Genesa Dan Geologi Batubarag
Genesa Dan Geologi Batubarag
Genesa Dan Geologi Batubarag
BATUBARA
Dr.phil.nat. Agus Haris Widayat, ST., MT.
Bagian-1
Page 3
Page 4
Flores (2013)
wsgs.uwyo.edu
Flores (2013)
Page 7
Lignite
Sub-Bituminous
Penggambutan
Dehidrasi
Bituminisasi
Reflectance of
Vitrinite
Specific Energy
(Moisture, Ash Free)
Total Carbon
(d.a.f)
High Volatile
Medium Volatile
Debituminisasi
Low Volatile
Semi Anthracite
Anthracite
Page 8
Volatile Matter
(d.a.f)
Bed Moisture
(ash free)
Bituminous
Coal
Brown
Coal
Peat
Perubahan
Komposisi
Batubara terhadap
Peringkat (Ward., 1984)
Grafitisasi
Page 9
Penggambutan
Flores (2013)
Page 10
KESETIMBANGAN BIO-TEKTONIK
REGRESSIVE
ENVIRONMENTS
TRANSGRESSIVE
ENVIRONMENTS
PEA
T
SUBSIDENCE EXCEEDING
RATE OF PEAT
ACCUMULATION
PEAT ACCUMULATION
EXCEEDING RATE OF SUBSIDENCE
EQUILIBRIUM
LITTLE OR NO PEAT
PRESERVED BECAUSE OF
LACK OF COVER
Page 11
PEAT PRESERVED
UNDER
DEIMENTARY COVER
Page 12
Page 13
Page 14
Page 15
Peringkat Batubara
Rank adalah menyatakan
tahap yang telah dicapai
oleh bahan organik dalam
proses pembatubaraan.
Kualitas Batubara
tergantung pada pemakaian
Semakin tinggi rank maka
gas yang dihasilkan akan
semakin banyak.
Semakin tinggi rank, dry gas
akan semakin tinggi
komposisinya, sedangkan
wet gas akan semakin
sedikit.
Page 16
Moore (2012)
Diagenesis
Page 17
Catagenesis
Metagenesis
GAMBUT (PEAT)
Page 18
LIGNIT
Page 19
Page 20
Bagian-2
GEOLOGI BATUBARA
Page 21
Page 22
Type
Depositional
Subtype
Cross section
Frequency
Due to differenciated
rate of coal accumulation
Common
Due to synsedimetary
bassin morphology
Common
Due to synsedimetary
subsidence (splitting)
(splitting)
Common
Due to synsedimetary
erosion (wash out)
Rather rare
Due to synsedimetary
faulting
Rare
Due to synsedimetary
karst
Rare
Erosional
Common
Tectonic
Rather rare
Post
depositional
Page 24
Variasi Ketebalan
Batubara
Beberapa
terminologi umum
untuk geometri
batubara:
Parting
Splitting
Wash out
Parting sisipan
batuan klastik tipis
yang umumnya
penyebarannya
luas pada lapisan
batubara
Page 25
Pelatihan
Singkat
Eksplorasidan
dan Evaluasi
Evaluasi Batubara,
Bandung,
20-22
Agustus
2008.
Pelatihan
Singkat
Eksplorasi
Batubara,
Jakarta
21-23
Januari
2009.
25
Page 26
Thomas (2002)
Page 27
Page 28
Batupasir
Page 29
Ketidakselarasan
Page 30
Page 31
Pelatihan
Singkat
Eksplorasidan
dan Evaluasi
Evaluasi Batubara,
Bandung,
20-22
Agustus
2008.
Pelatihan
Singkat
Eksplorasi
Batubara,
Jakarta
21-23
Januari
2009.
31
Page 32
Bagian-3
METANA BATUBARA
Page 33
C1: metana
C3: propana
C2: etana
Page 34
C5: pentana
C4: butana
Page 35
Moore (2012)
Page 36
Page 37
PEMBENTUKAN GAS
BIOGENIK
Pembentukan metana
biogenik terus berlangsung
selama mikroba dapat hidup
dalam sistem selama
pembatubaraan. Dengan
semakin tingginya temperatur
selama diagenesis, mikroba
akan mati (> 55o C) dan
produksi gas biogenik akan
terhenti.
Page 39
Tipe/komposisi
gas yang
terbentuk
tergantung dari
peringkat batubara
(Rr).
Page 40
Page 41
Page 42
Page 43
Air lebih mudah ter-adsorpsi di permukaan partikel batubara dari pada gas.
Page 44
Page 45
Page 46
Coalbed Methane
Page 47
Page 48
Flores (2013)
Page 49