Pengantar Interaksi Obat: Drug Interaction

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 21

DRUG INTERACTION

Pengantar Interaksi Obat

apt. Ririn Lispita W., M.Si.Med.


Definisi
• Interaksi obat merupakan efek suatu obat yang
disebabkan bila dua obat atau lebih berinteraksi dan
dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap
pengobatan dan hasilnya berupa peningkatan atau
penurunan efek yang dapat mempengaruhi outcome
terapi pasien (Tatro, 2006)

Tatro D., 2006, Drug Interaction Facts TM, editor: David S.


Tatro, Facts and Comparisons, St. Louis, Missouri.
interaksi obat dapat terjadi minimal melibatkan 2 jenis
obat, yaitu :
a. Obat obyek, yaitu obat yang aksinya atau efeknya
dipengaruhi atau diubah oleh obat lain.
b. Obat presipitan, yaitu obat yang mempengaruhi atau
mengubah aksi atau efek obat lain.
Epidemiologi interaksi obat
• The Boston Collaborative Drug Surveillance
Program :
4,3 % pasien mengalami ADR,
6,5 %-nya terkait dengan interaksi obat
• Havard Medical Practice Study : 2% pasien
mengalami ADR akibat interaksi obat
• Di Australia: 4,4 % ADR karena interaksi obat
• Di Swedia : 1,9% insidensi interaksi obat
Table 1
Conditions that Place Patients at High Risk for Drug
Interactions

High risk associated with the severity of disease state being treated
    Aplastic anemia
    Asthma
    Cardiac arrhythmia
    Critical care/intensive care patients
    Diabetes
    Epilepsy
    Hepatic disease
    Hypothyroid

High risk associated with drug interaction potential of related therapy


    Autoimmune disorders
    Cardiovascular disease
    Gastrointestinal disease
    Infection
    Psychiatric disorders
    Respiratory disorders
    Seizure disorders
Table 2
Drugs With Narrow Therapeutic Index
Aminoglycoside antibiotics
    (gentamicin, tobramycin)
Anticoagulants (warfarin, heparins)
Aspirin
Carbamazepine
Conjugated estrogens
Cyclosporine
Digoxin
Esterified estrogens
Hypoglycemic agents
Levothyroxine sodium
Lithium
Phenytoin
Procainamide
Quinidine sulfate/gluconate
Theophylline
Tricyclic antidepressants
Valproic acid
Table 3
Effects of Food on Drugs
Drugs    Effect(s) of Food*
Acetaminophen, aspirin, digoxin    Decreased/delayed drug absorption
ACE inhibitors (captopril and moexipril)    Significant decrease in serum drug levels
Fluoroquinolones (ciprofloxacin, levofloxacin, Avoid taking with antacids (esp. magnesium and
ofloxacin, trovafloxacin),  Tetracycline   aluminum types) and iron products; significantly
decreased drug absorption
Didanosine or ddI Food in general and acidic foods/juices
significantly decrease drug absorption
Saquinavir, griseofulvin, itraconazole,  lovastatin, Food, especially high-fat meals, improves drug
spironolactone  absorption; take with food, or within two hours of a
meal
Famotidine    Decreased/delayed drug absorption
Ketoconazole     Acidic foods/juices and sodas (e.g., cola)
significantly increase drug absorption
Iron, levodopa, penicillins (most), tetracycline, High-carbohydrate meals decrease drug
erythromycin   absorption

*When the increased or decreased absorption effects of food are undesirable, take drug on an empty stomach,
either one hour before or two hours after meals.
Tipe IO
Menurut Hussar (2007) tipe interaksi obat-obat dibedakan
menjadi 3 macam, yaitu:
a.Duplikasi yaitu ketika dua obat yang sama efeknya diberikan,
efek samping mungkin dapat meningkat.
b.Opposition yaitu ketika dua obat dengan aksi berlawanan
diberikan bersamaan dapat berinteraksi, akibatnya menurunkan
efektivitas obat salah satu atau keduanya.
c.Alteration yaitu ketika suatu obat mungkin dirubah melalui
absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi oleh obat lain.

Hussar. D. A . 2007. Drug Interaction: Factor affecting respon, www.merck.


com/mmke/see.02/ch.O 13/ch.O 13c.html.
Mekanisme interaksi obat
1. Interaksi farmasetik
2. Interaksi farmakokinetik
3. Interaksi farmakodinamik
• Menurut Stockley et al (2008) kemungkinan efek yang
dapat terjadi pada interaksi farmakodinamik antara lain :
1) Sinergisme atau penambahan efek satu atau lebih obat.
2) Efek antagonisme satu atau lebih obat.
3) Penggantian efek satu atau lebih obat.

Stockley, I.H., 2008, Stockley’s Drug Interaction, Eighth Edition,


Pharmaceutical Press, London.
Pertanggung-jawaban dalam kejadian
interaksi obat
• Jika pasien mengalami adverse effect akibat interaksi obat dari obat yang
diberikan oleh dokter dan diperoleh dari farmasis, siapa yang salah ?
• Jika ada kejadian yang diderita pasien akibat adanya interaksi obat yang
mestinya dapat dihindari , apakah seorang farmasis bertanggung-jawab?
• Jika farmasis mengetahui atau seharusnya tahu adanya interaksi obat
potensial yang mungkin life-treathening tapi kemudian gagal untuk
memperingatkan pasien atau dokter tentang hal tersebut, apakah farmasis
bisa dimintai pertanggung-jawaban ?
• Apakah skrining dan monitoring thd kejadian interaksi obat perlu dijadikan
standar pelayanan farmasi ?
Konsensus di Amerika:
• Pendidikan farmasi di US hrs mengajarkan ttg aspek interaksi
obat : deteksi, insidensi dan signifikansi, tipe interaksi obat,
mekanismenya, dan peran farmasis dlm memantau terapi, baik
untuk mengatasi atau menghindari interaksi obat
• Asosiasi farmasis di USA sudah memproklamirkan bhw peran
farmasis dalam pharm care adalah maximize patient outcomes
• OBRA (UU) menentukan bahwa farmasis bertanggungjawab
untuk meminimalkan adverse reactions, termasuk interaksi
obat
lanjutan
• Studi menunjukkan bhw dokter kurang begitu paham
tentang interaksi obat (skor mhs farmasi tk V jauh lebih
tinggi daripada mhs kedokteran th yang sama dalam
14 items kuesioner ttg interaksi obat)

How about you ?


Dengan demikian disimpulkan….
• Skrining tentang interaksi obat merupakan salah
satu standar pelayanan farmasi
• Farmasis dapat dimintai pertanggung-jawaban jika
gagal memenuhi standar hingga terjadi adverse
reaction akibat interaksi obat
Bagaimana peran farmasis dalam penatalaksanaan
interaksi obat ?
• Banyak kejadian interaksi obat yang sebenarnya dapat
dihindari dan ditangani dengan baik jika farmasis
mengambil tindakan yang tepat dan dilakukan pada waktu
yang tepat
• Cara yang paling berhasil adalah dengan memantau terapi
dan memberikan konseling pada pasien mengenai cara
menggunakan obat dengan benar
Apa saja seharusnya isi konseling
pada pasien ?
1) Sampaikanlah pada farmasis dan dokter Anda tentang apa saja obat yang
Anda minum, meliputi obat resep, obat bebas, jamu, suplemen, vitamin, dll.
2) Gunakanlah obat yang hanya diresepkan khusus untuk Anda
3) Obat harus diminum/digunakan secara tepat untuk menjamin keamanan dan
efektivitasnya
4) Kecuali diinstruksikan lain, minumlah obat dalam keadaan perut kosong,
untuk mencapai onset yang lebih cepat
5) Jika obat tidak boleh digunakan bersama makan, maka minumlah obat satu
jam sebelum atau 2 jam setelah makan
lanjutan
6) Minumlah obat dengan segelas air
7) Hindari penggunaan alkohol selama minum obat
8) Hindari konsumsi coklat dan minuman yang mengandung kafein
(kopi, teh, cola), dan
9) Jika Anda punya pertanyaan tentang obat, atau Anda
mengalami gangguan akibat penggunaan obat, segera
konsultasikan dengan farmasis atau dokter. Farmasis dapat
menyampaikan ke dokter untuk menentukan pengobatan yang
lebih baik untuk Anda.
Penatalaksanaan
• Perlu dilakukan pemantauan secara simultan dan prospektif mengenai pasien,
penyakit, dan terapinya dengan parameter tertentu, dan kaitkan dengan hasil lab
• Interaksi obat biasanya terjadi beberapa hari setelah digunakan bersama-sama 
amati
• Jika ada dua atau lebih obat yang diketahui berpotensi tinggi untuk berinteraksi 
lakukan pemantauan ketat  jika terjadi gejala akibat interaksi  sampaikan ke
dokter
• Kemungkinan tindakan: distop, disesuaikan dosis, diatur cara pemakaiannya
Contoh kasus
• Di apotek
Seorang wanita datang ke apotek Anda, untuk
menebus resep antibiotik rifampisin 1 x sehari selama
1 bulan. Selain itu ia membeli pil KB untuk
kontrasepsi.

- Adakah interaksi obat yang potensial terjadi?


- Informasi apa yang akan disampaikan kepada pasien ?
• Di RS
Pasien DS(50 th), mendapatkan obat:
- glibenklamid
- co-trimoksasol
Interaksi obat potensial yang terjadi  efek
hipoglikemik meningkat

Apakah yang akan Anda lakukan jika menjumpai


kasus ini ?
Thank you

You might also like