Dokumen tersebut membahas mengenai obstruksi saluran kemih, yang dapat terjadi pada bagian bawah (uretra), tengah (buli-buli), dan atas (ureter, pelvis ginjal). Dokumen menjelaskan penyebab, gejala, klasifikasi, dampak, dan penanganan obstruksi saluran kemih tersebut.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
113 tayangan31 halaman
Dokumen tersebut membahas mengenai obstruksi saluran kemih, yang dapat terjadi pada bagian bawah (uretra), tengah (buli-buli), dan atas (ureter, pelvis ginjal). Dokumen menjelaskan penyebab, gejala, klasifikasi, dampak, dan penanganan obstruksi saluran kemih tersebut.
Dokumen tersebut membahas mengenai obstruksi saluran kemih, yang dapat terjadi pada bagian bawah (uretra), tengah (buli-buli), dan atas (ureter, pelvis ginjal). Dokumen menjelaskan penyebab, gejala, klasifikasi, dampak, dan penanganan obstruksi saluran kemih tersebut.
Dokumen tersebut membahas mengenai obstruksi saluran kemih, yang dapat terjadi pada bagian bawah (uretra), tengah (buli-buli), dan atas (ureter, pelvis ginjal). Dokumen menjelaskan penyebab, gejala, klasifikasi, dampak, dan penanganan obstruksi saluran kemih tersebut.
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31
1
OBSTRUKSI SALURAN KEMIH
Dr. Jusuf Saleh Bazed, Sp.U.
2 OBSTRUKSI SALURAN KEMIH Merupakan keadaan emergensi dibidang urologi yang paling sering Harus segera ditanggulangi kerusakan pada struktur saluran kemih bag.proximalnya hydrouretero- nephrosis gagal ginjal Drainage urine merupakan tindakan prioritas utama dan segera Obstruksi bisa terjadi pada : 1. Tr.Urinarius bag.bawah : urethra-preputium 2. Tr.Urinarius tengah : buli-buli-orif.urethra internum 3. Tr.Urinarius bagian atas : ureter-pyelum-calix
3 KLASIFIKASI 1. Menurut perlangsungannya : Obtruksi akut : Mis. batu Obtruksi khronis BPH 2. Menurut derajatnya : Obtruksi parsiel Obtruksi total 3. Menurut kejadiannya : Kelainan bawaan (congenital) : phymosis, posterior urethral valve Kelainan yg didapat (Acquired) : tumor 4. Menurut asalnya : Intraluminer : batu Intramural : striktur, tumor Extraluminer : ca.recti, ca.cervixe dan penyakit- penyakit infeksi sekitar uretra yang meransang sphincter urethra externum. 4 OBSTRUKSI SALURAN KEMIH BAGIAN BAWAH Paling sering pada : BPH/ca.prostat dan striktur urethra Pada : striktur urethra, divertikel urethra, caruncula Pada anak : meatal stenosis, phymosis, valvula urethra anterior & posterior Biasanya parsiel sampai total Gejala-gejala : LUTS Dalam stadium lanjut akan berdampak pada ginjal bilateral 5 PATOLOGI & PATOGENISIS Obstruksi parsiel distal uretra dilatasi bag.proksimal infeksi epididimitis dan orkitis Bisa terjadi divertikel urethrae infeksi fistel uretro-kutaneus Biasanya berlanjut ke buli-buli dan terjadi: Fase kompensasi Otot buli-buli (m.detrussor hipertrofi kompensasi Trabekulasi Sellusi divertikel Fase dekompensasi : dilatasi buli-buli incontinentia paradoxa 6 (Dikutip dari Smith Hal. 209) 7 Dampak ke ureter obstruksi saluran kemih bagian bawah : Hydrouretero bilateral akibat dari: Peninggian tekanan intra vesikal diteruskan ke ureter Pada fase kompensasi otot detrussor hipertrofi obstruksi U.V. Junction (intramural) hidroureter Pada fase dekompensasi reflux vesico-ureteralis Selanjutnya hydrouretero nefrosis
8 Obstruksi total uretra obstruksi urine total dibedakan pada obstruksi akut yang pertama kali : Sakit hebat supra pubis Ada penyebab yang mendahului :obat-obat, kolik ginjal/ureter Tak ada rasa mual-muntah sebelumnya Pembesaran buli-buli moderat Dinding buli-buli tegang dan nyeri tekan yang hebat (kontraksi m.detrussor) Pada kateterisasi urine hanya + 500-600 9 Pada obstruksi akut dari obstruksi parsiel khronis Rasa kurang enak supra pubis Ada mual-muntah dan anorexia sebelumnya Pembesaran buli-buli yang hebat sampai umbilikus Dinding buli-buli kurang tegang (tak ada kontraksi m.detrussor) Kateterisasi urine sampai 2000-3000 Mungkin ada inkontinensia parodoxa 10 PENANGANAN Drainase urine : Pasang kateter per urethra kalau gagal misalnya striktur urethra, kateter supra pubis sistostomi terbuka dengan opersi atau tertutup dengan troicar Batu uretra pars bulbosa/pars posterior dorong dalam buli-buli, pasang kateter sampai operasi batu buli-buli Batu uretra pars anterior ekstraksi melalui meatus urethra atau urethrolithotomy Komplikasi post drainage : Gross hematuri Megadiuresis
11 OBSTRUKSI SALURAN KEMIH BAGIAN TENGAH Dari dalam buli-buli atau orificium urethra interna Dampaknya : Retensi urine Obstruksi bilateral ureter Obstruksi unilateral ureter Gejala-gejala tergantung obstruksi dibagian mana yang dominan Pada orificium bisa : contractur bladder, BPH atau batu Yang menyumbat muara ureter : ca.buli-buli, batu buli-buli, neurogenic bladder, lanjutan obstruksi saluran kemih bagian bawah 12 OBTRUKSI SALURAN KEMIH BAGIAN ATAS Klasifikasi Sama dengan obstruksi bagian bawah Kejadiannya : kongenital-acquired Perjalanannya : akut-khronis Asalnya : intraluminer-intramural-extra mural Derajatnya : parsiel-total
13 Obstruksi bisa dari : Tr.urinarius bagain bawah : urethra/BPH Tr.urinarius bagian tengah : buli- buli,bladder neck Tr.urinarius bagian atas : ureter, pyelum,calyces 14 Obstruksi lanjutan tr.urinarius bagain bawah & tengah: Berdampak bilateral Bersifat parsiel Tindakan ditujukan pada obstruksi bagian bawah/tengah Obstruksi tr.urinarius bagain atas : Ureter unilateral Ureter bilateral Ureter pada soliter Kidney Pelvis renis Calyces : mayor - minor 15 OBSTRUKSI PARSIEL BAGIAN ATAS 1. Lanjutan obstruksi bag.bawah bilateral 2. Obstruksi parsiel ureter unilateral 3. Obstruksi parsiel ureter bilateral akibatnya Fase kompensasi hipertrophy otot dinding ureter, pengosongan baik
Fase dekompensasi uretra melebar,dinding menipis pengosongan kurang
Hydroureter melebar & berkelok-kelok
Hydrouretero-nefrosishebatnya hydronefrosis tergantung pyelum intra atau extra renal 16 17 Obstruksi makin kuat sampai total Terjadi arus balik urine : 1.Ke arah Glomerulus 2.Kearah Pyelolimfatik 3.Kearah Pyelovenous 4.Kearah Fornix ginjal 18 Obstruksi total ureter Terjadi : Hydronefrosis progressif 1-3 minggu Oedem :ginjal dan perinefrik & periureter Berat dan volume ginjal 4-8 minggu Parenchym ginjal atrofi Ginjal biru gelap,bercak-bercak nekrosis, ischemia dan infark
19 Filtrasi Glomerulus Tergantung : 1. Tekanan hydrostatik arteriel : + 60 mm hg 2. Tekanan osmotik protein plasma capsula Bouwman : 25 mm Hg 3. Tekanan dalam tubulus proximalis + 10 mm Hg Filtrasi terjadi dari tekanan 60-(25+10) : + 25 mm Hg
20 21 ARUS BALIK KE GLOMERULUS
1. Pelviokeliektasis
1-3 hari papila rata dilatasi nefron distal/collecting tubuli 4-6 hari 2. Tubuli distalis mulai melebar 7 hari 3. Colleting tubuli mulai nekrosis & atrofi 14 hari 4. Collecting tubuli melebar sekali dillatasi sampai lis of Henle & tubuli proximalis 28 hari 5. 50% medulla menipis & atrofi,cortex mulai menipis & atrofi,pelebar sampai tubuli proximalis glomerulus mulai masuk
6. Parenchym tipis + 1 cm jaringan ikat ginjal merupakan kantong air 22 23 ARUS BALIK PYELOLIMFATIK
Pelvio caliectasis urine pembuluh limfe masuk sel interstisial oedem ginjal, perinefrik dan periureter
Tekanan pelvis calyces
Terjadi filtrasi glomerulus 24 ARUS BALIK PELVIOVENOUS
Pelvio caliectasis + cairan filtrasi di glomerulus tekanan Pelebaran sampai colecting tubuli dan tubulus necrosis
Cairan/urine masuk dalam vena-vena
Urine masuk dalam sirkulasi 25 ARUS BALIK KE FORNIX GINJAL
Pelviocaliectasis + cairan filtrasi di glomerulus Tekanan Extravasasi urine di Fornix ginjal Urine tertimbun di : Perinefrik/retroperitoneal (urinoma) lewat diafragma lewat peritoneum
hydrothorax urine ascites urine
26 TEST ASCITES & HYDROTHORAX URINE
Periksa ratio creatinen urine (CU) : Creatinin plasma darah (CPD) Normal : 30 100 : 1 Creatinin cairan ascites/hydrothoraks biasa : CPD = 1 : 1 Creatinin cairan ascites/hydrothoraks urine : CPD = 3 : 1 27 Lamanya obstruksi yang masih reversible Bervariasi, tergantung : Lamanya Infeksi Total/parsiel Uni-/bilateral Pelvis renis Intrarenal Extrarenal Derajat arus balik Pyelolimfatik Pyelovenous Ke fornix ginjal Yang paling lama : Reisman (1957) : 33 hari Graham (1962) : 56 hari Lewis & Price (1962) : 69 hari 28 POST RELEASE OBSTRUCTION Setelah obstruksi dihilangkan Glomerulus langsung berfungsi filtrasi air + garam. Pengeluaran urea, glukosa, eliktrolit menarik air Tubulus biasanya sesudah + 2 minggu baru berfungsi baik akibatnya Mega diuresis post obstruksi (sampai berliter- liter). Pernah ada penderita sampai 14 liter (ditemukan terutama pada bilateral obstruksi total) Normal filtrasi air + 120 ml/menit atau + 180 liter/24 jam 29 PENANGANAN OBSTRUKSI BAGIAN ATAS Perlu anamnesis dan pemeriksaan untuk menetapkan obstruksi Gambaran klinik : Anamnesis : Sakit pinggang, kolik, unilateral/bilateral Gejala-gejala obstruksi saluran kemih distal Gejala-gejala sistitis Hematuri/pyuri Anuri/oliguri Pemeriksaan fisis : Status generalis & fungsi vital Status urologik : RCV/CVA, supra pubis, genetalia externa, RT 30 Pemeriksaan tambahan : seperlunya Laboratorium : darah rutin Urinalysis Fungsi ginjal : ureum, kreatinin, creatinin Clearence Radiologik : BNO IVP/RPG, USG
31 TINDAKAN Kolik pinggang unilateral (kiri atau kanan) obstruksi unilateral tindakan boleh di tunda sampai diagnosa ditegakkan tindakan definitif. Beri Th./simptomatis Obtruksi bilateral/soliter kidney anuri diketahui dengan kateterisasi harus segera ditindaki : Kateterisasi ureter/pasang double J.Stent melewati obstuksi/batu Kalau tidak berhasil dilakukan diversi urine. Dalam keadaan emergency biasanya dilakukan : Nefrostomi : Punksi dengan jarum lumbal Troicar dituntun USG/Floroscopy Open nefrostomi Kalau KU jelek Hemodialyse dulu Penanganan selanjutnya tergantung penyebab obstruksi