SITOHISTOTEKNOLOGI
SITOHISTOTEKNOLOGI
SITOHISTOTEKNOLOGI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Patologi anatomi ialah spesialisasi medis yang berurusan dengan diagnosis
penyakit berdasarkan pada pemeriksaan kasar, mikroskopik, dan molekuler atas
organ, jaringan, dan sel dengan pengecatan khusus dan imunohistokimia yang
dimanfaatkan untuk memvisualisasikan protein khusus dan zat lain pada dan di
sekeliling sel. Histopatologi adalah cabang biologi yang mempelajari kondisi dan
fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit dan merupakan salah satu
pertimbangan dalam penegakan diagnosis adalah melalui hasil pengamatan
terhadap jaringan yang diduga terganggu. Histopatologi dapat dilakukan dengan
mengambil sampel jaringan (misalnya seperti dalam penentuan kanker payudara)
atau dengan mengamati jaringan setelah kematian terjadi.
Dengan membandingkan kondisi jaringan sehat terhadap jaringan sampel
dapat diketahui apakah suatu penyakit yang diduga benar-benar menyerang atau
tidak. Ilmu ini dipelajari dalam semua bidang patologi, baik manusia, hewan,
maupun tumbuhan. Biologi sel atau disebut sitologi adalah ilmu yang mempelajari
sel. Sitologi berasal dari bahasa Yunani yaitu cytos dan logos. Cytos berarti sel
dan logos berarti ilmu.
Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup sifat-sifat fisiologis sel
seperti struktur dan organel yang terdapat di dalam sel, lingkungan dan antara sel,
daur hidup sel, pembelahan sel dan fungsi sel (fisiologi), hingga kematian sel.
Hal-hal tersebut dipelajari baik pada skala mikroskopik maupun skala molekular,
dan sel biologi meneliti baik organisme bersel tunggal seperti bakteri maupun selsel terspesialisasi di dalam organisme multisel seperti manusia. Dengan demikian,
sitologi merupakan ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan serta
fungsi bagian-bagian yang ada pada sel makhluk hidup.
Histologi adalah bidang biologi yang mempelajari tentang struktur jaringan
secara detail menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis.
Histologi dapat juga disebut sebagai ilmu anatomi mikroskopis. Bidang biologi ini
amat berguna dalam keakuratan diagnosis tumor dan berbagai penyakit lain yang
sampelnya memerlukan pemeriksaan histologis.
1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sitohistoteknologi
Sitohistoteknologi merupakan ilmu yang memperlajari sel-sel dan jaringan
tubuh sebagai upaya untuk mediagnosa adanya kelainan-kelainan dalam tubuh.
Hematoksilin memulas inti dan strukutur asam lainnya dari sel (seperti bagian
sitoplasma yang kayaRNA dan matriks tulang rawan) menjadi biru. Eosin bersifat
asam. Ia akan memulas komponen asidofilik jaringan seperti mitokondria, granula
sekretoris dan kolagen. Tidak seperti hematoksilin, eosin mewarnai sitoplasma
dan kolagen menjadi warna merah muda (Junquera, 2007).
Hematoksilin eosin ini mempunyai banyak kekurangannya daripada manfaat.
Pada tahun 1970-an disebabkan oleh banyaknya penebangan hutan di Brazil dan
Amerika Tengah, menyebabkan terjadinya keterbatasan logwood tree dan
produksi hematoksilin. Hal ini meningkatkan harga hematoksilin dan sekali gus
mempengaruhi biaya diagnostik histopatologi dan mendorong pencarian alternatif
lain dalam pewarnaan inti. Kekurangannya lagi adalah komersial sampel yang
bervariasi dari kelompok ke kelompok, tidak spesifik mewarnai inti dan
sitoplasma protein, menyebabkan polusi (hematin, reagen aktif dalam
larutanhematoksilin di oksidasi menjadi oksihematin) dan gabungan hematoksilin
dan metal sulit untuk di kontrol.
Di sebabkan oleh kekurangan kekurangan hematoksilin eosin tadi, orang
mulai melirik alternative lain. Syarat-syarat Universitas Sumatera Utara standard
zat warna ideal yaitu murah, tahan lama, tidak sulit untuk di bersihkan, tidak
merusakkan lingkungan. Pada kajian hematoksilin telah dibuktikan mahal dan
dapat merusakkan lingkungan (Sigh,K, 2002). Zat warna lain yang perlu
dipertimbangkan adalah gambir. Selama ini gambir sering digunakan secara
tradisional. Gambir banyak di pergunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk
menyirih. Akibatnya akan timbul warna merah coklat pada mulut orang yang
mengunyahnya. Selama ini gambir belum pernah di coba untuk pewarnaan
histoteknik. Kegunaan lainnya adalah sebagai bahan penyamak kulit dan pewarna.
Kemampuan mewarna gambir adalah karena ia mengandung catechu merah.
5 menit.
7) Bilas dengan aquades, kemudian ganti aquadest yang baru
sampai didapatkan aquades tidak berwarana.
8) Celupkan preparat perlahan 5-10 kali dalam alkohol 70 %.
9) Celupkan preparat perlahan dalam HCL 1 % dalam alkohol 70
% sampai preparat berwarna seperti ikan salmon.
10) Bilas preparat sebanyak 2 kali dengan alkohol 70 %.
11) Celupkan preparat dalam larutan NH4OH 3 % dan dalam alkohol
70% sampai preparat berwarna biru.
12) Bilas preparat sebanyak 2 kali dengan alkohol 70 %.
13) Celupkan preparat perlahan 5-10 kali dalam alkohol 95 %.
14) Rendam preparat dengan larutan cat EA- 50 atau EA-65 selama
3-6 menit.
15) Bilas preparat 2 kali dengan alkohol 100 %.
16) Bilas preparat dengan alkohol absolut yang dicampur dengan
satu bagian xilene.
17) Bersihkan preparat dengan xilene.
o Interpretasi Hasil
* Nukleus berwarna biru.
* Sitoplasma berwarna kemerahan dengan adanya beberapa variasi
warna pada komponen tertentu.
2) Teknik Pewarnaan Hematoxilin Eosin (HE)
Pewarnaan Hematoxilin Eosin ini digunakan untuk mewarnai jaringan.
a. Prinsip: inti yang bersifat asam akan menarik zat/ larutan yang bersifat
basa sehingga akan berwarna biru. Sitoplasma bersifat basa akan menarik
zat /larutan yang bersifat asam sehingga berwarna merah.
b. Spesimen : Jaringan yang akan diwarnai HE, sebelumnya telah mengalami
Processing Jaringan dan dipotong dengan menggunakan mikotrom.
Ketebalan jaringan antara 4-6 m. Jaringan yang telah dipotong sesuai
ukuran dilekatkan pada objek glass.
6
Tahapan
Deparafinasi
Zat
Xylol I
Waktu
2-3 celup
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Rehidrasi
pewarnaan
Differensiasi
Blucing
Pewarnaan
Dehidrasi
Mounting
Xylol II
Alkohol 100 %
Alkohol 90%
Alkohol 80%
Air
Hematoxylin
air
HCL 0,6 %
Air
Lithium karbonat 0,5 %
Air
Alkohol 95 %
Eosin
Alkohol 80%
Alkohol 90%
Alkohol 100 %
Xylol I
Xylol II
Entelan
2-3 celup
10 celup
10 celup
10 celup
1 menit
1-5 menit
1 menit
1-2 celup
1 menit
3 menit
1 menit
1-2 celup
3 menit
10 celup
10 celup
10 celup
2-3 celup
2-3 celup
1-2 tetes
9. Setelah di beri entelan, tutup dengan cover glass dengan hati-hati agar
tidak terdapat gelembung.
10. Jaringan yang telah diwarnai, akan awet lebih dari 5 tahun.
1. Menemukan sel abnormal atau sel yang dapat berkembang menjadi kanker
termasuk infeksi HPV.
2. Untuk mendeteksi adanya pra-kanker, ini sangat penting ditemukan
sebelum seseorang menderita kanker.
3. Mendeteksi kelainan kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim.
4. Mendeteksi adanya kelainan praganas atau keganasan servik uteri.
Sasaran Pap Smear ini adalah wanita yang telah menikah atau pun
wanita yang sudah pernah berhubungan seksual, yang rincinya:
1. Pap test setahun sekali bagi wanita antara umur 40-60 tahun dan juga bagi
wanita di bawah 20 tahun yang seksual aktif.
2. Sesudah 2x pap test (-) dengan interval 3 tahun dengan catatan bahwa
wanita resiko tinggi harus lebih sering menjalankan pap test.
3. Pap smear 3 tahun sekali bagi wanita yang diperiksa sekali dan hasilnya
normal dan ia tidak melakukan hubungan seksuaal aktif.
4. Pap smear 2 tahun sekali bagi wanita usia 65 tahun ke atas.
5. Pap smear setahun sekali bagi wanita yang rahimnya diangkat tapi
hasilnya abnormal atau menderita kanker servik.
6. Apabila pada penderita hasilnya abnormal lakukan pemeriksaan ulang
dalam waktu 4 bulan.
7. The British Medical Association Family Health Encyclopedia
menganjurkan bahwa seseorang wanita harus melakukan Pap Smear dalam
6 bulan setelah pertama kali melakukan hubungan seksual, dengan Pap
Smear kedua 6-12 bulan setelah Pap Smear pertama dan hasil diberikan
adalah normal pada selang waktu 3 tahunan selama masa hidupnya.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan Pap Smear
Dalam pemeriksaan pap smear tidak boleh dilakukan secara asal karena
pemeriksaan ini harus terkonsep. Ada beberapa faktor yang nantinya dapat
mempengaruhi hasil dari tes pap smear tersebut. Faktor faktor yang dapat
mempengaruhi hasil dari pemeriksaan pap smear yaitu perubahan sel sel
abnormal pada mulut rahim yang akhirnya dapat terjadi kanker serviks. Antara
lain:
1. Konseling pra pap smear yang tepat.
10
Golongan social ekonomi yang rendah sering kali terjadi keganasan pada
sel sel mulut rahim, hal ini dikarenakan ketidakmampuan melakukan Pap
Smear secara rutin (Andrijono, 2008).
4. Usia wanita saat menikah
Usia menikah <21 tahun mempunyai risiko lebih besar mengalami
perubahan sel-sel mulut rahim. Hal ini karena pada saat usia muda sel-sel
rahim masih belum matang. Maka sel sel tersebut tidak rentan terhadap
zat zat kimia yang dibawa oleh sperma dan segala macam perubahannya.
Jika belum matang, bisa saja ketika ada rangsangan sel yang tumbuh tidak
seimbang dengan sel yang mati, sehingga kelebihan sel ini bisa berubah
sifat menjadi sel kanker (Karen Evennett, 2003).
2.
Faktor perilaku
1. Berganti-ganti pasangan
Pasangan seksual yang berganti ganti juga memperbesar risiko
kemungkinan terjadinya kanker leher rahim. Bisa saja salah satu pasangan
seksual membawa virus HPV yang mengubah sel-sel di permukaan
mukosa hingga membelah menjadi lebih banyak yang akan mengarah ke
keganasan leher rahim (Nugroho. K, 2007)
2. Hygiene alat Genetalia
Terlalu sering menngunakan antiseptik untuk mencuci vagina juga
ditengarai dapat memicu kanker serviks. Oleh sebab itu, hindari terlalu
sering mencuci vagina dengan antiseptic karena cuci vagina dapat
menyebabkan iritasi di serviks. Iritasi ini akan merangsang terjadinya
perubahan sel yang akhirnya berubah menjadi kanker.
Manfaat
1. Evaluasi sitohormonal
Penilaian hormonal pada seorang wanita dapat dievaluasi melalui
pemeriksaan pap smear yang bahan pemeriksaanya adalah sekret
vagina yang berasal dari dinding lateral vagina sepertiga bagian atas.
2. Mendiagnosis peradangan
Peradangan pada vagina dan servik pada umumnya dapat didiagnosa
dengan pemeriksaan pap smear . Baik peradangan akut maupun
11
13
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pewarnaan rutin itu dibagi menjadi dua yaitu pewarnaan Papaniculao dan
pewarnaan Hematoxilin Eosin (HE).
Pap Smear merupakan pemeriksaan sederhana yang dikembangkan oleh Dr.
George N. Papanicalaou untuk penapisan awal dari gejala kanker leher rahim.
15
DAFTAR PUSTAKA
Booklet.Papanicolaou Staining Procedure.Ontario:Inter Medico
dr.Zulham,M.Biomed.Penuntun Praktikum Histoteknik Biomedik.Departemen
Histoteknik FKUSU
http://histologi.usu.ac.id/files/PENUNTUN/PRAKTIKUM/HISTOTEKNIK/BIO
MEDIK ( Diunduh pada hari minggu 3 Oktober 2011 )
http://id.wikipedia.org/wiki/pewarnaan papanicolaou ( Diunduh pada hari minggu
3 Oktober 2011 )
https://inakartikaputri.wordpress.com/2012/10/05/pap-smea
Brosur Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Pap SmearYayasan Kanker Indonesia.
Pap_Indonesian. Pdf. Kapankah Anda Terakhir Memeriksakan Diri Untuk Pap
Smear? A joint Australian Government & State/Territory Health Initiative.
https://kpsfkunmul.files.wordpress.com/2014/02/trapmed-pemeriksaan-papsmear-blok-10.pdf
16