Perencanaan Tambang Bawah Tanah
Perencanaan Tambang Bawah Tanah
Perencanaan Tambang Bawah Tanah
TAMBANG BAWAH
TANAH
PENGANTAR
FUNGSI PERENCANAAN TAMBANG
DALAM SKEMA MANAJEMEN PROYEK
Penentuan aspek hidrologi,
Aspek geomekanika, ciri potensi
Geoteknik bahaya, rekayasa geologi
Shearer
PRS
AFC
Peralatan Utama
Stage Longwall
Loader Mekanis
Longwall Soutirage
Longwall Multi Slicing
Ciri Metode Room and Pillar
Produktifitas rendah
Investasi alat kecil
Rasio penambangan (mining recovery) sekitar 60 - 70 %
Lebih fleksibel terhadap gangguan operasi, geologi dan
peralatan
Karena meninggalkan batubara dalam jumlah besar maka
berpotensi terjadi swabakar
Hanya dapat diaplikasikan pada ketebalan lapisan 1 - 4 m
Potensi subsidence kecil
Metode Room & Pillar
(+)
Apabila dibandingkan dengan metode long wall maka metode ini
lebih fleksibel pengaplikasiaannya pada daerah yang sulit
Metode ini masih bisa diterapkan hingga kemiringgan tertentu,
ketebalan lapisan, keberadaan patahan ataupun sifat atap & lantai
tertentu.
Bisa diterapkan di panel long wall yang tersisa karena adanya
patahan dsb.
Metode ini bisa diterapkan pada area dimana diatas tambang itu
ada fasilitas ataupun bangunan tanpa menyebabkan subsiden dan
tidak menggangu keamanan & keselamatan yang ada diatasnya.
Pada tambang bawah laut dimana tidak semua bisa ditambang,
metode ini dapat diterapkan sehingga meningkatkan
produktifitasnya.
Apabila dibandingkan metode lain investasi awal metode ini relatif
kecil
Metode Room & Pillar
(-)
Rasio pengambilannya kurang bagussekitar
60~70%)
Apabila dibandingkan dengan long wall metode
ini lebih banyak terjadi bencana runtuhnya atap
Adanya batasan penambangan di tempat yang
dalam karena tekanan permukaan yang besar
(dari permukaan sekitar 500m)
Karena meninggalkan batubara dalam jumlah
yang besar mudah sekali terjadi swabakar
sehingga menyebabkan masalah keamanan &
keselamatan.