Laporan Plta Polban
Laporan Plta Polban
Laporan Plta Polban
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui pengertian dari pembangkit listrik tenaga air.
2. Mengetahui konsep kerja pembangkit listrik tenaga air?
3. Mengetahui cara kerja pembangkit listrik tenaga air?
4. Mengetahui komponen-komponen dasar pada pembangkit listrik tenaga air.
5. Mengetahui prinsip PLTA dan konversi energinya?
6. Mengetahui perkembangan dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
7. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
8. Mengetahui Spesifikasi PLTA yang ada di Jurusan Teknik Konversi Energi
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui mengenai pembangkit listrik tenaga air.
2. Memenuhi tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik dan Penggerak Motor (TTL & PM).
3. Mengetahui Kinerja PLTA di Jurusan Teknik Konversi Energi
BAB II
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
Pengertian tenaga air dalam bahasa inggris yaitu "hydropower" adalah energi yang diperoleh
dari air yang mengalir. Pada dasarnya, air di seluruh permukaan Bumi ini bergerak (mengalir).
Di alam sekitar kita, kita mengetahui bahwa air memiliki siklus. Dimana air menguap,
kemudian terkondensasi menjadi awan. Air akan jatuh sebagai hujan setelah ia memiliki massa
yang cukup. Air yang jatuh di dataran tinggi akan terakumulasi menjadi aliran sungai. Aliran
sungai ini menuju ke laut.
Di laut juga terdapat gerakan air, yaitu gelombang pasang,ombak, dan arus laut. gelombang
pasang dipengaruhi oleh gravitasi bulan, sedangkan ombak disebabkan oleh angin yang
berhembus di permukaan laut dan arus laut di sebabkan oleh perbedan kerapatan (massa jenis
air), suhu dan tekanan, serta rotasi bumi.
Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang dibendung. Pada
bagian bawah dam tersebut terdapat lubang-lubang saluran air. Pada lubang-lubang tersebut
terdapat turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik dari gerakan air menjadi energi
mekanik yang dapat menggerakan generator listrik. Energi listrik yang berasal dari energi
kinetik air disebut "hydroelectric". Hydroelectric ini menyumbang sekitar 715.000 MW atau
sekitar 19% kebutuhan listrik dunia. bahkan di Kanada, 61% dari kebutuhan listrik negara
berasal dari Hydroelectric.
Saat ini para peneliti juga mencari kemungkinan hydroelectric yang berasal dari arus laut dan
gelombang pasang. Semoga hal tersebut berhasil dan kita dapat memelihara Bumi yang kita
cintai ini.
Energi Hidroelectrik adalah energi air. Air bergerak menyimpan energi alami yang sangat
besar, apakah air bagian dari sungai yang mengalir atau ombak di lautan. Bayangkan kekuatan
merusak dari sungai yang merusak tempat penyimpanannya dan menyebabkan banjir atau
ombak tinggi yang merusak garis pantai pendek dan kamu dapat memvisualisasikan jumah
kekuatan yang terlibat.
Energi ini dapat dimanfaatkan dan dikonversikan menjadi listrik, dan pembangkit listrik tenaga
air tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Ini juga merupakan sumber energi terbarukan
karena air secara terus menerus mengisi ulang melalui siklus hidrologi bumi. Semua sistem
hidroelectrik membutuhkan sumber air mengalir tetap, seperti sungai atau anak sungai, tidak
seperti tenaga matahari dan angin, tenaga ini dapat menghasilkan tenaga terus menerus selama
24 jam setiap harinya.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Pembangkit energi air skala mikro atau pembangkit tenaga mikrohidro semakin populer
sebagai alternatif sumber energi, terutama di wilayah yang terpencil. Sistem pembangkit tenaga
mikrohidro dapat dipasang di sungai kecil dan tidak memerlukan dam yang besar sehingga
dampaknya terhadap lingkungan sangat kecil.
Pembangkit tenaga mikrohidro dapat digunakan langsung sebagai penggerak mesin atau
digunakan untuk menggerakan generator listrik. Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga
mikrohidro biasa disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, disingkat PLTMH.
Ribuan tahun yang lalu, manusia telah menemukan manfaat dari air yang mengalir. Dari
pemanfaatan air yang sangat sederhana seperti penggunaan arus sungai untuk trasportasi,
manusia terus mengembangkan cara- cara untuk menagkap energi air yang mengalir. Energi
tersebut dapat dikonversikan menjadi energi mekanik. Hal ini dapat dilakukan dengan kincir
atau turbin air dengan generator listrik. Dalam skala besar prinsip ini diterapkan pada sungai
besar dengan membuat bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air.
Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga listrik yang
mengubah energi potensial air ( energi gravitasi air ) menjadi energi listrik. Mesin penggerak
yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis
poros yang akan memutar rotor pada generator untuk menghasilkan energi listrik.
Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dapat diperoleh dengan berbagai cara
misalnya, dari sungai secara langsung disalurkan untuk memutar turbin, atau dengan cara
ditampung dahulu ( bersama sama air hujan ) dengan menggunakan kolam tando atau waduk
sebelum disalurkan untuk memutar turbin.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial
(dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi
mekanik menjadi energi listrik(dengan bantuan generator).
Air dari sungai atau lebih ditampung disuatu tempat untuk mendapat ketinggian tertentu
dengan jalan dibendung. Air dari waduk tersebut dialirkan melalui saluran terbuka melalui
pintu air ke saluran tertutup yang selanjutnya melalui pipa pesat menggerakan turbin untuk
membangkitkan tenaga listrik.
Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari
dam ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-
storage plant .
Pumped-storage plant memiliki dua penampungan yaitu:
1. Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air dialirkan
langsung ke turbin untuk menghasilkan listrik.
2. Waduk cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin ditampung di lower
reservoir sebelum dibuang disungai.
Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir sehingga
cadangan air pada Waduk utama tetap stabil.
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar
barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1
milyar orang.
PLTA merubah energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan listrik.
Turbin mengkonversi tenaga gerak jatuh air ke dalam daya mekanik. Kemudian generator
mengkonversi daya mekanik tersebut dari turbin ke dalam tenaga elektrik.
Jenis PLTA bermacam-macam, mulai yang berbentuk mikro-hidro dengan
kemampuan mensupalai untuk beberapa rumah saja sampai berbentuk raksasa seperti
Bendungan Karangkates yang menyediakan listrik untuk berjuta-juta orang-orang. Photo
dibawah ini menunjukkan PLTA di Sungai Wisconsin, merupakan jenis PLTA menengah yang
mampu mensuplai listrik untuk 8.000 orang.
Komponen PLTA dan Cara kerjanya :
1. Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh
air. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
2. Turbine, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk
memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah
energi kenetik yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
3. Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-
baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah
energi mekanik dari turbin menjadi energi elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya
generator pembangkit listrik lainnya.
4. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah
dan pusat industri.
5. Pipa pesat (penstock) , berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong
turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas lantai
dasar bak penenang. Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian
pipa pesat yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1 m diatas
permukaan air bak penenang. Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan
rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu
mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start awal PLTMH mulai dioperasikan.
Diameter pipa udara inch.
B. Turbin
a. Pengertian Turbin Air
Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator.Turbin air
dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk pembangkit tenaga listrik.
Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi kinetik,
turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls dan turbin reaksi.
i. Turbin Impuls
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang
terdiri dari energi potensial, tekanan, kecepatan) yang tersedia menjadi energi kinetik untuk
memutar turbin, sehingga menghasilkan energi kinetik. Energi potensial air diubah menjadi
energi kinetik pada nozle. Air keluar nozle yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu
turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan
momentum (impulse). Akibatnya roda turbin akan berputar.
Turbin impuls adalah turbin tekanan sama karena aliran airyang keluar dari nozle
tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan
tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan. Contoh turbin
impuls adalah turbin Pelton.
b. Fungsi Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. gaya jatuh air
yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti
kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling
digantikan air untuk memutar turbin. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.
b. Stator yaitu bagian yang diam pada sistem yang terdiri dari :
Pipa pengarah/nozzle berfungsi untuk meneruskan alira fluida sehinggatekanan
dan kecepatan alir fluida yang digunakan di dalam sistem besar.
Rumah turbin berfungsi sebagai rumah kedudukan komponen komponen dari
turbin.
Bentuk sudu turbin terdiri dari dua bagian yang simetris. Sudu dibentuk sedemikian sehingga
pancaran air akan mengenai tengah-tengah sudu dan pancaran air tersebut akan berbelok ke
kedua arah sehinga bisa membalikkan pancaran air dengan baik dan membebaskan sudu dari
gaya-gaya samping. Untuk turbin dengan daya yang besar, sistem penyemprotan airnya dibagi
lewat beberapa nosel. Dengan demikian diameter pancaran air bisa diperkecil dan ember sudu
lebih kecil.
Keuntungan
Konstruksi yang sederhana.
Mudah dalam perawatan.
Teknologi yang sederhana mudah diterapkan di daerah yang terisolir.
Kekurangan
Karena aliran air berasal dari atas maka biasanya reservoir air atau bendungan air,
sehingga memerlukan investasi yang lebih banyak.
Karena selama mengalir di sepanjang sudu-sudu turbin tidak terjadi penurunan tekanan,
sedangkan perubahan seluruhnya terjadi pada bagian pengarah pancaran atau nosel.
Energi yang masuk ke roda jalan dalam bentuk energi kinetik. Pada waktu melewati
roda turbin, energi kinetik dikonversikan menjadi kerja poros dan sebagian kecil energi terlepas
dan sebagian lagi digunakan untuk melawan gesekan dengan permukaan sudu turbin.
ii. Turbin turgo
Turbin turgo Dapat beroperasi pada head 30 s/d 300 m. Seperti turbin pelton turbin
turgo merupakan turbin impulse, tetapi sudunya berbeda.
Pancaran air dari nozle membentur sudu pada sudut 20 o. Kecepatan putar turbin turgo
lebih besar dari turbin Pelton. Akibatnya dimungkinkan transmisi langsung dari turbin ke
generator sehingga menaikkan efisiensi total sekaligus menurunkan biaya perawatan.
Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-
jenis turbin, khususnya untuk suatu desain yang sangat spesifik. Pada tahap awal, pemilihan
jenis turbin dapat diperhitungkan dengan mempertimbangkan parameter-parameter khusus
yang mempengaruhi sistem operasi turbin, yaitu :
v Faktor tinggi jatuhan air efektif (Net Head) dan debit yang akan dimanfaatkan untuk
operasi turbin merupakan faktor utama yang mempengaruhi pemilihan jenis turbin,
sebagai contoh : turbin pelton efektif untuk operasi pada head tinggi, sementara turbin
propeller sangat efektif beroperasi pada head rendah.
v Faktor daya (power) yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersedia.
Ketiga faktor di atas seringkali diekspresikan sebagai "kecepatan spesifik, Ns", yang
didefinisikan dengan formula:
Ns = N x P0.51W .21
dimana :
H = head efektif , m
dimana
H = efektif head, m
Kecepatan spesifik setiap turbin memiliki kisaran (range) tertentu berdasarkan data
eksperimen. Kisaran kecepatan spesifik beberapa turbin air adalah sebagai berikut:
TurbinFrancis 60;Ns300
Dengan mengetahui kecepatan spesifik turbin maka perencanaan dan pemilihan jenis turbin
akan menjadi lebih mudah. Beberapa formula yang dikembangkan dari data eksperimental
berbagai jenis turbin dapat digunakan untuk melakukan estimasi perhitungan kecepatan
spesifik turbin, yaitu :
C. .
C. Generator
Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-
baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah
energi mekanik dari turbin menjadi energi elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya
generator pembangkit listrik lainnya.
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox. Memanfaatkan
perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi
pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari 18
buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk 9 pasang
kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator
(AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin
berputar maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di kawat
setiap kali sebuah kutub melewati "coil" yang terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang
kemudian menjadi listrik. Agar generator bisa menghasilkan listrik, ada tiga hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Putaran
Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor, sesuai
dengan persamaan:
n = 60 . f / P
dimana:
n : putaran
f : frekuensi
P : jumlah pasang kutub
Jumlah kutub pada rotor di PLTA Saguling sebanyak 9 pasang, dengan frekuensi
system sebesar 50 Hertz, maka didapat nilai putaran rotor sebesar 333 rpm.
2. Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya listrik
yang bisa dihasilkan oleh pembangkit
3. Magnet
Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan dihasilkan dari
besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR maka akan timbul
magnet dari rotor.
Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan kumparan,
sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat kemagnetannya,
yaitu dengan mengatur jumlah arus yang masuk. Makin besar arus yang masuk, makin besar
pula nilai kemagnetannya, sedangkan makin kecil arus yang masuk, makin kecil pula nilai
kemagnetannya.
Menurut jenis penempatan thrust bearingnya, generator dibedakan menjadi empat,
yaitu:
a) Jenis biasa - thrust bearing diletakkan diatas generator dengan dua guide bearing.
b) Jenis Payung (Umbrella Generator) - thrust bearing dan satu guide bearing diletakkan
dibawah rotor.
c) Jenis setengah payung (Semi Umbrella Generator) kombinasi guide dan thrust bearing
diletakkan dibawah rotor dan second guide bearing diletakkan diatas rotor.
d) Jenis Penunjang Bawah thrust bearing diletakkan dibawah coupling.
D. Transmisi
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah rumah atau
industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down.
1. Energi Potensial
Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu akibat
adanya perbedaan ketinggian.
Besarnya energi potensial yaitu:
Ep = m . g . h
Dimana:
Ep : Energi Potensial
m : massa (kg)
g : gravitasi (9.8 kg/m2)
h : head (m)
2. Energi Kinetis
Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga timbul air
dengan kecepatan tertentu, yang dirumuskan
Ek = 0,5 m . v . v
Dimana:
Ek : Energi kinetis
m : massa (kg)
v : kecepatan (m/s)
3. Energi Mekanis
Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin. Besarnya
energi mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi kinetis. Besarnya energi
mekanis
dirumuskan:
Em = T . . t
Dimana:
Em : Energi mekanis
T : torsi
: sudut putar
t : waktu (s)
4. Energi Listrik
Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi listrik
sesuai persamaan:
El = V . I . t
Dimana:
El : Energi Listrik
V : tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
t : waktu (s)
Tenaga Ombak
Dewan Energi Dunia memprediksikan bahwa tenaga ombak dapat menghasilkan dua terawatts
energi setiap tahunnya. Ini dua kali lipat dari produksi listrik dunia saat ini dan setara dengan
energi yang dihasilkan oleh 2000 pembangkit listrik bertenaga minyak, gas, batu bara
dan nuklir. Total energi terbarukan di dalam laut, jika dapat dimanfaatkan, akan dapat
memenuhi kebutuhan energi dunia lebih dari 5000 kali. Tapi hingga kini pemanfaatan tenaga
ombak masih bersifat teori. Bahkan teknologinya masih belum dikembangkan, dan masih
sangat awal untuk memprediksikan secepat apa ini akan berkontribusi pada gambaran energi
global.
Tenaga Sungai
Pada tahun 2003, 16 persen listrik dunia diproduksi oleh pembangkit listri tenaga air. Tenaga
air memanfaatkan energi air yang bergerak dari tingkat tinggi ke tingkat rendah
(contoh, air mengalir kebawah) makin besar jatuhnya air, makin cepat aliran air maka makin
besar listrik dapat dihasilkan, Sayangnya, bendungan yang dapat beroperasi untuk tenaga air
dapat menenggelamkan ekosistem. Air membutukan komunitas hilir, petani dan ekosistem
seharusnya juga dihitung sebagai bagian komunitas.
Lebih lanjut, energi air dari bendungan tidak bisa diandalkan selama musim kering yang
panjang dan musim kemarau ketika sungai kering atau volumenya berkurangBagaimanapun
juga, sistem hidro skala kecil dapat menghasilkan listrik cukup besar tanpa membutuhkan
bendungan yang besar. klasifikasi sebagai kecil, Mini, mikro, tergantung pada berapa
banyak listrik yang diproduksinya, sistem hidro kecil menangkap energi sungai tanpa
mengambil banyak air dari aliran alaminya. Tenaga air berskala kecil merupakan sumber energi
yang ramah lingkungan dengan perkembangan yang potensial, tapi ini tidak akan mencapai
potensialnya kecuali kita memberikannya kesempatan. Lihat halaman Ambil Tindakan untuk
bagaiman kau dapat menjadi bagian dari solusi perubahan iklim.
Selain keunggulan yang telah disebutkan diatas, ada juga efek negatif pembangunan
PLTA/kerugiannya yaitu sebagai berikut:
1. Pada lingkungan, yaitu mengganggu keseimbangan ekosistem sungai/danau akibat
dibangunnya bendungan.
2. Biaya investasi paling mahal.
3. Pembangunan bendungan memakan waktu yang lama.
4. Memerlukan lahan yang luas.
5. Di samping itu terkadang, kerusakan pada bendungan dapat menyebabkan resiko
kecelakaan dan kerugian yang sangat besar
BAB III
Data Hasil Praktikum
Percobaan Kedua
Bukaan Beban ( Watt )
No Putaran ( Rpm ) V ( Volt ) A ( ampere )
Valve Lampu Motor
1 0 - 1269 270 0
2 60 - 1242 264 0.25
3 120 - 1223 258 0.55
4 180 - 1204 252 0.8
5 240 - 1185 246 1.05
6 75% 300 - 1173 243 1.35
7 360 - 1156 240 1.4
8 420 - 1132 234 1.65
9 480 - 1116 228 1.85
10 540 - 1098 222 2.075
11 600 - 1087 222 2.3
- 745.7 713 27.6 17.8
4.2. Grafik Perbandingan
Beban v Putaran
1400
1200
1000
Putaran (rpm)
800
745.7, 713
600 Valve 75%
400 Valve 50%
200
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800
Beban (watt)
Beban v Tegangan
300
250
Tegangan (volt)
200
150
Valve 75%
100 Valve 50%
50
745.7, 25
27.6
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800
Beban (watt)
Beban v Arus
20
18 745.7, 17.8
16
745.7, 15.1
14
Arus (ampere)
12
10
Valve 75%
8
6 Valve 50%
4
2
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800
Beban (watt)
Putaran v Arus
20
18 713, 17.8
16
483, 15.1
14
Arus (ampere)
12
10
Valve 75%
8
Valve 50%
6
4
2
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Putaran (rpm)
Putaran v Tegangan
300
250
200
Tegangan (volt)
150
Valve 75%
50
483, 25 713, 27.6
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Putaran (rpm)
BAB IV
ANALISA DATA
Pada praktikum yang telah dilakukan yaitu melakukan pengoperasian pada Pembangkit
Listrik Tenaga Air yang ada di Lab Teknik Konversi Energi Polban, dimana pada Praktikum
ini dilakukan pada 2 percobaan yaitu pada Sudu Turbin tetap dengan pembukaan valve yang
divariasikan yaitu 75% dan 50%. Kemudian dilakukan dengan menggunakan 11 pembebanan
dimana setiap beban naik sebesar 60 watt serta dilakukan pembebanan dengan motot 1 hp
(754.7 watt). Pada praktikum kali ini di lakukan pengukuran pada pengaruh beban terhadap
putaran, tegangan dan Arus.
Pada perbandingan pertama pengaruh Beban Terhadap Putaran, terlihat bahwa semakin
besar beban maka semakin kecil nilai putarannya. Saat PLTA di bebankan dengan motor, nilai
beban dan putaran turun cukup drastis dibandingkan beban tertinggi dengan menggunakan
lampu. Hal ini terjadi pada bukaan valve 75% maupun 50%.
Kemudian untuk perbandingan Beban Terhadap Tegangan, diperoleh hasil yang sama
seperti pada putaran, semakin besar beban maka semakin kecil nilai tegangannya. Pada bukaan
75% memiliki rerata nilai tegangan yang lebih tinggi dibanding bukaan 50%.
Perbandingan antara Beban Terhadap Arus dimana semakin besar beban yang dikasih
maka arusnya akan semakin besar. Pada bukaan 75% memiliki rerata nilai tegangan yang lebih
tinggi dibanding bukaan 50%.
Putaran yang dihasilkan itu berpengaruh terhadap arus dan tegangan jika dibandingkan
semakin cepat putaran maka tegangan akan semakin besar dan arus semaik kecil.putaran pada
generator disebabkan karena di kopel dengan turbin, jika putaran turbin lebih cepat maka
putaran genertor juga semakin cepat, dimana hal tersebut ditentukan oleh bukaan valve yang
dipakai atau dibuka.
Berdasarkan diatas besarnya bukaan valve sangat menentukan terhadap parameter yang
didapatkan, dikarena besarnya bukaan valve itu menentukan seberapa besar air yang mengalir
pada turbin dan berpengaruh terhadap putaran jika semakin besar bukaannya maka putaran
akan semakin cepat, tegangan semakin besar dan arus juga semakin besar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulakan :
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga listrik yang
mengubah energi mekanik air ( energi gravitasi air ) menjadi energi listrik.
2. Konsep kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan tenaga yang dimiliki
oleh air untuk dapat beroperasi.
3. Komponen komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.
4. Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari energy mekanik air, harus melalui
beberapa tahapan perubahan energi
5. PLTA memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
6. Bukaan valve pada turbin mempengaruhi beberapa parameter lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2013. Pembangkit Listrik Tenaga Air. (http://teknik-listrik-
unbari.blogspot.com/2013/02/pembangkit-listrik-tenaga-air.html, diakses 16 Mei
2013).
Anonim2. 2013. Pembangkit Listrik Tenaga Air.
(http://www.anneahira.com/pembangkit-listrik-tenaga-air.htm, diakses 16 Mei 2013).
Anonim3. 2013. Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air.
(http://4bri.blogspot.com/2012/11/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga.html, diakses
16 Mei 2013).
Anonim4. 2011. Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA altenatif Energi Masa
DepanIndonesia.(http://indone5ia.wordpress.com/2011/05/13/pembangkit-listrik-
tenaga-air-plta-alternatif-energi-masa-depan-indonesia/, diakses 16 Mei 2013).