Laporan Praktikum Fan Test 6 BNR
Laporan Praktikum Fan Test 6 BNR
Laporan Praktikum Fan Test 6 BNR
(FAN TEST)
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Rian Hidayat
(33211301009)
Venny Oktaviana
(33211301019)
(33211301023)
(33211301025)
setelah
melakukan
praktikum
mahasiswa
dapat
BAB II
DASAR TEORI
Perbandingan
Kenaikan tekanan
Spesifik
(mmWg)
Sampai 1,11
1136
1136 2066
a. Karakteristik sistem
Istilah resistansi sistem digunakan bila mengacu tekanan statis.
Resistansi sistem merupakan jumlah kehilangan tekanan statis dalam sistem.
Resistansi sistem merupakan fungsi pola susunan saluran, pengambilan,
lengkungan, dan penurunan tekanan yang melintasi peralatan, sebagai contoh bag
filter atau siklon. Resitansi sistem bervariasi terhadap volume aliran udara yang
memasuki sistem. Untuk udara volume tertentu, fan dalam sistem dengan saluran
sempit dan banyak tikungan dengan radius pendek akan lebih bekerja keras untuk
mengatasi resistansi sistem yang lebih besar daripada sistem dengan saluran yang
lebih besar dan dengan lebih sedikit jumlah belokan dan panjang. Saluran panjang
yang sempit dengan banyak bengkokan dan tikungan akan memerlukan lebih
3
banyak energy untuk menarik udara untuk dilaluinya. Sebagai akibatnya, untuk
kecepatan fan yang sama, fan akan mampu menarik lebih sedikit melalui sistem
ini daripada yang melalui sistem pendek tanpa ada belokan. Dengan begitu maka
resistansi sistem meningkat jika volum udara yang mengalir ke sistem meningkat.
Sebaliknya, resistansi berkurang jika alirannya berkurang. Untuk
menentukan berapa volume fan yang akan dihasilkan, penting untuk mengetahui
karakteristik resistansi sistem dapat diukur. Pada sistem yang sudah didesain,
namun tidak dibangun, resistansi sistem harus dihitung. Kurva resistansi sistem
dihasilkan dengan berbagai laju aliran pad sumbu x dan resistansinya pada
sumbu y.
Kurva
fan merupakan penggambaran grafik dari sejumlah parameter yang saling terkait.
Biasanya sebuah kurva akan dikembangkan untuk sekumpulankondisi yang
diberikan termasuk: volum fan, tekanan statis sistem, kecepatan fan,dan tenaga
yang diperlukan untuk menggerakan fan pada kondisi yang diketahui.Beberapa
kurva
fan
juga
akan
melibatkan
kurva
efisiensi
sehingga
desainer
systemakan mengetahui kondisi pada kurva fan dimana fan akan beroperasi (lihat
Gambar 2.2). Dari banyak kurva yang diketahui pada gambar, kurva tekanan
statis(SP)versusaliran pada merupakan kuva yang sangat penting.
Perpotongan kurva sistem dan tekanan statis merupakan titik operasi.
Bila,resistansi sistem berubah, titik operasi juga berubah. Sekali titik operasiditeta
pkan, daya yang diperlukan dapat ditentukan dengan mengikuti garis tegak lurus
yang
melintas
melalui
titik
operasi
ke
titik
potong
dengan
tenaga(BHP).Sebuah garis
kurva
lurus yang
berbagai
sistem
fan,
resistansi
terhadap
aliran
udara
(tekanan)
aliran
dapat ditentukan
dan kurva
kinerja
sistem
fan
beroperasi
pada
kinerja
yang
diberikan
oleh
pabrik
kedua
untuk
menurunkan
aliran
udara
adalah
dengan
Perubahan
dalam
kecepatan
berbagai fanakanmemprediksiperubahan
(putaran
kenaikan
per menit
atau RPM)
tekanan dan
daya yang
diperlukan untuk mengoperasikan fan pada RPM yang baru. Hal ini diperlihatkan
pada Gambar 2.4.
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1 PERALATAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN
1. Instalasi Pengujian Fan Test
aliran udara,
2. Termometer
3. Meter Torsi
4. Meter Kecepatan
5. Meter Tegangan dan Arus
6. Meter Tekanan
7. Dua buah Manometer
3.2 PERALATAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN
a. Persiapan Percobaan :
1. Menyusun pipa-pipa sesuai pengujian yang akan dilakukan atau ditentukan
oleh pembimbing.
2. Menghubungkan ujung-ujung manometer yang pendek pada saluran
masukan dan keluaran peukur laju aliran dengan menggunakan pipa
plastik yang tersedia. Cek agar arahnya tidak terbalik.
3. Menghubungkan manometer yang besar dengan udara luar dan ujung
satunya dengan saluran pipa pengarah. Dengan demikian, perbedaan
tekanan di dalam saluran danb udara luar dapat diketahui.
4. Menutup ujung saluran keluaran udara (jangan rapat sekali sekali, ini akan
mengakibatkan torsi start yang besar).
5. Percobaan siap dilakukan.
b. Urutan Percobaan :
1. Menyiapkan tabel data pengukuran.
2. Mengkalibrasi pengukur tekanan dan torsi.
3. Menghidupkan catu daya listrik.
4. Membesarkan kecepatan motor fan sampai mencapai harga tertentu (10001200 rpm). Catatlah besaran-besaran yang diperlukan.
5. Membuka katup keluar sampai diperoleh laju aliran yang kira-kira sma
dengan beda tekanan 0.505 kPa pada venturi meter. Bila kecepatan turun,
kembalikanlah sesuai dengan kecepatan pengujian dengan menambah
putaran. Catatlah besaran-besaran yang diperlukan.
6. Mengulangi prosedur 1-5 untuk berbagai pembukaan katup.
7. Mengulangi prosedur 1-6 untuk berbagai kecepatan.
BAB IV
KERTAS KERJA
KK 1
I. TUJUAN
Mempelajari rumus-rumus yang relevan mengenai objek praktikum.
II. TUGAS :
Tabel 2.2. Rumus-rumus yang relevan
No
Parameter
Rumus
Unit
10
Keterangan
1.
Daya Poros
N=T.W
Watt
2.
Efisiensi Fan
= Nu / N
3.
4.
Bilangan Reynold
P . V
m/s
d.v .
Re =
T = Torsi
W= Kecepatan sudut
Nu = Daya udara statis
N = Daya pemasukan
P = Tekanan
v = Kecepatan
D = Diameter
v = kecepatan
= Kerapatan udara
= Kekentalan
kinematis
= Koefisien
5.
m /s
v = 759.4
6.
7.
Kecepatan Udara
Tekanan dinamik
T . Pv
m/s
PG (105 + PS)
Pd4 =
V2
x
2
N/m2
P = Meter tekanan
venturi
= Kerapatan udara
T = Temperatur absolute
Pv= Tekanan kecepatan
PG= Tekanan udara
PS= Tekanan static pipa
V = Kecepatan udara
= Kerapatan udara
PG = Tekanan statis di
8.
Tekanan statis
pada fan
PF =PG + 24 . Pd 4
pengukuran
N/m
24 = Koefisien gesek
Pd 4 = Tekanan dinamik
9.
10.
Daya penggerak
poros
N=
2 n
x q
60
Np = Qv x
Watt
PF
Watt
11.
Efisiensi
N
Nu
N = Daya poros
Nu= Daya udara statis
11
Patm ,
Psf
maka
1
P
Patm+ Psf
120 Pa
1014 00 Pa+ 0 dianggap 0 ).
= 0,9989
Dimana:-
R pdx
= 0,997
R pd 1
R pd 2
= 0,999
= 0,998
= 1,05
- 2= 1,06
Ditanya : x ?
= 1,05 + {(1,06 1,05) x (0,998 0,997)/(0,999 0,997)}
x
= 1,06
3. Laju aliran :
Qv = 0.01
12
= 0,01. 1,06.
12 0
1,158
= 0,1017 m3/s
Qv
V=
.d
4
0.1017
.
2
(0.146 )/ 4 = 6.356 m/s
V dapat dicari =
d.v .
24
= 3727204,47
24
24(2)
24(x)
- Re1 = 60000
-
24(1)
= 0,320
= 0,33
?
40000)}
= 2,181
Tekanan dinamik
13
Pd4 =
V
x
2
6.356 2
x 1,158
2
= 23,390 Pa
6. Tekanan statis pada fan
Psf = PSG +( 24 . P d 4 )
= 120 + (2,181 . 23,390)
= 171,013
2 n
x q
60
2. .800
x 0,21
60
= 17.58 watt
8. Keluaran daya
Nu =
Qv . P sf
= 0,1017 . 171,013
= 17.39 watt
9. Efisiensi fan (f)
f =
Nu
x 100
Nf
14
17.39
x 100
17.58
= 98 %
No
N
(Rpm)
50
800
50
900
50
1000
50
1100
50
1200
15
Qv
(m3/s)
0.10
8
0.12
5
0.13
9
0.15
6
0.16
7
Tq (N.m)
0.21
0.22
0.29
0.23
0.3
0.12
0.1
0.08
750
800
850
900
Gambar 1. Grafik Hubungan Qv dengan Variasi RPM pada Kondisi Terbuka 50%
Analisa :
Pada pembukaan katup kondisi terbuka 50% semakin besar RPM Qv
mengalami peningkatan, sehingga dapat dikatakan semakin besar RPM maka
nilai Qv semakin besar.
Pada pembukaan katup kondisi terbuka 50% terjadi peningkatan nilai Qv yang
cenderung konstan. Hal ini disebabkan Qv juga dipengaruhi oleh
udara
dan .
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa nilai Qv terbesar pada pembukaan
RPM 1200.
16
Gambar 1. Grafik Hubungan Qv dengan Variasi RPM pada Kondisi Terbuka 50%
Analisa :
Pada pembukaan katup kondisi terbuka 50% semakin besar RPM Tq
mengalami peningkatan, sehingga dapat dikatakan semakin besar RPM maka
nilai Tq semakin besar.
Pada pembukaan katup kondisi terbuka 50% terjadi peningkatan nilai Tq yang
cenderung tidak stabil. Hal ini disebabkan Qv juga dipengaruhi oleh
udara dan .
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa nilai Tq terbesar pada pembukaan
RPM 1200.
17