2
mm dari labial ke daerah kontak atau setengah jarak labio lingual.
5 Hasil preparasi harus membulat, halus, daerah pinggiran tidak tajam, mengikuti kontur
permukaan gigi agar dentin tidak terbuka, dan bentuk preparasi U.
Pemilihan Warna
Lakukan pemilihan warna sebelum dan sesudah preparasi
Pencetakan
Sebelum dilakukan pencetakan, dilakukan retrasi gingiva terlebih dahulu dengan
menggunakan gingival cord. Kemudian gingival cord dilepaskan dan dilakukan pencetakan.
Bahan yang digunakan adalah Polyvinyl Siloxane (PVS)
Bahan cetak PVS ini memiliki perubahan dimensi paling kecil (0,05%) setelah
pengerasan dibanding dengan bahan cetak hidrokoloid dan bahan cetak elastomer lainnya.
Selain itu, bahan cetak PVS memiliki sifat fleksibilitas yang tinggi setelah dilepaskan dari daerah
gerong dan tahan terhadap robekan. Hasil cetakan PVS dapat diisi beberapa kali dan mempunyai
stabilitas dimensi yang baik selama seminggu tanpa mengalami distorsi.
Bahan cetak PVS yang terdiri dari 2 pasta yang terdiri dari basis dan katalis diaduk
secara manual pada kertas pengaduk atau pelat kaca. Kedua pasta dengan warna berbeda
diaduk secara merata dengan gerakan sirkuler hingga warnanya homogen. Seiring dengan
perkembangan zaman, pabrik memproduksi alat pengaduk dengan sistem static automixing dan
dynamic mechanical mixing.
Veneer Sementara
Veneer sementara diperlukan untuk menjaga estetik dari gigi pasien, mengurangi rasa
nyeri dan mempertahankan space antar gigi. Bahan yang digunakan untuk veneer sementara
adalah Akrilik atau Resin komposit
Tahapan veneer sementara
1 Setelah gigi selesai di preparasi, diulasi dengan bahan separasi (vaselin atau CMS),
kemudian hasil cetakan putty diisi dengan resin akrilik self cured warna putih, posisikan
kembali ke dalam model anatomi seperti posisi semula dan menutupi gigi yang telah di
preparasi
2 Setelah resin akrilik mengeras, sendok cetak dilepas, mahkota akrilik dikeluarkan dari
abutment. Kelebihan akrilik dihilangkan dengan fissure diamond bur dan lakukan
penyesuaian oklusi.
3 Poles mahkota sementara akrilik menggunakan flame atau torpedo white stone hingga
Insersi
1 Bersihkan resin luting pasang coba, pada veneer, cuci dengan air kemudian cuci alkohol
97%
4 Setelah kering, ulasi bagian dalam veneer dengan silane agent semprot udara &
dibiarkan mengering ( 30 detik)
5 Bersihkan permukaan gigi dengan rotary brush + pumice Etsa Asam phosphoric
acid 30 % 15 detik. Cuci dengan air 10 detik keringkan dengan semprotan
udara.
6 Permukaan gigi yang dipreparasi ulas single bond aktivasi sinar tampak 20
detik ulasi luting. Permukaan dalam vinir diulas Flowable Composite atau resin
luting tengah tepi
10 Instruksi penderita :
b Kontrol 2 minggu
Setiap diagnosis harus ditegakkan melalui suatu prosedur diagnosis dimulai dari
anamnesis, pemeriksaan klinis, pemeriksaan penunjang bila perlu dan mempertimbangkan
prognosis untuk merencanakan perawatan. Pada kasus pasien mengeluh gigi berwarna putih, tidak
merata, mudah rapuh dan ngilu bila minum dingin. Pemeriksaan klinis ditemukan bercak putih tidak
merata pada seluruh permukaan Labial kedua gigi insisif pertama rahang atas. Pasien juga
mengatakan bahwa dia tinggal di daerah pesisir. Berdasarkan pernyataan tersebut maka pasien di
diagnosis Pulpitis Reversibel disertai Fluorosis. Pulpitis reversibel didapatkan dari hasil anamnesis
pasien yang mengeluh ngilu bila minum dingin disertai karies media dan Superfisial pada gigi insisif
pasien. Bercak putih yang tidak merata pada permukaan Labial gigi insisif disertai rapuh merupakan
gejala klinis dari Fluorosis. Hasil anamnesis juga didapatkan bahwa pasien tidak
mempermasalahkan biaya perawatan sehingga rencana perawatan yang akan diberikan pada
pasien berupa restorasi estetik veneer dengan teknik indirect dan Bahan porcelain. Teknik indirect
dilakukan karena perubahan warna pada gigi terjadi pada seluruh permukaan dari Labial gigi insisif
sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan teknik direct. Bahan porcelain dijadikan pilihan untuk
veneer ini karena sifat fisik berupa kekuatan yang baik serta estetik baik.
DAFTAR PUSTAKA
Pangabdian, Fanny. 2017.Handout Perbaikan estetik gigi dengan veneer porselen. Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Hang Tuah
Affandi, Ahmad. 2009. Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Dari Bahan Cetak Elastomer Setelah Direndam
Kedalam Larutan Daun Sirih 25%, Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Garg N, Garg A. Textbook of Operative Dentistry. New Delhi: Jaypee, 2015: 309-314.