Alat Reproduksi Jantan Angiospermae
Alat Reproduksi Jantan Angiospermae
Alat Reproduksi Jantan Angiospermae
C. Metode
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain, silet, objek glass, cover
glass, mikroskop, gelas arloji, lampu bunsen, pinset, tusuk gigi, dam tissue.
2. Bahan
kuncup bunga Passiflora sp berbagai ukuran (0,3 cm; 0,5 cm; 0,7 cm; 1,2 cm;
1,3 cm; 1,4 cm; 1,5 cm; 2cm), air,
3. Cara Kerja
Dalam praktikum ini, menggunakan dua metode, yaitu free hand section dan
squash. Langkah-langkah untuk metode free hand section yaitu, kuncup bunga
markisa (Passiflora sp.) diukur panjangnya sesuai dengan yang telah ditentukan
(....). Kuncup bunga disayat secara melintang, kemudian diletakkan pada objek glass
dan diberi air secukupnya. Lalu, ditutup dengan cover glass. Kemudian diamati
morfologi serbuk sarinya dibawah mikroskop.
Dalam cara kerja squash langkah pertama yang dilakukan yaitu antera dipisahkan
dengan bagian bunga lainnya. Kemudian dimasukan dalam botol kecil kemudian
diberi larutan. Larutan tersebut adalah campuran antara alkohol dan AAG dengan
perbandingan 3 berbanding 1. Setelah larutan dimasukkan dalam botol kecil berisi
antera kemudian botol tersebut ditutup dan diamkan selama 30 menit. Langkah
selanjutnya antera tersebut dibilas dengan aquades dan diletakkan diatas gelas arloji.
Antera tersebut ditetesi dengan HCL 1N dan dipanaskan diatas spirtus sampai
mengasilkan uap. Kemudian didiamkan selama 6 menit. Selanjutnya antera tersebut
kembali dibilas dengan aquades dan diberi warna dengan ditetesi aseto cermine.
Langkah terakhir yaitu antera tersebut diamati dibawah mikroskop dan hasilnya
digambar dan diberi keterangan.
4. Analisis data
Data dianaisis secara diskriptif.
D. Hasil dan Pembahasan
Pada pengamatan yang dilakukan menggunakan kuncup bunga
Passiflora sp. bertujuan untuk mengamati struktur antera, mengamati
perkembangan mikrospora, dan mengamati morfologi serbuk sari. Antera
Passiflora yang digunakan terdiri atas berbagai macam ukuran. Ukuran
passiflora yang digunakan adalah 0,3 cm; 0,5 cm; 0,7 cm; 1,2 cm; 1,3 cm;
1,4 cm; 1,5 cm; dan 2cm (mekar) .Proses yang terjadi pada alat reproduksi
jantan Angiospermae tidak seluruhnya dapat dilihat secara proses
morfologi. Oleh karena itu perlu dilakukan dengan metode free hand
section dan squash untuk memudahkan pengamatan dibawah mikroskop.
2
inti.
Sel-sel
tersebut
diperirakan
merupakan
sel
parenkimatis
yang
homogen
serta
terdapat
se-sel
yang
steril
yang
disebut
konektivum.
Sel-sel
sporogen
primer
(Sumber:Pollen Terminology)
E. Kesimpulan