Skenario 3 Blok 8 Ok
Skenario 3 Blok 8 Ok
Skenario 3 Blok 8 Ok
One night two brothers are enjoyably roasting a corn. Although they are brothers, they
have different appetites. The older brother likes sweet while younger likes spicy and salty. They
are making a joke once in a while when they are eating. In time of the older brother tell a funny
story, the younger laughes so that he gets coughts because of being choked by the corns that he
digest.
Step 1
1. Tersedak keadaan dimana masuknya benda asing di dalam tenggorokan yang di
sebabkan oleh tersumbatnya trakea dan inhibisi epiglotis tidak tertutup sempurna.
2. Batuk reflek fisiologis yang bisa terjadi pada orang sehat maupun sakit
Step 2
1. Mekanisme tersedak
2. Penyebab tersedak
3. Mengapa tersedak bisa menyebabkan batuk
4. Penanganan tersedak
5. Jenis tersedak
6. Mekanisme menelan
7. Fisiologi indra pengecap
8. Gejala orang tersedak
9. Meknaisme batuk
10. Dampak tersedak
11. Peranan syaraf cranial pada pembentukan bolus fase oral
Step 3
1. Kerongkongan sebagai jalan masuknya makanan & minuman secara anatomis terletak di
belakang tenggorokan (jalan napas). Kedua saluran ini sama-sama berhubungan dengan
lubang hidung maupun mulut. Agar tdk tjd salah masuk, maka di antara kerongkongan
dan tenggorokan terdapat sebuah katup (epiglotis) yang bergerak secara bergantian
menutup tenggorokan dan kerongkongan seperti layaknya daun pintu. Saat bernapas,
katup menutup kerongkongan agar udara menuju tenggorokan, sedangkan saat menelan
makanan, katup menutup tenggorokan agar makanan lewat kerongkongan. Tersedak dpt
terjadi bila makanan yang seharusnya menuju kerongkongan, malah menuju tenggorokan
karena berbagai sebab.
2. Faktor personal : umur, jenis kelamin, faktor pekerjaan
Faktor kegagalan perlindungan : saat tidur
Faktor fisik : kelainan bawaan dan kelainan neurologik
Proses menelan yang belum sempurna pada anak
Belum tumbuhnya gigi geraham pada anak kurang dari 4 tahun
Faktor Kejiwaan
Tindakan bedah dan medis sebelumnya
3. Sebagai reflek, benda asing masuk ke tempat yang tak seharusnya. Makanan masuk ke
kerongkongan tetapi masuk ke tenggorokan. Batuk sebagai reflek dari tersedak
4. Bila keluar dari hidung segera di bersihkan, bila anak yg tersedak balikan anak dengan
kepala dibawah sambil di tepuk2 punggungnya, korban berbaring baringkan korban
dengan lurus penolong di samping lakukan tekanan dari bawah ke atas supaya benda
asing keluar, bila tidak berhasil bawa ke rumah sakit.
Bila tdk bisa bicara : ditanyakan atau memberi kode
5. Sebagian : hanya menyumbat segabian sal napas
Total : menutup segala sal napas korban dan koban tidak sadarkan diri
Ringan : ada pertukaran udara, korban sadar dan bisa batuk.
Berat : pertukaran udara buruk, pernpasan cepat, tidak dapat berbicara, tidak dapat
menarik napas dengan baik.
6. Menelan suatu aksi fisiologi kompleks, dimana makanan atau cairan berjalan dari
mulut ke lambung. Juga merupakan rangkaian gerakan otot yang sangat terkoordinasi,
dimulai dari pergerakan volunter lidah & diselesaikan refleks dalam faring dan
esophagus. Pada saat menelan, sfingter esophagus atas membuka sesaat untuk memberi
jalan kepada bolus makanan yang ditelan. Menelan menimbulkan gelombang kontraksi
yang bergerak ke bawah sampai lambung.
3 fase : oral, faringeal, esophangeal
Oral terjadi pembentukan bolus makanan, berlangsung sadar, perpindahan bolus dari
rongga mulut ke faring.
Faringeal bolus menyentuh arkus faring anterior dan refleks menelan segera timbul,
nervus yang bekerja n. V2, n. V3, n. X
Esophangeal proses menelan tejadi tanpa di sadari, bolus makanan turun sekitar 3-4
cm/dtk, terjadi gel peristaltic . ada 3 fase
-Palatum mole masuk menutup nares posterior agar makanna tidak masuk hidung
-Arkus palates pharingela menyempit di bagian tengah membentuk sgitiga dengan dasar
diatas agar bolus masuk ke paring posterior
-Epiglotis mengayun bolus masuk ke esophagus
7. Ujung saraf pengecap berada di taste buds pada seluruh permukaan lidah. Dengan
demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam saliva akan mengadakan kontak dan
merangsang ujung-ujung serabut saraf pengecap kemudian timbul impuls yang akan
menjalar ke nervus facial (VII) dan nervus glossopharyngeal (IX). Impuls dari daerah lain
selain lidah berjalan melalui nervus vagus (X). Impuls di ketiga saraf tersebut menyatu di
medula oblongata untuk masuk ke nukleus traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan
membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis kemudian akan disalurkan ke
daerah insula. Impuls diproyeksikan ke daerah cortex serebrum di postcentral gyrus
kemudian dihantar ke thalamus dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang
masuk ke dalam mulut kita. Tiap rasa utama tersebut tidak mutlak sebagai proses
spesifik, artinya rasa oleh masing-masing ion atau molekul zat tersebut dapat bereaksi
pada saat yang berlainan dengan setiap epitel neuron ujung serabut syaraf pengecapan.
Jadi setiap taste buds dapat bereaksi untuk semua rasa walau dengan intensitas berbeda.
8. Batuk-batuk karena mekanisme tubuh untuk mengeluarkan benda asing
Retraksi dada, sianosis, dipsnea, takikardi,
Semakin besar benda yang masuk makan akan menyebabkan tidak napas . yang perlu
diwaspadai benda asing yang tertinggl tanpa di ketahui.
Muntah, sulit berbicara, saat bernapas akan mengeluarkan bunyi, muka pucat
9. Ada 3 :
Inspirasi Paru-paru masukan udara kurang lebih 2,5 liter, esophagus & pita suara
menutup sehingga udara terjerat di paru-paru
Kompresi otot perut kontraksi, sehingga diagpragma naik dan menekan paru-paru,
intercosta interlus juga berkontraksi, sehingga terjadi penekanan pada paru-paru
Ekspirasi esophagus &pita suara meledak keluar dari paru-paru, udara keluar akan
menggetarkan jalur saluran napas dan menimbulkan batuk
5 fase : iritasi, inspirasi, kompresi, ekspirasi, relaksasi.
Iritasi salah 1 saraf sensoris di faring dapat menimbulkan batuk
Inspirasi terjadi inspirasi dalam untuk meningkatkan vol gas di paru-paru
Kompresi penutupan glottis , selam 0,2 dtk. Terjadi pemendekan otot ekspirasi,
Ekspirasi glottis dibuka, tjd proses ekspirasi yg cepat. Terjadi proses pembersihan
benda asing
Relaksasi relaksasi dari otot-otot respiratori
10. Komplikasi masuknya benda asing : emphysema, pneumonia, pembentukan abses
11.
Organ
Mandibula
Afferen (Sensorik)
n. V.2 (maksilaris)
Bibir
n. V.2 (maksilaris)
n. V.2 (maksilaris)
Efferen (Motorik)
N.V : m. Temporalis, m. maseter, m.
pterigoid.
n. VII : m. orbikularis oris, m.
zigomatikum, m. levator labius oris, m.
depressor labius oris, m. levator anguli
oris, m. depressor anguli oris
n. VII : m. mentalis, m. risorius, m.
Lidah
businator
n. XII : m. hioglossus, m. mioglossus.
n. V.3 (lingualis)
Step 4
Makanan
Indera Pengecap
Fase Oral
Menelan
Fase Pharingeal
Fase Esofaring
Tersedak
Mekanisme
Etiologi
Patofisiologi
Dampak
Step 5
1. Anatomi, fisiologi dan reseptor indra pengecap
2. Struktur dan fungsi laring dan faring
3. Faktor yang mempengaruhi pengecapan
Step 6
Anatomi
1. Lidah indra pengecapan yag memiliki fungsi kecap pada mulut dan manfaatnya
memungkinkan seseorang untuk memilih makanan menurut kseukaannya dan menurut
kebutuhan akan zat gizi tertentu. Umumnya lidah memiliki 4 fungsi pengecapan primer :
asam, asin, manis dan pahit. Dimana rasa manis dirasakan pada lidah di bagian puncak
atau ujung lidah, rasa asin pada tepi lidah (samping kanan dan kiri), rasa asam juga pada
tepi lidah (samping kanan dan kiri), dan rasa pahit pada pangkal lidah. Permukaan lidah
juga dapat merasakan panas, dingin, kasar, halus dan nyeri. Pada lidah terdapat reseptor
perasa yang dapat membedakan rasa (taste buds).
Fungsi lidah : sebagai indra pengecap, sebagai alat bicara, pengatur letak makanan saat
dikunyah, membantu menelan.
ANATOMI LIDAH
Lidah secara anatomi terbagi 3 : 1. Apeks Linguae (Ujung lidah)
2. Corpus Linguae (Badan lidah)
3. Radix Linguae (Akar lidah)
Struktur-struktur superficial lidah :
Membrane mukosa yang melapisi lidah yaitu di punggung lidah, di pinggir kanan
dan kiri serta di sebelah muka terdapat tonjolan-tonjolan kecil (papillae). Ada 4
macam papillae yaitu papilla filiformes, papilla fungiformes, papilla
circumvallatae, dan papilla foliatae.
1) Papilla Filiformes
Yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah. Papilla ini
berfugsi untuk menerima rasa sentuh, daripada rasa pengecapan yang
sebenarnya.
2) Papilla Fungiformes
Menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan berbentuk seperti jamur.
3) Papilla circumvallata
Ada 8-12 buah dari jenis ini yang terletak dibawah lidah. Papilla ini jenis
papilla yang terbesar dan masing-masing dikelilingi semacam lekukan
seperti parit. Papilla ini tersusun berjejer membentuk huruf V
4) Papilla Foliatae
Tonjolan yang sangat padat sepanjang pinggir samping belakang lidah.
Pailla ini mengandung punting kecap.
FISIOLOGI LIDAH
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia.
Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan
lapisan epithelium yang banyak mengandung lender dan reseptor pengecap berupa
tunas pengecap. Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papilla). Tonjolan itu
dapat dikelompokkan menjadi 3 bentuk yaitu bentuk dataran yang dikelilingi paritparit dan berbentuk jamur.
Mekanisme kerja lidah :
Tiap kuncup pengecap yang terdiri dari sel-sel yang memiliki rambut berukuran
mikro yang sensitive (mikrovili) rambut-rambut supermini ini pada saat berkontak
dnegan makanan akan mengirim pesan ke otak, lalu otak akan menerjemahkan
sinyal yang di beri tersebut dan menentukan rasa dari makanan.
2. Struktur, fungsi Larynx dan Pharynx
A. FARING
Adalah tabung muscular yang berukuran 12,5-13 cm. Terdiri dari nasofaring,
orofaring dan laringofaring. Pada nasofaring terdapat tuba eustachius yang
menghubungkannya dengan telinga (Ethel, Sloane 2003). Faring merupakan
saluran bersama untuk udara dan makanan yang menghubungkan nasal dan rongg
mulut kepada larynx pada dasar tengkorak.
1) Nasopharynx (Epipharynx)
- Ada saluran penghubung antara nasopharynx dengan telinga bagian
tengan, yaitu tuba eusthacius dan tuba auditori.
- Batas
Depan
: Koana
Atas
: Basis Kranii
Belakang servikal : Vertebrae
Lateral
: Dinding medial leher
Bawah
: Palatum mole
2) Oropharynx (Mesopharynx)
- Bagian tengah faring antara palatum mole dan tulang hyoid.
- Batas
Depan
: Cavum Oris
Atas
: Palatum mole
Belakang servikal : Vertebra servikal 2.3
Lateral
: Dinding medial leher
Bawah
: Epiglotis
3) Laryngopharynx (Hipopharynx)
- Posisi terendah dari faring
- Batas
Depan
: Epiglotis
Atas
: Orofaring
Belakang
: Vertebra servikal 3,4,5,6
Lateral
Bawah
Saluran cerna
Pertahanan tubuh
Resionator
B. LARING
Adalah tabung pendek berbentuk seperti kotsk triangular dan ditopang oleh 9
kartilago, 3 berpasangan dan 3 lainnya tidak. 3 kartilago yang tidak berpasangan
adalah kartilago tiroid yang terletak di proksimal kelenjar tiroid, kartilago krikoid
yang merupakan cincin anterior yang lebih dalam dan tebal. Epiglottis yang
merupakan katup kartilago yang melekat pada tepi anterior kartilago tiroid. (Ethel,
Sloane 2003)
- Laring terdiri dari 4 komponen dasar : tulang rawan, otot intrinsik, otot
ekstrinsik, dan mukosa
- Otot-otot dibagi 2 : otot ekstrinsik dan otot intrinsik
a. Otot ekstrinsik
Bekerja pada laring secara keseluruhan
Otot ekstrinsik suprahioid : m. digastrikus, m. stilohiod, m.
milohioid
Otot infrahioid : m stenohioid, m. omohioid, m. tirohiod
b. Otot intrinsic
Menyebabkan gerakan-gerakan pada laring sendi
Otot infrahiod : m. krikoaritenoid lateral, m. tiroepiglotika, m.
vokalis, m tiroaritenoid, m. ariepiglotika, m. krikotiroid.
- Fungsi laring : proteksi jalan napas, respirasi, fonasi.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan pengecapan
a. Usia
Penurunan sensitivitas indera pengecap biasa terjadi pada orang dengan usia tua.
Seiring bertambahnya usia, terjadi penurunan jumlah papilla sircumvalata dan
penurunan fungsi transmisi pada taste buds. (Guyton, 2001)
b. Suhu makanan
Suhu terlalu panas akan merusak sel-sel pada taste buds, demikian suhu terlau dingin
dapat menyebabkan cedera / bahkan kematian sel (Rensburg, 1995)
c. Penyakit
Pada penyakit kronis memerlukan obat-obatan yang cukup lama, obat-obatan tersebut
memiliki efek samping dapat menyebabkan penurunan sensitivitas indra pengecap
(Guyton, 2001)
d. Kekurangan mineral
Pada penderita gangguan pengecapan terjadi penurunan kadar mineral Zn dalam
saliva. Mineral tersebut berfungsi dalam pengecapan
e. Kebiasaan merokok
Dapat menurunkan sensitivitas indera pengecap karena saat rokok dihisap, nikotin
masuk rongga mulut dan menghalangi interaksi zat-zat makanan ke dalam reseptor
pengecap (Dewi, 2005)
f. Kebiasaan menyirih
Dapat menurunkan sensitivitas indera pengecap karena partikel-partikel yang
terkadang pada sirih terdeposit pada waktu lama mengakibatkan pigmentasi dan
penurunan partikel-partikel pada lidah yang menghalangi reseptor pengecap (Louise,
2004)
g. Oral Hygiene
Oral Hygiene yang buruk dapat mengakibatkan sisa makanan terdeposit pada lidah
sehingga menghalangi reseptor pengecap (Dewi, 2005)
Al-Qur'an pada surat An-Nahl 78 :
.
" Dan Allah mngeluarkan kamu dari perut ibumu, kamu tidak mengetahui sesuatupun
dan allah memberikan kamu pendengaran, penglihatan dan perasaan supaya kamu
bersyukur ( QS.An Nahl : 78 )
Referensi :
1. Guyton AC. 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta. EGC Penerbit Buku
Kedokteran.
2. Rensburg BGJ. 1995. Oral Biology Warsawa. Quintessence. Publishing Co.Inc
Kelompok : 3
Tutor
Ketua
: Geeta Ariyanti
Scrable 1
: Amil Furaihan
Scrable 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.