Modul Praktikum Hematologi-2020
Modul Praktikum Hematologi-2020
Modul Praktikum Hematologi-2020
PATOLOGI KLINIK
BLOK HEMATOLOGI, ENDOKRIN & SISTEM
LIMFATIK
NIM : 201910330311010
LABORATORIUM BIOMEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
1
1. Pada pemeriksaan laboratorium yang menggunakan darah sebagai bahan pemeriksaan,
maka sering kali dipergunakan zat antikoagulan. Sebutkan antikoagulan beserta
takarannya yang dipakai pada pemeriksaan di bawah ini :
a. Darah lengkap :
EDTA ( Ethylene DIamine Tetra Acetic Acid ) 10%, 1 ml Darah = 1 mg
b. APTT dan PPT :
Natrium Sitrat 3,8% = 1 Volume Antikoagulan : 9 Volume darah
c. Analisa gas darah :
Heparin = 1mg untuk 10 ml darah
2. Pada flebotomi/ pengambilan darah vena dengan memakai vakutainer harus diperhatikan
hal-hal berikut :
a. Sebutkan ada tidaknya antikoagulan dan jenis antikoagulan nya :
- Tabung tutup biru : Natrium Sitrat 3,8%
- Tabung tutup ungu : EDTA
- Tabung tutup kuning/merah : Clot Actiovator/Tanpa kogulan
a. Hemoglobin
* Jelaskan prosedur pemeriksaan hemoglobin sahli secara ringkat !
- Teteskan HCl 0,1 N ke dalam tabung pengencer sampai tanda 2 g%
- Menghisap darah (kapiler, EDTA) dengan pipet sahli sampai tanda 20 ul
- Hapuslah darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet dengan tissue
- Kelebihan darah dalam pipet dikeluarkan dengan menyentuhkan ujung pipet pada kertas
tissue
- Mengalirkan darah dari pipet ke dalam dasar tabung pengencer dengan cara meniup-
niupnya. Cegah terjadinya gelembung udara
- Pipet dibilas 2 – 3 kali dengan cara menghisap dan meniup larutan HCl
2
- Mengocok tabung agar darah dan HCl bersenyawa membentuk asam hematin yang
berwarna coklat tua
- Encerkan dengan aquadest sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan -pengaduk.
Persamaan warna dengan batang standar harus dicapai dalam waktu 3 – 5 menit setelah
saat darah dan HCl tercampur
- Kadar hemoglobin ditentukan dengan melihat garis skala pada meniscus bawah dari
campuran (gram/dl)
b. Hematokrit
* Jelaskan prosedur pemeriksaan secara ringkas !
- Memipet darah (EDTA) ke dalam tabung wintrobe sampai tanda 100 di atas
- Tabung dipusingkan dalam sentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 30 menit
- Nilai hematokrit ditentukan dengan melihat prosentase pengendapan eritrosit dari skala
yang tertera dan dilaporkan dalam %
- Perhatikan tebalnya lapisan putih di atas eritrosit (buffy coat), lapisan ini terdiri dari
lekosit dan trombosit. Ketebalan buffy coat 1 mm setara dengan 10.000 lekosit/cmm.
Lapisan ini menebal pada kasus lekositosis atau leukemia.
3
pria 40-48 %; 37-43 %
4
menilai berat atau jumlah rata-rata hemoglobin di dalam sel darah merah.
g. Hitung lekosit
- Coba gambarkan area kamar hitung dan penjelasannya !
HCl 2 %
5
Asam asetat 2 %
6
- Pengenceran darah = 20 kali
- Jumlah lekosit pada 4 kotak = N
- Jumlah lekosit/mm3 = 1 : (0,4 x 20 x 20 x N ) = 50 N
h. Hitung eritrosit
- Larutan apakah yang dipakai untuk memeriksa ?
Larutan Hayem dan NaCl 0,9%
7
Seperti pada hitung lekosit
i. Hitung trombosit
- Larutan apakah yang dipakai untuk memeriksa ?
Larutan Buffer dengan PH 6,4 serta pengecatan Wright
- Meneteskan 15 tetes cat wright di atas sediaan tersebut, dan biarkan selama 2 menit
- Meneteskan larutan buffer sama banyak, kemudian ditiup dengan hati-hati supaya cat dan buffer
tercampur dengan baik, dan biarkan 20 menit
- Menyiram sedian tersebut dengan air untuk membuang cat, dengan posisi sediaan tetap di atas
rak
8
- Hapusan dikeringkan di udara atau dengan pengering rambut (bila jumlah sediaan banyak)
- Meneteskan 15 tetes cat wright di atas sediaan tersebut, dan biarkan selama 2 menit
- Meneteskan larutan buffer sama banyak, kemudian ditiup dengan hati-hati supaya cat
dan buffer tercampur dengan baik, dan biarkan 20 menit
- Menyiram sedian tersebut dengan air untuk membuang cat, dengan posisi sediaan
tetap di atas rak
- Hapusan dikeringkan di udara atau dengan pengering rambut (bila jumlah sediaan
banyak)
10
- Sebutkan nilai hitung jenis lekosit yang normal !
Eosinofil = 1-6%
Basofil = <1%
Neu. Stab = 3-5%
Neu. Seg = 40-75 %
Limfosit = 20-45 %
Monosit = 2-8 %.
- Bagaimanakah hasil pemeriksaan hitung jenis lekosit pada kelompok anda, dan
bagaimanakah interpretasinya ?
k. Hitung Retikulosit
- Jelaskan prosedur pemeriksaan dan penghitungan retikulosit secara ringkas !
- Meneteskan 1 tetes darah EDTA pada gelas penutup
- Meneteskan pewarna BCB pada gelas obyek dan meratakannya, dan menunggu
beberapa saat sampai pewarna berubah warna dari biru menjadi keunguan
- Letakkan gelas penutup yang telah ditetesi darah pada gelas obyek di atas.
- Tekan beberapa saat dengan kertas tissue
- Tunggu beberapa menit, kemudian dihitung di bawah mikroskop dengan pembesaran
-1000 x memakai minyak imersi
Perhitungannya : Hitung retikulosit (sel eritrosit dengan benang-benang retikulin yang
berwarna kebiruan) dalam 1000 sel eritrosit, dan dilaporkan dalam promil atau persen.
11
- Berapa nilai retikulositnya dan bagaimana interpretasinya pada pemeriksaan
kelompok anda ?
b. Clotting time
c. Jelaskan prosedur pemeriksaan Clotting time secara ringkas !
- Meletakkan tiga tabung di atas pada rak tabung
- Melakukan tourniquet dan desinfeksi pada vena mediana cubiti
- Melakukan punksi vena, hidupkan stopwatch saat darah mengalir ke dalam semprit.
- Setelah darah terhisap sebanyak 5 ml, hentikan punksi
12
- Melepas jarum dari semprit dan mengalirkan 1 ml darah ke dalam setiap tabung di atas
Biarkan selama 4 menit
- Setiap 30 detik tabung pertama diangkat dari rak dan dimiringkan untuk melihat apakah
sudah terjadi pembekuan
- Mencatat waktu pembekuannya
- Kemudian hal ini diteruskan pada tabung kedua dan ketiga
- Masa pembekuan adalah penjumlahan waktu ketiga tabung tersebut dibagi tiga (waktu
rata-rata)
13
6. Pemeriksaan Golongan darah dan Rhesus
- Jelaskan prosedur pemeriksaan golongan darah secara ringkas !
- Setelah darah membeku segera pisahkan eritrosit dari serum menggunakan sentrifus.
-Buanglah serumnya
- Mencuci eritrosit dengan salin satu kali, kemudian disentrifus dan supernatannya
dibuang
- Membuat suspensi eritrosit 10% dalam salin
- Menyiapkan porselin / gelas obyek, dan tetesi dengan antisera-A di pinggir sebelah kiri,
antisera-B di bagian tengah, dan antisera-AB di pinggir sebelah kanan
- Masing-masing antisera ditetesi dengan satu tetes suspensi eritrosit 10%
- Masing-masing diaduk dengan pengaduk membentuk lingkaran
- Menggoyang porselin / gelas obyek selama 2 menit dengan gerakan melingkar
- Melihat ada tidaknya aglutinasi atau hemolisis (dengan mata biasa), bias juga diperiksa
di bawah mikroskop
- Golongan darah ditentukan dari campuran yang menggumpal (aglutinasi)
14
Tabung II : memipet 1 tetes suspensi eritrosit pasien dan 2 tetes serum donor
(reaksi minor)
- Mengocok kedua tabung
- Memutar kedua tabung pada sentrifus dengan kecepatan 1000 rpm selama 1 menit
- Mengamati reaksi pada tabung I & II sambil diresuspensi perlahan
Prinsip : tidak terjadi reaksi antigen-antibodi pada darah yang akan didonorkan dalam
tubuh resipien
Mayor = Eritrosit donor + serum resipien
Hasil :
Positif : terdapat aglutinasi / hemolisis (darah donor inkompatibel
untuk pasien)
Negatif : tidak ada aglutinasi / hemolisis ( darah donor kompatibel
untuk pasien)
Prinsip : tidak terjadi reaksi antigen-antibodi pada darah yang akan didonorkan dalam
tubuh resipien
15
- Apa tujuan kedua pemeriksaan di atas ?
deteksi reaksi antigen dan antibodi pada darah/serum resipien-donor
16