Puisi Lama Rev

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 33

Oleh

Titik Sugiyarsiti, S.Pd.


SMA Negeri I Sukoharjo

Jenis-jenis
Puisi Lama
Puisi Melayu/
Asli Indonesia
Puisi Hindu/
India
Puisi Arab/
Islam
Gurindam
elokaS
Syair, Gazal, Nazam, Kitah,
Rubai, Masnawi.
Bidal: Peribahasa, Pepatah,
Perumpamaan, Ibarat,
mantra, Tamsil, Pameo, Kata
Arif.
Pantun
Bentuk
Isi
Biasa : 4 baris
Karmina/ Kilat: 2
Berkait : diulang
Talibun : > 4 Brs
ttp genap
Anak-anak,
Remaja,
Orang Tua
Puisi Lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.
Aturan-aturan tersebut antara lain:
1. jumlah baris dalam 1 bait,
2. jumlah kata dalam 1 baris,
3. jumlah suku kata tiap baris,
4. rima/sajak akhir baris, dan
5. irama.
Puisi Lama dibagi menjadi 3
yaitu :
A.Puisi Lama Asli Indonesia
B. Puisi Lama Pengaruh Hindu
C. Puisi Lama Pengaruh Arab
A. PUISI LAMA ASLI INDONESIA
1.Mantra
Contoh :
Assalamualaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
Mantra merupakan puisis tua, keberadaannya dalam
masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya
sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan
kepercayaan. Isinya biasanya kata-kata yang mengandung
kekeuatan gaib.

2. Pantun
Pantun adalah Puisi Lama yang
terdiri dari 4 baris dalam sebait.
Baris 1 & 2 sampiran, baris 3 & 4
isi.
Ciri-ciri Pantun adalah:
a) Setiap bait terdiri dari 4 baris.
b) Setiap baris terdiri dari 4-6 kata atau
8-12 suku kata
c) Baris 1 dan 2 sebagai sampiran.
d) Baris 3 dan 4 merupakan isi.
e) Bersajak Silang / a-b-a-b.
f) Isi merupakan curahan perasaan.
g) Tiap bait bersirdiri sendiri kecuali
pada pantun berkait.
h) Berasal dari melayu (Indonesia)
Berdasarkan Isi
Pantun Anak
Pantun Remaja
Pantun Orang Tua
Pantun Jenaka
Pantun Teka-Teki
Berdasarkan Bentuk
Pantun Biasa
Pantun Kilat
Pantun Berangkai
Pantun Talibun
Berdasarkan Isi
Pantun Anak
Contoh :
Elok rupanya sikembang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sedang datang
Pantun Remaja
Contoh :
Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua
Pantun Orang Tua
Contoh :
Asam kandi asam gelugur
Kedua asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Pantun Jenaka
Contoh :
Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbing
Biar marah tertawa juga
Pantun Teka-Teki
Contoh :
Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di peti mati
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di kaki
Contoh Pantun Nasihat
Siang hari terasa hangat
Ambil panah untuk berburu
Tiap hari aku berangkat
Menuju sekolah tuk menuntut ilmu
Beli bingkai beli buku
Jangan disangka dibayar kontan
Bertambah pandai karena baca buku
Tuk jadi bekal di hari depan
Kalaulah lada ditumbuk batu
Sudahlah tentu hancur bertaburan
Padamulah bunda kumemohon restu
Menimba ilmu untuk meraih tujuan
Adapun tamu harus dihormati
Lalu dijamu dengan penuh cinta
Karena restumu hidupku berarti
Dapatkan ilmu tercapai cita-cita
Kalau mau jadi sahabatku
Janganlah asal engkau bertindak
Karena ilmu kujadi tahu
Tuk menggapai semua kehendak
Oleh Wisnu listiadi II5/ 04-05
Berdasarkan Bentuk
Pantun
Biasa
Contoh :
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan dalam peti
Kalau ada kataku salah
Jangan dimasukkan kedalam hati
Pantun Kilat
(Karmina)
Ciri-cirinya :
Setiap bait terdiri 2 baris
Baris pertama merupakan sampiran
Baris kedua merupakan isi
Bersajak a-a
Setiap bait terdiri dari 8-12 suku kata
Contoh :
Dahulu parang, sekarang besi
Dahulu sayang, sekarang benci
Pantun Berangkai/Pantun
Rantai
Pantun Berangkai adalah pantun yang tidak
cukup dengan satu bait saja sebab pantun berangkai
merupakan jalinan atas beberapa bait. Pantun ini
bercirikan baris 2 & 4 diulang pada baris 1 & 3 pada
bait berikutnya dan seterusnya.
Ciri-Ciri Pantun Berkait:
1.Pantun yang diulang baris-barisnya
2.baris ke-2 bait kesatu diulang pada baris ke-1 bait
kedua, baris ke-4 bait kesatu diulang pada baris ke-
3 bait kedua, Begitu seterusnya.
Contoh Pantun Berangkai/
Pantun Berkait
Jalan-jalan ke Marakas
Jangan lupa beli ketimun
Bagaimana mau naik kelas
Kalau belajar selalu malamun

Jangan lupa beli ketimun
Beli juga buah nanas
Kalau belajar selalu melamun
Ingatan pelajaran tak bebekas
Contoh Pantun Berangkai/
Pantun Berkait
Indahnya taman Banjarsari
berturap jambangan bunga selipat
Berapa zaman kakanda mencari
baru sekarang tuan kudapat

Berturap jambangan bunga selipat
katang-katang berisi rempah
Baru sekarang tuan kudapat
tuan kutatang di atas lidah

Katang-katang berisi rempah
rempah bercampur dengan
ketumbar
tuan kutatang di atas lidah
kepada hati tidak tertambar
Talibun
Talibun adalah pantun yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris, tetapi harus genap,
misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya. Jika satu bait terdiri dari 6 baris maka susunannya 3
sampiran dan 3 isi.
Jika satu bait terdiri dari 8 baris maka susunannya 4 sampiran dan 4 isi dan seterusnya.
Jadi, apabila 6 baris baris sajaknya a-b-c-a-b-c dan bila terdiri dari 8 baris sajaknya a-b-
c-d-a-b-c-d dan seterusnya.
Contoh :
Kalau anak pergi kepekan
Yu beli belanak pun beli sampiran Sampiran
Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari anak pun cari isi isi
Induk semang cari dahulu
2. Bidal (Kiasan)
Perumpamaan
Perumpamaan adalah seperti tamsil tetapai diikuti bagian
yang menjelaskan yang berisi perbandingan dengan alam.
Contoh :
1) Seperti kera mendapat bunga
Orang yang tidak tahu/tidak dapat menghargai
barang yang berguna.
2) Bagai kucing lepas senja
Sangat senang hingga lupa pulang.
Tamsil
Tamsil adalah seperti perumpamaan tetapi diikuti bagian yang
menjelaskan.
Contoh :
1) Tua-tua keladi
Makin tua makin menjadi
2) Keras-keras kersik
Kena air lembut juga
Pepatah / Peribahasa
Pepatah adalah kiasan tetapi yang dinyatakan dalam kalimat
selesai.
Contoh :
Hanur badan dikandung tanah
Budi baik dikenang jua
Budi baik seseorang itu jangan
dilupakan
B. PUISI LAMA PENGARUH HINDU
1. Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamzil (India).
Ciri-cirinya :
Sajak akhir baris berirama a-a; b-b; c-c dan seterusnya.
Berasal dari Tamzil (India)
Isinya mengandung petuah/nasihat yang sangat berharga.
Baris-barisnya menyatakan hubungan sebab-akibat.
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan sesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang (b)
Bagai rumah tiada bertiang (b)
Jika suami tiada berhati (c)
Istripun kelak kurus menjadi (c)
Gurindam Dua Belas
(Karya Raja Ali Haji)
Barang siapa mengenal Allah (a)
Suruh dan tegahnya tiada menyalah (a)

Barang siapa mengenal diri (b)
Maka telah mengenal Tuhan yang bahari (b)

Barang siapa meninggalkan zakat (c)
Tiada hartanya beroleh berkat (c)

Apabila terpelihara lidah (d)
niscaya dapat dari pada faedah (d)

Hati itu kerajaan di dalam tubuh (e)
Jikalau zalim segala anggota pun rubuh (e)

Mengumpat dan memuji hendaklah pikir (f)
Di situlah banyak orang yang tergelincir (f)

Sumber:Horison Sastra Indoneia Kitab Puisi
Gurindam Dua Belas
(Karya Raja Ali Haji)
Apabila anak tidak dilatih (a)
Jika besar bapaknya letih(a)
Keaiban orang jangan dibuka (b)
Keaiban diri hendaklah sangka (b)
Kebanyakan orang muda-muda (c)
Di situlah tempat setan menggoda (c)
Dengan Ibu hendaklah hormat (d)
Supaya badan dapat selamat (d)
Hendaklah kita berjasa (e)
Kepada yang berbangsa (e)

Gurindam 1
Kalau ibu bapa kau sanggah (a)
Di situlah tempat kutukan Allah(a)
Kalau ibu bapa kau sanggah (b)
Dua akhirat takkan semenggah (b)
Kalau ibu bapa kau sanggah (c)
Tuhan murka orang pun menyunggah (c)
Kalau ibu bapa kau sanggah (d)
Di dunia teruk di akhirat bentan (d)
Kalau ibu bapa kau buang (e)
Azabnya besar bukan kepalang (e)

Pantas/patut
Memasang ranjau
parah
J atuh sakit
Setelah agak
sembuh
Kalau ibu bapa kau aniaya (f)
Tuhan murka orang pun menghina (f)
Kalau ibu bapa kau jadikan budak (g)
Di dunia celaka di akhirat dipijak(g)
Kalau ibu bapa dijadikan hamba (h)
Di neraka jahanam badan disiksa (h)
Kalau ibu bapa direndh-rendahkan (i)
Di akhirat dilaknati Tuhan (i)
Kalau ibu bapa dileceh-lecehkan (j)
Dosa besar tak kan diampuni Tuhan (j)

Gurindam 2
Bila hidup tiada berilmu (a)
Dunia akhirat beroleh malu (a)
Bila hidup tiada berilmu (b)
Sampai tua jadi benalu (b)
Bila hidup tiada berilmu (c)
Halal haram ia tak tahu (c)
Bila hidup tiada berilmu (d)
Banyaklah menempuh jalan buntu (d)
Bila hidup tiada berilmu (e)
Di tempat lapang tak dapat lalu (e)

Bila hidup tiada berilmu (a)
Alamat berlayar tersekat perahu (a)
Bila hidup tiada berilmu (b)
Ke mana pergi tergaru-garu (b)
Bila dada tiada berisi (c)
Orang ke tengah awak menepi (c)
Bila dada tidak berisi (d)
Di dalam gelanggang pastilah lesi (d)
Bila kepala tidak berisi (e)
Banyaklah kerja tidak menjadi (e)

pucat
Terseok-seok
Terhenti/ kandas
Gurindam 3
Bila ilmu menyekutukan Tuhan
Di situlah tempat binasa badan
Bila ilmu menyekutukan Tuhan
Di dalam neraka tercampakkan badan
Bila ilmu menyekutukan Tuhan
Azab menimpa sepanjang zaman
Azabnya keras bukan buatan
Di kerak neraka tercampak badan
Bila ilmu mengingkari syarak (hukum islam)
Ke dalam neraka badan tercampak
Bila memakai ilmu salah
Di dunia sengsara di akhirat susah
Persamaan Karmina dan Gurindam
Karmina dan Gurindam
Setiap bait sama-sama terdiri dari
2 baris
Bersajak sama/ rata (a-a)
Sama-sama merupakan bentuk
puisi lama
Sama-sama masih relevan
digunakan dalam kehidupan
sekarang.
Perbedaan Karmina dan Gurindam
Karmina
Setiap bait terdiri 2 baris
Baris pertama merupakan
sampiran, baris kedua
merupakan isi
Bersajak sama/ rata (a-a)
Setiap bait terdiri dari 4-6 kata
atau 8-12 suku kata
Puisi asli Indonesia
Contoh:
Membeli bubur di dekat kantor
Bangsaku hancur karena koruptor
Dengan berkebaya terlihat yakin
Negeriku kaya tapi rakyatnya miskin
Pohon talas buat jamu
Janganlah malas menuntut ilmu
Oleh Wisnu listiadi II4 /04-05
Gurindam
Bersajak akhir baris sama/ rata (a-
a; b-b; c-c dan seterusnya.
Baris-barisnya merupakan isi
Isinya mengandung petuah/nasihat
yang sangat berharga.
Baris-barisnya menyatakan
hubungan sebab-akibat.
Berasal dari Tamzil (India)
Contoh:
Kalau hati selalu gungah
Ini pertanda kita akan kalah
Kalau kita tidak hemat
Maka hidup kita akan melarat
Barang siapa suka mencuri
Kelak hidupnya kan merugi

2. Seloka
Seloka adalah puisi lama yang berasal dari India
Ciri-cirinya :
Terdiri dari 4 baris
Bersajak aaaa/abab
Berisi nasihat
Contoh :
1) Ada seekor burung merak
Lehernya panjang suaranya serak
Tuan umpama emas dan perak
Hati yang mana buleh bertolak

2) Sudah ketemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang
C. PUISI LAMA PENGARUH ARAB
1. Syair
Ciri-ciri Syair :
Tiap bait terdiri dari 4 baris
Tiap baris terdiri dari 8-12 suku
kata/ 4-6 kata
Tiap bait bersajak sama/rata,
yaitu a-a-a-a
Baris-baaris dalam setiap bait
berhubungan isinya
Bait-bait dalam keseluruhan syair
tidak berdiri sendiri,
Isi keseluruhan merupakan cerita
Semua baris merupakan isi
Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang amn sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi luhur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)

Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)
JAGALAH HATI
(Kh. A.Gimnastiyar)


Reff: Jagalah hati, jangan kau kotori
Jagalah hati, lentera hidup ini
Jagalah hati, jangan kau nodai
Jagalah hati, cahaya ilahi
Bila hati kian bersih
Pikiran pun akan jernih
Semangat hidup nan gigih
Prestasi mudah diraih
Namun bila hati keruh
Batin selalu gemuruh
Seakan dikejar musuh
Dengan Allah kian jauh
Reff: Bila hati kian suci, tak ada yang tersakiti
Pribadi menawan hati, cirri mukmin sejati
Namun bila hati busuk, pikiran jahat merasuk
Akhlak kian terpuruk, jadi makhluk terkutuk
Reff Bila hati kian lapang, hidup sempit terasa senang
Walau kesulitan dating, dihadapi dengan tenang
Namun bila hati sempit, segalanya jadi rumit
Seakan terus menghimpit, lahir batin terasa sakit.
2. Masnawi
Masnawi adalah puisi lama yang berisi puji-pujian
pada Tuhan atau orang yang mulia.
Contoh :
Umar
Umar yang adil dengan perinya
Dengan adil itu anaknya dibunuh
Inilah yang benar sungguh
Dengan bedah antara isi alam
Ialah yang besar pada siang malam
Lagipula yang menjauhkan segala syar
Immaimulah didalam padang mahsyar
Barang yang hak Taala katakan itu
Maka katanya yang sebenarnya
3. Gazal
Gazal adalah puisi lama yang berisi kisah cinta.
Contoh :
Kekasihku seperti nyawapun adalah terkasih dan mulia
juga
Dan nyawakupun mana dari pada nyawa itu jauh ia juga
Jika seribu tahun lamanya pun hidup ada sia-sia juga
Hanya jika pada nyawa itu yang menghidupkan
sementara nyawa manusia juga
Dan menghilangkan cinta pun itu kekasihnya yang setia
juga
Bukhari yang ada nyawa itu adalah bahagia juga
4. Rubai
Rubai adalah puisi lama yang berisi nasihat
Contoh :
Manusia
Subhanallah apa hal segala hal manusia
Yang tubuhnya dalam tanah jadi duli yang sia
Tanah itu kujadikan tubuhnya kemudian
Yang ada padanya dahulu terlalu mulia

5. Nazam
Nazam adalah puisi lama yang menceritakan sekitar istana (raja-
raja, pangeran, hamba sahaya)
Contoh :
Bahwa bagi raja sekalian
Hendak ada menteri demikian
Yang pada suatu pekerjaan
Sempurnakanlah segala kerajan
Menteri inilah maha tolan raja
Dan peti segenap rahasia sahaja
Karena kata raja itu katanya
Maka menteri yang demikianlah
Ada keadaan raja dirinya
Jika rapat adanya itu
Dapat peti rahasianya di situ
Puisi
Lama
Asli
Indonesia
Mantra Bidal
Pepatah
Perump
amaan
Tamzil
Pantun
Pengaruh
Hindu
Gurindam
Seloka
Pengaruh
Arab
Syair
Masnawi
Rubai Gazal Nazam
Bagan Puisi Lama
Sekian
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai