Pembuatan Biodiesel
Pembuatan Biodiesel
Pembuatan Biodiesel
I.
TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat membuat biodiesek dari minyak curah.
2. Menganalisa kualitas produk yang dihasilkan.
3. Membedakan proses esterifikasi dan trans-esterifikasi pada pembuatan
biodiesel.
II.
III.
DASAR TEORI
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif
bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti
minyak sayur atau lemak hewan. Senyawa utamanya adalah ester. Ester
mempunyai rumus bangun sebagai berikut :
Metanol
Metil Ester
Air
Waktu retensi
Pengadukan
Katalisator, biasanya katalisator memiliki berat 1-4% massa
Suhu reaksi
1,9 5 mm3/s
Densitas
Kadar ALB
0,74%
Kadar Air
Flash Point
min. 130oC
Pour Point
8oC
Keunggulan Biodiesel :
1. Bilangan setana tinggi, yakni ukuran baik tidaknya kualitas solar berdasar
sifat antiknocking dalam ruang bakar pada saat solar dibakar,
2. Titik kilat tinggi, yakni temperatur terendah yang dapat menyebabkan uap
biodiesel dapat menyala, sehingga biodiesel lebih aman dari bahaya
kebakaran pada saat disimpan maupun pada saat didistribusikan dari pada
solar
3. Tidak mengandung sulfur dan benzen yang karsinogen serta dapat
diuraikan secara alami,
4. Mempunyai sifat lubrikasi mesin yang lebih baik dari pada solar,
Proses Pencucian
Biodiesel yang diperoleh masih mengandung residu, antara lain sisa
katalis, soap stock (sisa sabun), methanol yang tidak bereaksi, dan sisa gliserol
yang tidak terpisah setelah pemisahan awal dengan corong pemisah.
Metode pencucian :
a. Water washing
1. Stir washing
Pencucian biodiesel menggunakan air yang disertai pengadukan
Mencampurkan air dengan biodiesel sehingga impurities terlepas
dari biodiesel dan larut dalam air
2. Bubble washing
Pencucian
biodiesel
menggunakan
gelembung
udara
yang
V.
LANGKAH KERJA
Pembuatan Bidiesel
1. Perbandingan metanol 15% massa sample dan KOH 1% massa.
2. Mencampurkan metanol dan KOH.
3. Memanaskan sampai 70 dan diaduk dengan kecepatan 300
rpm.
4. Memasukkan campuran metanol dan KOH sedikit demi sedikit,
memanaskan campuran tersebutpada suhu 60 selama 1 jam.
5. Memasukkan campuran tersebut ke dalam corong pemisah sampai
terbentuk 2 lapisan.
6. Memcuci larutan ester dengan air panas pada suhu 70 dengan
volume 50% dari volume biodiesel.
7. Memisahkan campuran ester dan air.
8. Mendiamkannya selama 1 jam .
9. Mengukur jumlah biodiesel dan gliserol yang didapat.
Analisa biodiesel
1. Pengujian pH
- Menyiapkan kertas lakmus (pH meter).
- Memasukkan sampel biodiesel ke dalam geas kimia.
- Mencelupkan kertas lakmus ke dalam biodiesel.
- Mencocokkan kertas lakmus/pH meter dengan indikator pH.
2. Pengujian densitas
- Menimbang berat piknometer kosong.
- Menimbang berat piknometer+air (pada suhu 20 ).
- Menghitung volume piknometer.
- Menimbang piknometer+biodiesel.
- Menghitung berat biodiesel.
- Menghhitung densitas biodiesel.
VI.
DATA PENGAMATAN
Pembuatan Biodiesel
1. Variasi 1 (3:1)
Massa minyak curah
Massa metanol
Massa KOH
= 250 gr
= 30 gr
= 2,5 gr
No.
1.
2.
Perlakuan
Pengadukan minyak curah
Pengamatan
Minyak berwarna kuning
cerah.
suhu 70 .
Minyak berwarna kuning
Mencampur metanol dan KOH
3.
keruh.
No.
1.
2.
= 250 gr
= 10 gr
= 2,5 gr
Perlakuan
Pengadukan minyak curah
Pengamatan
Minyak berwarna kuning
cerah.
suhu 70 .
Minyak berwarna kuning
Mencampur metanol dan KOH
3.
cerah.
3. Variasi 3 (5:1)
Massa minyak curah
Massa metanol
Massa KOH
= 250 gr
= 50 gr
= 2,5 gr
No.
1.
2.
Perlakuan
Pengadukan minyak curah
Pengamatan
Minyak berwarna kuning
cerah.
suhu 70 .
Minyak berwarna kuning
Mencampur metanol dan KOH
keruh.
3.
2.
= 250 gr
= 5 gr
= 2,5 gr
Perlakuan
Pengadukan minyak curah
Pengamatan
Minyak berwarna kuning
cerah.
suhu 70 .
Minyak berwarna kuning
Mencampur metanol dan KOH
keruh.
3.
gumpalan.
Produk
Variasi
(1) 3:1
Minyak
(gr)
250
Metanol
(gr)
30
Biodiesel
(ml)
245
Gliserol
(ml)
41,5
(2) 1:1
250
10
(3) 5:1
250
60
246
31
(4) 1:2
250
Analisa Biodiesel
Variasi
pH
(1) 3:1
Densitas
(gr/ml)
0,8485
(3) 5:1
0,8842
41,170
% Konversi
Variasi 1 (3:1)
massa biodiesel
= massaaminyak curah 100
=
245
100
250
= 98%
Variasi 3 (5:1)
massa biodiesel
= massaaminyak curah 100
=
246
100
250
= 98,4%
% Kesalahan
Variasi 1 (3:1)
teori praktek
100
=
teori
=
247245
100
247
= 0,8%
Variasi 3 (5:1)
teori praktek
100
=
teori
=
VII.
VIII.
247,6246
100
247,6
= 0,64%
PERHITUNGAN
IX.
ANALISA PERCOBAAN
Pada percobaan yang telah dilakukan yaitu mengenai pembuatan
biodiesel dari minyak curah dimana biodiesel itu merupakan bahan bakar
alternatif yang ramah lingkungan, idak mempunyai efek terhadap kesehatan
yang dapat dipakai sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, dan dapat
menurunkan emisi bila dibandingkan dengan minyak diesel. Sebuah proses
dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar menjadi
ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah melewati
proses ini, tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sisat
pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dan minyak bumi, dan dapat
menggantiannya dengan banyak kasus. Namun, biodiesel lebih sering
digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan
bakardiesel petrol murni ultra rendah belerang yang renddah pelumas.
Reaksi transesterifikasi merupakan reaksi antara trigliserida dengan
alkohol membentuk metil ester asam lemak (FAME) dan gliserol sebagai
produk sampping. Persamaan umum reaksi transesterifikasi ditunjukkan
seperti di bawah ini:
R1, R2, R3 adalah rantai karbon asam lemak jenuh maupunasam lemak tak
jenuh. Dalam penggunaannya, miyak mengalami perubahan kimia akibat
oksidasi dan hidrolisis, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada
minyak tersebut. Melalui proses tersebut beberapa trigliserida akan terurai
menjadi senyawa-senyawa lain, salah satunya asam lemak. Kandungan asam
lemak bebas inilah yang kemudian akan diesterifikasi dengan metanol untuk
mengasilkan
biodiesel.
Sedangkan
kandungan
trigliseridanya
pada tekanan
pengadukan.
Pada
reaksi
transesterifikasi
reaktan
awalnya
membentuk sistim cairan dua fasa. Reaksi dikendalikan oleh difusi antara
fase-fase yang berlangsung lambat. Seiring dengan terbentuknya metil ester
ia bertindak sebagai pelarut tunggal yang dipakai bersama oleh reaktan dan
sistim dengan fase tunggalpun terbentuk. Dampak pengadukan ini sangat
signifikan selama reaksi. Setelah sistim tunggal terbentuk maka pengadukan
menjadi tidak lagi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap reaksi.
Pengaddukan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan campuran reaksi
yang bagus. Pengadukan yang teapt akan mengurangi hambatan antar
massa. Pada percobaan ini pengadukan dilakukan pada 300 rpm.
Pada percobaan yang telah dilakukan didapatkan biodiesel untuk
ariasi 3:1 sebanyak 245 ml dan gliserol sebanyak 41,5 ml sedangkan untuk
variasi 5:1 didapatkan biodiesel sebanyak 246 ml dan gliserol sebanyak 31
didapatkan densitas sebesar 0,8458 gr/ml dan untuk variasi 5:1 didapatkan
densitas sebesar 0,8842gr/m. Ini berarti biodiesel yang dihasilkaan cukup
baikkarena densitasnya masuk dalam range SNI biodiesel.
Berdasarkan teori diketahui nilai kalor untuk biodiesel dengan
densitas 0,8458 gr/ml sebesar 79,449 kj/g dan biodiesel dengan densitas
0,8842 gr/ml memiliki nilai kalor sebesar 41,170 kj/g. Nilai kalor adalah
energi kalor yang dibebaskan oleh suatu bahan bakar dengan terjadinya
reaksi atau proses pembakaran. Nilai kalor digunakan untuk mengetahui
panas yang dapat dihasilkan oleh biodiesel sebagai bahan bakar. Semakin
tinggi nilai kalor yang dihasilkan oleh biodiesel maka semakin baik mutu
dan kualitasnya. Nilai kalor juga dipengaruhi oleh besarnya kadar air yang
ada dalam biodiesel. Dari perhitungan didapatkan % konversi biodiesel
untuk variasi 3:1 sebesar 98% dan variasi 5:1 sebesar 98,4%. Dan untuk %
kesalahan variasi 3:1 adalah 0,8% dan variasi 5:1 sebesar 0,64%.
X.
XI.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang ramah
lingkungan, tidak mempunyai efek terhadaap kesehatan yang dapat
dipakai sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, dapat menurunkan
DAFTAR PUSTAKA
Zurohaina.2016.Penuntun Praktikum Teknologi Biomassa. Palembang:POLSRI.
Desmafiani, Gita.2013.Artikel Pengertian Biodiesel.(Online)
Athief, Kurnia.2015.Laporan Biodiesel. (Online). (Cicaktulen.blogspot.co.id.2015
/02/Laporan-biodiesel.10.html)
https://www.academia.edu/8817687/laporan-biodiesel.