Menghitung Sel Darah
Menghitung Sel Darah
Menghitung Sel Darah
volume darah dengan terlebih dahulu membuat pengenceran dari darah yang diperiksa. Pada laboratorium besar yang beban kerjanya besar pula, upaya itu biasanya dilakukan dengan menggunakan alat penghitung elektronik. Pada dasarnya alat semacam itu yang lazimnya dipakai bersama alat pengencer otomatis memberi hasil yang sangat teliti dsan tepat. Sering alat penghitung elektronik dikaitkan dengan komputer kecil yang dapat memberi data mengenai volume eritrosit rata rata dan nila hemoglobin rata rata. Harga alat penghitung elektronik mahal dan mengharuskan pemakaian dan pemeliharaan yang sangat cermat. Selain itu perlu ada upaya untuk menjamin tepatnya alat itu bekerja dalam satu program jaminan mutu (quality control). Metode elektronik itu tidak dijelaskan lebih lanjut. Cara cara menghitung sel darah secara manual dengan memakai pipet dan kamar hitung tetap menjadi upaya penting dalam laaboratorium klinik. MENGHITUNG LEUKOSIT Darah diencerkan dalam pipet leukosit, kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung. Jumlah leukosit dihitung dalam volume tertentu, dengan mengenakan faktor konversi jumlah leukosit per mikroliterdarah dapat diperhitungkan. Larutan pengencer adalah larutan turk yang mempunyai susunan sebagai berikut : Larutan gentianviolet 1% dalam air 1 ml Asam asetat glasial 1 ml Aquadest ad 100 ml Saringlah sebelum dipakai. Cara A. Mengisi pipet leukosit 1. Isaplah darah (kapiler,EDTA atau oxalat) sampai pada garis tanda 0,5 tepat. 2. Hapus kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet. 3. Masukkan ujung pipet dalam larutan turk sambil menahan darah pada garis garis tadi. Pipet dipegang dengan sudut 45 derajad dan larutan turk diisap perlahan lahan sampai garis tanda 11. Hati hatilah jangan sampai terjadi gelembung hawa. 4. Angkatlah pipet dari cairan; tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap. 5. Kocoklah pipet itu selama 15 30 detik. Jika tidak segera akan dihtiung, letakkanlah dalam sikap horisontal. B. mengisi kamar hitung 1. Letakkanlah kamar hitung yang bersih benar dengan kaca penutupnya terpasang mendatar di atas meja. 2. Kocoklah pipet yang diisi tadi selama 3 menit terus menerus; jagalah jangan sampai ada cairan terbuang dari dalam pipet itu diwaktu mengocok. 3. Buanglah semua cairan yang ada di dalam batang kapiler pipet (3 atau 4 tetes) dan segeralah sentuhkan ujung pipet itu dengan sudut 30 derajad pada permukaan kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan kamar hitung itu terisi cairan perlahan lahan dengan daya kapilaritasnya sendiri. 4. Biarkan kamar hitung itu selama 2 sampai 3 menit supaya leukosit leukosit dapat mengendap. Jika tidak dapat dihitung dengan segera, simpanlah kamar hitung itu dalam sebuah cawan petri tertutup yang berisi segumpal kapas basah. C. Menghitung jumlah sel
1. Pakailah lensa objektif kecil, yaitu dengan perbesaran 10x. Urunkan lensa kondensor atau kecilkan diafragna. Meja mikroskop harus datar sikapnya. 2. Kamar hitung dengan bidang bergarisnya diletakkan di bawah objektof dan fokus mikroskop diarahkan kepada garis garis bagi itu. Dengan sendirinya leukosit leukosit jelas terlihat. 3. Hitunglah semua leukosit yang terdapat dalam keempat bidang besar pada sudut sudut seluruh permukaan yang dibagi. a. Mulailah menghitung dari sudut kiri atas, etrus ke kanan; kemudoan turun ke bawah dari kana ke kiri; lalu turun lagi ke bawah dan dimulai lagi dari kiri ke kanan. Cara seprti itu dilakukan pada keempat bidang besar. b. Kadang kadang ada sel sel yang letaknya menyinggung garis batas sesuatu bidang. Sel sel yang menyinggung garis batas sebelah kiri atau garis atas harus dihitung. Sebaliknya sel sel yang menyinggung garis batas sebelah kanan atau bawah tidak boleh dihitung. D. Perhitungan Pengenceran yang terjadi dalam pipet ialah 20 kali. Jumlah semua sel yang dihitung dalam keempat bidang itu dibagi 4 menunjukkan jumlah leukosit dalam 0,1 mikroliter. Kalikan angka itu dengan 10 (untuk tinggi) dan 20 (untuk pengenceran) untuk mendapat jumlah leukosit dalam 1 mikroliter darah. Singkat : jumlah sel yang dihitung kali 50 = jumlah leukosit per mikorliter darah. Catatan : Pengenceran darah yang lazim dipakai untuk menghitung leukosit ialah 20 kali. Tetapi menurut keadaan (leukositosis tinggi atau leukopenia) pengenceran itu dapat diubah sesuai dengan keadaan itu; pengenceran dijadikan lebih tinggi pada leukositosis dan lebih rendah pada leukopenia. Jagalah dalam segala tindakan agar pengenceran yang telah dicapai dalam pipet itu tidak terganggu; itu menimbulkan kesalahan. Dalam dara oxalat yang tidak segera dipakai ada kemungkinan leukosit leukosit akan menggumpal; peristiwa itu sangat mengurangi ketelitian kerja. Jika darah tepi mengandung banyak sel darah merah berinti, maka sel sel itu akan ikut diperhitungkan seperti leukosit. Koreksi dapat diadakan dengan memeriksa sediaan apus yang dipakai untuk hitung jenis leukosit; persentasi sel darah metah berinti dicatat. Misalnya didapat 10.000 leukosit/mikroliter darah dan dari hitung jenis ternyata bahwa di samping tiap 100 leukosit ada 25 sel darah merah berinti, maka jumlah leukosit yang sebenarnya ialah : 10.000 - { (25 / 100+25) x 10.000 } =8.000 per mikroliter darah. Dengan memakai alat alat baik dan teknik sempurna, ketelitian tindakan menghitung leukosit ialah kira kira 10%. Kesalahan kesalahan pada tindakan menghitung leukosit 1. Jumlah darah yang diisap ke dalam pipet itu tidak tepat jika : a. Bekerja terlalu lambat sehingga ada bekuan darah. b. Tidak mencapai garis tanda 0,5. c. Membaca dengan paralaks. d. Memakai ppet basah. e. Mengeluarkan lagi sebagian darah yang telah diisap karena melewati garis tanda 0,5. 2. Pengenceran dalam pipet salah jika : a. Kehilangan cairan dari pipet, karena mengalir kembali ke dalam botol berisi larutan turk. b. Tidak mengisap cairan turk tepat sampai garis 11. c. Terjadi gelembung udara di dalam pipet pada waktu mengisap larutan turk. d. Terbuang sedikit cairan pada waktu mengocok pipet atau pada waktu mencabut karet penghisap dari pipet. 3. Tidak mengocok pipet segera setelah mengambil larutan turk. 4. Tidak mengocok pipet sebentar sebelum mengisi kamar hitung.
5. Tidak membuang beberapa tetes dari isi pipet sebelum mengisi kamar hitung. 6. Yang bertaian dengan kamar hitung dan teknik menghitung : a. Kamar hitung atau kaca penutup kotor. b. Ada gelembung udara termasuk beberapa dengan cairan. c. Letak kaca penutup salah. d. Meja mikroskop tidak datar air. e. Salah mengihtung sel yang menyinggung garis garis batas. f. Kaca penutup tergeser karena disentuh dengan lensa mikroskop. Sumber : PENUNTUN LABORATORIUM KLINIK Prof. Dr. R. GANDASOEBRATA PENERBIT : DIAN RAKYAT JAKARTA 1999 Harga normal leukosit Darah (lavender) Dewasa : total 4.500 10.000 mikroliter Anak 2 tahun : 6.000 17.000 mikroliter Bayi baru lahir : 9.000 30.000 mikroliter Dewasa : tekanan 75 175 mm H2O ; sel darah putih 0 8 mikroliter; protein : 15 45 mg/dl; glukosa : 40 80 mg/dl. Sumber : BUKU SAKU PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN KEPERAWATAN EDISI 2 JOYEE LEFEVER KEE PENERBIT BUKU KEDOKTERAN EGC AZAS MENGHITUNG JUMLAH LEUKOSIT Darah dalam jumlah tertentu diencerkan 10x atau 20x dengan larutan pengencer yang mampu menghancurkan eritrosit dan trombosit. Antara lain larutan turk. Jumlah leukosit dihitung dalam kamar hitung atau di negara maju secara elektronik dengan alat penghitung (counter). RUMUS MENGHITUNG JUMLAH LEUKOSIT ( A + B + C + D ) X 10 X 20 ----------------------------------4 = a x 50 mikroliter DAIGNOSTIK DENGAN INDIKASI
Penjelasan : a=A+B+C+D Faktor 10 : karena dalamnya kamar hitung 0,1 mm Faktor 20 : karena pengenceran darah 20 x Faktor 4 : karena seluruh permukaan yang dihitung adalah 4 mm persegi. Apabila nilai A, B, C, dan D banyak berbeda satu sama lain (kamar hitung misalnya berlemak) pemeriksaan perlu diulang. Sumber : HEMATOLOGI DALAM PRAKTEK dr. E. N. KOSASIH
HITUNG TROMBOSIT
Metode untuk menghitung trombosit telah banyak dibuat dan jumlahnya tergantung dari kenyataan bahwa sukar untuk menghitung sel-sel trombosit yang merupakan partikel kecil dan mudah aglutinasi maupun mudah pecah. Sukar untuk membedakan dengan kuman. Metode elektronik mempunyai ketelitian yang baik, tetapi metode visual yang langsung cukup dapat digunakan utnuk menghitung trombosit yang rendah sampai tinggi. Bila trombosit rendah, maka metode yang menggunakan plasma cukup bermakna. Metode elektronik tidak akan diuraikan.Yang akan dibahas dalam halaman ini adalah penghitungan trombosit dengan metode langsung (Rees-Ecker).
a. Prinsip
Darah diencerkan ke dalam larutan yang mengandung brilliant cresyl blue, sehingga trombosit tercat biru muda. Trombosit dihitung dengan bilik hitung. Hasil pemeriksaannya diperiksa ulang dengan sediaan apus.
b. spesimen
Aquadest 100 ml
pipet eritrosit
bilik hitung
mikroskop
cawan petri
d. Cara Kerja
hisaplah darah dengan pipet erotrosit sampai tanda 0,5 dan encerkan dengan larutan pengencer sampai tanda 101 (pengenceran 200x). Mulai saat ini trombosit harus selesai dihitung dalam waktu 30 menit, agar tidak terjadi disintegrasi sel-sel trombosit
siapkanlah cawan petri bagian dalam, dasar dan tutupnya ditempeli kapas yang ukurannya sama dan sebelumnya telah dibasahi air
setelah pipet tersebut dikocok, buanglah 4 tetes pertama dan tetesan ke lima isikan ke dalam bilik hitung. masukkan bilik hitung tersebut ke dalam cawan petri yang telah disiapkan tadi. Biarkan selama 15 menit , agar trombosit mengendap dan tidak terjadi penguapan.
letakkan bilik hitung di bawah mikroskop dengan perbesaran 100X obyektif dan kemudian perbesaran 40 x , trombosit tampak refraktif dan mengkilat berwarna biru muda / nila, lebih kecil dari eritrosit serta bentuk bulat, lonjong atau tersebar atau bergerombol.
perhitungan:
jumlah trombosit =
rata-rata jumlah trombosit tiap kotak X pengenceran volume kotak trombosit(kotak kecil)
buatlah sediaan apus dengan pewarnaan Wright dan amati kesan jumlah trombosit sebagai periksa ulang terhadap metode di atas
http://patologiklinikku.blogspot.com/2008/05/hitung-trombosit.html
a. Dasar
Untuk memudahkan menghitung eritrosit dan mencegah hemolisis, darah diencerkan dalam larutan isotonis, yang menghancurkan sel-sel lain selain eritrosit.
b. Alat
hemositometer
bilik hitung
kaca penutup
pipet eritrosit
mikroskop
c. Reagensia
NaCl 1 gram
Aquadest 200 ml
d. Cara Kerja
Bilik hitung yang telah ditutup dengan kaca penutup diletakkan di mikroskop. Cari kotak kecil (bila menggunakan Neubauer Improve ada di tengah)
dengan pipet eritrosit pipet darah sampai angka 1 (pengenceran 100x), atau sampai angka 0,5 (pengenceran 200x). Bersihkan ujung pipet.
e. Perhitungan
http://patologiklinikku.blogspot.com/2008/05/hitung-jumlah-eritrosit.html
a. Dasar
Darah dicampur dengan karutan brilliant cresyl blue atau larutan new methylene blue, lalu dibuat sediaan apus dan jumlah retikulositnya dihitung di bawah mikroskop. Jumlah retikulosit dihitung per 1000 eritrosit dan dinyatakan dalam %.
aquadest 100 ml
Na sitrat 20 ml
kaca obyek
mikroskope
c. spesimen
d. Cara Kerja
ke dalam tabung reaksi kecil tetskan 2btetes larutan brilliant cresyl blue dalam natrium citrat atau new methylene blue.
tembahkan 4 tetes darah, campurkan baik-baik dan biarkan selama15 menit agar pewarnaan sempurna
inkubasi 37 derajat Celcius selama 15 menit, tabung tersebut kocok sekali lagi dan ambil setetes dengan pipit pasteur untuk dibuatn sediaan darah apus. Keringkan di udara dan periksalah dengan mikroskop.
periksalah dengan perbesaran obyektif 100 kali. Carilah daerah yang cukup tipis di mana eritrosit tidak membuat reuleaux. Eritrosit biru muda dan retikulasit akan tumpak sebagai sel yang mengandung granula / filament biru. Bila kurang jelas bisa di counterstain (dicat lagi) dengan cat wright
hitung dalam 1000 eritrosit dengan mempersempit lapangan pandang (letakkan kertas dengan lubang di dalam okuler)
e. Perhitungan
jumlah retikulosit =
x 100 %