Human Trafficking Dalam Al-Qur'ân
Human Trafficking Dalam Al-Qur'ân
Human Trafficking Dalam Al-Qur'ân
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora
Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir
Oleh:
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora
Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir
Oleh:
Disetujui Pembimbing
SKRIPSI
Hari : Senin
Tanggal : 05 Desember 2022
Tim Penguji
Ketua Sekretaris
Anggota :
Menyetujui
Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora
iii
iv
MOTTO
1
Al-Qur‟an dan Terjemhnya, (Kudus: Menara Kudus 2017), 290.
iv
v
PERSEMBAHAN
Segenap rasa syukur dan kasih sayang yang telah Allah swt. curahkan, saya
Amiin.
v
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah swt. Yang telah memberikah rahmat,
hidayah, taufiq dan nikmat-Nya, sehingga penelitian ini bisa terselesaikan dengan
lancar. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad saw. Sang pembawa risalah berupa agama Islam bagi seluruh umat
Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam skripsi ini, namun berkat
dukungan do‟a, ikhtiar penulis, dan bimbingan dari pihak terkait sehingga skripsi
1. Bapak Prof Dr. H. Babun Suharto, S. E., M.M., selaku rektor Universitas
2. Bapak Prof Dr. M Khusna Amal, S. Ag., M. SI. selaku Dekan Fakultas
Siddiq Jember.
3. Bapak H. Mawardi Abdullah,Lc., M.A. selaku Ketua Program Studi Ilmu Al-
4. Ibu Hj. Ibanah Suhrowardiyah SM, M.A. selaku dosen pembimbing yang
vi
vii
5. Segenap dosen dan karyawan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad
selama proses belajar, baik dari ilmu maupun pelayanan yang diberikan.
kekurangan dalam penyusuan penelitian ini. Kritik dan saran yang sangata
skripsi ini berguna sebagai tambahan ilmu pengetahuan serta dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak khususnya bagi mahasiswa Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir.
Penulis
vii
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember tahun 2021.
viiI
ix
ABSTRAK
Kata Kunci: Human Trafficking, Komparatif, Tafsir At-T{abary dan Tafsir Al-Munîr.
ix
x
DAFTAR ISI
MOTTO ..................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ...................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................. ix
C. Tujuan Penelitian....................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian..................................................................... 9
x
xi
A. Kesimpulan................................................................................ 81
B. Saran .......................................................................................... 82
BIODATA PENULIS
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
kemuliaan individu setiap mukmin di hadapan Allah itu tinggi atau mulia
ayat 70 :
juga sudah terpapar jelas pada Pancasila, yaitu pada sila kedua yang berbunyi
manusia dengan sesamanya (Hablum min an-nâs). Dalam sila ini mengajarkan
2
Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 290.
1
2
manuisa yang sopan santun, humanis, baik dalam tindakan maupun ucapan.
Jika kita sebagai manusia menolak semangat untuk menjunjung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan yang terkandung dalam sila kedua dari Pancasila, berarti
kita sendiri secara tidak langsung menolak untuk berhubungan baik dengan
sesama manusia secara beradab dan berakhlak. Konsekuensi yang didapat jika
menolak berhubungan baik secara baik dengan sesama manusia sebutan yang
pas bagi kita adalah manusia yang tak bermoral, barbar dan biadab.3
kemanusiaan yang terjadi baik di dunia maya atau yang di kenal dengan sosial
media maupun nyata. Salah satu perbuatan yang sering terjadi di dunia maya
pembunuhan, dan yang sudah tidak asing lagi adalah human trafficking atau
3
Husnul Khotimah, Penerapan Pancasila Perspektif Islam, (Jurnal Tahdzib Akhlaq, Vol.
2, No. 4, 2020), h. 92.
3
perempun tidak ada gunanya dan tidak ada harganya sama sekali. Zaman
dahulu perempuan diperjual belikan untuk dijadikan budak dan pelacur, hal itu
tidak ada bedanya dengan zaman sekarang di mana kejahatan ini telah tertata
menjalar luas hingga diberbagai negara. Adapun motif utama pada era
karena tidak jarang mereka rela menjual anak bahkan diri sendiri untuk
mencari penghidupan.6
hak asasi manusia, berbagai modus yang tidak lazim sering digunakan untuk
tampil sebagai model atau pengisi acara hiburan. Beberapa faktor yang
semakin hari semakin menipis, pernikahan yang masih terlalu dini dan masih
kerap terjadi. Mereka semua itu rentan menjadi korban penipuan dan diperjual
manusia tidak ada, dalam hukum islam human trafficking bisa disebut dengan
perbudakan. Akan tetapi praktik perbudakan yang sesuai dengan syariat islam
kawasan Asia Tenggara yang menjadi salah satu titik aktivitas untuk
Saudi. Filipina, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, dari sekian banyak negara
perdagangan manusia terbanyak yang berasal dari Indonesia. Dari tahun 2013
in Persons Report yang dibuat oleh United Nations Office on Drugs and
yang ada dalam suatu negara. Indonesia sendiri mendapat tier atau ranking 2
perdagangan manusia dalam negara tersebut sudah bagus, dan sudah sesuai
dengan standarisasi yang telah dijelaskan oleh protokol Palermo tetapi masih
bawah permukaan jauh lebih besar daripada yag terlihat di permukaan. Kasus
ini mencuat sejak tahun 1993 dan paling ramai pada tahun 2000, tercadatat
perempuan.8
bertambah dan tidak pernah berhenti. Beberapa upaya yang telah dilakukan
7
Pricillia Monique, Vita Amalia Puspamawarni, Buruh Migran dan Human Trafficking:
Studi Tentang Peningkatan Perdagangan Manusia dari Indonesia ke Malaysia (Jurnal
Transformasi Global, Vol. 7 No. 1, 2020), 75
8
Rusdaya Basri, Human Trafficking dan Solusinya Dalam Pespektif Hukum Islam
(Jurnal Hukum Diktum, Vol 10, No. 1, Januari 2012), 88
6
per tahun yang terjadi di Indonesia dan terus bertambah setiap satu detik. Pada
yang terjadi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, kurang lebih sekitar 82 persen
korban merupakan wanita yang telah bekerja di sektor informal, baik yang
ketika bekerja sebagai anak buah kapal. Sepanjang tahun 2016 hingga pada
jumlah 4.062 kasus dan setiap tahun cenderung semakin bertambah, meskipun
pada dua tahun terakhir mengalami penurunan kasus dengan perincian sebagai
berikut: 1377 kasus pada tahun 2016, 1.838 kasus pada tahun 2017, 1079
kasus pada tahun 2018, dan pada tahun 2019 dengan jumlah 732 kasus.9
meningkat dengan jumlah 154 kasus yang mana mayoritas menjadi korban
Covid-19 kasus tindak pidana perdagangan orang tidak menurun dan semakin
9
Edwardus Iwantri Goma, Manusia Yang Dijadikan Komoditas: Fenomena Human
Trafficking di Provinsi Nusa Tenggara Timur, (Jurnal Populasi, Vol. 28, No. 1, 2020), 35.
10
Bilal Ramadhan, “Kasus Perdagangan Orang di Indonesia Naik Pada 2020”. Republika,
April 08, 2021, https://www.republika.co.id/berita/qr7v1l330/kasus-perdagangan-orang-di-
indonesia-naik-pada-2020. Diakses pada 08 Januari 2022
7
untuk Migrasi (IOM) mencapai 70 korban yang terdiri dari 38 perempuan dan
11
2 laki-laki. Jika kita amati lagi human trafficking merupakan jual beli yang
ada sejak zaman dahulu penulis tertarik dan ingin mengkaji lebih dalam lagi
adalah Q.S An-Nûr [24]: 33 dan Q.S Yûsûf [12]: 20. Ayat-ayat yang telah
komersial.
11
Anita Permata Dewi, “IOM Indonesia: 2021 Korban TPPO Disominasi Perempuan”.
Antaranews, Desember 03, 2021, https://www.antaranews.com/berita/2562969/iom-indonesia-
2021-korban-tppo-didominasi-perempuan. Diakses pada 08 Januari 2022
8
penulis berfokus pada dua mufassir yang berbeda zaman yaitu: mufassir
zaman klasik Tafsir At-T{abary dan mufassir zaman modern Tafsir Al-Munîr fî
kitab tafsir yang beda zaman, karena untuk melihat perbedaan dan persamaan
kitab induk dari metode tafsir bil ma‟tsur dan bercorak fiqhi. Sedangkan kitab
menggunakan dua metode sekaligus yaitu tafsir bil ma‟tsur dan bil ra‟yi juga
bercorak fiqhi dan adabi ijtima‟i. Melihat corak kedua kitab tersebut yang
Maka dari itu penulis mengangkat judul penelitian ini adalah : Human
Tafsir Al-Munîr.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penlitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
b. Bagi pembaca
E. Definisi Istilah
1. Human trafficking
pasal 1
F. Sistematika Penulisan
Agar penelitian ini menjadi rapi dan terarah seperti yang diharapkan
dua bahasan, yaitu yang pertama penelitian terdahulu yang berisi tantang
beberapa penelitian yang telah dilakukan dan memiliki tema yang sama.
Kemudian yang kedua membahas tentang kajian teori yang berisi teori yang
terdapat jenis dan pendekatan, sumber data, teknik pengumpulan dan teknik
ayat yang membahas human trafficking, biografi dua mufassir, penafsiran dua
seluruh pembahasan yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya serta saran-
13
Alfitra, Tindak Pidana Perdagangan Manusia, (Jawa Barat: Raih Asa Sukses 2022), 7.
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
adalah:
1. Skripsi yang ditulis oleh Dewi Wardatus Saadah, Mahasiswi Prodi Ilmu
Al-Qur‟an dan Tafsir Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta 2021, dengan Judul
untuk memaknai human trafficking, antara lain: „abd, amat, raqabah, dan
malakat aimanukum, akan tetapi lebih menjelaskan pada maksud dari tiap-
tiap ayat disertai dengan dalil, keterangan hadits dan pendapat yang kuat.
13
14
tema yang sama yaitu human trafficking. Tetapi dalam penelitian ini
menggunakan Tafsir An-Nur dan ayat yang dibahas juga cukup banyak,
diantaranya yaitu: Q.S Al-Baqarah [2]: 195, Q.S An-Nisâ‟ [4]: 92, Q.S
Yûsûf [12]: 9-10, Q.S An-Nûr [24]: 33, Q.S Asy-Syurâ [42]: 42, Q.S Al-
Hujurât [49]: 13, dan Q.S Al-Balad [90]: 11-13. Dan penelitian ini
penelitian ini hanya membahas dua ayat saja yaitu: Q.S Yûsûf [12]: 19-20
2. Skripsi yang ditulis oleh Nurul Fitri Mahasiswi Prodi Ilmu Al-Qur‟an dan
Adapun cara pembebasan budak atau cara agar budak bisa dibebaskan
14
Dewi Wardatus Saadah, Human Trafficking Dalam Perspektif Tafsir Al-Qur‟anul
Majin An-Nur Karya Hasbi Ash-Shiddieqy, (Skripsi Prodi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir Institut Ilmu
Al-Qur‟an 2021).
15
dengan cara budak tersebut diberi harta yang mana dengan menggunakan
Qur‟an.
3. Skripsi yang ditulis oleh Safrizal Mahasiswa Fakultas Syari‟ah dan Hukum
trafficking menurut hukum positif dan hukum islam. Dalam penelitian ini
15
Nurul Fitri, Perbudakan Menurut Sayyid Qutb Dalam Tafsir Fi Zilalil Al-Qur‟an,
(Skripsi Prodi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir UIN Ar-Raniry Darusslam Banda Aceh 2018).
16
positif itu bersifat khusus dan terperinci dan hukum islam kewenangan
tindak pidana human trafficking dan hukum Islam hukum yang ditentukan
hukum.
4. Skripsi yang ditulis oleh Mariyah Ulfa Mahsiswi Jurusan Hukum Pidana
persamaan hukum pidana Islam dan hukum tindak pidana positif terhadap
hukum pidana positif sudah jelas, yaitu pidana penjara 3 tahun sampai
16
Safrizal, HUKUM TINDAK PIDANA HUMAN TRAFFICKING (Studi Perbandingan
Hukum Positif Dan Hukum Islam), (Skripsi UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh 2017).
17
maksimal seumur hidup, pidana denda 120 juta sampai 800 juta, dan
5. Skripsi yang ditulis oleh Jullul Wara Mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur‟an dan
Analisis Terkait Penafsiran Surat An-Nûr, [24]: 33 dan Surat Yûsûf, [12]:
terhadap surat an-Nûr [24]: 33 dan surat Yûsûf [12]: 20 beserta kaitannya
kata al-Bigha‟ yang berarti pelacuran atau perzinaan dan pada surat Yusuf,
Mustofa al-Maraghi.18
17
Mariyah Ulfa, TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DALAM
PERSPEKTIF HUKUM PIDANA POSITF DAN HUKUM PIDANA ISLAM, (Skripsi UIN
Walisongo Semarang 2018).
18
Jullul Wara, “TRAFFICKING DALAM AL-QUR‟AN (Studi Analisis Terkait
Penafsiran Surat An-Nur, 24:33 dan Surat Yusuf, 12:20), (Skripsi UIN Sunan Ampel Suabaya
2016).
18
masalah human trafficking dan ayat al-Qur‟ân yang akan dibahas juga
tafsir yaitu, Tafsir Ibnu Katsîr karya Ibnu Katsîr, Tafsir Al-Misbah karya
Maraghi.
Table 2.1
Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu
perbandingan
lain tetapi tidak berbentuk studi komparatif. Oleh karena itu, penulis
komparatif.
20
B. Kajian Teori
terkenal dengan agama yang tidak mengenal suku, ras, sistem kasta,
manusia pada saat itu merupakan suatau hal yang lumrah dilakukan.
19
Nurhamid, Kiprah Nabi Muhammad Memberantas Perdagangan Manusia, (Raheema:
Jurnal Studi Anak dan Gender, Vol. 4, No. 1, 2017), 75.
21
dimiliki oleh raja sebagi bentuk dari kesetiaan. Sebagian selir berasal
dari putri Bangsawan dan sebagian yang lain berasal dari masyarakat
Juga bentuk perdagangan orang berupa kerja rodi dan menjual anak
20
Nurhamid, 76.
21
R. Eriska Ginalita Dwi Putri, Perdagangan Manusia Dalam Sudut Pandang Islam,
(Journal Of Islamic Law Studies, Sharia Journal, Vol. 2, No. 1, 2019), 53.
22
1) Kemiskinan
tetapi juga kekuasaan sosial yang mereka pegang juga lebih kecil
dan sedikit juga akses bagi mereka untuk mendapat bantuan dang
22
R. Eriska Ginalita Dwi Putri, 54.
23
bahwa faktor kemiskinan bukan salah satu faktor yang ikut andil
pihak berwenang.23
23
Ruth Rosenberg, Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesia, (Jakarta: USAID,
2003), 25.
24
setempat.24
3) Pernikahan Dini
24
Ruth Rosenberg, Perdagangan Perempuan dan Anak Di Indonesia, 26.
25
yang masih belia yang membuat mereka tidak siap untuk hidup
madiri.25
setidaknya harus ada tiga (3) unsur pokok sehingga tindakan tersebut
25
Ruth Rosenberg, Perdagangan Perempuan dan Anak Di Indonesia, 28.
26
Ruth Rosenberg, Perdagangan Perempuan dan Anak Di Indonesia, 29.
26
tujuan.
1) Proses
2) Cara
3) Tujuan
eksploitasi meliputi:
eksplotasi seksual.
d) Penghambaan.
manusia.27
Tabel 2.2
Alternatif Proses, Cara dan Tujuan Perdagangan Manusia
Proses Cara Tujuan
1. Perekrutan 1. Ancaman 1. Prostitusi
2. Pengangkutan 2. Pemaksaan 2. Pornografi
3. Penampungan 3. Penculikan 3. Kerja paksa
4. Pengiriman 4. Penipuan 4. Kekerasan
5. Pemindahan 5. Penyalahgunaan 5. Perbudakan atau
6. Penerimaan kekuasaan praktik-praktik
serupa
1) Kerja Paksa
28
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
(Medan: Perdana Publishing September 2016), 46.
29
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
47.
29
2) Pekerja Migran
30
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
48.
31
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
49.
30
yang paling umum yang pada TKI yang berasal dari Indonesia
perdagangan orang.32
32
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
50.
33
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
51
31
3) Eksploitasi Seksual
pemanfaatan organ tubuh seksual atau organ tubuh yang lain guna
cara. Salah satu modus yang paling umum yang digunakan oleh
34
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
52
35
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
53
32
4) Pekerja Anak
samapai saat ini jumlah pekerja anak makin meningkat dan belum
anak pada dasarnya adalah suatu hal yang terburuk, namun hal ini
36
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
54
37
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
54.
38
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
55.
33
5) Pengangkatan Anak
adoption).40
39
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
58
40
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
60.
34
diluar hukum. Hal tersebut sering terjadi dan secara tidak langsung
tertentu dari satu tubuh ke tubuh yang lain dengan persyaratan dan
tindakan yang mulia karena hal ini meruapak suatu upaya untuk
banyak kasus transplantasi organ yang terjadi secara ilegal dan hal
terangan seperti praktik jual beli ginjal lewat surat kabar dan
41
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
61.
42
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
62.
35
7) Penjeratan Hutang
43
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
63.
44
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
66.
45
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
67.
36
membantu perekonomian.46
8) Pengantin pesanan
ke rumah bordil.47
46
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
68.
47
Alfitra, Tindak Pidana Perdagangan Manusia, (Jawa Barat: Raih Asa Sukses 2022),
30.
37
pesanan.48
(tujuan hukum islam/filsafat hukum islam), yaitu meliputi: (1) Hifz al-
dîn (hak kebebasan memilih keyakinan dan agama), (2) Hifz al-nafs
(hak hidup), (3) Hifz al-nasl (hak pengembangan jenis dan keturunan),
dan (4) Hifz al-„aql (hak mengembangkan akal fikiran yang sehat), (5)
48
Alfitra, Tindak Pidana Perdagangan Manusia, 31.
49
Alfitra, Tindak Pidana Perdagangan Manusia, 32.
38
kehormatan akan organ reproduksinya dan hak untuk harta hasil kerja.
Hal ini berbanding terbalik dengan ajaran islam dan korban trafficking
Makkah hanya sekitar 25 orang saja dai golongan kaya dan bangsawan
dan usaha untuk mendekatkan diri pada Allah swt dan mendapat
alaih).53
sumpah palsu, dhihar dan lain sebagainya. firman Allah Q.S. An-
Nisâ‟ [24]: 92
52
Nurhayati, Perbudakan Zaman Modern Perdagangan Orang Dalam Perspektif Ulama,
(Medan: Perdana Publishing September 2016), 113
53
Abu Husein Al-Qusyairi, Shahih Muslim Juz 2 (Beirut: Dar Ihya‟ Turats), 1147
40
25:
Baidan definisi dari metode ini para ahli tidak ada perbedaan pendapat.
persamaan atau kemiripan dalam dua kasus atau lebih, dan atau
56
Mufidah, Mengapa Mereka Diperdagangkan? Membongkar Kejahatan Trafiking
Dalam Perspektif Islam, Hukum, Dan Gender, (Malang: Uin Maliki Press 2011), 68.
57
Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 191.
58
Nashruddin Baidan, Metodologi Penafsiran Al-Qur‟an , (Yogyakarta: Pustaka Pelajar
1998), 65.
42
teks-teks yang mempunyai tema yang sama, baik teks tersebut dari al-
59
Fahd Al-Rumi, Buhuts fi Ushul al-Tafsir wa Manhijih, Terj. Wardani dkk,
(Banjarmasin: Antasari Press 2019), 72.
43
shahih.
kelebihan dan kekurangan, metode tafsir muqaran juga tidak luput dari
hal tersebut.
60
Nashruddin Baidan, Metodologi Penafsiran Al-Qur‟an, 100.
61
Fahd Al-Rumi, 74.
44
suatu ayat.
dipercaya.
penafsiran baru.62
62
Nashruddin Baidan, Metodologi Penafsiran Al-Qur‟an, 142.
46
yang selanjutnya. 63
63
Abd. Hadi, Metodologi Tafsir Dari Masa Klasik Sampai Masa Kontemporer, (Salatiga:
Griya Media, 2020), 71.
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
untuk memaparkan suatu objek tertentu dengan cara penyelidikan secara kritis
Research), yaitu penelitian yang data dan informasinya bersumber dari buku-
buku, jurnal, artikel, dan literature-literatur yang memuat pokok bahasa yang
bersangkutan.
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua sumber, yaitu:
1. Data Primer
a. Al-Qur‟an
b. Kitab Tafsir At-T{abary karya Imam at- T{abary dan Tafsir Al-Munîr fî
2. Data Sekunder
64
Sandu Siyoto, Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian (Literasi Media Publishing:
Yogyakarta 2015), 27
47
48
penelitian.
valid.
human trafficking.
data satu dengan data yang lain sehingga di temukan titik temu perbedaan
antara dua data tersebut. Dengan metode ini penulis meniliti Tafsir At- T{abary
BAB IV
yaitu:
manusia dan yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah Nabi Yusuf as.
65
Al-Qur‟an dan Terjemahnya. 238
49
50
maksud dan tujuan untuk mengambil keuntungan bagi diri sendiri. Selain
itu ayat ini juga menjadi dasar peringatan keras dan ancaman terhadap
dengan ungkapan kata-kata yang indah yang mana jarang sekali digunakan
oleh sastrawan lain. Selain itu, beliau juga dikenal sebagai ahli fiqh. Ibnu
pada masanya. Dalam bidang tafsir karya beliau juga sangat terkenal
66
Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 355.
67
Niki Alma Febriana Fauzi, 101.
51
Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib Al-Amali At- T{abary
lahir pada tahun 224 H dan wafat pada tahun 310 H. Dengan nama yang
dinisbahkan dan diberi laqab pada daerahnya (T{abary) dan terkadang juga
dinisbahkan pada kota Amal sehingga disebut At- T{abary Al-Amali. Ibnu
pendidikan agama. Beliau diberi kunyah dengan nama Abu Ja‟far sebagai
bentuk penghormatan terhadap beliau. Dan hal ini juga telah menjadi
Ayah Ibnu Jarîr At-T{abary, Jarîr ibn Yazîd adalah seorang ulama.
hidupnya Ibnu Jarîr At-T{abary banyak sekali menulis karya dalam banyak
68
Saifuddin Herlambang Munthe, Studi Tokoh Tafsir Dari Klasik Hingga Kontemporer,
(Kalimantan Barat: IAIN Pontianak Press Desember 2018). 20.
69
Asep Abdurrohman, Metodologi Al-Thabari Dalam Tafsir Jami‟ul Al-Bayan Fi Ta'wili
Al-Qur‟an, (Jurnal Kordinat,Vol. 17, No. 1, April 2018), 69.
52
beliau dalam bidang hukum, yaitu: Adab al-Manâsik, Ikhtilâf, Ikhtiyâr min
masih banyak lagi beberapa karya beliau dalam bidang keilmuan yang
lain. 70
sendiri dan kota-kota disekitarnya tidak terbantahkan. Selain itu pada masa
tidak langsung. Hal ini menjadikan pola dan cara berpikir kaum muslim
berubah. Di sisi lain telah muncul aliran tradisional yang disebut dengan
islam. Pergulatan madzhab yang telah terjadi berdampak kuat pada beliau
keilmuan tafsir yang beliau tuangkan dalam karya tulis. Kitab tafsir ini di
tulis pada paruh abad III H dan disosialisasikan pada murid-muridnya pada
70
Srifariyati, Manhaj Tafsir Jami‟ Al-Bayan Karya Ibnu Jarir Ath-Thabari, (Jurnal
Madaniyah, Vol. 7, No. 2, Agustus 2017), 322.
71
Ratnah Umar, Jami‟ Al-Bayan Ta‟wil Al-Qur‟an (Manhaj/Metode Penafsirannya),
(Jurnal Al-Asas, Vol. 1 No. 2, Oktober 2018), 17.
53
corak pada Tafsir Jâmi‟ al-Bayân fî Ta‟wîl al-Qur‟ân dengan melihat latar
ada dua ayat yang membahasnya yaitu terdapat pada Q.S Yûsûf [12]: 19-
20 dan Q.S An-Nûr [24]: 33. Dengan mengungkapan penafsiran dari Ibnu
72
Ratnah Umar, 19.
54
timbanya dalam sumur tersebut dan pada saat itulah Yusuf bergantung
pada uluran timba yang diturunkan dan kemudian ia bisa keluar dari
sumur tersebut. Pada saat yang bersamaan juga mereka berteriak ش ٰرى
ْ ُيٰ ب
“ ٰى َذا غُ ٰل ٌمOh, kabar gembira, ini seorang anak muda!”. Maksud ayat
seorang laki-laki dari kalangan musafir yang dipanggil oleh orang yang
kabar gembira.74
lain mengetahui akan penjualan Yusuf maka musafir yang lain akan
73
Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 238.
74
Ibnu Jarîr At- T{abary, Jâmi‟ al-Bayân fî Ta‟wîl al-Qur‟ân Jilid 14, Tahqiq al-Bakri
dkk, (Jakarta: Pustaka Azzam 2007), 508.
55
tersebut mereka berkata pada musafir lain “Ini adalah barang dagangan
merek menanyakan kepada kami apa ini? maka kami akan katakana
75
Ibnu Jarîr At-T{abary, Jâmi‟ al-Bayân fî Ta‟wîl al-Qur‟ân, 513.
56
bagian dari hasil penjualan. Maksud penggalan ayat ٍ بِثَ َم ٍنۢ بَ ْخ
س
tertarik terhadap Yusuf dan hanya karena itu mereka menjual Yusuf
ayat diatas adalah kurang, dan ada yang memaknainya haram. Ada
dari satu uqiyah sama dengan empat puluh diham. Ada beberapa yang
dirham. Hal ini karena saudara Yusuf berjumlah sebelas dan nantinya
76
Ibnu Jarîr At-T{abary, Jâmi‟ al-Bayân fî Ta‟wîl al-Qur‟ân, 515.
57
menyatakan bahwa Yusuf dijual hanya beberapa dirham saja, tidak ada
Rasulullah saw.77
bahwa saudara Yusuf melakukan hal tersebut karena mereka tidak tahu
77
Ibnu Jarîr At-T{abary, Jâmi‟ al-Bayân fî Ta‟wîl al-Qur‟ân, 522.
78
Ibnu Jarîr At-T{abary, Jâmi‟ al-Bayân fî Ta‟wîl al-Qur‟ân, 528.
58
melakukan perzinaan.
diri dari segala perbuatan keji yang telah diharamkan oleh Allah swt,
79
Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 355.
59
jujur, dan menepati apa yang telah dijanjikan atas dirinya. Perjanjian
kitabah tetap diwajibkan karena zhahir dari lafadz “”فَ َكاتِبُ ْو ُى ْم
perintah, dan perintah dari Allah swt hukumnya wajib, selama tidak
ٓ َّواٰتُ ْوُه ْم ِّم ْن َّم ِال ال ٰلّ ِه الَّ ِذ ْيٓ اٰ ٰتى ُك ْم
Dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang
dikaruniakan-Nya kepadamu.
zakat, sebab budak merupakan salah satu dari delapan golongan yang
berhak menerima zakat seperti yang telah disebutkan dalam Q.S At-
ُّ اِ ْن اَ َر ْد َن تَ َحjika mereka
melakukan perzinaan. Lalu makna lafadz صنًا
Kemudian makna lafadz ْح ٰيوةِ الدُّنْ يَا َ لِّتَْبتَ غُ ْوا َع َرkarena kamu hendak
َ ض ال
يُّ ْك ِرْىهُّن فَِان ال ٰلّوَ ِم ْنۢ بَ ْع ِد اِ ْك َر ِاى ِهن غَ ُف ْوٌر رِح ْي ٌمSiapa yang memaksa mereka,
82
Ibnu Jarîr At-T{abary, Jâmi‟ al-Bayân fî Ta‟wîl al-Qur‟ân, 145.
61
pemaksaan tersebut.83
riwayat ayat ini diturunkan kepada Abdullah bin Ubai bin Salul yang
dari Al-Amsasy, dari Abu Sufyan, dari Jabir, dia berkata, “Budak
firman-Nya,
83
Ibnu Jarîr At-Tabary, Jâmi‟ al-Bayân fî Ta‟wîl al-Qur‟ân,149.
84
Ibnu Jarîr At-Tabary, Jâmi‟ al-Bayân fî Ta‟wîl al-Qur‟ân, 150.
62
Jika hal ini baik, maka aku telah terlampau banyak melakukannya,
dan jika ini perbuatan jelek, maka telah tiba saatnya bagiku untuk
meninggalkannya.”
Megenai aya غَ ُف ْوٌر رِح ْي ٌم “Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang” dia berkata, “Ayat ini diturunkan kepada mereka yang
dipaksa untuk berzina.85”
85
Ibnu Jarîr At-Tabary, Jâmi‟ al-Bayân fî Ta‟wîl al-Qur‟ân, 151.
63
dengan harapan budak itu hamil dari orang Quraisy itu, sehingga
berfirman,
Az-Zuhri berkata tentang ayat, َوَم ْن يُّ ْك ِرْىهُّن فَِان ال ٰلّوَ ِم ْنۢ بَ ْع ِد
“ اِ ْك َر ِاى ِهن غَ ُف ْوٌر رِح ْي ٌمSiapa yang memaksa mereka, maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
(kepada mereka) setelah mereka dipaksa.”
Ia berkata, “Maha pengampun bagi mereka terhadap hal-hal
86
Ibnu Jarîr At-T{abary, Jâmi‟ al-Bayân fî Ta‟wîl al-Qur‟ân, 152.
64
riwayat.
Qur‟ân yang sangat ahli beribadah. Wahbah kecil mulai belajar al-Qur‟ân
pada bidang keilmuan syariah pada tahun 1952 M. Setelah itu pendidikan
Begitu juga dengan Wahbah Zuhayli yang menulis beberpa karya tulis
87
Abdy Hariyono, Analisis Metode Tafsir Wahbah Zuhaili Dalam Kitab Al-Munir,
(Jurnal Al-Dirayah, Vol.1, No. 1, Mei 2018), 20.
65
Manhaj)
Munîr ini tidak di jelaskan. Tetapi dalam kitab Tafsir Al-Munîr disebutkan
kehidupan manusia. Oleh karena itu, Wahbah dalam kitab Tafsir Al-Munîr
oleh ahli fiqih tetapi dijelaskan dengan makna yang lebih dalam dan luas
tafsir ini hanyalah al-Qur‟ân dan disertai dengan pendapat ulama dan ahli
tafsir. Metode yang digunakan oleh Wahbah Zuhayli dalam Tafsir Al-
Munîr adalah metode tahlili, yaitu penafsiran ayat yang runtut dari surah
88
Muhammad Hambali, Sekilas Tentang Tafsir Wahbah Zuhaily, (Jurnal Ilmu Al-Qur‟an
dan Hadits, Vol. 2, No. 2, Juli 2019), 121.
89
Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir Jilid 1, terj. Al-Kattani dkk. (Jakarta: Gema
Insani, 2013), xvi.
66
tempat Yusuf dibuang dan Yusuf telah berdiam selama tiga hari dalam
90
Muhammad Hambali, Sekilas Tentang Tafsir Wahbah Zuhaily, 125.
91
Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 238.
67
sumur.92
92
Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir Jilid 6, terj. Al-Kattani dkk. (Jakarta: Gema
Insani, 2013), 470.
68
dari harga rata-rata pada umumnya yaitu dengan harga tidak diatas 40
yang dimaksud dengan al-bakhs pada ayat ini adalah rendah, hina, atau
adalah dzalim atau haram karena telah menjual orang yang merdeka.
93
Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir, 471.
94
Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir, 472.
69
dengan pernikahan disini ialah nikah dalam arti syara‟. Selain itu kata
nikah yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah sesuatu yang bisa
orang yang belum memiliki sarana dan prasana yang dibutuhkan untuk
teguh pada sifat „iffah (menjaga diri) dari segala sesuatu yang
untuk menikah. Dalam ayat ini Allah swt juga menjanjikan bagi orang-
orang yang tetap teguh pendiriannya untuk menjaga sifat „iffah dengan
95
Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 355.
70
(خ ْي ًرا
َ ت اَيْ َمانُ ُك ْم فَ َكاتِبُ ْو ُى ْم اِ ْن َعلِ ْمتُ ْم فِ ْي ِه ْم
ْ ٰب ِمما َملَ َك ِ ِ
َ ) َوالذيْ َن يَ ْبتَ غُ ْو َن الْكت
Selanjutnya ayat ini menjelaskan tentang akad kitabah, yaitu
96
Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir Jilid 9, terj. Al-Kattani dkk. (Jakarta: Gema
Insani, 2013), 517
71
memilih antara bersedia atau menolak. Hal ini berdasarkan pada sabda
“Harta seorang muslim tidak halal bagi seseorang yang lain, melainkan
wajib dan tidak bisa dipaksa untuk menjual budaknya pada seseorang
membayar kafarat, begitu juga dengan akad kitabah yang tidak bisa
masyarakat dan bantuan tersebut bisa diambil dari zakat, seperti yang
97
Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir, 519.
72
bantuan potongan biaya kitabah adalah hal yang ditujukan kepada para
oleh Ibnu Murdawih dari Ali bin Abi Thalib r.a., bahwasannya sudah
karena perilaku masyarakat Arab yang bernama Abdullah bin Ubay bin
(م ِ
ٌ رح ْي ) َوَم ْن يُّ ْك ِرْىهُّن فَِان ال ٰلّوَ ِم ْنۢ بَ ْع ِد اِ ْك َر ِاى ِهن غَ ُف ْوٌر
Ayat ini mengisyaratkan bahwa ampunan dari Allah bagi
zina semacam itu yang dengan cara dipaksa tetap tidak lepas dari
tersebut.99
oleh Yusuf
98
Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir, 520.
99
Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir, 521.
74
diharamkan karena menurut beliau dalam hal keharaman itu tidak ada
human trafficking.100
mufassir yaitu Ibnu Jârir At-T{abary dan Wahbah Zuhayli memiliki beberapa
perbedaan. Hal ini mengingat latar belakang pemikiran yang berbeda, hidup
dimasa yang berbeda dan tentunya tiap masa mengalami perubahan, juga
100
Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir, 526.
75
berdiam di sumur dan adanya kuasa Allah yang ikut andil dengan
ayat 20 menurut Ibnu Ibnu Jârir At-T{abary yang menjual Yusuf adalah
yang menjualnya.
Ibnu Jârir At-T{abary mengatakan bahwa tidak ada infomasi terkait hal
tersebut dan Allah swt hanya menyatakan bahwa Yusuf dijual hanya
beberapa dirham saja tidak ada penjelasan secara jelas mengenai jumlah
dirham saja dengan kisaran 20 sampai 22 dirham saja dan menurut beliau
rendah dan hina. Lalu menurut Ibnu Jârir At-T{abary dan Wahbah Zuhayli
saudara Yusuf didasari oleh kebencian terhadap Yusuf dan mereka juga
untuk biaya akad kitâbah. Terdapat perbedaan dalam penafsiran dari Ibnu
Jârir At-T{abary dan Wahbah Zuhayli yang mana penafsiran Ibnu Jârir At-
dan bantuan biaya akad kitâbah menurut Ibnu Jârir At-T{abary adalah
berupa zakat yang berarti diwajibkan bagi seluruh umat muslim untuk
golongan yang wajib menerima zakat seperti yang telah disebutkan dalam
ingin menjaga kesuciannya atau tidak. Penyebab turunya ayat ini keduanya
bernama Abdullah bin Ubay bin Salul. Lalu Ibnu Jârir At-T{abary dan
tema tersebut. Beliau hanya menafsirkan Q.S Yûsûf [12]: 19-20 tentang
kejadian yang dialami oleh Yusuf meskipun dalam ayat tersebut tergambar
praktik human tafficking. Begitu juga dalam Q.S An-Nûr [24]: 33 beliau
78
yang hal tersebut merupakan salah satu unsur dari human trafficking.
Sama hal nya dengan Ibnu Jarîr At- T{abary beliau hanya menceritakan
kejadian yang dialami oleh Yusuf. Lalu pada Q.S An-Nûr [24]: 33 beliau
telah dihapuskan tetapi masih saja banyak sekali perempuan yang menjadi
yang telah dijelaskan dalam Q.S Yûsûf: 19-20 dan Q.S an-Nûr: 33. Karena
secara garis besar adalah perekrutan, penjualan, dan eksploitasi yang lebih
79
condong pada eksploitasi seksual dan yang sering menjadi korban adalah
dalam Tafsir al-Misbah dijelaskan dalam arti anak laki-laki yang usianya
antara 10-20 tahun. Konon pada saat Yusuf dibuang ia masih berusia tujuh
Yusuf akan di jual di Mesir dan di pekerjakan sebagai pelayan. 102 Hal ini
sejalan dengan salah satu bentuk dari human trafficking yaitu pekerja anak
human trafficking yang korbannya ialah Yusuf yang pada saat itu usianya
101
Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz 18, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1982), 192.
102
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Vol 6, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 416.
80
dengan Q.S Yûsûf: 19-20 dan Q.S an-Nûr: 33 dapat dilihat pada table
berikut:
Tabel 4.1
Kerangka dan Unsur Perdagangan Orang
Traffickin
Proses Jalan/Cara Tujuan Korban
g
Q.S Yûsûf: Pemindahan/ Kebohongan/ Perbudakan/prakti Anak
19-20 penampungan penipuan/ k-praktik serupa
penjualan (pelayan)
Q.S an- Perekrutan/pe Ancaman/pemak Prostitusi/eksploit Wanita
Nûr: 33 mindahan/peng saan asi
iriman seksual/pornograf
i
dan dua ayat yang telah disebutkan. Karena memang pada faktanya
fenomena sosial yang telah terjadi memang sudah tergambar dalam ayat
tersebut, bahkan sama persis dengan apa yang dijelaskan dalam al-Qur‟ân
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dalam Q.S Yûsûf [12]: 19-20 Ibnu Jârir At-T{abary dan Wahbah Zuhayli
peristiwa yang dialami oleh Yusuf yang telah dibuang oleh saudaranya.
ayat tersebut dalam kitab tafsirnya. Selain itu Ibnu Jârir At-T{abary dan
maupun orang yang merdeka. Dan fenomena tersebut sudah banyak terjadi
pada masa kini yang mana pada masa sekarang dikenal dengan istilah
81
82
human trafficking.
B. Saran
Saran ini penulis berikan pada semua pihak baik mahasiswa, dosen
ini.
hanya saja yang berfokus pada Human Trafficking hanya beberapa ayat
saja seperti yang telah peneliti jelaskan, harapan peneliti bagi penelitian
pembaca.
83
DAFTAR PUSTAKA
Alfitra, Tindak Pidana Perdagangan Manusia, Jawa Barat: Raih Asa Sukses
2022.
At-T{abary, Ibnu Jarir, Jami‟ Al-Bayan Fi Tafsir Al-Qur‟an Jilid 14, Tahqiq oleh
al-Bakri dkk, Jakarta: Pustaka Azzam 2007.
At-T{abary, Ibnu Jarir, Jami‟ Al-Bayan Fi Tafsir Al-Qur‟an Jilid 19, Tahqiq oleh
al-Bakri dkk, Jakarta: Pustaka Azzam 2007.
Basri, Rusdaya, Human Trafficking dan Solusinya Dalam Pespektif Hukum Islam
Jurnal Hukum Diktum, Vol 10, No. 1, Januari 2012.
Fauzi, Niki Alma Febriana, Islam dan Human Trafficking (Upaya Nabi dalam
Melawan Human Trafficking Praktik Pada Masal Awal Islam), Jurnal
Muzawah, Vol. 9, No. 2, Desember 2017.
84
Fitri, Nurul, Perbudakan Menurut Sayyid Qutb Dalam Tafsir Fi Zilalil Al-Qur‟an,
Skripsi Prodi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir UIN Ar-Raniry Darusslam Banda
Aceh 2018.
Hadi, Abd., Metodologi Tafsir Dari Masa Klasik Sampai Masa Kontemporer,
Salatiga: Griya Media, 2020.
Hambali, Muhammad, Sekilas Tentang Tafsir Wahbah Zuhaily, Jurnal Ilmu Al-
Qur‟an dan Hadits, Vol. 2, No. 2, Juli 2019.
Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz 18, Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1982,
Hariyono, Abdy, Analisis Metode Tafsir Wahbah Zuhaili Dalam Kitab Al-Munir,
Jurnal Al-Dirayah, Vol.1, No. 1, Mei 2018.
Husein al-Qusyairi, Abu, Shahih Muslim Juz 2, Beirut: Dar Ihya‟ Turats
Putri, R. Eriska Ginalita Dwi, Perdagangan Manusia Dalam Sudut Pandang Islam,
Journal Of Islamic Law Studies, Sharia Journal, Vol. 2, No. 1, 2019.
85
Srifariyati, Manhaj Tafsir Jami‟ Al-Bayan Karya Ibnu Jarir Ath-Thabari, Jurnal
Madaniyah, Vol. 7, No. 2, Agustus 2017.
BIODATA PENULIS
A. Data Pribadi