Kompresor Torak Optimasi
Kompresor Torak Optimasi
Kompresor Torak Optimasi
Oleh:
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
serta hidayah-Nya sehingga kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang
dilanjutkan dengan penulisan Kertas Kerja Wajib (KKW) dengan judul Optimasi
Unjuk Kerja Kompresor Reciprocating 12K-1A dapat dilaksanakan dengan baik
tanpa suatu halangan yang berarti.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. RY Perry Burhan, M.Sc selaku Ketua STEM Akamigas
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan di STEM Akamigas Tahun Akademik 2015-2016.
2. Bapak Purwanto, ST.MT. Selaku Ketua Program Studi TMK STEM
Akamigas yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.
3. Bapak R.Bambang Soetrisno, Ir.M.M selaku pembimbing penulisan
laporan Kertas Kerja Wajib yang telah memberikan bimbingan dan arahan
kepada penulis.
4. Bapak Amin Wisudiyantoro selaku Section Head yang telah mengizinkan
penulis melakukan praktek kerja lapangan di PT.Pertamina (Persero) RU
IV Cilacap.
5. Bapak Abdul Mutthalib Fadli selaku pembimbing praktek kerja lapangan
yang telah membimbing penulis melakukan praktek kerja lapangan
6. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan, memberikan
semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Kertas Kerja
Wajib ini.
7. Semua teman-teman dekat penulis yang selalu memberikan dukungan dan
semangat serta banyak membantu penulis dalam menyusun Kertas Kerja
Wajib ini.
Dalam penyusunan Kertas Kerja Wajib ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan, Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
sekalian demi perbaikan dimasa yang akan datang.
i
INTISARI
Refinery Unit IV Cilacap adalah kilang terbesar dia Asia Tenggara dengan
kapsitas mencapai 350.000 Barel,bertujuan untuk memenuhi 60 % kebutuhan
BBM di Indonesia khususnya Jawa, Bali dam sekitarnya. Salah satu unit yang
terdapat di kilang RU IV Cilacap adalah Naphta Hydrotreater Unit (NHT) area
12. Fungsi dari unit ini adalah untuk memisahkan kandungan sulfur dalam naphta,
dengan kapasitas di unit ini adalah 2805 ton/day. Agar unit pengolahan ini
berjalan dengan baik, maka perlu didukung dengan beberapa peralatan yang
sangat penting, diantaranya kompresor torak 12K-1A. Peralatan tersebut harus
selalu dalam kondisi yang handal, dan siap untuk dioperasikan sesuai dengan
kebutuhannya, mengingat peralatan tersebut menjadi sesuatu yang vital bagi
proses produksi, maka peralatan tersebut harus memiliki kinerja (performance)
yang baik untuk menjaga produk yang dihasilkan oleh perusahaan tetap pada
range yang telah ditetapkan. Ditinjau dari waktu operasinya kinerja dari suatu
peralatan akan menurun dari waktu ke waktu karena pemakaian secara terus-
menerus dari peralatan tersebut, maka perlulah di adakannya optimasi mengenai
kinerja dari peralatan tersebut. Optimasi yang akan dibahas penulis mengenai
kompresor 12K-1A meliputi perhitungan-perhitungan secara teoritis yang
didasarkan pada perhitungan politropik, diantaranya adalah perhitungan
kapasaitas, perhitungan daya kompresor, efisiensi Mekanik dan perhitungan daya
penggerak. Dengan diadakannya perhitungan unjuk kerja kompresor tersebut
diharapkan akan adanya gambaran mengenai kinerja kompresor pada kondisi saat
ini dengan membandingkan dengan data awal operasi dan adanya perbaikan dari
segi proses atau mekanik demi meningkatkan performance kompresor. Optimasi
yang dilakukan mendapatkan penghematan daya sebagai berikut:
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
INTISARI ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi
NOMENCLATURE .......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................2
1.2 Tujuan ...................................................................................................3
1.3 Batasan Masalah ...................................................................................3
1.4 Sistematika Penulisan ...........................................................................4
IV. PEMBAHASAN
4.1 Fungsi Kompresor Reciprocating ..........................................................35
4.2 Flow Diagram .......................................................................................35
4.3 Data Spesifikasi Kompresor dan Penggerak ..........................................36
4.4 Data Spesifikasi Gas ..............................................................................37
4.5 Data Perhitungan ....................................................................................38
4.6 Perhitungan Unjuk Kerja ......................................................................40
4.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Unjuk Kerja kompresor .......................45
4.8 Rating Ulang kompresor 12K1-A ..........................................................46
V. PENUTUP
iii
5.1 Simpulan ...............................................................................................51
5.2 Saran .....................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Diagram P-V Teori Kompresi ................................................. 13
Gambar 3.2 Klasifikasi Kompresor............................................................. 14
Gambar 3.3 Pemilihan Kompresor .............................................................. 14
Gambar 3.4 Diagram P-V Kompresor Reciprocating Single Acting .......... 17
Gambar 3.5 Diagram P-V Kompresor Reciprocating Double Acting......... 17
Gambar 3.6 Diagram P-V Kompresor Reciprocating Multi Stage ............. 18
Gambar 3.7 Single Acting Compressor ....................................................... 20
Gambar 3.8 Double Acting Compressor ..................................................... 20
Gambar 3.9 Bagian-bagian Kompresor Reciprocating ............................... 21
Gambar 3.10 Connecting Rod ..................................................................... 22
Gambar 3.11 Crosshead .............................................................................. 22
Gambar 3.12 Piston dengan Single Rider Ring ........................................... 23
Gambar 3.13 Piston Ring ............................................................................ 24
Gambar 3.14 Plate Disc & Channel Type Valve......................................... 24
Gambar 3.15 Stuffing Box .................................................................................. 25
Gambar 4.1 Diagram alir .................................................................................... 35
Gambar 4.1 Silinder Kompresor ....................................................................... 36
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Data Spesifikasi Kompresor ....................................................... 35
Tabel 4.2 Data Spesifikasi Motor Penggerak .............................................. 36
Tabel 4.3 Data Analisa Gas Inlet ................................................................ 36
Tabel 4.4 Data Teknis Kompresor .............................................................. 38
Tabel 4.5 Data Operasi Kompresor ............................................................. 38
Tabel 4.6 Konversi Satuan .......................................................................... 38
Tabel 4.7 Rekapitulasi Perhitungan Unjuk Kerja ....................................... 50
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Rating Ulang ............................ 50
vi
Nomenclature
vii
Volume langkah
Efisiensi mekanik
Efisiensi transmisi
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
I. PENDAHULUAN
turut serta dalam menjaga atau mewujudkan ketahanan nasional, maka PT.
Pertamina (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang di beri
tanggung jawab tugas mengurus perminyakan dan gas bumi dituntut untuk dapat
Dan salah satu unit pengolahan yang dituntut untuk memenuhi kebutuhan
bahan bakar minyak dalam negeri adalah Refinery Unit IV Cilacap. Unit
1
1.1 Latar Belakang
Hydrotreater Unit (NHT) area 12. Fungsi dari unit ini adalah untuk memisahkan
kandungan sulfur dalam naphta, dengan kapasitas di unit ini adalah 2805 ton/day.
proses pengolahan minyak mentah menjadi produk BBM sangat tergantung pada
peralatannya. Peralatan tersebut harus selalu dalam kondisi yang handal, dan siap
menjadi sesuatu yang vital bagi proses produksi, maka peralatan tersebut harus
memiliki kinerja (performance) yang baik untuk menjaga produk yang dihasilkan
oleh perusahaan tetap pada range yang telah ditetapkan. Ditinjau dari waktu
operasinya kinerja dari suatu peralatan akan menurun dari waktu ke waktu karena
pengaruh unjuk kerja dan fungsi dari peralatan tersebut maka penulis mengambil
Sedangkan suction presure = 20 kg/ Fungsi dari Kompresor ini adalah untuk
2
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan Kertas Kerja Wajib ini secara umum adalah merupakan
kelengkapan kegiatan program kurikuler yang menjadi tugas dan tanggung jawab
Dapat membandingkan unjuk kerja kompresor pada saat kondisi baru dengan
pustaka bagi STEM dan informasi untuk meningkatkan kinerja di unit terkait.
Masalah yang dibahas dalam KKW ini adalah Evaluasi Unjuk Kerja
Kapasitas Kompresor
Daya Kompresor
Daya Penggerak
3
1.4 Sitematika Penulisan
I. PENDAHULUAN
Cilacap struktur organisasi MA I, tugas dan fungsi NHT Plant, dan sarana
dan fasilitas.
IV. PEMBAHASAN
4
V. PENUTUP
Pada bab ini berisi hal-hal mengenai kesimpulan yang dapat di ambil dari
5
II. ORIENTASI UMUM
Di Indonesia minyak bumi merupakan sumber daya alam yang sangat penting
pembangunan yang meningkat dengan pesat maka kebutuhan minyak bumi akan
minyak bumi salah satunya adalah RU (Refinery Unit) IV yang berlokasi di kota
Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Kilang minyak ini dibangun dan beroperasi sejak
tahun 1976 yang dirancang untuk mengolah bahan baku minyak mentah dari
Timur Tengah, untuk mendapatkan produk BBM (Bahan Bakar Minyak) dan juga
bahan dasar minyak pelumas serta aspal. Kilang ini dirancang oleh Shell
Fluor Daniel Eastern Inc. berkapasitas 100.000 barrel/hari (bph) dengan jenis
crude oil ALC (Arabian Light Crude), ILC (Iranian Light Crude), dan BLC
(Basrah Light Crude) yang kemudian dikenal dengan nama Kilang I terdiri dari :
Fuel Oil Complex I (FOC I) yang menghasilkan BBM dan Long Residue
6
Seiring bertambahnya kebutuhan akan BBM dan NBM (Non Bahan Bakar
Minyak) serta untuk mengurangi ketergantungan impor BBM dari luar negeri
maka pembangunan Kilang II dimulai pada tahun 1981 yang dirancang oleh
Universal Oil Product (UOP) untuk FOC II dan Shell International Petrolium
Maattschapij (SIPM) untuk LOC II dengan kontraktor Fluor Daniel Eastern Inc.
domestik yang berkadar belerang rendah dengan komposisi umpan 80% Arjuna
Crude Oil dan 20% Attaka Crude Oil yang terdiri dari :
Lube Oil Complex II (LOC II) menghasilkan Lube Base dan aspal.
300.000 bph. Pada tahun 1987 Kilang Paraxylene dibangun untuk tujuan
7
Menaikan kapasitas FOC II dari 200.000 bph ke 230.000 bph.
mentah menjadi 348.000 bph dan meningkatkan produksi Lube Base Stock
menjadi 428.000/tahun. Tahun 2004 kilang SRU dirancang oleh Black & Veatch
dan dibangun oleh kontraktor PT Siemen Daelim dengan tujuan emesi gas SOx
yang terpapar ke lingkungan akibat hasil pembakaran off gas di flare, sekaligus
meningkatkan nilai tambah (add value) dari off gas. Mengolah off gas buangan ke
flare system dari kilang FOC I, FOC II, dan LOC III dengan cara H2S dalam off
gas diabsorbsi dan diolah menjadi sulphur, fraksi LPG, sweet fuel gas dan
kondensat dengan kapasitas pengolahan sebesar 25.000 kg/jam. Pada tahun 2012
dibangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dikerjakan oleh PT.
ELNUSA dan dioperasikan pada bulan Juni 2013 dengan design kapasitas
dan IFO yang nilai jualnya lebih rendah dari crude oil dan untuk meningkatkan
2012 telah membangun kilang RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracking) oleh
PT. Gold Star (GS) Korea Selatan dengan design kapasitas 61.000 bph.
dan kepala bidang bagian dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
8
handal. Organisasi PT. Pertamina (Persero) Unit Pengolahan IV Cilacap dapat
lampiran II.
memerlukan sarana dan fasilitas untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sarana
(K3LL).
9
2.4.1 Utilities
seksi utilities fasilitas penunjang tersebut adalah tenaga listrik, water intake
2.4.2 Laboratorium
dan produk yang dihasilkan, sehingga umpan dan mutu produk dapat terkontrol.
2.4.3 Instrumen
2.4.4 Maintenance
stationery dan rotating, listrik, instrumen dan sipil yang berperan dalam
2.4.5 Logistik
Logistik berperan dalam penyediaan stok material, lube oil, dan katalis.
dapat menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan harta, benda dan lingkungan.
10
III. TINJAUAN PUSTAKA
tekanan fluida compressible (bisa dimampatkan) seperti udara dan gas. Kenaikkan
kontinyu. Penambahan energi ini bisa terjadi disebabkan adanya gerakan mekanik
yang dirubah kedalam energi kinetik dan sisanya merupakan energi panas.
Bila suatu gas dikompresikan, maka ini berarti ada energi mekanik yang
diberikan dari luar kepada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas
sehingga temperatur gas akan naik jka tekanan semakin tinggi. Temperatur
dapat dijaga tetap jika proses kompresi ini dibarengi dengan pendinginan untuk
.. (3.1)
tidak mungkin untuk menjaga temperatur udara yang tetap dalam silinder, oleh
karena itu teori ini tidak banyak digunakan dalam evaluasi ataupun rancang
bangun.
11
b) Proses komprsi adiabatic reversible (isentropik) 8:184)
Teori ini menyatakan bahwa Jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap
panas, maka kompresi akan belangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas
.................... (3.2)
tekanan yang lebih tinggi daripada kompresi isothermal. Teori ini biasa
isothermal karena ada kenaikan temperatur, namun juga bukan proses adiabatik
karena ada panas yang dipancarkan keluar. Jadi kompresi yang sesungguhnya
.................... (3.4)
n adalah indeks politropik dan harganya terletak antara 1 dan k. Jadi: 1<n<k,
harga tekanan yang dihasilkan oleh proses ini lebih besar dari proses
isothermal dan lebih kecil dari proses adiabatik untuk pengecilan volume yang
12
Gambar 3.1 Diagram P-V Teori Kompresi
kompresor yang menggunakan cara ini ada dua jenis yaitu dynamic compressor
ini:
13
Kompresor
Intermittent Continous
Flow Flow
Dan dibawah ini merupakan diagram yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk
Gambar 3.3 Pemilihan Kompresor berdasarkan flow rate dan pressure ratio
14
3.3 Kompresor Reciprocating
volume. Seperti dilihatkan dalam gambar 3.8, kompresor torak pada dasarnya
dibuat sedemikian rupa hingga gerakkan putar dari penggerak mula diubah
engkol dan batang penggerak yang menghasilkan gerakan bolak-balik pada torak.
Gerakan torak ini akan menghisap udara kedalam silinder dan memampatkannya
Jika gas/udara dalam ruangan tertutup diperkecil volumenya, maka gas akan
Pada umumnya prinsip kerja kompresor terdiri dari 4 tahap yaitu: ekspansi,
hisap, kompresi, dan discharge. Berikut adalah penjelasan mengenai prinsip kerja
ke 4 langkah tersebut:
A) Langkah Ekspansi
Pada waktu torak mencapai titik mati atas, antara sisi atas torak dengan
kepala silinder masih ada volume sisa yang besarnya V1. Karena adanya volume
sisa ini ketika torak mengakhiri langkah kompresinya di atas torak masih ada
15
sejumlah gas dengan volume sebesar V1 (volume sisa) dan tekanan sebesar Pd
(tekanan discharge). Jika kemudian torak memulai langkah hisapnya, katup isap
tidak akan membuka sebelum sisa gas diatas torak berekspansi sampai tekanannya
B) Langkah Hisap
terbuka dan gas/udara masuk kedalam silinder. Tekanan dalam silinder relative
konstan. Diagram P-V menunjukkan torak bergerak pada satu arah sampai TMB.
Diagram P-V menunjukkan bahwa volume gas/udara yang dihisap tidak sebesar
V2 melainkan lebih kecil, yaitu hanya sebesar volume hisap, kalau digambarkan
C) Langkah Kompresi
discharge.
D) Langkah Discharge
16
3.3.2 Diagram P-V Kompresor Torak
17
Gambar 3.5 Diagram P-V dan T-S Kompresor Reciprocating Multi Stage 4:27)
Motor listrik
Motor bakar torak: motor gas, motor bensin, dan motro diesel
Turbin uap
Berdasarkan Tekanan:
18
Kecepatan rendah : 360-450 Rpm
Berdasarkan Konstruksi:
1. Posisi Silinder:
Vertikal/Tegak
Horizontal/Mendatar
V-Type
2. Jumlah Silinder:
Kompresor yang bekerja untuk suction dan discharge pada satu sisi
ujung silinder dengan dua kali gerakkan torak menghasilkan satu kali
discharge.
19
Gambar 3.7 Single Acting Compressor 6:4)
kedua sisi ujung silinder, dengan dua kali gerakkan torak menghasilkan
20
3.4 Bagian Utama Kompresor Reciprocating
gerakan putar yang diperoleh dari putaran poros engkol. Untuk merubah gerak
rotasi dari penggerak mula ke dalam gerak translasi dan bekerja memampatkan
komponen yang saling mendukung pada bagian yang bergerak maupun komponen
yang tidak bergerak. Overview & bagian-bagian utama Kompresor 12K-1A bisa
1. Crank Shaft
Crank shaft berfungi untuk merubah gerak berputar dari tenaga penggerak
21
2. Connecting Rod
Connecting rod adalah batang yang menghubungkan antara crank shaft dan
cross hed, berfungsi untuk meneruskan gerakan (gaya) dari crank shaft ke
3. Cross Head
22
4. Piston dan Piston Ring
a. Piston
b. Piston Ring
23
Gambar 3.13 Piston Ring 5:179)
5. Piston Rod
Piston rod adalah batang piston yang menghubungkan antara piston dengan
cross head. Berfungsi untuk meneruskan gaya dari connecting rod kepada
piston.
6. Compressor Valve
24
7. Fly Wheel
Fly wheel (roda gila) berfungsi untuk menyimpan sementara energi dan
pondasi.
Cros head guide berfungsi sebagai tempat dudukan dan pengarah gerakan
Cross head.
3. Cylinder
Cylinder berfungsi sebagai tempat kedudukan cylinder liner dan water jacket.
4. Stuffing Box
25
5. Suction Line
6. Discharge Line
7. Cylinder Liner
8. Clearence Gas
Clearence gas adalah ruangan celah pada bagian head end dan crank end yang
9. Water Jacket
Water jacket adalah ruangan dalam silinder untuk sirkulasi air sebagai
pendingin kompresor.
Adalah tutup silinder bagian head end (front cover) dan bagian crank end (rear
yang dalam operasinya terpasang pada kompresor itu sendiri sehingga menjadi
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan fungsinya. Dengan kelengkapan sistem
26
kerja yang diharapkan. Kelengkapan sistem penunjang yang dimiliki oleh
yang bergerak maupun tidak bergerak seperti: ring piston, main bearing, crank
shaft, crank pin bearing, cross head bushing, stuffing box, cross head. Pelumasan
listrik dengan sistem otomatis. Ada bagian tertentu yang sengaja tidak dilumasi
apabila dalam suatu keadaaan udara tekan yang dihasilkan harus benar-benar
besih dan tidak terkontaminasi oleh gas atau cairan lainnya, seperti silinder dan
menggunakan dua buah pompa, yaitu pompa 12K-1A-P1 dan 12K-1A-P2 sebagai
pompa cadangan untuk melumasi piston rod, connecting rod, crankshaft dll. Dan
temperatur pada bagian-bagian kompresor agar tidak terlalu tinggi sehingga dapat
yang keluar dari kompresor akibat proses kompresi agar gas/udara tersebut tidak
discharge.
27
3.5.3 Sistem Kontrol dan Pengamanan
berfungsi untuk menjaga kompresor agar tetap aman, dan mendeteksi sedini
Tekanan pelumasan
Temperatur pelumasan
Temperatur pendinginan
kapasitas yang dihasilkan oleh kompresor harus dapat disesuaikan dengan jumlah
gas yang diperlukan dalam proses. Jika kompresor dibiarkan running sedangkan
gas yang dihasilkan tidak dipakai maka tekanan akan naik melebihi batas yang
diinginkan, oleh sebab itu kompresor dilengkapi dengan unloader valve dan juga
clearence pocket. Unloader valve dipasang pada saluran masuk dan berfungsi
mengatur laju volume udara/gas yang dihisap sesuai dengan kapasitas yang
diperlukan dalam proses. Unloader valve pada kompresor diatur dengan sistem
28
3.6 Teori Perhitungan Kompresor Reciprocating
Kapasitas Kompresor
Daya Kompresor
Daya Penggerak
Efisiensi Mekanik
yang dikeluarkan lebih kecil daripada perpindahan torak tersebut. Pada waktu
torak mencapai titik mati atas masih ada volume sisa yang disebut sebagai
clearence volume, karena adanya volume sisa ini ketika torak mengakhiri langkah
kompresinya di atas torak masih ada sejumlah gas, dan adanya sisa gas ini akan
sebelumnya. Oleh karena itu kapasitas kompresor torak bukanlah sebesar volume
29
Untuk Simplex, single acting pada sisi Head end 6:57)
( ). ( )
( )
( ) ( ) ( )
Untuk Simplex, double acting pada sisi head end crank end 6:56)
( )
( ) ( )( )
Untuk duplex, maka kapasitas total dihitung dengan persamaan 3.5, 3.6,
( ) ( )
( )
Ps = 14.7 Psia
Ts = 520R
Perbandingan tekanan
Faktor kompresibilitas.
30
Secara matematik dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
[ ] ( )
2. Untuk kondisi actual dimana terjadi losses pada katup masuk dan
keluar kurang lebih jika dibuat presentase sebesar 4%, maka dapat
* + ( )
( )
( )
( )
31
a. Gas Horse Power (GHP)
( )
( )
*( ) +
( )
( )
*( ) +
( )
( )
( )
( )
( )
32
A. Perhitungan Daya Kompresor (Adiabatic Reversible)
*( ) +
( )
*( ) +
( )
x = Jumlah Stage
(T2= T1)
*( ) +
( )
*( ) +
( )
( )
( )
33
B. Perhitungan Daya Kompresor (politropik)
{( ) }
( )
{( ) }
( )
( )
34
IV. PEMBAHASAN
memiliki dua buah silinder (duplex) dengan kerja ganda (double acting),
Sedangkan suction presure = 20 kg/ Fungsi dari Kompresor ini adalah untuk
hydrotreater plant
Dari vessel V-101 adalah campuran fresh H2 dan gas dari vessel V-102 yang
naik ke atas, sebagian gas yang keluar juga dibuang ke flare dan menuju ke V-
101. Fresh H2 sendiri berasal dari unit PLATFORMING area 14. Gas mix di
12E-1 sebelum menuju Furnace 12F-1, Reactor 12R-1 dan kembali lagi ke vessel
12E-2
12R-1
P-94
12E-1 FGS
12F-1
12V-2 12V-3
35
Cylinder east (A) Cylinder west (B)
36
Data Spesifikasi Motor Penggerak:
Data spesifikasi gas rata-rata pada kondisi operasi saat ini yang diambil
37
Mcp mcp.yi
Komposisi
100F 123.79F 200F
Hydrogen 6.905 6.92 6.953 5.513865
Methane 8.551 8.89 9.277 0.69392
Ethane 12.95 13.74 14.63 0.77546
Propane 18.17 19.46 20.89 0.753261
n-butane 24.07 25.72 27.54 0.318939
n-pentane 29.7 31.74 33.99 0.590384
Jumlah 283.188 8.645829
Data ini diambil rata-rata berdasarkan pengamatan selama menjalani praktek kerja
lapangan
Data Operasi
Waktu P suction P discharge cylinder P discharge cylinder
Tanggal
Pencatatan (kg/cm2) east (kg/cm2) west (kg/cm2)
1-Apr- 2:00 16.1 23.5 23
16 6:00 16.1 23.5 23
10:00 16.5 22.5 22.5
14:00 16.5 22.5 22.5
18:00 16 22 23.5
22:00 16 22 23.5
2-Apr- 2:00 16.1 23 23.1
38
16 6:00 16.1 23 23.1
10:00 16.1 23 23
14:00 16.1 22.5 22.5
18:00 16.2 22.5 22.5
22:00 16.2 22 22
3-Apr- 2:00 16.2 22.5 22.5
16 6:00 16.2 22.5 22.5
10:00 16.2 22 22.5
14:00 16.2 22 22.5
18:00 16.5 22 22.5
22:00 16.5 22 22.5
4-Apr- 2:00 22.5 22.5
16 6:00 22.5 22.5
10:00 16.5 22 22.5
14:00 16.5 22 22.5
18:00 16.3 22.5 22.5
22:00 16.3 22.5 22.7
Rata- 22.45833333 22.68333333
16.24545455
rata 22.57083333
39
50.41 81 85
50.32 80.5 83.5
79.6875 81.89583333
50.99363636
80.79166667
kompresor, dan perhitungan daya penggerak untuk lebih rincinya dapat dilihat
dibawah ini.
( )
( ) ( )
(3.10)
( )
Menghitung Harga r
40
Menghitung Harga k dapat dihitung menggunakan persamaan (3.11)
( )
k = 1.2989
( )
VEA = 0,9192
( ) ( )
( )
( )
( ) ( )
(3.10)
41
( )
Menghitung Harga r
( )
k = 1.2989
( )
VEB = 0,9177
( ) ( )
QB = 199,8164 ICFM
42
4.6.2 Perhitungan Daya Gas
*( ) +
(3.20)
( )
( )
( )
( )
*( ) +
GHP A = 68,783 HP
GHP A = 51,2846 KW
*( ) +
43
( )
( )
( )
( )
*( ) +
GHPtotal = 139,8148 HP
GHPtotal = 104,2459 KW
44
4.6.4 Perhitungan Efisiensi Mekanik
CHPtotal = 166,6307 HP
CHPtotal = 124,2396 KW
Kondisi
Parameter
Rated Data Sheet Aktual
Volumetris Eff 92,9 91,85
Kapasitas total 10956 Nm3/h 10325,02 Nm3/h
DHP 261 KW 128,08 KW
CHP 202 KW 124,21 KW
Efisiensi Mekanik 83,91%
45
Data awal operasi dapat dilihat pada lampiran 7.
yang memiliki sasaran untuk meningkatkan kinerja suatu peralatan dan dapat
Bentuk upaya atau tindakan yang dilakukan adalah dengan meningkatkan sistim
pemeliharaan, seperti :
vibrasi, temperatur, tekanan dan lain-lain. Dilakukan setiap hari oleh pihak
1.
4. Tersedianya suku cadang pada saat dibutuhkan dimana hal ini berkaitan
maka dengan parameter yang sama kecuali Td yang akan diasumsikan 5% lebih
46
rendah dari Td awal untuk menentukan penghematan daya. Diperlukan data
sebagai berikut:
Td*cylinder west=607,44R
*( ) +
(3.20)
( )
( )
( )
( )
*( ) +
GHP A = 67,0244 HP
47
GHP A = 49,9734 KW
*( ) +
( )
( )
( )
( )
*( ) +
GHPtotal = 136,0576 HP
GHPtotal = 101,4445 KW
48
Perhitungan Daya Penggerak
Setelah melakukan trial and error dengan yang sama pada kondisi actual
dan Daya Gas pada rating ulang yang mengalami penurunan didapatkan Ampere
I = 29.99A
CHPtotal = 162,1553 HP
CHPtotal = 120,903KW
49
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Rating Ulang
50
V. PENUTUP
5.1 Simpulan
1A yang dihitung berdasarkan data log sheet operasi yang telah dilakukan selama
91,77%.
Hasil daya yang dibangkitkan kopresor yaitu: GHP 104,2458 KW, DHP
128,08 KW, CHP 124,21 KW. Dan dilakukan Rating Ulang dengan
penurunan daya.
yang dihasilkan pada kondisi Rating Ulang sama dengan kondisi actual.
Perbaikan yang dilaksanakan selama ini sesuai dengan jadwal yang telah
51
5.2 Saran
langsung penyebabnya.
hemat.
52
DAFTAR PUSTAKA
SECTION HEAD
MAINTENANCE
AREA I
2
Lampiran 4. Proses Flow Diagram
3
Lampiran 5. Data Sheet KompresorData Sheet)
4
Lampiran 5. Lanjutan
5
Lampiran 5. Lanjutan
6
Lampiran 6. Log Sheet
7
Lampiran 6. Lanjutan
8
Lampiran 6. Log Sheet
9
Lampiran 6. Log Sheet
10
Lampiran 7. Data Awal Operasi Data Sheet)
11
12