Size Reduction
Size Reduction
Size Reduction
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Size reduction adalah satu operasi untuk memperkecil ukuran suatu partikel dengan
memperhalus bentuk produk atau sekedar menjadikannya lebih kecil sesuai ukuran yang
diinginkan. Operasi size reduction bisa dilakukan dengan cara penumbukan atau
penggilingan. Pengoperasian unit size reduction senantiasa dibutuhkan pada industri kimia
dan mineral untuk menyesuaikan bahan dengan spesifikasi alat atau menyesuaikan
spesifikasi produk yang akan dipasarkan. Ditinjau dari sisi yang lain, pengoperasian unit
size reduction dalam industri kimia dan mineral sering mengakibatkan biaya tinggi karena
operasi yang kurang efisien. Hal ini disebabkan adanya sifat fisis dari beban yang
beranekaragam. Faktor lain yang mengakibatkan size reduction tidak efisien adalah
kebutuhan energi untuk membentuk permukaan baru. Berdasarkan uraian ini, perlu
dilakukan percobaan untuk mengetahui kondisi operasi optimal suatu operasi size
reduction.
1.2
Perumusan Masalah
Size reduction dipandang tidak efisien dari beberapa segi, salah satunya adalah
jumlah energi yang dibutuhkan untuk mendapatkan ukuran partikel sesuai keinginan.
Percobaan ini akan dilakukan pengukuran dan perhitungan besarnya jumlah energi yang
dibutuhkan dalam operasi size reduction dengan menerapkan beberapa persamaan yang
sudah ada.
1.3
Tujuan Praktikum
1. Mampu melakukan pengukuran partikel dengan metode sieving
2. Mampu mengukur daya (energi) yang terpakai pada size reduction dengan kapasitas
yang berbeda-beda
3. Mampu menghitung Reduction Ratio untuk bahan yang berbeda-beda
4. Mampu menerapkan Hukum Kick dan Rittinger serta menghitung indeks kerja
5. Mampu menghitung Power Transmission Factor (energi penggerusan)
6. Mampu membuat laporan praktikum secara tertulis
7. Mengkaji hukum Kick dan Rittinger dengan cara membandingkan energi yang
dibutuhkan untuk operasi size reduction secara teoritis dan percobaan
1.4
Manfaat Praktikum
1. Memahami dan mengetahui cara menghitung besarnya reduction ratio, daya, dan
energi penggerusan dengan ukuran partikel yang berbeda-beda.
2. Mampu menerapkan Hukum Kick dan Rittinger serta menghitung indeks kerja dalam
percobaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Unit operasi Size reduction adalah satu operasi untuk memperkecil ukuran
suatu partikel dengan memperhalus bentuk produk atau sekedar menjadikannya lebih
kecil sesuai ukuran yang diinginkan. Operasi size reduction bisa dilakukan dengan cara
penumbukan atau penggilingan (Agrawal, 2007). Unit operasi size reduction biasanya
digunakan untuk menyesuaikan ukuran bahan baku agar sesuai dengan alat proses atau
menyesuaikan produk sesuai kebutuhan pasar.
2.1
2.1.1 Crusher
Alat size reduction yang memecahkan bongkahan padatan yang besar menjadi
bongkahanbongkahan yang lebih kecil, dimana ukurannya sampai batas beberapa
inch. Alat crusher biasa diklasifikasikan menjadi :
a. Primary crusher
Mampu beroperasi untuk segala ukuran feed. Produk yang dihasilkan mempunyai
ukuran 810 inch.
b. Secondary crusher
Mampu beroperasi dengan ukuran feed, seperti di produk primary crusher dengan
ukuran 4 inch.
2.1.2 Grinder
Alat ini beroperasi untuk memecah bongkahan yang dihasilkan crusher, sehingga
bongkahan ini menjadi bubuk.Untuk intermediate grinder, produk yang dihasilkan
40 mesh. Ultrafine grinder dapat diatur untuk menghasilkan produk berukuran 250
mesh 2500 mesh dengan umpan tidak lebih besar dari 20 mm.
2.1.3 Cutter
Alat ini mempunyai cara kerja yang berbeda dengan size reduction sebelumnya. Pada
cutter ini, cara kerjanya dengan memotong. Alat ini dipakai untuk produk ulet dan
tidak bisa diperkecil dengan cara sebelumnya. Ukuran produk 210 mesh.
Operasi size reduction sering digunakan pada indusriindustri yang
memerlukan bahan baku dalam ukuran tertentu dan produk dalam ukuran tertentu,
misalnya industri semen, batu bara, pertambangan, pupuk, keramik, dan lain-lain.
Pemilihan jenis alat yang digunakan biasanya berdasarkan ukuran feed pada produk, sifat
bahan, kekerasan bahan, dan kapasitasnya.
2.2
Operasi Penggerusan
Penggerusan atau Comminution adalah istilah yang umum digunakan pada operasi
size reduction yang biasanya menggunakan crusher atau grinder atau alat-alat
penggerus lainnya. Alat penggerusan dikatakan ideal bila memenuhi syarat
syarat berikut :
a. Mempunyai kapasitas operasi yang besar
b. Membutuhkan Power input yang kecil per satuan produk
c. Produk yang dihasilkan seragam atau mampu memenuhi distribusi ukuran yang
diinginkan
Operasi alat penggerusan yang ideal sangatlah sulit didapat karana satuan produk
yang dihasilkan tidak akan pernah seragam dengan variasi ukuran umpan masuk.
Produk selalu terdiri atas campuran partikel dengan rentang antara ukuran terbesar
yang diinginkan hingga yang paling kecil (Mc.Cabe,1993).
2.2.2
akan
Intermediate crushers
Fine crushers
Crushing rolls
Buhrstone mill
Disc crusher
Roller mill
Gyratory crusher
Hammer mill
Griffin mill
Pin mill
Ball mill
Tube mill
Hardinge mill
Babcock mill
(Coulson, 2002)
2.3
: Energi penggerusan
: Konstanta Rittinger
: konstanta Kick
2.4
Pengertian Diameter
a. Trade Aritmathic Average Diameter (TAAD)
TAAD didefinisikan sebagai diameter ratarata berdasarkan jumlah.
dimana,
Di : diameter partikel
Ni : jumlah partikel dengan diameter Di
Mi : massa total partikel dengan diameter Di
m
= Ni . Ci. Di3 .n
= C (D vol)3
= C (D vol)3
(Brown, 1979)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3. 1 Rancangan Percobaan
3.1.1 Rancangan Praktikum
Untuk mencapai tujuan, praktikum dilakukan melalui 3 tahapan seperti yang tersaji
dalam gambar 3.1.
Persiapan Bahan
b. Variabel berubah
- Ukuran dimensi batu bata (cm)
3.2.2
: Batu bata
3. 3
Prosedur Praktikun
Praktikum dilakukan dengan mengikuti prosedur sebagai berikut :
1. Menyiapkan bahan.
2. Melakukan pengukuran partikel bahan sebelum dimasukkan ke dalam hammer mill.
3. Tentukan bukaan tutup feeder sesuai dengan kapasitas yang diinginkan, usahakan
jangan terlalu lebar supaya bahan yang masuk tidak terlalu besar.
4. Masukkan bahan ke dalam pesawat dalam jumlah tertentu sesuai variabel.
5. Ukur ampere atau daya yang terpakai dengan menggunakan ampere meter pada waktu
pesawat jalan sesuai variabel.
6. Kumpulkan hasil dan jumlah tertentu untuk diukur ukuran partikelnya.
7. Pengukuran dilakukan dengan standar sieving.
10
DAFTAR PUSTAKA
Agrawal, S.S. 2007. Agrawal Principal Delhi Institute of Pharmaceutical Science and
Research Sector 3. Pushp Vihar New Delhi. India.
Brown, G.G. 1979. Unit Operation. Modern Asia Edition. Mc Graw Hill Book. Co.Ltd.
Tokyo. Japan.
Coulson. J.M, et al. 2002. Chemical Engineering Particle Technology and Separation
Process 5th edition. Butterworth and Heinemann Oxford. England.
Mc. Cabe, W.L. 1993. Unit Operation of Chemical Engineering 5th edition. Tioon Well
Finishing Co. Ltd. Singapura.
Perry, R.H. 1978. Chemical Engineers Handbook. Mc Graw Hill.Kogakusha. Tokyo. Japan.
11