Makalah Budidaya Tanaman Melon
Makalah Budidaya Tanaman Melon
Makalah Budidaya Tanaman Melon
DISUSUN OLEH :
DARYANTO :
(1484/APTA/2015)
Dengan selesainya Makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan kepada penyusun. Untuk itu penyusun mengucapkan banyak terimakasih
kepada:
1. Ir. Rahayu Widowati, M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah Budidaya tanaman
Pangan II
2. Kedua orang tua
3. Teman teman yang telah mendukung
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini, baik dari materi
maupun penyampaiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penyusun.Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan.
Penyusun
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Melon merupakan salah satu tanaman jenis buah-buahan yang sudah sangat populer
diseluruh dunia. Namun perhatian masyarakat terhadap buah melon ini masih sebatas usaha
sampingan, sehingga rata-rata hasil tanaman melon secara nasional masih rendah. Meningkatnya
jumlah penduduk Indonesia maupun dunia akan berpengaruh terhadap naiknya persediaan
komsumsi buah-buahan terutama melon. Salah satu upaya untuk meningkatkan persediaan buah-
Prosfek pengembangan budi daya melon secara comersial dan dikelola dalam skala besar
semakin cerah karena pemasaran hasilnya tidak hanya dilakukan di dalam negeri, tetapi juga ke
luar negeri untuk diekspor. Pasar potensial untuk buah-buahan adalah Malaysia, Singapura,
Taiwan, Hongkong, dan Eropa lainnya. Untuk pemesanan dengan skala besar, Indonesia tidak
mampu menyediakan karena masyarakat Indonesia hanya menyediakan dalam skala kecil karena
usaha melon hanya usaha sampingan yang kurang dilirik selama ini. Sikap kurang percaya diri
bagi masyarakat kita untuk tanaman ini banyak disebabkan kurang mengetahui bagaimana
pembudidayaan yang baik. Banyak di antara petani yang melakukan asal tanam dan asal hidup,
tanpa memperhitungkan dengan baik bagaimana usaha ini mempunyai peluang yang sangat baik
tanaman ini lebih mendalam, bahwa buah melon sangat besar peluang bisnisnya untuk
menambah inkam.
Mengigat besarnya peluang bisnis buah melon ini menjadi perhatian penulis dan menjadi
latar belakang penyusunan karya tulis ini karena penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh
proses budi daya tanaman ini dengan memberi judul Budi Daya Tanaman Melon
2. Rumusan Masalah
sebagai berikut:Bagaimana cara membudidayakan melon agar dapat menghasilkan buah yang
baik?
1. Untuk mengetahui bahwa pembudidayaan tanaman melon yang baik akan berpeluang besar
2. Untuk memberi pengetahuan cara membudidayakan tanaman melon yang baik. Untuk
menambah pengetahuan mahasiswa tentang tata cara budidaya tanaman Melon
3. Untuk menambah pengalaman mahasiswa bekerja dalam tim saat praktek langsung di
lapangan.
4. Untuk membantu mahasiswa menguasai teknik budidaya tanaman Melon dengan praktek
langsung di lapangan.
2. Dapat memperkenalkan cara pembudidayaan tanaman melon yang baik bagi pembaca.
Melon merupakan tanaman buah termasuk famili Cucurbitaceae. Nama latinnya Cucumis
Melo. Banyak yang mengatakan buah melon berasal dari Lembah Panas, Persia atau derah
Merditerania yang merupakan perbatasan antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika.
Tanaman ini akhirnya tesebar luas ke Timur Tengah dan Eropa. Pada abad ke-14 melon
dibawa ke Amerika oleh Colombus dan akhirnya melon tersebar ke seluruh penjuru dunia
B. Jenis Tanaman
Jenis jenis melon yang terkenal adalah melon Cristianism(1850), melon Sill hybrid
(1870), melon Surprise(1876), melon Ivondequoit, Miller cream, Netted gem, Hacken sack, dan
Osage (1881-1890), Melon Queen of Colorado dan Honey Gold (1939). Untuk memudahkan
pengelompokan dan penanaman melon, para ahli mengklasifikasikan melon dalam dua tipe yaitu
sebagai berikut:
Ciri-ciri :
Varietas:
- Cucumis melo var. Reticulatus : buah kecil berurat seperti jala dan harum
- Cucumis melo var.flexuosus : cantelupensus :buah besar , kulit bersisik dan harum.
2. Tipe winter-melon
Ciri-ciri:
Varietas:
- Cucumis melo-var.Inorous . kulit buah halus, buah memanjang antara 2,5-7,5 cm.
- Cucumis melo-var .Flexuosus .permukaan buah halus , buah memanjang antara 35-70 cm.
- Cucumis melo-var. Chito.ukuran buah sebesar jeruk lemon. Sering digunakan sebagai
tanaman hias.
Buah melon dimamfaatkan sebagai makanan buah segar dengan kandungan vitamin C cukup
tinggi.
Klasifikasi Melon
Menurut Ir. Final Prajinanta 2010. Pemeliharaan secara intensif dan kiat sukses beragribisnis
klasifikasi budidaya tanaman melon sebagai berikut :
Kindom : Plantarum
Divisi: Spermatophyta
Kelas : Dikotil
Sub Kelas : Sympetalae
Ordo : Cucubitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
a. Akar
Bentuk perakaran tanaman melon berupa akar tunggang yang terdiri atas akar utama ( primer )
dan akar literal (sekunder ). Dari akar literal keluar serabut serabut akar ( akar tersier ). Panjang
akar primer sampai pangkal batang berkisar 15 20 cm, sedangkan akar literal menyebar sekitar
35 45 cm.
b. Batang dan Percabangan
Batang tanaman melon berwarna hiaju muda dengan bentuk agak bersegi lima berlekuk
dengan 3 7 lekukan dan bergaris tengah 8 15 cm. tanaman melon apabila tumbuh liar akan
memiliki percabangan yang banyak dan biasanya percabangan utamanya terletak paling tengah
dan memiiki pertumbuhan paling kuat. Namun pada system budidaya melon yang dilanjarkan
pada turus, cabang cabang tersebut dipangkas sehingga tinggal 1 2 cabang induk yang
dipelihara. Panjang cabang dapat mencapai 3 5 apabila tidak dipotong. Tanaman melon apabila
cabang cabang dibiarkan ( tanpa dipangkas ) akan menyebabkan percabangan tumbuh liar .
akibat selanjutnya, zat makanan yang disalurkan untuk pembentukan buah menjadi berkurang
sehingga buah yang dihasilkan kecil kecil dengan bobot yang rendah.
c. Daun dan Sulur
Daun berwarna hijau dengan bentuk dan bercanggap atau menjari bersudut lima, berlekuk 3 7
lekukan dan bergaris tengah 8 -15 cm. untuk varietas tertentu, seperti new ventury , bentuk
daunya menjari dengan bentuk secara keseluruhan seperti kepala kambing. Daun ditopang oleh
tangkai daun yang perpanjangannya merupakan induk tulang daun. Permukaan daun berbulu
kasar. Susunan daun berselang seling.
Melon termasuk tanaman semusim ( annual ) berbentuk terna yang asalny menjalar diatas tanah
atau merambat pada turus dengan menggunakan sulur sulur atau alat alat pembelitnya. Sulur
sulur pembelit ini terdapat pada setiap ketiak daun.
d. Bunga
Bunga melon tumbuh diketiak daun dan hampir selalu berkelamin tunggal, berumah satu
( monoceous ). Artinya letak bunga jantan dan bunga betina terpisah tidak dalam satu bunga,
tetapi masih dalam satu tanaman bahkan dalam satu cabang tanaman. Bunga betina terbentuk
secara tunggal, tidak berkelompok.
Bunga betina umumnya terdapat pada ketiak daun kesatu atau kedua pada setiap ruas
percabangan. Bunga betina mempunyai putik, mahkota bunga, dan bakal buah. Bakal buah yang
berbentuk bulat lonjong ditopang oleh tangkai buah yang pendek dan tebal. Bunga betina kan
rontok apabila 2 -3 hari setelah mekar tidk terserbuki.
Bunga jantan mudah dibedakan dari bunga betinanya. Bunga jantan terbentuk berkelompok 3 -5
buah dan terdapat pada setiap ketiak daun. Bunga jantan terdiri dari mahkota bunga dan benang
sari ( berjumlah lima ) serta tidak memiliki bakal buah. Bunga jantan
Ditopang oleh tangkai bunga betina berwarna kuning kunyit dan dari jauh terlihat seperti
lonceng. Bunga jantan akan rontok setelah mekar selama 1 2 hari. Jumlah bunga jantan jauh
lebih banyak daripada bunga betina. Buah melon terjadi dari hasil penyerbukan sendiri.
Penyerbukan pada melon umumnya terjadi secara silang dengan dibantu oleh lebah. Khusus pada
cuaca mendung atau pada saat lebah tidak ada, penyerbukan harus dibantu oleh manusia.
e. Buah
Berdasarkan bentuknya buah melon dibagi melon dengan buah bulat , oval, dan lonjong. Bentuk
buah buah bulat misalnya varietas sky rocket, jade daw, action, aroma, sweet star, select rocket
dan emerald sweet . melon dengan bentuk oval misalnya pada melon varietas ten me. Varietas
melon dengan bentuk buah lonjong missalnya new century dan super salmon.
Berdasarkan warna daging buahnya, melon dibedakan menjadi melon yang daging buahnya
berwarna hijau muda kekuningan, kuning keputihan dan jingga. Melon berdaging buah hijau
muda kekuningan sangat umum ditemui dipasaran yaitu varietas sky rocket, action, aroma,
sweet star, select rocker dan emerald sweet. Melon berdaging buah kuning keputian masih jarang
ditemui atau sulit diperoleh karena hanya ditanam dibeberapa daerah tertentu misalnya varietas
ten me. Varietas melon berdang meon jingga sangat popular di Eropa, Australia, maupun
singapura dan contoh melon yang mempunyai daging buah jingga (kuning kemerahan ) dan
batang tanaman.
D. Syarat Tumbuh
1. Iklim
a. Angin yang bertiup cukup kencang dapat merusak penanaman melon karena dapat
pula menjadikan kondisi lingkungan yang menguntungkan bagin patogen. Dengan demikian, saat
tanaman melon menjelang panen , akan mengurangi kadar gula dalam buah.
d. Tanaman melon memerlukan suhun yang sejuk dan kering untuk pertumbuhannya. Suhu
e. Tanaman melon tidak dapat tumbuh apabila kurang dari 18 derajat celcius.
f. Kelembaban udara secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman melon. Dalam
2. Media Tanam
Tanah yang baik untuk budi daya tanaman melon ialah tanah liat berpasir yang banyak
mengandung bahan organik untuk memudahkan akar tanaman melon berkembang. Tanaman
Tanaman melon pada dasarnya membutuhkan air yang cukup banyak. Akan tetapi, sebaiknya
3. Ketinggian tempat
Tanaman melon dapat tumbuh dengan cukup baik pada ketinggian 300-900 di permukaan laut.
Apabila ketinggian lebih dari 900meter dari permukaan laut, tanaman tidak berproduksi dengan
optimal.
4. Kondisi Tanah
Tanaman melon dapat tumbuh pada lahan terbuka dengan menanamnya pada tanah yang
dibuat bedengan ataupun dengan menggunakan media tanah yang disiapkan dalam pot, polybag,
atau wadah tertentu. Kondisi tanah yang ideal yang dipergunakan untuk pembudidayaan tanaman
adalah tanah yang bertektur liat, berpasir, gembur, drainase baik, subur, serta mengandung pH
tanah antara 6,0 hingga 7,0.
1. Pembibitan
Tanaman melon yang sehat dan berproduksi optimal berasal dari bibit tanaman yang sehat,
kuat, dan terawat baik pada awalnya. Benih direndam ke dalam larutan furadam dan atonik
selama 2 jam. Benih yang baik berada di dasar air, sedangkan yang kurang baik akan mengapung
di atas permuakaan air. Oleh sebab itu, pembibitan merupakan kunci keberhasilan agribisnis
melon.
Fase generatif ditandai dengan keluarnya bunga. Pada fase ini tanaman memerlukan
banyak unsur fosfor untuk memperkuat akar dan membentuk biji pada buah. Pada fase ini
apabila tanaman dalam kondisi sehat, maka jaring-jaring pada buah diharapkan muncul secara
merata. Untuk mendukung pertumbuhan generatif, tanaman disemprot dengan pupuk daun
complesal supertonic (merah) dengan konsentrasi 2 gram atau 1 liter seminggu sekali. Untuk
mencegah kekurangan unsur calsium dan boron maka tanaman disemprotkan dengan daun
fertical dengan konsentrasi 2 mililiter atau liter atau CaB dengan konsentrasi 2 mililiter atau liter.
Dengan metode ini, pemilihan media tanam dan sumber eksplan yang digunakan haruslah
tepat agar memberikan hasil yang optimal. Media dasar yang digunakan haruslah tersusun atas
garam-garam berdasarkan susunan murasigeh dan skoog (1962) dengan penambahan tihamin
0,04mg/liter,myo-inositol 100miligram/liter, sukrosa 30 gram/liter dan berbagai kombinasi
hormon tanaman ditambahkan sesuai dengan perlakuan. Media dibuat dengan cukup padat,
dengan penambahan agar bacto 8 gram/liter, PH media dibuat 5,7 dengan penambahan NaOH
atau HCI 0,1 m. Sterilisasi media dilakukan dengan autoclap bertekanan 17,5 Psi, suhu 100
derajat celcius selama 20 menit. Tanaman yang didapat dari kultur jaringan membentuk bunga
jantan dan betina seperti halnya tanaman yang didapat dari biji.
- Perlakuan Benih
Benih melon memerlukan perlakuan yang lebih sederhana dibandingkan dengan benih
semangka non biji. Hal ini karena kulit melin cukup tipis sehingga tidak memerlukan perlakuan
ektra. Perlakuan unruk benih biji melin adalah pencucian, perendaman serta pemeraman benih.
Benih melon yang akan disemaikan ,direndam lebih dahulu di dalam air 2-4 jam. Setelah
itu, benih disemaikan pada kantong plastik yang telah diisi tanah dan pupuk kandang yang
dicampur dengan perbandingan 5:1. Benih disemaikan dalam posisi tegak dan ujung calon
akarnya ,enghadap ke bawah.benih ditutup dengan campuran abu sekam dan tanah dengan
perbandingan 2:1 yang telah disiapkan, agar tanaman dapat tumuh dengan baik,tidak mudah
tutuplah permukaan persemaian dengan karung goni basah.apabila kecambah telah muncul ke
permukaan media semai(pada hari ke-3-4), maka karung goni dapat dibuka.
Melon termasuk tanaman yang terlalu menuntut media semai yang khusus untuk
pembibitannya. Medianya dapat dibuat dengan berbagai variasi, caranya dengan mencampaurkan
tanah, pasir, pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1:1:1 . Untk mendapatkan hasil
bibit melon yang kekar dan sehat, kompososo media semai yang tepat terdiri atas campuran
tanah, pupuk kandang, pupuk sp3, NPK , ditambah dengan insektisida karbofuran.
- Pemindahan bibit
Pemindahan dilakukan ke lapangan bila sudah berdau 4-5 helai atau berusia 10-12 hari.
Caranya kantong plastik polibag dibuang secara berhati-hati, lalu bibiit berikut tanahnya di
tanam pada bedengan yang sudah di lubang sebelumnya. Bedengan pun jangan sampai
kekurangan air.
Pengolahan lahan dilakukandengan membajak tanah terlebih dahulu agar gulma dapat
terangkat dan hal ini juga bertujuan untuk menyubukan tanah kemudian tanah dibentuk
bedengan. Pada saat pembentukan bedengan tahap awalyang harus dilakukan yaitu mengukur PH
tanah sehingga kebutuhan dolomit pada lahan dapat ditentukan.
a. Pembuatan bedengan
Bedengan dibentuk 4 x 1.2 m, jarak antar bedengan sekitar 1 m. Bedengan dibentuk U agar
memudahkan saat pemulsaan dan agar tidak terjadi genangan pada mulsa. Tinggi bedengan
kurang lebih 50 cm.
b. Pemberian pupuk dasar
Pupuk yang digunakan sebagai pupuk dasar yaitu pupuk KCl, pupuk kandang kambing (12.5
kg) setelah itu ditambahkan dolomit (2 gram/tanaman) dan ditambah pupuk sp 36 100 gr/
tanaman.
Pupuk Kandang Urea Sp36 KCl Dosis POC
(Ton/ ha ) NASA
45 12 20 8 30 60 tutup /
1000 m2 + air
secukupnya.
Penanaman
Bibit tanaman melon yang telah siap dipindahkan penanaman jika telah berumur sekitar 9
-11 dari dipersemaian. Pemindahan dilakukan dengan hati hati jangan sampai merusak akar
tanaman. kedalaman lubang tanam dibuat sekitar 7 9 cm ,kira kira cukup untuk menempatkan
bibit beserta media tanam.
Pemberian Ajir
Konstruksi ajir yang digunakan ajir 2 palang. Ajir palang dipasang pada setiap baris
tanaman ditepi lingkaran sebelah dalam. Pada titik potong diikat kuat dengan rafia.
Pemeliharaan Tanaman
Bibit melon yang telah ditanam masih sangat peka terhadap perubahan lingkungan sekitar,
terutama cuacadan ketersediaan air dalam tanah. Selama tanaman tumbuh dan berkembang
hingga berproduksi akan selalu mengalami berbagaikendala, baik yang berasifat ekternal
maupun internal yang umumnya kurang menguntungkan bagi tanaman misalnya keterbatasan
unsur hara dalam tanah dan gangguan hama penyakit. Perawatan tanaman harus dilakukan
dengan baik agar tanaman daat tumbuh normal dan akhirny berproduksi dengan baik.
a. Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanamanyang mati atau kurang baik pertumbuhannya
saat telah ditanam pada lahan, kegiatan penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari
agar tanaman tidak mengalami stres karena panas mata hari.
b. Pemupukan susulan dan waktu pemberian
Pemupukan susulan diberikan pada umur berikut :
Waktu Dosis Pupuk makro ( gram / pohon )
Urea SP 36 KCl
Umur 10 hari 12 12 10
Umur 20 hari 12 12 10
Umur 30 hari 12 8 12
Umur 40 hari 12 8 20
POC NASA : (per ha) POC NASA disemprotkan ketanaman :
mulai umur 1 - 6 atau Alternative 1 : 6 7 kali (interval 1 minggu sekali) denagan
7 minggu dosis 4 tutup botol / tangki
Alternative 2 : 4 kali ( interval 2 minggu sekali) dengan dosis 6
tutup botol / tangki
c. Penyiangan
Penyiangan dilakukan setiap hari, karena walaupun bedengan ditutup dengan mulsa, gulma akan
tetap tumbuh disela sela tanaman pada lubang tanam dan lubang pupuk
d. Perlakuan Khusus Pada Tanaman
1. Pengikatan Tanaman Pada Turus
Pengikatan tanaman melon pada turus dimulai saat tanaman berumur 12 hari setelah tanam,
pengikatan ini dilakukan setiap 3 hari sekali sehingga pertumbuhan tanaman mencapai tinggi
1,8 -2 m. Kegiatan ini dilakukan agar tanaman lebih teratur, sirklus udara lancar, dan sinar
matahari dapat menyinari seluruh bagian tanaman melon.
2. Perompesan daun
Perompesan daun dilakukan pada tanaman dibawah ruas ke 7 agar pertumbuhan tanaman
dapat maksimal dan terfokus pada pembentukan vase generatf.
3. Pemangkasan tunas
Tunas tunas baru yang mencul pada ruas ke 1 sampai 7 tidak ada gunanya sehingga perlu
dipangkas, sementara tunas yang tumbul pada ruas ke 8 sampai 12, tidak perlu dipangkas
tetapi dipelihara untuk memperoleh buah sementara sebelum seleksi dilakukan. Tunas tunas
pada ruas tersebut perlu dipelihara karena tanaman sudah cukup umur untuk menghasilkan
buah .diatas ruas ke -12 tunas dan bunga harus dipangkas lagi. Disampingitu ujung turus yang
telahmencapai (ruas ke 25 )makatitik tumbuhnya harus dipangkas agar perkembangan buah
\berlangsung normal. Titik tumbuh diatas buah yang telah dipelihara juga dibangkas dengan
menyisakan satu daun saja. Buah yang muncul pada tunas lateral disiskan dua daun diatas
buah.
4. Seleksi dan Penggantungan Buah
Seleksi bunga betina yang merupakan calon buah sebaiknya diatur mulai dari cabang pada
helai daun ruas ke -9 hingga cabang padahelai daun ke 12. Menurut pengamatan,
bungabetina yang keluar pada ruas tersebut biasanya terjadi pada saat tanaman melon berumur
21 24 hari setelah pindah tanam.
Setelah buah dari bunga telah membentuk sepertitelur ayam,maka dipilih satu buah yang tumbuh
paling baik (tidak cacat, dan bentuknya lonjong)kemudian dapat dilakukan pengikatan pada
tangkai buah pada saat buah telah besar atau telah mulai kendor.
e. Pembubunan
lahan situ. Tujuannya adalah setelah tanah diolah dan dipupuk , tanah akan menmjadi subur dan
akan terbebas dari hama dan penyakit. Saat melakukan pemupukan, tanah yang sebelumnya
sudah diolah, telah dikelantang selama 2 minggu dengan begitu, diharapkan tanahj yaang cukup
f. Perempalan
Perempalan dilakukan terhadap tunas/cabang air yang bukan merupakan cabang utama.
g. Pengairan
tanaman melon menghendaki udara yang kering untuk pertumbuhannya tetapi tanah harus
lembab.pengairan harus dilakukan jika hari tidak hujan pada sore dan malam hari.
Tanaman disiram sejak masa pertumbuhan tanman sampai tanaman akan dipetik buahnya.saat
menyiram jangan sampai membasahi daun dan buahnya agar daun dan buah tidak dijangkiti
penyakit, karena akan mengundang jamur . maka sebaiknya penyiraman dilakukan pada pagi-
3. Fungisida derasol 500 SC dengan konsentrasi 1-2 ml/liter. Pangkal batang yanhg terserang
Pemeliharaan Lain
Pemasangan Ajir
Ajir atau tongkat dapat dipasang setelah selesai membuat pembubunan dan menseterilkan
kebun.
Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan bertujuan untuk memelihara cabang sesuai dengan yang dikehendaki
1..Hama
Kutu Aphids
Ciri tanaman yang dirusak hama ini adalah daun menggulung dan pucuk tanaman menjadi
Trips
Ciri tanaman yang dirusak hama ini daun-daun muda dan tunas-tunas bru menjadi keriting
dan bercak kekuningan, tanaman kerdil dan tidak dapat membentuk buah secara normal. Harus
2. Penyakit
Layu Bakteri
Penyebabnya disebarkan kumbang daun oteng-oteng. Gejalanya daun dan cabang layu dan
Penyebab penyakit ini adalah cendawan. Ciri-ciri terkena penyakit ini dari batang keluar
lendir warna coklat merah kemudian layu lalu mati, sedang daun mengering sehingga jika
Gulma
Gulma dikenal sebagai tanaman pengganggu, merugikan tanaman karena bersaing dengan
zat hara, tempat tumbuh dan cahaya. Pencabutan harus dilakukan sejak tumbuhan masih kecil
G. Panen
Potong tangkai buah melon dengan pisau , sisakan minimal 2,0 cm untuk memperpanjang
Tangkai dipotong berbentuk huruf T maksudnya agar tangkai buah utuh dan kedua sisi
Buah yang telah dipanen, dikumpulkan si suatu tempat untuk disortir. Kerusakan buah akibat
terbentur/cacat fisik lainnya, sebaiknya dihindari karena akan mengurangi harga jual terutama di
swalayan.
3. Periode Panen
Panen dilakukan secara bertahap mengutamakan buah yang benar-benar siap panen. Buah
yang telah dipanen diangkut dan dikumpulkan di suatu tempat untuk segera disortir.buah yang
sehat dan utuh dipisahkan dari buah yang cacat fisik maupun cacat karena serangan hama dan
penyakit. Buah melon yang berkualitas bagus kemudian dilakukan penggolongan melon
Kelas M1, yaitu melon berbobot 1,5 kg/ lebih jarang berbentuk sempurna
Kelas M2, yaitu melon berbobot 1-1,5 jaringnya berbentuk hanya 70% saja.
Kelas M3, boibot buahnya bervariasi dengan jaring sedikit atau tidak berbentuksama sekali.
Belum layak dipanen tetapi karena batangnya sudah mati terlebih dahulu karena terkena hama.
Penyimpanan dilakukan dengan meletakkan di atas jerami ditata dengan rapi tidak boleh
bertumpuk satu tempat . penyimpanan harus kering jauh dari kecoak dan tikus . buah yang masak
dan mengkal tidak boleh disatukan . jika ada buah yang mau busuk langsung diungsikan karena
akan menimbulan buah lain tertular busuk. Pengemasan dibuat dari kayu biasa dan banyak
memiliki lubang angin. Cara menyusunnya bagian dasar kotak diberi jerami kering yang cukup
tebal demikian juga bagian atasnya . selain jerami dapat juga dibuat dengan rajutan benang mirip
jala lalu dimasukkan ke dalam karton. Karton dilapisi dengan kertas hancuran . buah yang akan
diekspor dipak secara khusus dengan peti kemas yang terbuat dari kayu, karton atau plastik. Jika
di pesawat melon dimasukkan dalam kontainer pendingin agar buah tetap segar sampai ke
tujuan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buah melon sangat banyak digemari masyarakat Indonesia bahkan sudah mendunia, ini
dapat diketahui dengan banyaknya permintaan pasokan buah melon ini kemancanegara. Untuk
dapat menghasilkan buah melon yang sesuai dengan permintaan pasar baik jumlah maupun
kualitasnya perlu budi daya yang baik. Budi daya tanaman melon yang baik akan menghasilkan
B. Saran
1. Tanaman melon sebaiknya dibudidayakan sebagai tanaman utama bukan tanaman sampingan
semata karena tanaman ini berpeluang besar bagi pasar nasional maupun internasional.
2 . Masyarakat hendaknya dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam budi daya
3. Karya tulis ini masih banyak kekurangan dan ketidaklengkapan baik isi dan penulisan, untuk itu
Ashari, Semeru. 1995. Holtikultura Aspek Budidaya. Jakarta: Universitas Indonesiass (Ul-Press)
Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1999. Investasi Agribisnis Komoditas Unggulan Tanaman
Ir. Final Prajnata.2010 pemeliharaan secara intensif dan kiat sukses beragribisnis. Yogyakarta : PS