Makalah P.ovale
Makalah P.ovale
Makalah P.ovale
PARASITOLOGI 2
Plasmodium ovale
Disusun Oleh
KELOMPOK 4 :
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang hingga kini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberikan kesempatan yang luar biasa ini
yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Plasmodium
ovale”. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita hanturkan untuk junjungan Nabi
Agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk Ibu Dra.
Nina Nurindriani selaku dosen mata kuliah Parasitologi 2 yang telah menyerahkan
kepercayaan kepada kami guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Kami
juga berharap dengan sungguh-sungguh agar makalah ini dapat berguna dari bermanfaat
dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait dengan materi tentang
Plasmodium terutama Plasmodium ovale.
Selain itu, kami juga sadar bahwa terdapat banyak sekali kekurangan dan
ketidaksempurnaan yang terdapat pada makalah kami ini. Oleh sebab itu, kami sangat
menantikan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini. Kami berharap
makalah ini dapat dimengerti oleh semua pembaca. Kami pun memohon maaf yang
sebesar-besarnya apabila dalam makalah kami terdapat banyak kesalahan. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada abad ke-19 dan ke-20 awal, spesies Plasmodium secara luas terdistribusi di
Amerika, termasuk Amerika Selatan, Mississippi River, dan Minnesota dan Michigan.
Sekarang, parasit Plasmodium menyebabkan lebih dari 100 juta kasus malaria per tahun
terutama di daerah tropis. Hasil yang diperkirakan dari 1-2 juta kematian per tahun,
banyak dari mereka adalah anak-anak. Bahkan, lebih besar dari 90% kejadian malaria
mengancam jiwa anak-anak. Distribusi dari vektor nyamuk dan prevalensi penyakit
dalam suatu populasi merupakan faktor utama yang menentukan distribusi parasit
Plasmodium. Daerah yang penuh dengan nyamuk seperti rawa-rawa, telah lama
memiliki hubungan dengan tingginya angka serangan malaria. Saat ini, yang merupakan
daerah endemik antara lain Karibia, Amerika Selatan bagian utara, Amerika Tengah,
Afrika, India, Australia, Asia Tenggara dan Asia kepulauan Pasifik. Malaria juga terjadi
secara sporadik di daerah non endemik, dalam banyak kasus berupa penyakit laten.
1
Penyakit malaria yang kambuh disebabkan oleh reaktivasi fase laten hipnozoit
Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale.
Di dunia terdapat 120 juta kasus malaria setiap tahun dengan angka kematian
berkisar 500.000-1,2 juta orang terutama pada anak-anak di bawah 5 tahun, sehingga
mengakibatkan kerugian sosial ekonomi. Ternyata penyakit ini banyak terdapat di
daerah rawa-rawa yang mengeluarkan bau busuk di sekitarnya, maka penyakitnya
disebut “malaria” (mal area = udara busuk = bad air).
Ada 2 jenis makhluk yang berperan besar dalam penularan malaria yaitu parasit
malaria (yang disebut Plasmodium) dan nyamuk Anopheles sp. betina. Plasmodium
terbagi dalam empat jenis spesies di dunia yang dapat menginfeksi sel darah merah
manusia. Infeksi Plasmodium ini menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya
bentuk aseksual dalam darah dengan gejala demam, menggigil, anemia, dan pembesaran
limpa.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Plasmodium ovale
2. Untuk mengetahui sejarah Plasmodium ovale
3. Untuk mengetahui penyebaran Plasmodium ovale
4. Untuk mengetahui morfologi Plasmodium ovale
5. Untuk mengetahui siklus hidup Plasmodium ovale
6. Untuk mengetahui patologi dan gejala klinik Plasmodium ovale
7. Untuk mengetahui diagnosis dan prognosis Plasmodium ovale
8. Untuk mengetahui pencegahan agar tidak terkena Plasmodium ovale
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Penyakit malaria telah diketahui sejak zaman Yunani. Klinik penyakit malaria
adalah khas, mudah dikenal, karena demam yang naik turun dan teratur disertai
menggigil, maka pada waktu itu sudah dikenal febristersiana dan febriskuartana. Di
samping itu terdapat kelainan pada limpa, yaitu splenomegali : limpa membesar dan
menjadi keras, sehingga dahulu penyakit malaria disebut demam kura. Meskipun
penyakit ini telah diketahui sejak lama, penyebabnya belum diketahui. Dahulu diduga
bahwa penyakit ini disebabkan oleh hukuman dari dewa-dewa karena waktu itu ada
wabah di sekitar Roma.
4
Bentuk cincin : ukuran 1/3 eritrosit, bentuk cincin padat, tidak ada pigmen.
Tropozoit : ukuran kecil, bentuk padat, kromatin besar dan irregular, pigmen kuning
kecoklatan. Skizon : ukuran hampir memenuhi eritrosit, bentuk bersegmen, merozoit
antara 6-12 (min. 8), pigmen berkumpul di tengah (kuning cokelat). Mikrogametosit dan
makrogametosit : ukuran sebesar eritrosit, sitoplasma berwarna biru pucat.
Eritrosit yang terinfeksi berbentuk oval membesar atau mempunyai fimbrie pada
ujungnya. Stadia :
a. Trofozoit
1) 1 kromatin dot, berbentuk cincin, inti padat
2) Trofozoit dewasa mempunyai pigmen kasar
b. Skizon
3) Jumlah merozoit biasanya 8 buah
4) Masa kromatin sedikit pigmen kasar
Skizon yang masak berbentuk oval dan mengisi separo dari sel darah hospes.
Biasanya akan terbentuk 8 merozoit, dengan kisaran antara 4-16. Bentuk titik (dot)
terlihat pada awal infeksi ke dalam sel darah merah. Bentuknya lebih besar daripada
P.vivax dan bila diwarnai terlihat warna merah terang. Gametosit dari P.ovale
memerlukan waktu lebih lama dalam darah perifer daripada parasit malaria lainnya.
Tetapi mereka dapat menginfeksi nyamuk secara teratur dalam waktu 3 minggu setelah
infeksi. Dengan sediaan tetes tebal dengan pengecatan Giemsa akan tampak titik
Schuffner sekitar parasit berwarna merah (zona merah), parasit lebih kecil dari inti
leukosit.
5
Tropozoit Tropozoit muda Tropozoit tua
6
2.6 Patologi dan Gejala Klinis
Gejala klinis malaria ovale mirip dengan malaria vivax. Serangannya sama hebat
tetapi penyembuhan sering secara spontan dan relapsnya lebih jarang. Parasit sering
tetap berada dalam darah (periode laten) dan mudah ditekan oleh spesies lain yang lebih
virulen. Parasit ini baru tampak lagi setelah spesies yang lain lenyap. Infeksi campur
P.ovale sering terdapat pada orang yang tinggal di daerah tropik Afrika dengan endemi
malaria.
2.8 Pencegahan
1) Menjaga kebersihan diri sendiri.
2) Menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar tidak menjadi tempat bersarangnya
parasit dengan mengurangi area genangan air tempat nyamuk berkembang biak.
Lakukan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) setidaknya seminggu sekali
untuk pencegahan.
3) Memutus rantai siklus hidup Plasmodium ovale.
4) Menyemprot insektisida secukupnya terutama ruangan yang terdapat banyak
sela-sela.
5) Biasakan untuk menghindari gigitan nyamuk selama berada di daerah endemis
dengan menggunakan kelambu saat tidur, tidak keluar malam, jika terpaksa
keluar maka gunakan pakaian panjang dan terang, serta pakai lotion anti nyamuk
karena nyamuk Anopheles aktif pada malam hari. Perlindungan pribadi terhadap
gigitan nyamuk adalah garis pertama pertahanan terhadap malaria.
6) Jika akan bepergian ke daerah yang sedang terjadi kasus malaria atau
mempunyai riwayat kasus malaria sebaiknya meminta obat antimalaria dari
dokter untuk mencegah penularan.
7) Cek darah segera ke tenaga kesehatan jika ada gejala demam selama di daerah
endemis sampai 1 bulan setelah kembali dari daerah endemis dan sampaikan
riwayat perjalanan Anda.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit yang disebabkan oleh Plasmodium ovale disebut malaria ovale.
Plasmodium ovale terutama terdapat di daerah tropik Afrika bagian barat, di daerah
Pasifik barat dan beberapa bagian lain di dunia. Di Indonesia parasit ini terdapat di
Pulau Owi sebelah Biak di Irian Jaya dan di Pulau Timor. Gejala klinis malaria ovale
mirip dengan malaria vivax. Diagnosis malaria ovale dilakukan dengan menentukan
parasit P.ovale dalam sediaan darah yang dipulas dengan cat Giemsa. Diagnosis malaria
ovale dilakukan dengan menentukan parasit Plasmodium ovale dalam sediaan darah
yang dipulas dengan Giemsa. Malaria ovale penyakitnya ringan dan dapat sembuh
sendiri tanpa pengobatan. Pencegahan terkena penyakit malaria ovale dapat dengan
menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar agar lingkungan sekitar kita tidak
menjadi sarang berkembangbiaknya nyamuk penyebab malaria. Perlindungan pribadi
terhadap gigitan nyamuk adalah garis pertama pertahanan terhadap malaria.
3.2 Saran
Sebaiknya kita memperhatikan faktor risiko, cara penularan, cara pencegahan,
masa inkubasi, gejala dan tanda penyakit malaria sehingga kita bisa mencegah
terjangkitnya penyakit malaria. Biasakan untuk menghindari gigitan nyamuk selama
berada di daerah endemis. Selalu jaga kebersihan diri sendiri dan kebersihan lingkungan
sekitar agar tidak menjadi tempat bersarangnya parasit dengan mengurangi area
genangan air tempat nyamuk berkembang biak.
8
DAFTAR PUSTAKA