Mengenal Mesin CNC Dasar
Mengenal Mesin CNC Dasar
Mengenal Mesin CNC Dasar
erkembangan teknologi komputer saat ini telah mengalami kemajuan yang amat pesat. Dalam hal ini komputer telah diaplikasikan ke dalam alat-alat mesin perkakas di antaranya mesin bubut, mesin frais, mesin sekrap, mesin bor, dan lain-lain. Hasil perpaduan teknologi komputer dan teknologi mekanik inilah yang selanjutnya dinamakan CNC (Computer Numerically Controlled). Sistem pengoperasian CNC menggunakan program yang dikontrol langsung oleh komputer. Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem kerjanya adalah sinkronisasi antara komputer dan mekaniknya. ika dibandingkan dengan mesin perkakas kon!ensional yang setaraf dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian "accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi. Sehingga, di era modern seperti saat ini banyak industri-industri mulai meninggalkan mesin-mesin perkakas kon!ensional dan beralih menggunakan mesinmesin perkakas CNC. Secara garis besar pengertian mesin CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik "perintah gerakan yang menggunakan angka dan huruf#. Sebagai contoh$ apabila pada layar monitor mesin kita tulis M03 spindel utama mesin akan berputar dan apabila kita tulis M05, spindel utama mesin akan berhenti berputar. %esin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mesin CNC Two Axis atau yang lebih dikenal dengan mesin bubut (lathe machine) dan mesin CNC three axis atau yang lebih dikenal dengan mesin frais (milling machine).
%esin bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua sebagai berikut. &. %esin bubut CNC Training Unit (CNC TU). '. %esin bubut CNC Production Unit (CNC PU). (edua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi yang membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di lapangan. CNC TU dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan )PS (External Programing Sistem). %esin CNC jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan ringan dengan bahan yang relatif lunak. Sedangkan mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi massal. %esin ini dilengkapi dengan assesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal, dan sebagainya. *erakan mesin bubut CNC dikontrol oleh komputer, sehingga semua gerakan yang berjalan sesuai dengan program yang diberikan, keuntungan dari sistem ini adalah memungkinkan mesin untuk diperintah mengulang gerakan yang sama secara terus- menerus dengan tingkat ketelitian yang sama pula.
%esin bubut CNC +,-'- mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya mesin
bubut kon!ensional yaitu gerakan ke arah melintang dan hori.ontal dengan sistem koordinat sumbu / dan 0. Prinsip kerja mesin bubut CNC +,-'- juga sama dengan mesin bubut kon!ensional yaitu benda kerja yang dipasang pada cekam bergerak sedangkan alat potong diam. ,ntuk arah gerakan pada mesin bubut diberi lambang sebagai berikut. a. Sumbu / untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar. b. Sumbu 0 untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar. ,ntuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu mesin bubut CNC +,-'- dapat dilihat pada gambar ilustrasi di ba1ah ini.
". B"(i"n Me*"ni* 1) Motor utama %otor utama adalah motor penggerak cekam untuk memutar benda kerja. %otor ini adalah jenis motor arus searah2DC " irect Current# dengan kecepatan putaran yang !ariabel. -dapun data teknis motor utama sebagai berikut. a# enjang putaran 3445 6.444 rpm. b# Power !nput 744 1att. c# Power "utput 844 1att. 2) Eretan/support )retan adalah gerak persumbuan jalannya mesin. ,ntuk mesin bubut CNC +,-'- dibedakan menjadi dua bagian berikut. a# )retan memanjang "sumbu 0# dengan jarak lintasan 45844 mm. b# )retan melintang "Sumbu /# dengan jarak lintasan 4574 mm.
3) Step motor Step motor berfungsi untuk menggerakkan eretan, yaitu gerakan sumbu / dan gerakan sumbu 0. +iap-tiap eretan memiliki step motor sendiri-sendiri, adapun data teknis step motor sebagai berikut. a# umlah putaran :' langkah. b# %omen putar 4.7 Nm. c# (ecepatan gerakan$ 5 *erakan cepat maksimum :44 mm2menit. 5 *erakan operasi manual 75744 mm2menit. 5 *erakan operasi mesin CNC terprogram '56;; mm2menit.
4) Rumah alat potong (revolver/toolturret) <umah alat potong berfungsi sebagai penjepit alat potong pada saat proses pengerjaan benda kerja. -dapun alat yang dipergunakan disebut
re#ol#er atau toolturet, re#ol#er digerakkan oleh step motor sehingga bisa digerakkan secara manual maupun terprogram. Pada re#ol#er bisa dipasang enam alat potong sekaligus yang terbagi menjadi dua bagian berikut.
a# +iga tempat untuk jenis alat potong luar dengan ukuran &' = &' mm. %isal$ pahat kanan luar, pahat potong, pahat ulir, dan lain-lain. b# +iga tempat untuk jenis alat potong dalam dengan maksimum diameter > mm. %isal$ pahat kanan dalam, bor, center drill, pahat ulir dalam, dan lain-lain. 5) Cekam Cekam pada mesin bubut berfungsi untuk menjepit benda kerja pada saat proses penyayatan berlangsung. (ecepatan spindel mesin bubut ini diatur menggunakan transmisi sabuk. Pada sistem transmisi sabuk dibagi menjadi enam transmisi penggerak.
-dapun tingkatan sistem transmisi penggerak spindle utama mesin CNC +,-'-, bisa dilihat dari gambar ilustrasi berikut.
)nam tingkatan pulley penggerak tersebut memungkinkan untuk pengaturan berbagai putaran sumbu utama. Sabuk perantara pulley - dan pulley ? bersifat tetap dan tidak dapat diubah, sedangkan sabuk perantara pulley ? dengan pulley C dapat dirubah sesuai kecepatan putaran yang diinginkan, yaitu pada posisi ?C&, ?C', dan ?C8. 6) Meja mes n %eja mesin atau sliding %ed sangat mempengaruhi baik buruknya hasil pekerjaan menggunakan mesin bubut ini, hal ini dikarenakan gerakan memanjang eretan "gerakan sumbu 0# tertumpu pada kondisi sliding %ed ini. ika kondisi sliding %ed sudah aus atau cacat bisa dipastikan hasil pembubutan menggunakan mesin ini tidak akan maksimal, bahkan benda
kerja juga rusak. Hal ini juga berlaku pada mesin bubut kon!ensional.
!) "epala lepas (epala lepas berfungsi sebagai tempat pemasangan senter putar pada saat proses pembubutan benda kerja yang relatif panjang. Pada kepala lepas ini bisa dipasang pencekam bor, dengan diameter mata bor maksimum > mm. ,ntuk mata bor dengan diameter lebih dari > mm, ekor mata bor harus memenuhi syarat ketirusan %+&.
* 44$ *erak lurus cepat "tidak boleh menyayat# * 4&$ *erak lurus penyayatan * 4'$ *erak melengkung searah jarum jam "C@# * 48$ *erak melengkung berla1anan arah jarum jam "CC@# * 46$ *erak penyayatan "&eed# berhenti sesaat * '&$ ?aris blok sisipan yang dibuat dengan menekan tombol A dan 9NP * '7$ %emanggil program su% routine * ':$ Perintah meloncat ke nomor blok yang dituju * 88$ Pembuatan ulir tunggal * 36$ %ematikan arus step motor * 37$ Bperasi disket "menyimpan atau memanggil program# * :8$ Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal * :>$ Siklus pembuatan ulir * >&$ Siklus pengeboran langsung * >'$ Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat * >8$ Siklus pengeboran dengan penarikan tatal * >6$ Siklus pembubutan memanjang * >7$ Siklus pereameran * >3$ Siklus pembuatan alur * >>$ Siklus pembubutan melintang * >;$ Siklus pereameran dengan 1aktu diam sesaat * ;4$ Program absolut * ;&$ Program 9ncremental
% 44$ Program berhenti % 48$ Spindle "sumbu utama# berputar searah jarum jam "C@# % 47$ Putaran spindle berhenti % 43$ Perintah penggantian alat potong "tool# % &:$ Perintah kembali ke program utama % 84$ Program berakhir % ;;$ Penentuan parameter 9 dan (
3.
m2menit
Di mana$ 'c C (ecepatan potong "m2menit#. d C Diameter benda kerja "mm#. n C umlah putaran tiap menit. C 8,&6
Harga kecepatan potong dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya sebagai berikut. &# ?ahan benda kerja atau jenis material. '# Semakin tinggi kekuatan bahan yang dipotong, maka harga kecepatan potong semakin kecil. 8# enis alat potong "Tool#. 6# Semakin tinggi kekuatan alat potongnya semakin tinggi pula kecepatan potongnya. 7# ?esarnya kecepatan penyayatan2asutan. 3# Semakin besar jarak asutan, maka harga kecepatan potong semakin kecil. :# (edalaman penyayatan2pemotongan. ># Semakin tebal penyayatan, maka harga kecepatan potong semakin kecil. b. 2u)3"4 Put"r"n umlah putaran sumbu utama dapat ditentukan dengan menggunakan rumus$ nC
' &.444
c
Di mana$
put2menit
'c d n
C (ecepatan potong "m2menit#. C Diameter benda kerja "mm#. C umlah putaran tiap menit. C 8,&6
/.
e/ep"t"n Asut"n -sutan adalah pemotongan benda. -sutan sendiri dibedakan menjadi dua. &# -sutan dalam mm2putaran "& # '# -sutan dalam mm2menit "( # <umus dasar perhitungan asutan$ ( "mm2menit# C n " put2menit # = & " mm2put# Dari beberapa rumusan di atas, didapat suatu tabel perbandingan antara diameter benda kerja, kecepatan potong, dan putaran mesin.
#"be3 1&.1 Hubungan diameter benda kerja, kecepatan potong, dan putaran mesin
Di")eter ())) 7 3 : > ; &4 &' &6 &3 &> '4 '7 84 87 64 67 74 #/ ()5)enit) '4284264 '4284264 '4284264 '4284264 '4284264 '4284264 842642:4 642742:4 642742:4 642742:4 642742:4 642742:4 642742:4 642742:4 742:42&44 742:42&44 742:42&44 e/ep"t"n Put"r (put5)enit) &'742&;442'744 &4742&3442'&44 ;442&8442&>44 >442&'442&774 :442&4742&644 3742;742&'74 :>42&4742&''7 ;442&&742&774 :>42&4442&644 :442;442&'74 3'72>442&&44 74423742;44 6'727742:74 83426742374 64427:42>44 87427442:44 ''726742374
Contoh penggunaan tabel di atas, kita misalkan diameter benda kerja '4 mm, kecepatan potong "'c#C 64 mm, maka kecepatan putar "n# C 3'7 put2menit.
2) Meto$e '(solut -dalah suatu metode pemrograman di mana titik referensinya selalu tetap yaitu satu titik 2 tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran berikutnya. ,ntuk lebih jelasnya lihat gambar di ba1ah ini.
b.
B"4"s" Pe)r0(r")"n ?ahasa pemrograman adalah format perintah dalam satu blok dengan menggunakan kode huruf, angka, dan simbol. Di dalam mesin perkakas CNC terdapat perangkat komputer yang disebut dengan )achine Control Unit "%C,#. %C, ini berfungsi menterjemahkan bahasa kode ke dalam be'ntuk gerakan persumbuan sesuai bentuk benda kerja. (ode-kode bahasa dalam mesin perkakas CNC dikenal dengan kode * dan %, di mana kode-kode tersebut sudah distandarkan oleh 9SB atau badan 9nternasional lainnya. Dalam aplikasi kode huruf, angka, dan simbol pada mesin perkakas CNC bermacam-macam tergantung sistem kontrol dan tipe mesin yang dipakai, tetapi secara prinsip sama. Sehingga untuk pengoperasian mesin perkakas CNC dengan tipe yang berbeda tidak akan ada perbedaan yang berarti. %isal$ mesin perkakas CNC dengan sistem kontrol )%CB, kode-kodenya dimasukkan ke dalam standar D9N. Dengan bahasa kode ini dapat berfungsi sebagai media komunikasi antarmesin dan operator, yakni untuk memberikan operasi data kepada mesin untuk dipahami. ,ntuk memasukkan data program ke dalam memori mesin dapat dilakukan dengan keyboard atau perangkat lain "disket, kaset, dan melalui kabel <S-'8'#.
/. Siste) Persu)bu"n p"1" Mesin Bubut CNC%#$&A Sebelum mempelajari sistem penyusunan program terlebih dahulu harus memahami betul sistem persumbuan mesin bubut CNC-+,'-. 9lustrasi *ambar &'.'3 di ba1ah ini adalah skema eretan melintang dan eretan memanjang, di mana mesin dapat diperintah bergerak sesuai program.
Pada umumnya gerakan melintang mesin bubut adalah sumbu /, sedangkan gerakan memanjang mesin bubut adalah sumbu 0. 1. C0nt04 Pe)r0(r")"n ?erikut contoh pemrograman dengan metode absolut dan incremental. Program berikut adalah langkah &inishing pengerjaan suatu benda kerja. 1) Contoh program n&remental Pemrograman secara incremental adalah pemrograman dengan perhitungan yang didasarkan pada posisi nol berada, artinya gerakan tool berikutnya didasarkan pada posisi tool sebelumnya. ,ntuk lebih jelasnya
?uatlah susunan program proses &inishing dari gambar benda kerja di atasD
Susun"n Pr0(r") untu* ) n sh ng
N 44 4& 4' 48 46 47 43 4: 4> 4; G %48 44 4& 4& 4& 4& 4& 44 %47 %84 5>74 4 874 844 4 '44 4 4 5344 5&'44 4 &444 4 '>44 87 87 87 87 87 87 Dari S ke Dari - ke ? Dari ? ke C Dari C ke D Dari D ke ) Dari ) ke E Dari E ke S 7 8 9
eter"n("n 1"ri pr0(r") 1i "t"s: N 44$ %esin diperintahkan memutar spindle chuc* searah jarum jam "%48#. N 4&$ Pahat diperintahkan maju lurus tidak menyayat"*44, /5>74, 04# dari S ke -. N 4'$ Pahat diperintahkan menyayat lurus memanjang "*4&, /4, 05344, E 87# dari - ke ?. N 48$ Pahat diperintahkan menyayat tirus "*4&, /874, 05&'44, E 87# dari ? ke C. N 46$ Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus "*4&, /844, 04, E 87# dari C ke D. N 47$ Pahat diperintahkan menyayat lurus memanjang "*4&, /4, 0&444, E87# dari D ke ). N 43$ Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus "*4&,/'44, 04, E87# dari ) ke E. N 4:$ Pahat diperintahkan gerak cepat tidak menyayat "*44, /4, 0'>44# dari E kembali ke S. N 4>$ %esin diperintahkan untuk menghentikan putaran spindle utama "%47#. N 4;$ %esin diperintahkan selesai "%84#
2) Contoh program a(solut Penyusunan program absolut sistem penghitungannya didasarkan pada satu titik referensi. Nilai / adalah diameter benda kerja, sedangkan nilai 0 adalah jarak dari titik referensi ke arah memanjang. ,ntuk lebih jelasnya lihat
?uatlah susunan program proses &inishing dari gambar benda kerja di atasD
N 44 4& 4' 48 46 47 43 4: 4> 4; &4 G ;' %48 44 4& 4& 4& 4& 4& 44 %47 %84 7 '744 >44 >44 &744 '&44 '&44 '744 '744 8 4 4 5344 5&>44 5&>44 5'>44 5'>44 4 87 87 87 87 87 87 Dari S ke Dari - ke ? Dari ? ke C Dari C ke D Dari D ke ) Dari ) ke E Dari E ke S 9
eter"n("n 1"ri pr0(r") 1i 1ep"n: N 44$ 9nformasi disampaikan pada mesin bah1a posisi pahat pada diameter '7 mm dan tepat diujung benda "*;', /'744, 04#. N 4&$ %esin diperintahkan memutar spindle chuc* searah jarum jam "%48#. N 4'$ Pahat diperintahkan maju lurus tidak menyayat"*44, />44, 04# dari S ke -. N 48$ Pahat diperintahkan menyayat lurus memanjang "*4&, />44, 05344, E 87# dari - ke ?. N 46$ Pahat diperintahkan menyayat tirus "*4&, /&744, 05&>44, E 87# dari ? ke C. N 47$ Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus "*4&, /'&44, 05'>44, E 87# dari C ke D. N 43$ Pahat diperintahkan menyayat lurus memanjang "*4&, /'&44, 05&>44, E87# dari D ke ). N4:$ Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus "*4&, /'744, 05'>44, E87# dari ) ke E. N 4>$ Pahat diperintahkan gerak cepat tidak menyayat "*44, /'744, 04# dari E kembali ke S. N 4;$ %esin diperintahkan untuk menghentikan putaran spindle utama "%47#. N &4$ %esin diperintahkan selesai "%84#.
er!"
,ntuk melaksanakan eksekusi program-program CNC dengan penyayatan benda terlebih dahulu dilakukan setting pisau terhadap benda kerja. Setting dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut. ". Sett ng Ben1" er!" 1en("n Met01e %n&remental &# Pasang benda kerja pada cekam, kunci dengan kuat. '# Putar cekam dengan kecepatan yang sesuai dan yakinkan putaran sudah senter. 8# Setting terhadap sumbu / a# *erakkan pahat mendekati permukaan benda kerja dan atur
kecepatan penyayatan pelan-pelan. b# Sentuhkan ujung pahat pada permukaan benda kerja dan yakinkan ujung pahat sudah menyentuh permukaan benda kerja, "lihat gambar &'.84#.
Fihat harga / pada monitor, misal / C 57'4, hapus harga / dengan tombol , sehingga harga / menjadi nol "44#. c# Setting kedudukan pahat2tool terhadap sumbu / sudah selesai.
6#
Setting terhadap su)bu 8 a# ?ebaskan ujung pahat dari permukaan benda kerja dan gerakkan bebas pahat ke kanan mendekati permukaan samping kanan benda kerja. b# *erakkan ujung pahat mendekati permukaan sisi samping kanan benda kerja dengan kecepatan sayat pelan-pelan.
G")b"r 1&.31 Fangkah setting kedudukan tool terhadap sumbu 0 benda kerja
c# Sentuhkan pahat pada permukaan benda kerja dan yakinkan pahat sudah menyentuh permukaan benda kerja "lihat *ambar &'.8'#. Fihat harga 0 pada monitor, misal harga 0 C '74, hapus harga 0 dengan tombol , sehingga harga 0 C 44. d# *erakkan pahat ke kanan sesuai titik a1al penyayatan yang dikehendaki, misal harga 0 C &44 "&mm#, maka pahat digerakkan & mm, ke sebelah kanan titik referensi benda kerja, "lihat *ambar &'.88#. e# Setting kedudukan pahat2tool! terhadap sumbu 0 sudah selesai
G")b"r 1&.33 Setting akhir kedudukan tool terhadap sumbu 0 benda kerja
b. Sett ng Ben1" er!" 1en("n Met01e Abs03ut &# ,kurlah diameter benda kerja dan catat harga diameter, missal$ '' mm. '# Pasang benda kerja pada cekam, kunci dengan kuat. 8# Putar cekam dengan kecepatan yang sesuai dan yakinkan putaran sudah senter. 6# Setting terhadap sumbu /$ a# *erakkan pahat mendekati permukaan benda kerja, dan atur kecepatan penyayatan pelan-pelan. b# Sentuhkan ujung pahat pada permukaan benda kerja dan yakinkan pahat sudah menyentuh permukaan benda kerja, "lihat *ambar &'.86#. Fihat harga / pada monitor, misal / C 5:'4, hapus harga / dengan tombol , sehingga harga / menjadi nol "44#.
c# +ekan tombol dan tulis harga diameter benda kerja / C ''44, kemudian tekan . d# Setting kedudukan pahat2tool terhadap sumbu / sudah selesai. 7# Setting terhadap sumbu 0$ ,ntuk setting kedudukan tool terhadap sumbu 0, metode absolut caranya sama seperti setting kedudukan tool terhadap sumbu 0 pada metode incremental.
Susunlah program simulasi plotter "tanpa benda kerja# mengikuti alur gerakan --?-C-D-)-E--. Program plotter dibuat dengan metode -bsolut N G 7 8 9 ; dan 9ncremental. Met01e Abs03ut 44 ;' ''44 4
4& 4' 48 46 47 43 4: 4> %48 44 44 44 44 44 44 %84 344 344 &444 &>44 ''44 ''44 4 5>44 5>44 5'744 5'744 4
Met01e In/re)ent"3
N 44 4& 4' 48 46 47 43 4: G %48 44 44 44 44 44 44 %84 7 5344 44 '44 644 '44 44 8 4 5>44 44 5&:44 44 5'744 9 ;
0"3:
Susunlah program simulai plotter "tanpa benda kerja# mengikuti alur gerakan --?-C-D-)-E-*-H--. b. 9un(si G 01 Perintah atau fungsi dengan sandi * 4& adalah perintah gerakan lurus, menyayat. Penempatan fungsi ini pada kolom kedua, pada blok program. ,ntuk lebih jelasnya lihat gambar berikut.
N ... G 4& 7 ... 8 ... 9 ... ; ...
C0nt04:
Met01e Abs03ut
N 44 4& 4' 48 46 47 43 4: 4> 4; &4 && &' &8 &6 &7 G ;' %48 4& 4& 4& 44 4& 4& 4& 44 4& 4& 4& 44 % 47 % 84 7 '.'44 '.444 '.444 '.'44 '.'44 &.>44 &.>44 '.'44 '.'44 &.344 &.344 &.>44 '.'44 8 44 44 5'.744 5'.744 44 44 5'.744 5'.744 44 44 5&.744 5&.744 4 9 ;
87 87 87 87 87 87 87 87
S0"3: ?uatlah susunan program incremental dari gambar &'.8; di depanD /. 9un(si G -6 Perintah atau fungsi dengan sandi * >6 adalah perintah pembubutan siklus. Penempatan fungsi ini pada kolom kedua, pada blok program. ,ntuk lebih jelasnya lihat gambar berikut.
N ... G >6 7 ... 8 ... 9 ... ; ...
C0nt04:
Met01e Abs03ut
N 44 4& 4' 48 46 47 43 4: 4> 4; &4 && &' &8 &6 &7 &3 &: &> G ;' % 48 >6 44 >6 44 >6 44 44 4& 4& 4& 4& 4& 4& 4& 44 % 47 % 84 7 '.'44 &.344 &.344 &.'44 &.'44 344 344 644 344 344 &.'44 &.'44 &.344 &.344 '.'44 '.'44 8 44 5'.744 44 5&.744 44 5:44 &44 &44 5&44 5:44 5:44 5&.744 5&.744 5'.744 5'.744 44 9 ;
87 87 87
87 87 87 87 87 87 87
S0"3: ?uatlah susunan program incremental dari gambar &'.6& di atas. 1. 9un(si G 0& Perintah atau fungsi dengan sandi * 4' adalah perintah pembubutan radius2melengkung searah jarum jam "C@#. Penempatan fungsi ini pada kolom kedua, pada blok program. ,ntuk lebih jelasnya lihat gambar berikut.
N ... ... G 4' %;; 7 ... !... 8 ... +... 9 ... ... ; ... ...
%;; adalah penentuan parameter ! dan +. Parameter % adalah jarak titik start melengkung sampai ke titik pusat lengkungan, tegak lurus searah sumbu ,. Sedangkan parameter " adalah jarak titik start melengkung sampai ke titik pusat lengkungan, tegal lurus searah sumbu -. Perintah %;; ini dipergunakan apabila radius atau lengkungan yang akan dibuat mempunyai sudut lebih dari ;4G. -gar lebih jelas perhatikan contoh-contoh
berikut ini.
C0nt04: 1
Dari *ambar &'.68 di atas dapat diketahui bah1a besar$ ! C SC C $ C &7 +C4 %aka program melengkung dari S ke E sebagai berikut.
Met01e Abs03ut
N ... ... ... ... ... G ... 44 4' %;; ... 7 ... &.644 '.444 !$ &.744 ... 8 ... 44 5;44 +$ 4 ... ... 87 9 ... ;
Met01e In/re)ent"3
N ... ... ... ... G ... 4' %;; ... 7 ... 844 !$ &.744 ... 8 ... 5;44 +$ 4 ... ... 9 ... 87 ;
C0nt04: &
Dari *ambar &'.66 di atas dapat diketahui$ SC C EC C $ C &7 E. C "'4 5 &6#$' C 8 ! C .C C EC 5 E. C &7 5 8 C ' + C S. C ; %aka program gerakan melengkung dari S ke E sebagai berikut.
Met01e Abs03ut
N ... ... ... ... ... G ... 44 4' %;; ... 7 ... '.444 &.644 !$ &.'44 ... 8 ... 4 5;44 +$ ;44 ... ... 87 9 ... ;
Met01e In/re)ent"3
N ... ... ... ... G ... 4' %;; ... 7 ... 5844 !$ &.'44 ... 8 ... 5;44 +$ ;44 ... ... 9 ... 87 ;
C0nt04: 3
Dari *ambar &'.67 di atas diketahui $ C '3, + C '4 $ ' C &4 sehingga bisa kita hitung nilai ! dengan rumus pitagoras. !C !C !C "$ ' 7 + ' # '3
'
7 &4'
3:3 7 &44
adalah$
Met01e In/re)ent"3
N ... ... ... ... G 4' %;; 4' %;; 7 5'44 !$ '.644 '44 !$ '.644 8 5&.444 +$ &.444 5&.444 4 87 E ke 9 87 ; S ke E
S0"3:
?uat susunan program *4' dengan metode absolut dan incremental dari gambar &'.63 di atas. e. 9un(si G 03 Perintah atau fungsi dengan sandi *48 adalah perintah pembubutan radius2melengkung berla1anan arah jarum jam "CC@#. Penempatan fungsi ini pada kolom kedua, pada blok program. ,ntuk lebih jelasnya lihat gambar
berikut.
N ... ...
G 48 %;;
7 ... !...
8 ... +...
9 ... ...
; ... ...
%;; adalah penentuan parameter ! dan +. Parameter % adalah jarak titik start melengkung sampai ke titik pusat lengkungan, tegak lurus searah sumbu ,. Sedangkan parameter " adalah jarak titik start melengkung sampai ke titik pusat lengkungan, tegal lurus searah sumbu -. Pada mesin )%CB CNC +,-'-, gerakan perintah * 48 dengan nilai pergerakan ke arah , dan - sama bisa dijalankan tanpa menggunakan program %;;. Pada mesin jenis ini nilai ! dan + selalu incremental positif. C0nt04:
Dari *ambar &'.6> di atas dapat diketahui $ C &7, ! C &4. adi besarnya + dapat dihitung dengan rumus Pythagoras. +C "$ ' 7 + ' # + C &7' 7 &4' +C ''7 7 &44 + C &'7 + C &&,&> Susunan program gerakan dari S ke E ebagai berikut.
Met01e Abs03ut
N ... ... ... ... ... G ... 4& 48 %;; ... 7 ... &.444 &.>44 !$ &.444 ... 8 ... 4 57>& +$ &.&&> ... 87 ... 9 ... 87
Met01e In/re)ent"3
N ... ... G 48 %;; 7 644 !$ &44 8 57>& +$ &.&&> 9 87 87
...
...
...
...
...
S0"3:
<.
?uatlah susunan program absolut dan incremental dari gambar kerja di atas. 9un(si G 06 Eungsi dengan sandi *46 adalah perintah diam sesaat. -plikasi ini memerintahkan komputer untuk menghentikan &eeding beberapa saat, dengan kondisi spindle masih berputar. ,ntuk lebih jelasnya kita lihat simulasi blok programn *46 sebagai berikut.
N ... G 46 7 844 8 ... 9 ... ; ...
Pada kolom /, kolom tersebut diisi dengan angka tenggat 1aktu berhenti &eeding mesin. / C 844 dimaksudkan &eeding mesin berhenti selama 8 detik. (. 9un(si G &1 -plikasi * '& adalah aplikasi penyisipan satu blok program. -plikasi ini bisa dibentuk menggunakan tombol kombinasi . Setelah blok sisipan terbentuk, perintah * '& yang tercantum pada kolom *, bisa dihapus baru kemudian diisikan program sisipan. Febih jelas lihat ilustrasi berikut.
N ... ... N ... ... G 44 4& G 44 '& 7 ... ... 7 ... ... 8 ... ... 8 ... ... 9 ... ... 9 ... ... "hapus fungsi * '&, kemudian isi blok ini dengan program yang dikehendaki# "tekan A H INP#
...
4&
...
...
...
4. 9un(si G &5 Eungsi dengan sandi * '7 adalah perintah pemanggilan subprogram. Subprogram dipergunakan pada saat kita melakukan pekerjaan pengulangan dengan pola bidang yang sama dan sebangun. ?erikut ilustrasi blok program
N ...
G '7
; F 84
%aksud dari F 84 pada kolom H di atas adalah nomor blok subprogram yang akan dipanggil pada saat proses pengerjaan benda kerja. Subprogram yang dibuat selalu dalam bentuk incremental. -gar lebih jelas kita lihat contoh penggunaan aplikasi * '7 berikut ini. C0nt04:
F '4
87 87 87 87
S0"3: ?uat susunan program incremental dari *ambar &'.78 di atas. i. 9un(si G &, Eungsi * ': adalah aplikasi program melompat blok. -plikasi ini dikombinasikan dengan fungsi %43 yaitu aplikasi penggantian tool. -gar lebih jelas lihat ilustrasi dari fungsi * ': di ba1ah ini.
N ... 84 8& 8' ... 64 6& ... G ... ': %43 44 ... %43 44 ... &.'44 &.444 ... &.744 &.'44 5&44 &44 ... '44 5'44 ... ... + '4 7 ... 8 ... 9 ... ; ... F 64 + 4&
... ... ... ... G")b"r 1&.56 9lustrasi blok program * ':
!.
9un(si G -Eungsi * >> adalah aplikasi siklus program pembubutan melintang, penempatan fungsi * >> terletak pada kolom * blok program, untuk lebih jelasnya lihat gambar ilustrasi berikut ini.
N ... G >> 7 8 9 ;
Pada kolom / diisi dengan nilai diameter nominal benda kerja yang akan dituju, lebih jelasnya lihat contoh berikut ini. C0nt04:
Met01e Abs03ut
N 44 4& 4' 48 46 G ;' %48 >> %47 %84 &.444 5&.444 '7 &44 7 '.'44 8 &44 9 ;
Met01e In/re)ent"3
N 4& 4' 48 46 G %48 >> %47 %84 5344 5&.444 '7 &44 7 8 9 ;
S0"3:
Susunlah program fungsi *>> dari *ambar &'.7: di atas dengan metode incremental dan absolut. *. 9un(si G -3 Eungsi * >8 adalah aplikasi pemrograman pengeboran dengan penarikan tatal keluar. Pada kolom 0, diisi dengan nilai dalamnya pengeboran.
N ... G >8 7 ... 8 ... 9 ... ;
C0nt04:
dan incremental.
Met01e Abs03ut
N ... ... N ... ... G ... >8 G ... >8 7 ... 7 ... 8 ... 5&.>44 8 ... 5'.444 9 ... 87 9 ... 87
Met01e In/re)ent"3
3.
9un(si G -1 Eungsi * >& adalah aplikasi pemrograman pengeboran langsung. Pada kolom 0, diisi dengan nilai kedalaman pengeboran.
N ... G >& 7 ... 8 ... 9 ... ;
C0nt04:
?uatlah program pengeboran dari *ambar &'.3& dengan metode absolut dan incremental.
Met01e Abs03ut
N ... ... N ... ... G ... >& G ... >& 7 ... 7 ... 8 ... 5'.'44 8 ... 5'.644 9 ... 87 9 ... 87
Met01e In/re)ent"3
). 9un(si G -& * >' adalah aplikasi program pengeboran langsung, dengan pemberhentian sesaat di akhir pengeboran. Pada aplikasi ini kolom 0 diisi dengan dalamnya pengeboran.
N ... G >' 7 ... 8 ... 9 ... ;
C0nt04:
?uatlah program pengeboran dari *ambar &'.38 dengan metode absolut dan incremental.
Met01e Abs03ut
N ... ... N ... ... G ... >' G ... >' 7 ... 7 ... 8 ... 5'.'44 8 ... 5'.644 9 ... 87 9 ... 87
Met01e In/re)ent"3
n. 9un(si G -5 * >7 adalah aplikasi program siklus pereameran. $eamer bisa diartikan sebagai peluasan, yaitu peluasan lubang hasil pengeboran. Pereameran dilakukan karena pada saat pembuatan lubang, tidak ada ukuran mata bor yang cocok dengan diameter lubang yang akan dibuat. Pereameran juga berfungsi sebagai penghalus lubang yang sudah dibuat. Pada aplikasi ini kolom 0 diisi dengan nilai kedalaman pereameran.
N ... G >7 7 ... 8 ... 9 ... ;
C0nt04:
?uatlah susunan program pereameran dari *ambar &'.37 di atas dengan metode absolut dan incremental.
Met01e Abs03ut
N ... ... G ... >7 7 ... 8 ... 5'.'44 9 ... 87
Met01e In/re)ent"3
N ... ... G ... >7 7 ... 8 ... 5'.644 9 ... 87
0. 9un(si G -. Eungsi *>; adalah alikasi program penghalusan secara langsung, dengan tenggat 1aktu berhenti di akhir penghalusan. Pada aplikasi ini kolom 0 diisi dengan nilai kedalaman penghalusan.
N ... G >; 7 ... 8 ... 9 ... ;
C0nt04:
?uatlah susunan program penghalusan dari *ambar &'.3: di atas dengan metode absolut dan incremental.
Met01e Abs03ut
N ... ... G ... >; 7 ... 8 ... 5'.'44 9 ... 87
Met01e In/re)ent"3
N ... ... G ... >; 7 ... 8 ... 5'.644 9 ... 87
p. 9un(si M0+ %43 adalah fungsi penggantian alat pada %esin ?ubut CNC+,'-. Penggantian tool ini dilakukan pada saat kita melakukan pembubutan kompleks. Pada mesin CNC-+,'- hal ini bisa dilakukan langsung tanpa melepas pahat dan menggantinya satu demi satu karena mesin ini dilengkapi dengan re#ol#er. ?erikut adalah ilustrasi blok pemrograman penggantian alat pada mesin CNC-+,'-.
N ... G %43 7 ... 8 ... 9 ... ;
Pada aplikasi %43 ini kolom E diisi dengan sandi +, yaitu sandi perputaran re#ol#er terhadap pisau aktif untuk menentukan jenis pisau baru. (arena bentuk tool yang berbeda, setiap tool memiliki selisih jarak "jarak setting# terhadap benda kerja yang berbeda pula. (arena itu sebelum kita melakukan penggantian alat pada pembubutan kompleks, perlu dilakukan setting tiap tool terhadap benda kerja. -dapun langkah- langkahnya sebagai berikut. &# %enentukan urutan kerja alat potong. ,ntuk pengerjaan bubut kompleks seperti pada benda kerja. ,rutan tool2pisau yang dipergunakan adalah$ a# Pahat kanan luar b# Pahat potong c# Pahat ulir luar
'# %enentukan data alat potong. Penentuan data alat potong sangat penting karena dengan penentuan ini akan mempermudah pemrograman. Pada lembar data alat potong. Nantinya akan diisi dengan harga selisih terhadap sumbu 0 referensi. 8# %encari selisih panjang tiap-tiap alat potong. ,ntuk menentukan selisih panjang tiap tool diperlukan alat bantu optik. -lat bantu ini semacam lup tapi tidak dilengkapi dengan lensa pembalik sehingga bayangan yang dihasilkan berla1anan dengan kenyataannya. -dapun langkah setting masing-masing tool sebagai berikut. a# Pasang senter tetap pada cekam.
c# Dekatkan kedua ujung senter dan samakan ketinggiannya. d# %undurkan re#ol#er pasang alat optik pada meja mesin. e# Setel ketinggian plat ukur yang ada pada alat optik dengan ketinggian senter yang terpasang pada cekam. f# Periksa dan setting ketinggian semua tool yang telah dipasang pada alat potong terhadap plat ukur yang terpasang alat optik, "lihat *ambar &'. :&#. g# *erakkan pahat kanan luar sebagai pahat referensi, ke ba1ah alat optik sehingga ujung pahat kanan berada pada k1adran 99, dan menempel pada tool terhadap plat ukur. persilangan garis silang / dan 0. "*ambar &'.:' dan *ambar &'.:8#.
h# +ekan tombol D)F untuk menghapus nilai / dan 0, sehingga nilai / C 4 dan 0 C 4. i# %undurkan posisi re#ol#er dan putarlah re#ol#er untuk setting pisau yang kedua, posisikan tool tersebut pada persilangan sumbu / dan 0, setiap pensettingan catat selisih nilai sumbu / dan sumbu 0. j# Nilai selisih / dan 0, nantinya diisikan pada kolom / dan 0 setiap penggantian tool. k# ika posisi pahat kanan luar terletak pada k1adran 99 alat optik, pahat alur dan pahat ulir terletak pada k1adran yang berbeda. ?erikut gambar cerminan posisi pensettingan beberapa pahat.
l#
Pasang ketiga tool pada re#ol#er sesuai urutan penggunaan masingmasing tool, "*ambar &'.:3#.
C0nt04:
G")b"r 1&.,+ Pemasangan tool pada re#ol#er G")b"r 1&.,, Contoh gambar kerja simulasi %43
+4'
'7
844
+4'
(&44
&4
+4'
eter"n("n: B30* pr0(r") N0.%N&6 %aksud dari gerak G 00 pada blok N 4;, re#ol#er dijauhkan dari benda kerja sebelum proses penggantian tool. Sedangkan pada blok N &4, nilai 7 = >--, dan 8 = 1.150 adalah nilai selisih jarak setting pahat nomer ' terhadap pahat kanan luar. Pada kolom 9 blok program N &4, terisi #0&, adalah perintah gerak re#ol#er untuk berotasi sebanyak dua kali terhadap pahat kanan luar, untuk diganti pahat alur. Setelah penggantian tool selesai, pahat alur didekatkan dengan bagian yang akan dibuat alur, blok program N &8 adalah proses siklus pengaluran. Setelah siklus pengaluran selesai, putaran spindle utama dihentikan untuk proses penggantian alat. Pada proses penggantian pahat ulir, langkah-langkahnya sama dengan proses penggantian pahat alur. Pada siklus penguliran, yaitu blok N&;, pada kolom 9 terisi 100, (&44 adalah kisar dari ulir yang dibuat, sedangkan pada kolom ; = 10, maksudnya tinggi ulir luar dibuat dalam sepuluh kali langkah penyayatan. ?lok N'&-'6 adalah proses penggantian pahat ulir luar kembali ke pahat kanan luar. S0"3: ?uat susunan program incremental dari *ambar &'.:: di atas. ?. 9un(si G ,Eungsi *:> adalah aplikasi pemrograman siklus pembuatan ulir. ?erikut ilustrasi blok pemrograman siklus penguliran pada mesin CNC +,-'-.
N ... G :> 7 ... 8 ... 9 ... ;
Pada aplikasi * :> pada kolom ( merupakan kolom nilai kisar ulir yang akan dibuat. Sebelum kita mempelajari lebih jauh tentang siklus penguliran dengan menggunakan aplikasi * :>, kita pelajari lagi tentang dasar-dasar perhitungan penguliran.
#"be3 1&.& Hubungan kisar ulir dengan putaran mesin
is"r $3ir ())) 4,4'54,7 4,75& &5&,7 &,75' '58 856 Put"r"n (Rp)) ;74 744 8'4 '74 &:4 &'4
?erdasarkan standar 9SB ketentuan ulir yang benar sebagai berikut. &# +inggi ulir luar "h#$ 0,+136.P '# +inggi ulir dalam "h#$ 0,5613.P
Met01e In/re)ent"3
N 44 4& 4' 48 46 47 43 4: 4> 4; &4 && &' G %43 %48 >6 44 4& 4& 4& 4& 4& 4& 44 %47 %43 5&:' 5>6 +4' 5844 5644 4 &44 4 5&44 4 644 644 5&.>44 4 5&44 5&44 5&.444 5&44 5744 4 3.>44 87 87 87 &44 7 4 8 4 9 +44
%48 44 :> 44 %47 %43 44 %84 4 5644 4 57.444 +46 5374 5&&' 374 57.444 5&.644 7.444 (&44
S0"3:
Susunlah simulasi program * :> dari *ambar &'.>4 di atas dengan metode absolut dan incremental. r. 9un(si G -+ Eungsi * >3 adalah aplikasi pemrograman siklus pembubutan alur. ?erikut adalah ilustrasi blok pemrograman siklus pengaluran pada mesin CNC-+,'-.
N ... G >3 7 ... 8 ... 9 ... ;
Pada pemrograman siklus pengaluran ini, kolom H diisi dengan lebar pahat, sedangkan kolom / diisi dengan diameter akhir yang akan dituju. Fihat contoh berikut ini. C0nt04:
Dari *ambar &'.>' di atas buatlah simulasi pemrograman dengan metode absolut.
Met01e Abs03ut
N 44 4& 4' 48 46 47 43 4: 4> 4; &4 && &' &8 &6 &7 &3 &: &> &; '4 '& '' G ;' %43 %48 >6 44 %47 %43 %48 44 '7 44 '7 44 '7 44 %47 %43 44 %84 ;& >3 ;4 %&: 5:'7 5644 87 844 4 '.'44 4 &44 +46 8.444 7.444 '.'44 5'.444 '.'44 5&.'44 '.'44 5644 5'4: 58>> &.>44 8.444 5'.:44 7.444 87 &44 7 '.'44 44 8 &44 44 +44 9
+ugas$ ?uatlah simulasi pemrograman siklus pengaluran dari *ambar &'.>' dengan metode incremental. S0"3:
Dari *ambar &'.>8 di atas buatlah simulasi pemrograman dengan metode absolut dan incremental.
-dapun data teknis motor utama adalah$ a# enjang putaran 34456.444 rpm b# Po1er !nput 744 @att c# Po1er "utput 844 @att '# )retan )retan merupakan gerak persumbuan jalannya mesin. Pada mesin 8 aJis, mesin ini mempunyai dua fungsi gerakan kerja, yaitu gerakan kerja posisi !ertikal dan gerakan kerja pada posisi hori.ontal, adapun yang dimaksud dengan gerakan kerja tersebut adalah$ a# Posisi !ertikal "&# )retan memanjang sumbu / "4-&;;,; mm# "'# )retan melintang sumbu I "4-;;.;; mm# "8# )retan !ertikal sumbu 0 "4-&;;.;;mm#
b# Posisi hori.ontal "&# )retan memanjang sumbu 0 "4-&;;,; mm# "'# )retan melintang sumbu / "4-;;.;; mm# "8# )retan !ertikal sumbu I "4-&;;.;;mm# 8# Step motor Step motor berfungsi untuk menggerakkan eretan, yaitu gerakan sumbu / dan gerakan sumbu 0. +iap-tiap eretan memiliki step motor sendirisendiri, adapun data teknis step motor sebagai berikut. a# umlah putaran :' langkah. b# %omen putar 4.7 Nm. c# (ecepatan gerakan$ 5 *erakan cepat maksimum :44 mm2menit. 5 *erakan operasi manual 75744 mm2menit. 5 *erakan operasi mesin CNC terprogram '56;; mm2menit.
G")b"r 1&..0 Poros berulir dengan bantalan G")b"r 1&.-. Step motor
6# <umah alat potong <umah alat potong digunakan untuk menjepit tool holder "alat potong# pada saat proses pengerjaan benda kerja. Sumber putaran rumah alat
potong dihasilkan dari motor utama, dengan kecepatan putaran 8445 '44 <P%.
Pada mesin jenis training unit rumah alat potong hanya memungkinkan memegang satu alat, berbeda dengan jenis producrion unit yang dilengkapi alat semacam re#ol#er, sehingga memungkinkan untuk memba1a lebih dari satu tool holder. 7# Penjepit alat potong Penjepit alat potong atau tool holder pada %esin Erais adalah penjepit manual, alat ini digunakan untuk menjepit pisau pada saat penyayatan benda kerja. ?entuk penjepit ini biasanya disesuaikan dengan bentuk rumah alat potong. Di bagian dalam tool holder dilengkapi sebuah alat bantu pen- cekaman.
-lat bantu tersebut berfungsi untuk memperkuat pencekaman dari tool holder. -lat bantu tersebut dinamakan collet. Collet terbuat dari bahan logam, di mana diame terlubang pada collet sesuai dengan besarnya diameter pisau.
3# <agum <agum pada mesin CNC +,-8berfungsi untuk menjepit benda kerja pada saat proses penyayatan. <agum pada mesin ini dilengkapi dengan sebuah stopper. <agum bisa diganti sesuai kebutuhan. <agum pada mesin ini dioperasikan secara manual.
G")b"r 1&..3 <agum
+)
9un(si G, M,
01e A3"r)
* 44 $ *erak lurus cepat " tidak boleh menyayat# * 4& $ *erak lurus penyayatan * 4' $ *erak melengkung searah jarum jam "C@# * 48 $ *erak melengkung berla1anan arah arum jam "CC@# * 46 $ *erak penyayatan "feed# berhenti sesaat * '& $ ?aris blok sisipan yang dibuat dengan menekan tombol A dan 9NP * '7 $ %emanggil program subroutine * ': $ Perintah meloncat ke nomor blok yang dituju * 36 $ %ematikan arus step motor. * 37 $ Bperasi disket "menyimpan atau memanggil program# * :8 $ Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal * >& $ Siklus pengeboran langsung * >' $ Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat * >8 $ Siklus pengeboran dengan penarikan tatal * >7 $ Siklus pereameran * >; $ Siklus pereameran sampai batas ukuranyang ditentukan * ;4 $ Program absolut * ;& $ Program 9ncremental * ;' $ Penetapan posisi pahat secara absolute
% % % % % % %
44 $ Program berhenti 48 $ Spindel2sumbu utama berputar searah jarum jam "C@# 47 $ Putaran spindel berhenti 43 $ Perintah penggantian alat potong "tool# &: $ Perintah kembali ke program utama 84 $ Program berakhir ;; $ Penentuan parameter 9 dan (
- 44 $ (esalahan perintah pada fungsi * atau % - 4& $ (esalahan perintah pada fungsi *4' dan *48 - 4' $ (esalahan pada nilai / - 48 $ (esalahan pada niilai E - 46 $ (esalahan pada nilai 0 - 47 $ (urang perintah %84 - 43 $ (urang perintah %48 - 4: $ +idak ada arti - 4> $ Pita habis pada penyipanan ke kaset - 4; $ Program tidak ditemukan pada disket - &4 $ Disket diprotek - && $ Salah memuat disket - &' $ Salah pengecekan - &8 $ Salah satuan mm atau inch dalam pemuatan - &6 $ Salah posisi kepala frais - &7 $ Nilai I salah - &3 $ +idak ada nilai radius pisau frais - &: $ Salah sub program - &> $ alannya kompensasi radius pisau frais lebih dari Nol
3.
".
eter"n("n: 's $ kecepatan potong dalam m2menit d $ diameter pisau dalam mm S $ kecepatan putar spindel dalam rpm $ 8,&6 Eaktor-faktor yang mempengaruhi harga kecepatan potong. &# ?ahan benda kerja2material Semakin tinggi kekuatan bahan yang dipotong maka harga kecepatan potongnya semakin kecil. '# enis alat potong Semakin tinggi kekuatan alat potongnya maka harga kecepatan potongnya semakin besar. 8# ?esarnya kecepatan penyayatan2asutan Semakin besar jarak asutan maka kecepatan potongnya semakin kecil. 6# (edalaman penyayatan2pemotongan Semakin tebal penyayatan maka harga kecepatan potongnya semakin kecil. b. 2u)3"4 Put"r"n
ika harga kecepatan potong benda kerja diketahui maka jumlah putaran sumbu utama dapat dihitung dengan ketentuan$
nC /.
e/ep"t"n Asut"n (9) Secara teoritis kecepatan asutan bisa dihitung dengan rumus$ ( C n = &pt = -n eter"n("n: n $ jumlah putaran dalam put2menit &pt $ feed per teeth dalam mm -n $ jumlah gigi pisau C0nt04:
Diketahui pisau HSS Shell Endmill K 64 mm dengan jumlah gigi 3 buah, dipergunakan menyayat besi St 83 kecepatan potong '7 m2menit, kecepatan pergigi "fpt# 4,4' mm. Ditanyakan$
nC
&;;,466 put2menit
7# Sentuhkan pisau kearah sumbu @ 7 pada sisi luar benda kerja dengan menggerakkan pelan-pelan kearah benda kerja, setelah pisau menyentuh benda kerja pada monitor akan tertayang nilai harga 7, misal$ 7 = &01. hapus nilai harga 7 dengan tombol DEL, sehingga nilai harga 7 = 00. +ekan tombol INP dan tulis -744, kemudian tekan INP maka pada monitor nilai harga 7 = %500. Nilai 7 = 500= radius pisau frais 7 mm. nilai minus 7 menunjukkan arah. %aka setting terhadap sumbu 7 sudah selesai. "Fihat *ambar &'.&4'# b. Setting pisau terhadap benda kerja pada sumbu I Pisau masih tetap pada posisi di atas, bebaskan pisau terhadap benda kerja dan geser ke arah sumbu >A, kemudian gerakkan pisau ke kanan ke arah sumbu @ 7. &# Sentuhkan pisau ke arah sumbu HI pada setelah sisi luar benda kerja dengan menggerakkan
pelan-pelan ke arah benda kerja, setelah pisau menyentuh benda kerja pada monitor akan tertayang nilai harga A, misal$ A = 1.100.
'# Hapus nilai harga A dengan tombol DEL, sehingga nilai harga A = 00. +ekan tombol INP dan tulis >500, kemudian tekan INP maka pada monitor nilai harga A = >500. Nilai A = 500 C radius pisau frais 7 mm, maka setting terhadap sumbu A sudah selesai. c. Setting pisau terhadap benda kerja pada sumbu 0 Pisau masih tetap pada posisi di atas, bebaskan pisau terhadap benda kerja dan gerakan naik ke arah sumbu @8. &# *erakkan pisau ke arah sumbu @A sehingga pisau berada di atas permukaan benda kerja. '# +urunkan pisau perlahan-lahan ke arah permukaan benda kerja "sumbu > 8#, setelah pisau menyentuh benda kerla pada monitor akan tertayang nilai harga 8, misalnya$ 8 = >.+6 hapus nilai harga 8 dengan tombol DEL, sehingga nilai harga 8 = 00. 8# *erakkan pisau naik ke arah sumbu @8 = 1.&00, sesuai ketinggian posisi a1al pisau.
G")b"r 1&.10- Setting tool terhadap sumbu 0
6# *eser pisau ke arah sumbu 7 = >1.500 dan ke arah sumbu A = 0 maka langkah setting pisau terhadap benda kerja selesai dan program siap dieksekusi dengan pelayanan CNC.
". 9un(si G 00 Eungsi * 44 adalah aplikasi perintah gerak cepat tanpa menyayat, aplikasi ini biasanya digunakan untuk memposisikan pisau. ?erikut simulasi blok * 44.
N ... G 44 7 A 8 9
eter"n("n: N $ Nomor blok * $ (olom input fungsi atau perintah / $ *erak memanjang I $ *erak melintang 0 $ *erak pisau "!ertikal# E $ (ecepatan langkah penyayatan C0nt04:
Dari gambar kerja di atas diketahui$ Diameter pisau $ &4 mm Posisi Sumbu / $ 5&4 mm Posisi Sumbu I $ 5&4 mm Posisi Sumbu 0 $ '4 mm. ?uatlah susunan program plotter dengan metode absolut dan incremental.
Met01e Abs03ut
N 44 4& 4' 48 46 47 43 4: 4> 4; &4 && &' &8 &6 &7 G ;' %48 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 %47 %84 5&.444 5&.444 7.444 7.444 44 44 44 44 '.744 '.744 '.744 5&.444 44 44 44 7.444 7.444 44 44 '.744 '744 7.444 7.444 5&.444 '.444 44 44 44 44 44 '.444 44 44 44 '.444 '.444 7 5&.444 A 5&.444 8 '.444 9 ;
eter"n("n (er"*"n: N 44 $ Eungsi * ;' menunjukan program absolut N 4& $ Spindle utama berputar N 4' $ Pisau didekatkan pada titk 4 sumbu I N 48 $ Pisau diturunkan pada titik 4 Sumbu 0 N 46 $ Proses plotter pisau bergerak dari titik - ke titik ? N 47 $ Proses plotter pisau bergerak dari titik ke titik C N 43 $ Proses plotter pisau bergerak dari titik C ke titik D N 4: $ Proses plotter pisau bergerak dari titik D ke titik - N 4> $ di +itik - pisau dinaikkan H'4 mm, sumbu 0 N 4; $ Dari titik - pisau dipindah ke titik ) N &4 $ Di +itik ) pisau diturunkan pada titik 4 sumbu 0 N && $ Proses plotter dari titik ) ke titik E N &' $ Proses plotter dari titik E ke titik * N &8 $ Di titik * pisau dinaikkan H'4mm, dari titik 4 sumbu 0 N &6 $ Pahat dikembalikan di posisi a1al /-&.444, I&.444 N &7 $ Spindle dimatikan N &3 $ Program selesai
#u("s: Dari gambar di atas buatlah simulasi plotter beserta keterangan gerakannya. S0"3 : ?uatlah susunan program plotter dengan metode absolut dan incremental. Pisau yang digunakan berdiameter &4 mm.
b. 9un(si G 01 Eungsi * 4& adalah aplikasi perintah gerak lurus menyayat, berikut adalah simulasi blok * 4&.
N ... G 4& 7 A 8 9
C0nt04:
?uatlah program absolut dan incremental dari gambar di atas. Diameter pisau yang digunakan &4 mm.
Met01e Abs03ut
N 44 4& 4' 48 46 47 43 4: 4> G ;' %48 44 44 4& 4& 4& 4& 44 5&.444 5&.444 7.444 7.444 44 44 44 44 44 44 7.444 7.444 44 44 &.444 5&44 5&44 5&44 5&44 5&44 '.444 7 5&.444 A 5&.444 8 &444 9 ;
4; &4 &&
44 %47 %84
5&.444
5&.444
'.444
#u("s $ ?uat susunan program dari *ambar &'.&&3 dengan metode 9ncremental.
S0"3: ?uatlah susunan program absolut dan incremental dari *ambar &'.&&7, usahakan meminimalisir penggunaan blok program. Diameter pisau yang digunakan &4 mm. /. 9un(si G 0& Eungsi * 4' adalah gerakan interpolasi searah jarum jam atau dengan kata lain fungsi ini digunakan untuk membuat cekungan. ?erikut adalah ilustrasi blok * 4'.
N ... G 4' %;; 9 ( 7 A 8 9
1. 9un(si G 03 Eungsi * 48 adalah gerakan interpolasi searah jarum jam atau dengan kata lain fungsi ini digunakan untuk membuat suatu pola radius. ?erikut ilustrasi blok * 48.
N ... G 48 %;; 9 ( 7 A 8 9
,ntuk aplikasi * 48, jika radius yang akan dibuat mempunyai sudut kurang dari ;4G, memerlukan fungsi tambahan %;;, sama halnya dengan aplikasi * 4'. ?erikut contoh penggunaan aplikasi * 4' dan * 48.
Dari *ambar &'.&&> buatlah susunan program dengan metode absolut. Diameter pisau yang digunakan &4 mm.
Met01e Abs03ut
N 44 4& 4' 48 46 47 43 4: 4> &4 && &' &8 G ;' %48 44 44 4& 48 4& 4' 4& 44 44 %47 %84 5&.444 5&.444 &.744 '.744 '.744 8.744 7.744 7.744 5&.444 44 744 744 &.744 8.744 6.744 7.444 7.444 5&.444 &.444 5&44 5&44 5&44 5&44 5&44 5&44 &.444 &.444 7 5&.444 A 5&.444 8 &.444 9 ;
#u("s: Dari *ambar &'.&&> buatlah pemrograman dengan sistem incremental. S0"3:
#u("s: Dari *ambar &'.&&; buatlah pemrograman dengan sistem incremental dan absolut. Diameter pisau yang digunakan &4 mm. Pe)r0(r")"n 1en("n G0& 1"n G03 !i*" (er"*"n )e3in(*"r *ur"n( 1"ri .0B Eungsi %;; dipergunakan jika radius yang akan dibuat mempunyai sudut kurang dari ;4G. Dari ilustrasi di atas, yang dimaksud I adalah jarak titik a1al melingkar sampai ke titik pusat radius searah sumbu /, sedangkan yang dimaskud dengan 2 adalah jarak titik a1al melingkar sampai ke titik pusat radius searah sumbu I dan yang dimaksud dengan adalah jarak titik a1al melingkar sampai ke titik pusat radius searah sumbu 0. Pemograman ini dilaksanakan dalam dua balok tetapi merupakan satu gerakan penyayatan. Harga I dan 2 dalam pemograman ini adalah inkrimental dan dapat bernilai negatif dan positif. ?erikut ini salah satu penggunaan aplikasi * 4', *48, %;;.
Diameter pisau yang digunakan 7 mm. (edalaman penyayatan &,7 mm. Posisi a1al pisau$ Sumbu / $ 5&4 mm Sumbu I $ 5&4 mm Sumbu 0 $ H&4 mm S0"3: ?uatlah susunan program dengan metode absolut dan incremental.
e. 9un(si G 06 Eungsi dengan sandi * 46 adalah perintah diam sesaat. -plikasi ini memerintahkan komputer untuk menghentikan &eeding beberapa saat, dengan kondisi spindle masih berputar. ,ntuk lebih jelasnya kita lihat simulasi blok programn * 46 sebagai berikut.
N ... G 46 7 844 A 8 9
Pada kolom /, kolom tersebut diisi dengan angka tenggat 1aktu berhenti &eeding mesin. / C 844 dimaksudkan &eeding mesin berhenti selama 8 detik. <. 9un(si G &1 -plikasi * '& adalah aplikasi penyisipan satu blok program, aplikasi ini bisa dibentuk menggunakan tombol kombinasi . Setelah blok sisipan terbentuk, perintah * '& yang tercantum pada kolom *, bisa dihapus baru kemudian diisikan program sisipan. Febih jelas lihat ilustrasi berikut.
N '4 '& N '4 '& G 44 4& G 44 '& 7 ... ... 7 ... ... 8 ... ... 8 ... ... 9 ... ... 9 ... ... "hapus fungsi * '&, kemudian isi blok ini dengan program yang dikehendaki# "tekan A H INP#
''
4&
(. 9un(si G &5 1"n M 1, Pada pekerjaan frais banyak ditemukan bentuk-bentuk pengerjaan yang sama dalam satu benda kerja, sehingga di dalam pembuatan bentuk-bentuk tersebut memerlukan pemrograman tersendiri. Pemrograman itu menggunakan program subrutin. (egunaan program subrutin$ &# ,ntuk membuat bentuk yang sama. '# ,ntuk membuat bentuk sesuai kontur. Pada pemrograman subrutin terdiri dari program utama dan program subprogram2subrutin. ?iasanya program subrutin dibuat dalam blok tersendiri dan terpisah dengan program utama dengan metode incremental. Eormat pemanggilan pemrograman subprogram2subrutin.
N '4 '& G '7 44 7 ... ... A ... ... 8 ... ... 9 F 84
%aksud dari F 84 pada kolom 9 di atas adalah nomor blok subprogram yang akan dipanggil pada saat proses pengerjaan benda kerja. Subprogram yang dibuat selalu dalam bentuk incremental. -gar lebih jelas kita lihat contoh penggunaan aplikasi * '7 berikut ini.
#u("s 1: ?uatlah susunan program dari gambar di atas dengan metode absolut.
N 44 4& 4' 48 46 47 43 4: 4> 4; &4 && &' &8 &6 &7 &3 A 84 8& 8' 88 86 G ;' %48 44 44 '7 44 44 '7 44 44 * '7 44 44 '7 44 %47 %84 A ;& 4& 4& 44 ;4 44 '.444 44 44 44 44 5&44 44 &.&44 34 A A A A A 5&.444 5&.444 &.444 '.444 '.444 3'7 3'7 &.444 44 F 84 &.444 &.444 &.>:7 &.>:7 &.444 44 F 84 '.444 '.444 8.&'7 8.&'7 &.444 44 F 84 &.444 &.444 6.8:7 6.8:7 &.444 44 F 84 7 5&.444 A 5&.444 8 &444 9
87
%&:
#u("s &: ?uatlah susunan program * '7 dengan pedoman *ambar &'.&'6 buat dengan metode incremental. S0"3:
4. 9un(si G &, Eungsi * ': adalah aplikasi program melompat blok. -plikasi ini dikombinasikan dengan fungsi %43 yaitu aplikasi penggantian tool. -gar lebih jelas lihat ilustrasi dari fungsi * ': di ba1ah ini.
N ... 84 8& 8' ... 64 6& ... G ... ': %43 44 ... %43 44 ... D&.444 &.444 ... D'.444 &.'44 ... D'44 &44 ... S'44 5'44 ... ... ... ... 44 ... +4& 44 7 ... A ... 8 ... 9 ... F 64 +4&
Dari *ambar &'.&'3 di atas terlihat bah1a blok program N 8& hingga N 8; dile1ati "s*ip), program berikutnya langsung menuju blok program N 64.
,.
Dalam pemrograman fungsi-fungsi * terdahulu, jalannya pisau selalu pada titik pusat pisau. Pekerjaan yang ber!ariasi dapat dilaksanakan dengan penambahan dan pengurangan radius pisau, perhitungan pada pengurangan dan penambahan radius dapat diambil alih oleh mesin dengan informasi yang sesuai. Eungsi-sungsi yang dipergunakan dalam radius kompensasi adalah * 64, * 67, * 63, * 6:, dan * 6>. Sebelum pemrograman dengan fungsi * 67, * 63, * 6:, dan
/. 9un(si G 6+ Eungsi * 63 adalah fungsi pengurangan radius pada kontur bagian luar. Perintah ini hanya berlaku untuk arah gerakan sumbu / dan I. ?ila perintah ini diaktifkan pisau akan bergerak ke arah sumbu / atau sumbu I, dengan jarak sesuai perintah program dikurangi radius pisau.
?erikut salah satu penerapannya. Diameter pisau yang digunakan &4 mm.
N ... 8& 8' 88 64 6& ... G ... %43 63 44 64 %84 ... &.'44 ... 5'44 ... ... ... /6.444 I44 044 7 ... D744 A ... S&.'44 8 ... 44 9 ... +4&
1.
9un(si G 6, Eungsi * 6: adalah penambahan radius pisau dua kali pada kontur bagian luar. Perintah ini hanya berlaku untuk arah gerakan sumbu / dan I. ?ila perintah ini diaktifkan pisau akan bergerak ke arah sumbu / atau sumbu I, dengan jarak sesuai perintah program ditambah dua kali radius pisau. ?erikut salah satu contoh penerapannya. C0nt04: Pisau yang digunakan berdiameter &4 mm.
68 66 67 63 6: 6>
56.444 44 5'.>44
44 58.444 5&.744
44 44 44
74 74
e.
9un(si G 6Eungsi * 6> adalah pengurangan radius pisau pada kontur bagian dalam. Perintah ini hanya berlaku untuk arah gerakan sumbu / dan I. ?ila perintah ini diaktifkan pisau akan bergerak ke arah sumbu / atau sumbu I, dengan jarak sesuai perintah program ditambah dua kali radius pisau. ?erikut salah satu contoh penerapannya. C0nt04: Pisau yang digunakan berdiameter &4 mm.
<.
9un(si M0+ Eungsi %43 digunakan untuk membuat benda kerja yang menggunakan lebih dari satu alat potong, misalnya dengan pisau frais "slot endmill, shell endmill, bor#, dan lain-lain. Sebelum membuat program harus diketahui terlebih dahulu tentang data alat potong "jenis alat potong, diameter alat potong, posisi alat potong yang satu dengan yang lainnya, dan selisih panjang alat potong#. ?erikut ini ilustrasi blok program fungsi %43.
N ... G %43 7 D A S 8 ... 9 ... ...
Sebelum melakukan pemrograman penggantian alat terlebih dahulu kita menyiapkan hal-hal sebagai berikut. &# %enentukan urutan kerja alat potong %enentukan urutan kerja alat potong adalah urutan langkah-langkah proses penyayatan pada benda kerja yang dikerjakan sesuai hasil analisa gambar. Sebagai ilustrasi dapat dilihat pada gambar di ba1ah. Shell end mill adalah tool yang dipergunakan untuk mengefrais mula, yaitu proses mengefrais untuk meratakan suatu bidang.
Slot end mill digunakan untuk membuat alur 9, pada benda kerja.
+ Slot )nd %ill pisau frais jenis ini dipergunakan untuk mem- buat alur +.
'# %enentukan data alat potong Data alat potong yang dimaksud di sini adalah data tentang nama alat potong, diameter alat potong, kecepatan penyayatan, dan lain-lain. ,ntuk mempermudah pemrograman maka dibuatkan lembar data seperti di ba1ah.
2enis *ool d DC ( t S H.
d '
8#
Cara memasukkan data alat potong. a# -lat potong diletakkan pada kolom sesuai urutan kerja alat potong. b# Data alat potong dimasukkan pada kolom yang sesuai$ d C diameter alat potong2pisau "mm# D C radius pisau "mm# E C kecepatan penyayatan pisau "mm2menit# t C kedalaman penyayatan maksimal "mm# S C jumlah putar "<pm# H. C harga selisih panjang alat potong "mm# %encari selisih panjang alat potong ,ntuk mencari selisih panjang pada masing-masing alat potong terlebih dahulu alat potong diukur. Pengukuran di sini dapat dilakukan dengan cara mengoperasikan semua alat potong pada permukaan referensi atau menyentuhkan ujung alat potong2pisau pada alat dial indikator. Fangkah-langkah mencari selisih panjang alat potong2pisau dengan cara menyentuhkan pisau pada permukaan referensi. a# ?enda kerja dijepit pada ragum sebagai permukaan referensi. b# Pisau nomer & "+4& C Shell end mill K 64 mm# dipasang pada rumah alat potong. c# Putar saklar pada posisi & "spindel berputar#, gerakkan pisau ke ba1ah sampai menyentuh permukaan benda kerja. d# Pada monitor akan tertayang harga 0M misal C 5&.646, tekan tombol D)F maka harga 0 C 4. Pisau nomer & sebagai referensi untuk mencari selisih panjang masing-masing pisau. e# Harga 0 C 4 dimasukkan pada lembar data alat potong kolom &, yakni +4& pada baris H. C 4. f# Pisau nomer & dilepas kemudian pisau nomer ' "+4' C Slot end mill K &4# dipasang. g# Penggoresan ke permukaan benda kerja dapat dilakukan sesuai dengan langkah-langkah sebelumnya, pada monitor akan tertayang harga 0 C 5'44 maka selisih harga 0 terhadap pisau nomer & dimasukkan pada lembar data kolom ' baris H. C 5'44. h# Dengan cara yang sama untuk pisau berikutnya dapat digoreskan seperti di atas, kemudian selisih panjang masing-masing pisau
dimasukkan pada lembar data. C"t"t"n: 5 ,ntuk penggoresan pisau pada permukaan benda kerja pisau harus berputar.
i#
,ntuk menyentuhkan ujung pisau pada sensor dial indikator pisau harus diam. Setelah setting untuk masing-masing alat potong maka hasil selisih panjangnya dimasukkan pada lembar data untuk mempermudah dalam pembuatan program CNC.
2enis *ool d DC ( t S H.
d '
Pisau nomer & Shell end mill K 64 mm dipakai untuk penyayatan permukaan. Pisau nomer ' Slot end mill K &4 mm dipakai untuk penyayatan alur tepi.
N 4& 4' 48 46 47 43 4: 4> 4; &4 && &' &8 G %48 %43 44 44 4& 44 4& %47 44 %43 %48 44 44 5>44 5>44 44 44 6.444 5'44 5'.'44 D C 744 8.744 6.444 +4' S C &.'74 5&.646 D C '.444 5'.'44 5'.'44 :.'44 :.'44 5'.'44 S C '44 &.744 &.744 &.744 8.744 8.744 44 &.444 5:7 5:7 5:7 5:7 74 74 +4& 7 A 8 9
&6
4&
7.444
44
5'44
:7
:7 :7 :7
+4&
eter"n("n: Pergantian tool terjadi pada blok nomor N4', N&4, dan N''. ,ntuk pemrograman dengan lebih dari satu alat potong, posisi pisau ke & harus dikembalikan pada posisi a1al program. Penulisan program untuk kembali ke a1al program biasanya ditulis sebelum blok %84. Fihat contoh di atasD (. 9un(si G ,&
N ... ... G %43 :' 7 D A S 8 ... 9 ...
Eungsi * :' adalah siklus pengefraisan kantong segi empat (poc*et milling cycle), berikut ini adalah contoh pembuatan kantong dengan mesin CNC +,8-. Pemrograman fungsi * :' dengan metode absolut. ,kuran kantong terhadap sumbu / dan sumbu I dihitung dengan cara sebagai berikut. &. +itik a1al penempatan pisau terhadap sumbu / H ukuran panjang kantong / C "&.:44 H '.344#. '. +itik a1al penempatan pisau terhadap sumbu I H ukuran panjang kantong I C "&.744 H 8.444#
9 "F#"+#
+4&
:7
4. 9un(si G ,3 -dalah Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal. Pengeboran dengan perintah * :8 dilaksanakan dengan cara bertahap, yakni setiap ' mm bor bergerak maju secara otomatis kemudian akan berhenti dan bergerak mundur 4.' mm untuk memutus tatal. Selanjutnya dengan cara yang sama bor akan bergerak maju sampai batas yang ditentukan dan kembali ke posisi a1al dengan gerakan yang cepat.
N ... G :8 7 A 8 9
Met01e Abs03ut
N ... G :8 7 A 8 5&.>44 9 87
Met01e In/re)ent"3
N ... G >& 7 A 8 5'.444 9 87
i.
9un(si G -1 Eungsi * >& adalah aplikasi pemrograman pengeboran langsung. Pada kolom 0, diisi dengan nilai kedalaman pengeboran.
N ... G >& 7 A 8 9 87
Met01e Abs03ut
N ... G >& 7 A 8 5'.'44 9 87
Met01e In/re)ent"3
N ... G >& 7 A 8 5'.644 9 87
!.
9un(si G -& Eungsi * >' adalah siklus pengeboran langsung dengan berhenti sesaat.
N ... G >' 7 A 8 9 87
Pengeboran dengan * >' dilaksanakan secara langsung sesuai batas ukuran yang ditentukan dan akan berhenti sesaat "7 detik# pada akhir batas pengeboran. +ujuannya untuk memutuskan tatal pemotongan bor tersebut kemudian bor akan kembali pada posisi a1al dengan gerakan cepat.
Met01e Abs03ut
N ... G >' 7 A 8 5'.'44 9 87
Met01e In/re)ent"3
N ... G >' 7 A 8 5'.644 9 87
*. 9un(si G -3 Eungsi * >8 adalah siklus pengeboran dengan penarikan tatal. Pengeboran dengan * >8 dilaksanakan secara bertahap, yakni setiap kedalaman pengeboran 3 mm maka bor akan ditarik kembali pada posisi a1al dengan gerakan cepat. %ata bor bergerak maju sedalam 7.7 mm kemudian meneruskan pengeboran berikutnya sedalam 3 mm sampai batas kedalaman yang ditentukan. +ujuan pengeboran dengan * >8 jika lubang yang dibuat dalam, dan tatal tidak keluar dengan semestinya. ?erikut adalah simulasi blok program * >8.
N ... G >8 7 A 8 9 87
Met01e Abs03ut
N ... G >8 7 A 8 5'.'44 9 87
Met01e In/re)ent"3
N ... G >8 7 A 8 5'.644 9 87
3.
9un(si G -5 Eungsi * >7 adalah siklus perintah untuk melaksanakan pereameran sampai batas ukuran kedalaman yang ditentukan dan pisau akan kembali pada posisi a1al. Perintah *>7 adalah gabungan dari dua perintah * 4&. $eamer adalah proses peluasan dan penghalusan lubang hingga tingkat kekasaran N3.
N ... G >7 7 A 8 9 87
Met01e Abs03ut
N ... G >7 7 A 8 5'.'44 9 87
Met01e In/re)ent"3
N ... G >7 7 A 8 5'.644 9 87
). 9un(si G -. Eungsi *>; adalah perintah untuk melaksanakan pereameran sampai batas ukuran yang ditentukan, pada akhir batas kedalaman pisau akan berhenti sesaat "7 detik#. Selanjutnya pisau akan kembali pada posisi a1al dengan gerakan * 4&.
N ... G >7 7 A 8 9 87
Met01e Abs03ut
N ... G >; 7 A 8 5'.'44 9 87
Met01e In/re)ent"3
N ... G >; 7 A 8 5'.644 9 87