Crane Safety
Crane Safety
Crane Safety
CRANE SAFETY
PT.YAMA Engineering
DEFINISI
Crane digunakan untuk mengangkat muatan secara vertikal, menahannya apabila diperlukan, dan menurunkan muatan ke tempat lain yang ditentukan dengan mekanisme pendongkrak (luffing), pemutar (slewing), dan pejalan (travelling). Berdasarkan konstruksi crane dikelompokkan menjadi: Mobile cranes Crawler crane (crane roda rantai) Wheel crane (crane roda ban) Truck mounted crane (carne dipasang pada truc truck) Modified cranes (crane modifikasi) Crane tetap Tower crane
1.
: pengaman pada crane untuk mencegah berlebih nya derajat angkat sehingga beam dari crane tersebut menabrak ke body utama dari crane dan dapat berakibat hilang nya ke stabilan saat proses lifting dan bebean dapat jatuh atau menabrak pada beam crane itu sendiri (terdiri dari penunjuk derajat / pointer dan angle plate) : pengaman pada hook crane yang berguna untuk mengunci beban yang dikaitkan pada hook agar tidak terlepas dari hook itu sendiri. : Pengaman pada crane yang berfungsi untuk menahan ketika terjadi over height pada saat lifting yang dapat berakibat terlepas nya hook dan beban menjadi tidak stabil.
2. 3.
Data data yang diperlukan pada saat sebelum dilakukan proses lifting adalah : 1. Dimensi dari peralatan : tinggi, panjang nya 2. Berat Beban yang akan di angkat : berat peralatan + lifting tackle (pengait / hook) + Hook block (pengunci hook) + wire rope yang berada di bawah boom + fly jib dan hook block yang terpasang pada nya. 3. Radius dari peralatan yang akan diangkat. 4. Derajat kemiringan dari peralatan yang akan di angkat, di mana crane tersebut juga bergerak atau berpindah tempat saat proses pengangkatan dengan membawa beban 5. Counter Weight (beban penyeimbang) 6. Arah angin secara spesifik 7. Kondisi ruang kemudi 8. Jarak antara boom dengan peralatan yang akan diangkat 9. Kekuatan tanah pijakan Crane (Lembut / berair, berlumpur atau tanah keras) 10. SWL (Safety Weight Load) dari Lifting Tackles 11. Tempat yang akan dijadikan lay down atau tempat penurunan peralatan yang akan di pasang atau di pindahakan telah dalam kondisi aman dan sesuai dengan peralatan tersebut (untuk pemasangan pipa, beam,dll dipastikan apakah ukurannya telah sesuai dan dapat dilakukan pemasangannya) Proses pengangkatan (Lifting Operations) Hal hal yang dapat menyebabkan gagalnya proses pengangkatan : 1. 2. 3. 4. Buruknya kondisi mesin / crane Konfigurasi mesin tidak sesuai dengan spesifikasi Penggunaan / pemasangan outriggers yang tidak tepat Lantai / tanah pijakan yang lembut / berlumpur
5. Crane tidak sesuai dengan beban yang akan diangkat (dari segi SWL, jenis dan kapasitas angkat nya) 6. Pengangkutan dari sisi samping 7. Pengayunan berulang ulang 8. Dampak dari naik turunnya akselerasi saat pengangkatan dalam waktu yang singkat dan cepat. 9. Tinggi nya kecepatan angin
Proses pengangkatan seperti gambar di atas menjadi aman ketika semua hook latch pada sling dikait kan dengan hook yang ada pada crane sehingga beban menjadi lebih stabil saat terjadi proses pengangkatan
Dengan tidak dipasangnya boom limit switch, makaketika proses pengangkatan, tidak ada pengontrol switch, untuk derajat pengangkatan dari boom sehingga dapat berakibat boom mengalami over degree dan dapat menabarak pada main body dari crane atau bahkan dapat mencederai perator yang ada pada control room dalam crane. Tentunya sebelum dilakukan pekerjaan dengan menggunakan segala jenis peralatan teruatama alat alat berat seperti crane ini, pastikan dulu seluruh safety devices terpasang dan dalam kondisi yang bagus dan dapat beroperasi untuk melindungi operator ketika terjadi penyimpangan pada mesin saat mesin beroperasi. Pada pengoperasian crane ini perlu diperhatikan juga kecepatan pengayunan boom saat mengangkat m muatan. Jika operator tdak memperhatikan kecepatan pengayunan tersebut, maka benda yang diangkat dapat terayun dengan kencang dengan radius di luar radius aman dana dapat sangat berbahaya ketika ayun dalam radius tersebut terdapat pekerja atau bangunan lain yang dapat menimbulkan incident atau bahkan accident yang sangat parah.
Praktik yang TIDAK AMAN dimana operator tidak memperhatikan kecepatan DAK ayunan dari beam saat proses lifting
Kesalahan dalam proses penyangga boom saat pemasangan atau pembongkaran dari beam crane ini dapat mengakibatkan robohnya beam crane dan tentu saja dampak nya sangat besar terutama cedera pada manusia yang ada di sekitar nya, bisa sangat parah atau bahkan kematian. Pada kondisi khusus, crane dapat beroperasi di area yang dekat dengan power line dengan tegangan yang sangat tinggi. Hal ini merupakan resiko yan sangat besar bagi operator jika terjadi kelalaian sedikit saja maka boom crane dapat menabrak power line dan operator di dalamnya dapat tersengat listrik ribuan volt dan dapat juga menyebabkab kematian bagi operator tersebut. Table di bawah ini menjelaskan tentang berapa jarak yang aman ketika crane beroperasi di area dekat dengan power line tegangan tinggi.
Rated Volatage kV Ph tp Ph rms > 6.6 kV > 6.6 kV > 11 kV > 22 kV > 33 kV > 66 kV > 132 kV > 245 kV <= 11 kV <= 22 kV <= 33 kV <= 66 kV <= 132 kV <= 245 kV <= 400 kV
Minimum safe clearance Meter Feet 2.57 8.5 2.59 8.5 2.64 8.75 2.75 9 3 9.75 3.43 11.25 4.57 15 5.48 18
Pada saat pengoperasian crane yang di sekitar nya terdapat bangunan, tumpukan barang atau kendaraan lain, pastikan ada jarak aman yang tidak terisi oleh benda apapun sehingga crane yang sedang beroperasi dapat melakukan putaran dengan aman tanpa ada nya hambatan apapun. Jarak minimum untuk area berputar nya crane tersebut sekitar 600 1000 mm dari body crane ke material material yang ada di sekitar nya. Namun ketika jalur ini tidak tersadia maka pada saat proses lifting activity berjalan, semua akses yang menuju area lifting activity dan dekat dengan crane harus ditutup.
Ketika terjadi sebuah insiden,crane menabrak sebuah tiang listrik atau power lines, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan saat terjadi keadaan tersebut ialah bahwa jika operator harus benar benar meninggalkan ruang kemudi crane maka : 1. Melompat lah dari dalam ruang kemudi 2. Langkahkan kaki anda dengan jarak langkah yang sangat kecil arus dapat mengalir ke luar melalui tanah dalam bentuk gelombang dari peralatan yang mengalami kontak dengan power lines.
Namun di rekomendasikan untuk tetap dalam ruang kemudi hingga memenuhi beberapa criteria berikut ini :
3. Operator crane harus tetap di dalam kabin kemudi. 4. Semua personil lainnya harus menjauhkan diri dari crane, tali, dan beban karena tanah di beban, sekitar mesin mungkin bermuatan listrik yang keluar dari crane yang terhubung dengan power lines. 5. Operator crane harus mencoba untuk memutuskan crane dari kontak dengan power lines dengan bergerak dalam arah sebaliknya dari apa yang menyebabkan kontak. 6. Jika crane tidak bisa menjauh dari kontak, operator harus tetap dalam kabin kemudi sampai power lines telah diputuskan arus nya iputuskan nya. 7. Jika operator crane harus meninggalkan peralatannya dikarenakan factor bahaya di sekitarnya, maka orang ini harus melompat keluar dari dalam kabin crane dan melangkahkan kaki nya dengan langkah yang kecil. 8. Amankan area dan jangan biarkan siapapun kecuali anggota tim penyelamat yang mendekati penyelamat area dan pralatan yang bermuatan listrik yang kontak dengan power lines. Hal yang dapat terjadi ketika over hoist limit switch tidak terpasang :
Praktik TIDAK AMAN, dengan tidak , terpasang nya limit switch, maka dapat , terjadi over hoist dan dapat menyebabkan terlepasnya hook latch
Praktik AMAN, dengan dipasangnya limit switch maka akan dapat membatas tinggi pengangkatan.
SLING
Sling merupakan alat bantu dalam pekerjaan lifting, terbuat dari material seperti rantai, kawat, baja atau bahan sistetis, yang diikatkan dan dieratkan pada benda atau beban yang akan diangkat dan dikaitkan pada hook crane pada saat proses lifting. Pada saat proses lifting tentunya akan terjadi ketegangan pada sling. Tegangan dari sling dapat dihitung dengan formula berikut. Hasil dari formula ini juga menentukan apakah lifting activity tersebut aman atau tidak aman pelaksanaannya. Tension on Slings (tegangan pada sling)
Dimana : T W L N H = = = = = Tension Berat beban yang diangkat panjang dari sling jumlah sling yang dikaitkan pada beban ketinggian / jarak dari beban ke hook block
2.
Jika L lebih panjang dari pada S maka sudut pengangkatan sling dapat dinyatakan aman
Sebelum melepaskan semua Hook pada semua muatan, pastikan bahwa beban telah diturunnkan dan berada pada permukaan tanah dengan aman dan telah di block agar tidak bergeser.
Menjauhlah dari sling ketika sedang terjadi proses pelepasan sling dari bawah muatan.