Mikologi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Phialopora verrucosa

Makroskopis

Ket. Gambar : Bentuk Makroskopis Phialophora verrucosa.


Koloni mengalami pertumbuhan yang lambat , awalnya berbentuk kubah, kemudian menjadi
datar, seperti kulit dan berwarna kuning langsat, hijau sampai hitam
Ciri-ciri:
1. Koloni mengalami pertumbuhan lambat.
2. Awalnya berbentuk kubah kemudian berbentuk datar.

3. Koloni seperti kulit berwarna kuning langsat,hijau sampai hitam.


Mikroskopis

Ket. Gambar : Bentuk mikroskopis Phialophora verrucosa


Bentuk konidia dan dari fungi Phialophora verrucosa dari kultur slide. Perhatikan phialides
dengan bentuk "flask", yang masing-masingnya dibatasi oleh sebuah collarette. Setiap phialide
berakhir dalam kumpulan bundaran, ke konidia ovoid. Fialid berbentuk seperti labu atau elips
dengan ciri khas berbentuk corong

Phialopora pedrosoi
Makroskopis

Ciri ciri :
1. Koloni tumbuh pada media SDA.
2. Koloni hitam beludru .

Mikroskopis

Ciri-ciri:
1. Membentuk rantai blastokonidia bercabang pendek serta konidia simpodial.
2. Sebagian besar konidia terbentuk pada rantai pendek bercabang dengan sel terminal yang
bertunas membentuk konidium baru.
3. Konidia dapat juga terbentuk tanpa cabang cabang langsung pada puncak dan sisi
konidiofora.
4. Fialida jarang ada.

Phialopora compactum
Makroskopis

Ciri-ciri:
1. Pertumbuhan lambat.
2. Koloni ragi beludru pada media Potato dextrose agar.
3. Koloni berwarna kuning langsat sampai coklat hitam.
4. Membentuk filament pada suhu 25 ,30 dan 37C.

Mikroskopis

Ciri-ciri:
1. Berbentuk hamper simetris dengan dasar lebar yang menghubungkan konidia.
2. Lebih kecil dan lebih padat dari pada Phialophora pedrosoi

Phialopora dermatitidis
Makroskopis

Ciri-ciri:
1. Pertumbuhan lambat.
2. Berdiniding tebal dan berwarna coklat.
3. Pada media Potato Dextrose agar koloni awalnya lembab, seperti ragi dan berwarna
mengkilat.
4. Hifa tumbuh pada 3-4 hari setelah inkubasi.
5. Koloni berwarna hitam.

Mikroskopis

Ciri-ciri:
1. Selragipolimorfi.
2. Berbentuklonjongataubulat.
3. Tidakmemiliki collarets.
4. Konidiadapatditemukan di cluster.

Cladosporium carionii
makroskopis

Ciri ciri :
1. Koloni beludru pada media SDA pada suhu 25C.
2. Koloni kuning langsat hitam.
3. Tidak tumbuh pada suhu diatas 35C.

mikroskopis

Ciri-ciri:
1. Menghasilkan rantai konidia yang bercabang dengan tunas di distal (akropetal).
2. Menghasilkan konidiofora yang memanjang dengan rantai konidia oval yang bercabang
dan panjang.
3. Hanya terbentuk konidia panjang, berantai dan bercabang pada konidiofora yang
memanjang

Sporotrikosis
1. Sporotrichosis cutan:
Hanya terjadi secara lokal di tempat trauma ; tidak menyebar
melalui kelenjar lymphe
2. Sporotrichosis lymphatica lokalisata
Terdapat lesi primer pada tempat trauma tonjolan kecil keras
abces lunak, pecah saluran lymphe menembus kulit
sporotrichotic cancre
3. Sporotrichosis diseminata
Lesi primer saluran lymphe menyebar ke kulit atau mucosa.
hematogen tulang & organ dalam
4. Sporotrichosis pulmonum
Bukan merupakan sub cutaneus mycosis karena penularannya
melalui inhalasi. Gejalanya mirip dengan infeksi paru oleh sebab lain

Keterangan gambar Sporotrikosis :

= Sporotrikosis Kulit

= Sporotrikosis limfatika lokalisata

= Sporotrikosis diseminata

Anda mungkin juga menyukai