Makalah BUDIDAYA Mangga

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

KARYA TULIS ILMIAH

TANAMAN MANGGA

Untuk memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun Oleh:
Risa

Kelas IX A
SMP ISLAM ABATA
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT berkat rahmat, taufik, dan hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan
berhasil dengan baik tanpa adanya bimbingan dan sumbangan pemikiran dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga Allah
SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sebagai balasan atas amal baik
dari semua pihak. Penulis mengharap saran dan kritik membangun guna
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membacanya.

Malausma, Maret 2017


Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i


DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan...................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1 Sejarah Singkat..........................................................................................2
2.2 Jenis Tanaman...........................................................................................2
2.3 Manfaat Tanaman......................................................................................2
2.4 Sentra Penanaman.....................................................................................2
2.5 Syarat Tumbuh..........................................................................................3
2.6 Pedoman Budidaya....................................................................................3
2.7 Hama dan Penyakit....................................................................................7
2.8 Panen.......................................................................................................10
2.9 Pascapanen..............................................................................................10
BAB III KESIMPULAN......................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman mangga pada umumnya diusahakan di lahan pekarangan
secara sambilan.
Estimasi Persentase Usahatani Tanaman Mangga Berdasarkan Sistem
Pengusahaannya
Farming systems dan luasan
1. Mangga diusahakan pada lahan pekarangan = 90 95
2. Mangga diusahakan pada lahan tegal dan tumpangsari dengan tanaman
pangan = 5.0
3. Mangga diusahakan pada lahan tegal secara monokultur = 1.0
Sumber: Soemarno dkk., 1995

Tanaman mangga di lahan pekarangan penduduk tidak mendapatkan


perawatan secara memadai, pemupukan dilakukan ala kadar nya,
pemangkasan tajuk tidak dilakukan. Sebagian besar tanaman berumur tua dan
ditanam dari biji. Maka dari data tersebut sangat diperlukan sebuah
pemahaman akan teknik budidaya yang tepat.
Tanaman mangga yang berkualitas memerlukan teknologi budidaya yang
tepat agar bias menghasilhal buah yang berkualitas walaupun ditanam di
lahan pekarangan.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan


Maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah produksi tanaman sayuran dan buah. Tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui teknik budidaya mangga yang tepat
sehingga menghasilkan buah mangga yang baik.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Singkat


Mangga ( Mangifera spp. ) merupakan tanaman buah tahunan berupa
pohon yang berasal dari Negara India. Tanaman ini kemudian menyebar ke
wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia.

2.2 Jenis Tanaman


Klasifikasi botani tanaman mangga adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Anarcadiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera spp.
Jenis yang banyak ditanam di Indonesia Mangifera indica L. yaitu
mangga arumanis, golek, gedong, manalagi dan cengkir dan Mangifera
foetida yaitu kemang dan kweni.

2.3 Manfaat Tanaman


Buah mangga yang matang merupakan buah meja yang banyak
digemari. Mangga yang muda dapat diawetkan dengan kadar gula tinggi
menjadi manisan baik dalam bentuk basah atau kering.

2.4 Sentra Penanaman


Pusat penanaman mangga di Pulau Jawa adalah Probolinggo,
Indramayu, Cirebon.
Tahun 1994 jumlah tanaman yang menghasilkan adalah 8.901.309
tanaman dengan produksi 668.048 ton.

2.5 Syarat Tumbuh


1. Iklim
Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim
kering selama 3 bulan. Masa kering diperlukan sebelum dan sewaktu
berbunga. Jika ditanam di daerah basah, tanaman mengalami banyak
serangan hama dan penyakit serta gugur bunga/buah jika bunga muncul
pada saat hujan.
2. Media Tanam

2
a. Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung
pasir dan lempung dalam jumlah yang seimbang.
b. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok adalah 5.5-7.5. Jika
pH di bawah 5,5 sebaiknya dikapur dengan dolomit.
3. Tempat Ketinggian
Mangga yang ditanam didataran rendah dan menengah dengan ketinggian
0-500 m dpl menghasilkan buah yang lebih bermutu dan jumlahnya lebih
banyak dari pada di dataran tinggi.

2.6 Pedoman Budidaya


1. Pembibitan
a. Perbanyakan dengan Biji
1) Biji dipilih dari tanaman yang sehat, kuat dan buahnya berkualitas.
Biji dikeringanginkan dan kulitnya dibuang.
2) Siapkan kotak persemaian ukuran 100 x 50 x 20 cm3 dengan
media tanah kebun dan pupuk kandang (1:1), biji ditanam pada
jarak 10-20 cm. Dapat pula mangga disemai dikebun dengan jarak
tanam 30 x 40 atau 40 x 40 cm di atas tanah yang gembur.
Persemaian diberi naungan dari plastik/sisa-sisa tanaman, tetapi
jangan sampai udara di dalam persemaian menjadi terlalu
lembab. Biji ditanam dengan perut ke arah bawah supaya akar
tidak bengkok. Selama penyemaian, bibit tidak boleh kekurangan
air. Pada umur 2 minggu bibit akan berkecambah. Jika dari 1 biji
terdapat lebih dari 1 anakan, sisakan hanya satu yang benar-benar
kuat dan baik. Bibit di kotak persemaian harus dipindahtanamkan
ke dalam polybag jika tingginya sudah mencapai 25-30 cm.
Seleksi bibit dilakukan pada umur 4 bulan, bibit yang lemah dan
tumbuh abnormal dibuang. Pindahtanam ke kebun dilakukan jika
bibit telah berumur 6 bulan.
b. Okulasi
Perbanyakan terbaik adalah dengan okulasi (penempelan tunas
dari batang atas yang buahnya berkualitas ke batang bawah yang
struktur akar dan tanamannya kuat). Batang bawah untuk okulasi
adalam bibit di persemaian yang sudah berumur 9-12 bulan. Setelah
penempelan, stump (tanaman hasil okulasi) dipindahkan ke kebun

3
pada umur 1,5 tahun. Okulasi dilakukan di musim kemarau agar
bagian yang ditempel tidak busuk.
c. Pencangkokan
Batang yang akan dicangkok memiliki diameter 2,5 cm dan berasal
dari tanaman berumur 1 tahun. Panjang sayatan cangkok adalah 5 cm.
Setelah sayatan diberi tanah dan pupuk kandang (1:1), lalu dibungkus
dengan plastik atau sabut kelapa.
2. Pengolahan Media Tanam
a. Persiapan
Penetapan areal untuk perkebunan mangga harus memperhatikan
factor kemudahan transportasi dan sumber air.
b. Pembukaan Lahan
1) Membongkar tanaman yang tidak diperlukan dan mematikan
alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu
dari areal tanam.
2) Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yang
terlalu besar.
c. Pengaturan Jarak Tanam
Pada tanah yang kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan pada
tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah
10 m dan diatur dengan cara:
1) segi tiga sama kaki.
2) diagonal.
3) bujur sangkar (segi empat).
3. Teknik Penanaman
a. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat dengan panjang, lebar dan kedalaman 100
cm. Pada waktu penggalian, galian tanah sampai kedalaman 50 cm
dipisahkan dengan galian dari kedalaman 50-100 cm. Tanah galian
bagian dalam dicampur dengan pupuk kandang lalu dikeringanginkan
beberapa hari. Masukkan tanah galian bagian atas, diikuti tanah galian
bagian bawah. Pembuatan lubang tanam dilakukan pada musim
kemarau.
b. Cara Penanaman
Lubang tanam yang telah ditimbun digali kembali dengan
ukuran panjang dan mlebar 60 cm pada kedalaman 30 cm, taburi
lubang dengan furadan 10-25 gram. Polibag bibit digunting sampai ke

4
bawah, masukkan bibit beserta tanahnya dan masukkan kembali tanah
galian sampai membentuk guludan. Tekan tanah di sekitar batang dan
pasang kayu penyangga tanaman.
c. Penanaman Pohon Pelindung
Pohon pelindung ditanam untuk menahan hembusan angin yang
kuat. Jenis yang biasa dipakai adalah pohon asam atau trembesi.
4. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyiangan
Penyiangan tidak dapat dilakukan sembarangan, rumput/gulma yang
telah dicabut dapat dibenamkan atau dibuang ke tempat lain agar tidak
tumbuh lagi. Penyiangan juga biasa dilakukan pada waktu
penggemburan dan pemupukan.
b. Penggemburan/Pembubunan
Tanah yang padat dan tidak ditumbuhi rumput di sekitar pangkal
batang perlu digemburkan, biasanya pada awal musim hujan.
Penggemburan tanah di kebun mangga cangkokan jangan dilakukan
terlalu dalam.
c. Perempelan/Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk kanopi yang baik dan
meningkatkan produksi. Ketika tanaman telah mulai bertunas perlu
dilakukan pemangkasan tunas agar dalam satu cabang hanya terdapat
34 tunas saja. Tunas yang dipilih jangan terletak sama tinggi dan
berada pada sisi yang berbeda. Tunas dipelihara selama kurang lebih 1
tahun saat tunas-tunas baru tumbuh kembali. Pada saat ini dilakukan
pemangkasan kedua dengan meninggalkan 2-3 tunas. Pemangkasan
ketiga, 1 tahun kemudian, dilakukan dengan cara yang sama dengan
pemangkasan ke-2.
d. Pemupukan
1) Pupuk organik
a) Umur tanaman 1-2 tahun: 10 kg pupuk kandang, 5 kg pupuk
kandang.
b) Umur tanaman 2,58 tahun: 0,5 kg tepung tulang, 2,5 kg abu.
c) Umur tanaman 9 tahun: tepung tulang dapat diganti pupuk
kimia SP-36, 50 kg pupuk kandang, 15 kg abu.
d) Umur tanaman > 10 tahun: 100 kg pupuk kandang, 50 kg
tepung tulang, 15 kg abu.

5
Pupuk kandang yang dipakai adalah pupuk yang sudah
tercampur dengan tanah. Pemberian pupuk dilakukan di dalam
parit keliling pohon sedalam setengah mata cangkul (5 cm).
2) Pupuk anorganik
a) Umur tanaman 1-2 bulan : NPK (10-10-20) 100
gram/tanaman.
b) Umur tanaman 1,5-2 tahun: NPK (10-10-20) 1.000
kg/tanaman.
c) Tanaman sebelum berbunga: ZA 1.750 gram/tanaman, KCl
1.080 gram/tanaman.
d) Tanaman waktu berbunga : ZA 1.380 gram/tanaman, Di
kalsium fosfat 970 gram/tanaman, KCl 970 gram/tanaman.
e) Tanaman setelah panen: ZA 2700 gram/tanaman, Di kalsium
fosfat 1.940 gram/tanaman, KCl 1.940 gram/tanaman.
e. Peningkatan Kuantitas Buah
Dari sejumlah besar bunga yang muncul hanya 0,3% yang
dapat menjadi buah yang dapat dipetik. Untuk meningkatkan
persentase ini dapat disemprotkan polinator maru atau
menyemprotkan serbuk sari diikuti pemberian 300 ppm hormon
giberelin. Dengan cara ini, persentase pembentukan buah yang dapat
dipanen dapat ditingkatkan menjadi 1,3%.

2.7 Hama dan Penyakit


1. Hama
a. Kepik mangga (Cryptorrhynoccus gravis)
Menyerang buah dan masuk ke dalamnya. Pengendalian: dengan
semut merah yang menyebabkan kepik tidak bertelur.
b. Bubuk buah mangga
Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan
normal, bila dibelah terlihat bagian dalamnya dimakan hama ini.
Pengendalian: memusnahkan buahmangga yang jatuh akibat hama ini,
menggunakan pupuk kandang halus, mencangkul tanah di sekitar
batang pohon dan menyemprotkan insektisida ke tanah yang telah
dicangkul.
c. Bisul daun(Procontarinia matteiana.)

6
Gejala: daun menjadi berbisul dan daun menjadi berwarna
coklat, hijau dan kemerahan. Pengendalian: penyemprotan buah dan
daun dengan Ripcord, Cymbuth atau Phosdrin tiga kali dalam
seminggu, membakar daun yang terserang, menggemburkan tanah
untuk mengeluarkan kepompong dan memperbaiki aerasi.
d. Lalat buah
Gejala: buah busuk, jatuh dan menurunkan produktivitas.
Pengendalian: dengan memusnahkan buah yang rusak, memberi
umpan berupa larutan sabun atau metal eugenol di dalam wadah dan
insektisida.
e. Wereng ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)
Jenis wereng ini berbeda dengan yang menyerang padi. Wereng
ini menyerang daun, rangkaian bunga dan ranting sambil
mengeluarkan cairan manis sehingga mengundang semut api untuk
memakan tunas atau kuncup. Cairan yang membeku menimbulkan
jamur kerak hitam. Pengendalian dengan insektisida Diazinon dan
pengasapan seminggu empat kali.
f. Tungau (Paratetranychus yothersi, Hemitarsonemus latus)
Tungau pertama menyerang daun mangga yang masih muda
sedangkan yang kedua menyerang permukaan daun mangga bagian
bawah. Keduanya menyerang rangkaian bunga. Pengendalian dengan
menyemprotkan tepung belerang, insektisida Diazinon atau Basudin.
g. Codot
Memakan buah mangga di malam hari. Pengendalian: dengan
membiarkan semut kerangkeng hidup di sela daun mangga, memasang
kitiran angin berpeluit dan melindungi pohon dengan jaring.
2. Penyakit
a. Penyakit mangga
Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan
bunga menjadi layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam dan
menggulung. Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.
b. Penyakit diplodia
Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda
hasil okulasi. Pengendalian: dengan bubur bordeaux. Luka
diolesi/ditutup parafin-carbolineum.
c. Cendawan jelaga

7
Penyebab: virus Meliola mangifera atau jamur Capmodium
mangiferum. Daun mangga yang diserang berwarna hitam seperti
beledu. Warna hitam disebabkan oleh jamur yang hidup di cairan
manis. Pengendalian: dengan memberantas serangga yang
menghasilkan cairan manis dengan insektisida atau tepung belerang.
d. Bercak karat merah
Penyebab: jamur Colletotrichum gloeosporiodes. Menyerang
daun, ranting, bunga dan tunas sehingga terbentuk bercak yang
berwarna merah. Penyakit ini sangat mempengaruhi proses
pembuahan. Pengendalian: pemangkasan dahan, cabang, ranting,
menyemprotkan fungisida bubuk bordeaux atau sulfat tembaga.
e. Kudis buah
Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting dan daun. Gejala:
adanya bercak kuning yang akan berubah menjadi abu-abu.
Pembuahan tidak terjadi, bunga berjatuhan. Pengendalian: fungisida
Dithane M-45, Manzate atau Pigone tiga kali seminggu dan
memangkas tangkai bunga yang terserang.
f. Penyakit Blendok
Penyebab: jamur Diplodia recifensis yang hidup di dalam lubang yang
dibuat oleh kumbang Xyleborus affinis). Lubang mengeluarkan getah
yang akan berubah warna menjadi coklat atau hitam. Pengendalian:
memotong bagian yang sakit, lubang ditutupi dengan kapas yang telah
dicelupkan ke dalam insektisida dan menyemprot pohon dengan bubur
bordeaux.
3. Gulma
Benalu memberikan kerusakan dalam waktu pendek karena
menyebabkan makanan tidak diserap tanaman secara sempurna.
Pengendalian dengan memotong cabang yang terserang, menebang
tanaman yang diserang benalu dengan berat.

2.8 Panen
1. Ciri dan Umur Panen
Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga
okulasi pada umur 5-6 tahun. Banyaknya buah panen pertama hanya 10-
15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah dapat mencapai 300-500

8
buah/pohon. Panen besar biasanya jatuh di bulan September-Oktober.
Tanda buah sudah dapat dipanen adalah adanya buah yang jatuh karena
matang sedikitnya 1 buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi berubah
menjadi hijau tua kebiruan, warna buah mangga golek/gedok berubah
menjadi kuning/merah Buah yang dipetik harus masih keras.
2. Cara Panen
Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong, tercongkel
atau jatuh sampai memar. Buah dipetik di sore hari dengan menggunakan
pisau tajam atau dengan galah yang diujungnya terdapat pisau dan
keranjang penampung buah.
3. Periode Panen
Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga
panen dilakukan satu periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah
tidak akan masak bersamaan sehingga dilakukan beberapa kali panen.
4. Perkiraan Produksi
Pohon muda okulasi menghasilkan 50-100 buah/tahun, meningkat
sampai 300-500 buah pada umur 10 tahun, 1.000 buah pada umur 15
tahun dan 2.000 buah pada waktu produksi maksimum di umur 20 tahun.

2.9 Pascapanen
1. Pengumpulan
Buah hasil panen dikumpulkan di tempat yang teduh.
2. Penyortiran dan Penggolongan
Mangga yang rusak dipisahkan dengan mangga yang mulus.
Setelah sortasi buah mangga dilap untuk menghilangkan getah yang dapat
menurunkan mutu terutama jika buah akan dipasarkan ke pasar swalayan
atau luar negeri. Buah yang akan dipasarkan di dalam negeri dapat
diperam untuk mempercepat pemasakan. Sortasi didasarkan berat buah
atau ukuran buah. Kelas berdasarkan berat buah antara lain:
a. Kelas I: > 320 gram/buah
b. Kelas II: 270 - 320 gram/buah
c. Kelas III: 200 - 270 gram/buah
Sedangkan berdasarkan ukuran buah dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Klasifikasi Besar: arum manis > 17,5 cm, golek > 20 cm
b. Klasifikasi Sedang: arum manis 15 - 17,5 cm, golek 17,5 - 20 cm

9
c. Klasifikasi Kecil: arum manis < 15 cm, golek < 17,5 cm
3. Penyimpanan
Buah mangga yang telah dipetik disimpan ditempat yang kering, teduh
dan sejuk.

10
BAB III
KESIMPULAN

Buah mangga merupakan buah yang banyak digemari masyarakat, karena


buah mangga mempunyai rasa yang enak maka hampir semua kalangan usia
menyukai buah ini.
Di dalam negeri mangga tetap menjadi buah favorit pada saat musimnya.
Buah yang berkualitas tetap memiliki harga yang jauh lebih baik dan dapat
menembus pasar untuk kalangan menengah atas. Di luar negeri mangga adalah
buah eksotik yang banyak penggemarnya dan termasuk buah impor yang mahal.
Potensi Indonesia untuk mengekspor mangga begitu besar, tetapi pemanfaatannya
tidak maksimal. Untuk mensuplai kebutuhan mangga luar negeri yang harus
kontinyu dan standard mutu tidak berubah, diperlukan pengembangan agribisnis
mangga yang mencakup areal tanam luas dengan kultur teknis dan pasca panen
yang terkendali.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Marhijanto, Drs & Setiyo Wibowo. 1994. Bertanam Mangga. Surabaya.
Bonus Trubus No. 345. 1998. Celah-celah Usaha Terpilih
Pracaya, Ir. 1998. Bertanam Mangga. Penebar Swadaya. Jakarta
Rismunandar. 1990. Membudayakan Tanaman Buah-buahan. Sinar Baru Bandung
Trubus No. 345. 1998. Memperbanyak Mangga di Pohon. Jakarta, Februari 2000

12

Anda mungkin juga menyukai